Anda di halaman 1dari 56

BAB 4

BARISAN DAN DERET

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

: Menggunakan konsep barisan dan deret dalam pemecahan masalah : 1. Menentukan suku ke-n barisan dan jumlah n suku deret aritmatika dan geometri 2. Merancang model matematika dari masalah yang berkaitan dengan deret 3. Menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan deret dan menafsirkan solusinya.

Untuk mempersiapkan pendidikan anak-anaknya, seorang ayah menabung di sebuah bank. Pada tahun pertama ia menabung sebesar Rp 100.000,00 per bulan, pada tahun berikutnya, ia menaikkan tabungannya manjadi Rp 150.000,00 per bulan. Pada tahun ketiga ia menaikkan lagi tabungannya menjadi Rp 200.000,00 per bulan, demikian seterusnya setiap tahun ia menaikkan sebesar Rp 50.000,00.

Setelah 10 tahun, berapakah besar uang yang sudah ditabungkan ayah? Penyelesaian dari permasalahan di atas, akan sangat mudah apabila menggunakan konsep barisan dan deret. Pada pokok bahasan ini, kita akan mempelajari mengenai barisan dan deret aritmatika dan geometri. Untuk lebih jelasnya, perhatikan peta konsep di bawah ini: Barisan Aritmatika Suku ke-n Barisan Aritmatika Suku Tengah dan Sisipan Barisan Aritmatika Deret Aritmatika

Aritmatika

Barisan Geometri Suku ke-n Barisan Geometri Barisan dan Deret

Geometri

Suku Tengah dan Sisipan Geometri Deret Geometri Deret Geometri Tak Hingga

Notasi Sigma

Bunga Majemuk Anuitas Bunga Tunggal

Penerapan Deret Arimatika dan Geometri

Motivasi

Johann Carl Friedrich Gauss (30 April 1777-23 Februari 1855) adalah matematikawan, astronom dan fisikawan Jerman legendaries, sebagai salah satu matematikawan terbesar selain Archimedes dan Isaac Newton. Ia dilahirkan di Braunsehweig, Jerman. Saat umurnya belum genap 3 tahun, ia telah mampu membetulkan kesalahan daftar gaji tukang batu ayahnya. Pada umur 10 tahun ia dan teman-teman sekelasnya mendapatkan soal dari gurunya untuk menghitung deret 1 + 2 + 3 + + 100. Dalam waktu singkat, Gauss memberikan jawaban yang ditulis pada selembar kertas. Guru mengecek jawaban tersebut dan ia terkejut karena Gauss memberikan jawaban yang benar dalam waktu singkat. Bagaimana Gauss menemukan jawaban itu dalam waktu singkat? Apakah kalian bisa menemukan jawaban dari soal tersebut dalam waktu singkat pula? Permasalahan ini akan dijelaskan pada uraian materi berikut ini.

4.1. Barisan dan Deret Seorang ayah menyiapkan biaya pendidikan anak-anaknya dengan cara menabung. Pada tahun pertama ia menabung Rp. 50.000,00 perbulan. Pada tahun kedua ia menambah jumlah uang yang ditabung menjadi Rp.75.000,00 perbulan. Demikian seterusnya setiap tahun dinaikkan Rp. 25.000,00 perbulan. Tanpa memperhitungkan bunga dari pihak bank, berapakah jumlah tabungan ayah setelah sepuluh tahun mendatang? Permasalahan diatas merupakan suatu masalah yang berkaitan dengan barisan dan deret. Apa yang dimaksud dengan barisan dan deret? Perhatikan bentuk-bentuk berikut ini! a. 1, 2, 3, 4, 5 b. 2, 7, 12, 17, 22, 27, c. , 2, 1, 0, 1, 2, d. 6, 8, 10, 12, e. 1, 2, 4, 8, f. 1 ,1,,3,,9, 3

g. 3, 2, 10, 11, 8, 7, 13, h. 1 + 2 + 3 + + 20 i. 3 + 6 + 9 + + 99 j. U1 + U2 + U3 + Un

Bentuk-bentuk pada a sampai dengan f merupakan contoh barisan bilangan, yaitu bilangan-bilangan yang diurutkan menurut suatu aturan tertentu. Sedangkan bentuk pada g bukan barisan bilangan. Bentuk pada h j adalah deret bilangan, yaitu bentuk jumlah dari suatu barisan. Secara umum suatu barisan yang terdiri dari n suku, dinyatakan U1 , U2 , U3 , Un dengan : U1 : suku pertama U2 : suku kedua Un : suku ke n

Contoh 1: Tuliskan 5 suku berikutnya pada barisan : a. 1, 4, 7, 10,

b. 6, 9, 13, 18, Penyelesaian : a. 1, 4, 7, 10, dengan memeprhatikan barisan tersebut, kita ketahui bahwa antar suku mempunyai selisih 3 maka empat suku beriklutnya: 1, 4, 7, 10, 13, 16, 19, 22. b. 6, 9, 13, 18, Selisih U1 dan U2 adalah 3 Selisih U2 dan U3 adalah 4 Selisih U3 dan U4 adalah 5 Jadi selisih berikutnya adalah 6, dan seterusnya. Sehingga empat suku berikutnya 6, 9, 13, 18, 24, 31, 39, 48 Contoh 2: a. Un b. Un a. Un U1 U2 U3 U4 b. Un Un Un Un Un = 2n + 4 = n2 + 2n = 2n + 4 = 2 (1) + 4 = 6 = 2 (2) + 4 = 8 = 2 (3) + 4 = 10 = 2 (4) + 4 = 12 = n2 + 2n = (1)2 + 2n = 3 = (2)2 + 2n = 8 = (3)2 + 2n = 15 = (4)2 + 2n = 24

Penyelesaian :

Jadi empat suku pertamanya adalah 6, 8, 10, 12

Jadi empat suku pertamanya adalah 3, 8, 15, 24

Contoh 3: Suatu barisan bilangan mempunyai aturan Un = 7n + 4. a. Tentukan suku ke 5 b. Suku keberapakah yang nilaianya 81? Penyelesaian : a. Tentukan suku ke 5 suku kelima = U5 = 39 b. Suku yang nilaianya 81 81 7n = 7n + 4 = 77 n = = 11 Jadi suku yang nilainya 81 adalah suku ke-11 Contoh 4: Tentukan rumus suku ke-n dari barisan 10, 12, 14, 16, Jawab : n n n n Un = 2 n + 8 Jadi rumus suku ke-n adalah Un = 2n + 8. = 1 U1 = 10 = 2 1 + 8 = 2 U2 = 12 = 2 2 + 8 = 3 U2 = 14 = 2 3 + 8 = 4 U1 = 16 = 2 4 + 8 77 7 = 7 (5) + 4 = 35 + 4

Latihan 1 1. Tentukan lima suku berikutnya dari barisan bilangan: a. 1, 6, 11, 16, ... b. 10, 7, 4, 1,... c. 1, 4, 9, 16,... d. 2, 6, 18, 54,... a. 3, 2, 1, 0,... b. 2, 7, 12, 17, ... c. 2, 6, 12, 20,... d. 8, 4, 2, 1, ... 3. Tentukan empat suku pertama dari barisan yang mempuynyai aturan berikut: a. Un = 5n 8 b. Un = 3n2 + 1 c. Un = 3nn4 d. Un = n (n2 + 8) 4. Suatu barisan bilangan suku ke-n nya mempunyai aturan Un = (3n + 10) a. Tentukan U2 dan U4 b. Tentukan nilai n untuk Un = 35 4.1.1. Barisan dan Deret Aritmatika A. Barisan Aritmatika Barisan artimatika ialah suatu barisan yang selisih tiap dua suku yang beruruitan selalu sama. Selisih tersebut disebut beda yang dilambangkan dengan huruf b, sebagai contoh : a. Barisan 2, 6, 10, 14,; dengan beda b = 6 2 = 10 6 = 4 e. Un = f. U n = 1 2 n +3 2 n+4 2 e. 1, 2, 4, 8 f. 1 1 1 1 , , , ,.... 2 4 8 16 1 ,... 3

g. 9, 3, 1,

h. 12, 22, 32, 42, ...

