Anda di halaman 1dari 99

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

PENDAHULUAN

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 1

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

DATAR ISI

Penaduluan............................................................................................. 1 Daftar Isi.................................................................................................. 2 Sejarah Pramuka ........................................................................................ 3 Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ....................................... 9 Pola dan mekanisme pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega ......... 11 SKU dan SKK ............................................................................................ 31 Struktur gerakan pramuka .......................................................................... 34 PP Upacara ................................................................................................ 38 Organisasi dan Administrasi Gugusdepan.................................................. 56 Tata adat ambalan ..................................................................................... 60 Program kerja ............................................................................................. 63 NUK ............................................................................................................ 66 Laporan ...................................................................................................... 71 Administrasi satuan pramuka ..................................................................... 74 Pemecahan masalah .................................................................................. 82 Musyawarah ambalan dan racana ............................................................. 86 Kepemimpinan ............................................................................................ 93 Cara instruksi .............................................................................................. 96

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 2

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

SEJARAH GERAKAN PRAMUKA AWAL KEPRAMUKAAN DI INDONESIA Masa Hindia Belanda Kenyataan sejarah menunjukkan bahwa pemuda Indonesia mempunyai saham besar dalam pergerakan perjuangan kemerdekaan Indonesia serta ada dan berkembangnya pendidikan kepramukaan nasional Indonesia. Dalam perkembangan pendidikan kepramukaan itu tampak adanya dorongan dan semangat untuk bersatu, namun terdapat gejala adanya berorganisasi yang Bhinneka. Organisasi kepramukaan di Indonesia dimulai oleh adanya cabang "Nederlandse Padvinders Organisatie" (NPO) pada tahun 1912, yang pada saat pecahnya Perang Dunia I memiliki kwartir besar sendiri serta kemudian berganti nama menjadi "Nederlands-Indische Padvinders Vereeniging" (NIPV) pada tahun 1916. Organisasi Kepramukaan yang diprakarsai oleh bangsa Indonesia adalah "Javaanse Padvinders Organisatie" (JPO); berdiri atas prakarsa S.P. Mangkunegara VII pada tahun 1916. Kenyataan bahwa kepramukaan itu senapas dengan pergerakan nasional, seperti tersebut di atas dapat diperhatikan pada adanya "Padvinder Muhammadiyah" yang pada 1920 berganti nama menjadi "Hisbul Wathon" (HW); "Nationale Padvinderij" yang didirikan oleh Budi Utomo; Syarikat Islam mendirikan "Syarikat Islam Afdeling Padvinderij" yang kemudian diganti menjadi "Syarikat Islam Afdeling Pandu" dan lebih dikenal dengan SIAP, Nationale Islamietishe Padvinderij (NATIPIJ) didirikan oleh Jong Islamieten Bond (JIB) dan Indonesisch Nationale Padvinders Organisatie (INPO) didirikan oleh Pemuda Indonesia. Hasrat bersatu bagi organisasi kepramukaan Indonesia waktu itu tampak mulai dengan terbentuknya PAPI yaitu "Persaudaraan Antara Pandu Indonesia" merupakan federasi dari Pandu Kebangsaan, INPO, SIAP, NATIPIJ dan PPS pada tanggal 23 Mei 1928. Federasi ini tidak dapat bertahan lama, karena niat adanya fusi, akibatnya pada 1930 berdirilah Kepanduan Bangsa Indonesia (KBI) yang dirintis oleh tokoh dari Jong Java Padvinders/Pandu Kebangsaan (JJP/PK), INPO dan PPS (JJP-Jong Java Padvinderij); PK (Pandu Kebangsaan). PAPI kemudian berkembang menjadi Badan Pusat Kepanduan Indonesia (BPPKI) pada bulan April 1938. Persaudaraan

Antara tahun 1928-1935 bermuncullah gerakan kepramukaan Indonesia baik yang bernafas utama kebangsaan maupun bernafas agama. kepramukaan yang bernafas kebangsaan dapat dicatat Pandu Indonesia (PI), Padvinders Organisatie Pasundan (POP), Pandu Kesultanan (PK), Sinar Pandu Kita (SPK) dan Kepanduan Rakyat Indonesia (KRI). Sedangkan yang bernafas agama Pandu Ansor, Al Wathoni, Hizbul Wathon, Kepanduan Islam Indonesia (KII), Islamitische Padvinders Organisatie (IPO), Tri Darma

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 3

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

(Kristen), Kepanduan Azas Katholik Indonesia (KAKI), Kepanduan Masehi Indonesia (KMI). Sebagai upaya untuk menggalang kesatuan dan persatuan, Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia BPPKI merencanakan "All Indonesian Jamboree". Rencana ini mengalami beberapa perubahan baik dalam waktu pelaksanaan maupun nama kegiatan, yang kemudian disepakati diganti dengan "Perkemahan Kepanduan Indonesia Oemoem" disingkat PERKINO dan dilaksanakan pada tanggal 19-23 Juli 1941 di Yogyakarta. Masa Bala Tentara Dai Nippon "Dai Nippon" ! Itulah nama yang dipakai untuk menyebut Jepang pada waktu itu. Pada masa Perang Dunia II, bala tentara Jepang mengadakan penyerangan dan Belanda meninggalkan Indonesia. Partai dan organisasi rakyat Indonesia, termasuk gerakan kepramukaan, dilarang berdiri. Namun upaya menyelenggarakan PERKINO II tetap dilakukan. Bukan hanya itu, semangat kepramukaan tetap menyala di dada para anggotanya. Masa Republik Indonesia Sebulan sesudah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, beberapa tokoh kepramukaan berkumpul di Yogyakarta dan bersepakat untuk membentuk Panitia Kesatuan Kepanduan Indonesia sebagai suatu panitia kerja, menunjukkan pembentukan satu wadah organisasi kepramukaan untuk seluruh bangsa Indonesia dan segera mengadakan Konggres Kesatuan Kepanduan Indonesia. Kongres yang dimaksud, dilaksanakan pada tanggal 27-29 Desember 1945 di Surakarta dengan hasil terbentuknya Pandu Rakyat Indonesia. Perkumpulan ini didukung oleh segenap pimpinan dan tokoh serta dikuatkan dengan "Janji Ikatan Sakti", lalu pemerintah RI mengakui sebagai satusatunya organisasi kepramukaan yang ditetapkan dengan keputusan Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan No.93/Bag. A, tertanggal 1 Februari 1947. Tahun-tahun sulit dihadapi oleh Pandu Rakyat Indonesia karena serbuan Belanda. Bahkan pada peringatan kemerdekaan 17 Agustus 1948 waktu diadakan api unggun di halaman gedung Pegangsaan Timur 56, Jakarta, senjata Belanda mengancam dan memaksa Soeprapto menghadap Tuhan, gugur sebagai Pandu, sebagai patriot yang membuktikan cintanya pada negara, tanah air dan bangsanya. Di daerah yang diduduki Belanda, Pandu Rakyat dilarang berdiri. Keadaan ini mendorong berdirinya perkumpulan lain seperti Kepanduan Putera Indonesia (KPI), Pandu Puteri Indonesia (PPI), Kepanduan Indonesia Muda (KIM). Masa perjuangan bersenjata untuk mempertahankan negeri tercinta merupakan pengabdian juga bagi para anggota pergerakan kepramukaan di Indonesia, kemudian berakhirlah periode perjuangan bersenjata untuk menegakkan dan mempertahakan kemerdekaan itu, pada waktu inilah Pandu Rakyat Indonesia mengadakan Kongres II di Yogyakarta pada tanggal 20-22 Januari 1950. Kongres ini antara lain memutuskan untuk menerima konsepsi baru, yaitu memberi kesempatan kepada golongan khusus untuk menghidupakan

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 4

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

kembali bekas organisasinya masing-masing dan terbukalah suatu kesempatan bahwa Pandu Rakyat Indonesia bukan lagi satu-satunya organisasi kepramukaan di Indonesia dengan keputusan Menteri PP dan K nomor 2344/Kab. tertanggal 6 September 1951 dicabutlah pengakuan pemerintah bahwa Pandu Rakyat Indonesia merupakan satu-satunya wadah kepramukaan di Indonesia, jadi keputusan nomor 93/Bag. A tertanggal 1 Februari 1947 itu berakhir sudah. Mungkin agak aneh juga kalau direnungi, sebab sepuluh hari sesudah keputusan Menteri No. 2334/Kab. itu keluar, maka wakil-wakil organisasi kepramukaan mengadakan konfersensi di Jakarta. Pada saat inilah tepatnya tanggal 16 September 1951 diputuskan berdirinya Ikatan Pandu Indonesia (IPINDO) sebagai suatu federasi. Pada 1953 Ipindo berhasil menjadi anggota kepramukaan sedunia Ipindo merupakan federasi bagi organisasi kepramukaan putera, sedangkan bagi organisasi puteri terdapat dua federasi yaitu PKPI (Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia) dan POPPINDO (Persatuan Organisasi Pandu Puteri Indonesia). Kedua federasi ini pernah bersama-sama menyambut singgahnya Lady Baden-Powell ke Indonesia, dalam perjalanan ke Australia. Dalam peringatan Hari Proklamasi Kemerdekaan RI yang ke-10 Ipindo menyelenggarakan Jambore Nasional, bertempat di Ragunan, Pasar Minggu pada tanggal 10-20 Agustus 1955, Jakarta. Ipindo sebagai wadah pelaksana kegiatan kepramukaan merasa perlu menyelenggarakan seminar agar dapat gambaran upaya untuk menjamin kemurnian dan kelestarian hidup kepramukaan. Seminar ini diadakan di Tugu, Bogor pada bulan Januari 1957. Seminar Tugu ini menghasilkan suatu rumusan yang diharapkan dapat dijadikan acuan bagi setiap gerakan kepramukaan di Indonesia. Dengan demikian diharapkan kepramukaan yang ada dapat dipersatukan. Setahun kemudian pada bulan November 1958, Pemerintah RI, dalam hal ini Departemen PP dan K mengadakan seminar di Ciloto, Bogor, Jawa Barat, dengan topik "Penasionalan Kepanduan". Kalau Jambore untuk putera dilaksanakan di Ragunan Pasar Minggu,Jakarta, maka PKPI menyelenggarakan perkemahan besar untuk puteri yang disebut Desa Semanggi bertempat di Ciputat. Desa Semanggi itu terlaksana pada tahun 1959. Pada tahun ini juga Ipindo mengirimkan kontingennya ke Jambore Dunia di MT. Makiling Filipina. Nah, masa-masa kemudian adalah masa menjelang lahirnya Gerakan Pramuka. KELAHIRAN GERAKAN PRAMUKA Latar Belakang Lahirnya Gerakan Pramuka Gerakan Pramuka lahir pada tahun 1961, jadi kalau akan menyimak latar belakang lahirnya Gerakan Pramuka, orang perlu mengkaji keadaan, kejadian dan peristiwa pada sekitar tahun 1960.

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 5

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

Dari ungkapan yang telah dipaparkan di depan kita lihat bahwa jumlah perkumpulan kepramukaan di Indonesia waktu itu sangat banyak. Jumlah itu tidak sepandan dengan jumlah seluruh anggota perkumpulan itu. Peraturan yang timbul pada masa perintisan ini adalah Ketetapan MPRS Nomor II/MPRS/1960, tanggal 3 Desember 1960 tentang rencana pembangunan Nasional Semesta Berencana. Dalam ketetapan ini dapat ditemukan Pasal 330. C. yang menyatakan bahwa dasar pendidikan di bidang kepanduan adalah Pancasila. Seterusnya penertiban tentang kepanduan (Pasal 741) dan pendidikan kepanduan supaya diintensifkan dan menyetujui rencana Pemerintah untuk mendirikan Pramuka (Pasal 349 Ayat 30). Kemudian kepanduan supaya dibebaskan dari sisa-sisa Lord Baden Powellisme (Lampiran C Ayat 8). Ketetapan itu memberi kewajiban agar Pemerintah melaksanakannya. Karena itulah Pesiden/Mandataris MPRS pada 9 Maret 1961 mengumpulkan tokoh-tokoh dan pemimpin gerakan kepramukaan Indonesia, bertempat di Istana Negara. Hari Kamis malam itulah Presiden mengungkapkan bahwa kepanduan yang ada harus diperbaharui, metode dan aktivitas pendidikan harus diganti, seluruh organisasi kepanduan yang ada dilebur menjadi satu yang disebut Pramuka. Presiden juga menunjuk panitia yang terdiri atas Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Menteri P dan K Prof. Prijono, Menteri Pertanian Dr.A. Azis Saleh dan Menteri Transmigrasi, Koperasi dan Pembangunan Masyarakat Desa, Achmadi. Panitia ini tentulah perlu sesuatu pengesahan. Dan kemudian terbitlah Keputusan Presiden RI No.112 Tahun 1961 tanggal 5 April 1961, tentang Panitia Pembantu Pelaksana Pembentukan Gerakan Pramuka dengan susunan keanggotaan seperti yang disebut oleh Presiden pada tanggal 9 Maret 1961. Ada perbedaan sebutan atau tugas panitia antara pidato Presiden dengan Keputusan Presiden itu. Masih dalam bulan April itu juga, keluarlah Keputusan Presiden RI Nomor 121 Tahun 1961 tanggal 11 April 1961 tentang Panitia Pembentukan Gerakan Pramuka Anggota Panitia ini terdiri atas Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Prof. Prijono, Dr. A. Azis Saleh, Achmadi dan Muljadi Djojo Martono (Menteri Sosial). Panitia inilah yang kemudian mengolah Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, sebagai Lampiran Keputusan Presiden R.I Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961 tentang Gerakan Pramuka. Kelahiran Gerakan Pramuka Gerakan Pramuka ditandai dengan serangkaian peristiwa yang saling berkaitan yaitu : 1.Pidato Presiden/Mandataris MPRS dihadapan para tokoh dan pimpinan yang mewakili organisasi kepanduan yang terdapat di Indonesia pada tanggal 9 Maret 1961 di Istana Negara. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI TUNAS GERAKAN PRAMUKA Diterbitkannya Keputusan Presiden Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961, tentang Gerakan Pramuka yang menetapkan Gerakan Pramuka sebagai satu-satunya organisasi kepanduan yang ditugaskan

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 6

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

menyelenggarakan pendidikan kepanduan bagi anak-anak dan pemuda Indonesia, serta mengesahkan Anggaran Dasar Gerakan Pramuka yang dijadikan pedoman, petunjuk dan pegangan bagi para pengelola Gerakan Pramuka dalam menjalankan tugasnya. Tanggal 20 Mei adalah; Hari Kebangkitan Nasional, namun bagi Gerakan Pramuka memiliki arti khusus dan merupakan tonggak sejarah untuk pendidikan di lingkungan ke tiga. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI PERMULAAN TAHUN KERJA. Pernyataan para wakil organisasi kepanduan di Indonesia yang dengan ikhlas meleburkan diri ke dalam organisasi Gerakan Pramuka, dilakukan di Istana Olahraga Senayan pada tanggal 30 Juli 1961. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI IKRAR GERAKAN PRAMUKA. 2.Pelantikan Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari di Istana Negara, diikuti defile Pramuka untuk diperkenalkan kepada masyarakat yang didahului dengan penganugerahan Panji-Panji Gerakan Pramuka, dan kesemuanya ini terjadi pada tanggal 14 Agustus 1961. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI PRAMUKA Gerakan Pramuka Diperkenalkan Pidato Presiden pada tanggal 9 Maret 1961 juga menggariskan agar pada peringatan Proklamasi Kemerdekaan RI Gerakan Pramuka telah ada dan dikenal oleh masyarakat. Oleh karena itu Keppres RI No.238 Tahun 1961 perlu ada pendukungnya yaitu pengurus dan anggotanya. Menurut Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, pimpinan perkumpulan ini dipegang oleh Majelis Pimpinan Nasional (MAPINAS) yang di dalamnya terdapat Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dan Kwartir Nasional Harian. Badan Pimpinan Pusat ini secara simbolis disusun dengan mengambil angka keramat 17-8-45, yaitu terdiri atas Mapinas beranggotakan 45 orang di antaranya duduk dalam Kwarnas 17 orang dan dalam Kwarnari 8 orang. Namun demikian dalam realisasinya seperti tersebut dalam Keppres RI No.447 Tahun 1961, tanggal 14 Agustus 1961 jumlah anggota Mapinas menjadi 70 orang dengan rincian dari 70 anggota itu 17 orang di antaranya sebagai anggota Kwarnas dan 8 orang di antara anggota Kwarnas ini menjadi anggota Kwarnari. Mapinas diketuai oleh Dr. Ir. Soekarno, Presiden RI dengan Wakil Ketua I, Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Wakil Ketua II Brigjen TNI Dr.A. Aziz Saleh. Sementara itu dalam Kwarnas, Sri Sultan Hamengku Buwono IX menjabat Ketua dan Brigjen TNI Dr.A. Aziz Saleh sebagai Wakil Ketua merangkap Ketua Kwarnari. Gerakan Pramuka secara resmi diperkenalkan kepada seluruh rakyat Indonesia pada tanggal 14 Agustus 1961 bukan saja di Ibukota Jakarta, tapi juga di tempat yang penting di Indonesia. Di Jakarta sekitar 10.000 anggota Gerakan Pramuka mengadakan Apel Besar yang diikuti dengan pawai pembangunan dan defile di depan Presiden dan berkeliling Jakarta.

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 7

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

Sebelum kegiatan pawai/defile, Presiden melantik anggota Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari, di Istana negara, dan menyampaikan anugerah tanda penghargaan dan kehormatan berupa Panji Gerakan Kepanduan Nasional Indonesia (Keppres No.448 Tahun 1961) yang diterimakan kepada Ketua Kwartir Nasional, Sri Sultan Hamengku Buwono IX sesaat sebelum pawai/defile dimulai. Peristiwa perkenalan tanggal 14 Agustus 1961 ini kemudian dilakukan sebagai HARI PRAMUKA yang setiap tahun diperingati oleh seluruh jajaran dan anggota Gerakan Pramuka.

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 8

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA GERAKAN PRAMUKA I.PENDAHULUAN 1. Faktor-faktor yang melatar belakangi penyusunan Anggaran dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka (Kepres RI No. 34 tahun 1999 dan SK Kwarnas 107 1999) ialah : a. Jiwa kesatria yang patriotik dan semangat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang adil dan makmur material maupun spiritual,dan beradab b. Kesadaran bertanggung jawab atas keletarian Negara kesatuan republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila c. Upaya pendidikan bagi kaum muda melalui ke[ramukaan dengan sasaran meningkatkan sumber daya kaum mudadalam mewujudkan masyarakat madani dan melestarikan kebutuhan: -Negara Kesatuan Republik Indonesia -Ideologi Pancasila -Kehidupan rakyat yang rukun dan damai -Lingkungan hidup di bumi nusantara 2. Fungsi Anggaran Dasar dan Anggara Rumah Tangga Gerakan Pramuka sebagai: a.Landasan hukum dalam pengambilan kebijakan gerakan Pramuka b.Pedoman dan petunjuk dalam pelaksanaan kegiatan kepramukaan

II

MATERI POKOK 1. Gerakan Pramuka merupakan kependekan Gerakan Kepanduan Praja Muda Karana 2. Gerakan pramuka didirikan untuk waktu yang tidak ditentukan dan ditetapkan dengan keputusan Presiden no. 238 tahun 1961 tanggal 20 mei 1961,sebagai kelanjutan dan pembaharuan Gerakan Kepanduan Nasional Indonesia 3. Tujuan Gerakan Pramuka nasional mendidik dan membina kaum muda Indonesia dengan tujuan agar mereka menjadi: a. Manusia berkepribadian,berwatak,dan berbudi pekerti luhur,yang 1). Berimandan bertaqwa kepada Tuhan YME,kuat mental dan tinggi moral 2). Tinggi kecerdasan dan mutu ketrampilan 3). Kuat dan sehat jasmaninya b. Warga negara Republik Indonesia yang berjiwa Pancasila,setia dan patuh kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia serta menjadi anggota masyarakat yang baik dan berguna,yang dapat membangun dirinya sendiri secara mandiri serta bersama-sama

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 9

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

bertanggungjawab atas pembangunan bangsa dan negara,memiliki kepedulian terhadap sesama hidup dan alam lingkungan ,baik lokal ,nasioanl,maupun Internasional(pasal 4 AD Gerakan Pramuka) 4. Tugas pokok Gerakan pramuka ialah menyelenggarakan kepramukaan bagi kaum muda guna menumbuhkan tunas bangsa agar menjadi generasi yang lebih baik,yang sanggup bertanggungjawab dan mampu membina serta mengisi kemerdekaan (pasal 5 AD Gerakan Pramuks) Sifat Gerakan Pramuka a. Gerakan Pramuka adalah Gerakan Kepanduan Indonesia b. Gerakan Pramuka adalah organisasi pendidikan yang keanggotaannya bersifat sukarela,tidak membedakan suku,ras,golonga dan agama c. Gerakan Pramuka bukan organisasi sosial politik,bukan bagian salah satu dari salah satu organisasi kekuatan sosial poiltik dan tidak kegiatan politik praktis d. Gerakan pramukav ikut serta membantu masyarakat dalam melaksanakan pembangunan di bidang pendidikan khususnya pendidikan diluar sekolah dan diluar keluarga e. Gerakan Pramuka menjamin kemerdekaan tiap-tiap anggotanya memeluk agama dan kepercayaan masingmasing dan beribadat menurut agama dan kepercayaan masing- masing(pasal 7 AD Gerakan Pramuka)

5.

6.Gerakan pramuka dalam mencapai tujuan melakukan usaha: 1. Keagamaan,untuk menngkatkan iman dan ketaqwaan kepada Tuhan YME,menurut agama masing-masing 2. Kerukunan hidup beragama antar umat beragama dan antar pemeluk agama yang satu dengan pemeluk agama yang lain

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 10

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

LAMPIRAN KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR : 080 TAHUN 1988 TENTANG POLA DAN MEKANISME PEMBINAAN PRAMUKA PENEGAK DAN PANDEGA BAB I PENDAHULUAN 1. Umum a. Gerakan Pramuka merupakan satu-satunya organisasi yang diperkenankan dan ditugaskan menyelenggarakan pendidikan kepramukaan bagi anak-anak dan pemuda Indonesia, dengan menggunakan prinsip dasar metodik kepramukaan yang pelaksanaannya disesuaikan dengan perkembangan, keadaan dan kepentingan masyarakat, bangsa dan negara. b. Gerakan Pramuka bertujuan membentuk manusia yang berkepribadian dan berwatak luhur, yang sehat jasmani dan rohaninya, serta menjadi warga negara Republik Indonesia, yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia sehingga menjadi anggota masyarakat yang baik dan berguna, yang dapat membangun dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. c. Untuk mencapai tujuan itu, Gerakan Pramuka menghimpun anak-anak dan pemuda dalam satuan Pramuka, sesuai dengan golongan usia dan jenis kelaminnya diantaranya Satuan Pramuka Penegak untuk mereka yang yang berusia 16 s.d. 20 tahun, dan Satuan Pramuka Pandega untuk mereka yang berusia 21 s.d. 25 tahun. d. Satuan Pramuka tersebut merupakan bagian dari Gugusdepan Pramuka, yang menjadi wadah pembinaan pribadi para Pramuka, dengan pimpinan, pembinaan dan tanggung jawab anggota dewasa. e. Untuk membina keterampilan serta pengembangan bakat dan darma baktinya kepada masyarakat, dibentuklah Stuan Karya Pramuka. f. Untuk melaksanakan pembinaan di Gugusdepan dan Satuan Karya tersebut, diperlukan Pola Pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega beserta mekanismenya. g. Petunjuk penyelenggaraan ini diterbitkan dengan maksud untuk : 1) menjabarkan Pola umum Gerakan Pramuka yang berkaitan dengan pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega. 2) meningkatkan mutu dan hasil pembinaanPramuka Penegak dan Pandega. 3) menyesuaikan pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega dengan situasi dan kondisi setempat. 4) memantapkan pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega. h. Petunjuk Penyelenggaraan ini diterbitkan dengan tujuan untuk penertiban dan keseragaman pelaksanaan pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega di setiap jajaran kwartir dan satuan Pramuka. 2. Dasar Petunjuk penyelenggaraan ini didasarkan pada : a. Keputusan Presiden Republik Indonesia nomor 238 tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka, juncto Keputusan Presiden Republik Indonesia nomor 46 tahun 1984 tentang Anggaran Dasar Gerakan Pramuka b. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka nomor 194 tahun 1984 tentang Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 11

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

c. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka nomor 063 tahun 1987 tentang Penyempurnaan Pola Umum Gerakan Pramuka. 3. Ruang Lingkup dan Tata Urut Petunjuk penyelenggaraan ini meliputi hal-hal yang berkaitan dengan Pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega, dengan tata urut sebagai berikut : a. Pendahuluan b. Landasan, Arah, Tujuan Pembinaan dan Kebijaksanaan Operasional c. Fungsi, Wadah, dan Pengelola Pembinaan d. Sasaran Pembinaan e. Pelaksanaan Proses Pembinaan f. Pembinaan Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pandega g. Prinsip dan materi Pembinaan h. Prinsip dan materi Kegiatan i. Mekanisme Pembinaan j. Masalah dan Pendekatan k. Usaha Pengembangan l. Penutup. 4. Pengertian a. Pembinaan secara umum diartikan sebagai usaha untuk memberi pengarahan dan bimbingan guna mencapai suatu tujuan tertentu. b. Pembinaan di dalam Gerakan Pramuka adalah usaha pendidikan yang dilakukan secara terus menerus oleh anggota dewasa terhadap anak didik, dengan menggunakan prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan, dan sistem among, yang pelaksanaannya disesuaikan dengan keadaan, perkembangan dan kepentingan masyarakat, bangsa dan negara. c. Pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega adalah proses pendidikan dan pembinaan kepribadian, watak, budi pekerti, pengetahuan, keterampilan, ketangkasan, kesehatan dan kesegaran jasmani, dan kepemimpinan bagi para Pramuka Penegak dan Pandega, sehingga dapat hidup mandiri. Pembinaan ini dapat dikelompokkan menjadi : 1) kegiatan Bina Diri : pembinaan pribadi, baik jasmani maupun rohani 2) kegiatan Bina Satuan : pembinaan kepemimpinan dan keterampilan pengelolaan satuan/kwartir dalam Gerakan Pramuka, serta darma baktinya kepada Gerakan Pramuka. 3) kegiatan Bina Masyarakat : pembinaan kepemimpinan dan keterampilan pembangunan masyarakat, serta darma baktinya kepada masyarakat, bangsa dan negara. d. Pola Pembinaan adalh kerangka kegiatan pembinaan, agar pelaksanaan pembinaan tersebut dapat berdayaguna dan tepatguna, serta mencapai tujuannya. e. Pola pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega adalah kerangka kegiatan pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega, yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan kegiatan, dan bahan kegiatannya, sehingga pembinaan itu terarah dan teratur, berdayaguna, dan tepatguna, dalam rangka mencapai tujuan Gerakan Pramuka. f. Maksud Pola Pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega adalah :

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 12

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

g.

h.

i.

j. k.

