Anda di halaman 1dari 39

I.

PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang, (2) Bahan Baku, (3) Tinjauan Pemasaran. 1.1 LATAR BELAKANG

Kebutuhan manusia pada hakikatnya ada 3 macam yaitu : 1. kebutuhan makanan (pangan) 2. kebutuhan pakaian (sandang) 3. kebutuhan perumahan (papan) Untuk kebutuhan makanan, manusia memerlukan gizi yang cukup untuk dapat beraktivitas. Unsur-unsur gizi yang perlu ada dalam makanan, tercermin pada komposisi tubuh yaitu: air, lemak, karbohidrat, protein, vitamin, mineral, berbagai komponen-komponen minor lainnya. Kebutuhan akan protein dari produk nabati dapat ditunjang dengan mengkonsumsi biji-bijian salah satunya dengan kacang kedelai. Protein yang terkandung dalam kacang kedelai kaya akan asam amino arginin dan glisin. Kedua asam amino ini merupakan penyusun dari hormon insulin dan glikogen yang disekresi oleh kelenjar pankreas dalam tubuh kita dengan itu jaringan tubuh akan makin meningkat. Selain untuk mencegah dan mengobati hipertensi dan diabetes kacang kedelai juga untuk melancarkan metabolisme, melancarkan pencernaan, merupakan nutrisi pelengkap, meningkatkan sistem imunitas, dan mengurangi gejala maag. Hal itu dapat terjadi karena kandungan isoflavon dalam kedelai. Kedelai sebagai bahan baku utama dapat dikonsumsi dalam berbagai bentuk, antara lain sebagai bahan sayur, digoreng atau direbus. Sebagai bahan industri dapat dibuat kecap, tempe, tauco, dan susu kedelai. Susu kedelai pun dapat dikembangkan menjadi produk-produk yang bernilai baik dilihat dari aspek kandungan gizi maupun aspek ekonomi. Salah satu produk olahan kacang kedelai yang ingin kami kembangkan adalah dengan memanfaatkan susu kedelai menjadi produk yoghurt vegetables. 1

Yoghurt vegetables merupakan minuman yang mengandung bakteri-bakteri baik sehingga dengan mengkonsumsi yoghurt vegetables, antibody kita akan kuat. Karena bakteri-bakteri baik yang ada dalam yoghurt vegetables akan bekerja menyeimbangkan bakteri-bakteri jahat. Selain itu yoghurt vegetables mengandung sari-sari sayuran yang dapat memperlancar peredaran darah sekaligus menambah energi pada tubuh. Dengan dibuatnya yoghurt vegetables ini maka masyarakat indonesia dapat memenuhi kebutuhan pangan berupa makanan ringan yang baik bagi kesehatan.

1.2

BAHAN BAKU

Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan yoghurt vegetables adalah susu kedelai sebagai bahan baku utamanya. Selain itu juga diperlukan bahan-bahan lain yang berperan dalam pembuatan yoghurt yang digunakan sesuai dengan takaranya. Menurut penelitian susu kedelai mengandung banyak sekali gizi dan manfaat di dalamya, selain sebagai pengganti susu sapi, bahkan jauh lebih kaya akan gizi dibandingkan susu sapi, susu kedelai juga dapat dijadikan alternatif terbaik pengganti susu formula yang kencenderungan mengandung bakteri jahat yang membahayakan kesehatan balita dan anak-anak. Kandungan dan manfaat yang terdapat dalam susu kedelai adalah: * Protein, berguna untuk pertumbuhan, perbaikan jaringan yang rusak, penambah imunitas tubuh. Protein pada susu kedelai tersusun oleh sejumlah asam amino (lesitin / HDL, arginin, lisin, glisin, niasin, leusin, isoleusin, treonin, triptofan, fenilalanin). Protein yang terkandung dalam kedelai diketahui kaya akan asam amino arginin dan glisin yang merupakan komponen penyusun hormon insulin dan glukogen yang disekresi oleh kelenjar pankreas dalam tubuh kita. * Lemak Nabati, Sangat baik untuk tubuh manusia. * Karbohidrat, sebagai sumber energi atau tenaga didalam tubuh * Serat / fiber, berguna untuk system pencernaan dalam tubuh.

* Vitamin A, pada biji kedelai berasal dari karoten, yang merupakan bahan dasar vitamin A, membantu melancaran fungsi organ penglihatan dan pertumbuhan tulang. * Vitamin B1, Vitamin B1 atau yang sering disebut tianin sangat berperan dalam reaksi-reaksi dalam tubuh yang menghasilkan energi. * Vitamin B2, disebut juga flavin, merupakan pigmen yang banyak terdapat pada susu, bail susu sapi susu manusia, maupun susu kedelai. * Vitamin E, melancarkan proses reproduksi dan proses menstruasi, mencegah impotensi, keguguran, dan penyakit jantung kardiovaskuler, meningkatkan produksi air susu, membantu memperpanjang umur, dan sebagai antioksidan. Orang yang rajin mengkonsumsi antioksidan akan terlihat lebih muda ketimbang orang yang jarang mengkonsumsinya * Mineral, berfungsi dalam menambah kekuatan struktur tulang, gigi, dan kuku, serta dapat menambah daya tahan tubuh terhadap gangguan penyakit. Selain itu, mineral juga berfungsi dalam proses reproduksi pertumbuhan tulang mereka yang menuju dewasa. * Polisakarida yang mampu menekan kadar glukosa dan trigliserida postpandrial, serta menurunkan rasio insulin-glukosa postpandrial (setelah makan), Asupan susu kedelai dapat membantu mengendalikan kadar gula darah yang melebihi batas normal tersebut, sehingga sangat membantu mengendalikan penyakit gula. * Isoflavon, Ikatan sejumlah asam amino dengan vitamin dan beberapa zat gizi lainnya dalam biji kedelai ada yang membentuk flavonoid. Flavonoid adalah sejenis pigmen, seperti halnya zat hijau daun yang terdapat pada tanaman yang berwarna hijau. Senyawa ini biasanya memiliki ciri khas, yaitu mengeluarkan bau tertentu. Bau langu yang terdapat pada biji kedelai adalah salah satu tanda bahwa dalam biji tersebut terdapat flavonoid. Secara ilmiah, flavonoid sudah dibuktikan mampu mencegah dan mengobati berbagai penyakit. Dan salah satu jenis flavonoid yang sangat banyak terdapat pada biji kedelai dan amat bermanfaat bagi kesehatan adalah isoflavon. Seorang peneliti Jepang, pada tahun 1998

menganjurkan setiap manusia mengkonsumsi isoflavon kedelai sebanyak 50-100 mg perhari.

1.3

TINJAUAN PEMASARAN

Pemasaran dan produksi merupakan fungsi pokok bagi perusahaan. Semua perusahaan berusaha memproduksi dan memasarkan produk atau jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Produksi yoghurt mulai merebak dipasaran dan merupakan produk yang sudah dikenal dan disukai oleh sebagian masyarakat yang biasa dikonsumsi makanan ringan. Produksi dari yoghurt di Indonesia memang sudah ada namun kami mencoba mengembangkan yoghurt menjadi sesuatu yang memiliki nilai tambah dan berbeda dengan produk yoghurt yang sudah ada, yaitu dengan membuat yoghurt vegetables. Di lihat dari segi pemasaran kami memilih kota bandung karena kota ini memiliki banyak hal yang dapat menarik masyarakat diluar daerah bandung untuk mengunjungi kota ini. Sehingga kami mencoba melihat dari peluang pasar untuk bersaing dengan makanan ringan khas bandung lainnya dengan cara menampilkan produk yoghurt vegetables dengan cita rasa yang tinggi dan harga yang terjangkau. Produk yoghurt ini diperuntukan bagi semua kalangan karena tidak mengandung bahan yang berbahaya bagi tubuh dan bisa dinikmati oleh anakanak, remaja, dewasa, bahkan bisa menjadi hidangan pada saat berkumpul dengan keluarga.

1.4

STRUKTUR ORGANISASI

Struktur organisasi yang akan kami terapkan adalah sebagai berikut:

manager

Supervisor I

Supervisor II

Supervisor III

Officer I administrasi gudang

Officer II pengolahan produksi

Officer III pemasaran

II. TINJAUAN PUSTAKA Bab ini menguraikan mengenai : (1) Desain Produk, (2) Perancangan Produk yang Berorientasi pada Konsumen, (3) Pemasaran, (4) Biaya, (5) Analisis Lingkungan Eksternal (Peluang dan Ancaman), (6) Analisis Lingkungan internal (Analisis Kekuatan dan Kelemahan), (7) Menarik dan Mempertahankan Pelanggan, dan (8) Daya tahan. 2.1 Desain Produk Desain produk dapat didefinisikan sebagai suatu aktivitas inovasi untuk memecahkan berbagai kebutuhan masyarakat akan benda fungsional dengan pendekatan estetik dan aspek-aspek teknis, ergonomic yang bernilai bagi penunjang, pembangunan di segala sector. Hasil yang direpresentasikan oleh desain produk (industri) Desain Produk, atau dalam bahasa keilmuan disebut juga Desain Produk Industri, adalah sebuah bidang keilmuan atau profesi yang menentukan 6

bentuk/form dari sebuah produk manufaktur, mengolah bentuk tersebut agar sesuai dengan pemakainya dan sesuai dengan kemampuan proses produksinya pada industri yang memproduksinya. Tujuan dasar dari segala upaya yang dilakukan oleh seorang/sebuah team desainer produk dalam kerjanya adalah untuk membuat hidup lebih nyaman, menyenangkan, dan efisien. Para desainer produk juga dapat bekerja diluar lingkup sebuah produk, meliputi packaging, pameran, interior, dan -pada beberapa kasus-, corporate identity. Lebih jauh, dengan teknologi informasi yang semakin berkembang menjadi kompleks. desainer produk juga dapat bekerja untuk menyederhanakan software yang menjalankan berbagai macam produk. Desain Produk industri menghubungkan pengetahuan tentang teknologi dan seni visual dengan

pengetahuan tentang manusia. Sebagai pelengkap dari pemahaman secara umum tentang sains fisika, prisip-prinsip teknik, ergonomi, estetik, dan meterial prodes industri, desainer produk industri harus memiliki dasar yang kuat dalam ilmu pengetahuan sosial, seperti psikologi, sosiologi dan anthropologi dan komunikasi, seperti fotografi, video, cetak, dan media elektronik. Pada dasarnya

lingkungan kerja yang memberikan kesempatan bagi desa produk terbagi menjadi 3 tingkat : 1. Tingkat produksi Industri manufaktur (pabrik, bengkel-karoseri) mengambil peranan besar dalam tingkat ini. Fungsi kerja seorang desainer produk pada tingkat ini adalah: Drafter product engineering product planning material adviser supplier management related to product development 7

costing related to product development construction related to product development detail design packaging development baik untuk display atau untuk shipment (pengiriman) ergonomic concept CAD expert

2. Tingkat perantara Disini yang banyak terlibat adalah industri trading, industri yang

menghubungkan antara toko yang merupakan jembatan antara produsen dan konsumen dan suppliernya (pabrik) dimana produk itu dibuat dan dimanufaktur, dan industri konsultan desain. Untuk konsultan desain, pada beberapa kasus, lingkup kerja mereka terkadang juga berada pada tingkat principal. Fungsi kerja seorang desainer product pada tahap ini adalah : Drafter menchandising atau outsourcing packaging development untuk display stylist ergonomic concept material development CAD expert

3. Tingkat Principal Dalam tingkat ini, industri yang telibat beraneka ragam, mulai dari toko (yang memiliki desainer sendiri), konsultan desain, bahkan kadang-kadang juga menjadi satu dengan industri manufaktur apabila industri manufaktur itu juga memiliki jalur langsung yang berhubungan dengan konsumen akhir (end user).

Di tingkat ini proses yang memiliki peranan utama adalah perencanaan sebuah produk mulai awal, dimana konsep guna, konsep produksi , sampai konsep marketing terlibat secara intens. Fungsi kerja seorang desainer produk pada tingkat ini adalah: product concept (studi kelayakan, trend) market concept and development (segment-target-positioning) stylist style concept and development product planning Sebenanya ada satu tingkat lagi yang tidak terkait dan sedikit hubungannya dengan 3 tingkat diatas yaitu tingkat edukasi dan riset ilmiah, Dimana pada tingkat ini fungsi kerja utama adalah sebagai pendidik, atau peneliti ilmiah yang banyak bernaung di bawah universitas dan institusi pendidikan.

2.2

Perancangan produk yang Berorientasi pada Konsumen Proses perancangan produk tidak hanya dilakukan oleh bagian produksi

