Anda di halaman 1dari 6

SABUN OBAT Dra.

Lely Sari Lubis Apt Jurusan Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara

I. Pendahuluan Sabun adalah garam alkali dari asam-asam lemak dan telah dikenal secara umum oleh masyarakat karena merupakan keperluan penting di dalam rumah tangga sebagai alat pembersih dan pencuci. Sabun telah ditemukan oleh orang Mesir kuno beberapa ribu tahun yang lalu. Pembuatan sabun oleh suku bangsa Jerman dilaporkan Julius Caesar. Tehnik pembuatan sabun dilupakan orang dalam zaman kegelapan, namun ditemukan kembali selama zaman renaisance. Penggunaan sahun mulai meluas pada abad ke18. Dewasa ini sabun dibuat praktis sama dengan teknik yang digunakan pada zaman yang lampau. Dengan kemajuan ilmu pengetahuan yang modern saat ini, telah banyak pula sabun-sabun dibuat untuk maksud pencegahan atau pengobatan terhadap penyakitpenyakit kulit yang dikenal sebagai sabun untuk obat. Sebenarnya prinsip pembuatan sabun obat adalah sama dengan pembuatan sabun yakni suatu proses saponfikasi antara asam lemak tinggi dengan alkali seperti KOH, NaOH dan aminamin. Di formula sabun obat terdapat bahan obat yang digunakan sesuai dengan tujuan pengobatannya bahan-bahan obat yang ditambahkan berfungsi sebagai antiseptik, germisida ataupun bahan obat lainnya. Sehari-hari pemakaian sabun obat ini sering digunakan sebagai sabun mandi, di rumah-rumah sakit sering dipakai oleh para dokter dan perawat untuk mencuci tangan sebelum dan setelah melakukank operasi atau perawatan terhadap pasiennya. II Definisi Sabun Obat Berdasarkan definisi dari sabun dan dari obat, maka definisi sabun obat dapat dirumuskan sebagai berikut : Sabun obat adalah garam yang berasal dari suatu asam lemak tinggi yang bereaksikan dengan alkali dan ditambah dengan zat kimia, bahan obat yang berguna untuk mencegah, mengurangi ataupun menghilangkan/menyembuhkan penyakit dan atau gejala penyakit pada kulit. Untuk membuat sabun yang baik asam. lemak yang digunakan sebaiknya berupa campuran asam lemak yang berasal dari hewan dan tumbuhan dalam perbandingan 3:1 atau 4:1, setelah direaksikan dengan KOH akan menghasilkan sabun yang agak padat dan mudah larut dalam air. Bahan obat yang sering dipakai adalah yang bersifat desifektan ataupun antiseptika seperti turunan fenol,sufur,merkuriodiyodida dan lain-lain. III. Klarifikasi Sabun Obat 1. Sabun cair -Dibuat dari minyak kelapa -Alkali yang dipakai KOH -Bentuk cair dan tidak mengental pada suhu kamar.

