Anda di halaman 1dari 9

IRWAN SYUHADA, S.

Psi

TEORI KEPRIBADIAN

1.

PSIKOANALISA FREUD Josef breuer, seorang dokter terkemuka di kota Wina, dari bulan desember 1880 sampai bulan juni 1882 mengobati dengan hipnosa ANNA O. seorang gadis berumur 21 tahun yang menunjukkan beberapa gejala histerik. Sigmund freud (1856-1939) mendengar kasus ini secara terperinci dari breuer, teman akrabnya. Hal ini merupakan salah satu factor yang mendorong freud mengembangkan psikoanalisa. Selain itu Freud juga mengembangkan naluri (instinct). Libido ialah suatu gaya yang melambangakan naluri seksual. Adapun libido ini berkembang sejak masa bayi sampai pada masa dewasa. Pemilihan objek cinta serta hubungan cinta itu sendiri dan hubungan dengan objek lain-lain dalam bidang-bidang yang lain sangat tergantung pada sifat dasar dan mutu hubungan dengan objek-objek pada masa bayi dan kanak-kanak. Perkembangan kpribadian itu, menurut freud, berjalan melalui beberapa fase : Fase oral ialah fase pertama yang menunjukkan bahwa bayi itu mendapa kepuasan melalui mulutnya. Merasa lapar mendoronngnya mengenal dunia luar melalui mulutnya. Menelan sesuatu berarti member kepuasan dan memuntahkan sesuatu mengakibatkan ketegangan. Ibu dikenalnya sebagai sumber makanan dan kenikmatan erotic yang di dapatinya dengan jalan menetek. Dengan demikian maka ibunya menjadi objek cintanya yang pertama. Fase anal-sadistik ialah dalam menunjukkan kesenagan dalam mengeluarkan tinja dan kencing. Bila dalam fase oral bayi itu sangat pasif dan bergantung pada ibunya, maka dalam fase anal ia dituntut akan melepaskan salah satu aspek kebebasannya, yaitu ia harus menyetujui keinginan ibunya dengan mengeluarkan tinja dan air seninya pada waktu dan tempat yang tertentu. Pengeluaran tinja dan prilaku terhadapnya di anggapnay sebagai suatu tindakan sadis, dan manusia diperlakukan demikian juga seperti kotoran itu, bila ia tidak dapat melalui fase ini dengan baik. Elemen sadis kedua ialah pengawasan terhadap sphincter (otot penutup).

IRWAN SYUHADA, S.Psi

Seorang anak menunjukkan kekuasaannya terhadap ibunya dengan member atau tidak memberi tinjanya. Pengawasan atas sphincter ini memberi perasaan kekuasaan social. Fase falik yaitu dilalui dengan pergolakan pencairan objek cinta. Dalam fase ini di letakkan dasar untuk pola pemilihan objek di hari kemudian. Kompleks Oedipus menunjukkan adanya hubungan cinta yang hangat yang dibentuk dalam fase ini. Seorang anak pria merasa tertarik kepada ibunya dan memandang ayahnya sebagai ayahnya akan tetapi ia mulai merasakan juga bahwa minat seksualnya ini tidak boleh diteruskan, atau plirnya (penis) akan diambil. Jadi, menurut freud, anak itu dapat melakukan kegiatan erotic sejak lahir. Fase oral yang di tandai oleh kegiatan erotic, yang berkisar kepada mulut dan bibir dengan manifersati mengisap, menggigit dan mengunyah, berlangsung mulai lahir sampai ketahun yang ke dua. Fase anal yang ditandai dengan kegiatan erotic pada daerah dubur (anus) berjalan dari umur 2 sampai 4 tahun. Fase falik, dimulai sejak umur 3 tahun dan berlangsung sampai kira-kira akhir tahun ke 5. Kegiatan erotiknya, secara psikologi maupun fisiologi dihubungkan dengan kegiatan dan persaan yang bertalian dengan pengeluaran air seni. Kegagalan dalam mendapatkan keunggulan di daerah kemaluan (genital) pada usia lebih lanjut disebabkan oleh ketergantungan kepada salah satu fase tadi. Hal ini dinamakan fixasi. Fase laten mulai dari umur 5 tahun, perkembangan seksual berhenti hingga anak itu mencapai masa pubertas, yaitu pada kira-kira umur 11 tahun. Waktu pubertas alat kelamin mulai tumbuh dan berkembang dan dorongan seksual mulai muncul lagi. Anak puber memulai dengan persiapan terakhir untuk peranan seksual dewasa. Selain libido, Freud mengenal pula beberapa naluri (instinct) lain, misalnya naluri ego, yaitu nafsu untuk mempertahankan dirinya sendiri. Naluri agresi bertujuan untuk menghancurkan dan bersumber pada otot-otot rangka (skeletal). Naluri hidup dan mati diperkirakan mendasari insting sexsual dan agresi. Insting mati ialah kecendrunagn semua organisme agar kembali menjadi benda yang tak bernyawa. Insting hidup sebaliknya ialah kecendrungan untuk bersatu, untuk mengikat satu sama lain menjadi suatu kesatuan yang lebih besar, sperti pada reproduksi seksual.