(operasi), namun juga melibatkan bagian pemasaran agar dapat memberikan jaminan bahwa operasi dan pemasaran dapat terintegrasi dengan perancangan produk. Selain sangat diperlukan dalam setiap tahapan pengembangan produk, bagian pemasaran merupakan penerima akhir dari keputusan pembuatan produk. Dalam pendekatan, merancang dan membangun suatu produk, terkenal dua

yaitu perancangan berorientasi produk (product driven) dan

perancangan berorientasi pelanggan (customer driven). Dengan perancangan 9

yang berorientasi produk, perusahaan hanya membuat produk kemudian dilempar ke pasar, sedang perancangan yang berorientasi pada konsumen, maka perusahaan membuat suatu produk sesuai dengan selera dan keinginan pasar. Product driven sama dengan sistem dorong (push), yaitu perusahaan membuat produk kemudian didorong ke pasar untuk dijual. Pendekatan ini mengasumsikan bahwa perusahaan mengetahui apa yang akan dibuat dan pasar akan membeli dalam jumlah yang memadai untuk memberikan laba. Sedang customer driven sama dengan sistem tarik (pull) yaitu perusahaan memulai suatu produksi dari perkiraan penjualan, kemudian ditarik kebelakang untuk menentukan apa dan berapa produk yang akan dibuat yang disesuaikan dengan keinginan pasar. Pendekatan ini menempatkan pemasaran pada awal proses perencanaan perusahaan. Dalam kondisi persaingan usaha yang, ketat seperti sekarang, maka product driven, sudah banyak ditinggalkan. perusahaan sekarang mulai

berorientasi pada pelanggan/konsumen, karena sebagus apapun suatu produk, tetapi jika ditolak oleh konsumen, maka hanya kerugian yang akan ditanggung oleh perusahaan. Hal tersebut disebabkan karena penilaian kualitas suatu produk adalah penilaian yang subyektif oleh konsumen. penilaian ini ditentukan oleh persepsi pada apa yang dikehendaki dan dibutuhkan oleh konsumen terhadap produk tersebut. Cooper dan Kleinschmidt mengungkapkan bahwa faktor utama yang menyebabkan keberhasilan suatu produk adalah sifat unik yang dimiliki oleh sebuah produk unggulan seperti; kualitas lebih baik, bentuk yang lebih modern, adanya suatu keistimewaan baru, dan lain sebagainya.

10

Sedangkan menurut Madique dan Zirger, keberhasilan peluncuran produk ditentukan oleh seberapa jauh pemahaman perusahaan terhadap kebutuhan konsumen. Selain itu pengembangan produk akan lebih efektif jika didukung oleh kerjasama antara bagian dalam perusahaan sejak awal. Dalam perusahaan jepang berdasarkan hasil penelitian keberhasilan pengembangan produk mereka

merupakan hasil kerjasama lintas-fungsional, serta terdapat fakta bahwa mereka umumnya menyertakan konsumen pada tahap awal pengembangan prodak untuk mendapatkan pandangan pelanggan terhadap produk yang akan diluncurkan. 2.3 Pemasaran Pemasaran adalah proses sosial yang dengan proses itu individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain. Pemasaran membahas pengidentifikasian dan pemenuhan kebutuhan sosial dan manusiawi. Salah satu definisi tersingkat tentang pemasaran adalah Memenuhi kebutuhan dengan mendapatkan laba. Tiga tahap yang mungkin dilewati oleh praktek pemasaran: 1. Pemasaran Enterpreneurial: Kebanyakan perusahaan dimulai oleh para individu yang hidup dari kecerdikannya. Mereka memvisualisasikan suatu peluang dan mengetuk setiap pintu untuk mendapatkan perhatian. 2. Pemasaran Yang Terumuskan: Ketika perusahaan-perusahaan kecil mencapai kesuksesan, mereka, tidak terhindarkan lagi, harus beralih ke arah pemasaran yang lebih terumuskan. 3. Pemasaran Intrepreneurial: Banyak perusahaan besar yang terjebak dalam pemasaran yang terumuskan, membaca dengan rajin angka-angka Nielsen 11

terakhir, mengamati laporan riset pasar berupaya menyusun hubungan perdealeran dan pesan-pesan iklan yang disesuaikan setiap saat. Perusahaanperusahaan itu tidak lagi memiliki kreativitas dan kegairahan pemasar gerilya tahap pertama atau tahap entrepreneurial. Para manajer merek dan produk mereka perlu keluar dari kantor guna memulai hidup dengan pelanggan mereka serta memvisualisasikan cara-cara, baru untuk menambahkan nilai ke kehidupan pelanggan mereka. 2.4 Biaya Biaya atau cost mempunyai pengertian sebagai semua pengeluaran yang dapat diukur dengan uang, baik yang telah, sedang, maupun yang akan dikeluarkan untuk menghasilkan produk. Penggolongan biaya dilakukan untuk memudahkan analisinya sehingga dapat dipergunakan untuk tujuan-tujuan tertentu. Biaya dapat digolongkan berdasarkan beberapa sudut tinjauan antara lain: 1. Menurut keterlibatan biaya dalam pembuatan produk a. Biaya bahan langsung b. Biaya buruh langsung c. Biaya tak langsung pabrik d. Biaya Komersial 2. Menurut perubahan menjadi: a. Biaya tetap (fixed cost), yaitu biaya yang, tidak tergantung pada perubahan volume produksi b. Biaya variable (variable cost), yaitu biaya yang berubah sebanding dengan perubahan volume produksi. 2.5 Analisis lingkungan eksternal (analisis peluang dan ancaman) 12 dalam volume produksi, biaya dapat digolongkan

Umumnya unit bisnis harus memantau kekuatan lingkungan makro yang menjadi penentu (demografi-ekonomi, teknologi, politik-hukum, dan sosialbudaya) dan pelaku lingkungan mikro utama (pelanggan, pesaing, saluran distribusi, pemasok) yang berdampak pada kemampuannya memperoleh laba. Unit bisnis tersebut harus inernbentuk sistem intelijen pemasaran untuk melacak trend dan 'perkernbangan penting yang fain. 'rerhadap masing-masing tren atau perkembangan itu, manajemen perlu mengidentifikasi peluang dan ancaman yang terkait. Tujuan utama pengamatan lingkungan (environmental scanning) adalah melihat dengan jeli peluang pemasaran baru. peluang pemasaran adalah wilayah kebutuhan atau potensi minat pembeli di mana perusahaan dapat menggarapnya secara menguntungkan. Bentuk peluang itu bermacam-macam dan pemasar harus bisa mengenalinya. Sekarang perusahaan menerapkan Analisis peluang pasar (MOA-Market Opportunity Analysis) untuk menetukan daya tarik dan kemungkinan berhasilnya berabagai peluang yang ada. Ada lima pertanyaan diajukan: 1. Dapatkah manfaat yang tercakup dalam peluan, itu diartikulasikan secara meyakinkan kepada sejumlah pasar sasaran? 2. Dapatkah pasar sasaran ditempatkan dan dijangkau dengan media dan saluran perdagangan yang efektif biaya? 3. Apakah perusahaan memiliki akses ke kapabilitas dan sumber daya yang dapat menentukan keberhasilan pemberian manfaat pelanggan? 4. Dapatkah perusahaan memberikan manfaat yang lebih baik daripada para, pesaing aktual atau potensial? 5. Akankah tingkat pengembalian modal keuangan mencapai atau melebihi ambang yang dituntut perusahaan di bidang investasi? 13