1) Merupakan pedoman pimpinan untuk menentukan kebijaksanaan umum dalam usaha pembinaan dan pengembangan Pramuka Penagk dan Pandega. 2) Merupakan pedoman berpikir dan bertindak bagi Pramuka Penegak dan Pandega. Tujuan Pola Pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega adalah : Menentukan kebijaksanaan umum yang selalu konsisten dan terarah serta terpadu dengan kebutuhan organisasi di satu pihak dan pengembangan anak didik di pihak lain. Posisi Pola Pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega adalah : 1) Sebagai pengembangan dari Pola Umum Gerakan Pramuka. 2) Uraian dan penjabaran tentang ketegasan kedudukan dan peranan Pramuka Penegak dan Pandega sebagai anak didik. 3) Pendukung dan pelengkap bagi Pola Umum Jangka Panjang. Mekanisme Pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega adalah kerangka pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega yang lebih terinci, agar dapat dilaksanakan secara berencana, terarah dan terpadu, sehingga berdayaguna dan tepatguna. Sangga adalah satuan terkecil Pramuka Penegak dengan jumlah anggota maksimum 10 orang. Reka adalah satuan terkecil Pramuka Pandega dengan jumlah anggota maksimum 10 orang. BAB II LANDASAN, ARAH, TUJUAN PEMBINAAN, DAN KEBIJAKSANAAN OPERASIONAL

5. Landasan a. Landasan ideal : Pancasila. b. Landasan konstitusional : Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945. c. Landasan mental, moral dan normatif : Kode Kehormatan Pramuka yaitu Trisatya sebagai janji Pramuka, dan Dasadarma sebagai ketentuan moral, serta etika, tata nilai, dan adat istiadat yangluhur, yang hidup dalam masyarakat sebagai norma. d. Landasan Struktural 1) Keputusan Presiden RI nomor 238 tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka. 2) Ketentuan perundang-undangan yang berlaku. 3) Anggaran Dasar Gerakan Pramuka. 4) Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka. e. Landasan Operasional 1) Ketetapan MPR RI No. II/MPR/1978 tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila. 2) Ketetapan MPR RI tentang Garis-garis Besar Haluan Negara. 3) Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI nomor 0323/U/1978 tentang Pola Dasar Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda. 4) Ketentuan-ketentuan Gerakan Pramuka yang berkaitan dengan Pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega. f. Landasan Konsepsional

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 13

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

1) Hakekat Gerakan Pramuka sebagai lembaga pendidikan non formal. 2) Tujuan Gerakan Pramuka seperti yang tercantum di dalam Anggaran Dasar Gerakan Pramuka. 3) Asas pendidikan dan nilai kebudayaan nasional. 4) Asas Pembangunan Nasional. g. Landasan Historis 1) Sejarah perjuangan bangsa Indonesia. 2) Sejarah perkembangan Gerakan Pramuka. 6. Arah Arah pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega adalah : a. Pelaksanaan pembinaan kepribadian, watak dan budi pekerti yang luhur. b. Pelaksanaan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila. c. Peranan Gerakan Pramuka dalam Pembangunan Nasional pada umumnya dan pembangunan desa pada khususnya. d. Pelaksanaan konsepsi pendidikan nasional, dan Gerakan Pramuka berperan sebagai lembaga pendidikan non formal. e. Pelaksanaan pembinaan dan pengembangan generasi muda yang diarahkan pada keselarasan dan keutuhan tiga sumber orientasi hidup, yaitu : 1) Orientasi kepada Tuhan Yang Maha Esa, nilai-nilai kerohanian yang luhur dan falsafah hidup Pancasila, yaitu pengembangan insan ber Ketuhanan Yang Maha Esa, bertaqwa dan beriman kepadaNya, serta mengamalkan ajaranNya dalam segala segi kehidupan, berbudi luhur dan bermoral Pancasila. 2) Orientasi ke dalam diri pribadi, yaitu pengembangan sebagai insan biologis, insan berpendidikan dan kejiwaan serta insan kerja, guna mengembangkan bakat, kemampuan jasmaniah dan rohaniah agar dapat memberikan prestasi yang maksimal dengan mengembangkan faktor kemampuan/potensi dalam dirinya. 3) Orientasi ke luar, yaitu : a) terhadap pengembangan, lingkungan (sosial), budaya, alam sebagai : (1) insan sosial budaya (2) insan sosial politik yaitu insan dengan kesadaran berbangsa dan bernegara yang tinggi (3) insan sosial ekonomi, termasuk sebagai insan kerja dan insan profesi yang memiliki kemampuan untuk mengenali, memanfaatkan dan mendayagunakan sumber-sumber daya alam serta sekaligus mampu memelihara lingkungannya. b) untuk menumbuhkan kepekaan Pramuka Penegak dan Pandega terhadap situasi masa kini dan masa depan dalam menumbuhkan kemampuan untuk mawas diri, mengembangkan daya kreasi yang konstruktif, serta menumbuhkan kesadaran bagi kesinambungan nilai-nilai luhur bangsa dan negara. f. Peningkatan Ketahanan Nasional g. Pencapaian tujuan perjuangan bangsa Indonesia 7. Tujuan Tujuan pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega adalah untuk : a. Tujuan umum Membentuk Pramuka Penegak dan Pandega yang :

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 14

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

1) Berediologi Pancasila. 2) Kuat keyakinan beragamanya. 3) Tinggi mental, kuat fisik dan rohaninya. 4) Berguna bagi diri pribadi, keluarga dan masyarakat serta bangsa dan negaranya. 5) Berkesadaran hokum. 6) Berkesadaran bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. 7) Berkesadaran internasional untuk mengembangkan persatuan/persaudaraan dalam rangka membina perdamaian dunia. b. Tujuan khusus (kualitatif) Membentuk Pramuka Penegak dan Pandega yang : 1) Berkemampuan untuk menghayati dan mengamalkan Pancasila. 2) Berjiwa kepemimpinan, memiliki rasa tanggung jawab dan disiplin terhadap keluarga, masyarakat dan negara. 3) Mengembangkan patriotisme dan idealisme. 4) Berkesadaran social dan berkesadaran rasional. 5) Berkepribadian dan berbudi pekerti luhur 6) Jujur dan adil. 7) Berjiwa gotong royong dan pengabdian serta meningkatkan daya kreasi. 8) Mengamalkan pengetahuan, pengalaman, keterampilan dan kewiraswastaan. 9) Menjadi kader pimpinan Gerakan Pramuka, masyarakat, bangsa dan negara. 10) Memiliki dan mengembangkan sikap yang : - Teguh pada pendirian, tidak sewenang-wenang, kritis, obyektif dan rendah hati. c. Tujuan khusus (kuantitatif) Membentuk Pramuka Penegak dan Pandega yang : 1) Menjaga kesinambungan keanggotaan dari golongan Siaga sampai dengan golongan Pandega. 2) Setiap Gugusdepan memiliki sedikitnya satu Ambalan dan atau satu Racana. 3) Setiap sepuluh orang anak didik memiliki satu orang Pembina Pramuka. 8. Kebijaksanaan Operasional a. Penegak dan Pandega 1) Mengembangkan semaksimal mungkin kemampuan Pramuka Penegak dan Pandega sehingga menjadi anggota masyarakat yang baik dan berguna, yang sanggup dan mampu menyelenggarakan pembangunan bangsa dan negara. 2) Mengintensifkan pendidikan dan latihan bagi Pramuka Penegak dan Pandega, sehingga mampu menunjang program pembinaan seefektif-efektifnynya. 3) Menyelenggarakan program pembinaan dan pengembangan Pramuka Penegak dan Pandega secara terpadu, dengan menyusun urutan prioritas yang tepat dan dilaksanakan secara bertahap. 4) Meningkatkan partisipasi kesadaran masyarakat para Pramuka Penegak dan Pandega, sehingga memiliki pengetahuan tentang kelompok social lainnya, dan dapat memberi sumbangan positif untuk ikut serta mengembangkan lingkungan di sekitarnya. 5) Mengajak sebanyak-banyaknya remaja dan pemuda Indonesia untuk bergabung di dalam wadah organisasi Gerakan Pramuka,

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 15

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

dengan jalan mengikut sertakan remaja dan pemuda, baik secara perorangan maupun organisasi, di dalam kegiatan Pramuka Penegak dan Pandega. 6) Mengembangkan penelitian terapan tentang tingkat pengetahuan, sikap dan praktek para Pramuka Penegak dan Pandega di seluruh Indonesia. b. Dewan Kerja 1) Memadukan gerak dan langkah Dewan Kerja dari tingkat Ambalan/Racana sampai dengan tingkat Nasional, dengan cara memusatkan usaha pada sasaran terpilih. 2) Mengembangkan Program kegiatan terpadu yang didukung oleh Dewan Kerja di semua jajaran Kwartir, dengan melancarkan intensifikasi program Nasional Pramuka Penegak dan Pandega secara bertahap. 3) Menyelenggarakan mekanisme pembinaan seefektif-efektifnya, sehingga terwujud keterpaduan gerak Dewan Kerja. 4) Mengintensifkan program pengembangan kepemimpinan Dewan Kerja, baik melalui Latihan Pengembangan Kepemimpinan maupun melalui cara lain. 5) Mengembangkan penelitian tentang sistem penelitian melalui pembahasan peristiwa (studi kasus), survei, dan/atau penelitian evaluatif mengenai penyelenggaraan program pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega di seluruh Indonesia. 6) Menyelnggarakan sistem pemantauan yang tepatguna dengan melibatkan seluruh Dewan Kerja dalam satu kesatuan sistem. c. Pengembangan sistem 1) Merencanakan dan memfungsikan sistem manajemen terpadu, dengan mengembangkan berbagai sub sistem manajemen, meliputi sub sistem perencanakan, pencatatan dan pelaporan, pengendalian dan pengawasan, pengorganisasian, pelaksanaan, penilaian, pengadaan dan distribusi. 2) Mengembangkan sub sistem perencanaan program, dari tingkat nasional sampai dengan tingkat Ambalan/Racana, sehingga gerak dan langkah semua Dewan Kerja berlangsung secara bersama atas satu tujuan bersama. 3) Mengembangkan sistem supervisi yang meliputi usaha bimbingan dan pengawasan teknis pelaksanaan program secara terpadu, yang melibatkan tidak saja unsur Dewan Kerja, tetapi juga unsur di luar Dewan Kerja yang tugas dan fungsinya berkaitan erat dengan usaha pembinaan dan pengembangan Pramuka Penegak dan Pandega. 4) Meningkatkan usaha pembinaan wilayah dalam usaha meningkatkan kemapuan Dewan Kerja merata ke seluruh Indonesia, sehingga secara bertahap pengembangan Pramuka Penegak dan Pandega dapat memperoleh kemajuan yang menggembirakan. 5) Mengembangkan proyek percontohan yang mengarah pada usaha pengembangan Pramuka Penegak dan Pandega, yang kemudian dikembangkan ke seluruh Indonesia. BAB III FUNGSI, WADAH DAN PENGELOLA PEMBINAAN 9. Fungsi Pembinaan Pembinaan memiliki fungsi :

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 16

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

a. Memberi semangat melakukan sesuatu yang positif (motivasi). Fungsi ini bertugas memberi pengarahan, dorongan, kepercayaan dan keyakinan kepada calon anak didik, agar mereka menjadi anggota Gerakan Pramuka dengan penuh keyakinan. b. Membimbing dan mengarahkan kesadaran atas kemampuan dan memberikan arah gerak. Fungsi ini berarti pula membimbing anak didik untuk mengerjakan sesuatu dengan jalan menumbuhkan keyakinan pada diri anak didik untuk berprestasi. c. Menampung dan membantu memecahkan masalan yang timbul (konsultasi). Fungsi ini menebalkan rasa percaya pada diri dan menyuburkan sifat kedewasaan anak didik. Dasar konsultasi adalah kesamaan dan bersifat bantuan pemikiran. d. Memberi dan melaksanakan tugas dan kewajiban untuk mengembangkan rasa tanggung jawab (instruksi). 10. Pelaksanaan Fungsi Pembinaan a. Dalam menjalankan fungsi pembinaan, Pramuka Penegak memerlukan Pembina yang : 1) memiliki kemampuan bergaul, bijaksana, menjadi suri tauladan, berwibawa dan menjadi tempat mencurahkan pikiran dan perasaan. 2) bersedia dan berani memberi kesempatan kepada Penegak yang dibinanya untuk memikirkan, merencanakan, melaksanakan dan mengadakan evaluasi segala kegiatan Penegak, serta berani dan mau bertanggung jawab atas segala resikonya. 3) mampu memberikan motivasi kepada Penegak agar mendapat keyakinan atas kebenaran langkag yang ditempuh. b. Dalam menjalankan fungsi pembinaan, Pramuka Pandega memerlukan Pembina yang : 1) memiliki kemampuan bergaul, bijaksana, menjadi suri tauladan, berwibawa dan menjadi tempat mencurahkan pikiran dan perasaan. 2) bersikap sebagai teman akrab yang penuh rasa tanggung jawab dan penuh pengertian. 3) bersedia dan berani bersikap terbuka untuk menampung dan menyalurkan aspirasi dan inisiatif serta memberikan kesempatan kepada Pandega untuk memikirkan, merencanakan, melaksanankan dan mengadakan evaluasi suatu kegiatan dengan segala tanggung jawab dan resikonya. 4) mampu memberi motivasi agar Pandega dapat menentukan sikap dan mengambil keputusan sendiri, dengan penuh rasa tanggung jawab. 11. Wadah Pembinaan a. Ambalan adalah wadah pembinaan bagi Pramuka Penegak di Gugusdepan. b. Racana adalah wadah pembinaan bagi Pramuka Pandega di Gugusdepan. c. Dewan Kerja adalah wadah di Kwartir beranggotakan Pramuka Penegak dan Pandega yang dipilih dalam musyawarah Pramuka Penegak dan Pandega Puteri Putera, sesuai petunjuk penyelenggaraan Dewan Kerja. d. Satuan Karya adalah wadah pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega untuk menambah keterampilan dan pengetahuan khusus di bidang pembangunan, tanpa meninggalkan kedudukannya sebagai anggota Gugusdepan.

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 17

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

e. Kelompok Kerja adalah wadah pembinaan Pramuka Penegak dana Pandega untuk belajar dan mengembangkan suatu ilmu pengetahuan dan keterampilan tertentu guna kebutuhan suatu program. Anggota Kelompok Kerja adalah Pramuka Penegak dan Pandega, Pembina, Pelatih dan orang-orang yang dianggap mampu dan ahli dalam suatu bidang ilmu atau keterampilan tertentu untuk membuat perencanaan tentang program kegiatan Ambalan, Racana atau Dewan Kerja. f. Sangga Kerja adalah wadah pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega yang mempunyai tugas melaksanakan program kegiatan Ambalan, Racana atau Dewan Kerja. 12. Pengorganisasian a. Ambalan 1) Ambalan beranggotakan warga Ambalan yang terdiri atas : Penegak, Calon Penegak dan Tamu Ambalan. 2) Untuk menggerakkan Ambalan dibentuk Dewan Ambalan a) Dewan Ambalan terdiri atas semua Pramuka Penegak yang sedikitnya sudah dilantik sebagai Penegak Bantara. b) Dewan Ambalan dipimpin oleh : (1) Seorang Pradana (2) Seorang Kerani (3) Seorang Bendahara (4) Seorang Pemangku Adat c) Tugas Dewan Ambalan merencanakan dan melaksanakan program berdasarkan Keputusan Musyawarah Penegak. 3) Apabila diperlukan, Ambalan dapat membentuk Sangga. Dalam melaksanakan tugas, Dewan Ambalan dapat membentuk Sangga Kerja. 4) Untuk menyelesaikan masalah yang menyangkut kehormatan anggota, maka dibentuk Dewan Kehormatan yang terdiri atas Pradana, Pemangku Adat, serta Pembina sebagai Penasehat. 5) Musyawarah Penegak dilaksanakan sedikitnya 1 (satu) tahun sekali yang dihadiri oleh seluruh anggota Ambalan dengan acara: a) Mengevaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan. b) Merencanakan kegiatan Ambalan yang akan datang. c) Membicarakan Adat Istiadat Ambalan. d) Memilih Pengurus Dewan Ambalan masa bakti berikutnya. b. Racana 1) Racana beranggotakan warga Racana yang terdiri atas : Pandega dan Calon Pandega. 2) Untuk menggerakkan Racana dibentuk Dewan Racana a) Dewan Racana terdiri atas semua Pramuka Pandega yang sudah dilantik sebagai Pandega. b) Dewan Racana dipimpin oleh : (1) Seorang Ketua (2) Seorang Sekretaris (3) Seorang Bendahara (4) Seorang Pemangku Adat 3) Apabila diperlukan, Racana dapat membentuk Reka. Dalam melaksanakan program, Dewan Racana dapat membentuk Sangga Kerja. 4) Untuk menyelesaikan masalah yang menyangkut kehormatan anggota, maka dibentuk Dewan Kehormatan yang terdiri atas Ketua Dewan Racana, Pemangku Adat, serta Pembina sebagai Penasehat.

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 18

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

5) Musyawarah Pandega dilaksanakan sedikitnya 1 (satu) tahun sekali yang dihadiri oleh seluruh anggota Racana dengan acara: a) Memilih Pengurus Dewan Racana masa bakti berikutnya. b) Mengevaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan. c) Merencanakan kegiatan Racana yang akan datang. d) Membicarakan Adat Istiadat Racana. c. Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pandega Puteri Putera diberi kesempatan menerapkan kemampuan dan keterampilan berorganisasi dan mengembangkan kepemimpinan di Dewan Kerja. 13. Pengelola Pembinaan a. Pelaksanaan Pembinaan Gerakan Pramuka dititik beratkan pada : 1) Pengembangan pendidikan kepramukaan 2) Pelaksanaan kegiatan kepramukaan 3) Pembangunan sarana fisik dalam pelaksanaan karya bakti 4) Pengembangan usaha dana dan koperasi Pramuka 5) Manajemen. b. Pengelola pembinaan melalui wadah pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega diatur sebagai berikut : 1) Pengelola pembinaan Ambalan adalah Gugusdepan 2) Pengelola pembinaan Racana adalah Gugusdepan 3) Pengelola pembinaan Dewan Kerja adalah Kwartir 4) Pengelola pembinaan Satuan Karya adalah Pamong Saka dan Pimpinan Saka 5) Pengelola pembinaan Kelompok Kerja adalah Gugusdepan dan Kwartir 6) Pengelola pembinaan Sangga Kerja adalah Gugusdepan, Dewan Kerja dan Kwartir. c. Sistem pembinaannya adalah sistem among : - Ing ngarso sung tulodo (di depan memberi teladan) - Ing madyo mangun karso (di tengah membangun kemauan) - Tut wuri handayani (dibelakang memberi daya/dorongan) d. Dasar perlakuan pembinaan terhadap Pramuka Penegak dan Pandega. Dasar perlakuan berpangkal pada penjabaran dari rasa kepantasan, cinta kasih, keadilan dan sedia berkorban terutama dari pihak Pembina Pramuka dan Pimpinan Kwartir sehingga lebih mengarah pada : 1) Pemberian kesempatan kepada Pramuka Penegak dan Pandega secara langsung untuk tampil sebagai pemimpin dengan dukungan yang tulus dari orang dewasa yang bertanggung jawab. 2) Pemberian motivasi dan kesempatan untuk dapat membina satuan. e. Arah perlakuan pembina terhadap Pramuka Penegak dan Pandega adalah menanamkan jiwa kepramukaan dan keterampilan bagi Pramuka Penegak dan Pandega. f. Pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega dilaksanakan dengan berpegang teguh pada suatu sistem dan metode yang mengandung unsur-unsur : 1) Kesinambungan dan keteraturan. 2) Kegiatan yang menarik dan mengandung pendidikan. 3) Memanfaatkan sumber setempat yang tersedia. g. Kesinambungan pendidikan meliputi unsur : 1) Bina diri (kepentingan pribadi)

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 19

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

a) Pendidikan Pramuka Penegak merupakan kelanjutan dari proses yang telah dipersiapkan sejak dari masa Siaga dan diteruskan dengan pengembangan pada masa Penggalang secara berkesinambungan, mendewasakan mental, spiritual, mengarahkan keterampilan, pengarahan dan pengembangan bakat menjadi profesi, sehingga menemukan jalan kearah mandiri dan mengembangkan kewiraswastaan. b) Pada Pramuka Pandega merupakan tahap pengabdian untuk memperdalam dedikasi dengan pemantapan kepemimpinan dalam praktek pembinaan. 2) Bina satuan (kepentingan Gerakan Pramuka) a) Dalam rangka pengembangan kepemimpinan dibentuklah Dewan Kerja yang bertugas membantu Kwartir. Untuk itu diperlukan kemampuan merencanakan, melaksanakan, dan mengadakan evaluasi kegiatan yang sesuai dengan aspirasi mudanya. b) Di samping itu Pramuka Penegak dan Pandega juga diberi kesempatan untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan kepada Pramuka Siaga, Penggalang dan Penegak, melalui kegiatannya sebagai instruktur yang membantu para Pembina Pramuka dan Pamong Saka. Untuk itu mereka mendapat kesempatan mengikuti Kursus Instruktur, Kursus Pembina Pramuka, dan berbagai kursus keterampilan. c) Dalam rangka regenerasi, bentuk kegiatan berupa kaderisasi perlu ditingkatkan dan dikembangkan sehingga terjadi kesinambungan kepemimpinan dalam usaha mencapai tujuan Gerakan Pramuka. 3) Bina Masyarakat a) Dalam rangka pengembangan kesadaran bermasyarakat, bentuk kegiatan pengabdian masyarakat perlu ditingkatkan dan dikembangkan, sehingga Pramuka Penegak dan Pandega dapat berperan dalam kehidupan bermasyarakat sekaligus dapat meletakkan landasan bagi masa depannya. b) Para Pramuka Penegak dan Pandega diarahkan untuk mengembangkankepemimpinannya, dengan menganjurkan berperan dalam masyarakat sebagai peneliti, penyuluh, penggerak, pelopor dan pemimpin masyarakat, sehingga di kemudian hari dapat berperan sebagai pemimpin bangsa dan negara. c) Pengabdian Pramuka Penegak dan Pandega kepada Masyarakat meliputi segala bidang kehidupan mnusia, seperti bidang ekonomi, sosial, budaya, agama, kesejahteraan hidup, keluarga berencana, lingkungan hidup, keamanan dan pertahanan dan lain-lain. BAB IV SASARAN PEMBINAAN 14. Sasaran Sasaran pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega di Gugusdepan maupun di Kwartir melalui wadah Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pandega adalah untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia yaitu manusia yang : a. Beriman, berkepribadian, berbudi luhur, berdisiplin, bekerja keras, tangguh, bertanggung jawab, mandiri. b. Jasmaninya kuat dan sehat. c. Tinggi kecerdasan dan keterampilannya. d. Mempunyai rasa cinta tanah air.

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 20

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

e. Mempunyai rasa percaya pada diri sendiri, sikap dan perilaku yang inovatif dan kreatif. f. Mempunyai rasa percaya pada diri sendiri, sikap perilaku yang inovatif dan kreatif Pembinaan terhadap Pramuka Penegak dan Pandega perlu disesuaikan dengan perkembangan jiwa Pramuka Penegak dan Pandega tersebut. 15. Dasar Pembinaan Sasaran a. Masa usia Pramuka Penegak adalah masa pemuda yang masih berkembang, penuh emosi, mudah berubah dan sangat dipengaruhi oleh lingkungan hidupnya. Masa usia Pramuka Penegak merupakan usia mencari identitas diri dengan meniru sikap dan tingkah laku seseorang yang dikaguminya. Masa usia ini merupakan saat-saat yang memerlukan seseorang yang dapat dipercaya, tempat mencurah-kan perasaan dan pikirannya, dan saat-saat bagi Pramuka Penegak untuk memperoleh keyakinan tentang dirinya. b. Masa uisa Pramuka Pandega adalah masa usia yang harus dipandang sebagai orang dewasa muda. Masa usia yang telah mengarah kepada kematangan dan kemantapan berpikir, sikap serta tindakan yang realistis, kritis dan analitis. Masa usia yang terpengaruh jiwa petualangan (avonturir) dan ke-inginan untuk merombak hal-hal yang dinilai tidak sesuai lagi. Masa usia yang memerlukan dukungan yang membesarkan semangat, menghendaki kejelasan dan keterbukaan dalam segala hal. Masa usia yang mengarah kepada pemikiran tentang status dalam masyarakat dan ketetapan cita-citanya. Masa usia yang memerlukan teman terpercaya tempat mencurahkan pikiran dan perasaannya. 16. Arah Prose Pembinaan a. Tingkat Penegak Bantara merupakan masa latihan bakti Penegak. b. Tingkat Penegak Laksana merupakan masa persiapan pengabdian, yaitu masa menerapkan hasil latihan yang telah didapat selama dalam tingkat Penegak Bantara. c. Tingkat Pandega merupakan masa pengabdian dan pengembangan kepemimpinan. BAB V PELAKSANAAN PROSES PEMBINAAN 17. Tamu Penegak a. Tamu Penegak adalah seorang Pramuka Penggalang yang karena usianya dipindahkan dari Pasukan Penggalang ke Ambalan Penegak, atau pemuda yang berusia 16 tahun sampai dengan 20 tahun yang belum pernah menjadi anggota Gerakan Pramuka. b. Lamanya menjadi Tamu Penegak paling lama 3 (tiga) bulan. c. Selama menjadi Tamu Penegak diberi kesempatan untuk menyesuaikan diri dengan adat-istiadat yang berlaku di Ambalan tersebut. d. Bagi anggota Ambalan lainnya diberi kesempatan untuk mengenal dan menilai Tamu Penegak tersebut. 18. Calon Penegak a. Calon Penegak ialah Tamu Penegak yang dengan sukarela menyatakan diri sanggup mentaati peraturan dan Adat Ambalan dan diterima oleh semua anggota Ambalan untuk menjadi anggota Ambalan tersebut. b. Lamanya menjadi Calon Penegak sedikitnya 6 (enam) bulan.

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 21

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

c. Perpindahan status dari Tamu Penegak menjadi Calon Penegak dilaksanakan dengan upacara sederhana dan dialog yang mengandung pendidikan bagi segenap anggota Ambalan tersebut. d. Calon harus mawas diri dan menghargai orang lain serta menyadari hak dan kewajibannya, antara lain : 1) Tidak mempunyai hak suara dalam musyawarah. 2) Mempunyai hak bicara dalam diskusi, pertemuan dan musyawarah. 3) Harus mengikuti acara Ambalan yang bersangkutan. 4) Berkewajiban menyelesaikan SKU tingkat Penegak Bantara. 5) Berkewajiban ikut menjaga dan mengembangkan nama baik Ambalannya. e. Setiap Calon Penegak dibina oleh dua orang Penegak Bantara/Laksana dari Ambalan yang bersangkutan. 19. Penegak Bantara a. Penegak Bantara adalah Calon Penegak yang telah memenuhi SKU bagi Penegak Bantara dan mentaati Adat Ambalan. b. Perpindahan dari Calon Penegak menjadi Penegak Bantara dilaksanakan dengan upacara pelantikan, yang bersangkutan mengucapkan janji Trisatya dengan sukarela dan berhak memakai tanda pengenal untuk Penegak Bantara. c. Selama menjadi Penegak Bantara diberi kesempatan latihan membaktikan diri kepada masyarakat dan membentuk kepribadian yang kuat. d. Seorang Penegak Bantara wajib tetap melanjutkan latihan dan kegiatan lainnya untuk : 1) Menyelesaikan SKU bagi Penegak Laksana sehingga dapat dilantik sebagai Penegak Laksana. 2) Menempuh Syarat Kecakapan Khusus sesuai dengan kesenangan dan bakatnya sehingga mendapatkan Tanda Kecakapan Khusus. 3) Mengembangkan bakat dan minatnya dalam Satuan Karya serta menyebarkan tugas pokok Sakanya itu sesuai dengan kemampuannya. 4) Mencari kesempatan untuk mengikuti Kursus Pembina Pramuka Mahir sehingga dapat membantu menyelenggarakan kegiatan di Perindukan Siaga atau Pasukan Penggalang. 5) Berperan serta dalam memberikan bantuan kepada Kwartir sesuai dengan kemampuan dan kesempatan yang ada padanya. 20. Penegak Laksana a. Penegak Laksana adalah Penegak Bantara yang telah memenuhi SKU bagi Penegak Laksana dan mentaati Adat Ambalan. b. Perpindahan dari Penegak Bantara menjadi Penegak Laksana dilaksanakan dengan upacara kenaikan dengan mengucapkan ulang janji Trisatya dengan sukarela dan berhak memakai tanda pengenal untuk Penegak Laksana. c. Selama menjadi Penegak Laksana diberi kewajiban memimpin kegiatan bakti untuk Gerakan Pramuka dan masyarakat. d. Seorang Penegak Laksana wajib tetap melanjutkan latihan dan kegiatannya bahkan dikembangan terus untuk : 1) Menambah jumlah/bobot dalam menempuh Syarat Kecakapan Khusus sehingga mendapatkan Tanda Kecakapan Khusus yang lebih tinggi.

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 22

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

2) Memperdalam dan memperluas keikut sertaanya di dalam Satuan Karya. 3) Mengikuti kursus yang diselenggarakan Gerakan Pramuka. 4) Memberikan kesempatan untuk membaktikan dirinya dengan membantu menyelenggarakan latihan atau kegiatan untuk Perindukan Siaga atau Pasukan Penggalang. 5) Berperan serta dalam memberikan bantuan kepada Kwartir sesuai dengan kemampuan dan kesempatan yang ada padanya. 21. Calon Pandega a. Calon Pandega dipersiapkan untuk menjadi pemimpin (Pembina Pramuka) yang cakap, jujur dan bertanggung jawab. b. Selama menjadi Calon Pandega berkewajiban menyelesaikan SKU tingkat Pandega sambil mempraktekkannya di dalam Satuan Penggalang atau Satuan Siaga. c. Para Calon Pandega diberi kesempatan untuk mengembangkan kepribadian kepemimpinan dan meningkatkan jiwa pengabdian kepada masyarakat. d. Lamanya menjadi Calon Pandega sedikitnya 6 (enam) bulan. 22. Pandega a. Pandega adalah Calon Pandega yang telah memenuhi SKU bagi Pandega dan mentaati Adat Racana. b. Perpindahan status dari Calon Pandega menjadi Pandega dilakukan dengan upacara sederhana dengan dialog yang mengandung pendidikan bagi segenap anggota Racana. c. Pandega diharapkan sudah memiliki kepribadian yang kuat sehingga jiwa baktinya diamalkan untuk kepentingan umum. d. Para Pandega diharapkan mempunyai sikap lebih mengutamakan kepentingan umum dari pada kepentingan pribadi. e. Pandega berusaha sendiri meningkatkan keterampilannya dan kemampuannya sehingga dapat lebih banyak membantu dirinya agar dapat mandiri di samping dapat membantu Gerakan Pramuka baik dalam hal pengelolaan Kwartir maupun Gugusdepan. d. Para Pandega merupakan pasangan kerja sepengabdian bagi para Pembina Pramuka. 23. Pandega terus berlatih dan melakukan kegiatan lainnya untuk : a. Mengikuti pendidikan bagi orang dewasa baik di dalam maupun di luar Gerakan Pramuka, sehingga dapat memperkaya pengetahuan, pengalaman, dan keterampilannya. b. Berperan serta dalam penyelenggaran latihan dan kegiatan di tingkat Kwartir serta perorangan atau bersama-sama serta memberikan bantuan kepada Kwartir dan berusaha untuk menambah jumlah Pembina Pramuka. c. Mencari kesempatan untuk dapat membaktikan dirinya kepada masyarakat, secara perorangan atau bersama-sama. BAB VI PEMBINAAN DEWAN KERJA PRAMUKA PENEGAK DAN PANDEGA 24. Sasaran Pembinaan Pembinaan Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pandega oleh Kwartir yang bersangkutan diarahkan untuk mencapai sasaran : a. Peningkatan kemampuan pengelolaan organisasi Gerakan Pramuka.

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 23

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

b. Penyempurnaan sarana perangkat kerja staf Kwartir Gerakan Pramuka serta satuan-satuan Gerakan Pramuka. c. Kesinambungan pemupukan kepemimpinan, daya kreasi, idealisme dan patriotisme bagi kepentingan Gerakan Pramuka, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. 25. Proses Pembinaan Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pandega oleh Kwartir adalah : a. Bimbingan dan pengarahan dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pandega. b. Kesempatan untuk melaksanakan keputusan Musppanitera yang telah disahkan oleh Kwartir dan menyampaikan pandangan, pendapat, saran, usul, dan evaluasi kepada Kwartir tentang kegiatan serta masalah yang dihadapi Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega dalam setiap proses pelaksanaan kegiatan Kwartir. BAB VII PRINSIP DAN MATERI PEMBINAAN 26. Prinsip Pembinaan a. Umum 1) Sesuai dengan perkembangan jiwa atas dasar usia, maka semua bentuk kegiatan harus dapat memberi kesempatan seluas-luasnya kepada Pramuka Penegak dan Pandega untuk melaksanakan semboyan : dari, oleh dan untuk Pramuka Penegak dan Pandega dengan bimbingan dan tanggung jawab orang dewasa. 2) Pramukka Penegak dan Pandega diberi kesempatan merencanakan, melaksanakan dan menilai kegiatan yang diinginkan dengan pengarahan, bimbingan dan pengawasan orang dewasa yang bertanggung jawab atas berlangsungnya proses timbal balik. b. Khusus Pembinaan terhadap Pramuka Penegak dan Pandega melalui : 1) Kecakapan Umum dengan pencapaian Syarat Kecakapan Umum (SKU). 2) Kecakapan Khusus dengan pencapaian Syarat Kecakapan Khusus (SKK). 27. Materi Pembinaan Sesuai dengan tujuan Gerakan Pramuka yang menyatakan bahwa Gerakan Pramuka membina dan mendidik anak-anak dan pemuda Indonesia dengan prinsip-prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan, yang pelaksanaannya disesuaikan dngan keadaan, kepentingan dan perkembangan bangsa dan masyarakat Indonesia dengan tujuan agar mereka : a. Menjadi manusia yang berkepribadian, berwatak dan berbudi luhur, serta : 1) tinggi mental, moral dan budi pekerti serta kuat keyakinan beragamanya 2) tinggi kecerdasan dan keterampilannya 3) kuat dan sehat jasmaninya. b. Menjadi warganegara Indonesia yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia, serta menjadi anggota masyarakat yang baik dan berguna, yang dapat membangun dirinya

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 24

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

sendiri serta mampu menyelenggarakan pembangunan bangsa dan negara ; Maka materi pembinaannya adalah : 1) Materi pembinaan mental spiritual a) Kerohanian/kepribadian (1) Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa (2) Budi pekerti luhur, perikemanusiaan, dan jiwa pengabdian (3) Demokrasi, jujur, adil, sederhana dan rasa tanggung jawab (4) Cinta budaya, bangsa, tanah air dan keindahan serta kelestarian alam. b) Intelek dan kejiwaaan (1) Jiwa yang mantap, seimbang dan selaras (2) Cerdas, berilmu, kritis, analitis, sistematis, dan metodis. 2) Materi pembinaan patriotisme a) Moral dan kesadaran ideology Pancasila b) UUD 1945 dan semangat persatuan serta kesatuan bangsa c) Kesadaran Ketahanan Nasional, nilai serta cita-cita perjuangan kemerdekaan d) Sejarah perjuangan bangsa e) Sejarah kepanduan/kepramukaan di Indonesia. 3) Materi Pembinaan idealisme a) Kreatif, dinamis, obyektif dan realistis b) Disiplin social, minat belajar, bekerja dan berprestasi c) Keterampilan, kecakapan, keahlian dan produktivitas d) Pengambilan keputusan, prakarsa, inovasi, dan daya kreasi e) Semangat pelopor dan jiwa kerakyatan f) Semangat membangun dan rasa tanggung jawab terhadap kemajuan masyarakat. 4) Materi pembinaan jasmaniah a) Kuat, segar dan sehat b) Tangguh dan berdaya tahan tinggi c) Tangkas dan trampil. BAB VIII PRINSIP DAN MATERI KEGIATAN 28. Prinsip Kegiatan a. Gerak dasar kegiatan bagi pencapaian sasaran Pramuka Penegak dan Pandega adalah : Membangkitkan, mendorong dan mengarahkan serta mengatur dan mengembangkan keinginan/minat, semangat serta daya kemampuan Pramuka Penegak dan Pandega. b. Semua bentuk kegiatan harus berisi/mengandung pendidikan mental, jasmani, pengetahuan, keterampilan dan pengamalan bakti Pramuka Penegak dan Pandega sehingga dapat menjadi kader pembangunan yang bermoral Pancasila dan berjiwa wiraswasta, serta dapat hidup bahagia dengan pedoman dan penghayatan kehormatan Pramuka. c. Dalam rangka menyiapkan Pramuka Penegak dan Pandega agar mampu membantu Pembina Pramuka Siaga dan Penggalang, mereka diberi kesempatan mengikuti Kursus Pembina Pramuka Mahir. d. Kegiatan Pramuka Penegak dan Pandega meliputi : 1) Bina diri 2) Bina satuan Pramuka 3) Bina masyarakat.

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 25

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

e. Metode kegiatan antara lain : 1) Permainan 2) Diskusi 3) Demonstrasi 4) Lomba 5) Drama dan bermain peran 6) Kelompok kerja 7) Penugasan pribadi 8) Perkemahan 9) Ceramah. f. Bentuk kegiatan antara lain : 1) Perkemahan 2) Gladian 3) Latihan Pengembangan Kepemimpinan 4) Latihan keterampilan 5) Proyek percobaan (pilot) 6) Kursus 7) Bakti Masyarakat 8) Pertemuan Pramuka, misalnya Raimuna 9) Mengenal alam terbuka 10) Halang rintang dan gladi tangguh 11) Kegiatan agama 29. Materi Kegiatan a. Ruang lingkup materi kegiatan Pramuka Penegak dan Pandega meliputi seluruh segi kehidupan manusia yang baik. b. Semua kegiatan Pramuka Penegak dan Pandega merupakan percobaan dan latihan menerapkan hasil studinya tentang manajemen, terutama mengenai pengembangan kepemimpinannya dalam bentuk secara praktis. c. Semua kegiatan bagi Pramuka Penegak dan Pandega merupakan percobaan dan latihan menerapkan hasil studinya tentang manajemen, terutama mengenai amal dan pengembangan kepemimpinannya secara praktis didalam membina anak didik. d. Materi kegiatan yang dilaksanakan mempunyai dua tujuan yang berkaitan yaitu : 1) ke dalam : merupakan pendidikan untuk mencapai tujuan Gerakan Pramuka sesuai dengan Anggaran Dasar Gerakan Pramuka. 2) Ke luar : sebagai bakti kepada masyarakat dalam rangka pembangunan nasional, khususnya pembinaan generasi muda. d. Materi-materi kegiatan meliputi antara lain : 1) Mental spiritual 2) Patriotisme (cinta tanah air) 3) Idealisme 4) Sosial 5) Kewarganegaraan 6) Seni budaya 7) Cinta alam 8) Keterampilan 9) Ketangkasan 10) Penanggulangan keadaan darurat 11) Kependudukan dan transmigrasi 12) Lingkungan hidup dan kelestarian alam 13) Koperasi dan Tabungan Nasional 14) Pertanian (dalam arti luas)

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 26

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

15) Pertukangan dan kerajinan 16) Kebaharian 17) Kedirgantaraan 18) Keamanan dan ketertiban masyarakat 19) Perayaan dan peringatan hari-hari bersejarah 20) Kampanye penerangan, sensor film, palang merah, pemberantasan buta huruf dan pendidikan kesejahteraan keluarga. BAB IX MEKANISME PEMBINAAN 30. Bentuk mekanisme pembinaan a. Dalam usaha memperoleh manfaat pelaksanaan Pola Pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega secara berdayaguna dan tepatguna, maka mekanisme pembinaannya diatur sebagai berikut : 1) Pembinaan Ambalan dan Racana dulakukan oleh Gugusdepan. 2) Pembinaan Dewan Kerja Ranting dilakukan oleh Kwartir Ranting 3) Pembinaan Dewan Kerja Cabang dilakukan oleh Kwartir Cabang 4) Pembinaan Dewan Kerja Daerah dilakukan oleh Kwartir Daerah 5) Pembinaan Dewan Kerja Nasional dilakukan oleh Kwartir Nasional. b. Gugusdepan bertanggung jawab atas pengelolaan Pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega serta Dewan Ambalan dan Dewan Racana dalam Gugusdepan tersebut. c. Kwartir di semua jajaran Gerakan Pramuka bertanggung jawab atas kelangsungan proses pendidikan bagi Pramuka Penegak dan Pandega di wilayah kerjanya. Sedang Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pandega bertanggung jawab atas teknis pelaksanaan program pembinaan dan pengembangan Pramuka Penegak dan Pandega di wilayah kerjanya, sesuai dengan yang digariskan oleh Kwartir. 31. Mekanisme koordinasi pembinaan a. Koordinasi merupakan usaha mempersatupadukan sebagai kegiatan yang saling berbeda akan tetapi mempunyai tujuan yang saling berhubungan. b. Perilaku yang mendasari terwujudnya koordinasi adalah kerjasama, saling membantu dan penghargai, serta menghayati tugas pokok, fungsi dan tanggung jawab masing-masing yang terlibat dalam berbagai kegiatan untuk menyelesaiakn suatu program. c. Untuk para pelaksana pengelola pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega mutlak diperlukan suatu koordinasi, baik pada tingkat perumusan kebijaksanaan, penyusunan rencana, penentuan program pelaksanaan pemantauan maupun penilaian d. Dengan demikian perlu adanya pendekatan sistem yang kemudian tercermin dalam keserasian dan keterpaduan kebijaksanaan, perencanaan penyusunan program pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi hasil yang telah dicapai. e. Mekanisme koordinasi perlu diciptakan agar setiap unsur yang dikoordinasikan benar-benar menjalankan kebijaksanaan yang telah digariskan bersama. f. Koordinasi dilakukan oleh Kwartir yang bersangkutan, apabila unsur yang dikoordinasikan meliputi pula lembaga/instansi/unit di luar Kwartir/Gerakan Pramuka. g. Koordinasi dilakukan oleh Dewan Kerja apabila yang dikoordinasikan : 1) Unsur dari Kwartir 2) Dewan Kerja dalam wilayah kerja Dewan Kerja yang bersangkutan

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 27

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

3) Unsur dari Pramuka Penegak dan Pandega sendiri. h. Koordinasi antar Dewan Kerja yang setingkat dapat dilakukan oleh salah satu Dewan Kerja, berdasar kesepakatan mereka dengan sepengetahuan dan persetujuan Kwartir. i. Wadah mekanisme koordinasi : 1) Rapat Konsultasi, untuk membicarakan suatu masalah tertentu yang berhubungan dengan tugas Dewan Kerja, dan perlu dikonsultasikan dengan kwartir atau pihak lain. 2) Rapat Koordinasi membahas pelaksanaan tugas Dewan Kerja yang perlu dikoordinasikan dengan pihak lain. 3) Rapat Pengurus Harian, untuk menentukan kebijaksanaan teknis pelaksanaan tugas sehari-hari Dewan Kerja. 31. Mekanisme hubungan a. Hubungan antara Dewan Kerja dengan Kwartir dilakukan baik lisan maupun tertulis, yang meliputi hubungan informasi, konsultasi dan koordinasi. b. Hubungan antara Dewan Kerja dengan Dewan Kerja yang setingkat, dalam rangka hubungan informasi dan konsultasi baik lisan maupun tertulis, dengan sepengetahuan dan persetujuan Kwartir. c. Hubungan antara Dewan Kerja dengan Dewan Kerja lain yang ada di dalam wilayah kerjanya, dalam hubungan bimbingan, informasi, konsultasi dan koordinasi, dilakukan baik lisan maupun tertulis, dengan sepengetahuan dan persetujuan Kwartir. d. Hubungan secara lisan dilakukan antara lain dalam rapat, kegiatan pendidikan, ceramah, dan lain- lain ; sedang hubungan tertulis dalam bentuk surat atau naskah lainnya diberi tanda tangan ikut mengetahui oleh Ketua, Wakil Ketua atau Andalan Urusan Sekretariat Kwartir. BAB X MASALAH DAN PENDEKATAN 33. Masalah a. Umum 1) Perlunya disusun dan dilaksanakan kegiatan yang menarik untuk Pramuka Penegak dan Pandega. 2) Perlunya ditingkatkan jumlah dan mutu Pramuka Penegak dan Pandega 3) Perlunya diusahakan agar para Pramuka Siaga dan Penggalang akan meneruskan kegiatannya sampai ke Pramuka Penegak dan Pandega. b. Pembinaan 1) Perlunya diusahakan adanya peningkatan jumlah dan mutu Pembina Pramuka. 2) Perlunya diusahakan peningkatan jumlah dan frekuensi kursus dan gladian. 3) Perlunya pembinaan Dewan Kerja secara intensif oleh Kwartir yang bersangkutan. 4) Perlu adanya sarana pembinaan dalambentuk buku pedoman dan buku pegangan. c. Organisasi 1) Perlu adanya peninjauan atas struktur Dewan Kerja setiap jangka waktu tertentu, guna melihat dayaguna dan tepatgunanya. 2) Perlu adanya kesempatan mengembangkan jiwa kepemimpimnan dan pengalaman berorganisasi.

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 28

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

3) Perlu adanya pengalakan Satuan Karya Pramuka. d. Manajemen 1) Perlu dilaksanakan prinsip manajemen yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan dalam bentuk sistem Perencanaan, Pemrograman dan Anggaran oleh tiap jajaran Gerakan Pramuka. 2) Perlu dilaksanakan penelitian, pelaporan, pencatatan dan dokumentasi. e. Keanggotaan 1) Perlu adanya pendataan keanggotaan secara tertib. 2) Perlu diusahakan untuk membuat anggota tetap bertahan sebagai anggota Gerakan Pramuka untuk jangka waktu yang lebih lama. f. Kegiatan 1) Perlu dipikirkan peningkatan kegiatan yang menarik dan bermutu, sesuai dengan perkembangan masyarakat dan teknologi. 2) Perlu adanya usaha mengintensifkan pemanfaatan kerjasama dengan badan/instansi/organisasi lain, dalam rangka peningkatan kegiatan Pramuka Penegak dan Pandega. 3) Perlu adanya usaha penyediaan dana yang memadai untuk pelaksanaan kegiatan Pramuka Penegak dan Pandega. 34. Pemecahan Masalah Guna mengatasi berbagai masalah tersebut perlu diambil langkah-langkah untuk : a. Mengumpulkan data dan masalah yang ada. b. Mencari masalah yang pokok, yang dapat mempermudah cara mengatasi masalah lainnya yang terkait. c. Mencari kemungkinan pemecahan masalah pokok tersebut. d. Mengkaji kemungkinan yang paling tepat untuk mengatasinya. e. Menentukan cara pemecahan yang dianggap paling tepat. 35. Pendekatan Untuk mempermudah mengatasi berbagai masalah, perlu adanya pendekatan melalui berbagai cara, antara lain : a. Diskusi 1) Diskusi Panel, denganmelibatkan unsur orang dewasa dan ahli yang memiliki latar belaksang pengetahuan mengenai hal-hal yang didiskusikan. 2) Seminar dengan melibatkan unsur orang dewasa dan ahli di bidang yang diseminarkan, untuk memperoleh kemungkinan pemecahan. 3) Lokakarya, dengan melibatkan orang yang berpengalaman di bidang yang dibahas, untuk memperoleh cara pemecahan yang tepat dan praktis. b. Pemberian Petunjuk Pemberian petunjuk untuk mengatasi masalah, misalnya : 1) Petunjuk Penyelenggaraan 2) Petunjuk Pelaksanaan 3) Petunjuk Teknis 4) Buku Petunjuk, dan lain-lainnya. c. Pengumpulan Data Pengumpulan data mengenai : 1) Dokumentasi 2) Hasil penelitian 3) Hasil pengamatan 4) Hasil wawancara, dan lain-lainnya.

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 29

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

d. Pendidikan Mengikut sertakan Pramuka Penegak dan Pandega pada berbagai kegiatan pendidikan seperti : 1) Gladian Pimpinan Satuan Pramuka Penegak dan Pandega 2) Latihan Pengembangan Kepemimpinan 3) Kursus Pembina Pramuka 4) Kursus Keterampilan 5) Pendidikan lain di luar Gerakan Pramuka. e. Penyusunan Rencana Mengatasi masalah dengan memasukkannya dalam perencanaan, antara lain : 1) Rencana Kerja untuk satu masa bakti 2) Program Kerja untuk satu tahun anggaran 3) Program Darurat untuk pemecahan masalah yang harus segera dilaksanakan dalam waktu yang singkat, dan berbentuk intensifikasi pelaksanaan program. BAB XI USAHA PENGEMBANGAN 36. Usaha pengembangan Usaha pengembangan Pola Pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega ini dilaksanakan antara lain dengan : a. Mengadakan pengamatan, survei dan pengkajian hasil pelaksanaan program pembinaan dan kegiatan. b. Membuat penelitian dan mengadakan supervisi. c. Mengadakan penelitian dan pengembangan. BAB XII PENUTUP 37. Lain-lain Hal lain-lain yang belum tercantum dalam petunjuk penyelenggaraan ini akan diatur kemudian oleh Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 30

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

SKU / TKU, SKK / TKK DAN CARA MENGUJINYA 1. PENDAHULUAN 1. Syarat Kecakapan umum (SKU) adalah syarat kecakapan minimal yang wajib dimiliki oleh peserta didik untuk mendapatkan tanda kecakapan umum 2. Syarat Kecakapan khusus (SKK) adalah syarat kecakapan pada bidang teknologi yang dimiliki oleh peserta didik yang berminat dalam pengembangan minat dan bakatnya. 2. MATERI POKOK 1. SKU dan TKU a) SKU, sebagai alat pendidikan, merupakan rangsangan dan dorongan bagi para Pramuka untuk memperoleh kecakapankecakapan yang berguna baginya, untuk berusaha mencapai kemajuan, dan untuk memenuhi persyaratan sebagai anggota Gerakan Pramuka. b) SKU disusun menurut pembagian golongan usia Pramuka yaitu golongan Siaga, golongan Penggalang, golongan Penegak dan golongan Pandega. c) SKU untuk golongan Penegak, terdiri dari 2 tingkat, yaitu : Tingkat Penegak Bantara Tingkat Penegak Laksana SKU untuk golongan Pandega Tingkat Pandega d) TKU dimiliki Peserta didik dengan jalan melalui bentuk ujianujian yang dilakukan secara perseorangan. SKK dan TKK a) SKK adalah syarat kecakapan khusus berupa kecakapan, kepandaian, kemahiran, ketangkasan, ketrampilan, dan kemampuan dibidang tertentu, yang lain dari kemampuan umum yang ditentukan dalam SKU. b) SKK dipilih seorang Pramuka sesuai dengan bakat dan minatnya. c) TKK sebagai alat pendidikan, merupakan rangsangan dan dorongan bagi para Pramuka untuk memperoleh kecakapan, keterampilan yang berguna bagi kehidupan dan penghidupanya sesuai dengan bakat dan keinginanya sehingga dapat mendorong semangat menjadi wiraswastawan dimasa mendatang. d) TKK didapatkan setelah menyelesaikan ujian-ujian SKK yang bersangkutan. e) TKK dikelomppokan menjadi 5 bidang : Bidang Agama, Mental, Moral, Spiritual, pembentukan Pribadi dan Watak Warna dasar TKK KUNING. Bidang Patriotisme dan Seni Budaya, warna dasar TKK MERAH Bidang Keterampilan dan Teknik Pembangunan, warna dasar TKK PUTIH. Bidang sosial, Perikemanusiaan, Gotong Royong, Ketertiban Masyarakat, Perdamaian Dunia dan Lingkungan Hidup, warna dasar TKK BIRU.

2.

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 31

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

f) TKK untuk Penegak dan Pandega dibedakan atas tingkatantingkatan sebagai berikut: Pramuka Penegak dan Pandega terdapat 3 tingkatan : - Tingkatan Purwa Berbentuk lingkaran dengan garis tengah 2,5 cm dan dikelilingi bingkai 2mm. - Tingkatan Madya Berbentuk bujur sangkar dengan ukuran 2,5 cm dan dikelilingi bingkai 2 mm. - Tingkatan Utama Berbentuk segi lima beraturan dengan ukuran sisi masingmasing 2 cm dikelilingi bingkai 2 mm. Warna bingkai TKK Penegak dan Pandega adalah KUNING TKK yang dimiliki seorang Pramuka harus terjamin bahwa kecakapan yang dimilikinya dapat dipertanggungjawabkan. 3. Cara Menguji SKU dan SKK Penguji SKU adalah Pembina Pramuka/Pembantu Pembina Pramuka yang langsung membina Pramuka yang diuji. Penguji SKU adalah TIM yang terdiri dari 2 orang yaitu: - Pembina Pramuka/Pembantu Pembina Pramuka yang langsung membina Pramuka yang diuji. - Seorang yang dianggap ahli dalam bidang kecakapan ditempuh oleh Pramuka yang bersangkutan. Penguji ahli dapat berasal dari dalam maupun dari luar Gerakan Pramuka. Tugas Pembina Pramuka - Pembina Pramuka harus membantu memberi motivasi, mendorong agar Pramuka tidak terlalu lama berada dalam tingkatan yang diperolehnya masing-masing mereka harus segera menyelesaikan SKU berikutnya. - Pembina Pramuka harus mendorong supaya Pramuka pemilik TKK selalu membina diri sehingga kecakapanya tetap bermutu, dan memotivasi terus menerus agar mereka memiliki TKK-TKK yang lain. Cara Menguji SKU dan SKK - Ujian dilaksanakan secara perorangan, satu demi satu, tidak secara berkelompok, misalnya berbaris-baris, berkebun, dll. - Mata ujian ditentukan oleh peserta didik yang diuji dan dilaksanakan dalam bentuk praktek secara praktis. - Waktu ujian disesuaikan dengan kesepakatan antara pembina/pembantu pembina dengan yang diuji. - Penguji hendaknya memperhatikan iktiar, ketekunan, dan kesanggupan yang sudah dijalankan oleh penguji. - Penguji hendaknya memperhatikan batas-batas kemampuan mental, fisik dan intelegensia, emosi dan jiwa sosial Pramuka yang diuji. - Penguji hendakanya memperhatikan iktiar, ketekunan dan kesungguhan yang telah dijalani oleh teruji.

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 32

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

Penguji membubuhkan paraf/tanda tangan pada daftar mata ujian (SKU) milik Pramuka yang diuji setelah ujian tersebut dinyatakan lulus.

4. 5.

Penyematan TKU dan TKK dilakukan pada upacara resmi. Ketentuan tempat pemakaian TKU dan TKK - TKU untuk Pramuka Penegak dan Pandega disematkan dipundak kiri dan kanan. - TKK ditempelkan dilengan baju sebelah kanan, maksimal 5 buah, sedangkan TKK-TKK yang didapat lainya ditempel pada tetampan.

3. KESIMPULAN Pelaksanaan SKU/TKU dan SKK/TKK dalam Kepramukaan berfungsi sebagai alat pendidikan dan sekaligus merupakan perwujudan dan penerapan metode kepramukaan, oleh karena itu Pembina Pramuka hendaknya tidak putus-putusnya memberi motivasi dan stimulasi kepada peserta didik untuk menyelesaikan SKU, menyelesaikan SKK-SKK yang dapat mengembangkan minat dan bakat peserta didik sehingga menjadi teladan bagi rekan-rekanya.

