Anda di halaman 1dari 5

TUGAS BIOETIKA FILM ORANG UTAN

OLEH : INDRA SETIAWAN B1J007142

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS BIOLOGI PURWOKERTO 2010

I.1 PENDAHULUAN Salah satu mamalia di Indonesia yang sangat terkenal adalah mamalia. Orang utan kaliamantan dan sumatra termasuk 2 dari 6 spesies orang utan di dunia. Dinamakan orang utan karena dia hidup di hutan, mamalia besar ini sangat kerabat dengan manusia. Tetapi pola dan tingkah lakunya di huta. Mamalia ini juga sebai mamalia yang terberat hidup di dalam hutan di dunia. Primata ini menghabiskan hidupnya di tajuk-tajuk pohon di hutan dengan memakan dedaunan, buah-buahan, serangga dan kulit kayu seperti halnya manusia anak orang utan juga tergantung hidupnya pada ibunya yaitu beradaftasi dengan lingkungan hutan dan di bekali dengan keterampilan untuk mencari makan, tetapi keahlian itu sangat tidak berguna apabila hutan yng tidak akan bertahan. Orang utan merupakan primata yang sangat dilindungi di Indonesia, dimana populasi orang utan kian hari bertambah sedikit. Hal ini dikarenakan banyaknya perburuan dan perdagangan bayi orang utan serta semakin banyaknya penebangan hutan secara liar (ilegal loging) yang kian hari semakin marak dilakukan oleh penebang liar. Pelebaran lahan untuk pertanian dengan mebabat atau membakar hutan oleh masyarakat merupakan salah satu faktor yang menyebabkan habitat dari orang utan menjadi terganggu. Indonesia mempunyai hutan yang sangat indah mulai dari Jawa, Sumatra, bahkan Kalimantan yang merupakan paru-paru dunia. Tidak hanya indah hutan Indonesia juga mempunyai bermacam-macam flora dan fauna yang sangat bermanfaat. Bahkan kekayaan alam Indonesia sangat kaya di dunia ini. Keanekaragaman yang sangat beragam dimanfaatkan masyarakat sebagai produk yang mempunyai nilai komersial yang tinggi, contohnya rotan yang dimanfaat sebagai penyokong mebel di pulau jawa. Tidak hanya sebagai bahan mebel kekayaan alam Indonesia juga dimanfaatkan sebagai bahan pangan alami yaitu kacang-kacangan, jamur dan madu alami. Masayarakat yang berada di pinggir hutan memanfaatkan hutan untuk kehidupannya sehari-hari. Bahkan kandungan zat kimia dan zat bioaktif di hutan juga belum diteliti untuk kebutuhan ekonomi masyarakat sekitar. Tumbuhan hutan juga dimanfaatkan sebagai nutrisi dan farmasi bagi kehidupan di masa depan. Dari hasil tumbuhan hutan yang paling bernilai adalah air yang disimpan dalam akar dan lumut yang dmanfaatkan pada musim kemarau. Tajuk-tajuk yang tinggi juga membuat kehidupan bagi organisme langka. Hutan Indonesia juga merupakan tempat bagi hewan mamalia, reftilia yang belum diketahui atau di identifikasi jenisnya. Keadaan hutan yang dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar untuk kehidupan ekonomi yang sangat berlebihan karena peraturan yang longgar dan pemahaman masyarakat tentang fungsi hutan menyebabkan hutan beralih fungsi menjadi tempat

yang digunakan untuk kebutuhan perekonomian saja tanpa memikirkan fungsi hutan yang merupakan penyokong kehidupan negara. Penebangan hutan yang beralih menjadi lahan untuk pertanian memaksa orang utan untuk hidup di tempat yang bukan habitatnya hingga mengakibatkan orang utan mati. Bahkan tidak hanya orang utan tetapi banyak organisme yang mati karena hidup di bukan habitatnya walaupun kedanya di buat seperti aslinya. Akibatnya banyak keanekaragaman hayati yang tidak terkira nilainya hilang dan tidak dapat tergantikan. Air yang digunakan sebagi kehidupan juga akan keruh dan pada saat musim hujan akan terjadi banjir bandang. Akibatnya masyarakat disekitar hutan harus menghadapi kehidupan yang sulit. Akibat dari alih fungsi hutan yang sangat berlebihan memaksa orang utan hidup pada daerah yang sangat ekstrem karena mereka mencari makanan pada lahan pertanian masyarakat sekitar hutan akibatnya menjadikan konflik pada manusia yaitu dianggap hama bagi tumbuhan yang mereka tanam dan akhirnya manusia membunuh orang utan. Disamping itu orang hutan juga dimanfaatkan manusia untuk memenuhi keinginan sementara saja.mengakibatkan orang utan sudah tidak ada harapan hidup lagi karena diperjual-belikan. Minimnya pengetahuan masyarakat akan betapa pentingnya melestarikan fauna yang sangat dilindungi dan sudah termasuk satwa langka yang harus dilestarikan membuat populasi orang utan semakin berkurang tiap harinya. Diharapkan adanya sosialisasi baik oleh pihak pemerintah dan pengembang atau pelestari akan pentingnya memelihara habitat dan populasi orang utan serta menindak tegas para pelaku yang merusak habitat dan populasi orang utan tersebut.