Beberapa perkembangan di lingkungan eksternal merupakan ancaman. Ancaman lingkungan adalah tantangan akibat dari trend atau perkembangan yang tidak menyenangkan yang akan berakibat, jika tidak ada tindakan pemasaran bertahan, memburuknya penjualan dan laba. Ancaman seharusnya dipilah-pilah menurut tingkat keseriusan dan kemungkinan terjadinya. Bila manajemen telah berhasil mengidentifikasi ancaman dan peluang utama yang dihadapi oleh unit bisnis tertentu, manajemen dapat menjabarkan sifat daya tarik unit bisnis tersebut secara keseluruhan. Ada empat hasil yang mungkin: 1. Bisnis yang ideal adalah yang memiliki peluang utama yang besar dan ancaman utama yang kecil. 2. Bisnis yang spekulatif adalah yang mempunyai peluang dan ancaman utama yang besar. 3. Bisnis yang matang adalah yang peluang maupun ancaman utamanya kecil. 4. Bisnis yang bermasalah adalah yang berpeluang kecil dan ancaman besar. 2.6 Analisis lingkungan internal (analisis kekuatan/kelemahan) Selain mengetahui peluang yang menarik di linkungannya, unit bisnis perlu juga memiliki keahlian tertentu supaya berhasil memanfaatkan peluang tersebut. Tiap-tiap unit bisnis harus mengevaluasi kekuatan dan kelemahannya secara periodik. Hal itu dapat dilakukan dengan menggunakan formulir yang serupa dengan yang ditunjukkan di Memo Pemasaran: Daftar Periksa untuk Pelaksanaan Analisis Kekuatan/Kelemahan Jelas, unit bisnis tidak perlu memperbaiki setiap kelemahannya ataupun merasa bangga dengan setiap kelemahannya ataupun merasa bangga dengan setiap kekuatannya. Pertanyaan yang penting adalah apakah unit bisnis itu harus 14

membatasi diri pada peluang dimana unit bisnis tersebut memiliki kekuatan yang, dibutuhkan, atau harus mempertimbangkan untuk meraih peluang yang lebih baik walaupun unit bisnis tersebut harus mendapatkan atau mengembangkan kekuatan tertentu. Kadang-kadang unit bisnis tertentu gagal bukan karena departemendepartemennya tidak memiliki kekuatan yang dibutuhkan, melainkan karena mereka tidak bekerja sama sebagai tim. Setiap perusahaan harus mengelola beberapa proses dasar, seperti pengembangan produk baru, penciptaan penjualan, dan pemenuhan pesanan. Masing-masing proses tersebut menciptakan nilai dan memerlukan kerja sama antar departemen. Walaupun masing-masing departemen mungkin memiliki kompetensi inti tertentu, tantangannya adalah mengembangkan kapabilitas bersaing yang unggul dalam pengelolaan proses kunci perusahaan. Stalk menamakannya persaingan berdasarkan kapabilitas. 2.7 Menarik dan Mempertahankan Pelanggan Para pelanggan dewasa ini semakin sulit dipuaskan. Mereka lebih cerdas, lebih sadar harga, lebih menuntut, kurang memaafkan, dan didekati oleh lebih banyak pesaing dengan tawaran yang sama atau yang lebih baik. Tantangannya, adalah bukan menghasilkan pelanggan yang senang dan setia. Perusahaan yang berusaha meningkatkan laba dan penjualan harus menghabiskan banyak waktu dan sumber daya untuk mencari pelanggan baru. Untuk menghasilkan informasi awal tentang calon pelanggan, perusahaan menyusun iklan dan memasangnya di media yang akan mencapai para calon pelanggan baru. Tugas berikutnya adalah mengidentifikasi calon pelanggan baru merupakan calon pelanggan yang baik, dengan mewawancarai mereka dll. Kemudian mengirim tenaga penjual.

15

Pelanggan yang sangat puas akan tetap setia dalam waktu yang lebih lama, membeli lebih banyak ketika perusahaan memperkenalkan produk baru dan memperbarui produk-produk yang ada, membicarakan hal-hal yang baik tentang perusahaan dan produknya, memberi perhatian yang lebih sedikit pada merek dan iklan para pesaing serta kurang peka terhadap harga, menawarkan gagasan tentang jasa atau produk kepada perusahaan, dan membutuhkan biaya pelayanan yang lebih kecil dibandingkan biaya pelayanan pelanggan baru karena

transaksinya rutin. Beberapa perusahaan berpikir bahwa mereka bisa merasakan kepuasan pelanggan dengan menghitung munculnya keluhan pelanggan, tetapi 96% pelanggan yang tidak puas justru tidak menyampaikan keluhan, banyak yang berhenti membeli begitu saja. Tindakan terbaik yang dapat dilakukan perusahaan adalah merpermudah pelanggan untuk menyampaikan keluhan. Formulir saran dan nomor telepon bebas pulsa perusahan serta alamat e-mail berfungsi untuk memenuhi tujuan itu. Perusahan mengklaim bahwa lebih dari dua pertiga gagasan perbaikan produknya didapatkan dari mendengar keluhan pelanggan. Akan tetapi, mendengarkan saja tidak cukup. Perusahaan harus menanggapi keluhan dengan cepat dan konstruktif. Beberapa fakta penting yang terkait dengan dengan bertahannya pelanggan: 1. Biaya untuk mendapatkan pelanggan baru bisa mencapai lima kali lipat lebih besar daripada biaya yang tercakup dalam memuaskan dan mempertahankan pelanggan yang sudah ada. Diperlukan usaha yang keras untuk membujuk pelanggan yang puas agar beralih dari pemasok mereka yang sekarang. 2. Rata-rata perusahaan kehilangan 10 persen dari pelanggannya setiap tahun. 3. Pengurangan tingkat peralihan pelanggan sebesar 5 persen dapat

meningkatkan laba sebesar 25 persen sampai 85 persen, tergantung pada industrinya. 16

4. Tingkat laba pelanggan cenderung meningkat selama hidup pelanggan yang tetap bertahan itu. Nilai seumur hidup pelanggan (CLV: Customer Life Value) menggambarkan nilai sekarang arus laba masa depan yang diharapkan selama pembelian seumur hidup pelanggan. Perusahaan harus mengurangi dari pendapatan yang diharapkan biaya untuk menarik, menjual, dan melayani pelanggan itu. Terdapat dua catatan untuk memperkuat retensi (bertahannya) pelanggan. Pertama, dengan mendirikan rintangan beralih yang tinggi. Para pelanggan kurang tertarik beralih ke pemasok lain jika peralihan itu memerlukan biaya modal yang tinggi, biaya pencarian yang tinggi. Hal itu mempersulit para pesaing jika pesaing tersebut hanya menawarkan harga yang lebih rendah atau perangsang lain untuk beralih. Tugas untuk menciptakan kesetiaan pelanggan yang kuat disebut manajemen relasional pelanggan. Yang bertujuan untuk menghasilkan ekuitas pelanggan yang tinggi. Yang mempengaruhi ekuitas pelanggan adalah: 1. Ekuitas nilai, adalah penilaian objektif pelanggan atas kegunaan tawaran berdasarkan pemikirannya tentang manfaat yang kemudian dibandingkan dengan biayanya. Sub pendorong ekuitas nilai adalah mutu, harga, dan kenyamanan. 2. Ekuitas merek, adalah penilaian subjektif dan tidak berwujud pelanggan terhadap merek, yang di luar dan melampaui nilai yang dipikirkan secara objektif. Sub pendorong ekuitas merek adalah kesadaran merek pelanggan, sikap pelanggan terhadap merek, dan pemikiran pelanggan mengenai etika merek. 3. Ekuitas relasional, adalah kecenderungan pelanggan untuk setia pada merek, yang diluar dan melampaui nilai yang dipikirkan secara objektif dan subjektif 17