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 33

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

STRUKTUR ORGANISASI GERAKAN PRAMUKA TUGAS DAN KEWENANGANNYA Gerakan Kepanduan Praja Muda Karana sebagai kelanjutan dan pembaharuan gerakan nasional dibentuk karena dorongan kesadaran bertanggung jawab atas kelestarian Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Tugas Pokok Gerakan Pramuka ialah menyelenggarakan kepramukaan bagi kaum muda guna menumbuhkan tunas tunas bangsa agar menjadi generasi yang lebih baik, yang sanggup bertanggung jawab dan mampu membina serta mengisi kemerdekaan nasional. Untuk dapat mengefektifkan pelaksanaan tugas pokok tersebut Gerakan Pramuka menyusun dan menata organisasi gerakan Pramuka dari tingkat Nasional, Daerah, Cabang, Ranting, sampai ke Gugusdepan. 1. Jenjang Organisasi Oragnisasi Gerakan Pramuka berjenjang sebagai berikut: a. Anggota gerakan Pramuka dihimpun dalam Gugusdepangugusdepan yang ada di wilayah Desa dan Kelurahan b. Gugusdepan-gugusdepan dihimpun di dalam Ranting yang meliputi suatu wilayah Kecamatan. c. Ranting-ranting yang dihimpun di dalam Cabang yang meliputi suatu wilayah Daerah Tingkat II terdiri dari Kabupaten dan Kota. d. Cabang-cabang dihimpun di dalam Daerah yang meliputi seluruh Wilayah Republik Indonesia. e. Di Perwakilan Republik Indonesia di luar negeri dapat dibentuk gugusdepan di bawah pembinaan pusat. 2. Kepengurusan a. Kepala Negara Republik Indonesia adalah Pramuka Utama Gerakan Kepanduan Praja Muda Karana b. Kwartir adalah pusat pengendali Gerakan Pramuka yang dipimpin secara kolektif oleh Kwartir yang terdiri atas para Andalan, dengan susunan sebagai berikut: 1) Seorang ketua 2) Beberapa Wakil Ketua yang merangkap sebagai Ketua Komisi 3) Seorang Sekretaris Jenderal (di Kwarnas) atau seorang sekretaris (di jajaran Kwartir yang lain) 4) Beberapa orang anggota c. Untuk meningkatkan pembinaan dan pengembangan Satuan Karya Pramuka (SAKA) setiap Kwartir membentuk Pimpinan SAKA dengan tugas mengusahakan dukungan meteriil dan finasiil untuk program SAKA, yang ketuanya adalah ex-officio adalah anggota Kwartir / Andalan

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 34

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

d. Kwartir menetapkan Andalan Urusan yang dikelompokkan dalam Komisi-komisi yang bertugas memperlancar dan mengkoordinasikan pelaksanaan kebijakkan Kwartir, yang susunannya terdiri atas : Seorang ketua, seorang Wakil Ketua, seorang Sekretaris yang dijabat oleh staf Kwartir. e. Kwartir menyusun suatu staf yang terdiri atas karyawan yang berkedudukan sebagai pelaksana teknis dan administrasi yang dipimpin oleh Sekretaris Jenderal (di Kwarnas)/ Sekretaris (di jajaran Kwartir yang lain) f. Kwartir harian Apabila diperlukan masing-masing jajaran Kwartir dapat membentuk badan Kwartir Harin untuk melaksanakan tugas seharihari, yang terdiri atas : 1) Seorang Ketua, yang dijabat oleh salah seorang Wakil Ketua Kwartir 2) Seorang Sekretaris, yang dijabat oleh sekretaris (di Kwarnas)/ Sekretaris (di jajaran Kwartir yang lain) 3) Beberapa anggota 4) Seorang Wakil sekretaris, yang diajak oleh deputi sekretaris Jenderal ( di Kwarnas)/ Kepala Sekretaris Kwartir (di Kwartir Jajaran lainnya) 5) Seseorang Pembantu Sekretaris, yang dijabat oleh staf Kwartir 3. Satuan Karya Pramuka (SAKA), Dewan Kerja, Lembaga Pendidikan Kader Gerakan Pramuka (LEMDIKA) a. Satuan Karya Pramuka (SAKA) adalah wadah pendidikan guna menyalurkan minat, mengembangkan bakat , meningkatkan pengetahuan, kemampuan, keterampilan, dan pengalaman para Pramuka dalam berbagai kejuruan. b. Dewan Kerja adalah, badan kelengkapan Kwartir berfungsi sebagai wahana kaderisasi kepemimpinan dan bertugas membantu Kwartir untuk memngelola Pramuka Penegak dan Pandega, berkedudukan di Kwarnas (DKN), Kwarda (DKD), di Kwarcab (DKC), dan Kwarran (DKR) c. Lembaga Pendidikan Kader Gerakan Pramuka (LEMDIKA), merupakan wadah pembinanaan Anggota Dewasa, berkedudukan di Kwarnas (LEMDIKANAS), di Kwarda (LEMDIKADA), di Kwarcab (LEMDIKACAB) 4. Majelis Pembimbing Majelis Pembimbing (MABI) adalah badan yang bertugas member I bimbingan dan bantuan yang bersifat moril, organisator, materiil, dan finansiil. 5. Badan Pemeriksa Keuangan Gerakan Pramuka

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 35

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

a. Badan Pemeriksa Keuangan Gerakan Pramuka adalah wadah independen yang dibentuk oleh Musyawarah Gerakan Pramuka dan bertanggung jawab kepada Musyawarah b. BPK Gerakan Pramuka bertugas untuk melakukan audit keuangan Gerakan Pramuka dan menyampaikan hasil audit tersebut kepada Musyawarah c. Ketua BPK Gerakan Pramuka dipilih oleh Musyawarah Gerakan Pramuka d. BPK Gerakan Pramuka dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh Akuntan Publik e. Masa bakti BPK Gerakan Pramuka sama dengan masa bakti Kwartir atau Gugusdepan 6. Musyawarah a. Musyawarah Nasional Gerakan Pramuka adalah forum tertinggi dalam Gerakan Pramuka b. Acara pokok Musyawarah : 1) Pertanggungjawaban Kwartir selama masa baktinya, termasuk pertanggungjawaban keuangan 2) Menetapkan rencana kerja 3) Menetapkan kepengurusan Kwartir masa bakti berikutnya 4) Menetapkan Ketua BPK Gerakan Pramuka c. Pimpinan Musyawarah adalah Presedium yang dipilih oleh musyawarah d. Pelaksanaan Musyawarah: 1) Kwartir Nasional melaksanakan MUNAS dalam 5 tahun sekali 2) Kwartir Daerah melaksanakan MUSDA dalam 5 tahun sekali 3) Kwartir Cabang melaksanakan MUSCAB dalam 5 tahun sekali 4) Kwartir Ranting melaksanakan MUSRAN dalam 3 tahun sekali 5) Gugusdepan melaksanakan MUGUS dalam 3 tahun sekali e. Jika terdapat hal-hal yang luar biasa dan bersifat mendesak maka diantara dua waktu musyawarah dapat diadakan Musyawarah Luar Biasa f. Untuk detailnya dalam hal musyawarah, Rapat Kerja dan Referandum dapat dipelajari pada ART bab X, Pasal 73 s.d Pasal 112 (Kep.Ka.Kwarnas Nomor 107 Tahun1999) 7. Dewan Kehormatan

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 36

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

Dewan kehormatan merupakan badan tetap yang dibentuk oleh Gugusdepan atau Kwartir sebagai badan yang menetapkan promosi dan sangsi dengan tugas: a. Menilai sikap dan perilaku Anggota Gerakan Pramuka yang melanggar kode kehormatan Pramuka atau Merugikan nama Baik Gerakan Pramuka b. Menilai sikap, perilaku, dan jiwa seseorang, yang terdiri atas unsurunsur sebagai berikut: 1) Dewan Kehormatan Kwartir diusahakan terdiri atas: Anggota MABI, Andalan, Anggota Kehormatan, Anggota Dewan Kerja 2) Dewan Kehormatan Gugusdepan terdiri dari: Anggota MABIGUS, Pembina Gugusdepan, Pembina satuan, unsure peserta didik

Memahami Struktur Organisasi Gerakan Pramuka, Tugas dan Kewenangannya, merupakan kewajiban bagi kita, karena dengan memahaminya kita akan tahu: a. Tugas dan kewajiban organisasi b. Jalur birokrasi dalam organisasi c. Badan-badan pendukung organisasi d. Musyawarah dan rapat kerja organisasi e. Dewan kehormatan, fungsi dan perannya

1. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka, Kepres RI No. 34 Tahun 1999 dan Kep Ka. Kwarnas No. 107 tahun 1999.

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 37

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

Struktur Oraganisasi Gerakan Pramuka

PRESIDEN RI PRAMUKA UTAMA MUNAS


5 TAHUN SEKALI

MABINAS MUSDA MABIDA


GUBRNUR/ KAMABIDA
5 TAHUN SEKALI

KWARNA S DKN LEMDIKAN AS KWARDA

PIM.SAKA TK.NASIONA L

MABICAB
BUPTAI/W.KO TA/KAMABIC AB

MUSCA B
5 TAHUN SEKALI

DK D LEMDIKAD A KWARCA B DK C LEMDIKAC AB KWARRA N DKR

PIM.SAKA TK.NASIONA L

CAMAT/ KAMABIRA N

MABIRA N

MUSRA N
3 TAHUN SEKALI

PIM.SAKA TK.NASIONA L

MABISA
LURAH/KEP.DESA/ AMABISA

KORS A

PIM.SAKA TK.NASIONA L

MUGUS
3 TAHUN SEKALI

PAMONG SAKA PA

PAMONG SAKA PI

MABIGUS
TOKOH MASYARAKAT/ KAMABIGUS Ket:

GUGUSDEPA N S G T D

SAKA PUTERA

SAKA PUTERI

GARIS PEMBINAAN DAN PENGENDALIAN GARIS BIMBINGAN DAN BANTUAN GARIS BIMBINGAN TEKNIS GARIS PERWAKILAN

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 38

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR : 178 TAHUN 1979 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN UPACARA DI DALAM GERAKAN PRAMUKA Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Menimbang: 1. bahwa kegiatan upacara dalam Gerakan Pramuka merupakan salah satu alat pendidikan untuk membiasakan selalu berbuat dengan tertib dan menanamkan rasa cinta tanah air, disiplin, gotong ronyong, rasa tanggung jawab dan takwa kepada Tuhan Yang Mahaesa ; 2. bahwa kegiatan upacara dalam Gerakan Pramuka belum diatur secara seragam, sehingga belum dapat berfungsi sebagai alat pendidikan yang berdaya guna dan tepat guna ; 3. bahwa berkenaan dengan itu perlu ditetapkan Petunjuk Penyelenggaraan Upacara dalam Gerakan Pramuka. Mengingat : 1. Keputusan Musyawarah Nasional Gerakan Pramuka Tahun 1978, di Bukittinggi, Sumatera Barat. 2. Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka Pasal 26, tentang pelantikan, pengukuhan dan perestuan. Memperhatikan: 1. Keputusan-keputusan Rapat Kwartir Nasional tanggal 17 September 1979. 2. Keputusan-keputusan Rapat Kwartir Nasional Harian tanggal 14 September 1979. 3. Saran-saran dari Staf Kwartir Nasional. MEMUTUSKAN : Menetapkan : Pertama : Berlakunya Petunjuk Penyelenggaraan Upacara dalam Gerakan Pramuka seperti tertera dalam lampiran surat keputusan ini. Kedua : Menginstruksikan kepada semua jajaran Gerakan Pramuka menyebar lusakan keputusan ini, agar upacara-upacara dalam lingkungan Gerakan Pramuka dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Ketiga : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan. Keempat : Apabila ternyata dikelak kemudian hari ada kekeliruan dalam keputusan ini, maka akan diadakan pembetulan seperlunya. Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal 27 Oktober 1979 Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Ketua, Letjen TNI (Purn) Mashudi.

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 39

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

LAMPIRAN KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR : 178 TAHUN 1979 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN UPACARA DALAM GERAKAN PRAMUKA BAB I PENDAHULUAN Pt. 1. Umum Gerakan Pramuka sebagai suatu wadah pendidikan non formal di lingkungan ketiga, wajib mengarahkan dan mengatur semua tindakan dan langkahnya seuai dengan tujuan pendidikan khususnya tujuan dan sasaran Gerakan Pramuka, sehingga usaha tersebut merupakan proses pendidikan yang meningkat dan berkesinambungan. a. Usaha yang merupakan proses pendidikan yang meningkat dan berkelanjutan itu salah satu diantaranya adalah kegiatan upacara untuk melatih disiplin, patuh, tenggang rasa, atnggung jawab, kesadaran nasional dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Mahaesa. b. Agar kegiatan upacara tersebut berfungsi secara tepat guna dan berdaya guna, diperlukan penataran/pengaturan sesuai dengan prinsip-prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan yang pelaksanaannya disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan di satuan masing-masing. Pt. 2. Maksud dan Tujuan a. Maksud petunjuk penyelenggaraan ini adalah memberi pedoman dan pengarahan kepada semua anggota Gerakan Pramuka dalam penyelenggaraan upacara. b. Tujuan petunjuk penyelenggaraan ini adalah untuk menertibkan, memperlancar dan mengembangkan pelaksanaan upacara dalam Gerakan Pramuka sehingga tercabai keseragaman. Pt. 3. Ruang Lingkup Petunjuk Penyelenggaraan ini meliputi : a. Pendahuluan. b. Pengertian c. Tujuan dan sasaran. d. Pokok-pokok upacara dan jenisnya. e. Upacara Umum dalam Gerakan Pramuka f. Upacara di satuan Pramuka Siaga. g. Upacara di satuan Pramuka Penggalang. h. Upacara di satuan Pramuka Penegak. i. Upacara di satuan Pramuka Pandega. j. Variasi dan pengembangan upacara di satuan Pramuka. k. Penutup.

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 40

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

BAB II PENGERTIAN Pt. 4. Pengertian a. Upacara adalah serangkaian perbuatan yang ditata dalam suatu ketentuan peraturan yang wajib dilaksanakan dengan khidmat, sehingga merupakan kegiatan yang teratur dan tertib, untuk memberntuk suatu tradisi dan budi pekerti yang baik. b. Upacara Umum yaitu upacara yang dilakukan untuk kegiatan tertentu dengan menggunakan peraturan yang berlaku secara umum. c. Upacara Pembukaan Latihan dan Upacara Penutupan Latihan yaitu upacara yang dilakukan dalam rangka melaksanakan usaha memulai dan mengakhiri suatu pertemuan di lingkungan GerakanPramuka. d. Upacara Pelantikan yaitu : 1) upacara yang dilakukan dalam rangka peresmian seorang calon menjadi anggota Gerakan Pramuka, sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 2) upacara yang dilakukan dalam rangka pengangkatan pemegang jabatan tertentu dalam satuan. e. Upacara Kenaikan Tingkat, yaitu upacara yang dilakukan dalam rangka pengesahan kenaikan tingkat kecakapan umum yang dicapai oleh seorang anggota Gerakan Pramuka sesuai dengan syarat kecakapan umum yang berlaku. f. Upacara Pindah Golongan, yaitu upacara yang dilakukan dalam rangka pemindahan anggota dari satu golongan ke golongan lain yang lebih tinggi dalam usia sesuai dengan ketentuan yang berlaku. g. Upacara Meninggalkan Ambalan/Racana, yaitu upacara yang dilakukan dalam rangka mengantar Pramuka Penegak dan/atau Pramuka Pandega untuk terjun ke masyarakat dan berbakti secara langsung sesuai dengan bidangnya. h. Pembina Upacara adalah Pembina dalam upacara yang menerima penghormatan, mengesahkan pelaksanaan upacara dan merupakan pimpinan tertinggi dalam upacara itu. i. Pengatur Upacara (Protokol) adalah petugas yang menyusun dan mengatur pelaksanaan tertib acara dalam upacara, yang berkewajiban mengendalikan jalannya upacara. j. Pemimpin Upacara adalah petugas yang memimpin barisan peserta upacara. k. Pembawa Acara adalah petugas yang membaca tertib acara dalam suatu upacara. l. Peserta Upacara adalah satuan-satuan yang berada di bawah pimpinan Pemimpin Upacara. m. Petugas Upacara adalah orang-orang yang menunaikan tugas tertentu dalam suatu upacara misalnya : pengibar bendera, pembaca Dasadarma, pemimpin lagu, dan lain-lain.

BAB III TUJUAN DAN SASARAN UPACARA Pt. 5. Tujuan upacara dalam Gerakan Pramuka adalah membentuk manusia yang berbudi pekerti luhur sehingga menjadi warga negara Indonesia

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 41

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

yang berpancasila seperti tercantum dalam Anggaran Dasar Gerakan Pramuka. Pt. 6. Sasaran upacara dalam Gerakan Parmuka, adalah agar setiap Pramuka : a. memiliki rasa cinta kepada tanah air, bangsa dan agama ; b. memiliki rasa tanggung jawab dan disiplin pribadi ; c. selalu tertib di dalam hidup sehari-hari ; d. memiliki jiwa gotong royong dan percaya kepada orang lain ; e. dapat memimpin dan dipimpin ; f. dapat melaksanakan upacara dengan khidmat dan tertib ; g. meningkatkan ketakwaannya kepada Tuhan Yang Mahaesa ; BAB IV POKOK-POKOK UPACARA DAN JENISNYA Pt. 7. Pokok-pokok Upacara Gerakan Pramuka Semua upacara dalam Gerakan Pramuka mengandung unsure-unsur pokok sebagai berikut : a. Bentuk barisan yang digunakan oleh peserta upacara selalu disesuaikan dengan perkembangan jiwa peserta didik. 1) Bentuk barisan upacara di satuan Pramuka Siaga adalah lingkaran, karena perhatian dan perkembangan jiwanya masih terpusat pada orang tua/Pembina. 2) Bentuk barisan upacara di satuan Pramuka Penggalang adalah bentuk angkare, karena perhatian dan perkembangan jiwanya telah mulai terbuka. 3) Bentuk barisan upacara di satuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega adalah bersaf, karena perhatian dan perkembangan jiwanya sudah terbuka luas. 4) Jika peserta upacara itu terdiri dari dua golongan atau lebih, maka bentuk barisan yang digunakan ditentukan oleh pimpinan upacara atau pengatur upacara sesuai dengan keadaan setempat. b. Penghormatan kepada Bendera Sang Merah Putih dilakukan : 1) pada waktu pengibaran dan penurunan (penyimpanan) Sang Merah Putih ; 2) pada waktu Sang Merah Putih dibawa masuk atau keluar ruang upacara. c. Pembacaan kode kehormatan dalam bentuk ketentuan moral budi pekerti : 1) untuk Pramuka Siaga, Dwidarma ; 2) untuk Pramuka Penggalang, Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega, Dasadarma. d. Pada waktu pembacaan Dwidarma dan Dasadarma, para Pramuka tidak melakukan penghormatan, tetapi penghormatan dilakukan pada saat pengucapan Dwisatya atau Trisatya. Kewajiban berdoa kepada Tuhan Yang Mahaesa (dengan menundukkan kepala) agar selalu mendapat rakhmat dan hidayah dalam segala kegiatan. e. Rangkaian seluruh upacara dilakukan dalam suasana khidmat dan bersungguh-sungguh.

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 42

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

Pt. 8. Pokok-pokok Upacara Senua upacara dalam Gerakan Pramuka mengandung unsure-unsur pokok sebagai berikut : a. Pada upacara di luar Gerakan Pramuka, pelaksanaannya disesuaikan dengan ketentuan dan peraturan yang disusun oleh penyelenggaranya. b. Dalam pelaksanaan upacara dalam Gerakan Pramuka harus ada : 1) pengibaran Sang Merah Putih, 2) pembacaan Pancasila 3) pembacaan Kode Kehormatan Pramuka, dan 4) doa Pt. 9. Jenis Upacara a. Macam upacara dalam Gerakan Pramuka adalah : 1) Upacara Umum. 2) Upacara Pembukaan/Penutupan Latihan. 3) Upacara Pelantikan. 4) Upacara Kenaikan. 5) Upacara Pindah Golongan. 6) Upacara Meninggalkan Ambalan/Racana. b. Tempat Upacara adalah : 1) di dalam ruangan, dan 2) di luar/lapangan. BAB V UPACARA UMUM DALAM GERAKAN PRAMUKA Pt. 10. Petugas dalam upacara Untuk melaksanakan tiap upacara ditentukan petugas-petugas berikut : a. Pembina Upacara, b. Pemimpin Upacara, c. Pengatur Upacara, d. Pembawa Acara, e. Pengibar Bendera, f. Petugas-petugas lain. Pt. 11. Pembina Upacara Pembina Upacara berhak : a. menerima penghormatan dari peserta upacara yang dipimpin oleh Pemimpin Upacara ; b. merobah dan mengesahkan rencana acara upacara yang diserasikan dengan situasi dan konsisi ; c. melaksanakan acara yang ditentukan ; d. nelimpahkan wewenangnya kepada Pemimpin Upacara. Pt. 12. Pemimpin Upacara Pemimpin Upacara berkewajiban : a. memimpin peserta upacara untuk memberikan penghormatan kepada Pembina Upacara ; b. mengatur ketertiban peserta upacara ; c. mempertanggung jawabkan tugasnya kepada Pembina Upacara.

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 43

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

Pt. 13. Pengatur Upacara Pengatur Upacara berkewajiban : a. menyusun rencana pelaksanaan upacara serta mengendalikan jalannya upacara ; b. mengajukan rencana pelaksanaan upacara untuk mendapatkan pengesahan dari Pembina Upacara dan memberikan penjeleasan seperlunya ; c. mempertanggung jawabkan tugasnya kepada Pembina Upacara. Pt. 14. Pembawa Acara Pembawa acara berkewajiban : a. membaca acara upacara b. dalam keadaan terpaksa dapat mengambil kebijaksanaan dengan persetujuan dari Pengatur Upacara ; c. mempertanggung jawabkan tugasnya kepada Pengatur Upacara. Pt. 15. Pengibar Bendera Pengibar Bendera berkewajiban mengibarkan dan menurunkan bendera Sang Merah Putih, sesuai dengan ketentuan. Pt. 16. Petugas lain Petugas lain berkewajiban melaksanakan tugas-tugas yang tidak dikerjakan oleh petugas-petugas di atas. Pt. 17. Upacara pengibaran Sang Merah Putih a. Urutan acara ditentutakan menurut keperluan dan disesuaikan dengan maksud dan tujuan upacara. b. Pedoman upacara pengibaran bendera Sang Merah Putih : 1) Pasukan peserta upacara disiapkan oleh Pemimpin Upacara. 2) Pembina Upacara menempatkan diri di tempat yang ditentukan. 3) Penghormatan pasukan kepada Pembina Upacara dipimpin oleh Pemimpin Upacara. 4) Laporan Pemimpin Upacara kepada Pembina Upacara bahwa upacara siap dimulai. 5) Petugas pengibar bendera Sang Merah Putih maju ke tiang bendera dan mengikatkan bendera dengan tali dan setelah bendera direntangkan, salah seorang petugas mengatakan: Bendera siap. 6) Pemimpin Upacara memberi aba-aba: Kepada Sang Merah Putih .. hormat grak, dan semua peserta upacara memberi hormat, sampai bendera tiba di puncak tiang. Pengibaran bendera itu dapat diiringi dengan lagu Indonesia Raya oleh korps musik atau kelompok vocal. 7) Setelah bendera sampai di puncak tiang, Pemimpin Upacara menyerukan aba-aba : Tegak .. grak. 8) Petugas Bendera mengikatkan tali ke tiang bendera, kemudian mundur tiga langkah, memberi hormat kepada bendera Sang Merah Putih dan kembali ke tempat semula. 9) Mengheningkan cipta dan berdoa dipimpin oleh Pembina Upacara. 10) Pembacaan teks Pancasila. 11) Amanat Pembina Upacara. 12) Laporan Pemimpin Upacara kepada Pembina Upacara vahwa upacara pengibaran bendera telah dilaksanakan.

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 44

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

13) Penghormatan pasukan peserta upacara kepada Pembina Upacara di pimpin oleh Pemimpin Upacara. 14) Pembina Upacara meninggalkan tempat upacara. 15) Pasukan peserta upacara dibubarkan oleh Pemimpin Upacara. Pt. 18. Petugas dalam upacara a. Pasukan peserta upacara disiapkan oleh Pemimpin Upacara. b. Pembina Upacara menempatkan diri di tempat yang ditentukan. c. Penghormatan pasukan kepada Pembina Upacara dipimpin oleh Pemimpin Upacara. d. Laporan Pemimpin Upacara kepada Pembina Upacara bahwa upacara penurunan/penyimpanan Sang Merah Putih siap dimulai. e. Petugas pengibar bendera Sang Merah Putih maju ke tiang bendera dan memberi hormat kepada Sang Merah Putih. f. Kemudian petugas melepas tali, dan setelah selesai mengatakan: Bendera siap. g. Pemimpin Upacara memberi aba-aba: Kepada Sang Merah Putih .. hormat grak, dan semua peserta upacara memberi hormat, sampai bendera tiba di batas bawah. h. Pemimpin Upacara menyerukan aba-aba : Tegak .. grak, kemudian petugas melepas bendera dari tali lalu melipatnya dan selanjutnya dibawa ketempat semula (tidak balik kanan). i. Berdoa dipimpin oleh Pembina Upacara. j. Laporan Pemimpin Upacara kepada Pembina Upacara vahwa upacara pengibaran bendera telah dilaksanakan. k. Penghormatan pasukan peserta upacara kepada Pembina Upacara di pimpin oleh Pemimpin Upacara. l. Pembina Upacara meninggalkan tempat upacara. m. Pasukan peserta upacara dibubarkan oleh Pemimpin Upacara. Pt. 19. Bendera Setengah Tiang a. Dalam keadaan berkabung, Sang Merah Putih dikibarkan setengah tiang, dengan jalan menaikkannya ke puncak tiang lebih dahulu, kemudian diturunkan sampai setengah tiang. b. Penurunan bendera yang berkibar setengah tiang dilakukan dengan menaikkannya ke puncak tiang lebih dahulu, kemudian diturunkan. Pt. 20. Laporan Pelaksanaan laporan diatur sebagai berikut : a. Peserta upacara dalam keadaan sikap sempurna. b. Pemimpin Upacara maju menghadap Pembina Upacara, menghormat lalu menyampaikan laporan tentang keadaan peserta upacara. c. Selesai laporan Pemimpin Upacara tanpa menghormat, kembali ke tempat semula. d. Laporan penutup dilaksanakan oleh Pemimpin Upacara dengan maju menghadap Pembina Upacara, langsung lapor tanpa menghormat lebih dahulu. Selesai laporan, memberi hormat kemudian kembali ke tempat. Pt. 21. Mengheningkan cipta dan berdoa a. Mengehningkan cipta dan berdoa dipimpin oleh Pembina Upacara dengan menundukkan kepala dalam keadaan siap. b. Tutup kepala tetap dipakai. c. Sikap pada waktu berdoa sesuai dengan ketentuan agama dan kepercayaan masing-masing.

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 45

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

d. Mengheningkan cipta dan musik/sangkakala/genderang.

berdoa

dapat

diiringi

oleh

korp

Pt. 22. Acara Pelengkap Jika dalam upacara penurunan/penyimpanan bendera diadakan aubade (lagu-lagu sanjungan) dan atraksi, lagu-lagu tersebut dinyanyikan sesudah Pembina Upacara berada di mimbar lain. BAB VI UPACARA DI PERINDUKAN PRAMUKA SIAGA Pt. 23. Macam upacara di Perindukan Siaga Macam upacara di Perindukan Siaga meliputi : a. Upacara Pembukaan Latihan b. Upacara Penutupan Latihan c. Upacara Pelantikan d. Upacara Kenaikan e. Upacara Pemberian Tanda Kecakapan Khusus f. Upacara Pindah ke Golongan Penggalang. Pt. 24. Upacara Pembukaan Latihan Perindukan Siaga Upacara Pembukaan Latihan Perindukan Siaga adalah sebagai berikut : a. Pemeriksaan kebersihan dan kerapihan anggota. b. Memilih barung terbaik untuk memimpin upacara c. Barung terbaik menyiapkan perlengkapan upacara d. Pemimpin Upacara memanggil anggota perindukan, untuk membentuk lingkaran besar mengelilingi standar bendera. e. 1) Pembina Upacara (Pembina Siaga) dijemput oleh Pemimpin Upacara dan mengambil tempat di tengah lingkaran menghadap bendera dan pintu upacara. 2) Para Pembantu Pembina Siaga masuk lingkaran upacara. f. Pemimpin Upacara mengambil bendera untuk dikibarkan. g. Pada waktu bendera sampai dipintu upacara, semua anggota perindukan memberi hormat hingga selesai. h. Pembina Upacara (Pembina Siaga) membaca Pancasila ditirukan oleh semua anggota. i. Pemimpin Upacara membaca Dwidarma diikuti oleh semua anggota perindukan. j. Pemimpin Upacara kembali ke barungnya. k. Pembina Upacara (Pembina Siaga) mengumumkan hal-hal yang perlu diketahui oleh anggota perindukan. l. Pembina Upacara (Pembina Siaga) mengucapkan doa yang diikuti oleh anggota perindukan. Pt. 25. Upacara Penutupan Latihan Perindukan Siaga Upacara Penutupan Latihan Perindukan Siaga adalah sebagai berikut : a. Barung terbaik menyiapkan perlengkapan upacara. b. Pemimpin Upacara memanggil anggota perindukan, untuk membentuk lingkaran besar mengelilingi standar bendera. c. 1) Pembina Upacara (Pembina Siaga) dijemput oleh Pemimpin Upacara dan mengambil tempat di tengah lingkaran menghadap bendera dan pintu upacara. 2) Para Pembantu Pembina Siaga masuk lingkaran upacara. 3) Pemimpin Upacara mengambil tempat di dekat bendera menghadap Pembina Siaga.