2. Tentukan rumus suku ke-n dari barisan-barisan berikut:

b. Barisan 10, 5, 0, 5, ; dengan beda b = 5 10 = 0 5 = 5 Misalkan U1, U2 , Un adalah barisan aritmatika dengan selisih b dan suku pertama a, maka: U1 = a U2 = U1 + b = a + b U3 = U2 + b = a + b + b = a + 2b Un = Un-1 + b = {a + (n 2)} + b = a + (n 1) b Sehingga diperoleh : Bentuk umum barisan aritmatika: a, a + b, a + 2b, a + 3b,, a + (n-1)b dengan a = U1 (suku pertama) b = Un Un - 1 B. Suku ke-n suatu barisan aritmatika Dari bentuk umum barisan aritmatika di atas, a, a + b, a + 2b, a + 3b,, a + (n-1)b maka rumus suku ke-n Un = a + (n 1)b Contoh 5: Diketahui suatu deret aritmatika 5, 7, 9, 11,... Tentukan suku ke-15 Jawab : a b n = 5 = 75=2 = 15 Un = a + (n 1) b = 5 + (15 1) 2 = 5 + 14 2 = 5 + 28 = 33

Contoh 6 Suatu barisan aritmatika mempunyai suku ke-2 = 8 dan suku kje -5 20. tentukan: a. Suku pertama dan bedanya b. Suku ke-n c. Suku ke-20 jawab : a. U2 U5 =a+ b =8 = a + 4b = 20 b=4 b. Un = a + (n 1) b = 4 + (n 1) 4 = 4 + 4n 4 = 4n c. Un U20 = 4n = 4 (20) = 80 Contoh 7 Diketahui barisan aritmatika U2 + U3 = 35 dan U3 + U5 = 50 a. Tentukan suku pertama dan bedanya b. Tentukan suku ke-10 Jawab : a. U2 + U3 = 35 (a + b) + (a + 2b) U3 + U5 = 50 (a + 2b) + (a + 4b) 2a + 6b = 50 a + 3b = 25.........................(ii) = 35 = 50 2a + 3b = 35..........................(i) Untuk b = 4 a+b=8 a =4 =

3 b = 12 a + 4 = 8

dari (i) dan (ii) diperoleh: 2a + 3b = 35 a + 3b = 25 a = 10 a + 3b = 25 10 + 3b = 25 3b = 25 10 3b = 15 B= 5 Jadi a = 10 dan b = 5 b. Suku ke-10 Un U10 = a + (n 1)b = 10 + (10 1) 5 = 10 + (9) 5 = 10 + 45 = 55 Contoh 8: Diketahui suatu barisan artimatika 99, 96, 93,... Suku ke berapakah yang nilainya nol? Jawab: U1 = a = 99 b =3 Un = 0 Un = a + (n 1) b 0 0 = 99 + (n 1) (3) = 99 + 3 3n

3n = 102 n = 34

Latihan 2 1. Tentukan beda (b) dan suku ke-12 dari setiap barisan aritmatika berikut ini : a. 20, 18, 16, 14 b. 6, 6 , 7, 7 c. 44, 39, 34, 29 a. U1 = 6 dan b = 5 b. U3 = 17 dan b = 3 c. U4 = 2 dan U10 = 10 3. Tentukan nilai a, b dan Un dari barisan aritmatika di bawah ini jika : a. U3 = 22 dan U6 = 37 b. U10 = 15 dan U20 = 20 4. Pada barisan aritmatika diketahui U7 = 20 dan U8 + U12 = 64. tentukan nilai U1 + U20. 5. Tentukan nilai suku ke -30 dari barisan 3 , 12 , 27 , 48 ,... d. 4 2 , 6 2 , 8 2 , 10 2 ,... e. 5,4 , 4,3 f. 25x, 22x, 19x, 16x,

2. Tentukan nilai suku ke-20, jika diketahuyi :

6. Tentukan banyaknya suku dari barisan 1, 6, 11, , 121 7. Berapakah banyaknya bilangan asli antara 10 dan 85 yang habis dibagi 5 ? 8. Berapakah banyaknya bilangan asli kurang dari 200 yang habis dibagi 3 ? 9. Berapakah banyaknya bilangan asli antara 100 dan 300 yang habis dibagi 8 tetapi tidak habis dibagi 12 ? 10. Jika suku ke-n suatu barisan aritmatika adalah 250, suku pertamanya adalah 3 dan suku kelimanya adalah 55, tentukan banyak suku barisan tersebut ! C. Suku Tengah dan Sisipan dari Barisan Aritmatika 1. Suku Tengah Barisan Aritmatika Suku tengan (Ut) dari suatu barisan aritmatika adalah suku yang berada di tengah-tengah (suku paling tengah). Barisan aritmatika yang jumlah sukunya ganjil dan paling tidak terdiri dari 3 suku, maka memiliki suku tengah.

Misal : U1, U2, U3 U1, U2, U3, U4, U5 U1, U2, U3, U4, U5, U6, U7 suku tengahnya U2 suku tengahnya U3 suku tengahnya U4

Misal diberikan barisan aritmatika U1, U2, , Ut, Ut + 1, ,U2t-1 dengan suku tengah Ut dan banyaknya suku (2t 1), maka berdasarkan rumus Un, diperoleh : Ut = a + (t 1) b = = 1 1 2a + 2 ( t 1) b 2 2 1 { 2a + 2( t 1)b} 2 U2t-1 = = = 1 {a + a + (2t 2)b} 2 1 {a + U2t-1} 2 1 {U1 + U2t-1} 2

Jadi besarnya suku tengah dihitung dengan rumus : Ut =


1 (U1 + U2t-1) 2

Atau

Ut =

U1 + U n 2

atau

2 U t = U1 + U n

dengan t

1 (n+1) untuk n ganjil 2

Ut = suku tengah a b = U1 = suku pertama = selisih

Un = suku ke-n (suku terakhir) Contoh 9

Ditentukan barisan aritmatika 11, 15, 19, , 203. banyaknya suku barisan itu ganjil. Tentukan suku tengahnya dan nomor berapakah suku tengahnya? Jawab: 11, 15, 19, , 203 a = 11 b=4 Ut = U 1 + U n 11 + 203 214 = = = 107 2 2 2 = a + (t 1) b = 11 + (t 1) 4 = 11 + 4t 4 = 7 + 4t = 25 Un = 203

Jadi suku tengahnya Ut = 107 Ut 107 107 107 t

Jadi suku tengahnya suku ke-25 Contoh 10 : Diketahui suatu barisan x 2, x, 2x 2, 2x, 2x + 2. tentukan nilai X agar barisan ini membentuk barisan aritmatika. Jawab : U1 U2 U3 =x2 =x = 2x 2 U1 + U 5 2 U 3 = U1 + U 5 U2 2(2x 2) = (x 2) + (2x + 2) 4x 4 4x 3x x = 3x =4 =4 U4 = 2x U5 = 2x + 2

Barisan tadi terdiri dari 5 suku, maka berlaku : U3 =

Jadi agar membentuk barisan aritmatika maka nilai x = 4 2. Suku Sisipan Barisan Aritmatika

Diantara setiap dua suku berurutan pada barisan aritmatika disisipkan k suku, maka barisan aritmatika yang baru (yang terbentuk) diperoleh: dengan: b k +1 n, = n + (n 1)k b = b : beda setelah disisipi n : banyaknya suku setelah disisipi b n Contoh 11: Diantara bilangan 3 dan bilanganh 31 disisipkan 6 bilangan sehingga membentuk barisan aritmatika. Hitunglah beda dari barisan tersebut! Jawab : k b =6 = 31 3 = 28 b 28 28 = = =4 K +1 6 +1 7 : beda sebelum disisipi : banyaknya suku sebelum disisipi

b =

Jadi beda yang baru (b) = 4

Latihan 3 1. Tentukan suku tengah dari barisan aritmatika berikut ini: a. 4, 6, 8, 10, , 32 b. 7, 2, 3, 8, , 93 c. 12, 5, 2, 9,, 72 2. Ditentukan barisan aritmatika 30, 36, 42, , 162. Tentukan suku tengahnya dan nomor berapakah (suku keberapakah) suku tengahnya? 3. Suku tengah dan suku terakhir suatu barisan aritmatika berturut-turut adalah 85 dan 148. jika suku ke-3 adalah 36 maka: a. Berapakah suku pertama dan beda barisan tersebut? b. Berapakah banyak suku pada barisan tersebut?