atas nilainya. Sub pendorong ekuitas relasional mencakup program kesetiaan, dan 4. program pemahaman dan perlakuan khusus, program pembentukan

komunitas, dan program pembentukan pengetahuan. 2.8 Daya tahan Daya tahan (durability) ukuran usia yang diharapkan atas beroperasinya produk dalam kondisi normal dan/ atau berat, merupakan atribut yang berharga untuk produk-produk tertentu. Pembeli biasanya akan membayar lebih untuk mendapatkan kendaraan dan peralatan dapur yang mempunyai reputasi tinggi karena tahan lama. Akan tetapi, kaidah itu tunduk pada beberapa persyaratan. Harga tambahan itu tidak boleh berlebihan. Selanjutnya, produk itu tidak boleh rentan tehadap keusangan teknologi.

18

III. PERENCANAAN PRODUK Bab ini akan menguraikan mengenai perencanaan produk beserta design produknya. 1. Perencanaan produk 1 Nama produk : yoghurt vegetables

Spesifiksasi produk : produk ini di kemas dalam bentuk kemasan botol plastic dengan kapan saja. Kegunaan : Yoghurt merupakan olahan susu dengan cara mengasamkan melalui proses fermentasi. Susu yang digunakan pada awalnya adalah susu sapi, namun dengan perkembangan zaman kini mulai dikenal yoghurt yang berasal dari susu nabati yang berasal dari olahan kacang-kacangan. Salah satu diantaranya adalah yoghurt susu kedelai. Fermentasi dilakukan menggunakan biakan campuran Lactobacillus bulgaris dan Streptococcus thermophyllus dimana kedua mikroba ini akan bekerja secara tumbuh simbiosis. lebih Pada awalnya Strptococcus Lactobacillus thermophyllus cepat dibandingkan ukuran 250 mL, tujuanya agar dapat di makan

bulgaris. Setelah kondisi menjadi asam akibat penurunan pH, pertumbuhan Lactobacillus bulgaris terpacu sampai populasinya seimbang. Kondisi asam ini akan membentuk konsistensi menyerupai pudding yang berfungsi sebagai pengawet. Mikroba-mikroba ini hidup dalam yoghurt, maka jika kita

mengkonsumsi yoghurt berarti jutaan mikroba masuk kedalam pencernaan kita. Mikroba-mikroba ini diyakini mampu menjaga kesehatan pencernaan sehingga dapat menyehatkan tubuh. Makanan ini juga berguna bagi orang yang tidak tahan terhadap gula susu (laktosa), karena fermentasi pada proses pembuatan yoghurt ini akan menurunkan kadar laktosa susu sekitar 25%. Estetika : desain kemasan kami bentuk botol seperti gelas plastic kecil dengan tulisan dan hiasan yang menarik dan khas. 19

gengsi

: targetan produk ini adalah kalangan menengah ke bawah hingga menengah ke atas.

Tahan lama Bahan bahan

: 3 minggu : Susu kedelai, Gula pasir, Susu skim, gelatin, ekstrak sayuran, campuran Lactobacullus bulgaris dan Streptococcus

Starter

thermophyllus. Prosedur Kerja :

1. Disiapkan 1 liter susu kedelai murni (belum ditambahkan gula dan essence). 2. Direbus pada 70 C selama 15-30 menit, tambahkan 50 gr gula pasir dan 50 gr susu skim sambil diaduk agar tidak gosong. 3. Didinginkan sampai suhu 45 C, ditambahkan sedikit ekstrak sayuran dan 10 ml gelatin. Gelatin yang ditambahkan perlu disterilkan pada 121 C selama 10 menit. 4. Disiapkan starter campuran Lactobacillus bulgaris dan Streptococcus

thermophyllus. Susu kedelai dengan suhu 45 C diinokulasikan secara aseptis dengan starter kemudian dicampur sampai merata. 5. Diperam. Suhu yang baik untuk pemeraman yoghurt adalah 45 C selama 4 jam, namun jika terpaksa pemeraman dapat dilakukan pada suhu kamar selama 12 jam. Inkubasi dihentikan bila sudah terlihat adanya pengentalan susu yang menggumpal secara pelan-pelan membentuk yoghurt. 6. Yoghurt yang dihasilkan dapat dikonsumsi. Apabil disimpan pada suhu 4 C yoghurt akan bertahan hingga 14 19 hari, sedangkan apabila disimpan pada suhu kamar yoghurt hanya memiliki daya simpan kirang dari 3 hari.

Biaya produksi yoghurt per kemasan : Bahan Susu kedelai Susu krim Ekstrak sayuran Bibit bakteri Berat 250 m L 15 mL 2 mL 2 mL Jumlah Harga (Rp) 1.500 1.000 1.500 500 4.500

20

Kemasan Botol plastik jumlah

: 1 Rp. 2000,00 Rp. 2000,00

Total biaya bahan baku : Rp. 4.500,00 + Rp. 2000,00 = Rp. 6.500,00

40% 35% 30% 25% 20% 15% 10% 5% 0% kategori


Desain produk :

tahan lama kegunaan estetika gengsi harga

21

2. Perencanaan produk 2 Nama produk : yoghurt vegetables

Spesifiksasi produk : produk ini di kemas dalam bentuk kemasan botol plastic kotak dengan ukuran 150 mL, tujuannya agar dapat di makan kapan saja serta mudah dibawa kemana-mana karena bentuknya yang minimalis. Kegunaan : Yoghurt merupakan olahan susu dengan cara mengasamkan melalui proses fermentasi. Susu yang digunakan pada awalnya adalah 22

susu sapi, namun dengan perkembangan zaman kini mulai dikenal yoghurt yang berasal dari susu nabati yang berasal dari olahan kacang-kacangan. Salah satu diantaranya adalah yoghurt susu kedelai. Fermentasi dilakukan menggunakan biakan campuran Lactobacillus bulgaris dan Streptococcus thermophyllus dimana kedua mikroba ini akan bekerja secara tumbuh simbiosis. lebih Pada awalnya Strptococcus Lactobacillus thermophyllus cepat dibandingkan