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 46

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

d. 1) Pemimpin Upacara memberi hormat kepada Sang Merah Putih, kemudian membawanya keluar tempat upacara (tidak balik kanan). 2) Pada waktu Sang Merah Putih dibawa keluar, semua anggota perindukan memberi hormat sampai ke pintu upacara. 3) Pemimpin Upacara menggulung dan meletakkan bendera di tempat yang ditentukan, kemudian kembali ke barungnya. k. Pengumuman dan pesan Pembina Upacara (Pembina Siaga). l. Pembina Upacara (Pembina Siaga) mengucapkan doa yang diikuti oleh anggota perindukan. g. Barisan dibubarkan, anggota perindukan minta diri kepada para Pembina dengan bersalaman. Pt. 26. Upacara Pelantikan Calon Siaga menjadi Siaga Mula Upacara Pelantikan Calon Siaga menjadi Siaga Mula adalah sebagai berikut : a. Calon Anggota Siaga yang akan dilantik diantar oleh Pemimpin Barungnya. b. Para Siaga yang sudah dilantik maju satu langkah. c. Tanya jawab tentang syarat kecakapan umum Siaga Mula antara Pembina Siaga dan calon Siaga. d. Ucapan janji Dwisatya dituntun Pembina dengan memegang Sang Merah Putih di tiang bendera bersama perindukan yang telah dilantik memberi hormat. e. Penyematan tanda-tanda diiringi nasehat pembina. f. Penghormatan kepada Siaga yang baru dilantik dilanjutkan pemberian selamat, kemudian kembali ke tempat masing-masing. g. Pembina Siaga mengucapkan doa yang diikuti anggota perindukan. h. Pemimpin barung menjemput anggotanya yang telah dilantik. i. Barisan dibubarkan. j. Pelantikan sebaiknya diadakan pada hari latihan biasa dan dilaksanakan sesudah upacara pembukaan latihan. Pt. 27. Upacara Kenaikan Tingkat dari Siaga Mula ke Siaga Bantu atau dari Siaga Bantu ke Siaga Tata Upacara Kenaikan Tingkat dari Siaga Mula ke Siaga Bantu atau dari Siaga Bantu ke Siaga Tata adalah sebagai berikut : a. Siaga yang akan naik tingkat mengambil tempat berhadapan dengan Pembina Siaga. b. Tanya jawab tentang syarat kecakapan umum yang telah dipenuhi. c. Pada ucapan janji Dwisatya dengan cara seperti pada pelantikan anggota yang telah dilantik menghormat. d. Pelepasan tanda kecakapan umum yang lama dan penyematan tanda kecakapan umum yang baru, diiringi nasehat pembina. e. Penghormatan kepada Siaga yang baru naik tingkat dilanjutkan pemberian selamat, dipimpin oleh Pemimpin Barung Utama (Sulung), kemudian kembali ke tempat masing-masing. f. Siaga yang naik tingkat kembali ke barungnya. g. Pembina Siaga mengucapkan doa yang diikuti anggota perindukan. h. Barisan dibubarkan diteruskan dengan kegiatan acara latihan. Pt. 28. Upacara Pemberian Tanda Kecakapan Khusus kepada Pramuka Siaga Upacara Pemberian Tanda Kecakapan Khusus kepada Siaga yang telah memenuhi syarat dilakukan dalam rangkaian Upacara Pembukaan Latihan adalah sebagai berikut :

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 47

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

a. Siaga yang akan menerima tanda kecakapan khusus mengambil tempat berhadapan dengan Pembina Siaga. b. Tanya jawab tentang syarat kecakapan khusus antara Pembina dengan Siaga yang akan menerima tanda kecakapan khusus. c. Penyematan tanda kecakapan khusus oleh Pembina diiringi nasehat secukupnya dan pemberian surat keterangan. d. Pembina Siaga mengucapkan doa yang diikuti anggota perindukan. e. Anggota perindukan memberikan ucapan selamat, kemudian kembali ke barung masing-masing diteruskan dengan acara latihan. Pt. 29. Upacara Pindah ke Golongan Penggalang Pramuka Siaga yang sudah berumur 11 tahun harus dipindahkan ke golongan Pramuka Penggalang dengan tata cara sebagai berikut : a. Di Perindukan Siaga, dalam rangkaian Upacara Pembukaan Latihan. 1) Pramuka Siaga yang akan pindah golongan mengambil tempat berhadapan dengan Pembina. 2) Penjelasan Pembina bahwa Pramuka Siaga pindah ke golongan Pramuka Penggalang bukan karena kecakapannya tetapi karena usianya. 3) Pesan Pembina kepada anggota perindukan yang akan pindah. 4) Pramuka Siaga yang akan pindah minta diri kepada teman seperindukan. 5) Pembina mengantar Siaga yang akan pindah ke Pasukan Penggalang yang sudah disiapkan sebelumnya. b. Di Pasukan Penggalang dalam rangkaian Upacara Pembukaan Latihan. 1) Penyerahan Siaga dari Pembina Siaga kepada Pembina Penggalang. 2) Penerimaan anggota baru oleh Pembina Penggalang, sesuai dengan kebiasaan yang berlaku di pasukan tersebut. 3) Pembina Siaga kembali ke perindukannya unutk meneruskan acara latihan. 4) Anggota baru diperkenalkan kepada semua anggota pasukan, kemudian diserahkan kepada regu yang sudah siap menerimanya. 5) Ucapan selamat datang dari semua anggota pasukan dilanjutkan dengan acara latihan. BAB VII UPACARA DI SATUAN PRAMUKA PENGGALANG Pt. 30. Macam upacara di Pasukan Penggalang Macam upacara di Pasukan Penggalang meliputi : a. Upacara Pembukaan Latihan b. Upacara Penutupan Latihan c. Upacara Pelantikan d. Upacara Kenaikan Tingkat e. Upacara Pemberian Tanda Kecakapan Khusus f. Upacara Pindah ke Golongan Penggalang. Pt. 31. Upacara Pembukaan Latihan Pasukan Penggalang Upacara Pembukaan Latihan Pasukan Penggalang adalah sebagai berikut : a. Pemeriksaan kebersihan dan kerapihan anggota oleh Pratama. b. Regu petugas menyiapkan perlengkapan upacara

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 48

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

c. Pratama mengumpulkan anggotanya untuk membentuk angkare di hadapan tiang bendera. d. Pratama mencek petugas-petugas upacara, sesudah beres lalu menjemput Pembina Penggalang. e. Pembina Upacara (Pembina Penggalang) mengambil tempat di hadapan pasukan, para Pembantu Pembina berada di belakang Pembina Upacara (Pembina Penggalang) dalam bentuk bersaf. f. Sesudah memimpin penghormatan, Pratama menyerahkan pasukan kepada Pembina Upacara (Pembina Penggalang) kemudian kembali ke regunya. g. Pengibaran Sang Merah Putih oleh petugas. h. Pembina Upacara (Pembina Penggalang) membaca Pancasila ditirukan oleh anggota pasukan. i. Pembacaan Dasaidarma. j. Kata pengantar Pembina Upacara (Pembina Penggalang) tentang tema latihan dan sebagainya. k. Pembina Upacara (Pembina Penggalang) memimpin doa menurut agama dan kepercayaan masing-masing. l. Pasukan diserahkan kepada Pratama untuk melanjutkan acara. m. Pratama memimpin penghormatan pasukan kepada Pembina Upacara (Pembina Penggalang). n. 1) Pembina Upacara (Pembina Penggalang) mengucapkan terimakasih kepada para pembantunya terus siap melaksanakan latihan. 2) Pratama membubarkan barisan, terus siap mengikuti kegiatan latihan. Pt. 32. Upacara Penutupan Latihan Pasukan Penggalang Jalannya Upacara Penutupan Latihan Peasukan Penggalang adalah sebagai berikut : a. Kerapihan setiap anggota. b. Pratama memanggil anggota pasukan untuk membentuk formasi angkare menghadap bendera. c. Pembina Penggalang dijemput Pratama kemudian mengambil tempat di hadapan pasukan diikuti oleh para Pembantu Pembina. d. Sesudah mempimpin penghormatan Pratama menyerahkan pasukan kepada Pembina Upacara, kemudian kembali ke regunya. e. Petugas bendera menurunkan Sang Merah Putih untuk disimpan, Pembina Upacara memimpin penghormatannya. f. Pengumuman tentang regu petugas upacara untuk latihan yang akan datang, dilanjutkan dengan penyerahan pasukan kepada Pratama. g. Pembina Upacara memimpin berdoa. h. 1) Pratama maju satu langkah lalu memimpin penghormatan kepada Pembina Upacara kemudian membubarkan barisan. 2) Pembina Penggalang mengucapkan terimakasih kepada para pembantunya terus bubar. Pt. 33. Upacara Pelantikan Calon Penggalang menjadi Penggalang Ramu Upacara Pelantikan Calon Penggalang menjadi Penggalang Ramu dilaksanakan sebagai berikut : a. Setelah acara berdoa Calon Penggalang yang akan dilantik diantar oleh Pemimpin Regunya ke hadapan Pembina Penggalang kemudian pengantar kembali ke regunya. b. Penggalang yang sudah dilantik maju satu langkah.

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 49

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

c. Tanya jawab tentang Syarat Kecakapan Umum Penggalang Ramu antara Pembina Penggalang dan calon yang akan dilantik. d. Calon yang akan dilantik berdoa diikuti anggota pasukan dipimpin oleh Pembina Penggalang. e. Sang Merah Putih dibawa petugas ke sebelah kanan depan dari Pembina Penggalang. Waktu Sang Merah Putih masuk ke tempat upacara anggota pasukan menghormat dipimpin oleh Pratama. f. 1) Calon secara sukarela mengucapkan janji Trisatya dengan tangan kanannya memegang ujung Sang Merah Putih ditempelkan di dada kiri tepat dengan jantungnya. 2) Pada waktu ucapan janji anggota pasukan menghormat dipimpin oleh Pratama. g. Penyematan tanda-tanda disertai nasehat dari Pembina Penggalang. h. Pratama maju satu langkah lalu memimpin penghormatan kepada Penggalang yang baru dilantik, diteruskan pemberian ucapan selamat dari anggota pasukan. i. Pemimpin regu menjemput anggotanya yang baru dilantik. j. Pembina menyerahkan pasukan kepada Pratama untuk meneruskan acara latihan. k. Pratama memimpin penghormatan pasukan kepada Pembina Penggalang, kemudian membubarkan barisan. Pt. 34. Upacara Kenaikan Tingkat dari Penggalang Ramu ke Penggalang Rakit atau dari Penggalang Rakit ke Penggalang Terap Upacara Kenaikan Tingkat dari Penggalang Ramu ke Penggalang Rakit atau dari Penggalang Rakit ke Penggalang Terap dilaksanakan sebagai berikut : a. Dilakukan serangkai dengan Upacara Pembukaan Latihan. b. Penggalang yang akan naik tingkat mengambil tempat berhadapan dengan Pembina Penggalang. c. Penggalang Rakit dan atau Penggalang Terap maju selangkah. d. Tanya jawab tentang syarat kecakapan umum yang telah diselesaikan, antara Pembina dan Penggalang yang akan naik tingkat. e. Petugas bendera membawa Sang Merah Putih ke sebelah kanan depan dari Pembina Penggalang. Waktu Sang Merah Putih memasuki tempat upacara anggota pasukan menghormat dipimpin Pratama atau petugas. f. 1) Penggalang yang akan naik tingkat mengulang ucapan janji Trisatya dituntun Pembina Penggalang dengan tangan kanannya memegang ujung Sang Merah Putih ditempelkan di dada kiri tepat dengan jantungnya. 2) Pada waktu Trisatya diucapkan, anggota pasukan memberi hormat dipimpin oleh Pratama atau petugas. g. Pelepasan tanda kecakapan umum lama dan penyematan tanda kecakapan umum baru, diiringi nasehat pembina. h. Penghormatan pasukan kepada Penggalang yang baru naik tingkat dipimpin Pratama atau petugas, dilanjutkan pemberian selamat dari anggota pasukan, kemudian kembali ke tempat masing-masing termasuk Penggalang yang naik tingkat. i. Pembina Penggalang memimpin berdoa sesuai denganagama dan kepercayaan masing-masing. j. Pembina Upacara (Pembina Penggalang) menyerahkan pasukan kepada Pratama untuk meneruskan acara latihan.

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 50

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

k. Pratama maju satu langkah lalu memimpin penghormatan pasukan kepada Pembina Upacara (Pembina Penggalang) kemudian membubarkan barisan. l. Pembina Penggalang mengucapklan terimakasih kepada para pembantunya diteruskan dengan acara latihan. Pt. 35. Upacara Pemberian Tanda Kecakapan Khusus kepada Pramuka Penggalang Kepada Penggalang yang telah memenuhi syarat kecakapan khusus dalam rangkaian Upacara Pembukaan Latihan dengan cara sebagai berikut : a. Penggalang yang akan menerima tanda kecakapan khusus mengambil tempat berhadapan dengan Pembina Upacara (Pembina Penggalang). b. Para Penggalang yang telah memiliki anda kecakapan khusus maju satu langkah. c Tanya jawab tentang syarat kecakapan khusus antara Pembina Penggalang dengan Penggalang yang akan menerima tanda itu. d Penyematan tanda kecakapan khusus oleh Pembina Upacara (Pembina Penggalang) disertai nasehat seperlunya dan pemberian surat keterangan. e Pratama atau petugas memimpin penghormatan kepada Penggalang yang menerima tanda kecakapan khusus, dilanjutkan dengan pemberian selamat oleh anggota pasukan, kemudian semua kembali ketempat. f. Pembina Upacara (Pembina Penggalang) menyerahkan Pasukan kepada Pratama untuk meneruskan acara. g. 1) Pratama maju satu langkah lalu memimpin penghormatan kepada Pembina Upacara. 2) Pembina Penggalang mengucapkan terimakasih kepada para pembantunya dilanjutkan dengan acara latihan. 3) Pratama membubarkan barisan. Pt. 36. Upacara Pindah ke Golongan Penggalang Bagi Pramuka Penggalang yang telah berumur 16 tahun dan harus dipindahkan ke golongan Pramuka Penegak dengan tata cara sebagai berikut : a. Di laksanakan dalam rangkaian Upacara Pembukaan Latihan Pasukan Penggalang dan Upacara Pembukaan Latihan Ambalan Penegak. b. Penggalang yang akan pindah golongan mengambil tempat berhadapan dengan Pembina Upacara (Pembina Penggalang). c. Nasehat dan penjelasan Pembina Upacara (Pembina Penggalang) bahwa kepindahannya bukan karena kecakapannya, melainkan karena usia dan perkembangan jiwanya d. Penggalang yang akan pindah golongan minta diri kepada anggota pasukannya. e. Pembina Upacara (Pembina Penggalang) mengantar Penggalang yang bersangkutan ke Ambalan Penegak. f. Serah terima anggota antara Pembina Penggalang dan Pembina Penegak. g. Pembina Penggalang kembali ke pasukan untuk melanjutkan acara latihannya. h. Acara penerimaan anggota di ambalan disesuaikan dengan adat yang berlaku di ambalan itu.

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 51

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

i. Anggota baru diserahkan kepada sangga yang akan menerimanya. j. Pembina Penegak menyerahkan kembali ambalan kepada Pradana untuk meneruskan acara latihannya. BAB VIII UPACARA DI SATUAN PRAMUKA PENEGAK Pt. 37. Macam upacara di Ambalan Penegak Macam upacara di dalam Ambalan Penegak meliputi : a. Upacara Pembukaan Latihan b. Upacara Penutupan Latihan c. Upacara Penerimaan Tamu d. Upacara Penerimaan Calon e. Upacara Pelantikan f. Upacara Kenaikan Tingkat g. Upacara Pemberian Tanda Kecakapan Khusus h. Upacara Pindah ke Golongan ke Racana Pandega i. Upacara Pelepasan. Pt. 38. Upacara Pembukaan Latihan Ambalan Penegak Upacara Pembukaan Latihan di Ambalan Penegak diatur sebagai berikut : a. Kerapihan setiap anggota ambalan. b. Sangga Kerja menyiapkan perlengkapan upacara c. Pradana mengumpulkan anggota ambalan dalam bentuk barisan bersaf. d. Laporan Pemimpin Sanga kepada Pradana. e. Pada waktu Pemimpin Sangga meninggalkan tempat, Wakil Pemimpin Sangga pindah ke tempat Pemimpin Sangga. f. Para Pemimpin Sangga sesudah laporan mengambil tempat di sebelah kanan barisan. g. Pradana menjemput Pembina dan mengantarnya ke sebelah kanan para pemimpin Sangga. h. Pradana mengambil tempat di depan barisan, sesuai dengan adat ambalan yang berlaku. i. Petugas bendera mengibarkan Sang Merah Putih, Pradana memimpin penghormatannya. j. Pembacaan Dasaidarma oleh petugas. k. Pembina Penegak atau Pembina Upacara membaca Pancasila diikuti oleh anggota ambalan. l. Pengumuman dari Pradana/Pembina. m. Pradana memimpin doa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing. n. Barisan dibubarkan oleh Pradana dilanjutkan dengan acara latihan. Pt. 39. Upacara Penutupan Latihan Pasukan Penggalang Jalannya Upacara Penutupan Latihan Peasukan Penggalang adalah sebagai berikut : a. Kerapihan setiap anggota ambalan. b. Pradana mengumpulkan anggota ambalan dalam bentuk barisan bersaf. c. 1) Pemimpin Sangga mengambil tempat di sebelah kanan barisan. 2) Wakil Pemimpin Sangga pindah ke tempat Pemimpin Sangga. d. Pradana menjemput Pembina Penegak dan mengantarkannya ke sebelah kanan barisan.

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 52

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

e. Pradana mengambil tempat di depan barisan sesuai dengan adat ambalan yang berlaku. f. Petugas bendera menurunkan Sang Merah Putih untuk disimpan. g. Pembacaan renungan atau sandi ambalan oleh petugas. h. Pengumuman tentang sangga kerja untuk latihan yang akan datang, dan lain-lain. i. Pradana memimpin berdoa sesuai agama dan kepercayaan masingmasing. j. Laporan Pradana kepada Pembina Penegak. k. Pradana membubarkan barisan. Pt. 40. Upacara Penerimaan Tamu Upacara Penerimaan Tamu Ambalan Penegak dilaksanakan dalam rangkaian Upacara Pembukaan Latihan, dengan jalan sebagai berikut : a. Tamu Ambalan mengambil tempat di kiri Pradana atau Pembina. b. Pradana atau Pembina memperkenalkan tamu kepada anggota Ambalan. c. Pradana atau Pembina memberi kesempatan kepada tamu untuk mengikuti kegiatan ambalan. d. Barisan dibubarkan, dilanjutkan dengan acara latihan. Pt. 41. Upacara Penerimaan Calon Penegak Upacara Penerimaan Calon Penegak di Ambalan dilaksanakan sesudah Upacara Pembukaan Latihan, dengan jalan sebagai berikut : a. Pradana mengumpulkan anggota ambalan. b. Tamu ambalan berada di tepat yang telah ditentukan. c. Penegak Bantara/Laksana yang sudah ditentukan menyiapkan pertanyaan. d. Tamu ambalan dijemput oleh petugas untuk dihadapkan kepada ambalan. e. Pengantar kata Pradana atau Pembina. f. Tanya jawab tentang keadaan pribadi tamu yang akan diterima sebagai calon Penegak. g. Petugas mengajak tamu meninggalkan tempat. h. Ambalan bermusyawarah untuk menentukan penerimaan calon. i. Tamu dipanggil untuk mendengarkan keputusan penerimaannya di ambalan. j. Ucapan selamat dari anggota ambalan dilanjutkan dengan acara latihan. Pt. 42. Upacara Pelantikan Calon Penegak menjadi Penegak Bantara Upacara Pelantikan Calon Penegak menjadi Penegak Bantara, tidak boleh dihadiri Calon Penegak lainnya. Pelaksanaannya diatur sebagai berikut : a. Sangga Kerja menyiapkan perlengkapan upacara. b. Calon Penegak yang akan dilantik diantar oleh pendamping kanan dan pendamping kiri ke hadapan Pembina Penegak. c. Pembina minta penjelasan kepada pendamping kanan dan pendamping kiri mengenai watak dan kecakapan calon. d. Pendamping kanan dan pendamping kiri kembali ke sangganya. e. Sang Merah Putih dibawa petugas ke sebelah kanan depan Pembina, anggota ambalan menghormat dipimpin oleh Pradama/Petugas. f. Tanya jawab tentang Syarat Kecakapan Umum antara Pembina dan calon.

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 53

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

g. Pembina memipin doa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing. h. Penyematan tanda-tanda disertai pesan seperlunya. i. Ucapan janji Trisatya dituntun oleh Pembina Penegal, dengan jalan memegang ujung Sang Merah Putih dengan tangan kanan yang ditempelkan di dada kiri tepat dengan jantungnya. Kemudian disusul dengan penyematan Tanda Penegak Bantara oleh calon Penegak sendiri. j. Penghormatan ambalan kepada Penegak Bantara yang baru dilantik. k. Ucapan selamat dari anggota ambalan. l. Pendamping kanan dan pendamping kiri menjemput Penegak Bantara yang selesai dilantik untuk kembali ke sangganya. Pt. 43. Upacara Kenaikan Tingkat dari Penegak Bantara menjadi Penegak Laksana Upacara Kenaikan Tingkat dari Penegak Bantara menjadi Penegak Laksana dilakukan sebagai berikut : a. Pradana atau Pembina Penegak mengumpulkan anggota ambalan. b. Penegak Bantara yang akan naik tingkat diantar oleh pendampingnya ke hadapan Pembina Penegak. c. Pembina minta pernyataan pendamping mengenai perkembangan watak dan kecakapan yang bersangkutan. d. Para pendamping kembali ketempat. e. Tanya jawab tentang syarat kecakapan umum yang telah diselesaikan antara Pembina dan Penegak Bantara yang akan naik tingkat. f. Sang Merah Putih dibawa oleh petugas ke sebelah kanan depan Pembina Penegak. Waktu Sang Merah Putih memasuki tempat upacara anggota ambalan menghormat dipimpin Pradama atau petugas. g. Pembina memberikan bendera Sang Merah Putih kepada Penegak yang bersangkutan. h. Pembina melepas Tanda Penegak Bantara disertai pesan seperlunya. i. Tanda Penegak Laksana dipasang sendiri oleh Penegak yang bersangkutan. j. Penegak Bantara yang naik tingkat mengulang janji Trisatya dituntun Pembina memegang ujung Sang Merah Putih dengan tangan kanannya ditempelkan di dada kiri tepat pada jantungnya k. Pembina memimpin doa menurut agama dan keperayaan masingmasing. l. Ucapan selamat dari anggota ambalan. m. Pembina menyerahkan ambalan kepada Pradama untuk meneruskan acara. Pt. 44. Upacara Pemberian Tanda Kecakapan Khusus kepada Pramuka Penegak Upacara pemberian Tanda Kecakapan Khusus kepada Penegak yang telah memenuhi syarat dilakukan dalam rangkaian Upacara Pembukaan/Penutupan Latihan dengan jalan sebagai berikut : a. Penegak yang akan menerima tanda kecakapan khusus dipangggil kedepan Pembina. b. Tanya jawab tentang syarat kecakapan khusus yang telah dipenuhi. c. Penyematan tanda kecakapan khusus dan penyerahan surat keterangan oleh Pembina.

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 54

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

d. Ucapan selamat dari anggota ambalan. f. Pembina menyerahkan Ambalan kepada Pradama untuk meneruskan acara. Pt. 45. Upacara Pindah Golongan dari Ambalan Penegak ke Racana Pandega Upacara pindah golongan dari Ambalan Penegak ke Racana Pandega dilakukan sebagai berikut : a. Pradana/Pembina Penegak mengumpulkan anggota ambalan dalam bentuk barisan bersaf. b. Penegak yang akan pindah golongan dipanggil ke hadapan Pembina Penegak. c. Penjelasan Pembina bahwa kepindahannya bukan karena kecakapannya, melainkan karena usianya d. Penegak yang akan pindah minta diri kepada anggota ambalan. e. Pembina menyerahkan Penegak yang bersangkutan kepada Pembina Racana Pandega. f. Pembina Racana Pandega menerimanya sesuai dengan adat racana yang berlaku. Pt. 46. Upacara Pelepasan Penegak yang akan terjun ke masyarakat Upacara Pelepasan Penegak yang akan terjun ke masyarakat dilakukan dalam bentuk informal, di luar pertemuan rutin. a. Dilaksanakan oleh Sangga Kerja/Panita. b. Acara upacara meliputi : 1) Penjelasan Pembina. 2) Penegak yang bersangkutan minta diri. 3) Sambutan wakil anggota ambalan. 4) Kata Pelepasan Pembina Penegak dan penyerahan surat keterangan. 5) Pemberian kenangan kepada Penegak yang akan meninggalkan ambalan. 6) Berdoa dipimpin oleh Pembina Penegak. 7) Ramah Tamah diakhiri dengan membentuk rantai persaudaraan. c. Tempat dan waktu tidak terikat. BAB IX UPACARA DI SATUAN PRAMUKA PANDEGA Pt. 47. Upacara di satuan Pramuka Pandega dilaksanakan sesuai dengan aspirasi Pandega atas dasar ketentuan-ketentuan upacara yang berlaku untuk Ambalan Penegak. BAB X KEANEKARAGAMAN Pt. 48. Mengingat bahwa upacara di satuan Pramuka itu bersifat serta bertujuan pendidikan dan agar tidak membosankan anggota, para pembina hendaknya dapat membuat berbagai keanekaragaman dan mengembangkan tata upacara menurut keadaan setempat. Pt. 49. Keanekaragaman dan pengembangan tersebut tidak dibenarkan mengurangi isi prinsip-prinsip yang tercantum dalam petunjuk penyelenggaraan ini serta terjamin kekhidmatannya.

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 55

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

Pt. 50. Upacara lain yang tidak diatur dalam petunjuk ini diserahkan kepada kebijaksanaan para Pembina. BAB X PENUTUP Pt. 51. Upacara-upacara yeng belum diatur dalam petunjuk penyelenggaraan ini akan ditentukan kemudian.. Jakarta, 27 Oktober 1979. Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Ketua,

Letjen TNI (Purn) Mashudi.

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 56

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

ORGANISASI DAN ADMINISTRASI GUGUSDEPAN

I.

PENDAHULUAN 1. Gugusdepan disingkat GUDEP adalah kesatuan organic dalam gerakan pramuka yang merupakan wadah untuk menghimpun anggota gerakan pramuka sebagai peserta didik, Pembina pramuka, dan majelis pembimbing gugudepan. 2. anggota petera dan puteri dihimpun dalam gudep yang terpisah, masing-masinbg merupakan gudep yang berdiri sendiri. 3. gugus depan merupakan ujung tombak gerakan pramuka, karena kepramukaan sebagai proses pendidikan progresif diselenggarakan dalam satuan-satuan pramuka yang terhimpun dalam gugusdepan. 4. tujuan dibentuknya gugusdepan, sebagai wadah terhimpunnya perindukan siaga, pasukan penggalang, ambalan penegak dan racana pandega, adalah untuk : a. memudahkan pengelolaan dan penyelenggaraan kepramukaan dalam mencapai tujuan gerakan pramuka. b. Memudahkan dan menjamin dilaksanakan proses pendidikan progresif yang utuh / komplit secara efisien dan efektif. c. Memudahkan dan menjamin dilaksanakannya kepramukaan sebagai proses pendidikan sehat, terencana dan praktis. d. Memudahkan terjadinya interaksi antara Pembina pramuka dan pembantu pembina pramuka, penggalang, penegak, dan pandega guna menjamin kesinambungan proses pendidikan progrsif yang uth atau komplit.

II.

MATERI POKOK

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 57

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

1. Gugusdepan lengkap terdiri atas : a. satu perindukan siaga, berusia 7 10 tahun b. satu pasukan pramuka penggalang, berusia 11 15 tahun c. satu ambalan pramuka penegak, berusia 16 20 tahun d. satu racana pramuka pandega, berusia 21 25 tahun 2. ketentuan tiap satuan dalam gudep. a. perindukan pramuka siaga 1) Perindukan siaga terdiri paling banyak 40 orang pramuka siaga 2) Perindukan dibagi dalam satuan satuan kecil yang dinamakan barung yang masing masing terdiri atas 5-10 orang pramuka siaga. 3) pembentukan barung dilakukan oleh para pra,muka siaga dengan bantuan pembina dan pembantu pembina pramuka siaga. 4) tiap barung memakai nama warna yang dipilih sendiri, minsalnya; barung merah, barung biru, dsb. 5) barung tidak memakai bendera barung b. Pasukan pramuka pasukan penggalang 1) Pasukan Penggalang terdiri paling banyak 40 orang pramuka penggalang 2) Pasukan dibagi dalam satuan satuan kecil yang dinamakan Regu yang masing masing terdiri atas 5-10 orang pramuka Penggalang. 3) pembentukan Regu dilakukan oleh para pramuka Penggalang dan bila diperlukan dapat dibantu

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 58

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

oleh para pembina dan pembantu pembina pramuka penggalang. 4) tiap Regu memakai nama yang dipilih sendiri, yaitu untuk putera digunakan nama hewan/binatang dan regu puteri nama tumbuhtumbuhan/bunga. 5) Tiap regu ditandai dengan bendera regu bergambar sesuai dengan nama nama regu. c. Ambalan penegak 1) Ambalan terdiri paling banyak 40 orang pramuka penegak 2) Ambalan mempuyai satuan satuan kecil yang dinamakan sangga yang masing masing terdiri atas 5-10 orang pramuka Penegak. 3) pembentukan sangga dilakukan oleh para pramuka penegak 4) sangga memakai nama dan lambang sesuai dengan aspirasinya , dengan kententuan tidak menggunakan nama lambnag yang sudah digunkan oleh badan organisasi lain. 5) Untuk mengerjakan suatu pekerjaan / tugas ambalan penegak dapat membentuk sangga kerja yang anggotanya terdiri atas anggota sangga ynag telah ada. Sangga kerja bersifat sementara sesuai kerja yang harus dikerjakan Tiap regu ditandai dengan bendera regu bergambar sesuai dengan nama nama regu.

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 59

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

d. Racana Pandega 1) Pasukan Penggalang terdiri paling banyak 40 orang pramuka penggalang 2) Pasukan dibagi dalam satuan satuan kecil yang dinamakan Regu yang masing masing terdiri atas 5-10 orang pramuka Penggalang. 3) pembentukan Regu dilakukan oleh para pramuka Penggalang dengan bantuan pembina dan pembantu pembina pramuka penggalang. 4) tiap Regu memakai nama yang dipilih sendiri, yaitu untuk putera digunakan nama hewan/binatang dan regu puteri nama tumbuhtumbuhan/bunga. 5) Tiap regu ditandai dengan bendera regu bergambar sesuai dengan nama nama regu.

