Anda di halaman 1dari 2

NAMA NIM KELAS

: DEDY ETIAWAN : 0810015214 : D (SORE)

HUKUM DI INDONESIA Hukum di Indonesia merupakan campuran dari sistem hukum hukum Eropa, hukum Agama dan hukum Adat. Sebagian besar sistem yang dianut, baik perdata maupun pidana, berbasis pada hukum Eropa kontinental, khususnya dari Belanda karena sejarah masa lalu Indonesia yang merupakan wilayah jajahan dengan sebutan Hindia Belanda. Hukum Agama, karena sebagian besar masyarakat Indonesia menganut Islam, maka dominasi hukum atau Syari'at Islam lebih banyak terutama di bidang perkawinan, kekeluargaan dan warisan. Selain itu, di Indonesia juga berlaku sistem hukum Adat yang diserap dalam perundang-undangan atau yurisprudensi, yang merupakan penerusan dari aturan-aturan setempat dari masyarakat dan budaya-budaya yang ada di wilayah Nusantara. Hukum di Indonesia dibagi dalam berbagai bidang, antara lain hukum pidana/hukum publik, hukum perdata/hukum pribadi]], hukum acara, hukum tata negara, hukum administrasi negara/hukum tata usaha negara, hukum internasional, hukum adat, hukum islam, hukum agraria, hukum bisnis, dan hukum lingkungan, dan sedangkan Hukum di Indonesia di bidang kan dalam 3 jenis ; a. Hukum Pidana Hukum pidana adalah hukum yang mengatur hubungan antar subjek hukum dalam hal perbuatan - perbuatan yang diharuskan dan dilarang oleh peraturan perundang - undangan dan berakibat diterapkannya sanksi berupa pemidanaan dan/atau denda bagi para pelanggarnya b. Hukum perdata hukum perdata yang mengatur hubungan-hubungan antara individu-individu dalam masyarakat dengan saluran tertentu. Hukum perdata disebut juga hukum privat atau hukum sipil. Salah satu contoh hukum perdata dalam masyarakat adalah jual beli rumah atau kendaraan c. Hukum acara Hukum acara merupakan ketentuan yang mengatur bagaimana cara dan siapa yang berwenang menegakkan hukum materiil dalam hal terjadi pelanggaran terhadap hukum materiil.

HUBUNGAN FILSAFAT DAN HUKUM ISLAM


Filsafat hukum islam seperti halnya filsafat hukum dalam pengertian yang dikenal di lingkungan hukum di Indonesia. Filsafat hukum islam sebagaimana filsafat pada umumnya menjawab pertanyaan-pertanyaan yang tidak terjangkau oleh ilmu hukum. Demikian juga tugas filsafat hukum Islam seperti tugas filsafat pada umumnya yang mempunyai dua tugas: pertama, tugas kritis dan yang kedua tugas konstruktif. Tugas kritis filsafat hukum islam ialah mempertanyakan kembali paradigma-paradigma yang telah mapan di dalam hukum islam. Sementara tugas konstruktif filsafat hukum islam ialah mempersatukan cabang-cabang hukum islam dalam kesatuan sistem hukum islam sehingga nampak bahwa antara satu cabang hukum islam sengan lainnya tidak terpisahkan. Dengan demikian filsafat hukum islam mengajukan pertanyaanpertanyaan: apa hakikat hukum islam; hakikat keadilan; hakikat pembuat hukum; tujuan hukum; sebab orang harus taat kepada hukum islam; dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai