Anda di halaman 1dari 14

DUSUN NGASEM & GUBUKRUBUH, DESA GETAS, KECAMATAN IMOGIRI, KABUPATEN BANTUL, PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PETA INDEKS

SARI
Kegiatan pemetaan prinrisip stratigrafi ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai litologi, geomorfologi, proses geologi yang terjadi, dan potensi geologi yang kemudian dituangkan dalam bentuk peta geologi. Tahapan pemetaan geologi terdiri atas studi pustaka, pengamatan peta regional, survey tinjau (reconnaissance), yang dilanjutkan dengan pengumpulan data lapangan melalui observasi langsung ke lapangan dan terakhir penyusunan poster dan laporan pemetaan. Daerah pemetaan dilaksanakan pada daerah dusun Ngasem dan Gubukrubuh yangberada di Desa Getas, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang termasuk ke dalam Zona Pegunungan Selatan dan berada dalam Formasi Wonosari. Luas daerah pemetaan ini adalah seluas 1km2. Pola penyaluran yang berkembang di daerah ini berupa pola penyaluran subdendritik. Morfologi daerah pemetaan terdiri atas Satuan perbukitan berlereng curam dan Satuan perbukitan berlereng landai. Stratigrafi penyusun daerah pemetaan ini dimulai dari batuan yang paling tua yang berada pada bagian utara merupakan satuan batugamping berlapis hingga pada bagian paling selatan yang merupakan batuan yang paling muda adalah satuan batugamping kristalin . Struktur geologi yang ada di daerah ini amat sulit dijumpai, adapun lapisan batuan yang tersingkap dan terdapati struktur geologi berupa kekar berpasangan hanya dapat dilihat satu lapisan batuan yang berada pada bagian pojok kiri atas peta (pada arah barat laut). Potensi geologi positif daerah ini berupa penambangan phosphat, perkebunan, persawahan, hutan jati, dan pemukiman. Potensi geologi negatif berupa gerakan massa yang dapat berupa longsor dan penurunan muka tanah(sink hole) akibat adanya pelarutan batugamping baik oleh air permukaan maupun oleh air bawah permukaan.

POLA PENYALURAN

PETA GEOMORFOLOGI

KOLOM GEOMORFOLOGI

PETA GEOLOGI

PETA LINTASAN

PROFIL GEOLOGI

KOLOM STRATIGRAFI

KOLOM KESEBANDINGAN

ANALISA STRUKTUR
Maksima 1 : N 320 E / 78
Maksima 2 : N 56 E / 72 1 : N 10 E / 22

2 : N 172 E / 70
3 : N 286 E / 20

GEOLOGI SEJARAH
Sejarah geologi Desa Getas, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Provinsi Yogyakarta dimulai dengan diendapkannya batugamping berlapis pada bagian Utara daerah ini dengan ketebalan yang tebal. Batugamping berlapis ini menunjukkan gejala turbidit karbonat yang diendapkan pada kondisi laut yang lebih dalam. Hal ini dapat kita lihat dengan banyak terbentuknya lapisan yang bergradasi normal yang menandakan adanya perbedaan energi pengendapan butir yang terombakkan. Kemudian diendapkan diatasnya batugamping kristalin dimana memiliki sifat lebih keras. pada batugamping kristalin ini, dijumpai adanya fosil terumbu. Setelah diendapkannya batugamping kristalin tersebut, diendapkan kembali batugamping berlapis di atasnya, yang ciri batuan tersebut mirip dengan batugamping berlapis yang diendapkan pada awal keterbentukan daerah ini. fasies batuan ini juga berlangsung singkat seperti yang terjadi pada batugamping kristalin dibawahnya. Lalu, di atas batugamping berlapis ini diendapkan kembali batu gamping kristalin yang komposisi can ciri batuan yang sama dengan batugamping kristalin yang telah terendapkan sebelumnya. Pengulangan keterbentukan batugamping berlapis dan batugamping kristalin ini kemungkinan merupakan hasil dari naik turunnya muka air laut relatif. Pada awalnya, terendapkan batugamping berlapis pada laut dalam, setelah cukup lama, terjadi penurunan muka air laut relatif yang menyebabkan lebih banyak material karbonat yang terkandung dalam air laut dan proses diagenesa batuan terjadi lebih intensif sehingga membentuk batugamping kristalin. Pada jangka waktu yang relatif pendek,terjadi kembali kenaikan muka air laut relatif, daerah ini kembali berada pada laut dalam, proses turbidit kembali terjadi dengan komposisi material yang sumbernya sama seperti batugamping berlapis sebelumnya. Setelah itu, dalam waktu yang relatif singkat, kembali terjadi penurunan muka air laut relatif, yang juga pada lingkungan sama,kembali diendapkan batugamping kristalin di atas batugamping berlapis. Karena hampir tidak adanya struktur endogenik yang mengenai daerah ini,perlapisan yang ada hampir mirip dengan saat diendapkan dulu. Adapun proses eksogen yang mengenai daerah ini sejak tersingkap menyebabkan bentuk morfologi daerah ini menjadi seperti sekarang ini.

DAFTAR PUSTAKA
Panitia Pelaksana Pemetaan Geologi, 2010., Buku Panduan

Geologi Lapangan Pemetaan Geologi 2010, Jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada Van Bemmelen, R.W., 1949, The Geology of Indonesia, Vol. 1 A, Government Printing Office, The Hauge, Amsterdam. Van Zuidam, R.A., 1983, Guide to Geomorphologic Aerial Photographic Interpretation And Mapping, ITC, Enchede, The Netherlands. Tim EGR. 2002. Buku Panduan Ekskursi Geologi Regional. Yogyakarta: Unpublished

Anda mungkin juga menyukai