DISUSUN OLEH: PURWANINGTYAS DWI ASTUTI (11/322167/PSA/02389) FIRQO AMELIA (11/322186/PSA/02392) AGWIN DEGAF (11/322190/PSA/02394) EMI RENOAT (11/322248/PSA/02397) SUFIL LAILIYAH (11/322254/PSA/02398)
PENDAHULUAN
Bahasa Jawa merupakan salah satu bahasa yang
dialek Surabaya
Bocah = arek
->
rek
->
ker
contoh: raimu opoo? (kenapa dengan wajahmu?) Partikel a pada kalimat tanya contoh: koen wes tau mrunu a? (kamu sudah pernah kesana?) Pelafalan: /i/ titip -> /e/ tetep /u/ tutup -> /o/ totop tambahan /k/ di akhir kata iso -> isok bisa ono -> onok ada koyo -> koyok seperti
kata yang bernilai kadar rasa contoh: ndhiasmu ! (kepalamu !) Agus iku untune kuoning (Agus itu giginya kuning) Irfan Bachdim mlayune buanter (Irfan Bachdim larinya sangat cepat) Raine arek iku uelek (Wajah anak itu sangat jelek)
Pembentukan kata
PEMBAHASAN
Ciri verba/kata kerja (Surono, dkk. (1987: 17) 1. Jenis kata yang dominan mengisi satu fungsi predikat dan
apabila dinegatifkan dipergunakan kata tidak (gak bahasa Malangan) Wulan tuku narkoba Wulan membeli narkoba Wulan gak tuku narkoba Wulan tidak membeli narkoba
melakukan tindakan (ditandai oleh adanya kata karo). Andik Vermansyah mlayu karo ngece. Andik Vermansyah lari dengan mengejek
afiksasi 1. Verba bentuk N2. Verba bentuk N-/-no 3. Verba bentuk N-/-i 4. Verba bentuk -an
melakukan perbuatan berkaitan dengan apa yang dinyatakan pada bentuk dasar mengandung atau menjadi yang dinyatakan pada bentuk dasar naik apa yang dinyatakan pada bentuk dasar memainkan atau membunyikan apa yang dinyatakan pada bentuk dasar melakukan pekerjaan dengan menggunakan apa yang dinyatakan pada bentuk dasar melakukan pekerjaan atau menjadi apa yang dinyatakan pada bentuk dasar mengeluarkan benda konkret yang dinyatakan pada bentuk dasar mengeluarkan suara yang dinyatakan pada bentuk dasar
sebagaimana yang dinyatakan pada bentuk dasar. contoh: Ngadoh {adoh jauh + N-} menjauh
Bentuk dasar verba, menyatakan makna melakukan
perbuatan yang dinyatakan pada bentuk dasar. contoh: Nyepak {sepak tendang + N-} menendang
Bentuk dasar numeralia, menyatakan makna memperingati
genap yang dinyatakan pada bentuk dasar. contoh: Nyewu {sewu seribu + N-} memperingati genap seribu hari kematian
menjadikan sesuatu seperti yang dinyatakan pada bentuk dasar Contoh: Ngunggahno {unggah naik + N-/-no} menaikkan
Bentuk dasar nomina atau verba, bermakna melakukan
perbuatan untuk orang lain Contoh: Njotosno {jotos pukul + N-/-no} memukulkan
perbuatan yang dinyatakan pada bentuk dasar Contoh: Nyokoti {cokot gigit + N-/-i} menggigit
Bentuk dasar verba, bermakna:
Melakukan tindakan yang dinyatakan pada bentuk dasar pada objek Nuroni {turu tidur + N-/i} meniduri b. Objek terkena kejadian yang dinyatakan pada bentuk dasar dengan tidak sengaja. Nibani {tiba jatuh + N-/i}menjatuhi
a.
Bentuk dasar numeralia, bermakna memperingati genap hitungan yang dinyatakan pada bentuk dasar. Contoh: Mitoni {pitu tujuh + N-/i} tujuh bulanan kehamilan
Bentuk dasar verba, bermakna bertindak seperti yang dinyatakan pada bentuk dasar dengan santai. Contoh: playon {playu lari + -an} berlarian Bentuk dasar morfem pangkal, bermakna: a. melakukan perbuatan kesalingan (resiprokal) jotosan {jotos tinju + -an} saling meninju b. melakukan perbuatan sebagaimana dinyatakan oleh bentuk dasar, kluyuran {kluyur rayau + -an} merayau, pergi tanpa tujuan
KESIMPULAN
Pembentukan verba atau kata kerja bahasa Malangan dengan afiksasi (pengimbuhan) terdiri dari: 1. Verba bentuk N2. Verba bentuk N-/-no 3. Verba bentuk N-/-i 4. Verba bentuk -an
DAFTAR PUSTAKA
Chaer, Abdul. 2003. Linguistik Umum. Jakarta: PT Rineka Cipta.
(Morfologi Tujuh Bahasa Anggota Rumpun Austronesia dalam Perbandingan). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Poedjosoedarmo, S. dkk. 1979. Morfologi Bahasa Jawa. Jakarta: Pusat
Bahasa Jawa. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Prawiroatmodjo, S. 1994. Bausastra Jawa-Indonesia-Jilid II. Edisi ke-2. Jakarta: CV. Haji Masagung Ramlan, M. 1983. Morfologi: Suatu Tinjauan Deskriptif. Yogyakarta: CV. Karyono.
Robson, Stuart and Wibisono, Singgih. 2002. Javanese-English Dictionary.
Jawa. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Suwadji, Sabariyanto, D. Riyadi, S. Sudira, S. 1986. Morfosintaksis Bahasa
Jawa. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Verba Bahasa Jawa dengan Sistem Morfologi Verba Bahasa Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Wedhawati dkk. 2006. Tata Bahasa Jawa Mutakhir. Yogyakarta: Penerbit
Kanisius.