Anda di halaman 1dari 3

Dispatch Propane / Butane storage tank adalah tempat penampungan / penyimpanan dan stock untuk pengapalan propane / butane.

Di Santan Terminal terdapat 4 buah sphere tanks, 2 untuk propane dan 2 untuk butane. Kedua buah sphere tank yakni T-101A dan T-101B untuk propane masing-masing mempunyai kapasitas 1800 metric tones atau setara dengan 25000 bbls. Sedangkan kedua buah sphere tanks lainnya yakni T-102 A dan T-102B untuk butane mempunyai kapasitas 1500 metric tones atau 15000 bbls. Untuk propane tekanan saat disimpan antara 120 psig-215 psig temperature 750F- 1150F sedangkan untuk butane pada tekanan 20 psig-60 psig temperature 750F- 1150F. Storage Tank dilengkapi dengan peralatan instrumentasi safety untuk melindunginya, diantaranya: Level switch high high (LSHH) yang akan alarm di dispatch control room ketika liquid level di dalam tangki yang bersangkutan mencapai elevasi 18178 mm untuk propane sphere tanks dan 15500 mm untuk butane sphere tanks. LSHH akan bekerja mengaktifkan Incoming tank emergency shutdown valves untuk menghentikan aliran produk ke dalam tangki yang bermasalah jika level dalam tangki tersebut mengalami kenaikan di atas setting LSHH tersebut. Pressure Safety (switch) High High (PSHH) untuk melindungi fasilitas dari kemungkinan kelebihan tekanan dengan mematikan pump dari system yang bermasalah. Pressure Control valve (PCV) yang berguna untuk mengontrol tekanan dari keempat sphere tanks tersebut. Temperature Indicators (TI), temperature valve (TV), dan Water Cooling System yang bekerja secara bersam-sama mendinginkan tanki jika tangki mengalami temperature tinggi. Pressure Safety Valve (PSV) untuk melindungi tangki dari tekanan yang berlebihan. Level Switch Low (LSL) yang akan membunyikan alarm di dispatch control room ketika liquid level di dalam masing-masing mencapai elevasi 1000mm. Level Switch Low Low (LSLL) untuk mengaktifkan emergency shutdown valve yang terdapat pada masing-masing outlet tank (loading line) untuk menutup bila level liquid di sphere tank sudah mencapai setting levelnya. Bound Wall atau tanggul di sekitar tangki yang berguna untuk menampung tumpahan propan/butan jika terjadi kebocoran. Gas Detector yang digunakan untuk memonitor terjadinya kebocoran gas pada masingmasing sphere tank dan dipasang pada kaki tangki.

1. Propane and Butane Loading System Pengapalan (loading) dari sphere tank dilakukan dengan melalui loading line berukuran 8 yang dilengkapi dengan: Tiga buah centrifugal shipping pumps Empat buah Positive displacement Meter, yang dilengkapi dengan strainer untuk menyaring kotoran, sebagai custody transfer meter untuk propane. Empat buah Positive displacement Meter, yang dilengkapi dengan strainer untuk menyaring kotoran, sebagai custody transfer meter untuk butane. Meter Prover Complex LPG Loading Facilities platform Sampler point

Ketiga centrifugal pump dipasang secara parallel. Loading dengan menggunakan 1 pompa akan menghasilkan loading rate sebesar 70M/tons per jam, dan loading menggunakan 2 pompa loading rate akan menghasilkan 100M/tons per jam. Keempat PDM dipasang secara parallel di downstream. Seperti halnya dengan pengapalan crude, jumlah PDM yang digunakan dalam setiap pengapalan disesuaikan dengan rate pengapalan yang telah ditentukan sebelumnya. Untuk itu, upstream dari masing-masing PDM dilengkapi dengan actuated block valve. Sedangkan untuk menjaga agar tekanan di meter relative stabil pada tekanan yang dikehendaki (200-300 psig) di downsteream masing-masing PDM yang dilengkapi dengan Pressure Control Valve (PCV). Karena PDm yang dipakai dalam proses proving pada pengapalan crude, maka di downstream dari PCV pemipaan PDM dilengkapi dengan 3 actuated block valve untuk mengalirkan propane msuk ke meter prover header dan actuated block valve di line yang menghubungkan PDM dengan 6 main propane loading line sedemikian hingga setiap PDM dapat dialirkan ke meter prover tanpa terganggu oleh aliran PDM yang lain atau langsung menuju Main Loading Line. Untuk mengetahui kualitas propane/ butane yang dikapalkan, sebuah sample point dipasang di main loading line di downstream dari PDM. Sample disetting sesuai dengan jumlah cargo yang dikapalkan. Setelah melalui proses metering dan sampling, propane dialirkan menuju LPG loading facility platform melalui 6 propane main loading line. Di dasar laut di bawah platform LPG loading facility, pipa 6 ini disambung untuk naik ke top deck dari LPG facilities platform dengan riser 12 yang kemudian di atas top deck disambung dengan propane incomenig line pendek dengan ukuran yang sama.

Fasilits pemipaan dari sphere tank outgoing flow untuk butane dirancang dengan system yang sama seperti untuk propane, perbedaannya hanya pada: Jumlah PDM hanya 3 buah Tidak mempunyai shipping pump khusus, tetapi menggunakan shipping pump yang sama dengan propane. Tidak mempunyai prover loop khusus, tetapi menggunakan prover loop yang sama dengan propane. Menggunakan butane main loading line berukuran 8 tersendiri.

Untuk keperluan pengapalan, LPG loading Facilty Platform juga dilengkapi dengan String 4 loading house yang panjangnya 15.2 meter. String 2 venting house yang panjangnya 15.2 meter. Flaring system. Odorant system. Odorant system hanya disuntikkan ke 4 loading line sesuai dengan permintaan loading instruction.

Anda mungkin juga menyukai