bulgaris. Setelah kondisi menjadi asam akibat penurunan pH, pertumbuhan Lactobacillus bulgaris terpacu sampai populasinya seimbang. Kondisi asam ini akan membentuk konsistensi menyerupai pudding yang berfungsi sebagai pengawet. Mikroba-mikroba ini hidup dalam yoghurt, maka jika kita

mengkonsumsi yoghurt berarti jutaan mikroba masuk kedalam pencernaan kita. Mikroba-mikroba ini diyakini mampu menjaga kesehatan pencernaan sehingga dapat menyehatkan tubuh. Makanan ini juga berguna bagi orang yang tidak tahan terhadap gula susu (laktosa), karena fermentasi pada proses pembuatan yoghurt ini akan menurunkan kadar laktosa susu sekitar 25%. Estetika : desain kemasan kami bentuk botol seperti mangkuk plastic kecil dengan tulisan dan hiasan yang menarik dan khas. gengsi : targetan produk ini adalah kalangan menengah ke bawah hingga menengah ke atas. Tahan lama Bahan bahan : 3 minggu : Susu kedelai, Gula pasir, Susu skim, gelatin, ekstrak sayuran, campuran Lactobacullus bulgaris dan Streptococcus

Starter

thermophyllus.

Prosedur Kerja

: 23

1. Disiapkan 1 liter susu kedelai murni (belum ditambahkan gula dan essence). 2. Direbus pada 70 C selama 15-30 menit, tambahkan 50 gr gula pasir dan 50 gr susu skim sambil diaduk agar tidak gosong. 3. Didinginkan sampai suhu 45 C, ditambahkan sedikit ekstrak sayuran dan 10 ml gelatin. Gelatin yang ditambahkan perlu disterilkan pada 121 C selama 10 menit. 4. Disiapkan starter campuran Lactobacillus bulgaris dan Streptococcus

thermophyllus. Susu kedelai dengan suhu 45 C diinokulasikan secara aseptis dengan starter kemudian dicampur sampai merata. 5. Diperam. Suhu yang baik untuk pemeraman yoghurt adalah 45 C selama 4 jam, namun jika terpaksa pemeraman dapat dilakukan pada suhu kamar selama 12 jam. Inkubasi dihentikan bila sudah terlihat adanya pengentalan susu yang menggumpal secara pelan-pelan membentuk yoghurt. 6. Yoghurt yang dihasilkan dapat dikonsumsi. Apabil disimpan pada suhu 4 C yoghurt akan bertahan hingga 14 19 hari, sedangkan apabila disimpan pada suhu kamar yoghurt hanya memiliki daya simpan kirang dari 3 hari.

Biaya produksi yoghurt per kemasan : Bahan Susu kedelai Susu krim Ekstrak sayuran Bibit bakteri Berat 150 m L 10 mL 1 mL 1 mL Jumlah Harga (Rp) 1.000 500 1.000 250 2.750

Kemasan Botol plastic Jumlah

: 1 Rp. 2000,00 Rp. 2000,00

Total biaya bahan baku : Rp. 2.750,00 + Rp. 2000,00 = Rp. 4.750,00

24

25% 20% 15% 10% 5% 0% kateg ori

tahan lam a

keg unaan

estetika

geng si

harga

Desain produk :

25

3. Perencanaan produk 3 nama produk : yoghurt vegetables

spesifiksasi produk : produk ini di kemas dalam bentuk kemasan botol kaca dengan ukuran 250 mL, tujuannya untuk menaikkan gengsi dibandingkan menggunakan kemasan berbahan dasar plastik. Kegunaan : Yoghurt merupakan olahan susu dengan cara mengasamkan melalui proses fermentasi. Susu yang digunakan pada awalnya adalah susu sapi, namun dengan perkembangan zaman kini mulai dikenal yoghurt yang berasal dari susu nabati yang berasal dari olahan kacang-kacangan. Salah satu diantaranya adalah yoghurt susu kedelai. Fermentasi dilakukan menggunakan biakan campuran Lactobacillus bulgaris dan Streptococcus thermophyllus dimana kedua mikroba ini akan bekerja secara tumbuh simbiosis. lebih Pada awalnya Strptococcus Lactobacillus thermophyllus cepat dibandingkan

bulgaris. Setelah kondisi menjadi asam akibat penurunan pH, pertumbuhan Lactobacillus bulgaris terpacu sampai populasinya seimbang. Kondisi asam ini akan membentuk konsistensi menyerupai pudding yang berfungsi sebagai pengawet. Mikroba-mikroba ini hidup dalam yoghurt, maka jika kita

mengkonsumsi yoghurt berarti jutaan mikroba masuk kedalam 26

pencernaan kita. Mikroba-mikroba ini diyakini mampu menjaga kesehatan pencernaan sehingga dapat menyehatkan tubuh. Makanan ini juga berguna bagi orang yang tidak tahan terhadap gula susu (laktosa), karena fermentasi pada proses pembuatan yoghurt ini akan menurunkan kadar laktosa susu sekitar 25%. Estetika : desain kemasan kami bentuk botol kaca dengan tulisan dan hiasan yang menarik dan khas. gengsi : targetan produk ini adalah kalangan menengah ke bawah hingga menengah ke atas. Tahan lama Bahan bahan : 3 minggu : Susu kedelai, Gula pasir, Susu skim, gelatin, ekstrak sayuran, campuran Lactobacullus bulgaris dan Streptococcus

Starter

thermophyllus.

Prosedur Kerja

1. Disiapkan 1 liter susu kedelai murni (belum ditambahkan gula dan essence). 2. Direbus pada 70 C selama 15-30 menit, tambahkan 50 gr gula pasir dan 50 gr susu skim sambil diaduk agar tidak gosong. 3. Didinginkan sampai suhu 45 C, ditambahkan sedikit ekstrak sayuran dan 10 ml gelatin. Gelatin yang ditambahkan perlu disterilkan pada 121 C selama 10 menit. 4. Disiapkan starter campuran Lactobacillus bulgaris dan Streptococcus

thermophyllus. Susu kedelai dengan suhu 45 C diinokulasikan secara aseptis dengan starter kemudian dicampur sampai merata. 5. Diperam. Suhu yang baik untuk pemeraman yoghurt adalah 45 C selama 4 jam, namun jika terpaksa pemeraman dapat dilakukan pada suhu kamar selama 12 jam. Inkubasi dihentikan bila sudah terlihat adanya pengentalan susu yang menggumpal secara pelan-pelan membentuk yoghurt. 27

6. Yoghurt yang dihasilkan dapat dikonsumsi. Apabil disimpan pada suhu 4 C yoghurt akan bertahan hingga 14 19 hari, sedangkan apabila disimpan pada suhu kamar yoghurt hanya memiliki daya simpan kirang dari 3 hari.