IRWAN SYUHADA, S.Psi

Freud juga mengenal dua macam prinsip yang mendasari teorinya, yaitu prinsip kesenanagan dan prinsip kenyataan. Prinsip kesenangan (pleasure principle) yaitu dianggap oleh Freud sebagi kecendrungan organisme untuk menghindari rasa nyeri dan mencari kesenangan. Prinsip kesenangan itu berlangsung seumur hidup, akan tetapi harus disesuaikan dengan kenyataan luar. Prinsip kenyataan (Reality principle) yaitu tuntutan kenyataan luar, yang mengharuskan menunda kesenanagn segera, dengan tujuan untuk mendapatkan kesenagan yang lebih besar di hari kemudian. Prinsip kesenangan sebagian besar sudah ada sejak lahir. Prinsip kenyataan sebagian besar terjadi karena belajar dari pengalaman, karena itu sangat erat hubungannya dengan pematanagan funsi-fungsi ego. Bermacam-macam gangguan jiwa mungkin timbul sebagai hasil mperkembangan ego yang terlarang. Freud juga memukakan teori topografik tentang kesadaran yang olehnya dibagi menjadi 3 daerah yakni: Alam tak sadar mengandung berbagai idea dan afek yang ditekan. Bahan-bahan di alam tak sadar biasanya tidak dapat diingat kembali, tetapi harus melalui alam prasadar yang menahnnya sebagai pemeriksa atau sensor. Seperti : pada hasrat yang mencari kepuasan dan menyediakan gaya penggerak untuk pembentukan impian dan gejala neurotic, alam bawah sadar sangat erat hubungannya dengan naluri, karena mengandung hasrat itu, terutama yang bersangkutan dengan naluri seksual. Alam prasadar dapat dicapai oleh alam tak sadar dan alam sadar. Alam prasadar belum ada pada waktu lahir, tetapi berkembang pada masa kanak-kanak. Kegiatan mental alam prasadar dinamakan proses skunder atau berfikir secara proses sekunder yang bertujuan agar menghambat keinginan instingtual. Jadi, alam prasadar itu sangat erat hubungannya dengan prinsip kenyataan. Alam sadar ialah sebagai semacam alat pencerapan buat perhatian dan berkerja sama secara erat dengan alam prasadar. Melalui perhatian individu itu dapat menjadi sadar tentang rangsang yang masuk dari dunia luar, akan tetapi di dalam mental individu itu sendiri, hanya bahan-bahan dari alam prasadar yang dapat masuk kea lam sadar.

