Anda di halaman 1dari 2

SAY TO NOT DRUGNARKOBA

Oleh :Beni Saputra/s.beni@ymail.com Fisika,FMIPA 2007

Sabtu,26 Juni 2010

14.00 wib

Ditulis saat peringatan hari Anti Narkoba Internasional (Yaitu) orang yang sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia,sedangkan mereka mengira telah berbuat sebaik-baiknya(Q.S Al-Kahf:104) Hanya orang yang bodohlah yang menggunakan Narkoba sebagai obat penenang,Narkoba adalah racun dunia dan akhirat,mereka yang mengonsumsi narkoba hidupnya akan resah,meresahkan diri sendiri maupun orang lain dan di masyarakat akan menjadi bahan perbincangan karena ada orang yang kurang waras minum racun,padahal dia kaum intelektual,tahu seluk-beluk tentang narkoba,itulah yang dilakukan sebagian pelajar,mahasiswa dan pemuda saat ini.Mereka cerdas pada dasarnya tetapi tidak pernah berpikir tentang masa depan yang panjang,hidup penuh glamour dan waktunya sia-sia,sampai kapan mereka akan sadar.Apakah sampai nyawa di tenggorokan mereka baru sadar?. Hari Anti Narkoba Internasional tersebut perlu diperingati dengan agenda khusus yaitu sosialisasi tentang bahaya narkoba kepada semua lapisan masyarakat,khususnya para pemuda dan remaja yang sangat rentan terhadap pengaruh narkoba dalam pergaulan dan lingkungannya.Data terkini menurut Tamrin dari Badan Narkotika Nasional(BNN) menyebutkan bahwa pemuda dan remaja yang terkena narkoba ada 1,99%,karena bahaya narkoba yang menimpa generasi masa depan bangsa inilah perlu adanya undang-undang khusus tentang narkotika.UU narkotika nomor 35 tahun 2009 telah disahkan.Sikap Indonesia harus tegas dalam penanganan kasus narkoba ini,selain membahayakan diri sendiri juga akan merusak moral bangsa ini ke depan. Setelah terbentuknya BNN,berlanjut juga terbentuknya BNP(Badan Narkotika Propinsi) dan selanjutnya BNK(Badan Narkotika Kecamatan),dengan demikian maka kinerja BNN akan terarah dan lebih mendalam karena dibantu oleh BNP dan BNK.Pada UU Narkotika pasal 54 telah dijelaskan bahwa himbauan bagi pecandu untuk wajib direhabilitasi.Saat peringatan Hari Narkotika Internasional,gubernur Mataram,NTB H.Badrul Munir mengatakan dalam sambutannya bahwa narkoba adalah bahaya laten,pengguna narkoba saat ini semakin meningkat karena pengaruh pergaulan dan lingkungan masyarakat yang menyimpang tersebut sangat kuat.Masalah narkoba dan penggunanya yang semakin hari semakin meningkat ini butuh peran kita semua untuk memberantasnya,ini bukan lagi masalah nasional tetapi masalah dunia internasional juga,sehingga diharapkan penerus-penerus bangsa ke depan lebih cerdas dalam memimpin negerinya. BNN menyebutkan bahwa di Indonesia terdapat 3,6 juta jiwa menjadi pecandu narkoba.Ini perlu adanya tempat rehabilitasi khusus dalam menangani kasus pecandu narkoba,tempat rehabilitasi ini memang sudah ada yang terdapat di Jawa Barat,pecandu tersebut harus dijangkau dan diarahkan dalam rehabilitasinya dengan tidak mengulangi dalam mengkonsumsi narkoba lagi.Hal tersebut memang sangat perlu bahkan program dari BNN adalah penjangkauan dan pendampingan bagi para pecandu narkoba tersebut.Cara yang dilakukan oleh BNN adalah melalui pendekatan humanis,pendekatan masyarakat dan kerjasama dengan Departemen Kesehatan sementara BNN sebagai penyedia fasilitas. Menurut Lorensius yang dahulu pengguna narkoba,tiga tahun dipenjara di Grobokan dan terkena HIV tahun 2002,dibebaskan tahun 2008 setelah sembuh menjadi anggota Penyuluhan tentang bahaya NAPZA di Bali.Menurut pemaparan di RRI Lorensius mengatakan bahwa dahulu