2003 Digitized by USU digital library

2. Sabun lunak - Dibuat dari minyak kelapa/minyak kelapa sawit dan minyak tumbuhan yang tidak jernih. - Alkali yang dipakai KOH - Seperti pasta dan sangat mudah larut 3. Sabun keras - Dibuat dari lemak netral yang padat atau dari minyak yang dikeraskan dengan proses hidrogenasi. - Asam lemaknya jenuh dan mempunyai BM tinggi. - Alkali yang dipakai NaOH - Sukar larut dalam air. IV. Efek Pengarub Alkali Sahlin yang dibuat dengan NaOH lebih lambat larut dalam air dibandingkan dengan sabun yang dibuat dengan KOH. Sabun yang terbuat dari alkali kuat (NaOH,KOH) mempunyai nilai pH 9.0 -10,8 sedangkan sabun yang terbuat dari alkali lemah NH4OH) akan mempunyai nilai pH yang lebih rendah yaitu 8,0 -9,5. V. Kegunaan Sabun Obat Sabun merupakan alat pembersih yang baik yang telah lama digunakan orang, karena dapat menghilangkan kotoran-kotoran seperti debu, bakteri, dan sisa metabolisma/keringat, sehingga dapat mencegah infeksi pada kulit. Nilai yang tertinggi dari sabun sebagai pembersih ialah kesanggupannya untuk melarutkan dan menghilangkan kotoran. Pembersihan kulit dengan sahlin merupakan langkah pertama dalam praktek dermatologik, sebab pemakaian obat-obatan pada kulit yang keras dan bersisik tidak akan berhasil karena terhalangnya hubungan obat dengan kulit. Dr. Zulzberger mengatakan bila terdapat eksim pada bayi, maka alkali yang terdapat dalam sabun akan mempengaruhi kulit bayi. Dianjurkan agar menggunakan sabun yang netral untuk membersihkan pakaian bayi. Bila membersihkan tangan dengan menggunakan buih sabun yang banyak akan dapat memusnahkan semua streptococcus yang melekat pada permukaan kulit. Setelah dilakukan penyelidikan diketahui bahwa kemampuan sabun untuk membersihkan bakteri pada kulit tidak sempurna. Bakteri yang tertinggal setelah dibersihkan dengan sabun akan hilang bila terus dibersihkan beberapa lama dengan merendamnya dalam air hangat selama lebih kurang sepuluh menit, kemudian digosok dengan bros halus secara merata dan dilanjutkan dengan sabun yang lunak selama lebih kurang enam menit secara teratur. Berkurangnya bakteri bergantung pada : a. Jumlah dari kekuatan bros sabun yang dipakai. b. Jenis dan kualitas sabun c. Kesterilan dan suhu air. Sabun sebagai suppositoria di rumah tangga merupakan sabun yang baik untuk pelincir bila sukar buang air besar. Untuk pencegahan penyakit kelamin, dokter menganjurkan agar menggunakan sabun cair yang netral pada pennukaan terbuka selama beberapa waktu. Penyakit kudis dapat dibersihkan dengan menggunakan sabun yang mengandung sulfur. Khususnya pada sabun digunakan untuk mengobati penyakit kulit sesuai dengan kegunaan dari obat yang ditambahkan. Beberapa penyakit yang umum terdapat di kulit : 1. Yang disebabkan oleh bakteri a. Jerawat (acne)

2003 Digitized by USU digital library

b. Kudis c. Alergi 2. Yang disebabkan oleh jamur a. Panu b. Kurap Jadi kegunaan sabun obat adalah untuk membersihkan tubuh sebab dengan kebersihan tubuh dan lingkungannya maka kemungkinan untuk mudahnya terkena penyakit akan berkurang dan tingkat kesehatannya akan meninggi. Hal ini terlihat pada waktu perang, akibat kekurangan sabun akan terlihat penyakit epidemi di mana-mana. Atau juga terlihat pada desa-desa yang kekurangan sabun akan dijumpai jumlah penyakit kulit yang meninggi. VI. Pengaruh Sabun Obat Terhadap Kulit Pengaruh sabun obat terhadap kulit antara lain : 1. Menghilangkan bakteri pada tempat pemakainya. 2. Pengaruh alkali alkali padakulit 3. Pengaruh akibat rangsangan sabun yang terrbuat dengan asamasam lemak tertentu. 4. Kemungkinan terjadinya alergi. 5. Perubahan sifat kulit setelah dibersihkan dengan sabun . ad.1. Menghilangkan bakteri pada tempat pemakainya Sabun sendiri tanpa menggunakan obat anti dapat menghilangkan bakteri ada tempat pemakainya. Adanya debu, minyak dan peninggalan epitel pada kulit merupakan tempat kehidupan bakteri. Dengan menggunakan sabun yang tak ada antiseptisnya akan dapat membinasakan bakteri bakteri. ad.2. Pengaruh alkali- alkali pada kulit Beberapa penyelidik mengetahui bahwa alkali dapat merusak kulit dibandingkan dengan menghilangkan bahan berminyak dari kulit . Sungguh pun demikian dalam penggunaan sabun dengan air akan terjadi proses hidrolis sehingga mendapatkan sabun yang baik maka diukur sifat alkalisnya yakni pH 5,8-10,5. Pada kulit yang normal kemungkinan pengaruh alkali lebih banyak. Beberapa penyakit kulit sensitif terhadap reaksi alkalis, dalam hal ini pemakaian cairan sabun merupakan kontra indikasi. pH kulit normal antara 3-6, tetapi hila dicuci dengan sabun pH menjadi 9, walaupun kulit cepat bertukar kembali menjadi normal mungkin perobahan ini tidak diinginkan pada penyakit kulit tertentu. ad.3. Pengaruh akibat rangsangan sabun yang terbuat dengan asam-asam lemak tertentu. Wanita sangat menginginkan menggunakan sabun dalam bentuk cairan, sebab bentuk cairan memberikan busa yang cukup banyak. Sabun yang banyak mengandung busa, terutama pada sabun cair yang terbuat dari minyak kelapa/kopra ini biasanya menyebabkan rangsangan dan memungkinkan penyebab dermatitis bila dipakai. Oleh karena itulah diganti dengan minyak zaitun dan minyak kacang kedele atau lainnya yang dapat menghasilkan sabun lebih lembut dan baik ditinjau dari ilmu kedokteran. Tetapi para pemakai kurang menyukainya sebab sabun ini kelarutannya rendah dan tidak memberikan busa yang banyak.