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 60

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

TATA ADAT AMBALAN/RACANA A. PENDAHULUAN 1. Tata adat Ambalan/Racana dari suatu Ambalan/Racana yang membedakan antara Ambalan/Racana yang satu dengan yang lainya 2. Tata adat Ambalan/Racana adalah seperangkat sistem nilai yang diperlakukan sebagai dasar dalam pergaulan sehari-hari, pelaksanaan persaudaraan dan semangat bakti dalam menyalenggarakan suatu kegiatan. 3. Tata adat Ambalan/Racana merupakan suatu kekhasan yang terjadi secara berulang-ulang yang selanjutnya ditetapkan sebagai pranata kehidupan Ambalan/Racana. 4. Proses pembuatan adat Ambalan/Racana dilakukan dalam musyawarah Ambalan/Racana. 5. Adat Ambalan/Racana sebaiknya tidak usah tertulis, tetapi benarbenar dihayati dan dipatuhi oleh setiap anggota Ambalan/Racana. Jika seseorang telah melanggar adat yang berlaku di Ambalan/Racananya, bersedia menerima sanksi. 6. Didalam Adat Ambalan/Racana harus terdapat ketentuan: - Wajib mengikuti renungan sebelum dilantik. - Bervariasi dalam melaksanakan pelantikan, sehingga menimbulkan kesan yang manis yang sukar untuk dilupakan bagi yang dilantik. - Pada upacara kenaikan tingkat, ada pemberian pusaka sesuai dengan keadaan setempat, antara lain : Bambu kuning beserta bendera merah putih untuk dipasang dirumahnya. - Pedoman tingkat yang unik dan positif 7. Pada hakekatnya sandi dan adat Ambalan/Racana merupakan gambaran dan watak dan pedoman tingkah laku yang harus dibuat dan digunakan disetiap Ambalan/Racana sehingga tampak ciri khas kehidupan di Ambalan/Racananya. B. TUJUAN TATA ADAT 1. Tata adat Ambalan/Racana disusun untuk memberi kejelasan dalam membina dan mengembangkan nilai-nilai pergaulan dan persaudaraan anggota Ambalan/Racana. 2. Tata adat Ambalan/Racana disusun supaya terbentuk kesepakatan dalam pembinaan antara anggota Ambalan/Racana. C. KOMPONEN TATA ADAT 1. Nama Ambalan/Racana a. Nama Ambalan/Racana, merupakan manivestasi dari pengembangan identitas dan karakteristik dari Ambalan/Racana yang bersangkutan. b. Pada umumnya Ambalan/Racana diambil dari nama Pahlawan. c. Nama Ambalan/Racana yang dipilih merupakan upaya untuk memanivestasikan semangat kepahlawanan dari tokoh yang bersangkutan sebagai sumber utama dan ciri khas semangat pergaulan dan persaudaraan bakti para warga Ambalan/Racana.

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 61

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

2. Amsal Ambalan/Racana a. Amsal Ambalan/Racana adalah semboyan yang disusun berdasarkan kehendak cita-cita dan semangat warga Ambalan/Racana. b. Amsal Ambalan/Racana bertujuan untuk memberikan sebentuk ikatan batin, kesatuan pandangan, semangat persaudaraan bagi para warga Ambalan/Racana dalam bina diri untuk berkarya, berprestasi dan berbakti. c. Pada umumnya Amsal Ambalan/Racana dirumuskan dalam bentuk seperti untaian kata mutiara. 3. Sandi Ambalan/Racana a) Sandi Ambalan/Racana merupakan kode etik atau pedoman pelaksanaan tingkah laku dan gambaran watak yang diinginkan sebagai perwujudan kode kehormatan dan janji pramuka. b) Sandi Ambalan/Racana berisi kode moral, kode kehormatan Gerakan Pramuka dan gambaran cita-cita luhur serta kata hati. Di dalam sandi Ambalan/Racana hendaknya terkiaskan semangat dan nilai-nilai perjuangan pahlawan yang dijadikan nama Ambalan/Racana. c) Sandi Ambalan/Racana dibacakan saat penyelenggaraan kegiatan Ambalan/Racana seperti pada acara pembukaan latihan. d) Berdasarkan Konsensus nasional pada waktu Perkemahan Wirakarya Nasional dan Muspanitera I di Gisting, Lampung tahun 1971, di Indonesia dikenal dua sikap yang harus dilakukan saat mendengar pembacaan sandi Ambalan yaitu; - Sikap untuk putra : Menundukkan kepala seraya tangan dilipat mendekap didada atau diatas jantung. - Sikap untuk putri : Menundukkan kepala seraya tangan dilipat berdekap diatas perut. Sesuai dengan sifat adat yang berbeda maka pada dasarnya setiap Ambalan/Racana dapat menentukan sikapnya sendiri. e) Contoh Sandi Ambalan SANDI AMBALAN BHINEKA TUNGGAL IKA Kehormatan itu suci Janganlah kurangi amalmu dalam kesukaran Tenanglah selalu dalam sebenarnya Janganlah sekali-kali yang setengah benar Atau yang berarti dua Sabda pandita Ratu Manusia itu manusia Kaya atau melarat adalah keadaan lahir Kita mengukur orang dengan ukuran batin Siapa saja meskipun bagai mana Adalah kawan kita Karenanya Janganlah berbuat sesuatu yang dapat melukai hati Atau menghinakan orang lain

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 62

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

Lebih baik mati dengan hormat daripada hidup dengan nista Dalam keadaan apapun juga Pancarkanlah jiwamu dengan riang gembira Dan janganlah tampak pada lahirmu Akan isi hatimu Pemuda yang setia adalah orang yang sopan dan perwira Yang membela orang-orang miskin dan mereka yang kurang daripadanya Serta menolong siapa saja Yang telah menolong dirinya Hargailah dan pergunakanlah sebaik-baiknya Segala sesuatu yang kita terima dari TUHAN Itulah kehendak dari Ambalan kita ( diambil dari Sandi Ambalan Dewan Kerja Nasional ) 4. Perlambangan Ambalan/Racana a. Sampai sekaran dikenal 2 Ambalan/Racana, yaitu: Badge Ambalan/Racana : Dikenakan pada lengan kiri seragam Pramuka, dibawah tanda sangga. Badge Ambalan/Racana hendaknya menyiratkan atau ada kaitanya dengan figure pahlawan yang dijadikan nama Ambalan/Racana. Panji Ambalan/Racana atau Kibaran Cita, berupa bendera-bendera atau panji-panji dalam bentuk tertentu yang digunakan pada saat-saat khusus. b. Penggunaan perlambangan Ambalan/Racana diatur dengan kriteria tertentu, baik cara memakai, cara memiliki dan cara merawat. 5. Pusaka Adat Ambalan/Racana a. Pusaka Adat Ambalan/Racana digunakan sebagai alat pemersatu warga dan pengadaanya hendaknya dihindari dari sikap penkeramatan. Pusaka adat Ambalan/Racana ini merupakan perlambangan semangat persaudaraan bakti. b. Pada pokonya dikenal 3 jenis pusaka adat Ambalan/Racana yaitu: Pusaka adat Ambalan/Racana yang bersifat monumental Pusaka adat Ambalan/Racana yang digunakan untuk kegiatan dalam renungan. Pusaka adat Ambalan/Racana yang digunakan diluar ruangan. c. Penentuan Pusaka adat Ambalan/Racana hendaknya disesuaikan dengan nama Ambalan/Racana. d. Apabila dalam waktu kegiatan ditandai dengan penggunaan pusaka adat Ambalan/Racana, maka penggunanya dilakukan oleh pemangku adat. e. Pemilihan pusaka Ambalan/Racana dan penggunaanya selalu berkonsultasi dengan Pembina

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 63

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 64

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

TEKNIK PENYUSUNAN PROGRAM KERJA A. PENDAHULUAN Untuk mencapai tujuan pembinaan dan pengembangan peserta didik seperti yang dimaksud dalm tujuan Gerakan Pramuka diperlukan rencana yang terarah dan terprogram. Sesuai dengan Pola Umum Gerakan Pramuka maka proses pembinaan dan pengembangan tersebut dilaksanaakan dalam jangka waktu relatif panjang. Program jangka panjang dibuat untuk jangka panjang waktu minimal 10 tahun. Program jangka sedang dibuat untuk satu kali masa bakti Dewan Ambalan/Racana yang dinamakan Rencana Kerja. Karena itu Dewan Ambalan/Racana harus menyusun Program kerja yang merupakan garis besar sasaran/target yang ingin dicapai untk masa satu tahun.Program kerja tersebut berisikan kegiatan yng dilaksanakan dalam tahun tersebut. Dari program kerja yang telah ditetapkan dijabarkan kedalam rencana kerja kegitan yang ingin dicapai pada tiap kegiatan, melalui berbagai acara dalam kegiatan itu. Dalam rencana kegiatan perlu ditetapkan rencana acara yang merupakan susunan dan urutan pekerjan yang harus dikerjakan dalam suatu kegiatan. B. TUJUAN 1. Agar dapat terjamin bahwa kegiatan pendidikan yang dilakukan mengarah kepada tercapainya sasaran tujuan kgiatan secara efektif dan efsien dalam rangka mencapai sasaran dan tujuan Gerakan Pramuka 2. Agar kegiatan dapat dilakukan secara teratur tertib,berdaya guna dan tepat guna, terkendali dan terlaksana dengan baik sesuai dengan pedoman dan rencana yang telah ditetapkan 3. Memudahkan menciptakan kerja sama dan hubungan baik antar semua petugas yang bersangkutan. 4. Memudahkan pengawasan dan penilaian kegiatan ,karena ada tolak ukurnya. 5. Memudahkan penyusuanan laporan pertanggungjawaban. C. PROGRAM KERJA 1. Pengertian Dan Ruang Lingkup Program kerja adalah serangkaian kegiatan yang berisi langkah-langkah yang akan dilksanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Program kerja merupakan bagian kegiatan yng memuat gambaran mengenai hal yang akan dilaksanakan lengkap dengan petunjuk mngenai cara pelaksanaannya. Ruang lingkup program kerja Dewan Ambalan/Racana dibagi dalam dua bentuk yaitu Program kerja bersifat Intern

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 65

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

Merupakan program pembinaan dan pengembangan dirii sendiri yang menyangkut tata organisasi dan administrasi, peningkatan kemampun anggota, pembinaan komunikasi dan kerja sama antar anggota. Program kerja bersifat Extern Merupakan realisasi dan pengembangan potensi yang ada di Ambalan/Racana guna peningkatan mutu dan kerja sama dengan Ambalan/Racanngkungan sekitarnya. 2. Dasar Perencanaan Program kerja Program Kerja disusun berdasarkan : AD/ ART Gerakan Pramuka Telah diatur tujuan pendidikan gerakan pramuka secara umum mengenai pembinaan dan pengembangan pramuka T/D yang merupakan dasar tertinggi dalam penetapan program kerja. Petunjuk Penyelenggara Untuk melaksanakan pembinaan dan pengembangan pramuka T/D oleh wartir Nasional Gerakan Pramuka mengeluarkan petunjuk Pola dan Mekanisme Pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega. Hasil Musyawarah Ambalan/Racana Dengan memperhatikan kondisi anggota Ambalan/Racana khususnya mengenai hal-hal yang dapat menghambat dan atau dapat pula sebagai pendorong upaya pembinaan kearah yang lebih baik. Aspek lain yang berpengaruh Gerakan Pramuka selalu menyesuaikan pola pembinaan dan pengembangan peserta didik khususnya Pramuka Penegak dan Pandega dengan perkembangan yang ada. Pola yang dinamis ini memungkinkan penyusunan Program Kerja yang fleksibel dan sesuai dengan perkembangan zaman sehingga lebih variatif dan kreatif. Disamping itu juga memperhatikan aspirasi dari Anggota yang memang memiliki sifat dinamis, emotional dan respek terhadap kegiatan yang bersifat menantang. 3. Penyusunan Program Kerja Progaram Kerja memuat pokok-pokok kegiatan yang akan dilksanakan pada tahun berikutnya dibidang organisasi, administrasi, keuangan, kegiatan, dll. Penyusunan Program Kerja dengan menganalisa pelaksanaan Program Kerja dalam tahun yang sedang berjalan untuk mengetahui dan menilai program yang masih harus dilanjutkan pada masa yang akan datang. Disamping itu perlu juga diperhatikan situasi dan kondisi lingkungan sekitar agar memungkinkan melakukan pilihan dan penentuan sasaran yang tepat serta sesuai dengan kebutuhan pembinaan dan pengembangan Anggota Ambalan/Racana. Juga kemampuan sumber daya manusia, sarana da prasarana yang memungkinkan untuk digunakan pada tahun program berikutnya Dalam penyusunan progja harus memperhatikan : Pemikiran yang sistematik dan rasional mengenai perkiraan segala sesuatu yang akan dikerjakan pada masa yang akan datang. Dibuat berdasarkan fakta atau data yang objektif

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 66

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

Memperhatikan dan memperhitungkan faktor ruang dan waktu serta urutan penyelenggaraannya secara tegas dan teratur. Memperhitungkan tujuan dan sasaran, ruang dan waktu pelaksanaan, pelaksanaan dukungan anggran dan lain-lain. Beberapa aspek yang perlu diperhatikan : Skala prioritas Kebutuhan Anggota Harapan masyarakat Harapan pemerintah Potensi dewan Ambalan/Racana sebagai pengelola Potensi Anggota Program kerja yang telah dilaksanakan Potensi dana Potensi sarana dan prasrana. 4. Sistematika Program kerja yang dibuat sebaliknya disusun menggunakan sistematika baik dan teratur . Berikut contoh sistematika Program Kerja : a. Pendahuluan b. Kondisi Anggota (SWOT) c. Hambatan (Ekstern dan Intern) d. Faktor pendukung e. Sasaran yang ingin dicapai f. Pokok Program Kerja 1. Kegiatan Rutin 2. Kegiatan Pokok 3. Kegiatan Partisipasi Masing-masing kegiatan dijabarkan dengan memuat : 1. Nama 2. Maksud 3. Tujuan 4. Waktu dan Tempat 5. Pelaksana 6. Penutup 5. Pengesahan Program Kerja Konsep program kerja Dewan Ambalan/Racana yang telah dirumuskan dengan sistematika yang baik dan jelas dan telah disahkan dalam musyawarah Ambalan/Racana, selanjutnya diajukan kepada pihak Gugusdepan. Pada dasarnya Program Kerja yang telah disahkan tidak boleh diubah dan keberadaannya mengikat semua pihak yang terlibat didalamnya.

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 67

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

NASKAH USULAN KEGIATAN / PROPOSAL KEGIATAN I. PENDAHULUAN 1. Naskah Usulan Kegiatan ( NUK ) sering juga disebut Proyek Proposal/ Proposal Kegiatan merupakan usulan perencanaan dan pelaksanaan suatu bentuk kegiatan dalam bentuk tertulis dengan menggunakan sistematika tertentu. Oleh karena itu, NUK harus mampu menjelaskan tentang seluruh aspek yang menyangkut keberadaan kegiatan yang dimaksud. 2. NUK seyogyanya disusun secara baik, lengkap, jelas dan sistematis. NUK yang disusun dengan kriteria-kriteria tersebut diatas akan dijadikan pedoman pelaksanaan kegiatan serta dapat dijadikan tolok ukur atau evaluasi keberhasilan suatu kegiatan. 3. NUK pada umumnya disusun oleh sebuah organisasi/ sekelompok individu/ individu tertentu untuk diusulkan kepada lembaga lain/ atasan/ pihak-pihak yang berkait sehubungan dengan program kegiatan yang akan dilaksanakan. Usulan tersebut dimaksudkan baik berupa laporan pelaksanaan kegiatan, memperoleh pengarahan dan pengesahan, memperoleh dukungan dana maupun fasilitas yang dibutuhkan sehubungan dengan perencanaan dan pelaksanaan kegiatan dimaksud dari lembaga terkait. II. PENGERTIAN Berkenaan dengan pembahasan mengenai NUK ini perlu dikemukakan beberapa pengertian dasar yang terkait dengan keberadaannya. 1. Program Kegiatan Program Kegiatan adalah program yang dibuat oleh suatu organisasi berdasarkan musyawarah anggota dan aturan yang berlaku di organisasi tersebut. Program Kegiatan merupakan salah satu instrumen dalam mencapai tujuan, visi dan misi organisasi tersebut. 2. Naskah Usulan Kegiatan Naskah Usulan kegiatan adalah suatu usulan yang berupa rancangan/ pedoman pelaksanaan kegiatan dari suatu program kegiatan yang telah ditetapkan atau yang akan dilaksanakan. Di beberapa organisasi NUK sering pula disebut dengan Project Proposal, Term of Reference ( TOR ), Proposal dan lain-lain. 3. Prospektus Prospektus adalah pedoman pelaksanaan suatu program kegiatan yang ditujukan kepada pihak tertentu. Prospektus merupakan ringkasan dari isi NUK yang telah disetujui dan berupa pokok-pokok penyelenggaraan kegiatan. III. PERSYARATAN NUK yang baik akan memenuhi persyaratan sebagai berikut : 1. Disusun secara baik, lengkap, jelas dan sistematis sehingga kegiatan yang akan dilaksanakan mampu tergambar secara jelas dari mulai persiapan, pelaksanaan sampai pada tujuan yang ingin dicapai.

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 68

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

2. Menggunakan bahasa baku ( standar ), didukung oleh tata tulis yang baik dan rapi termasuk penggunaan Bahasa Indonesia Ejaan Yang Disempurnakan ( EYD ) dan sistem penomoran ( notasi ) yang baik. 3. Menjawab secara tuntas terhadap pertanyaan 5W + 1H serta memiliki kerangka tulis yang sesuai dengan sifat dasar, isi dan bentuk kegiatannya. IV. PRINSIP 5W + 1H Prinsip 5W + 1H adalah serangkaian pertanyaan yang perlu diajukan dalam proses penyusunan NUK agar menghasilkan NUK yang jelas dan lengkap. Pokok-pokok pertanyaan tersebut adalah : 1. What Apa a. Apa nama organisasi penyelenggara b. Apa latar belakang pelaksanaan kegiatan c. Apa nama kegiatan d. Apa maksud, tujuan dan sasaran kegiatan e. Apa bentuk dan isi kegiatan f. Apa perlengkapan yang dibutuhkan, dsb 2. Why Mengapa a. Mengapa organisasi tersebut menyelenggarakan kegiatan b. Mengapa kegiatan tersebut dilaksanakan c. Mengapa kegiatan tersebut perlu dilaksanakan, dsb 3. Where Dimana a. Dimana kegiatan tersebut dilaksanakan b. Dimana diperoleh dukungan dana dan fasilitas c. Dimana profit/ keuntungan sponsor diperoleh, dsb 4. Who Siapa a. Siapa yang menyelenggarakan atau mengusulkan kegiatan b. Siapa penanggungjawab kegiatan c. Siapa personalia kepanitiaan d. Siapa peserta kegiatan e. Siapa instruktur, dewan juri dan pembicara kegiatan f. Siapa evaluator dan verifikator g. Siapa penyandang dana kegiatan, dsb 5. When Kapan a. Kapan persiapan kegiatan dimulai b. Kapan penyelenggaraan kegiatan c. Kapan evaluasi dan pelaporan kegiatan, dsb 6. How Bagaimana a. Bagaimana bentuk kegiatannya b. Bagaimana mekanisme kerja kepanitiaan c. Bagaimana pembiayaan kegiatan d. Bagaimana tekhnik dan metode kegiatan e. Bagaimanan strategi pelaksanaan kegiatan, dsb V. KERANGKA NUK

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 69

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

Jawaban-jawaban dari pertanyaan 5W + 1H di atas selanjutnya dirumuskan kedalam kerangka NUK. Tidak seluruhnya tepat bila digunakan untuk menyusun NUK tertentu. Adakalanya suatu bentuk kegiatan tidak membutuhkan salah satu diktum dari kerangka NUK, tetapi adakalanya pula suatu bentuk kegiatan membutuhkan perincian selanjutnya dari salah satu isi dari kerangka NUK yang dikemukakan di bawah ini. Banyak atau sedikitnya isi dari kerangka NUK sangat variatif tergantung pada visi, misi dam target serta bentuk kegiatannya. Contoh kerangka NUK : 1. Pendahuluan Pendahuluan adalah uraian dasar pemikiran dan hal yang melatar belakangi kegiatan tersebut untuk dilaksanakan beserta SWOT ( Strenght, Weakness, Opportunity and Threatmen ) yakni kekuatan, peluang, kelemahan dan hambatan pelaksanaan kegiatan. 2. Nama Kegiatan Nama kegiatan adalah judul kegiatan yang akan dilaksanakan. 3. Dasar Penyelenggaraan Dasar penyelenggaraan adalah dasar hukum pelaksanaan kegiatan. Disusun mulai dari yang tertinggi sampai yang terendah, misalnya : a. Anggaran Dasar b. Anggaran Rumah Tangga c. Peraturan Organisasi/ Petunjuk Penyelenggaraan d. Petunjuk Pelaksanaan e. Petunjuk Teknis f. dsb 4. Maksud, Tujuan dan Sasaran a. Maksud Maksud adalah sesuatu yang bersifat abstrak yang ingin dicapai, misalnya Meningkatkan jiwa patriotisme dan kebangsaan. b. Tujuan Tujuan adalah sesuatu yang bersifat umum yang akan dicapai, misalnya Memahami, menghayati dan mengamalkan Pancasila. c. Sasaran Sasaran adalah sesuatu yang bersifat konkret atau nyata yang harus dicapai, misalnya Paham dan hafal butir-butir Pancasila. 5. Waktu dan Tempat a. Waktu pelaksanaan adalah jumlah waktu pelaksanaan kegiatan b. Tempat pelaksanaan adalah lokasi diselenggarakannya kegiatan. Apabila lebih dari satu lokasi maka dapat dituliskan secara terperinci. 6. Tema dan Motto a. Tema adalah substansi masalah yang dijabarkan dan mengandung tekad serta tujuan kegiatan. b. Motto adalah semangat yang terkandung didalam tema.

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 70

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

7. Bentuk Kegiatan Bentuk kegiatan adalah gambaran umum tentang isi kegiatan, misalnya : a. Seminar b. Lokakarya c. Workshop d. Musyawarah e. Perkemahan f. Lomba g. dll 8. Metoda Metoda adalah pola, sistem dan mekanisme tentang pelaksanaan kegiatan. 9. Peserta Peserta adalah orang-orang yang diundang atau yang akan mengikuti seluruh rangkaian kegiatan. 10. Panitia a. Panitia Penyelenggara Panitia Penyelenggara adalah unsur pimpinan organisasi yang menyelenggarakan kegiatan. b. Panitia Pengarah Panitia Pengarah/ Sterring Comitte adalah unsur pimpinan organisasi yang ditunjuk untuk mengarahkan jalannya suatu kegiatan. Biasanya dipergunakan untuk kegiatan-kegiatan yang bersifat musyawarah atau rapat. c. Panitia Pelaksana Panitia Pelaksana adalah orang-orang yang ditunjuk dan disyahkan oleh pimpinan organisasi untuk merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan dan mengevaluasi serta melaporkan kegiatan. 11. Instruktur/ Pembicara/ Dewan Juri a. Instruktur Instruktur adalah orang-orang yang ditunjuk baik internal organisasi maupun eksternal untuk memberikan materi baik teori maupun praktek. Biasanya kegiatan yang bersifar pendidikan, pelatihan dan kursus. b. Pembicara Pembicara adalah orang-orang yang ditunjuk baik internal organisasi maupun eksternal untuk memberikan materi, biasanya untuk kegiatan seminar, lokakarya dll.

c. Dewan Juri Dewan Juri adalah orang-orang yang ditunjuk baik internal organisasi maupun eksternal untuk memberikan penilaian terhadap

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 71

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

peserta kegiatan. Biasanya untuk kegiatan yang bersifat lomba/ pertandingan. 12. Jadwal Jadwal adalah rangkaian terstruktur yang mencerminkan hari, tanggal, waktu, uraian kegiatan dan dapat berupa time scedhulle, biasanya dicantumkan didalam lampiran. 13. Fasilitas Fasilitas adalah segala kelengkapan baik bersifat umum maupun khusus yang diserahkan kepada panitia, peserta, instruktur, pembicara maupun dewan juri atau kepada sponsor atau pendukung kegiatan. 14. Biaya Biaya adalah anggaran dalam bentuk dana tentang pembelanjaan kegiatan. Biasanya dimasukkan kedalam lampiran NUK. 15. Penutup Penutup adalah uraian yang bersifat harapan dan perhatian yang dimohonkan kepada pihak yang diminta dukungan. 16. Lampiran Lampiran Lampiran-lampiran dapat berupa struktur kepanitiaan, jadwal, rincian anggaran biaya, dokumentasi dll. VI. PENUTUP Demikianlah tekhnik penyusunan NUK ini disusun dan disampaikan sebagai bahan acuan. Tentunya masih banyak kekurangan dalam penyampaiannya sehingga dapat menjadi bahan koreksi kita bersama. Atas perhatian diucapkan terima kasih.

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 72

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

TEKNIK PEMBUATAN LAPORAN PENDAHULUAN Laporan adalah suatu ikhtisar tentang awal pelaksanaan suatu kegiatan yang harus disampaikan oleh petugas kepada pihak yang memberi tugas sebagai pertanggungjawaban. Pelaksanaan Program Kegiatan sering memiliki data dan informasi yang perlu di dokumentasikan. Pendokumentasian tersebut diperlukan sebagai bahan acuan untuk kegiatan yang sama di tahun berikutnya guna hasil yang lebih baik. Upaya pendokumentasian data dan informasi penyelenggaraan kegiatan yang dapat memenuhi fungsi seperti itu, merupakan salah satu bentuk laporan pelaksanaan kegiatan. Laporan merupakan alat yang penting untuk : 1. Dasar penentuan kebijaksanaan dan pengarahan pimpinan. 2. Bahan penyusunan rencana kegiatan berikutnya 3. Mengetahui perkembangan dan proses peningkatan kegiatan atau peserta (penilaian) 4. Data perkembangan Anggota Ambalan/Racana yang bersangkutan. MACAM LAPORAN a. Ditinjau dari cara penyampaian maka terdapat : 1. Laporan lisan Disampaikan secara lisan, biasanya dilakukan untuk hal-hal yang perlu disampaikan. Laporan lisan disampaikan dengan tatap muka, lewat telepon, wawancara,dsb. 2. Laporan tertulis Disampaikan secara lengkap dalam bentuk tulisan. b. Ditinjau dari bahasa yang digunakan : 1. Laporan yang ditulis secara popular Menggunakan kata-kata bahasa yang sederhana, kadang-kadang diselingi dengan kalimat humor/lucu. Biasanya laporan seperti ini dimuat pada majalah atau surat kabar. 2. Laporan yang ditulis secara ilmiah Laporan yang ditulis sebagai hasil penelitian, biasanya isinya singkat, padat dan disusun secara sistematis. c. Ditinjau dari isinya 1. Laporan Kegiatan Misalnya pelaksanaan perkemahan, ujian SKU dan SKK, serta syarat Pramuka Garuda. 2. Laporan Perjalanan Misalnya laporan wisata, pengembaraan, penjelajahan,dsb. 3. Laporan Keuangan Menyangkut masalah penerimaan dan penggunaan uang. d. Ditinjau dari bentuk laporan : 1. Laporan berbentuk tulisan atau gambar 2. Laporan berbentuk grafik atau daftar 3. Laporan berbentuk foto

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 73

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

C. SISTEMATIKA Sistematika laporan sebaiknya diatur sedemikian rupa sehingga penerimaan laporan dapat dengan mudah memahami isi laporan tersebut. 1. Laporan Penyelenggaraan Kegiatan Kursus Berikut contoh sistematis laporan 1. Pendahuluan a. Latar belakang diselenggarakan kegiatan b. Dasar hukum kegiatan c. Maksud, tujuan dan sasaran kegiatan d. Ruang lingkup isi laporan kegiatan 2. Isi laporan kegiatan a. Jenis atau nama kegiatan b. Tempat dan waktu kegiatan c. Penyelenggara d. Persiapan dan rencana kegiatan e. Peserta kegiatan f. Pelaksana kegiatan g. Sarana dan alat kegiatan h. Kesulitan dan hambatan i. Hasil kegiatan j. Kesimpulan dan saran untuk penyempurnaan kegiatan yang akan datang. 3. Penutup Pada bagian ini disampaikan ucapan terima kasih kepada pihak yang telah membantu penyelenggaraan kegiatan dan permohonan maaf bila terdapat kekurangan. Disamping itu juga dengan maksud apa laporan tersebut dibuat. 4. Lampiran Pada laporan ini dapat dilampirkan : a. Foto-foto b. Tanda bukti c. Surat-surat, dsb 2. Laporan Pelaksanaan Program Kerja Tahun 200./200. (pada Musyawarah Ambalan/Racana) Berikut contoh sistematika laporan BAB I PENDAHULUAN A. Umum B. D a s a r C. T u j u a n D. Ruang lingkup E. Sistematika BAB II ORGANISASI DAN KEANGGOTAAN A. Organisasi Dewan Ambalan/Racana B. Keanggotaan PELAKSANAAN PROGRAM KERJA TAHUN . A. Kegiatan Rutin B. Kegiatan Pokok C. Kegiatan Partisipasi HAMBATAN DAN USAHA MENGATASI

BAB III

BAB IV

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 74

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

A. Hambatan - Hambatan Intern - Hambatan Ekstern B. Usaha Mengatasi BAB V PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran

Lampiran-lampiran Pada laporan ini dapat dilampirkan : a. Data potensi Anggota Ambalan/Racana b. SK Pengurus Dewan Ambalan/Racana c. Data lain-lain D. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN 1. Laporan mesti lengkap, singkat, padat dan jelas serta dapat digunakan sebagai bahan dalam pengambilan keputusan. 2. Sistematis serta menggunakan bahasa yang baku sehingga mudah dipahami. 3. Obyektif, tidak mengada-ada dan hindari pendapat pribadi serta bersikap impersonal. 4. Dibuat sesuai dengan kebutuhan dan disampaikan kepada pihak yang berhak dan berwenang.

