Anda di halaman 1dari 3

Di sebuah negeri nun jauh disana, terdapat dua desa dimana warganya sangat jarang bertemu dan silaturahim.

Desanya terletak dan dipisahkan oleh sungai yang luas. Sehingga mereka jarang berkomunikasi. Salah satu desa sangat makmur dan sejahtera bernama Desa Wisma, sedangkan satu desa lagi sangat sederhana dengan segala keterbatasan bernama Desa Daya. Hal ini di akibatkan tidak adanya sarana penghubung antara Desa Daya dan Desa Wisma sehingga Desa Daya tak dapat menjual hasil panennya ke Desa Wisma. Namun, selang beberapa waktu datanglah seorang kontraktor yang bertugas untuk membangun jembatan penghubung antara kedua desa itu, kontraktor ini dari PT. BK yang terkenal jujur dan sangat bersahaja serta sangat senang dengan anak-anak. Ia memulai titik awal pekerjaannya membangun jembatan di Desa Daya. Boss : (Suasana terik dan melap peluh yang mengalir di leher). Wah, ternyata medan sungai

ini, tak begitu berat, panjang jembatan 100 meter. Bolehlah, 5 bulan selesai. (Sambil tersenyum). Mandor Boss Mandor : Boss, kira-kira beneran bisaji dikerja itu?. (Sambil garuk-garuk kepala). : Bisalah, kok kamu tidak percaya. Saya ini sudah berpengalaman, tenang saja. : Okelah Bos. (sambil meletakkan helmnya).

Tak lama berselang Mandor dan Boss ini kemudian berjalan di sepanjang jalan setapak di Desa Daya. Beberapa anak-anak kecil berlarian dan memerhatikan ke dua tingkah Boss dan Mandor ini dengan pakaian rapih. Emil : (Sambil Berbisik).Eh Sam, ada orang baru yang mau hancurkan desa ta. Kemarin

kuliat toh, mobil besarnya warna kuning hancurkan terasnya Pak Sodiq. Ihseremnya deh. Sam : Iyya kah, tidak kuliat ji saya. Na bilang mama kuw toh, itu kontraktor memang

kerjanya menghancurkan ji saja rumah-rumah penduduk, korup, dan banyak kalasinya. Tak lama kemudian seorang gadis kecil nyelonong dan ikut-ikutan nimbrung. Nia : Eh.ehehsotta kow semua, itu toh kontraktor kerjanya perbaiki rumah, jalan, dan

banyak lagi. Begitu memang orang kalau tidak update berita cess. Mendengar percakapan ketiga anak ini Boss dan Mandor mencuri dengar pembicaraan dan mulai menjelaskan panjang lebar.

Boss

: Humhumhumbegini anak-anakku sayang. Kontraktor itu kerjanya bukan

menghancurkan tapi memperbaiki, memlihara, dan menjaga. Baik itu bangunan, jalan, maupun jembatan yang nanti mau di bangun ini. Emil, Nia, dan Sam terkaget dengan kalimat Bapak Boss. Mereka serempak meloncat dan berhamburan menuju rumah masing-masing. Pak Boss hanya terbengong-bengong dan geleng-geleng kepala. Pak Mandor akhirnya mendekati Pak Boss. Mandor : Boss, begitu memang mi pandangan masyarakatta, apalagi banyak itu berita Pak di

Televisi a, kontraktor dipenjara karena bikin jembatan jadi runtuh, dan banyak yang mati Pak. Boss : Iyya, tapi kan PT. BK tidak begitu. Selama kurang lebih 4 dekade kita berkarya, terus

banyak mi juga pekerjaan yang sudah kita buat. Nggak gampang loh bisa jadi seperti sekarang, kerja keras pi orang, atur sana-sini, pecat sana-sini juga. Mandor : Iyya ya Pak. Kalau dipikir, harusnya kita banyak bersyukur. Nuntut naik gaji tapi tak

bisa naik kan kompetensi. Misalnya, masih saja ada juga yang ndak bisa komputer Pak. Boss : Itulah sebabnya, banyak yang harus kita benahi dan perbaiki sedikit demi sedikit.

Sudah-sudah, kita sekarang kembali ke Mess. Beberapa hari kemudian Emil : Eh kalau jadi nanti jembatan bisa maki main-main sama Tommy die. Telpon I pale

dulu deh. (Nia dan Sam tercengang dengan ponsel yang dipegang Emil). EhehAssalamualaikum, bero bagaimana mi ini, maumi dibangun jembatan ka. Kamu tau itu jembatan toh di Desa ku gang dibangun baru bisa tembus di Desa mu. Tommy Emil Tommy Emil Tommy Nia : Jadi kenapami?, jadi ko jagomi?. : Ya iyalah bero, secara Desa ku bakalan lebih maju dari Desa mu. : Dengar baik-baik nah, lebih ramai desa ku tidak terpencil, dan tidak kumuh bero. : Emde dehliat mi nanti. Ciniki mi sinampe, Cillaki juga gang desaku. : ello guaand. : Eh, apami nabilang bede si Bero. (Tanya Nia penasaran).

Sam Emil

: Iyya, apami nabilang si Bero. : Katanya, ello gua end, maksudnya sakit itu ma gello I lehernya mau I berobat.Ok.

Berselang berapa lama terdengar rebut-ribut dari arah tak jauh tempat mereka bermain. Ternyata sedang ada perselisihan akibat sengketa lahan sekolah dasar akibat akan adanya pemerataan lahan untuk pembangunan jembatan yang sedang dilakukan oleh guru-guru setempat.

Anda mungkin juga menyukai