IRWAN SYUHADA, S.Psi

Dari sudut struktur maka oleh Freud jiwa itu dibagi menjadi tiga bagian, yaitu : Id ialah tempat dorongan naluri (instinct) dan berada dibawah pengawasan proses primer. Karena itu Id bekerja sesuai denagan prinsip kesenangan tanpa memperdulikan kenyataan. Contoh : seorang bayi pada waktu lahir telah mempunyai Id. Ia tidak mempunyai kemampuan untuk menghambat, mengawasi atau memodifikasi dorongan nalurinya. Karena itu sangat tergantung pada ego orang lain didalam lingkungannya. Ego lebih teratur organisasinya dan tugasnya ialah untuk menghindari ketidaksenangan dan rasa nyeri dengan melawan atau mengatur pelepasan dorongan nalurinya agar sesuai dengan tuntutan dunia luar. Perbedaan utama terletak diantara Id dan Ego. Ego bekerja sesuai dengan prinsip kenyataan dan mempunyai mekanisme. Contoh : ego mulai terbentuk bilamana anak itu mulai merasa perbedaan itu, yaitu kira-kira sewaktu ia berumur 1 tahun. Super ego mulai nyata waktu kompleks Oedipus diselesaikan dan dengan ini identifikasi dengan orang tua dari seks yang sama dipercepat. Usaha untuk menolaknya member kepada super ego sifat menolak atau sifat menghalangi. Kecemasan oleh Freud dibagi menjadi kecemasan nyata dan kecemasan nerotik, keduaduanya timbul sebagai reaksi terhadap sesuatu bahaya yang menganca,m organisme. Pada kecemasan nyata ancaman itu datang dari suatu sumber bahaya diluar individu yang diketahui olehnya. Pada kecemasan neurotik, sumber bahayanya tiadk ketahui. Adapun teori psikoanalisa tentang gangguan jiwa sebagai berikut : 1. Nerosa itu timbul bila : a. Terjadi konflik antara dorongan dan kekuatan yang menghalangi pelepasan dorongan b. Dorongan seksual terlibat dalam konflik ini c. Konflik ini tidak diselesaikan secara realistic d. Refresi itu hanya membuat dorongan itu tidak disadari, tetapi dorongan itu tidak dibuat sampai tidak berdaya lagi.

IRWAN SYUHADA, S.Psi

e. Dalam masa kanak-kanak terdapat suatu nerosa rudimenter yang berdasarkan jenis

konflik

yang

sama,

yaitu

bila

kehilangan

ibu,

kegagalan

identifikasi,

ketidakmampuan menyalurkan dorongan secara wajar. Atau mereka itu tidak tetap dalam pendiriannya. 2. Gangguan watak (gangguan kepribadian) terjadi bila suatu pola atau jenis watak menonjol sedemikian rupa, sehingga merugikan si individu tau orang lain. 3. Psikosa ditandai secara khas oleh ketidakmampuan si individu untuk menunjukkan perhatian emosional terhadap orang lain atau barang. 2. PSIKOLOGI INDIVIDUAL ALFRED ADLER Dua konsep Alfred Adler (1875-1961) mendasari ajaranya, yaitu : hubungan antar individu dan lingkungan sosialnya serta sangkut paut antar badan dan jiwa. Nerosa menurut Adler, bersal dari pengalaman pada masa kanak-kanak yang ditandai oleh proteksi yang berlebihan atau diabakian atau campuran dari kedua ini. Seorang anak mendapat perasaan tak mampu atau tak berdaya terhadap dunia luar dan mengembangkan anggapan, bahwa dunia luar itu kejam dan memusuhinya. Akibatnya ialah bahwa pembelaan dirinya sendiri yang menjadi tujuannya. Psikosa menurut pandanagan adler, disebabkan oleh suatu kombinasi berbagai factor somatik dan fisiologi. Biarpun tidak terdapat pikiran sehat kepada pasien dengan psikosa, namun diperlukan pengertian tentang gejalanya dari pihak terpis. Seorang dengan nerosa menderita karena merasa gagal, nyata atau hanya dibayangkan olehnya. Seorang dengan psikosa tidak mengenal hal ini dam tidak menerima norma-norma masyarakat sebagai pegangan. Teknik psikoterapi, terutama menganjurkan agar mengubah cara hidup pasien. Tujuannya ialah untuk mengorganisasikan cara hidupnya, mengurangi perasaan tak aman serta menguatkan perasaan sosialnya. Terapis itu harus ramah dan tetap menunjukkan perhatiannya biarpun prilaku pasien itu tidak karuan. Si pasien dengan pelan-pelan akan mendapatkan harapan baru, merasa tidak begitu disendirikan lagi, lalu mulai merasa bahwa ia merupakan bagian dari masyarakat.