4. Diantara bilangan 15 dan bilangan 30 disisipkan empat bilangan sehingga membentuk barisan aritmatika. Tentukan : a. beda setelah disisipi b. barisan bilangan tersebut 5. Diantara dua suku berurutan pada bilangan 14, 22, 30,... disisipi 3 bilangan sehingga membentuk barisan aritmatika yang baru. a. tentukan beda setelah disisipi b. tentukan suku ke-20 dari barisan aritmatika yang baru D. Deret Aritmatika Deret aritmatika dari barisan aritmatika U1, U2, U3,Un adalah U1 + U2 + U3 ++ Un. Jika Sn menyatakan jumlah n suku pertama, maka : S1 = U1 S2 = U1 + U2 S3 = U1 + U2 + U3 U2 = S2 S1 U3 = S3 S1 Un = Sn Sn 1 buah

Sn = U1 + U2 + U3 + + Un Karena U1 = 0, U2 = a + b, U3 = a + 2b, ...Un 2 = a + (n 3) b = Un 2b, Un-1 = Un b, maka : Sn = a + (a + b) + (a + 2b) + Sn = Un + (Un b) + (Un 2b) + + (Un 2b) + (Un b) + Un + (a + 2b) + (a + b) + a +

2 Sn = (a + Un) + (a + Un) + (a + Un).+ (a + Un) + (a + Un) + (a + Un) Sebanyak n suku Sehingga : 2 Sn Sn Sn = = = n (a + Un) n (a + U n ) 2

1 n (a + U n ) 2

Karena Un = a + (n 1)b, maka Sn = Sn = 1 n (a + a + (n 1) b) 2 1 n (2a + (n 1)b) 2

Diperoleh rumus jumlah n suku yang pertama : 1 Untuk a, b, n diketahui Sn = n{2a + (n 1)b} 2 1 Untuk a, Un diketahui Sn = n (a + U n ) 2 Un = Sn Sn 1

Sekilas info: Bagaimana Gauss yang berumur 10 tahun menyelesaiakn soal 1 + 2 + 3 + + 100 dengan singkat? Untuk menjawab soal tersebut, Gauss menggunakan cara sebagai berikut: 1 + 2 + 3 + + 100 100 + 99 + 98 + + 1 +

101 + 101 + 101 + + 101 = 101 100 = 10.100 Sehingga jumlah dari 1 + 2 + 3 + + 100 =

Contoh 12 Hitunglah jumlah 10 suku pertama dari deret aritmatika 3 + 7 + 11 +... Jawab : a S10 S10 = 3, b = 4, n = 10 = = 1 n{2a + (n 1)b} 2 1 10{2(3) + (10 1)(4)} 2

= 5 {6 + 9 (4)} = 5 {6 + 36} = 5 (42) = 210 Contoh 13: Hitunglah jumlah dari deret aritmatika 2 + 7 + 12 + ...+ 97 Jawab : a = 2, b = 5, Un = 97 Un = a (n 1)b 97 = 2 + (n 1)5 95 = (n 1) 5 19 = n 1 n = 20 Jadi jumlah n suku pertama : Sn = 1 n{2a + (n 1)b} 2 1 20{ 2 2 + 19 5} 2

S20 =

= 10 {4 + 95} = 990 Contoh 14 Tentukan jumlah bilangan asli antara 10 dan 100 yang habis dibagi 4 tetapi tidak habis dibagi 8! Jawab: (i) Bilangan yang habis dibagi 4 adalah : 12 + 16 + 20 + ... + 96 = Sn a = 12, b = 4 , Un = 96 Un = a + (n 1) b 96 = 12 + (n 1) 4 96 = 12 + 4n 4 96 = 8 + 4n 4n = 88 n = 22

Sn = = =

1 n (a + U n ) 2 1 22 (12 + 96) 2 1 22(108) 2

= 1188 (ii) Bilangan yang habis dibagi 4 dan habis dibagi 8 adalah: 16 + 24 + + 96 = Sn a = 16, b = 8 dan Un = 96 Un = a + (n 1) b 96 = 16 + (n 1) 8 96 = 16 + 8n 8 8n = 88 n = 11 1 n (a + U n ) 2 1 11(16 + 96) 2 1 11(112) 2

Sn = = =

= 616 Jadi, jumlah bilangan asli antara 10 dan 100 yang habis dibagi 4 dan tidak habis dibagi 8 adalah : 1188 616 = 572 Latihan 4 1. Hitunglah jumlah 15 suku pertama dari deret aritmatika berikut ini : a. 3 + 10 + 17 + 24 + b. 2 + 4 2 + 7 2 + 10 2 + ...

c. 70 68 66 64 Jawab : a. .. ..

b. .. .. c. .. .. 2. Hitunglah jumlah dari deret aritmatika berikut ini: a. 10 + 12 + 14 + + 30 b. 1 3 5 21 + + + ... + 2 2 2 2 .. b. .. .. 3. Suatu deret aritmatika diketahui suku ke-2 = 18. jumlah suku ke-6 dan ke-8 adalah 16. hitunglah jumlah 14 suku pertamanya! Jawab : .. .. 4. Hitunglah jumlah bilangan asli kurang dari 200 yang habis dibagi 3 dan tidak habis dibagi 9! Jawab : .. .. 5. Tentukan rumus suku n (Un) dari Sn = 3n2 2n ! Jawab : .. .. Tugas Kerjakan secara berkelompok ! Bentuk kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4 orang untuk mengerjakan soal berikut ini. 1. Anto menabung di sebuah koperasi sebesar Rp. 200.000,00. jika koperasi tersebut memberikan keuntungan sebesar 1% per bulan dari modal awal, maka berapakah uang Anto setelah dua tahun?

Jawab : a. ..

Jawab :

.. ..

2. Tita membeli tape recorder seharga Rp. 680.000,00. jika harga tape recorder tersebut selalu menyusut sebesar 5% dari harga beli per tahunnya, maka tentukan harga tape tersebut setelah dipakai selama 10 tahun ! Jawab : .. .. 3. Tunjukkan bahwa tiga bilangan berurutan U1, U2 dan U3 membentuk barisan aritmatika apabila memenuhi persamaan 2U2 = U1 + U3 Jawab : .. .. 4. Tunjukkan bahwa empat bilangan berurutan U1, U2, U3, U4 membentuk barisan aritmatika apabila memenuhi persamaan U2 + U3 = U1 + U4. Jawab : .. .. 5. Tiga suku pertama dari barisan aritmatika adalah 2x 2, 3x 3, 3x + 7. tentukan rumus jumlah n suku pertama! Jawab : .. .. 4.1.2. Barisan dan Deret Geometri Penduduk sebuah kota selalu bertambah sebesar 2% per tahun. Jika penduduk kota saat ini adalah 3000 orang, maka berapa jumlah penduduk kota tersebut setelah empat tahun? Penyelesaian masalah diatas adalah: Pada tahun pertama jumlah penduduk kota adalah 3000 Pada tahun kedua jumlah penduduk menjadi 300 + 2 300 = 300(1 + 0,02) 100

Pada tahun ketiga jumlah penduduk menjadi 300 (1 + 0,02) + 0,02 300 (1 + 0,02)

Pada tahun keempat jumlah penduduk menjadi 3000 (1 + 0,02) + 0,02 300(1 + 0,02) + 0,02(300(1 + 0,02) + 0,02 300(1,0,02) Untuk menghitung jumlah penduduk setelah empat tahun seperti diatas, tentunya memakan waktu yang cukup lama. Dengan barisan dan deret geometri, maka permasalahan seperti diatas dapat diselesaikan dalam waktu singkat. A. Barisan Geometri Untuk lebih memahami barisan geometri, maka perhatikan contoh berikut ini! 1. 2, 4, 8, 16, 2. 100, 50, 25, 12,5, 3. 32, 33, 34, 35, Barisan-barisan diatas menunjukkan bahwa untuk memperoleh sukusuku selanjutnya adalah dengan mengalikan suku sebelumnya dengan bilangan tertentu. Barisan semacam itu disebut barisan geometri. Barisan a diperoleh dengan cara mengalikan suku sebelumnya dengan 2, barisan b diperoleh dengan cara mengalikan suku sebelumnya dengan dan barisan c diperoleh dengan cara mengalikan suku sebelumnya dengan 3. angka 2, dan 3 disebut sebagai rasio. Jika rasio dinotasikan dengan r dan suku pertama adalah a, maka bentuk umum barisan geometri adalah: a, ar, ar2, ar3, r ar ar 2 = = a ar = n U2 U3 U = = n U 1 U 1 U n 1

= banyaknya suku

B. Suku ke-n Barisan Geometri Misal diketahui barisan geometri U1, U2, U3,...,Un dengan rasio r dan U1 = a, maka : U1 = a = a r 0 = a r 11 U2 = a r = a r 1 = ar 2 1 U3 = ar2 Un = a r n 1 Sehingga suku ke-n barisan geometri adalah : Un = a r n 1 dengan r = Un U n 1 = a r 2 = a r 31

Contoh 15 : Dalam suatu barisan geometri diketahui U1 = 64 dan U4 = 1. tentukan barisan geometri itu! Jawab: U1 = a = 64 dan U4 = 1 Un = arn-1 U4 = 64 r 4 1 1 = 64 r 3 r3 = 1 64
3

