Anda di halaman 1dari 2

(20) DAKWAH DAN PEMBINAAN UMAT BERAGAMA Menempatkan dakwah sebagai proses penyucian diri manusia sesuai fitrahnya

selaku hamba Allah dengan mencontohkan, menyeru kepada kebaikan, dan membentuk kepribadian bangsa. Menjamin kebebasan setiap pemeluk agama untuk menjalankan ajarannya masing-masing dengan sikap saling menghormati. Dakwah adalah upaya aktif, terencana dan menyeluruh agar umat manusia kembali menemukan jatidirinya (fitrah) sebagai hamba Allah yang saleh dan peduli dengan sesama. Dari produk dakwah seperti itu akan lahir generasi pengusung beban bangsa menuju baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur (negeri yang adil makmur serta diridlai Allah). Sentuhan dakwah yang paripurna sangat dinanti bangsa ini, karena permasalahan mendasar yang menjadi benang kusut bangsa terletak pada moralitas warga bangsa, terutama moralitas para elite pemimpinnya. Di sektor mana pun -- birokrasi, legislatif, penegak hukum, pelaku ekonomi, hingga komponen bangsa yang terkecil terlihat gejala runtuhnya moral. Laporan berbagai lembaga survei, baik dalam maupun luar negeri, selalu meletakkan Indonesia pada posisi tak mengenakkan. Negara terkorup, negara paling tidak aman (high risk security), negara yang dijauhi investor, dan sarang teroris (terrorist save havens) menjadi stigma memalukan buat bangsa yang mayoritas berstatus muslim. Belum lagi tingkat kriminalitas, semisal perampokan disertai pembunuhan, yang mendirikan bulu kuduk. Setiap bulan, tidak kurang terjadi lima perampokan dengan korban tewas sedikitnya enam orang. Sementara dalam aspek lain, laporan dari Badan Pemeriksa Keuangan membuat muka merah padam, karena penyimpangan anggaran negara telah menembus tiga puluh persen atau sepertiga dari total anggaran. Masalah yang membelit bangsa ini begitu kompleks, tapi induk dari semua itu tak lain adalah keringnya ruhani warga dari siraman petunjuk Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya. Agama buat sebagian orang tak lebih dari sekadar status atau ritus. Sehingga sepak terjang mereka dalam bermasyarakat, bekerja, bahkan bernegara seolah tak berhubungan dengan nilai-nilai relijius. Karena itulah, PK Sejahtera menempatkan diri sebagai garda terdepan dalam mencontohkan, menyeru, dan membentuk warga bangsa ini menjadi pribadi-pribadi yang dekat dan taat kepada Tuhannya. Disamping itu juga berguna bagi masyarakat sekelilingnya. Islam adalah agama damai (Din as Salam), sudah pasti antikekerasan dan kerusakan di muka bumi. Tiga prinsip kerja mencontohkan, menyeru, dan membentuk kepribadian -- merupakan pola dakwah yang patut dikembangkan. Seruan Islam ditujukan bagi kalangan yang mulai

72

menjauh dari nilai-nilai ilahiyah dan insaniyah yang suci. Seruan itu mengungkapkan subyek dan obyek dakwah berlaku bagi semua kelompok. Bagi mereka yang telah memahami pesan utama Islam, maka pelaksanaan ibadah dan penegakan syariah merupakan perkara yang lazim. Penerapan ajaran Islam yang benar tidak akan menimbulkan diskriminasi bagi pemeluk agama lain, karena sebagai sesama warga negara semua pihak memiliki hak dan kewajiban yang sama di mata hukum. Hal itu juga tercantum dalam Piagam Madinah, yang dirumuskan Nabi Muhammad Saw dan dikenal sebagai konstitusi tertulis pertama di dunia, yang menjamin penuh kebebasan untuk menjalankan syariat masing-masing agama. Saling memahami, saling menghargai, dan tolong menolong dalam kebajikan adalah dasar utama pembinaan hubungan antar umat beragama. Setiap pemeluk agama wajib melaksanakn keyakinannya masing-masing tanpa saling melecehkan. Dengan upaya yang terus-menerus tanpa mengenal lelah, PK Sejahtera akan bertekad memberikan yang kontribusi terbaik buat umat Islam dan bangsa Indonesia secara keseluruhan. Agar seluruh komponen bangsa tampil sebagai manusia-manusia yang amanah, baik kepada Tuhannya maupun masyarakatnya. ***

73

Anda mungkin juga menyukai