dia adalah pengguna narkoba aktif,hal ini karena pengaruh pergaulannya dengan orang pendatang atau bule yang berkunjung ke Bali untuk berwisata.Mengapa seseorang justru lari ke narkoba,ini karena faktor salah pergaulan sehingga menyimpang jauh dari etika moral dan lingkungan dan juga kurangnya perhatian orang tua dewasa ini karena bekerja seharian sehingga anak-anaknya terlepas dari pengawasan kedua orang tuanya.Inilah pemicu utama larinya anak pada narkoba. Lorensius mengatakan saat di wawancarai RRI Sabtu,26 Juni 2010 bahwa pada tahun 1974 di Kute Bali banyak yang memakai heroin yang dibawa oleh orang-orang pendatang seperti orang-orang bule yang beberapa bulan tinggal di sana,karena itulah angka kematian mencapai 15.000 orang/tahun karena mengkonsumsi heroin dan sabu baik hisap maupun suntik.Mereka ratarata yang meninggal di bawah umur 35 tahun,hal ini disebabkan juga karena adanya komplikasi penyakit yang semakin hari semakin parah sehingga sulit diobati yang berakhir pada kematian. Lorensius juga menghimbau kepada generasi penerus bangsa ini para pemuda Indonesia agar jangan sampai terayu oleh barang haram yang memabukkan dan merugikan diri sendiri maupun lingkungan sekitar kita. Menurut Prof.Dadang Ahli Rehabilitasi Narkotika di Madani Mental Center mengatakan bahwa kalau yang dilarang jangan dicoba-coba nanti akhirnya termakan juga,beliau sepakat dengan adanya KOWANI(Kongres Wanita Indonesia) yang mengharamkan narkoba.Tata cara merehabilitasi pecandu narkoba atau NAPZA adalah melakukan proses terapi,membuang racun(detoksifikasi),lalu membuang memori di otak pecandu tentang hal-hal yang berkaitan dengan narkoba,ini dilakukan dalam kurun waktu seminggu.Supaya tidak kambuh lagi,harus ada penjagaan dan pendampingan agar tidak kembali bergaul dengan pengguna yang masih aktif.Supaya ada perubahan setelah direhabilitasi maka pecandu tersebut diarahkan ke hal-hal yang positif,pengobatan selanjutnya yaitu dengan psikologi konseling dan metode spiritual berobat serta bertaubat.Terkena narkoba juga terkena penjajahan karakter dan mental seseorang.Terapi tersebut juga sama persis yang dilakukan oleh kampus UNITRA(Unit Terapi) di BNN,hal yang lebih ditekankan yakni olahraga dan persiapan kembali berbaur ke masyarakat di lingkungannya.Bagi anda yang ingin berkonsultasi seputar Narkotika ke BNN hubungi nomor pusatnya yaitu 021 80880011. Sanksi tentang pengguna narkoba telah diatur dalam UU Narkotika nomor 35 tahun 2009 yaitu ancaman hukuman berat dan saat ini ada 58 orang pengguna narkoba yang terkena sanksi hukuman mati,tinggal menunggu waktu eksekusi saja. Kita sebagai warga Indonesia yang baik dengan umat muslim terbanyak harus sadar akan bahaya narkoba untuk menjaga generasi kita ke depan agar jangan dekat-dekat dengan narkoba yang menyengsarakan hidup manusia di dunia dan akhirat.Mari jaga generasi muda kita dari narkoba.

By : KOMSAT KAMMI AL-QUDS DEPSOSMAS

Anda mungkin juga menyukai