1 r3 = 4 r = 1 4

Jadi barisan geometri itu adalah 64, 16, 4, 1,

C. Suku Tengah dan Sisipan dari Barisan Geometri 1. Suku Tengah Barisan Geometri Suku tengah dari barisan geometri adalah suatu suku yang letaknya di tengah-tengah barisan, apabila banyaknya suku ganjil. Misal barisan itu: U1, U2,..., Ut, ... U2t1 Karena Un = a r t 1 , maka Ut = a r t 1 = = = (a r t 1 ) 2 a 2 r 2 t 2 a ar 2 t 2 U2t1 = = Ut = a U n dengan = 1 (n + 1) untuk n ganjil 2 a U 2 t 1 a Un

a = suku pertama Un = suku ke-n (suku terakhir) = U2t1 Jika ada tiga suku geometri U1, U2, U3, atau a, b, c membentuk barisan geometri maka berlaku: Ut = U1 U 3 Ut2 = U 1 U 3 atau b = a c b2 = a c

Contoh 16 : Diketahui barisan geometri dengan U3 = 8 dan U5 = 32. tentukan : Besar suku tengah jika banyaknya suku adalah 17

Jawab : U3 U5 ar4 = 8 ar2 = 8...(i) = 8 ar4 = 32.(ii) = 32

Dari (i) dan (ii) ar 2 r 2 = 32 8r3 = 32 r2 = 32 =4 8

r =2 dari (i) : ar2 =8 8 = 2 , jadi nilai rasio (r) = 2 dan a = 2 4

a (2) 2 = 8 =

Sehingga besar suku tengahnya adalah : n = 17 t = Ut = U9 = ar91 = ar8 = 2 (2)8 = 29 = 512 2. Sisipan dari barisan geometri Diantara dua bilangan real x dan y untuk (x y) dapat disisipkan sebanyak k bilanga, sehingga x, y dan bilangan yang disisipkan membentuk barisan geometri. x, xr, xr2, xr3,...,xrk, y sisipan dari barisan itu diperoleh : y y = r = r rk k x xr 1 1 (n + 1) = (17 + 1) = 9 2 2

y = r k +1 x r = y x
k +1

y x = rasio = banyaknya bilangan yang disisipkan = a = suku pertama = suku terakhir k x y

dengan r

r=

k +1

rumus suku ke-n pada barisan yang baru adalah : Un = arn1 dengan n = n + (n 1)k n = banyaknya suku barisan yang baru n = banyaknya suku barisan semula Contoh 17: Diketahui barisan geometri 1, 8, 64, ... Diantara masing-masing suku yang berurutan disisipokan dua suku sehingga membentuk barisan geometri baru. Tentukan rasio dan suku ke-8 dari suku yang baru tersebut. Jawab: Barisan geometri semula adalah 1, 8, 64, ..., berarti a = 1 dan r = = =
k +1

y = 8. disispkan suku, maka k = 2 x y x

2 +1 3

=2 Un = arn1 U8 = 1 (2) 81 = 1 (27) = 128

Latihan 5 1. Suatu barisan geometri diketahui suku kedua adalah 4 dan suku kelima adalah 256. Tentukan: a. rasio dan suku pertama b. suku ke-10 c. suku tengah jika banyaknya suku adalah 13 Jawab : a. ............................................................................................ ............................................................................................ b. ............................................................................................ ............................................................................................ c. ............................................................................................ ............................................................................................ 2. Suatu barisan geometri ditentukan 2, 4, 8, ..., 512. Tentukan : a. banyaknya suku b. besar suku tengahnya Jawab : a. ............................................................................................ ............................................................................................ b. ............................................................................................ ............................................................................................ 3. Dari barisan geometri diketahui U2 = 3 dan U5 = tersebut ! Jawab : ............................................................................................ ............................................................................................ 4. Tiga buah bilangan membentuk barisan geometri. Jumlah ketiganya = 26 dan hasil kalinya adalah 3216. tentukan ketiga bilangan tersebut! Jawab : ............................................................................................ ............................................................................................ 1 . Tentukan barisan 9

5. Diantara bilangan 18 dan 1458 disisipkan 3 bilangan sehingga membentuk barisan geometri. Tentukan rasio dan suku ke-6 barisan tersebut! Jawab : ............................................................................................ ............................................................................................ D. Deret Geometri Deret geometri adalah jumlah suku-suku dari barisan geometri secara berurutan dan ditulis dengan Sn. Bentuk umum deret geometri : a + ar + ar2 + ar3 + + arn1 Untuk menemukan rumus jumlah n suku pertama dari deret geometri, perhatikan skema berikut ini: Sn = a + ar + ar3 ... + arn1 r S n . = ar + ar2 + ar3 + + arn1 + arn Sn rSn = a Sn rSn = a arn Sn (1 r) = a arn Sn = Sn = a ar n 1 r a (1 r n ) 1 r arn

Sehingga jumlah n suku pertama deret geometri dirumuskan : a 1 rn , untuk r <1; r 1 (1 r ) a rn 1 Sn = , untuk r > 1; r 1 r 1 Un = Sn Sn1 Sn =

( (

) )

Contoh 18 : Hitunglah jumlah deret geometri berikut, 32 + 16 + 8 + + Jawab: a = 32 ; r = Un = arn1 1 = 32 2


n 1

1 4

1 1 dan Un = 2 4
n

1 1 = 64 4 2
1

1 1 = 32 2 2 1 = 32 (2) 2 Karena r < 1 maka Sn = 32 (1 r n ) 1 r


n

1 1 = 256 2
8

1 1 = 2 2

Sehingga n = 8

1 8 321 2 S8 = 1 1 2 1 321 256 = 1 2 1 = 641 256 255 = 64 256 = 255 = 63,75 4

Latihan 6 1 dan U8 = 8. 4

1. Diketahui barisan geometri dengan U3 = Tentukan jumlah 10 suku pertama?

Jawab :............................................................................................ ............................................................................................ 2. Hitunglah jumlah dari deret geometri berikut ini 1 + 3 + 9 + 27 + ... + 2187! Jawab :............................................................................................ ............................................................................................ 3. Dari suatu barisan geometri diketahui suku ke-2 adalah 6 dan suku ke-4 adalah 54 dan Sn = 728. Tentukan : a. Rasio dari barisan itu! b. Suku pertama c. Banyak suku barisan itu Jawab : a ............................................................................................ ............................................................................................ b. ............................................................................................ ............................................................................................ c. ............................................................................................ ............................................................................................ 4. Diketahui deret geometri 1 + 2 + 32 + ...(sampai dengan 5 suku). Diantara 8

setiap dua suku yang berurutan disispkan satu suku sehingga membentuk deret geometri baru. a. b. c. Hitunglah jumlah deret geometri semula Hitunglah jumlah deret geometri baru Hitunglah jumlah suku-suku yang disisipkan ............................................................................................ b. ............................................................................................

Jawab : a ............................................................................................

............................................................................................ c. ............................................................................................ ............................................................................................ 5. Darisebuah deret geometri diketahui U2 = 800, U5 = 100 dan Ut = 200. tentukan banyaknya suku dan tulis deret itu! Jawab :............................................................................................ ............................................................................................ E. Deret Geometri Tak Berhingga Deret geometri tak hingga adalah suatu deret geometri yang mempunyai suku-suku tak terhingga banyaknya (tidak terbatas). Perhatikan deret berikut ini! 1 1 1 1 1 + + + ... + n dengan r = dengan rumus jumlah n suku pertama : 3 9 27 3 3 Sn = = a (1 r n ) 1 r a ar n 1 r 1 r 1

1 1 3 3 3 = 2 2 3 3 1 11 = 2 2 3
n

( )

1 Jika n semakin besar, maka nilai semakin kecil dan akan mendekati 0 3 1 sehingga dapat dinyatakan bahwa lim = 0. n ~ . n~ 3
n Jadi untuk 1 < r < 1, r 0 maka lim r = 0 . n~ n

Jadi menghitung jumlah deret hingga = a + ar + ar2 + ... sama dengan menghitung lim Sn n ~

n lim Sn = lim a (1 r ) n ~ n~ 1 r

a ar n lim = n~ 1 r 1 r = = = a a lim r n 1 r 1 r n~ a 0 1 r a 1 r a , untuk r < 1 dan r 0 1 r

Sehingga diperoleh rumus : Sn = lim Sn = n ~

Jenis deret geometri tak berhingga : a. Deret geometri tak berhingga konvergen Deret ini dapat dicari jumlah suku-sukunya, dirumuskan : Sn= a , dengan r < 1 atau 1 < r < 1, r 0 1 r

b. Deret geometri tak berhingga divergen Deret ini tidak dapat dicari jumlah suku-sukunya. Syarat deret divergen adalah r > 1 Contoh 19 : Hitunglah jumlah deret tak hingga berikut ini : 8+4+2+1+ Jawab : a. a = 8, r = S~ = a 1 r