Biaya produksi yoghurt per kemasan : Bahan Susu kedelai Susu krim Ekstrak sayuran Bibit bakteri Berat 1000 m L 60 mL 8 mL 8 mL Jumlah Harga (Rp) 6.000 4.000 6.000 2000 18.000

Kemasan Botol kaca jumlah

: 1 Rp. 3.000,00 Rp. 3.000,00

Total biaya bahan baku : Rp. 18.000,00 + Rp. 3.000,00 = Rp.21.000,00

28

25% 20% 15% 10% 5% 0% ta n la ha ma keg a una n es tetik a g s eng i ha a rg ka ori teg

Desain produk :

AQEY_LLA YOGHURT VEGETABLES Netto 1000 mL

29

IV. ANALISIS EKONOMI Bab ini membahas mengenai : (1) Analisis Ekonomi Produk 1, (2) Analisis Ekonomi Produk 2, (3) Analisis Ekonomi Produk 3. IV.1. Analisis Ekonomi Produk 1

Fixed cost Penetapan yang harus dibayar Sewa bangunan Pajak Tenaga kerja 6 orang@Rp.300.000,00 Pemeliharaan alat/mesin Alat/mesin Transport bahan baku Pemasaran Jumlah : Variable cost (produk 1) / unit Bahan Susu kedelai Susu krim Ekstrak sayuran Bibit bakteri Kemasan Jumlah Di ketahui : biaya berubah Berat 250 mL 15 mL 2 mL 2 mL 1 cup Harga (Rp) 1.500 1.000 1.500 500 2.000 6.500 Total harga (Rp) 1.000.000,00 8.000,00 1.800.000,00 20.000 1.000.000,00 500.000,00 1.000.000 5.328.000,00

: Rp.6.500,30

Biaya tetap : Rp. 5.328.000,-

Jika keuntungan yang di harapkan adalah 100% maka harga penjualan:

= = Rp. 6.500,00 Jadi harga jual produk jika keuntungannya 100 % adalah Rp.6.500,00 + Rp.6.500,00 = Rp. 13.000,00 Pemisalan : BEP = X Penjualan X = biaya berubah X + biaya tetap + pendapatan bersih Rp.13.000,00 X = Rp.6.500,00 X + Rp. 5.328.000,00 + 0 Rp.13.000,00 X Rp.6.500,00 X = Rp.5.328.000,Rp.6.500,00 X = Rp.5.328.000,X = Rp.5.328.000,- / Rp.6.500,BEP atau X = 819,69 unit 820 unit Jadi, untuk produk pertama BEP akan di capai pada tingkat penjualan 820 unit dengan harga Rp.13.000,IV.2. Analisis Ekonomi Produk 2

Fixed cost Penetapan yang harus dibayar Sewa bangunan Pajak Tenaga kerja 6 orang@Rp.300.000,00 Pemeliharaan alat/mesin Alat/mesin Transport bahan baku Pemasaran Jumlah : Total harga (Rp) 1.000.000,00 8.000,00 1.800.000,00 20.000 1.000.000,00 500.000,00 1.000.000 5.328.000,00 31

Variable cost (produk 2) / unit Bahan Susu kedelai Susu krim Ekstrak sayuran Bibit bakteri Kemasan Jumlah Di ketahui : biaya berubah Berat 150 mL 10 mL 1 mL 1 mL 1 cup : Rp .4.750,Harga (Rp) 1.000 500 1.000 250 2.000 4.750

Biaya tetap : Rp. 5.328.000,Jika keuntungan yang di harapkan adalah 100% dari total variable cost maka harga penjualan:

= = Rp. 4.750,00 Jadi harga jual produk jika keuntungannya 100 % total variable cost adalah Rp. 4.750,00 + Rp. 4.750,00 = Rp.9.500,00 Pemisalan : BEP = X Penjualan X = biaya berubah X + biaya tetap + pendapatan bersih Rp.9.500,00 X = Rp.4.750,00 X + Rp. 5.328.000,00 + 0 Rp. 9.500,00 X Rp. 4.750,00 X = Rp.5.328.000,Rp.4.750,00 X = Rp.5.328.000,X = Rp.5.328.000,- / Rp.4.750,00 BEP atau X = 1121,68 unit 1122 unit Jadi, untuk produk ke-2 BEP akan di capai pada tingkat penjualan 1122 unit dengan harga Rp.9.500,00.

IV.3.

Analisis Ekonomi Produk 3

Fixed cost 32

Penetapan yang harus dibayar Sewa bangunan Pajak Tenaga kerja 6 orang@Rp.300.000,00 Pemeliharaan alat/mesin Alat/mesin Transport bahan baku Pemasaran Jumlah : Variable cost (produk 3) Bahan Susu kedelai Susu krim Ekstrak sayuran Bibit bakteri Kemasan Jumlah Di ketahui : biaya berubah Berat 1000 mL 60 mL 8 mL 8 mL 1 cup

Total harga (Rp) 1.000.000,00 8.000,00 1.800.000,00 20.000 1.000.000,00 500.000,00 1.000.000 5.328.000,00

Harga (Rp) 10.000 4.000 6.000 2.000 3.000 25.000

: Rp .25.000,-

Biaya tetap : Rp. 5.328.000,Jika keuntungan yang di harapkan adalah 100% maka harga penjualan: =

= Rp. 25.000,00 Jadi harga jual produk jika keuntungannya 100 % dari variable cost adalah Rp. 25.000,00 + Rp. 25.000,00 = Rp.50.000,00 Pemisalan : BEP = X Penjualan X = biaya berubah X + biaya tetap + pendapatan bersih Rp. .50.000,00 X = Rp. 25.000,00 X + Rp. 5.328.000,00 + 0 Rp. .50.000,00 X Rp. 25.000,00 X = Rp.5.328.000,Rp. 25.000,00 X = Rp.5.328.000,X = Rp.5.328.000,- / Rp. 25.000,00 BEP atau X = 213,12unit 213 unit 33

Jadi, untuk produk ke-2 BEP akan di capai pada tingkat penjualan 213 unit dengan harga Rp. .50.000,00.