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 75

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

ADMINISTRASI SATUAN PRAMUKA A. PENDAHULUAN Sebagai salah satu wadah pembinaan dan pengembangan generasi muda dan sebagai satu-satunya badan penyelenggara pendidikan kepramukaan di Indonesia, Gerakan Pramuka selalu meningkatkan pengembangan gerakan dan pengendalian dirinya untuk mencapai tujuan Gerakan Pramuka. Upaya meningkatkan pengembangan gerakan dan pengendalian Gerakan Pramuka itu meliputi peningkatan mutu organisasi, kegiatan dan pembinaan peserta didik, pelatihan dan pembinaan orang dewasa serta pemantapan sosok dan citra Pramuka dengan dukungan di bidang administrasi yang meliputi : ketata-usahaan, pembinaan personil, logistik serta usaha dan koperasi. Administrasi yang dimaksud dalam konteks ini (Gerakan Pramuka) adalah semua pekerjaan, kegiatan dan atau usaha pembinaan di dalam Gerakan Pramuka yang meliputi personil, logistik terutama material dan sarana fisik, usaha dan koperasi serta tata usaha kwartir dan satuan Gerakan Pramuka. Satuan adalah wadah pembinaan di dalam Gerakan Pramuka yang mencakup Gugusdepan dan Satuan karya Pramuka (SAKA). Dan dalam konteks yang lebih sederhana administrasi satuan (minsat) adalah merupakan tata usaha bagi Gugusdepan dan Satuan Karya Pramuka (SAKA), yang merupakan ketentuan guna mengatur proses administrasi di satuan Gerakan Pramuka. Administrasi satuan ini mencakup dua pengertian administrasi yaitu : 1. Administrasi dalam pengertian luas yaitu pengelolaan satuan yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian kegiataan kepramukaan di satuan. 2. Administrasi dalam pengertian sempit yaitu tata usaha satuan. Administrasi atau tata usaha satuan ini harus dibuat sesederhana dan semudah mungkin namun tetap dapat menyajikan semua informasi yang dibutuhkan oleh satuan tersebut. Dengan demikian peserta didik dapat melaksanakan dengan sederhana dan mudah pula sebagai salah satu upaya pendidikan dan upaya pengembangan kepemimpinan, tanggung jawab dan kreativitas Pramuka sehingga dapat dikembangkan oleh Gugusdepan atau Satuan Karya Pramuka sesuai dengan keadaan dan kreasi anggota masing-masing. Gugusdepan sebagai wadah pembinaan Gerakan Pramuka dan merupakan satuan dalam Gerakan Pramuka meliputi pembinaan untuk Pramuka Siaga, Pramuka Penggalang, Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega dan dalam pelaksanaan pembinaannya harus disesuaikan dengan perkembangan jasmani dan rohani peserta didik tersebut. Sesuai dengan perkembangan jasmani dan rohani peserta didik maka didalam pelaksanaan pembinaannya peserta didik dikelompokkan menjadi unit-unit terkecil yang terdiri dari :

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 76

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

1. Unit terkecil bagi pembinaan Pramuka Siaga adalah Perindukan, sehingga pembinaan kepemimpinan peserta didik secara langsung dibawah asuhan Pembina Siaga. Adanya Perindukan adalah untuk melancarkan pelaksanaan kegiatan Pramuka Siaga, dan melaksanakan beberapa administrasi yang sesuai dengan kemampuannya. 2. Unit terkecil bagi pembinaan Pramuka Penggalang adalah Regu, yang berarti adalah pembinaan kepemimpinan dan pelaksana utama kegiatan bertumpu pada Regu. Pembina Penggalang mengkoordinasikan keseragaman yang ada pada tiap regu di dalam Pasukan itu. 3. Unit terkecil bagi Pramuka Penegak adalah tiap personil Pramuka Penegak itu sendiri yang karena perkembangan kejiwaan masih memungkinkan untuk dikelompokkan dalam suatu Sangga tetap. Pengelola kegiatan ditangani oleh Dewan Ambalan dengan Pembina Penegak berfungsi sebagai pendamping. 4. Bagi Pramuka Pandega setiap personil Pramuka Pandega merupakan pribadi mandiri yang gerak pelaksanaan kegiatan dikoordinasikan oleh Dewan Racana. Pembentukan Kelompok Kerja dan Sangga Kerja adalah upaya menyelesaikan tugas dan kewajiban di dalam gerakan dengan Pembina Pandega sebagai konsultan. B. MAKSUD DAN TUJUAN Maksud dari pelaksanaan administrasi satuan ini adalah untuk memberikan pedoman dan arah bagi Gugusdepan dan Satuan Karya Pramuka dalam melaksanakan sistem administrasinya secara baik, rapi, tepat guna dan berhasil guna, untuk mendukung sistem administrasi Gerakan Pramuka pada khususnya dan mendukung upaya pembinaan dan pengembangan Gerakan Pramuka pada umumnya. Tujuan dari pelaksanaan administrasi satuan ini adalah agar dapat tercipta keseragaman dalam tata cara pengendalian dan terlaksananya sistem administrasi yang baik, teratur dan terarah di lingkungan satuan Gerakan Pramuka. Disamping itu dengan dukungan administrasi yang baik dapat dibuat perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan serta penentuan langkah-langkah lanjutan. C. PELAKSANAAN (PENGAPLIKASIAN) Sesuai dengan pengertian administrasi sebagaimana dijelaskan diatas, maka dapat diaplikasikan dalam pengelolaan dan kegiatan satuannya. Pengelolaan satuan Gerakan Pramuka dilaksanakan dalam 3 (tiga) aspek yaitu : 1. Pengelolaan pembinaan meliputi proses perencanaan, pemrograman, pengorganisasian, pelaksanaan program kegiatan dan pengendalian tentang langkah dan upaya untuk menanamkan dan menumbuhkan mental, moral, watak, sikap dan perilaku luhur pada peserta didik. 2. Pengeloaan kegiatan dan sarananya meliputi proses perencanaan, pemrograman, pengorganisasian, pelaksanaan program kegiatan dan pengendalian tentang langkah dan upaya memberikan pengetahuan, keterampilan, pengembangan bakat dan minat serta kemampuan untuk mandiri sesuai dengan perkembangan jasmani dan rohani peserta didik dengan memperhatikan lingkungan kehidupan mereka.

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 77

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

3. Pengelolaan pelantikan merupakan muara perpaduan dari proses pembinaan dan pengelolaan kegiatan. Ketiga aspek pengeloaan satuan Gerakan Pramuka diatas dilaksanakan melalui tahapan-tahapan yaitu : 1. Penyusunan Rencana Kerja 2. Pembuatan Program Kerja 3. Pengorganisasian 4. Pelaksanaan kegiatan 5. Pengendalian 6. Pelaporan 1. Penyusunan Rencana Kerja a. Satu tahun sekali Gugusdepan menyelenggarakan Musyawarah Gugusdepan (Mugus) yang acaranya antara lain menyusun Rencana Kerja Gugusdepan untuk masa bakti setahun berikutnya. b. Rencana Kerja Gugusdepan berpedoman pada : 1) Rencana Kerja Kwartir Ranting sesuai tahun masa bakti. 2) Program Kerja Kwartir Ranting sesuai tahunnya. 3) Kepentingan peserta didik di Gugusdepan itu serta lingkungan setempat termasuk harapan orangtua Pramuka. c. Rencana Kerja Gugusdepan berisi : 1) Organisasi 2) Pendidikan orang dewasa 3) Kegiatan bersama 4) Kegiatan satuan 5) Administrasi, sarana dan prasarana 6) Keuangan 2. Pembuatan Program Kerja a. Atas dasar Rencana Kerja Gugusdepan seperti dijelaskan diatas, maka setiap satuan di dalam gugusdepan itu menyusun Program Kerja masing-masing. b. Program Kerja Perindukan Siaga, Pasukan Penggalang, Ambalan Penegak dan Racana Pandega dapat disusun secara catur wulan, sehingga sesuai dengan kalender formal para Pramuka. c. Setiap penyusunan Program Kerja Satuan Pramuka, maka Pembina Pramuka yang bersangkutan mengarahkan pada : 1) Pengelolaan pembinaan, pengelolaan kegiatan dan pengelolaan pelatihan. 2) Penyelesaian SKU dari setiap anggota. 3) Untuk Pasukan Penggalang terbukanya kesempatan untuk setiap Regu menyelenggarakan latihan regu. Pada Ambalan Penegak dan Racana Pandega tersedia waktu bagi Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega mengembangkan dirinya masing-masing. 3. Pengorganisasian a. Rencana Kerja Gugusdepan dirinci dan dikelompokkan sesuai golongannya menjadi Program Kerja Satuan Pramuka. Program kerja seperti disebutkan pada point 2 diatas dijabarkan oleh unit terkecil pada satuan masing-masing, sehingga tercipta acara latihan mingguan dan kegiatan unit terkecil pada satuan itu. b. Pembina Siaga, Pembina Penggalang, Pembina Penegak dan Pembina Pandega selalu mengkoordinasikan unit terkecil dalam satuan masing-masing. Dengan demikian akan tercipta sentralisasi dan desentralisasi kegiatan secara harmonis.

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 78

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

c. Rapat untuk pembinaan dan kegiatan (Dewan Penggalang, Dewan Ambalan dan Dewan Racana) serta rapat Dewan kehormatan masingmasing satuan merupakan koordinasi dan konsolidasi. d. Upaya penyediaan oleh Pembina Siaga, Pembina Penggalang, Pembina Penegak dan Pembina Pandega dilakukan selama dan pada waktu rapat serta waktu-waktu lain sesuai kesempatan yang tersedia. 4. Pelaksanaan Kegiatan a. Program Kerja Satuan dilaksanakan dalam : 1) Latihan mingguan oleh satuan masing-masing. 2) Kegiatan ke luar. 3) Latihan Regu, pertemuan sangga kerja dan kelompok kerja. b. Program Latihan Mingguan 1) Isi program latihan mingguan mengolah bahan : a) SKU b) SKK c) Bahan lain yang berupa selingan atau acara pengganti 2) Urutan kegiatan : a) Upacara pembukaan b) Latihan fisik c) Latihan ringan d) Puncak acara dengan pokok isi tentang Dharma dan Satya e) Santai dan ujian f) Upacara penutupan 3) Hal-hal yang perlu diciptakan : a) Sifat latihan harus meningkat, dari sedikit pengulangan dan berkesinambungan b) Bergantian antara gerak dan tenang c. Hal-hal rinci tentang pelaksanaan kegiatan berkaitan dengan pembinaan personil diatur tersendiri. 5. Pengendalian Pengendalian merupakan upaya untuk menjamin terlaksananya kegiatan dengan baik dan mencapai sasaran yang ditentukan serta sesuai dengan ketentuan Gerakan Pramuka. a. Rangkaian pengendalian meliputi : penyeliaan (supervisi), pelaporan, evaluasi dan pemantauan (monitoring) yang dilakukan sejak tahap perencanaan sampai dengan penyusunan laporan. b. Pembina Gugusdepan mempunyai tugas untuk melaksanakan pengendalian dengan memeriksa program latihan mingguan serta membubuhkan tanda tangan sebagai tanda persetujuannya. c. Pembina Satuan bertugas melaksanakan pengendalian pada saat pelaksanaan kegiatan satuan dan memeriksa program latihan unit terkecil serta memberikan petunjuk praktisnya. d. Khusus untuk latihan keluar, Pembina Gugusdepan dan Pembina Satuan wajib meneliti secara cermat rencana latihan terutama survey lapangan. e. Penyeliaan (supervisi) perlu dilakukan dengan menggunakan format agar lebih terarah. Hal-hal rinci tentang penyeliaan (supervisi) yang berkaitan dengan pembinaan personil diatur tersendiri. f. Pelaporan yaitu penyusunan laporan di lingkungan Gugusdepan dilakukan sebagai langkah pendidikan dan dilakukan oleh peserta didik. Pelaporan formal ke Kwartir Ranting dan Kwartir Cabang dilakukan oleh Pembina Gugusdepan.

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 79

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

g. Evaluasi latihan mingguan dilakukan oleh Pembina Satuan dalam pertemuan antara Pembina di dalam Gugusdepan itu. Evaluasi pribadi peserta didik wajib dicatat dalam buku catatan pribadi. h. Pemantauan (monitoring) dilaksanakan secara berkala. 6. Pelaporan dan pendaftaran ulang Pembuatan laporan dilaksanakan secara : a. Setiap Pembina mengembangkan dua jenis laporan disesuaikan dengan kemampuan peserta didiknya yaitu meliputi : 1) Laporan Pramuka, merupakan latihan dibidang tulis-menulis. 2) Laporan Organisasi, merupakan kewajiban Pembina Gugusdepan untuk menyampaikan segala informasi tentang keadaan dan perkembangan Gugusdepan ke Kwarcab dan Kwarran. b. Laporan tahunan Gugusdepan kepada Kwarcab / Kwarran sekaligus merupakan pendaftaran ulang bagi Gugusdepan tersebut. Kwarcab sesudah menerima laporan tahunan wajib segera menerbitkan Surat Keputusan pengukuhan ulang bagi Gugusdepan. Apabila suatu Gugsdepan tidak memberikan laporan tahunan, maka pendaftaran ulang untuk Gugusdepan tersebut terhapus dan nomor Gugusdepan dapat dipakai oleh Kwarcab untuk mengukuhkan Gugusdepan yang lain. c. Laporan pertanggungjawaban Pembina Gugusdepan kepada Musyawarah Gugusdepan tidak merupakan laporan tahunan, namun perlu disampaikan juga ke Kwarran. Pembagian tugas antara Pembina Gugusdepan dengan Pembina Satuan diatur sebagai berikut : 1. Pembina Gugusdepan bersama-sama dengan Pembina Satuan mengatur pembagian tugas di tingkat Gugusdepan. 2. Pembina Satuan bersama-sama dengan Pembantu Pembina di satuan masing-masing mengatur pembagian tugas di tingkat satuan. Kecuali pada perindukan Siaga, setiap Pembina dan Pembantu Pembina wajib mengusahakan peran serta peserta didiknya masing-masing secara aktif. Pembagian tugas tersebut meliputi : 1. Pimpinan / Ketua 2. Sekretaris 3. Pengelola keuangan 4. Pengelola sarana Mengacu pada masa bakti Gugusdepan dan penyelenggaraan Musyawarah Gugusdepan, maka pembagian tugas di tingkat Gugusdepan diusahakan bergilir diantara para Pembina Pramuka dan Pembantu Pembina Pramuka yang ada. Jika karena sesuatu hal maka penugasan dapat dirangkap. Pembina Gugusdepan melaksanakan administrasi umum berupa : 1. Penerimaan anggota baru dengan pendaftaran anggota sebagai pernyataan dari orangtua/wali peserta didik. 2. Mengatur pembagian tugas antar Pembina. 3. Mengajukan permintaan tanda kehormatan bagi Pembina dan peserta didiknya. 4. Daftar induk anggota. 5. Menyelenggarakan Musyawarah Gugusdepan dan mengelola Keputusannya.

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 80

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

6. 7. 8. 9.

Membuat laporan secara periodik ke Kwarcab melalui Kwarran. Membuat mutasi. Buku agenda keluar masuk surat. Buku Program Kerja.

Pembina Gugusdepan melimpahkan pelaksanaan administrasi pendidikan kepada Pembina dan Pembantu Pembina Satuan : 1. Perindukan Siaga a. Daftar anggota Perindukan b. Program Kerja catur wulanan c. Rencana latihan mingguan d. Buku anggota e. Buku log (log book) f. Tabungan g. Iuran anggota h. Daftar hadir latihan i. Catatan pribadi 2. Pasukan Penggalang a. Daftar anggota Pasukan b. Program Kerja catur wulanan c. Rencana latihan mingguan d. Buku anggota e. Buku latihan mingguan f. Buku latihan peserta didik g. Buku log (log book) h. Tabungan i. Iuran anggota j. Daftar hadir latihan k. Catatan pribadi Ketentuan : Selain catatan pribadi, buku-buku lain dapat dipercayakan kepada Pembantu Pembina. Pratama perlu diberi kepercayaan untuk buku log, tabungan dan iuran, daftar hadir Pimpinan Regu masing-masing. 3. Ambalan Penegak a. Jenis buku sama dengan Pasukan Penggalang b. Selain catatan pribadi, buku-buku lain wajib dipercayakan kepada Dewan Ambalan di bawah pimpinan Pradana dengan bimbingan Pembantu Pembina Penegak. 4. Racana Pandega a. Jenis buku sama dengan Pasukan Penggalang b. Selain catatan pribadi, buku-buku lain wajib dipercayakan kepada Dewan Racana. c. Tugas bantuan 1) Dewan Ambalan dan Dewan Racana di dalam satu Gugusdepan diberi kepercayaan untuk pelaksanaan tugas administrasi umum. 2) Dewan Kerja Ranting atas nama Kwartir Ranting dapat memberi tugas kepada Dewan Ambalan dan Dewan Racana secara bergilir melakukan pelaksanaan tugas administrasi umum bagi suatu Gugusdepan tidak lengkap atas permintaan Gugudepan yang bersangkutan.

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 81

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

3) Pratama dan Pimpinan Regu mulai diarahkan melaksanakan tugas bantuan sesuai dengan kemampuannya. Khusus untuk buku pribadi atau catatan pribadi : 1. Setiap Pembina Satuan wajib membuat catatan pribadi Pramuka yang dibinanya dan wajib dipegangnya sendiri selama bertugas. Buku pribadi atau catatan pribadi tersebut wajib diserahkan kepada penggantinya atau kepada Pembina Gugusdepan apabila pembina yang bersangkutan pindah. 2. Buku atau catatan pribadi berisi tentang : a. Kemajuan yang telah dicapai oleh peserta didik. b. Perkembangan tingkah laku. c. Hal-hal lain yang menonjol dan perlu diperhatikan dalam hubungan dengan pembinaan watak. Dengan adanya pelaksanaan administrasi berupa penyelenggaraan bukubuku dan pencatatan lainnya, maka pencatatan perlu dilaksanakan dalam sistem administrasi berupa : 1. Pekerjaan pencatatan kehadiran, pembayaran iuran anggota, pengumpulan tabungan dilakukan oleh pimpinan unit terkecil. 2. Penulisan tambatan (notulen) rapat dilakukan oleh peserta didik di Psukan, Ambalan dan Racana, untuk kemudian disampaikan kepada Pembina Penggalang, Penegak dan Pandega sesuai satuannya. 3. Pengumpulan catatan sebagai bahan laporan ke Kwarcab / Kwarran dikoordinasikan oleh Pembina. 4. Pencatatan dilakukan untuk melatih dan mengembangkan kecerdasan, ketelitian peserta didik serta menanamkan rasa tanggung jawab. Disamping itu juga perlu dilaksanakan pencatatan sarana pendukung berupa 1. Sarana pendukung a. Penyelenggaraan pembinaan dan kegiatan Gugusdepan perlu sarana pendukung yang meliputi : 1) Barang-barang tidak bergerak 2) Barang-barang bergerak b. Barang tidak bergerak 1) Barang-barang tidak bergerak, meliputi : a) Bangunan atau gedung, baik untuk sanggar bakti maupun lainnya b) Lapangan tempat berlatih 2) Perawatan barang tidak bergerak dilakukan oleh Gugusdepan secara berkala, meliputi : a) Perawatan besar b) Perawatan kecil c. Barang bergerak 1) Barang-barang bergerak, meliputi : a) Meubiler b) Alat-alat latihan c) Alat perkemahan 2) Perawatan barang bergerak dilakukan oleh satuan pemakai yaitu Pasukan, Ambalan atau Racana. d. Asal sarana pendukung dari : 1) Pinjaman 2) Pemberian / sumbangan 3) Pembelian atau pengadaan

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 82

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

2. Pencatatan sarana pendukung a. Semua sarana pendukung dicatat dengan keterangan rinci, yang meliputi : 1) Jenis atau macamnya 2) Jumlah satuan 3) Asal 4) Keadaan b. Pencatatan dapat menggunakan format / model tersendiri. D. PENUTUP Demikian sedikit pembahasan mengenai Administrasi Satuan Pramuka semoga dapat diaplikasikan di Gugusdepan agar tercapai sistem administrasi yang baik, teratur dan terarah. Dan pengembangan lebih lanjut adalah pada pengaplikasian karena dapat dilaksanakan sesuai dengan kreasi masingmasing anggota.

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 83

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

PROBLEM SOLVING (Pemecahan Masalah) Perlu kita sadari bahwa di dalam hidup selalu dihiasi berbagai masalah baik masalah yang datang dari diri kita maupun dari luar kita, sesuai pengertian tetang hidup bahwa hidup adalah masalah. Pemecahan masalah didefinisikan sebagai suatu proses penghilangan perbedaan atau ketidak-sesuaian yang terjadi antara hasil yang diperoleh dan hasil yang diinginkan (Hunsaker, 2005). Salah satu bagian dari proses pemecahan masalah adalah pengambilan keputusan (decision making), yang didefinisikan sebagai memilih solusi terbaik dari sejumlah alternatif yang tersedia (Hunsaker, 2005). Pengambilan keputusan yang tidak tepat, akan mempengaruhi kualitas hasil dari pemecahan masalah yang dilakukan. Sedangkan definis masalah itu sendiri adalah suatu keadaan yang tidak sesuai dengan harapan yang kit inginkan , Kemampuan untuk melakukan pemecahan masalah adalah ketrampilan yang dibutuhkan oleh hampir semua orang dalam setiap aspek kehidupannya. Jarang sekali seseorang tidak menghadapi masalah dalam kehidupannya sehari-hari. Pemecahan Masalah Secara Analitis Metode ini merupakan salah satu pendekan pemecahan masalah yang sering di lakunan serta bisa meningkatkan kualitas individu, karena bagaimana pun metode ini akan menuntuk seseorang untuk bisa lebih kretif dalam menganalisa dari sebuah permasalahan, Keberhasilan Metode ini sangant bergantung pada kepiawaian indipidu atau pemimpin yang terlibat pada masaah tersebut. Langkah Langkah Pemecahan masalah secara Analis : Menganalisa Masalah Pada bagian ini ini kita di tuntut untuk bisa menganalisa atau melakukan diagnosa terhadap sebuh kejadia, peristiwa atu situasi supaya kita bisa fokus pada masalah yang sebenarnya, karena sering sekali kita dalam melakukan pemecahan masalah terjebak pada gejala gejala yang tibul dari masalah tersebut. Agar kita dapat memfokuskan perhatian kita pada masalah sebenarnya, dan bukan pada gejala-gejala yang muncul, maka dalam proses mendefiniskan suatu masalah, diperlukan upaya untuk mencari informasi yang diperlukan sebanyak-banyaknya, agar masalah dapat didefinisikan dengan tepat. Berikut ini adalah beberapa karakteristik dari pendefinisian masalah yang baik: 1. Fakta dipisahkan dari opini atau spekulasi. Data objektif dipisahkan dari persepsi 2. Semua pihak yang terlibat diperlakukan sebagai sumber informasi 3. Masalah harus dinyatakan secara eksplisit/tegas. Hal ini seringkali dapat menghindarkan kita dari pembuatan definisi yang tidak jelas 4. Definisi yang dibuat harus menyatakan dengan jelas adanya ketidaksesuaian antara standar atau harapan yang telah ditetapkan sebelumnya dan kenyataan yang terjadi.

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 84

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

5. Definisi yang dibuat harus menyatakan dengan jelas, pihak-pihak yang terkait atau berkepentingan dengan terjadinya masalah. Membuat Alternatif Pemecahan Masalah. Langkah berikutnya adalah membuat alternatif penyelesaian masalah. Pada tahap ini, kita diharapkan dapat memilih hanya satu solusi, sebelum alternatif solusi-solusi yang ada diusulkan, dengan memilih suatu solusi masalah yang di tawarkan akan menjadikan kualitas pemecahan masalah lebih efektif dan efisien. Karakteristik pembuatan Alternatif masalah : 1. Semua alternatif yang ada sebaiknya diusulkan dan dikemukakan terlebih dahulu sebelum kemudian dilakukannya evaluasi terhadap mereka. 2. Alternatif-alternatif yang ada, diusulkan oleh semua orang yang terlibat dalam penyelesaian masalah. Semakin banyaknya orang yang mengusulkan alternatif, dapat meningkatkan kualitas solusi dan penerimaaan kelompok. 3. Alternatif-alternatif yang diusulkan harus sejalan dengan tujuan atau kebijakan organisasi. Kritik dapat menjadi penghambat baik terhadap proses organisasi maupun proses pembuatan alternatif pemecahan masalah. 4. Alternatif-alternatif yang diusulkan perlu mempertimbangkan konsekuensi yang muncul dalam jangka pendek, maupun jangka panjang. 5. Alternatifalternatif yang ada saling melengkapi satu dengan lainnya. Gagasan yang kurang menarik , bisa menjadi gagasan yang menarik bila dikombinasikan dengan gagasan-gagasan lainnya. 6. Alternatif-alternatif yang diusulkan harus dapat menyelesaikan masalah yang telah didefinisikan dengan baik. Masalah lainnya yang muncul, mungkin juga penting. Namun dapat diabaikan bila, tidak secara langsung mempengaruhi pemecahan masalah utama yang sedang terjadi. Mengevaluasi Alternatif-Alternatif Pemecahan Masalah Pada langkah ini kita di tuntut untuk berhati hati memberikan penilaian kentungan dan kerugian terhadap alternatif alternatif yang sudah di buat, supaya kita tidak terjebak pada kesalahan dalam penentuan soluasi pemecahan masalah maka pada tahap pengevaluasian ini harus berdasarkan pada : Tingkat kemungkinannya untuk dapat menyelesaikan masalah tanpa menyebabkan terjadinya masalah lain yang tidak diperkirakan sebelumnya. Tingkat penerimaan dari semua orang yang terlibat di dalamnya Tingkat kemungkinan penerapannya Berikut adalah karakteristik-karakteristik dari evaluasi alternatif-alternatif pemecahan masalah yang baik: 1. Alternatif- alternatif yang ada dinilai secara relatif berdasarkan suatu standar yang optimal, dan bukan sekedar standar yang memuaskan 2. penilaian terhadap alternative-alternatif yang ada dilakukan secara sistematis, sehingga semua alternatif yang diusulkan akan dipertimbangkan,

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 85

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

3. Alternatif-alternatif yang ada dinilai berdasarkan kesesuaiannya dengan tujuan organisasi dan mempertimbangkan preferensi dari orangorang yang terlibat didalamnya. 4. Alternatif-alternatif yang ada dinilai berdasarkan dampak yang mungkin ditimbulkannya, baik secara langsung, maupun tidak langsung 5. Alternatif yang paling dipilih dinyatakan secara eksplisit/tegas. D. Penerapan Solusi dan RTL (rencana tindak lanjut ) Yang harus di lakukan selanjutnya adalah penerapan solusi yang telah kita pilih pada bagian pencarian alternative pemecahan masalah, pada bagian ini seorang penentu kebijakan harus peka pada keadaan yang mungkin kemungkinan timbul terhadap solusi yang di jalankan, karena bagimana pun setiap solusi yang ditawarkan selalu ada titik balik yang kemungkinan ada gejala gejalan ato reaksi negative dari solusi tersebut. Berikut adalah karakteristik dari penerapan dan langkah tindak lanjut yang efektif: 1. Penerapan solusi dilakukan pada saat yang tepat dan dalam urutan yang benar. Penerapan tidak mengabaikan faktor-faktor yang membatasi dan tidak akan terjadi sebelum tahap 1, 2, dan 3 dalam proses pemecahan masalah dilakukan. 2. Penerapan solusi dilakukan dengan menggunakan strategi sedikitdemi sedikit dengan tujuan untuk meminimalkan terjadinya resistensi dan meningkatkan dukungan. 3. Proses penerapan solusi meliputi juga proses pemberian umpan balik. Berhasil tidaknya penerapan solusi, harus dikomunikasikan , sehingga terjadi proses pertukaran informasi 4. Keterlibatan dari orang-orang yang akan terkena dampak dari penerapan solusi dianjurkan dengan tujuan untuk membangun dukungan dan komitmen 5. Adanya sistim monitoring yang dapat memantau penerapan solusi secara berkesinambungan. Dampak jangka pendek, maupun jangka panjang diukur. 6. Penilaian terhadap keberhasilan penerapan solusi didasarkan atas terselesaikannya masalah yang dihadapi, bukan karena adanya manfaat lain yang diperoleh dengan adanya penerapan solusi ini. Sebuah solusi tidak dapat dianggap berhasil bila masalah yang menjadi pertimbangan yang utama tidak terselesaikan dengan baik, walaupun mungkin muncul dampak positif lainnya

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 86

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

MUSYAWARAH AMBALAN A. PENDAHULUAN 1. Hakikat Musyawarah Pada hakikatnya musyawarah adalah pencerminan dari azas demokrasi yang dijunjung tinggi oleh bangsa Indonesia seperti yang tercantum dalam sila keempat Pancasila. Dalam Musyawarah kita menjalankan azas demokrasi dalam menentukan segala hal, jadi tidak ada satupun kehendak yang dipaksakan melainkan berdasarkan keputusan dan kehendak bersama. 2. Tugas Musyawarah Musyawarah Ambalan/Racana sedikitnya dilaksanakan satu tahun sekali yang dihadiri oleh seluruh anggota dengan acara Pokok : a) Mengevaluasi Program Kerja Tahun Sebelumnya b) Membahas Program Kerja Masa Bhakti Selanjutnya c) Membahas tata adat ambalan. d) Mengurus dewan Ambalan/Racana masa bhakti berikutnya 3. Fungsi Musyawarah a) Melaksanakan kontrol/Evaluasi terhadap pengurus Dewan Ambalan/Racana yang segala aktifitasnya yang sudah dilaksanakan b) Menguluarkan kehendak / aspirasi para anggota segala aktifitas pembinnaan dari ambalan untuk dituangkan kedalam surat keputusan musyawarah agar mempunyai keabsahan yang menjadi tanggung jawab bersama tampa ada paksaan. c) Mengadakan pemilihan kepada orang-orang yang cocok untuk Didudukkan sebagai pengurus Ambalan/Racana dengan tidak melupakan asas pemerataan kesempatan DASAR PENYELENGGARAAN 1. Dasar Penyelenggaraan a) Penyelenggara Musyawarah adalah Dewan Ambalan/Racana b) Untuk kelancaran Musyawarah Dewan Ambalan/Racana membentuk Tim pengarah musyawarah. c) Dalam penyelenggaraanya pengurus Dewan Ambalan/Racana membentuk sangga kerja. Peserta, Konsultan/Penasehat dan Peninjau a) Peserta - Pengurus Dewan Ambalan/Racana yang lama - Anggota Ambalan/Racana b) Konsultan Adalah Pembina atau Pembina lainya di Gugusdepan bersangkutan yang mendapat mandat dari Pembina Gugusdepan sebagai penasehat bidang. c) Peninjau - Tamu Ambalan/Racana - Pengurus Gugusdepan yang bersangkutan - Penegak dari Ambalan/Racana disekitarnya

2.