8 = 1 1 2

8 = 1 2 = 16 Jadi, jumlah deret 8 + 4+ 2 + 1 + adalah 16. Latihan 7 1. Hitunglah jumlah deret geometri tak hingga berikut: a. 9 + 3 + 1 + b. 4 + 1 + c. 2 + 1 + 3 d. 1 + (0,5) + (0,25) + e. 8 4 + 2 1 + f. 2log x + 4log x + 16log x + 1 3 dan Sn = 2 . 2 5

1 1 + + ... 4 16

4 8 + + ... 3 9

2. Suatu deret geometri tak hingga dengan U2 = Tentukan a. rasio deret itu b. besar suku ke-empat

3. Dalam suatu barisan geometrim diketahui U1 U3 = 24 dan U2 U4 = 216. Tentukan : a. rasio dari barisan tersebut b. suku pertama c. jumlah 6 suku pertama 4. Tentukan batas-batas nilai x agar jumlah tak hingga deret geometri di bawah ini konvergen. a. 1 + 2x 1 + 22 (x 1) + ... b. 1 + (x 3) + (x 3)2 + 5. Hitunglah jumlah tak hingga dari 2log x + 4log x + 16log x +

TUGAS Diskusikan dengan kelompok belajarmu! 1. Tentukan nilai x agar deret geometri berikut ini konvergen
2

log (x + 2) + 2log 2(x + 2) + 2log 3(x + 2) +

2. 3 buah bilangan membentuk barisan geometri. Jumlahan dari suku-sukunya adalah 56 dan hasil kalinya adalah 4096. Tentukan barisan tersebut! 3. Sebuah bola tennis dijatuhkan diatas lantai dengan ketinggian 12 m. setiap memantul dilantai bola itu mencapai ketinggian 4 kali ketinggian semula. 5

Begitu seterusnya sampai bola itu berhenti. Tentukan panjang lintasan bola sampai berhenti! 4. Tunjukkan bahwa tiga bilangan berurutan a, b, dan c membentuk barisan geometri apabila memenuhi pewrsamaan b2 = a c 5. Tunjukkan bahwa empat bilangan berurutan a, b, c, dan d membentuk barisan geometri apabila memenuhi persamaan ad = bc. 4.1.3 Notasi Sigma Untuk lebih memahami mengenai notasi sigma, perhatikan bentuk berikut ini: a. 1 + 2 + 3 + 4 + 5 + 6 b. 2 + 4 + 6 + 8 + 10 + 12 + 14 + 16 + 18 + 20 Bentuk a merupakan bentuk penjumlahan enam bilangan asli pertama, sedang b merupakan bentuk penjumlahan sepuluh bilangan genap pertama. Apabila yang dijumlahkan mencapai lima puluh bilangan, maka untuk menuliskan secara lengkap tentu sangat merepotkan. Salah satu cara untuk menuliskan deret secara ringkas adalah dengan menggunakan lambang yang dibaca sigma. Sehingga deret diatas dapat dinyatakan dengan :

a. 1 + 2 + 3 + 4 + 5 + 6 =

i
i =1

b. 2 + 4 + 6 + 8 + 10 + 12 + 14 + 16 + 18 + 20 = Secara umum dapat dituliskan sebagai berikut : U1 + U2 + U3 + + Un =

2i
i =1

10

U
i =1

Keterangan : 1. dibaca sigma yang berarti penjumlahan 2.

U
i =1

dibaca penjumlahan suku Ui untuk I = 1

Sampai n, t = 1 adalah batas bawah penjumlahan dan I = n adalah batas atas penjumlahan. Sifat-sifat Notasi sigma Jika A suatu bilangan konstan, Ui dan Vi merupakan suku ke-i dari suatu deret, maka berlaku : 1. A = n A 2.
n i =1 n i =1 n i =1

4. ( U i Vi ) = U i Vi
n

AU

= A Ui
i =1 n n

5. 6.

U
i =1 n i =1

i =1 n

i =1

i =1

3. ( U i + Vi ) = U i + Vi
i =1 i =1

U = U
i i =0

i = m +1 n 1

U = U
i ( i +1)

i =1 n +1

i =1+1

( i 1)

Contoh 20 Tunjukkan bahwa : 1. 7 U i = 7 U i


i =1 5 i =1 n 5

2.

(U
i =1 n

Vi ) = U i Vi
i =1 i =1

Jawab : 1.

7 U
i =1

= 7 41 +7 4 2 + 7 U 3 + 7 U 4 + 7 U 5

2.

(U
i =1

Vi ) = (U1 V1) + (U2 V2) + (U3 V3) + (U4 V4) + (U5 V5) = U1 + U2 + U3 + U4 + U5 V1 V2 V3 V4 V5 = (U1 + U2 + U3 + U4 + U5) (V1 V2 V3 V4 V5 ) =
5 5

U V
i =1 i i =1

Mengubah Batas Bawah Sigma Untuk mengubah batas bawah sigma perhatikan contoh : Mengubah batas bawah 6 menjadi 0 Misal :
10

2i + 2
i=6

= = =

2( i + b ) + 2
i=6 4

2(i + 6) + 6
i=0 4

2i + 14
i=0

dengan: a = 10 6 + 0 =4 b =60 =6 Suatu deret aritmetika dapat dituliskan secara singkat dengan notasi sigma. Perhatikan contoh berikut: Misal diberikan deret aritmetika berikut: 4 + 6 + 8 + 10 + 12 + 14 + 16 + 18 Maka suku pertama beda banyak suku rumus suku ke-n : U1 = a = 4 : b = U2 U1 = 2 :n=8 : Un = a + (n-1)b = 4 + (n-1)2

= 4 + 2n 2 = 2n + 2 Jadi, 4 + 6 + 8 + 10 + 12 + 14 + 16 + 18 =
8

( 2n + 2 )
n =1

Demikian pula untuk deret geometri juga dapat dinyatakan dalam notasi sigma. Perhatikan contoh berikut: Nyatakan deret geometri berikut dengan notasi sigma: 1 + 3 + 9 + 27 + 81 + 243 Dari deret itu diperoleh suku pertama : U1 = a = 1 rasio :r= U2 =3 U1

banyaknya suku : 6 rumus suku ke-n : Un = a rn-1 = 1. 3n-1 = 3n-1 Jadi, 1 + 3 + 9 + 27 + 81 + 243 = Latihan 8 1. Nyatakan ke dalam notasi sigma tiap deret berikut ! a. 1 + 2 + 3 + 4 + + 25 b. 2 + 4 + 6 + 8 + + 30 c. a + a2 + a3 + + a8 d. ab + a2b2 + a3b3 + + a10b10 2. Tuliskan notasi sigma berikut ke dalam deret! a.
6

3
n =1

n 1

i + 3
i =1 8 i=2

c. d.

( 2i
5 i =1 7 i =3

+2

b. 2i + 1 3. Buktikan bahwa :

2 i

i + 2

a. b.

i = ( i + 1)
i=4 5 i=2

U 2 + Ui = Ui
i =1 i =6 i =1

10

10

4. Ubahlah ke batas bawah 3 a. b.

( 2i + 3)
i=4 10

( 2 + 3i )
2 i =5

5. Hitunglah nilai dari : a. b.

3i 2
i =1 6

2
i=2

4.1.4

Penerapan Deret Aritmatika dan Deret Geometri Banyak permasalahan sehari-hari yang dapat diselesaikan dengan menggunakan deret aritmatika dan deret geometri. Jika permasalahan itu berkaitan dengan penambahan atau pengurangan secara tetap, maka dapat diselesaikan dengan aturan-aturan deret aritmatika. Tetapi apabila permasalahan itu berkaitan dengan kelipatan dengan kelipatan yang tetap, maka dapat diselesaikan dengan aturan-aturan deret geometri. Contoh 21 Suatu perusahaan yang memproduksi tas, pada awal beroperasinya memproduksi 100 unit tas dalam satu bulan. Bulan kedua jumlah produksinya dinaikkan 120 unit. Bulan ketiga dinaikkan lagi menjadi 140 unit, demikian seterusnya. Berapakah jumlah produksi pada bulan ke-12?