2003 Digitized by USU digital library

ad.4. Kemungkinan terjadinya alergi Sabun sendiri tidaklah menimbulkan penyebab alergi, tetapi ada juga yang dapat menimbulkan alergi yang mungkin disebabkan oleh bahan-bahan baku yang digunakan. Hal ini timbul kemungkinan disebabkan oleh bahan dasar ataupun bahanbahan tambahan seperti bahan pewarna, pewangi, pengawet, dan obat-obatan pada sabun yang tidak sesuai pada kulit seseorang, sehingga menimbulkan alergi yang mungkin disebabkan oleh bahan-bahan baku yang digunakan. Hal ini timbul kemungkinan disebabkan oleh bahan dasar ataupun bahan- bahan tambahan seperti bahan pewarna, pewangi, pengawet, dan obat-obatan pada sabun yang tidak sesuai pada kulit seseorang, sehingga menimbulkan alergi. ad.5. Perubahan sifat kulit setelah dibersihkan dengan sabun Sabun yang dilarutkan dengan campuran garam Mg, dan Ca, yang terdapat dalam air akan membentuk sabun yang tidak dapat larut sehinggga sukar untuk dihilangkan. Selain itu akan membentuk lapisan suram pada rambut dan mengakibatkan rambut menjadi keras. Yang paling baik adalah bila sabun dilarutkan dalam air biasa sehingga keadaan ini dapat diatasi. VII.Bahan-bahan Yang Ditambahkan Pada Sabun Obat Tergantung pada tujuan pemakaiannya, maka bahan obat yang dapat ditambahkan pada sabun berupa : 1. Desinfektan ataupun antiseptik 2. Germisida (antifungi) 3. Bahan obat lainnya. 1.Desinfektan ataupun antifungi Desinfektan adalah suatu zat kimia yang dapat membebaskan benda-benda dari mikroorganisma yang dapat menimbulkan infeksi. Antitiseptik adalah suatu zat kimia yang dapat melawan pembusukan yang disebabkan oleh mikroorganisma yang patogen atau non patogen terhadap tubuh.Contotohnya Heksalofen,sulfur. Kedua zat kimia ini digolongkan sebagai obat-obat anti infeksi sebab dapat mencegah infeksi dan pembusukan yang disebabkan mikroorganisme yang patogen patogen. Cara kerja zat kimia ini adalah dengan menghambat pertumbuhan membunuh mikroorganisme tersebut. 2.Germisida (anti fungi) Germisida (anti fungi) adalah suatu bahan obat yang kerjanya dapat membasmi jamur pada tubuh. Pengobatan jamur di kulit adalah dengan menggunakan obat anti fungi dalam bentuk cream, suspensi dan sabun. Sabun-sabun yang digunakan sebagai anti fungi sama dengan sabun antiseptik. Asam salisilat karena berkhasiat sebagai fungisida sering dipakai pada sabun anti fungi. 3. Bahan obat lainnya Selain bahan-bahan di atas. masih banyak lagi bahan-bahan lain yang ditambahkan pada sabun yang bisa bekerja untuk mengobati penyakit kulit misalnya sulfur dan lanolin. - Sulfur digunakan sebagai obat untuk mencegah/menyembuhkan penyakit kulit seperti kudis. untuk ini sabun yang digunakan harus mengandung 12 gram sulfur.