I.2 ANALISIS Issue etika ditinjau dari tiga prinsip atau teori tentang film orang utan: Antropocentrism Dalam film orang utan ini hutan, yang merupakan tempat bagi kehidupan untuk seluruh mahluk di dunia ini dimanfaatkan oleh manusia untuk memenuhi kehidupan manusia saja tanpa memikirkan keadaan di dalam hutan yang memiliki banyak keanekaragaman hayati. Seperti orang utan yang terancam akibat adanya alih fungsi hutan sebagai lahan pertanian. Orang utan yang merupakan habitatnya pada tajuk-tajuk pohon yang memakan buah-buahan, kulit kayu dan serangga tidak dapat hidup dengan semestinya. Selain itu hutan yang merupakan tempat sumber kehidupan harus hilang akibat memenuhi kehidupan mausia saja. Yang menjadi antropocentrism adalah masyarakat sekitar hutan dan para pemburu yang memburu bayi orang utan tanpa memperhatikan keanekaragaman dan manfaat hutan demi kebutuhnnya sendiri. Biocentrism Keanekaraganman yang terdapat dalam hutan merupakan komponen ekosistem yang harus terjaga termasuk tumbuhan dan hewan yang hidup dalam hutan . orang utan yang mempunyai hak hidup harus hilang dan tidak bisa menikmati hidup dengan semestinya, padahal orang utan adalah kekayaan alam yang sangat berharga bagi negara karena merupakan hewan yang harus dilindungi karena terancam punah. Tumbuhan yang merupakan ekosistem terpenting dalam hutan juga harus dikorbankan, padahal tumbuhan sebagai penyokong suplai air bagi kehidupan di sekitarnya, dalam hal ini perlu ada peran serta masayarakat dan pemerintah untuk menjaga kehidupan di alam agar selalu terjaga kelestariannya, untuk diwariskan bagi anak cucu kita nanti. Ecocentrism Keanekaragaman hayati dalam hutan baik abiotik maupun biotic harus terjaga dengan baik, akibata adanya penebangan hutan yang sangat berlebihan dan alih fungsi hutan sebagai lahan pertanian ekosistem dalam hutan sudah sangat parah karena komponen pendukung didalamnya sudah hilang. Komponen abiotik dan biotic harus terjaga dengan baik agara kelangsungan kehidupan mahluk hidup di bumi bisa terjaga. Sebab ekosistem yang terjaga dengan baik akan menghasilkan kondisi yang baik bagi mahluk di sekelilingnya. Perlu adanya pemerhati lingkungan yng memberikan penyuluhan tentang hal ini, bahwa komponen ekosistem dalam hutan harus terjaga dengn baik. I.3 KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan: 1. Pemanfaatan hutan untuk kebutuhan manusia hendaknya harus dilarang, sebab akan mengganggu komponen ekosistem dihutan. 2. Pemanfaatan mahluk hidup di dalam hutan hendaknya di beri aturan yang jelas agar tidak terjadi ekploitasi yang berlebihan 3. Perburuan orang hutan harus di larang sebaba akan mengganggu kelangsungan hidup mahluk lainya yang sudah langka. 4. Perlu di buat peraturan yang tegas oleh pemerintah tentang batasan-batasan pemanfaatan hutan. 5. Perlu kesadaran masyarakat yang tinggi tentang fungsi hutan 6. Menindak tegas oknum yang tidak bertanggung jaewab dengan merusak hutan.

Anda mungkin juga menyukai