Jawab: Selisih produksi setiap bulannya selalu sama, yaitu 20 unit, maka masalah ini akan diselesaikan dengan menggunakan deret aritmatika. Jumlah produksi pertama yaitu pada bulan pertama adalah a (U1). Jumlah produksi pada bulan ke-12 adalah Un = U12 a b = 100 = 120 100 = 20

Un = a + (n 1) b U12 = a + (12 1)b = a + 11 b U12 = 100 + 11 20 = 100 + 220 Contoh 22 Suatu kota pada awal tahun 2001 berjumlah 10000 orang. Jika setiap tahun penduduk kota itu bertambah 5%, tentukan jumlha penduduk pada akhir tahun 2005. Jawab Karena pertambahan penduduk kota tersebut selalu 5 dari jumlah pada 100

tahun sebelumnya, maka hal ini akan lebih mudah diselesaikan dengan deret geometri. Jumlah penduduk pada awal tahun 2001 adalah U1 = a = 10.000 Jumlah penduduk pada akhir tahun 2001 adalah U2 = 10.000 + 5 5 10000 = 10.000 1 + 100 100 5 Demikian seterusnya, sehingga a = 10.000 dan r = 1 + 100 Jumlah penduduk pada akhir tahun 2005: U5 U5 = a r n 1

5 = 10.000 1 + 100 5 = 10.000 1 + 100 = 10.000 (1,2155) = 12.155,06

51

Jadi jumlah penduduk pada akhir tahun 2005 adalah 12.155 orang. Tugas Kelompok 1. Seorang karyawan perusahaan bekerja dengan gaji Rp. 700.000,00 tiap bulan. Setiap bulann gajinya bertambah Rp. 25.000,00. berapa besar gaji karyawan itu setelah bekerja 4 tahun? 2. Suatu barang elektronik dibeli dengan harga Rp. 7.000.000,00. jika setiap tahun harganya menyusut 10% dari harga pada tahun terakhir, pada tahun ke berapakah harganya tinggal Rp. 4.592.700,00? 3. Di suatu daerah transmigrasi, jumlah penduduk pada awal tahun 20032 adalah 20.000 orang. Jika tingkat pertumbuhannya 5% per tahun, tentukan : a. Jumlah penduduk pada akhir tahun 2007 b. Persentase pertumbuhan penduduk sejak tahun 2003 sampai tahun 2007 4. Suatu perusahaan pada tahun pertama memproduksi 6000 unit barang. Pada tahun-tahun berikutnya produksi turun secara tetap sebesar 20% dari produksi awal. Pada tahun ke berapakah perusahaan tersebut tidak beroperasi lagi ? Latihan 9 1. Seorang distributor pakaian anak-anak mendapat rabat 10% pada pembelian 5 kodi pakaian dengan harga jual Rp. 80.000,00. pada pembelian 5 kopdi berikutnya, ia mendapatkan rabat 12% demikian seterusnya, setiap 5 kodi berikutnya ia mendapatkan tambahan rabat 2%.

Berapakah keuntungan distributor itu jika ia berhasil menjual 1000 potong pakaian ? 2. seorang ayah menitipkan uangnya di sebuah koperasi. Pada tyahu pertama ia menitipkan yang Rp. 50.000,00 perbulan. Pada tahun kedua ia menitipkan uang Rp. 75.000,00 perbulan. Pada tahun ketiga ia menitipkan uang Rp. 100.000,00 demikian seterusnya. Tentukan jumlah uang yang dititipkan setelah 10 tahun! 3. Suatu bakteri mampu membelah menjadi 2 bagian setiap 2 jam. Jika pada hari senin pukul 18.00, ada 1500 bakteri, maka tentukan jumlah bakteri pada hari selasa pukul 10.00! 4. Sebuah bola tenis jatuh dari ketinggian 12 meter. Setiap kali memantul mencapai ketinggian 75% dari ketinggian sebelumnya. Berapa tinggi bola memantul pada pantulan ke-5? 5. Seorang perngusaha membeli sebidang tanah dengan harga Rp. 100.000,00. jika setiap tahun harga naik 10%, tentukan harga tanah itu pada akhir tahun kedua? B. Deret dalam Hitung Keuangan 1. Bunga Tunggal Dalam masalah-masalah hitung yang keuangan berkaitan

dengan modal dan bunga sering diselesaikan dengan deret, misalnya pada bunga tunggal, bunga majemuk dan anuitas. Seorang pengusaha kecil meminjam uang di sebuah koperasi sebanyak Rp. 5.000.000,00. apakah pengusaha itu hanya mengembalikan sebesar Rp. 5.000.000,00? Ternyata tidak. Pengusaha itu harus mengembalikan pinjamannya lebih dari Rp. 5.000.000,00. kelebihan itu disebut bunga.

Apabila bunga yang dibayarkan pada akhir periode peminjaman, dihitung berdasarkan besar peminjaman awal, dimana besarnya dari periode ke periode berikutnya selalu sama, disebut bunga tunggal. Misalkan diketahui uang sebesar Rp. 500.000,00 dibungakan berdasar atas bunga tunggal dengan tingkat suku bunga 10% pertahun, maka : i. Jumlah uang dan bungan sampai akhir tahun pertama adalah Rp. 500.000,00 + 10% Rp. 500.000,00 = Rp. 500.000,00 (1 + 10%) ii. Jumlah uang dan bunga sampai akhir tahun kedua adalah Rp. 500.000,00 + 10% Rp. 500.000,00 + 10% Rp. 500.000,00 = Rp. 500.000,00 (1 + 2 10%) iii. Jumlah uang dan bunga sampai akhir tahun ketiga adalah Rp. 500.000,00 + 10% Rp. 500.000,00 + 10% Rp. 500.000,00 + 10% Rp. 500.000,00 = Rp. 500.000,00 (1 + 3 10%) Demikian seterusnya sehingga diperoleh jumlah uang dan bunga sampai akhir tahun ke t adalah = Rp. 500.000,00 (1 + t 10%). Dengan besar seluruh bunga sampai akhir tahun ke-t adalah : Rp. 500.000,00 (t 10%) = Rp. 500.000,00 t 10%. Jadi jika modal sebesar Mo dibungakan atas dasar bunga tunggal selama t perioode dengan tingkat suku bunga I (dalam persen) per periode, maka besar bunga (B) adalah : B = Mo i t Besar uang yang harus dikembalikan (Mt) adalah: Mt = Mo (1 + i t) Contoh 20 : Suatu koperasi memberikan pinjaman kepada anggotanya atas dasar bunga tunggal 2% per bulan. Jika Ali seorang anggota koperasi tersebut meminjam

uang Rp. 2.000.000,00 dengan jangka waktu pengembalian 1 tahun, tentukan: a. Besar bunga selama jangka waktu pinjaman b. Besar uang yang harus dikembalikan sesuai jangka waktu peminjaman Jawab: Diketahui : i = 2% per bulan t = 1 tahun = 12 bulan a. Besar bunga selama 12 bulan adalah: B = Mo i t = Rp. 2.000.000,00 = Rp. 480.000,00 b. Besar uang yang harus dikembalikan setelah 12 bulan adalah M12 = Mo + B = Rp. 2.000.000,00 + Rp. 480.000,00 = Rp. 2.480.000,00 atau = M (1 + i t) 2 12 = Rp. 2.000.000,00 1 + 100 = Rp. 2.000.000,00 (1,24) = Rp. 2.480.000,00 Catatan! Jika suku bunga diberikan per tahun, maka besar bunga: n n t= Setelah n bulan : B = Mo i 12 12 w w t= Setelah w hari : B = Mo i 360 360 2 12 100 Mo = Rp. 2.000.000,00

Contoh 21:

Ario meminjam uang di BPR JAYA ABADI sebesar Rp. 8.000.000,00. BPR itu menerapkan sistem bunga tunggal dengan suku bunga 20% per tahun. Tentukan besar bunga dan uang yang harus dikembalikan jika jangka waktu peminjaman: a. 3 tahun b. 6 bulan c. 60 hari Jawab: Diketahui Mo = Rp. 8.000.000,00 i = 20% per tahun a. Untuk t = 3, maka besar bunga: B = Mo i t = Rp. 8.000.000,00 = Rp. 4.800.000,00 Jumlah uang yang harus dikembalikan : Mt = Mo (1 + i t) = Mo + Mo i t = Mo + B = Rp. 8.000.000,00 + Rp. 4.800.000,00 = Rp. 12.800.000,00 b. Untuk jangka waktu 6 bulan, berarti t = Besar bunga = B = Mo i t = Rp. 8.000.000,00 = Rp. 8.000.000,00 Jumlah uang yang harus dikembalikan : Mt = Mo + B = Rp. 8.800.000,00 20 1 100 2 n 6 1 = = 12 12 2 20 3 100

c. Jangka waktu 90 hari, berarti t = besar bunga : B = Mo i t

90 1 = 360 4

= Rp. 8.000.000,00 = Rp. 4.000.000,00 Besar uang yang harus dikembalikan: Mt = Mo + B = Rp. 8.400.000,00