IRWAN SYUHADA, S.Psi

Adler menganggap konsep Freud tentang pemindahan (transference) sebagai menyesatkan dan bahwa tekanan pada masa lalu dapat mempertahankan serta memperkeras sikap nerotik itu. Sebaliknya, suatu penjelasan tentang berbagai gejala nerotik yang bertahan serta pemusatan perhataian pad tujuan yang dilayaninya merupakan bantuak terapetik yang berguna.
3.

TEORI KAREN HORNEY Karen Horney (1885-1952) merasa perlu mengemukakan beberapa konsep baru dianatara tahaun 1937-1952, karena : 1. Perbedaan gejala-gejala nerosa dalam abad ke-19 edan ke-20 serta berbagai perbedaan dibenua eropa dan amarika. 2. Fakta bahwa pariasi gejala diantara penderita tidak dapat digunakan secara memuaskan berdasarkan biologi semata-mata. 3. Ketidakpuasan dengan hasil pengobatan yang ada pada waktu itu. Individu dipandangnya secara holistik, sebagai suatu kesatuan badan-jiwa didalam kerangka social. Kesatuan ini dan lingkungan sosialnya terus menerus saling mempengaruhi. Sifat-sifat individu dipengaruhi beberapa factor, yaitu : kebutuhan biologic dan social, cirri-ciri prilaku, perasaan, sikap terhadap orang lain, dan terhadap dirinya sendiri. Horney mengemukakan konsep rangkap tiga tentang diri seorang : Diri sebenarnya (actual self) ialah si individu sebagai jumlah keseluruhan pengalamannya. Diri nyata (real self) ialah gaya atau prinsip di dalam yang utama, terdapat pada semua, tetapi khas untuk setiap individu. Horney menolak adanya instinct mati dan menganggap kecendrungan individu untuk merusak sebagai nerotik. Diri yang di idamkan (idealized self) ialah manifestasi nerotik. Nerosa menurut Horney ialah gangguan keperipadian secara keseluruhan yang : 1. Bersumber pada hubungan orang tua anak yang keliru dan yang selanjutnya diteruskan.

IRWAN SYUHADA, S.Psi

2. Dicirikan oleh hubungan antara individu dan orang lain yang keliru dan yang berasal dari konflik emosional dan kecemasan. 3. Menghasilkan ketidakcocokan antara potensi dan prestasi, menimbulkan kekaburan dan penderitaan serta terganggunya fungsi dalam kebanyakan bidang hidup. 4. HARRY STACK SULLIVAN Harry stack Sullivan didefinisakan sebagai study antar manusia. Hubungan ini menjadi manifestasi dalam prilaku yang nyata. Ia menjadi kecewa dengan berbagai konsep psikoanaliasa yang tidak dapat dibuktikan, karena mengharuskan supaya menerima terlebih dahulu beberapa variable seperti naluri agresi, atau mati sebagai suatu hal yang universal pada manusia. Sullivan merumuskan 4 buah dalil sebagai dasar semua teorinya yaitu : 1. Dalil biologic yang mengemukakan bahwa manusia sebagai bintang berbeda dengan binatang lain dalam soal kesaling bergantungan social. Hal ini berdasar kepada kelembuatan hatinya, pada minat terhadap manusia lain dan minat ini sama besar dengan minatnya terhadap dirinya sendiri. 2. Esensial berfungsi secara manusiawi (mens essentially human mode of functioning). Dalam segala macam kegiatan, manusia tetap lebih dekat pada berfungsi secara manusiawi deri pada binatang.
3. Pentingnya kecemasan hal ini menunjukkan kepada peran utama kecemasan itu dalam

perkembangan manusia. Kecemasan itu ialah suatu fenomena dalam hubungan antar manusia biarpun manusia lain itu tidak nyata walaupun sebagai fantasi saja. 4. Dalil kelembutan hati. Kelembutan hati dalam segala bentuk manifestasi ialah suatu

perkembanagn interpersonal dan bukanlah suatu naluri. Menurut Sullivan , maka semua manusia mempunyai tujuan utama yang dinamakan keadaan akhir. Sedangakan cara-cara khas yang dipakai seseorang dalam usaha memenuhi kebutuhan itu dinamakan dinamisma. Maka kepribadian itu ialah suatu kumpulan proses yang terjadi sebagai hasil pengalaman antar manusia dan bukanlah suatu pelepasan kekuatan intrapsikis.