2003 Digitized by USU digital library

- Lanolin merupakan zat yang terdapat pada sabun yang digunakan untuk mengobati rambut yang keras. kaku, kering dan tidak berminyak. agar rambut menjadi lembut, berkilat dan mudah diatur atau disisir. VIII. Beberapa Contoh Preparat-Preparat Sabun Obat Pada umumnya preparat dari sabun obat banyak digunakan sebagai sabun antiseptik lokal yang didalam perdagangan dikenal sebagai sabun mandi. Contoh preparat-preparat sabun mandi obat adalah : 1. Sabun lifebuoy. Isinya : Puralin (Thiurad, Thioson. Thylate. Tiuramil. Pamasol) Sediaan : Massa sabun yang padat. Kegunaan : Sebagai sabun mandi, antiseptis, untuk membersihkan tangan bagi dokter dan perawat sewaktu merawat orang sakit. Produsen : PT. Unilever Indonesia Surabaya. 2. Sabun Asepso Isinya Sediaan : 3% merkuri diyodida : Sebagai sabun mandi, antiseptis, dan germisida. Untuk membersihkan tangan bagi dokter dan perawat sewaktu mengoperasi/merawat orang sakit. : Edward Cook & Co.Ltd-England.

Produsen 3. Sahlin Savlon Isinya Sediaan Kegunaan Produsen 4. Sahlin Oilatum Isinya Sediaan Kegunaan Produsen 5. Sabun Resolin Isinya Sediaan Kegunaan Produsen 6. Sabun Fostex Isinya Sediaan Kegunaan

: : : :

17,5% Cetrimide B.P. Massa sabun yang padat Sahun mandi dan antiseptik PT.I.C.I. Farmasi Indonesia

: mengandung 7,5% protein bebas : hand size 4,1 Oz, bath size 6,2 oz : Untuk membersihkan dan menghilangkan kekeringan pada kulit akibat rangsangan tertentu. : Stiefel Laboratories Inc. New York. : Resorsin Sulfur Salicylic acid : Massa sabun yang padat : Sebagai detergen keratolitik, pelindung, kulit dan pengobatan jerawat. : Schieffelin & Co. New York. : Hexachlorofen 1 % Sulfur 2% Salicylic acid 2% : massa sabun yang padat. : mencegah infeksi yang disebabkan oleh jamur.

2003 Digitized by USU digital library

Produsen 7. Sabun Dial Isinya Sediaan Kegunaan Produsen

: Westward U.S.A. : : : : Hexachlorofen massa sabun yang padat sabun antiseptik Armour U.S.A

8. Sabun Acne Aid Detergent Isinya : Hypo allergenic blend dari sabun netral dan surfaktan Sediaan : 4,1 oz per batang (balok) Kegunaan : Pembersihan lemak pada kulit membantu membukakan pori-pori, mengobati jerawat. Produser : Stiefel Laboratories Inc. cak Hill-New York. 9.Sabun Juhwa Isinya Sediaan Kegunaan Produsen : : : : Mengandung asam borax Massa sabun yang padat Sabun germicide Cina.

DAFTAR PUSTAKA 1 Fessenden, RJ., Fessenden, J.S., (1989), Erlangga,Jakarta, hal. 409-415 "Kimia Organik:" , Penerbit

2. Reddish, G.F., (1961), "Antiseptic, Desinfectan, Fungicida and Chemical , Physical Sterilization", Lea dan Febiger, Hal. 377, 394, 506, 558, 560 3. F'oye, W.O., (1995), "Kimia Medisinal", Gajah Mada University Press, Hal. 14631469 . 4. Siswandono, M.S., Soekardjo Barnbang., (1995) , "Kimia Medisinal", Airlangga University Press, hal 245-260

2003 Digitized by USU digital library

Anda mungkin juga menyukai