Anda di halaman 1dari 6

BAB II METODOLOGI 2.1 Metodologi Percobaan Pada percobaan ini, rangkaian yang pertama disusun adalah rangkaian CC.

Transistor 2N3904, resistor 10k, 10k, dan 4,9k, kapasitor dan hambatan beban sudah tersusun dalam suatu box yang dapat langsung digunakan. Box ini juga sudah dilengkapi dengan power suply dengan tegangan output sebesar 10 volt. Signal generator dihubungkan ke bagian masukan rangkaian dan diatur untuk menghasilkan gelombang sinusoidal dengan tegangan keluaran sebesar 4 Vpp dan frekuensi sebesar 1kHz. Osiloskop dihubungkan ke bagian masukan dan keluaran rangkaian, sehingga digunakan 2 chanel. Channel 1 untuk input diatur pada 2 volt/div, sedangkan channel 2 untuk output diatur pada 1 volt/div. Semua alat dihidupkan, kemudian gelombang input dan output yang ditampilkan pada osiloskop diamati dan dicatat tegangan masukan (Vi) dan tegangan keluaran (Vo). Percobaan pertama dilakukan tanpa menggunakan , kemudian langkah-langkah di atas diulangi lagi untuk percobaan dengan hambatan beba ). Percobaan kedua menggunakan rangkaian CB, Rangkaian percobaan juga telah tersusun dalam suatu box yang dapat langsung digunakan. Prosedur yang dilakukan pada percobaan dengan rangkaian CB sama dengan prosedur sebelumnya pada rangkaian CC, akan tetapi pada signal generator tegangan keluaran diatur sebesar 20mVpp dengan frekuensi 1kHz. Percobaan dengan rangkaian CB dilakukan tanpa menggunakan hambatan beban ) dan setelah itu diulangi dengan hambatan beban ) sebesar 5k. Selanjutnya, percobaan ketiga menggunakan rangkaian CE yang telah disusun dalam satu box rangkaian CE. Prosedur yang dilakukan pada percobaan CE sama dengan prosedur sebelumnya, akan tetapi tegangan keluaran signal generator diatur sebesar 50mV dengan frekuensi sebesar 1kHz. Pengaturan volt/div pada osiloskop untuk channel 1 sebesar 50 mV/div dan untuk channel 2 sebesar 1 ms/div. Percobaan dengan rangkaian CE dilakuakn tanpa menggunakan dan diulangi denag hambatan beban ) sebesar 1k.

2.2 Gambar Rangkaian

Rangkaian CC

Rangkaian CB

Rangkaian CE

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Data Hasil Percobaan 3.1.1 Rangkaian CC R3 = 4,9 K ; R1 = 10 K ; R2 = 10 K ; f = 1 KHz Tanpa Rl Dengan Rl Input Output Input FPT div FPT div FPT div 2 V/div 2,2 1 V/div 4 2 V/div 2,2 3.1.2 Rangakaian CB f = 1 KHz ; R1 = 20 K ; R2 = 10 K Tanpa Rl Input Output FPT div FPT div 0,2 V/div 0,4 2 V/div 4,8

Output FPT 1 V/div

div 1,6

Dengan Rl Input FPT div 0,2V/div 0,4

Output FPT 2 V/div

div 1,8

3.1.3 Rangkaian CE R1 = 10 K ; R2 = 2,2 K ; R3 = 3,6 K ; R4 = 1,1 K Tanpa Rl Dengan Rl Input Output Input FPT div FPT div FPT div 50 mV/div 1 0,5 V/div 7 50mV/div 1

Output FPT div 0,5V/div 1,6

3.2 Analisa Data 3.2.1 Rangkaian CC Tanpa Rl Input : Vpp = FPT x Tinggi Tegangan (div) Vpp = 2 V/div x 2,2 div = 4,4 V Vrms =

Vrms = Vrms = 1,56 volt Output : Vpp = FPT x tinggi tegangan Vpp = 1 v/div x 4 div Vpp = 4 volt

Vrms =

Vrms = Vrms = 1,41 volt

Penguatan : Av = Av = Av = 0,906 Dengan RL Input : Vpp = FPT x tinggi tegangan Vpp = 2 v/div x 2,2 div Vpp = 4,4 volt Output : Vpp = FPT x tinggi tegangan Vpp = 1 v/div x 1,6 div Vpp = 1,6 volt Penguatan : Av = Av = Av = 0,363 h12 = h12 = h12 = h12 =

h12 =

Vrms =

Vrms = Vrms = 1,56 volt

Vrms =

Vrms = Vrms = 1,13 volt

h12 =

3.2.2 Rangkaian CB Tanpa RL - Input : Vpp = FPT x Tinggi Tegangan = 0,2 volt/div x 0,4 div = 0,08 Volt - Output Vpp = FPT x Tinggi Tegangan = 2 volt/div x 4,8 div = 9,6 Volt - Penguatan Av = Vrms output / Vrms input = 6,788 V/ 0,056 V = 121,21 kali Dengan RL - Input : Vpp = FPT x Tinggi Tegangan Vrms = Vpp/22 Vrms = Vpp/22 = 0,08/22 = 0,056 Volt Vrms = Vpp/22 = 9,6/22 = 6,788 Volt h12 = Vrms input/Vrms output = 0,056 V/6,788 V = 8,25x10-3

= 0,2 volt/div x 0,4 div = 0,08 Volt - Output Vpp = FPT x Tinggi Tegangan = 2 volt/div x 1,8 div = 3,6 Volt

= 0,08/22 = 0,056 Volt Vrms = Vpp/22 = 3,6/22 = 2,546 Volt

Anda mungkin juga menyukai