Oleh :
Muklas Itimaduddin
yang berarti luka atau menolak, sedangkan secara terminologi al-jarh berarti
terlihatnya karakter perawi yang berimplikasi adanya anggapan hilangnya sifat adil dan lemahnya hafalan rawi yang berakibat cacatnya hadits yang ia
riwayatkan.
Powerpoint Templates Page 2
Pengertian al-adl secara etimologi berarti sesuatu yang terdapat dalam jiwa bahwa sesuatu itu lurus ( .)Orang adil berarti orang yang diterima kesaksiannya Sehingga makna dari istilah al-tadil sendiri adalah pengakuan terhadap seorang rawi dengan sifat-sifat yang mengharumkan namanya, sehingga nampak sifat adilnya dan hadits yang ia riwayatkan dapat diterima. Maka, Ilmu al-Jarh wa al-Tadil adalah ilmu yang digunakan oleh para ulama terdahulu untuk menilai derajat para perawi (periwayat hadits) dari segi diterima atau ditolaknya riwayat mereka dengan menggunakan lafadz-lafadz khusus dalam urutan yang ada.
Powerpoint Templates
Page 3
tidak tsiqoh.
Oleh karena itu, para ulama membolehkan jarh wa tadil untuk menjaga syariat/agama, bukan untuk mencela menusia.
Dari sini, kemudian berkembanglah konsep al-jarh wa al-tadil, khususnya dalam periwayatan hadits Nabi SAW. Lalu, para shahabat, seperti Abu Bakar, Umar, Zaid ibn Tsabit, dan yang lainnya bersikap hati-hati dalam menerima riwayat dari para perawi.
Faktor yang mempengaruhi Lahirnya Al-Jarh Wa At-Tadil adalah Untuk memelihara dua sumber islam yaitu al-Quran dan sunnah Nabi SAW dari gerakan pemalsuan hadis (al-wadhu).
Powerpoint Templates
Page 5
Untuk membendung arus pemalsuan hadis maka lahir beberapa disiplin ilmu hadis, yakni :
1. Yang berkenaan dengan sanad hadis 2. Melakukan chehk atas validasi hadis dengan merujuk pada para sahabat, tabiin dan para ulama 3. Kritik para perawi dan menjelaskan kepribadian mereka 4. Membuat kaidah-kaidah umum dalam klasifikasi hadis (Shahih, Hasan dan Dhaif)
Dari usaha yang dilakukan seperti tersebut diatas, maka menghasilkan beberapa hal penting, diantaranya : Kodifikasi Hadis Ilmu Al-Jarh Wa At-Tadil Ulumul Hadis Buku-buku tentang al-mawdhuat dan al-wadhdhaun
Powerpoint Templates
Page 6
Para ulama hadis membagi kitab-kitab Al-Jarh Wa at-tadil ke dalam tiga jenis, yaitu :
Kitab-kitab yang membahas para perawi yang lemah (Al-
Dhuafa)
Kitab-kitab yang membahas para perawi yang Tsiqoh Kitab-kitab yang mengumpulkan kedua jenis dari kitab
sebelumnya.
Powerpoint Templates
Page 7
A. Kitab-kitab Ad-dhuafa :
1 .Al-dhuafa min Rijal al hadis, karya al hassan al Madaini Ali ibn Muhammadal Hafizh 2. Al-dhuafa, karya Yahya ibn Main 3. Al-dhuafa, karya al- Bukhari, Muhammad ibn Ismail
B. Kitab-kitab Al-tsiqot : 1. Al-Tsiqoh wa al-mustabitun, karya Ali ibn Abdillah al- Madini 2. Al-Tsiqoh, karya Ahmad ibn Abdillah ibn Shalih al Ijli 3. Al-Tsiqoh, karya Abu al Arab al Qayruwani Ahmad ibn Muhammad ibn Ahmad al Tamimi
Powerpoint Templates
Page 8
C. Kitab-kitab gabungan antara keduanya sangat banyak, pembagiannya adalah : Kitab al jarh wa al tadil Kitab-kitab nama dan gelar Kitab-kitab sejarah dan tahun wafat Kitab-kitab thabaqat Kitab-kitab tentang al-mutalaf-al-mukhtalaf dan almuttafaq-al-muftaraq* 6. Kitab-kitab al ilal^^ 7. Kitab-kitab tentang pertanyaan (al- asilah) 1. 2. 3. 4. 5.
*Buku-buku yang mengumpulkan nama-nama yang sama bentuk atau tulisannya, tapi lafadznya berbeda. Tujuannya adalah untuk menentukan nama secara valid dan menjelaskan cara pelafalannyasecara benar. ^^Buku-buku ini banyak mengulas tentang cacat para Powerpoint Templates perawi
Page 9
Ada beberapa syarat bagi orang yang men-tadil-kan (muaddil) dan orang yang men-jarh-kan (jarih), yaitu:
1. Berilmu pengetahuan 2. Takwa 3. Wara (orang yang selalu menjauhi perbuatan maksiat, syubhat, dosa-dosa kecil, dan makruhat-makruhat) 4. Jujur 5. Menjauhi terhadap fanatik golongan 6. Mengetahui sebab-sebab untuk men-tadil-kan dan mentajrih-kan
Powerpoint Templates
Page 10
Kaidah Penerapan al-Jarah Wa al-Tadil Ada beberapa kaidah penting yang digunakan mereka sebagai metode penelitian dari perawi hadits, yaitu:
Tingkatan Tadil
1. Segala sesuatu yang mengandung kelebihan rawi dalam keadilan, dengan menggunakan lafadz-lafadz afalu al-tadil. contoh : orang yang paling kuat hafalannya 2. Memperkuat ke-tsiqah-an rawi. contoh : orang yang teguh lagi tsiqah 3. Menunjukkan pentsiqohantanpa adanya penguatan atas hal itu. contoh : orang yang hafidz (kuat hafalannya) 4. Menunujkkan keadilan dan ke-dhabit-an, tetapi dengan lafadz yang tidak mengandung arti kuat ingatan dan adil (tsiqah). contoh = orang yang sangat jujur 5. Tidak menunjukkan adanya penstiqohan ataupun celaan. Contoh : orang yang bagus haditsnya 6. Isyarat yang mendekati celaan (jarh). contoh : orang yang jujur, insya Allah
Powerpoint Templates
Page 12
Tingkatan Al-Jarh
1. Yang menunjuk kelemahannya, tetapi sifat-sifat itu berdekatan dengan adil. contoh : orang yang diperbincangkan 2. Menunjuk kepada kelemahan dan kekacauan rawi mengenai hafalannya. contoh : orang yang tidak dikenal haditsnya 3. Menunjukkan sangat lemahnya contoh : orang yang ditolak haditsnya 4. Menunjuk kepada tuduhan dusta, bohong atau pemalsuan hadis. contoh : orang yang dituduh bohong 5. Menunjukkan sangat cacat atau sifat dusta dengan menggunakan lafadz bersighat muballaghoh. contoh : orang yang pembohong 6. Menunjuk pada keterlaluan si rawi tentang cacatnya dengan adanya dusta yang berlebihan. contoh : orang yang paling dusta
Powerpoint Templates Page 14
Powerpoint Templates
Page 15
Referensi :
Zeid B. Smeer, Ulumul Hadis Pengantar Study Hadis Praktis, (Malang, UIN Malang Press, 2008)
Powerpoint Templates
Page 16