Anda di halaman 1dari 2

Nama: Ruth Giovanny Kelas: C NIM: E1A011213 Tugas Hukum Dagang ARTIKEL MENGENAI EMITEN Emiten BUMN Harus

Jadi Pionir Penggerak Bursa dan Sektor Riil Whery Enggo Prayogi detik Finance Foto: dok detik Finance Jakarta - Emiten Badan Usaha Milik Negara (BUMN) harus menjadi pionir dalam peningkatan peran pasar modal dalam menggerakkan sektor riil di tahun 2010.Meskipun terkesan lambat, beberapa emiten BUMN harus terus merealisasikan proyek-proyek baru, agar kapitalisasi pasar modal dapat berjalan optimal."Yang terpenting untuk mendorong sektor rill, para emiten harus mau investasi langsung membangun pabrik, permesinan, hingga menambah aset yang baru, " jelas Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Erwin Aksa dalam perbincangan di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) SCBD, Jakarta, Senin(4/01/2010). Ia mencontohkan, bagaimana para BUMN bisa menjadi percontohan emiten lain untuk berinvestasi langsung. Seperti yang dilakukan Semen Gresik yang mulai membangun pabrik baru, juga Pertambangan Bukit Asam dengan jalur kereta api sebagai sarana angkutan nikel, bauksit dan alumina. Menurutnya, hal ini sedikit terlambat, jika dilakukan dalam dua sampai tiga tahun ke belakang, tentu akan memberi efek baik saat ini."Harus digalakan. Harusnya dilakukan 2-3 tahun lalu. Padahal dana mereka ada," jelasnya. Ditambahkannya, emiten BUMN juga harus lebih berani. Jangan ambil kebijakan yang konservatif. Pasar modal harus dikapitalisasi dengan baik, bukan semata kinerja. Rata-rata emiten BUMN, dinilainya memiliki kelebihan kas.

"80% dana emiten hanya equity. Seperti Jasa Marga (JSMR), likuiditasnya banyak tapi enggak dipakai. Harusnya untuk sektor riil," katanya. Pemerintah pun harus memberi insentif, misalkan dengan subsidi suku bunga,hingga pemegang saham akan melihat prospek penanaman investasi langsung,menjanjikan dan dapat memperoleh keuntungan. Erwin juga mengungkapkan, pencapaian prestasi pasar modal pada perdagangan2009, tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap sektor riil. "Sektor pasar modal lebih banyak putaran dana di

pasar uang saja, sedangkan perusahaan yang sudah listing tidak melakukan ekspansi atas kinerja baik mereka tahun lalu,imbuhnya. (wep/ang). Artikel ini diakses pada : Jumat, 25 Mei 2012 Pukul: 20:15 Sumber: ml.scribd.com/doc/.../Kumpulan-Artikel-Pasar-Modal-Dan-Sektor-Rii...

Komentar : Kasus ini membahas mengenai emiten. Seperti yang kita ketahui emiten adalah perusahaan yang memperoleh dana dari suatu perusahaan dan melakukan penawaran umum, ketika sahamnya dicatatkan di bursa efek, emiten itu kemudian menjadi perusahaan public (public corporation). Adapun persyaratan minimal saham yang dimiliki pemegang saham adalah sebanyak 300 pemegang saham, dan memiliki modal disetor minimum 3 miliyar. Saya setuju dengan artikel diatas seharusnya emiten BUMN apabila ingin membuat suatu sector riil dalam upaya pembagunan dilaksanakan dengan segera dan secepatnya. Tertera bahwa para emiten mempunyai dana dalam sector rill tersebut. Emiten adalah pelaku pasar modal. Sedangkan proses penawaran umum adalah emisi. Para emiten apabila melakukan suatu emisi juga akan mendapat suatu keuntungan yaitu: Dapat memperoleh dana yang relatif besar dan diterima sekaligus Biaya relatif murah Proses relatif mudah Emiten akan lebih dikenal masyarakat Pembayaran tingkat Bunga dapat dilakukan berdasarkan tingkat bunga tetap dan atau dengan tingkat bunga mengambang.

Emiten dalam melakukan suatu penawaran umum juga dapat menggunakan IPO yaitu kegiatan penawaran efek yang dilakukan oleh emiten untuk menjual efek kepada masyarakat

Anda mungkin juga menyukai