Anda di halaman 1dari 16

PERUBAHAN

KELOMPOK 2

Anggota Kelompok
1) Ahmad Fitriyadi 2)Akhmad Ridhani 3) Desy Astuti 4) Dhonie Ruya Yuwanda 5)Gusti Setiawan Hidayat 6) Halimah Rida 7) Iis Haniy Hiyah 8) M. Aulia Rahman 9) Maya Ranita 10) Muhammad Najmi Saidi
11)Puspa Purnama Sari 12) Rahmayani

13) Selvia Maulida 14) Septyandi Ashari 15)Taufikurrahman

PENGERTIAN PERUBAHAN
Perubahan merupakan suatu proses dimana terjadinya peralihan atau perpindahan dari status tetap (statis) menjadi statis yang bersifat dinamis, artinya dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan yang ada.

JENIS DAN PROSES PERUBAHAN


Dapat dijabarkan dalam beberapa cara, yaitu perubahan yang direncanakan dan tidak direncanakan. Perubahan yang direncanakan lebih mudah dikelola dari pada perubahan yang tidak direncanakan, secara umum perubahan terencana adalah suatu proses dimana adanya pendapat baru yang dikembangkan, dikomunikasikan, kepada semua orang walaupun akhirnya akan diterima atau ditolak

Respon Terhadap Perubahan


1. Menerima dan mendukung 2. Tidak menerima tidak mendukung 3. Menolak: a. takut akan sesuatu yang tidak pasti (loss of predictability) b. takut akan kehilangan pengaruh c. takut akan kehilangan keterampilan & proficiency d. takut kehilangan reward, benefit e. takut akan kehilangan respect, dukungan, kasih sayang f. takut gagal

Faktor Yang Mendukung Perubahan


1. Perubahan dipandang sebagai sesuatu yang positif oleh target berubah 2. Perubahan sesuai dengan nilai-nilai dan norma yang diyakini 3. Perubahan sederhana dan konkrit 4. Target berubah dilibatkan sejak fase awal 5. evaluasi dan antisipasi permasalahan pada skala besar 6. Pemimpin dan tokoh kelompok dilibatkan 7. Komunikasi terbuka antara target berubah & inovator (change agent) 8. Evaluasi sebagai bagian dari proses berubah

Faktor yang menghambat perubahan


1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Kurangnya hubungan dengan masyarakat-masyarakat lain Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat Sikap masyarakat yang tradisionalis Adanya kepentingan-kepentingan yang telah tertanam dengan kuat Rasa takut akan terjadinya kegoyahan pada integrasi kebudayaan Prasangka terhadap hal-hal baru Hambatan ideologis Kebiasaan Nilai pasrah

STRATEGI DALAM PERUBAHAN


Dalam perubahan dibutuhkan cara yang tepat agar tujuan dalam perubahan dapat tercapai secara tepat, efektif dan efisien, untuk itu dibutuhkan strategi khusus dalam perubahan diantaranya: 1. Strategi Rasional Empirik 2. Strategi Redukatif Normatif 3. Strategi paksaan kekuatan

1. Strategi Rasional Empirik


Didasarkan pada manusia yang mempunyai sifat rasional maka dalam menghadapi perubahan manusia akan menggunakan sifat rasionalnya, langkah dalam perubahan atau kegiatan yang Diinginkan strategi ini juga dilakukan pada penempatan sasran yang sesuai dengan kemampuan dan keahlian yang dimiliki sehingga semua perubahan akan menjadi efektif dan efisien, selain itu juga menggunakan sistem analisis dalam pemecahan masalah yang ada.

2. Strategi Redukatif Normatif


Strategi ini dilaksanakan berdasarkan standar norma yang ada dimasyarakat perubahan yang akan dilaksanakan melihat nilai-nilai normatif yang ada dimasyarakat sehingga tidak akan menimbulkan permasalahan baru dimasyarakat.