20 1 100 4

TUGAS KELOMPOK 1. Cobalah definisikan apa yang dimaksud bunga dan bunga tunggal! 2. Rena meminjam uang di sebuah bank dengan suku bunga tunggal 1 % per bulan. Pinjaman itu harus dikembalikan dalam waktu 1 tahun. Apabila ia harus mengembalikan besar uang uang yang dipinjam beserta bunganya sebesar Rp. 295.000,00, maka tentukan besar uang yang dipinjam ! 3. Pada awal tahun 2007, Ali meminjam uang padsa sebuah koperasi sebesar Rp. 2.000.000,00. jika koperasi menggunakan suku bunga tunggal per triwulan, dan pada akhir tahun 2009 Ali harus mengembalikan uang beserta bunganya sebesar Rp. 3.200.000,00, maka tentukan besar suku bunganya! 2. Bunga Majemuk Apakah kalian punya tabungan di sebuah bank? Pernahkah kalian mencermati perubahan besarnya uang yang kalian tabungkan? Misalkan kita menabung uang sebesar Rp. 1.000.000,00 pada sebuah bank, dan bank tersebut memberi keuntungan 1% per bulan, maka uang kita pada akhir bulan menjadi Rp. 1.000.000,00 + 1 Rp.1.000.000,00. Jika keuntungan 100

itu dalam hal ini berarti bunga tiodak diambil, maka besarnya uang yang ditabung beserta bunganya dijadikan dasar untuk menghitung besar bunga pada bulan berikutnya. Bunga itu disebut bunga berbunga. Perhitungan semacam ini dinamakan bunga majemuk. Hal ini dapat kita fahami melalui perhitungan deret geometri. Misalkan modal sebesar Modibungakan atas dasar bunga majemuk, dengan tingkat suku bunga i (dalam persen) per periode. Besar modal pada periode t (Mt) adalah.... M1 = Mo + Mo i = Mo (1 + i) M2 = Mo (1 + i) + Mo (1 + i) i = Mo (1 + i) (1 + i) = Mo (1 + i)2 M3 = Mo (1 + i)2 + (Mo (1 + i)2) i = Mo (1 + i)2 (1 + i) = Mo(1 + i)3 Mt = Mo (1 + i)t1 (1 + i) = Mo (1 + i)t Sehingga, jika modal sebesar Mo dibungakan atas dasar bunga majemuk dengan tingkat suku bunga I (dalam persen) per periode tertentu, maka besar modal pada periode + (Mt) dapat dinyatakan dengan rumus: Mt = Mo (1 + i)t

Keterangan : Mt Mo i t Contoh 22:

= Modal pada periode t = Modal awal = Tingkat suku bunga = Jangka waktu

Bapak Hadi menabung di sebuah bank pada awal tahun sebesar Rp. 4.000.000,00. jika Bank tersebut menerapkan sistem bunga majemuk dengan suku bunga 1% per bulan, maka tentukan uang Bapak Hadi pada akhir tahun! Penyelesaian :

Diketahui bahwa Mo = Rp. 4.000.000,00, i = 1% =

1 , t = 1 tahun = 12 100

bulan. Jadi uang Bapak Hadi pada akhir tahun menjadi : Mt = Mo (1 + i)t = Rp. 4.000.000,00 (1 + 0,01)12 = Rp. 4.000.000,00 (1,12682503) = Rp. 4.507.300,12 TUGAS 1. Tentukan modal akhir sebuah modal yang besarnya Rp. 7.500.000,00 Jika diperbungakan dengan bunga majemuk selama 5 tahun suku bunga 8% setahun! 2. Seorang pengusaha harus mengembalikan uang yang dipinjamkannya dari sebuah bank beserta bunganya sebesar Rp. 2.431012,50 dalam jangka waktun 5 tahun. Jika banka menerapkan suku bunga majemuk 5% setahun, maka tentukan besar uang yang dipinjam pengusaha tersebut ! 3. Modal Rp. 3.000.000,00 ditanamkan di bank selama satu semester dengan suku bunga majemuk 1 % sebulan. Tentukan besar bunga selama satu semester tersebut ! 3. Anuitas Dalam kehidupan sehari-hari sering kita jumpai pembayaran terhadap suatu hutang dengan cara mengangsur. Periode waktu pembayaran yang dilakukan mungkin setiap tahun, setiap semster, setiap catur wulan, atau setiap bulan. Misalnya pembelian sebuah rumah yang pembayarannya diangsur setiuap bulan Rp. 750.000,00 selama 10 athun. Pembayaran yang sama besar dan secara teratur ini disebut Anuitas.

Terdapat dua macam anuitas, yaitu anuitas yang periode pembayarannya sudah ditentukan yang disebut anuitas pasti, dan anuitas yang periode pembayarannya tidak tentu yang disebut anuitas tidak pasti. Misalnya santunan asuransi kecelakaan. Dalam pembahasan ini hanya akan membicarakan anuitas pasti dengan periode waktu dan selang pembayaran tetap, besar pembayaran tetap, pembayaran dilakukan pada akhir periode dan suku bunga yang dikenakan tetap. Apabila besar anuitas disimbolikkan dengan A, bunga pada periode ke-n disimbulkan an dan angsuran pada periode ke-n disimpulkan an, maka: ; n = 1, 2, 3, A = an + bn Catatan Sisa pinjaman dihitung dari pinjaman awal dikurangi angsuran dalam setiap periodenya

Contoh 23 Sebuah pinjaman sebesar Rp. 2.000.000,00 akan dilunasi dengan anuitas bulanan sebesar Rp. 500.000,00 dengan bunga 2%. Buatlah tabel rencana pelunasannya ! Penyelesaian Bulan 1 2 3 4 5 Pinjaman awal Rp. 2.000.000,00 Rp. 1.540.000,00 Rp. 1.070.800,00 Rp. 592.216,00 Rp. 104,060,00 Anuitas = Rp. 500.000,00 Bunga (2%) Angsuran Rp. 40.000,00 Rp. 460.000,00 Rp. 30.800,00 Rp. 469.200,00 Rp. 21.415,00 Rp. 478.584,00 Rp. 11.844,32 Rp. 488.155,68 Rp. 2081,21 Rp. 104.060,00 Pinjaman akhir Rp. 1.540.000,00 Rp. 1.070.800,00 Rp. 592.216,00 Rp. 104.060,32 0

Selanjutnya tabel pelunasan diatas dapat dinyatakan dalam bentuk yang lebih umum dengan pinjaman awal pada periode t adalah Mt; t = 1 sampai dengan n dan besar bunga pada periode t adalah bt, angsuran pada periode t adalah at serta pinjaman akhir periode t adalah Pt. Tabel Rencana Angsuran

Periode 0 1 2 3 n

Pinjaman awal Mo = 0 M1 = M M2 = M1 a1 M3 = M2 a2 Mn = Mn1 an1

Anuitas = A Bunga Angsuran a1 = A iM b1 = i M 1 a2 = A iM2 b2 = i M 2 a3 = A iM3 b3 = i M 3 an = A iMn Bn = i M

Pinjaman akhir P1 = M1 a1 P2 = M2 a2 P3 = M3 a3 Pn = Mn an

diperoleh angsuran tiap periode adalah: a1 = A iM a2 = (A iM2) = A I (m ai) = A iM + a 1 i = (A iM) + (A iM) i = (A iM) (1 + i) a3 = (A iM) (1 + i)2 an = (A iM) (1 + i)n1

Contoh 23 Suatu pinjaman sebesar Rp. 500.000,00 akan dilunasi dengan anuitas bulanan sebesar Rp. 100.000,00 dan suku bunga 5% sebulan. Tentukan angsuran ke-3! Penyelesaian : Diketahui A = Rp. 100.000,00; I = 5% = 0,05; M = Rp. 500.000,00 an a3 = (A iM) (1 + i)n1 = (A iM) (1 + i)2 = (Rp. 100.000,00 0,05 Rp.500.000,00 ) (1 + 0,05)2 = (Rp. 100.000,00 Rp. 25.000,00) (1,05)2 = Rp. 75.000,00 (1,1025)

= Rp. 82.687,00 Lebih lanjut lagi cermati tabel rebcana pelunasan dan dapatkah kalian menemukan hubungan antara angsuran ke-4 dengan angsuran ke-2? Untuk mejnawab permasalahan tersebut, perhatikan berikut ini! Jika pinjaman sebesar M dilunasi dengan anuitas selama n periode atas dasar bunga I = P % per periode, maka : Pada akhir periode ke-t : At = at + bt Pada akhir periode ke-(t + 1) : At+1 = at+1 + bt+1 Oleh karena besarnya Anuitas selalu sama, maka: At = At+1 At+1 = At at+1 + bt+1 = at + bt at+1 = at + bt bt+1 at+1= at + i M t i M t +1 at+1= at + i (Mt Mt+1) at+1= at + iat at+1= =at (1 + i) Sehingga : a2 a3 = a1 (1 + i) = a2 (1 + i) = a1 (1 + 1) (1 + i) = a1 (1 + i)2 an = an1 (1 + i)n(n1) = an2 (1 + i)n(n2) = a1 (1 + i)n1 Jadi diperoleh :

an = a1 (1 + i)n1 Lebih luas lagi diperoleh: an = ak (1 + i)nk Keterangan : an a1 ak i = angsuran ke-n = angsuran ke-1 = angsuran ke-k = suku bunga