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 87

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

3. -

Dewan Kerja Ranting/Cabang Acara Pokok Pembukaan, berisikan pengarahan dari Pembina Gugusdepan Pengesahan Kuorum Pembahasan agenda sidang Pembahasan Tata Tertib Sidang Laporan Pertanggug jawaban (Evaluasi Program Kerja) masa bakti yang lalu. Pembahasan Program Kerja masa bakti yang akan datang. Pembahasan Adat Ambalan/Racana Pemilihan Pemangku Adat dan Tim Formatur untuk pemilihan Dewan Ambalan/Racana Pelantikan Pengurus Dewan Ambalan/Racana yang baru

4. Tata tertib Musyawarah Agar musyawarah dapat berjalan dengan lancar perlu dibuat tata tertib musyawarah yang berfungsi mengatur tertibnya jalannya persidangan. Tata tertib musyawarah disahkan dalam sidang pendahuluan (Prasidang) dan menjelaskan peraturan-peraturan yang harus ditaati oleh peserta sidang antara lain, menjelaskan : a. Kedudukan, Dasar, Tugas dan Tujuan Musyawarah Ambalan/Racana b. Peserta Musyawarah c. Tata tertib Musyawarah d. Tata cara pengambilan keputusan e. Hak suara dan hak bicara f. Jenis sidang, peserta dan pimpinan sidang 5. Laporan Laporan yang dimaksud adalah laporan pertanggung jawaban pengurus Dewan Ambalan/Racana, atas segala aktivitas pembinaan ataupun kebijaksanaan yang telah dilakukan oleh pengurus Dewan Ambalan/Racana pada masa baktinya. Pengurus Dewan Ambalan/Racana wajib mempertanggung jawabkan aktivitasnya kepada musyawarah Ambalan/Racana yang merupakan forum tertinggi/kekuasaan tertinggi dalam kehidupan Penegak karena pengurus dipilih dalam musyawarah ini melaui tim formatur. Laporan pertanggung jawaban bersumber dari rencana kerja hasil keputusan musyawarah yang lalu dan merupakan evaluasi terhadap pelaksanaan program kerja. Untuk memudahkan pembahasan, laporan dibuat secara terperinci menurut bidangnya yaitu bidang organisasi dan administrasi, bidang kegiatan serta bidang adat yang juga melaporkan pembinaan anggota Ambalan/Racana. Aktivitas Ambalan/Racana dilaporkan secara kronologis sesuai dengan perjalanan waktu pelaksanaan program. Laporan pertanggungjawaban dilengkapi dengan evaluasi pengurus Dewan Ambalan/Racana terhadap pelaksanaan program kerja pada masa baktinya, serta ditutup dengan kesimpulan umum dan saransaran pelaksanaan program kerja pengurus Dewan Ambalan/Racana berikutnya. 6. Komisi Komisi bertugas untuk membahas aspirasi-aspirasi serta kertas kerja yang dibuat oleh peserta sidang tentang bidang-bidang yang telah

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 88

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

ditentukan untuk dijadikan program Ambalan/Racana masa bakti berikutnya. Komisi dibentuk untuk memudahkan pembahasan materi-materi permasalahan yang ada sesuai dengan bidang-bidang yang ada. Para peserta sidang sebaiknya membuat kertas kerja tentang sidangnya masing-masing yang telah ditentukan serta berperan aktif dalam pembahasan dikomisi. Komisi dipimpin oleh ketua dan sekretaris komisi yang dipilih oleh peserta sidang komisi tersebut. 7. Perumusan Untuk merumuskan hasil-hasil sidang komisi yang terlebih dahulu dibahas disidang pleno dan disahkan sebagai program kerja Ambalan/Racana, maka dibentuk tim perumus yang beranggotakan ketua komisi serta presidium musyawarah. 8. Pengangkatan Pemagku Adat dan Tim formatur - Pemangku Adat adalah anggota Ambalan/Racana yang dituakan oleh seluruh anggota dan diharapkan bersama Dewan Kehormatan dapat mengatasi segala jenis permasalahan yang menyangkut adat dan personalia anggota Ambalan/Racana. Oleh karena itu Pemangku Adat diangkat langsung oleh peserta Musyawarah. - Untuk membentuk pengurus Dewan Ambalan/Racana masa bakti berikutnya melalui Tim formatur maka musyawarah memilih Tim formatur yang bertugas memilih dan membentuk pengurus Dewan Ambalan/Racana masa bakti yang akan datang berdasarkan kriteria yang telah ditentukan dalam musyawarah. - Keanggotaan Tim formatur terdiri dari: a. Pemangku Adat terpilih sebagai Ketua Tim formatur b. Pengurus Dewan Ambalan yang lama c. Peserta Musyawarah d. Penasehat - Keanggotaan Tim formatur adalah ganjil untuk menghindari pengambilan keputusan yang meragukan/deadlock - Pemangku Adat terpilih tidak boleh menjadi pradana/Ketua

BENTUK MUSYAWARAH a. Musyawarah Sederhana Yaitu : Musyawarah yang dilaksanakan secara sederhana diluar kebiasaan, dikarenakan keterbatasan yang dialami Ambalan/Racana, misalnya keterbatasan Anggota. b. Musyawarah Biasa Yaitu : Musyawarah yang dilaksanakan oleh Ambalan/Racana sesuai dengan aturan yang ada dengan acara yang penuh, Musyawarah Ambalan/Racana tepat waktu satu kali dalam setahun. c. Musyawarah Luar Biasa - musyawarah luar biasa adalah Musyawarah yang dilaksanakan antara dua musyawarahuntuk menyelesaikan permasalahan yang menghambat kerja pengurus Dewan Ambalan/Racana atau dikarenakan pengurus tidak melaksanakan tugasnya sebagai mana

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 89

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

mestinya yang menyebabkan tidak jalannya program yang telah diputuskan oleh musyawarah. - Musyawarah luar biasa ini dilaksanakan atas inisiatif Pengurus Dewan Ambalan/Racana yang bersangkutan atau atas usulan anggota yang disetujui oleh sedikitnya 2/3 jumlah anggota Dewan Ambalan/Racana. PROGRAM MUSYAWARAH A. Program Lengkap 1. Pra Musyawarah/Upacara pembukaan berisikan : a. Pendaftaran Peserta b. Pengantar Protokoler c. Laporan Ketua Sangga Kerja d. Sambutan-sambutan dari: - Pradana/Ketua Ambalan/Racana yang lama - Pembina - Pembina Gugusdepan/Ka Mabigus pembukaan Musyawarah. e. Doa

dilanjutkan

2. Pra Sidang/Sidang Pendahuluan Dipimpin oleh Pradana/Ketua Ambalan/Racana dengan acara: a. Pembahasan dan pengesahan tata tertib Musyawarah b. Pembahasan dan pengesahan agenda sidang c. Pemilihan Presidium/Pimpinan Sidang Presidium/Pimpinan sidang terdiri atas : - 1 orang dari pengurus Dewan Ambalan/Racana yang lama - 2 orang dari peserta Musyawarah d. Serah terima pimpinan sidang dari pengurus Dewan Ambalan/Racana yang lama kepada Presidium 3. Sidang Pleno I Dipimpin oleh Presidium Acara sidang Pleno I adalah : a. Penyampaian Prasarana Musyawarah (bila ada) b. Penyampaian laporan pertanggung jawaban Pengurus Dewan Ambalan/Racana yang lama. c. Pandangan umum/Pembahasan laporan pertanggung jawaban Dewan Ambalan/Racana yang lama d. Pengesahan Laporan Pertanggung jawaban. 4. Sidang Pleno II Dipimpin oleh Presidium Acara sidang Pleno II : a. Penjelasan Rencana kerja Ambalan/Racana b. Pembentukan dan distribusi peserta Musyawarah pada komisikomisi : Sidang Pleno II diskor untuk melaksanakan sidang komisikomisi. c. Sidang Komisi

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 90

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

1. Sidang Komisi dipimpin oleh seorang ketua dibantu oleh seorang sekretaris merangkap sebagai pelapor. Pimpinan sidang komisi dipilih oleh peserta sidang itu sendiri, masingmasing ketua sidang komisi bertanggung jawab memimpin dan mengatur jalanya sidang dengan mengindahkan ketentuan-ketentuan tata tertib Musyawarah. 2. Sidang Komisi A (organisasi) membahas tata cara pembentukan team formatur, persyaratan calon pengurus Dewan Ambalan/Racana. 3. Sidang Komisi B (kegiatan) membahas program kerja Ambalan/Racana bidan kegiatan sebagai aktivitas anggota Ambalan/Racana. 4. Sidang Komisi C (Adat Istiadat) membahas tentang tata Adat Istiadat Ambalan/Racana yang belum dibakukan, pelaksanaan Adat, serta membahas tata cara peningkatan kwalitas anggota Ambalan/Racana termasuk didalamnya cara-cara penempuhan SKU/SKK/Pramuka Garuda. Skor dicabut; Lanjutan Sidang Pleno II d. Penjelasan dan Pengesahan hasil sidang Komisi. 1. Laporan Komisi Organisasi : - Pembahasan hasil sidang komisi organisasi yaitu peningkatan dan penataan administrasi dan Administrasi Ambalan/Racana. - Penerimaan hasil sidang komisi organisasi. 2. Laporan hasil-hasil sidang komisi kegiatan - Pembahasan hasil sidang komisi kegiatan yaitu mengenai program kerja Ambalan/Racana bidang kegiatan - Penerimaan hasil sidang komisi kegiatan 3. Laporan hasil-hasil sidang komisi Adat - Pembahasan hasil sidang komisi Adat yaitu Peningkatan pembinaan anggota dan pelaksanaan adat Ambalan/Racana - Penerimaan hasil sidang komisi Adat e. Rekomendasi pengesahan rencana kerja f. Pembentukan tim Perumus Musyawarah Sidang Pleno II diskors untuk melaksanakan sidang Tim Perumus g. Sidang Tim Perumus Merumuskan/Menyempurnakan hasil-hasil komisi menjadi Program kerja Ambalan/Racana Skor dicabut; lanjutkan sidang pleno II h. Laporan Tim Perumus i. Pengesahan hasil-hasil sidang Tim Perumus 5. Sidang Pleno III Dipimpin oleh Presidium Acara sidang Pleno III: a. Pemilihan dan Pengangkatan Pemangku Adat b. Pembentukan Tim Formatur

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 91

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

Sidang Pleno III diskors untuk melaksanakan sidang Tim Formatur. c. Sidang Tim Formatur - Dihadiri oleh anggota Tim Formatur - Menyusun dan Melengkapi Pengurus Dewan Ambalan/Racana d. Laporan Tim Formatur e. Pengesahan hasil sidang Tim Formatur

6. Penutup a. Pengantar Protokoler b. Laporan Presidium/Pimpinan sidang tentang hasil-hasil Musyawarah c. Sambutan dan Penutupan Musyawarah Ambalan/Racana secara resmi oleh Pembina/Mabigus. d. Pelantikan dan ulang janji Pengurus Dewan Ambalan/Racana yang baru hasil Musyawarah. B. Program Sederhana Yaitu Program Musyawarah yang dibuat secara sederhana, karena keterbatasan Ambalan/Racana. Yang Pokok dalam Musyawarah itu harus dibahas pertanggung jawaban Pengurus Dewan Ambalan/Racana yang lama, membuat rencana kerja baru dan pembentukan Pengurus Dewan Ambalan/Racana yang baru. Contoh Program sederhana : - Upacara Pembukaan ( Upacara Sederhana) - Sidang Pleno - Penutup PELAKSANAAN PROGRAM A. Persiapan Musyawarah Pada prinsipnya Musyawarah dilaksanakan oleh seluruh anggota yang pelaksanaanya dibebankan kepada Pengurus Dewan Ambalan/Racana yang lama. Secara teknis pola pelaksanaan dituangkan dalam usulan kegiatan atau projek proposal yang dirumuskan/disusun oleh Dewan yang kemudian diajukan kepada Pembina satuan/Mabigus. 1. Secara sistematis usulan kegiatan berkerangka: a. Pendahuluan b. Maksud c. Ruang lingkup d. Dasar Penyelenggaraan e. Sasaran dan Tujuan f. Waktu dan Tempat g. Peserta dan Persyaratan h. Organisasi penyelenggara/Sangga kerja i. Acara j. Anggaran/Dana k. Penutup 2. Organisasi Musyawarah

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 92

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

Organisasi Musyawarah/ Sangga kerja dibentuk atau diberi mandat oleh Dewan Ambalan/Racana berdasarkan surat keputusan Gugusdepan, wajib melaksanakan kegiatanya serta bentuk organisasinya terdiri dari panitia penyelenggara yang melakukan persiapan fisik dan panitia pengarah yang melakukan persiapan teknis. 3. Lay Out Sidang Untuk memperlancar jalanya Musyawarah, salah satu persiapan pokok adalah pengaturan tata letak ruang yang efisien serta efektif sehingga terjangkau oleh seluruh pandangan peserta. Penempatan ruangan tersebut terdiri dari: - Tempat duduk untuk pimpinan sidang - Tempat untuk peserta - Tempat untuk peninjau dan undangan - Tempat untuk Konsultan/Peninjau - Tempat untuk sidang-sidang Komisi 1 1 Keterangan : 2 3 2 3 1. Pimpinan Sidang 4 4 4 2. Penasehat 4 3. Peninjau 1 4. Peserta 2 4 4 4 3 B. Pelaksanaan 1. Panitia Penyelenggara Berkewajiban untuk melancarkan jalannya musyawarah dengan menyediakan segala sesuatu hal yang dibutuhkan oleh Musyawarah seperti: - Akomodasi Peserta - Penyedian tempat dan alat untuk sidang - Buku pedoman bagi peserta dan lain-lain. 2. Panitia Pengarah Membantu/Menjelaskan kepada peserta sidang mengenai materimateri yang dibahas dalam Musyawarah. C. Pelaksanaan hasil-hasil Musyawarah. 1. Pembentukan Pengurus Dewan Ambalan/Racana Tim Formatur dalam proses pembentukan Pengurus Dewan Ambalan/Racana mencari dan menyusun komposisi kepengurusan harus memperhatikan hasil komisi organisasi yang telah disahkan dalam sidang pleno dengan tata cara pemilihannya ditentukan oleh tim formatur itu sendiri. 2. Pengesahan Presidium pimpinan sidang melaporkan hasil-hasil musyawarah kepada gugusdepan untuk disetujui dan disahkan menjadi: a. Program Kerja Ambalan/Racana untuk 1 masa bakti. b. Susunan Pengurus Dewan Ambalan/Racana 3. Pelantikan dan serah terima jabatan a. Pelantikan Pengurus Dewan Ambalan/Racana yang baru dilaksanakan oleh pembina Satuan serta disahkan oleh pembina Gugusdepan.

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 93

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

b. Serah terima dari Pengurus dewan Ambalan/Racana yang lama kepada Pengurus Dewan Ambalan/Racana yang baru.

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 94

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP) 1. Pengertian Menurut stoner : Suatu proses pengarahan dan pembarian pengaruh pada kegiatankegiatan dari sekelompok anggota yang saling berhubungan. Kepemimpinan akan timbul kapanpun dan diamanapun apabila : a. Ada orang yang dipengaruhi, b. Ada orang yang mempengaruhi, c. Orang yang mempengaruhi mendorong kepada tercapainya suatu tujuan. Sifat-sifat tertentu yang penting bagi kepemimpinan yang efektif : a. Kemampuan dan kedudukannya sebagai pengawas (Supervisor ability) b. Kebutuhan akan prestasi akan pekerjaan, mencakup pencarian, tanggung jawab dan keinginan untuk sukses. c. Kecerdasan, mencakup kebijakan, pemikiran yang kreatif dan daya pikir. d. Ketegasan (decisiveness), atau kemampuan untuk membuat keputusan-keputusan dan memecahkan masalah-masalah dengan cakap dan tepat. e. Kepercayaan diri (confidency), atau pandangan terhadap dirinya sebagai kemampuan untuk menghadapi masalah. f. Inisiatif, atau kemampuan untuk bertindak tidak tergantung, mengembangkan serangkaian kegiatan dan menemukan cara-cara baru atau inofasi. Lima ciri-ciri utama yang berpengaruh terhadap kepemimpinan organisasi a. Kecerdasan. b. Kedewasaan dan keluwesan hubungan sosial. c. Motivasi diri dan dorongan berprestasi. d. Sikap-sikap hubungan manusiawi. e. Keseimbangan emosi. 2. Macam-macam bentuk Kepemimpinan a. Pemimpin Formal, yaitu seseorang yang secara resmi diangkat dalam jabatan kepemimpinan, teratur dalam organisasi secara hirarki. Kepemimpinan formal ini lazimnya tidak dengan sendirinya dapat memberi jaminan bahwa seorang yang diangkat menjadi pimpinan formal dalam organisasi itu akan dapat diterima juga oleh anggota organisasi sebagai pimpinan yang sesungguhnya. Pemimpin Informal, kepemimpinan ini tidak mempunyai dasar pengangkatan resmi, tidak nyata terlihat dalam hirarkhi organisasi. Pemimpin ini dengan spontan diterima baik oleh para anak buahnya, oleh karena pemimpin informal memancarkan daya atau sifat-sifat kepemimpinan yang sesungguhnya seperti : - kemampuan memikat hati orang lain, - dapat menempatkan dirinya tepat diantara anak buah dengan hubungan yang serasi, - memang menguasai organisasi dan tujuannya dengan baik, kesuksesan

b.

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 95

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

c.

d.

- memiliki teknik-teknik kepemimpinan yang tepat, dll. Kepemimpinan langsung : kepemimpinan ini kegiatan dan pengaruhnya dilakukan dengan melalui sikap, perbuatan dan kata-kata orang yang memimpin secara langsung kepada anak buah pengikut atau orang lain yang dipimpin, mereka langsug berhadapan satu sama lain. Kepemimpinan tidak langsung : yang melakukan kegiatan dan pengaruhnya terdahap anak buah, pengikut atau orang-orang yang menerima pimpinan dengan cara yang tidak berhadapan satu sama lain, akan tetapi melalui perantara seperti : karangan-karang dalam surat kabar, majalah dan buku-buku.

3. Berbagai Cara Melakukan Kepemimpinan Cara seorang pemimpin melakukan kepemimpinannya dapat digolongkan atas beberapa golongan antara lain : a. Otokratis Kepemimpinan secara otokrasi adalah pemimpin menganggap organisasi tersebut miliknya sendiri. Tipe pemimpin seperti ini tidak mau menerima kritikan, saran dan pendapat, dan juga ia menganggap bawahan itu hanya sebagai alat saja. Akibatnya bawahan cenderung untuk mengabaikan perintah atau tanggungjawab, apabila tidak ada pengawasan langsung. Cara seperti ini dapat dijumpai dalam pemerintahan feodal. b. Militeristis Yaitu pemimpin yang memiliki sifat-sifat antara lain seperti dibawah ini : - Untuk menggerakkan bawahannya ia menggunakan sistem perintah yang biasa digunakan dalam ketentaraan, - Gerak-geriknya senantiasa tergantung kepada pangkat dan jabatannya, - Senang akan formalitas yang berlebih-lebihan, - Menuntut disiplin keras dan kaku dari bawahannya, - Senang akan upacara-upacara untuk berbagai keadaan, - Tidak menerima kritikan dari bawahan, dsb. c. Paternalistis Cara ini boleh dikatakan untuk seorang pemimpin yang bersifat kebapakan, ia menganggap bahwahanya sebagai anak atau manusia yang belum dewasa yang dalam segala hal masih memerlukan perlindungan dan bantuan. d. Kharismatis Pemimpin yang memiliki daya tarik yang amat besar, sehingga pengikutnya amat patuh dan setia, pengikutnya amat mencintainya. e. Laisses faire ( Secara bebas) Pemimpin membiarkan bawahanya berkehendak sendiri-sendiri. Akibatnya kekuasaan dan tanggung jawab menjadi simpang siur. f. Demokratis Cara demokratis perlakuanya bersifat kerakyatan dan persaudaraan. Pemimpin semacam ini mau menerima saran dan kritikan baik yang diminta maupun tidak demi suksesnya tujuan organisasi. 4. Azas-azas Kepemimpinan 1. Sifat-sifat seseorang. Seperti ketangkasan, keberanian, kecerdasan, kecepatan mengambil keputusan dsb. 2. Tradisi kepemimpinan yang bersumber dari : Menurut azaz kelahiran/keturunan seperti anak raja menjadi raja.

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 96

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

3. 4. 5. 6. 7.

Menurut tanur yang disebut azaz senioritas atau azas ansienitas. Kekuatan magis Prestige Kebutuhan yang kondisioner Kecakapan khusus Secara kebetulan

5. fungsi-fungsi kepemimpinan Fungsi-fungsi yang berhubungan dengan tugas atau pemecahan masalah yang menyangkut pemberian saran penyelesaian, informasi dan pendapat. Fungsi-fungsi yang berhubungan dengan pemeliharaan kelompok atau sosial yang menyangkut segala sesuatu yang dapat membantu kelompok berjalan lebih lancar persetujuan dengan kelompok lain. 6. Gaya-gaya kepemimpinan a) Gaya dengan orientasi tugas. Yaitu mengarahkan dan mengawasi bawahanya . b) Gaya dengan orientasi karyawan. Yaitu mencoba memotivasi bawahanya. 7. Peranan seorang pemimpin Sebagai seorang pencipta Sebagai seorang perencana Sebagai wakil kelompok Bertindak sebagai wasit atau hakim Bertindak sebagai seorang ayah Sebagai korban atau Kambing Hitam Menjalan peranan sesuai dengan rumus Ki Hajar Dewantara - Ing ngarso sung tulodo - Ing madya mangun karso - Tut wuri handayani

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 97

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

CARA MEMBERI INSTURKSI A. PENDAHULUAN 1. Instruksi adalah penyampaian suatu pengertian dan kecakapan kepada orang lain, untuk mencapai tuuan yang dikehendaki. 2. Memberi dan melaksanakan instruksi tidak hanya mengutamakan hasil yang diperolehnya tetapi lebih menitik beratkan pada latihan pengguaan nalar, pengembangan daya cipta, keterampilan dan ketangkasan. B. HAL-HAL YANG MEMPENGARUHI INSTRUKSI 1. Persiapan meliputi a) Penguasaan bahan b) Urutan / sistematika Instruksi c) Alat-alat Instruksi 2. Pembangkitan Minat 3. Cara Penyajian 4. Pengontrol Instruksi 5. Kesimpulan C. PELAKSANAAN PEMBERIAN INSTRUKSI Agar mencapai hasil yang diharapkan, maka diperlukan : 1. Pemberi Instruksi supaya berada di tempat yang jelas 2. Jangan memulai instruksi sebelum penerimaan keadaanya tertib 3. Bahasa yang dipergunakan mudah dimengerti 4. Suara yang terang, jelas dan tidak perlu cepat 5. Uraianya singkat dan tidak terlalu panjang 6. Bila perlu dibantu dengan peragaan 7. Berikan kesempatan bertanya 8. Bila instruksi diberikan secara tertulis, diberikan secara sistematik dan tulisan yang jelas. 9. Buatlah menarik perhatian sipenerima dan usahakan dapat menyingkirkan hal-hal yang mengganggu perhatian mereka. 10. Usahakan sipenerima dapat menggunakan seluruh inderanya. 11. Hal-hal yang dianggap penting pemberi instruksi dapat memberikan pengulangan-pengulangan 12. Berikan kesempatan bagi sipenerima instruksi untuk menyatakan kembali / mengkreasikan intstruksi yang telah menerima. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 98

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

Berbagai faktor yang ikut menentukan perhatian penerima instruksi adalah Gaya pemberi instruksi. Untuk diperhatikan hal-hal sebagai berikut. 1. Pakaian : a) Hendaknya berpakaian lengkap, bersih dan rapi b) Hindarkan pakaian yang aneh-aneh 2. Berdiri : a) Berdiri ditempat yang jelas b) Hindari berjalan mondar-mandir yang tidak perlu 3. Mata a) Pandangan mata hendaklah menyeluruh, artinya arahkan pada seluruh yang hadir secara bergantian dan dengan tepat. b) Jangan memandang seseorang atau tempat tertentu terlalu lama. c) Hindari sering melihat jam, memandang kebawah , memandang kelangit-langit atau memandang keluar. 4. Wajah Pergunakan/Tunjukkan wajah sesuai dengan yang diucapkan (gembira, sedih, dsb). Dalam hal ini tidak memerlukan penampilan wajah yang cerah, gembira, dan sebagainya. 5. Tangan Gerakan tangan hendaknya mengikuti maksud masalah yang dibicarakan, jangan bertentangan maksud, sehingga dapat mengaburkan pengertian. Bila tidak diperlukan, tidak usah memberikan gerakan tangan. Tunjukkan tulisan, gambar, benda yang sedang dibicarakan. 6. Suara dan Bahasa a) Hendakanya suara cukup jelas dan keras sesuai dengan besar ruangan dan jumlah pendengar. Dilapangangan gunakan suara yang jelas dan keras. b) Gunakan bahasa yang mudah dimengerti jangan berbelit-belit dan berikanlah tekanan suara ditemapat yang diperlukan. c) Bila dipergunakan bahasa asing harus tahu benar artinya, tahu cara pengucapanya dan penulisan yang tepat. 7. Kebiasaan-kebiasaan a) Hilangkan kebiasaan buruk, misalnya melempar kapur keatas, selalu membetulkan baju, celana, dsb. b) Hilangkan kebiasaan menggunakan kata-kata tertentu, misalnya: oooo, anu, ee, dsb.

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 99

Anda mungkin juga menyukai