IRWAN SYUHADA, S.Psi

5. ERICH FROMM From mengakui bahwa prilaku sorang manusia dimotivasi oleh kebutuhan biologisya. Akan tetapi iapun berpendapat bahwa motivasi dan prilaku itu ditentukan oleh kebudayaan. Masyarakat menimbulkan kebutuhan dan sekaligus juga masalah baru yang sama pentingnya dengan haus, lapar dan sex. Manusia diliputi oleh rasa kesunyian dan kesepian. Ia di dorong mencari hubungan yang berarti dengan diri sendiri dan dengan orang lain yaitu melalui realisasi daya pikirnya, daya kasih saying dan memenuhi kemampuannya untuk kegiatan produktif. 6. ADOLF MEYER Dalam tahun 1909 Adolf Meyer melontarkan istilah interpretasi psikobiologik, yang berarti bahwa reaksi patologik kpribadian itu dapat diterangkan sebagai regresi kereaksi filogenetik yang melindungi sebelumnya tetapi yang tidak sesuai dengan keadaan yang sedang berlaku. Mempelajari biografi sangatlah penting untuk memahami si individu secara keseluruhan dalam sebuah rangka pemeriksaan psikiatrik yang meliputi : 1. Menentukan motif atau indikasi konsultasi dengan memusatkan perhatian kepada data riwayat hidup pasien yang ada hubungannya dengan gangguan. 2. Membuat daftar tentang semua reaksi factor serta cirri kepribadian yang jelas ada kaitan dengan gangguannya. 3. Mempelajari dengan seksama keadaan fisik neurologic, genetic, social serta korelasi antara variable-variable ini dengan factor-faktor keperibadiannya. 4. Diagnose banding. 5. Merumuskan suatu rancangan pengobatan yang disesuaikan dengan tiap kasus.

IRWAN SYUHADA, S.Psi

Pengobatan oleh Mayer dianggap sudah mulai di waktu pasien itu mengutarakan keluhannya. Hal ini bukanlah berarti bahwa diagnose itu tidak penting, tetapi langkah pertama ialah evaluasi kekuatan dan kelemahan pasien. 7. CARL GUSTAV JUNG Carl Gustav Jung (1875-1961) melontarkan istilah alam tak sadra kolektif yang menimbulkan banyak salah paham. Karena itu digantinya dengan nama psikoobyektif, yang berarti keseluruhan predisposisi dan gambaran dasar jiwa sebenarnaya, seluruh dasar berfungsinya jiwa itu secara otonom. Hal-hal yang yang direfresi menurut Freud, oleh Jung dinamakan alam tak sadar pribadi yang mengandung sikap, dorongan, prasaan yang telah ditekan karena tidak dapat disatukan dengan gambaran ideal egonya. Hal ini dapat timbul kembali secara khas pribadi dalam impian dan fantasi. Introversi ialah pendekatan terhadap keadaan hidup yang dipengaruhi oleh aksi dan reaksi dunia pribadinya, pemikiran, intuisi, emosi dan prasaan lain-lainnya. Ekstroversi ialah sikap yang dipengaruhi oleh dunia luar, orang lain atau materi. Individuasi ialah proses perkembangan kepribadian. Proses ini terjadi dengan menyadari dan menjadi sebagai mana ia adanya secara instrinsik. Libido menurut Jung tidak terbatas pada hal-hal seksual saja, tetapi merupakan pula segala kemungkinan manifestasi energi psikis termasuk dorongan keagamaan atau spiritual. Konsepsikopatologi bila mana dorongan pola dasar, bakat atau sifat di tindas atau tidak dimungkinkan berkembang maka hal ini tetap primitive.

Anda mungkin juga menyukai