3. Strategi paksaan kekuatan


Dikatakan Strategi paksaan kekuatan karena adanya penggunaan kekuatan atau kekuasaan yang dilaksanakan secara paksa dengan menggunakan kekuatan moral dan kekuatan politik, strategi ini dapat dilaksanakan dalam perubahan sistem kenegaraan, penerapan sistem pendidikan dan lain lain.

MODEL DALAM PERUBAHAN


1. Research And Development Model (Model Penelitian dan Pengembangan). Model perubahan perubahan ini didasarkan atas penelitian dan perencanaan Dalam Pengembangan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. 2. Social Interaction Model (Model Interaksi Sosial). Model perubahan dengan interaksi sosial ini dilakukan berdasarkan atas saling kerjasama dalam sistem dengan memfokuskan pada persepsi dan respons dari perubahan 3. Problem Solving Model. Model ini menekankan pada penyelesaian masalah dengan menggunakan Langkah Mengidentifikasi kebutuhan yang menjadi masalah, mendiagnosis masalah, menemukan cara penyelesaian masalah yang akan digunakan, melakukan uji coba dan melakukan evaluasi dari hasil uji coba untuk digunkan dalam perubahan.

PERUBAHAN DALAM KEPERAWATAN


Perubahan dalam keperawatan adalah suatu cara keperawatan untuk mempertahankan diri sebagai profesi dan berperan aktif dalam menghadapi era milenium, maka keperawatan Indonesia khususnya masyarakat ilmuwan dan masyarakat profesional keperawatan Indonesia, melihat dan mempersiapkan proses profesionalisasi ini bukan sebagai suatu ancaman melainkan tantangan untuk berupaya lebih keras memacu proses profesionalisasi keperawatan di Indonesia dan mensejajarkan diri dengan keperawatan di negara negara lain.

Ada 4 skenario masa depan yang diprediksikan akan terjadi dan harus diantisipasi dengan baik oleh profesi keperawatan Indonesia yaitu: 1. Masyarakat berkembang. Masyarakat akan lebih berpendidikan, lebih sadar akan hak dan hukum, menuntut berbagai bentuk dan jenjang pelayanan kesehatan /keperawatan yang profesional dan rentang kehidupan daya ekonomi masyarakat semakin melebar. 2. Rentang masalah kesehatan melebar. Sistem pemberian pelayanan kesehatan/ keperawatan yang meluas mulai dari tehnologi yang sangat canggih. 3. IPTEK. IPTEK harus berkembang dan harus dimanfaatkan dengan tepat dan guna. 4. Tuntutan profesi terus meningkat. Hal ini didorong oleh perkembangan IPTEK Medis, permasalahan internal pada profesi keperawatan dan era globalisasi.

KUNCI SUKSES STRATEGI UNTUK TERJADINYA PERUBAHAN YANG BAIK


1. Mulai dari diri sendiri. Perubahan dan pembenahan terhadap diri sendiri baik sebagai individu maupun sebagai profesi merupakan titik sentral yang harus dimulai, sebagai anggota profesi perawat tidak akan pernah berubah atau bertambah baik dalam mencapai suatu tujuan profesonalisme kalau perawat belum memulai pada diri sendiri oleh karena itu selalu introspeksi dan mengidentifikasi kekurangan dan kelebihan yang ada akan sangat membantu terhadap terlaksananya pengelolaan keperawatan kedepan.

2. Mulailah sekarang, Jangan menunggu-nunggu. Sebagaimana disampaikan oleh Nursalam (2000), lebih baik sedikit daripada tidak sama sekali, lebih baik sekarang dari pada harus menunggununggu terus. Memanfaatkan kesempatan yang ada konsep merupakan manajemen keperawatan saat ini dan masa yang akan datang. Kesempatan tidak akan datang dua kali dengan tawaran yang sama.

TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA

Anda mungkin juga menyukai