V. PRODUK YANG DIPILIH Perencanaan produk 2 Nama produk : yoghurt vegetables

Spesifiksasi produk : produk ini di kemas dalam bentuk kemasan botol plastic kotak dengan ukuran 150 mL, tujuannya agar dapat di makan kapan saja serta mudah dibawa kemana-mana karena bentuknya yang minimalis. Kegunaan : Yoghurt merupakan olahan susu dengan cara mengasamkan melalui proses fermentasi. Susu yang digunakan pada awalnya adalah susu sapi, namun dengan perkembangan zaman kini mulai dikenal 34

yoghurt yang berasal dari susu nabati yang berasal dari olahan kacang-kacangan. Salah satu diantaranya adalah yoghurt susu kedelai. Fermentasi dilakukan menggunakan biakan campuran Lactobacillus bulgaris dan Streptococcus thermophyllus dimana kedua mikroba ini akan bekerja secara tumbuh simbiosis. lebih Pada awalnya Strptococcus Lactobacillus thermophyllus cepat dibandingkan

bulgaris. Setelah kondisi menjadi asam akibat penurunan pH, pertumbuhan Lactobacillus bulgaris terpacu sampai populasinya seimbang. Kondisi asam ini akan membentuk konsistensi menyerupai pudding yang berfungsi sebagai pengawet. Mikroba-mikroba ini hidup dalam yoghurt, maka jika kita

mengkonsumsi yoghurt berarti jutaan mikroba masuk kedalam pencernaan kita. Mikroba-mikroba ini diyakini mampu menjaga kesehatan pencernaan sehingga dapat menyehatkan tubuh. Makanan ini juga berguna bagi orang yang tidak tahan terhadap gula susu (laktosa), karena fermentasi pada proses pembuatan yoghurt ini akan menurunkan kadar laktosa susu sekitar 25%. Estetika : desain kemasan kami bentuk botol seperti mangkuk plastic kecil dengan tulisan dan hiasan yang menarik dan khas. gengsi : targetan produk ini adalah kalangan menengah ke bawah hingga menengah ke atas. Tahan lama Bahan bahan : 3 minggu : Susu kedelai, Gula pasir, Susu skim, gelatin, ekstrak sayuran, campuran Lactobacullus bulgaris dan Streptococcus

Starter

thermophyllus.

Prosedur Kerja

: 35

1. Disiapkan 1 liter susu kedelai murni (belum ditambahkan gula dan essence). 2. Direbus pada 70 C selama 15-30 menit, tambahkan 50 gr gula pasir dan 50 gr susu skim sambil diaduk agar tidak gosong. 3. Didinginkan sampai suhu 45 C, ditambahkan sedikit ekstrak sayuran dan 10 ml gelatin. Gelatin yang ditambahkan perlu disterilkan pada 121 C selama 10 menit. 4. Disiapkan starter campuran Lactobacillus bulgaris dan Streptococcus

thermophyllus. Susu kedelai dengan suhu 45 C diinokulasikan secara aseptis dengan starter kemudian dicampur sampai merata. 5. Diperam. Suhu yang baik untuk pemeraman yoghurt adalah 45 C selama 4 jam, namun jika terpaksa pemeraman dapat dilakukan pada suhu kamar selama 12 jam. Inkubasi dihentikan bila sudah terlihat adanya pengentalan susu yang menggumpal secara pelan-pelan membentuk yoghurt. 6. Yoghurt yang dihasilkan dapat dikonsumsi. Apabil disimpan pada suhu 4 C yoghurt akan bertahan hingga 14 19 hari, sedangkan apabila disimpan pada suhu kamar yoghurt hanya memiliki daya simpan kirang dari 3 hari.

Biaya produksi yoghurt per kemasan : Bahan Susu kedelai Susu krim Ekstrak sayuran Bibit bakteri Berat 150 m L 10 mL 1 mL 1 mL Jumlah Harga (Rp) 1.000 500 1.000 250 2.750

Kemasan Botol plastic Jumlah

: 1 Rp. 2000,00 Rp. 2000,00

Total biaya bahan baku : Rp. 2.750,00 + Rp. 2000,00 = Rp. 4.750,00

36

25% 20% 15% 10% 5% 0% kateg ori

tahan lam a

keg unaan

estetika

geng si

harga

Desain produk :

37

Variable cost (produk 2) / unit Bahan Susu kedelai Susu krim Ekstrak sayuran Bibit bakteri Kemasan Jumlah Di ketahui : Berat 150 mL 10 mL 1 mL 1 mL 1 cup Harga (Rp) 1.000 500 1.000 250 2.000 4.750 : Rp .4.750,-

biaya berubah

Biaya tetap : Rp. 5.328.000,Jika keuntungan yang di harapkan adalah 100% dari total variable cost maka harga penjualan: = = Rp. 4.750,00 Jadi harga jual produk jika keuntungannya 100 % total variable cost adalah Rp. 4.750,00 + Rp. 4.750,00 = Rp.9.500,00 Pemisalan : BEP = X Penjualan X = biaya berubah X + biaya tetap + pendapatan bersih Rp.9.500,00 X = Rp.4.750,00 X + Rp. 5.328.000,00 + 0 Rp. 9.500,00 X Rp. 4.750,00 X = Rp.5.328.000,Rp.4.750,00 X = Rp.5.328.000,X = Rp.5.328.000,- / Rp.4.750,00 BEP atau X = 1121,68 unit 1122 unit 38

Jadi, untuk produk ke-2 BEP akan di capai pada tingkat penjualan 1122 unit dengan harga Rp.9.500,00.

VI. PENUTUP

6.1 Pembahasan Untuk memaksimalkan hasil, maka setiap perusahaan selalu melakukan perencanaan agar tidak terjadi kegagalan dalam pemasaran. Sebelum dilakukan pemasaran analisa yang biasa dilakukan adalah analisa SWOT ( Strength, Weakness, Opportunity dan Threat ), selain itu juga dilakukan survey selera konsumen sekaligus memahami karakter produk pesaing. Dengan perencanaan yang matang, setiap perusaan pasti akan menemukan kekurangan atau kelemahan dari produknya, yang kemungkinan jika tidak teridentifikasi kelemahan produk kita akan menjadi peluang untuk pesaing lain. Setelah proses menganalisa produk, kiata lakukan strategi pemasaran berdasarkan segmentation, Targeting, Positioning. Kelemahan produk yoghurt ini adalah tidak bisa tahan lama, paling lama hanya 3 minggu, itu pun dengan sudah berkurangnya gizi atau susut nutrisi. Karena lama penyimpanan menyebabkan proses fermentasi semakin lama terjadi, sedangkan semakin lama proses fermentasi nutrisi yang di hasilkan juga kurang baik. Sedangkan kelebihan produk yoghurt ini adalah banyaknya kandungan antibody sehingga dapat memperkuat daya tahan tubuh, selain itu juga produk yoghurt ini mengandung ekstrak sayuran yang dapat memperlancar peredaran darah. Produk ini memang di design menjadi produk sehat (healty product), karena kurangnya perhatian konsumen terhadap kesehatan pada zaman sekarang.

6.2 Kesimpulan 1. Kedelai sebagai bahan baku utama dapat dikonsumsi dalam berbagai bentuk, salah satunya dapat dijadikan susu kedelai. Yang kemudian di fermentasi menjadi yoghurt vegetables dengan tambahan ekstrak sayuran.

2. Target pemasaran yoghurt vegetables adalah kalangan menengah kebawah hingga menengah ke atas. 3. Penetapan BEP sebagai titik dimana suatu usaha tidak dalam keadaan untung maupun rugi atau dengan kata lain tutuk pulang pokok modal.

39

Anda mungkin juga menyukai