Contoh 24 Suatu pinjaman dilunasi dengan anuitas tahunan sebesar Rp. 2.000.000,00 dengan suku bunga 10% setahun. Jika diketahui angsuran ke-3 adalah sebesar Rp. 1.100.000,00 maka tentukan besarnya angsuran ke-4. Penyelesaian : a2 = Rp. 1.100.000,00 i = 10% = 0,1 an = ak (1 + i)nk a4 = a2 (1 + i)42 = Rp. 1.100.000,00 (1,1)2 = Rp. 1.331.000,00 Sampai disini kita selalu membahas mengenai besarnya angsuran, tetapi jika kalian dihadapkan dengan pertanyaan besarnya anuitas yang diketahui besarnya pinjaman dan suku bunga serta periode pembayaran, maka dapatlah penjelasan berikut ini! Dari tabel rencana pelunasan dapat dilihat bahwa pinjaman awal (M) merupakan jumlah dari seluruh angsuran, sehingga : M = a1 + a2 + a3 + +an = a1 + a1 (1 + i) + a1 (1 + i)2 + + a1 (1 + i)n1

Hal ini merupakan jumlah n suku deret geometri dengan suku pertama a1 dan r = (1 + i) maka : a 1 (1 + i) n 1) a 1 ((1 + i) n 1) = Sn = M = (1 + i) 1 i Sehingga diperoleh M i = a1 ((1 + i)n 1) a1 = M i (1 + i) n 1

Karena A = i M + a 1 maka: A = M i + M i (1 + i) n 1

M i ((1 + i) n 1 M i + A = n (1 + i) 1 (1 + i) n 1 M i (1 + i) n 1 + M i A = (1 + i) n 1 M i (1 + i ) A = (1 + i) n 1
n

Jadi, besarnya anuitas dapat ditentukan dengan rumus : M i(1 + i) n A= (1 + i) n 1

TUGAS 1. Seorang pedagang meminjam uang sebesar Rp. 500.000,00 akan dilunasi dengan anuitas bulanan dengan suku bunga 2%. Buatlah tabel rencana pelunasannya! 2. Suatu pinjaman dilunasi dengan sistem anuitas. Jika suku bunga 4% dan diketahui angsuran pertama Rp. 180.000,00. Tentukan besar angsuran pada periode ke-3! 3. Pinjaman sebesar Rp. 6.000.000,00 akan dilunasi dengan anuitas tahunan. Jika suku bunganya 8%, tentukan besarnya anuita!

TUGAS KELOMPOK 1. Agar kalian lebih memahami konsep barisan dan deret termasuk penerapannya, maka cari informasi melalui media yang ada di sekitar kalian yaitu perpustakaan, buku-buku referensi mauoun internet. Buatlah kliping mengenai hal tersebut! 2. Carilah data dari beberapa buku tabungan dari bank yang berbeda (minimal 3 bank), kemudian berdasarkan modal awal dan modal akhir serta jangka waktu, tentukan besar suku bunga bank tersebut! RANGKUMAN Barisan dan Deret Aritmatika 1. Rumus suku ke-n Un = a + (n 1)b dengan Un = suku ke-n, b = selisih = Un Un 1, a = suku pertama 2. Jumlah n suku adalah Sn = n {a + Un} atau Sn = n {2a + (n 1)b} 3. Un = Sn Sn-1 Barisan dan Deret Geometri 1. Rasio (r) yaitu perbandingan antara dua suku berurutan yang selalu tetap. 2. Rumus suku ke-n Un = a r n 1 3. Jumlah n suku adalah: a ( r 2 1) a (1 r n ) Sn = , r > 1 atau S n = ,r <1 r 1 1 r Notasi Sigma Sifat-sifat notasi sigma Jika A suatu bilangan konstan, Ui dan Vi merupakan suku ke-i dari suatu deret, maka berlaku : r=

Un U n 1

1. 2. 3.

A = n A A U
i =1 n i =1 i =1 n i

4.
n

(U i Vi ) = U i Vi U
i =1 n i =1 i =1 n i =1 i =1 i

= A Ui
i =1 n n

5. 6.

(U i + Vi ) = U i + Vi
i =1 i =1

U = U
i i =0

i = m +1 n 1

U = U
i ( i +1)

i =1 n +1

i =1+1

( i 1)

Hitung keuangan 1. Bunga tunggal Mt = M i t 2. Bunga majemuk Mt = Mo (1 + i)t 3. Anuitas Angsuran ke-n : an = (A iM) (1 + i)n1 an = ak (1 + i)nt Dengan an = angsuran ke-n A = Anuitas i = suku bunga M = Besar pinjaman awal an = angsuran ke-k Anuitas : M i(1 + i) n A= (1 + i) n 1 Dengan : M = Besar pinjaman awal i = Suku bunga dengan Mt = modal setelah jangka waktu t, i = suku bunga per periode dan t = jumlah waktu

UJI KOMPETENSI II I. Pilihlah Jawaban yang paling tepat! 1. Range dari data = 10, 22, 18, 3, 7, 9, 15, 18, 24, 21, 8, 25, 18 adalah. a. 8 b. 10 6 5 c. 12 d. 13 4 5 3 5 2 5 e. 15

2. Simpangan rata-rata dari data 20, 21, 22, 23, 24 adalah . a. c. d. e.

b. 1

3. Data deret badan (dalam kg) siswa TK sebagai berikut : 11, 14, 20, 10, 13, 15, 19, 18, 17, 13. kuartil bawah dari data tersebut adalah... a. 11, 5 b. 12, 5 c. 13,5 d. 15,5 3 10 2 e. 18,5

4. Simpangan rata-rata dari data: 4, 2, 6, 5, 8 adalah.... a. 3 10 b. 2 10 c. 10 d. 1 10 2 e.

5. Simpangan rata-rata dari data : x f 8 3 9 1 12 2 13 3 14 1 c. 2,2 d. 2,4 25 28 8 6 c. d. 40 3 41 3 e. 42 3 e. 2,5

a. 2,0 b. 2,1 x f a. b. 20 23 2 4 38 3 39 3

6. Simpangan baku dari data :

7. Standar deviasi dari data : 10, 3, 1, 9, 11, 2 adalah... . a. 2 10 b. 3 3 c. d. 10 6 6 10 3 6 e. 8 6 6

8. Rata-rata dan simpangan standar nilai matematika pada suatu kelas adalah 7,4 dan 1,2. Jika Aci mendapat nilai 7,8, angka bakunya adalah... . a. 0,25 b. 0,33 a. 3,5 b. 4,0 c. 0,37 d. 0,40 c. 4,5 d. 5,0 e. 5,5 e. 0,45

9. Simpangan kuartil dari data : 3, 4, 3, 3, 5, 7, 2, 1, 8, 9, 10, 7, 6 adalah...

10. Dari sekelompok data diketahui nilai rata-rata = 6,5 dan koefisien variansinya 60%. Simpangan standar dari data tersebut adalah... . a. 0,20 b. 0,21 a. 0,16 b. 0,4 ribuan rupiah Uang saku (ribuan rupiah) 10 19 20 29 30 39 40 49 50 59 60 69 f 3 4 17 18 6 2 50 c. 0,23 d. 0,25 c. 0,9 d. 1 e. 4 e. 0,27

11. Varians dari data 4, 6, 8, 9, 10, 12, 14 adalah... .

12. Tabel berikut ini menunjukkan besarnya uang saku siswa suatu SMK dalam

Nilai tengahnya dalah... . a. Rp. 40.000,00 b. Rp. 40.050,00 c. Rp. 41.000,00 e. Rp. 42.000,00 d. Rp. 41.050,00

13. Nilai kuartil ketiga data pada diagram disamping adalah . a. 55,5 14 b. 57,5 14

c. 60,5 10 8 10 d. 62,5 8 6 e. 6 65,5 2 2 14. Persentil ke-40 dari data pada tabel di bawah adalah... Nilai 27 8 13 14 19 20 25 26 31 f35,5 3 11 12 10 4
45,5 55,5 65,5 75,5 85,5

a. b. c. d. e.

14,5 15 15,5 16 16,5

15. Jangkauan persentil dari data : 12, 10, 9, 16, 18, 17, 14, 13, 8, 8, 6, 7m 13, 14, 19, 11, 9, 6 adalah... a. 16, 1 b. 15, 1 16. c. 14, 1 d. 13, 1 e. 12, 1

Anda mungkin juga menyukai