Anda di halaman 1dari 6

Bisakah Lahan Bekas Tambang Batu Bara untuk Pengembanga n Pertanian?

Penambanga n batu bara berpotens i menyebabkan kerusakan lahan. Lahan bekas tambang ini dapat direklamasi menjadi lahan pertanian dengan menambahkan lapisan tanah yang baik, bahan amelioran, dan pupuk, menanam tanaman penutup tanah jenis legum dan rumput, serta melakukan pencucia n garam-garam. erluasa n lahan per tania n di masa mendatan g dihadapka n pada masalah produktivitas lahan yang rendah . Lahan-laha n produkti f di Jaw a makin banya k yang dikonver- si menjad i peruntuka n nonpertanian sepert i perumaha n dan kawasan industri . Untuk memenuh i kebutuha n lahan akiba t konvers i yang sulit dihindari , ekstensifikas i menjadi salah satu pilihan terutama di luar Jawa , antar a lain pad a lahan beka s tamban g bat u bara.

Degradasi Lahan Akibat Penambanga n Batu Bara Penambanga n bat u bara seca ra terbuk a diawali denga n menebas vegetas i penutu p tanah , mengupas tana h lapisa n atas yang relatif subur kemudia n menimbu n kembali areal beka s penambangan . Cara ini berpotens i menimbulka n kerusakan lahan, antara lain terjadinya perubaha n sifat tanah , munculny a lapisan baha n induk yang produktivitasnya rendah , timbulny a lahan masam dan garam-gara m yang dapat meracun i tanaman , rusakny a ben- tan g alam , sert a terjadiny a erosi dan sedimentasi. Perubaha n sifat tana h terjadi karen a dalam prose s penambangan

Perkembanga n akar tanama n di lahan timbuna n bekas tamban g batu bara.

Tanama n sung kai umur 3 tahu n denga n tanama n penutup tana h Cent rosem a pubescen s dan Peuraria javanica.

batu bara, bahan-bahan nonbatubara yang jumlahny a 3-6 kali jumlah batu bara yang diperoleh perlu dibong kar dan dipindah kan. Tanah hasil pembongkara n tersebu t mempunyai sifat yang berbed a dengan keadaa n sebelu m dibong kar, yaitu tanah terlalu padat, struktur tidak mantap , aeras i dan drainas e buruk, ser ta lambat me resap kan air. Dalam prose s penimbunan , lapisan tana h menjad i tercampur aduk . Tidak jarang baha n induk ber- ada di lapisa n ata s dan lapisa n subur yang mengandung bahan organik berad a di bawah . Bahan induk yang berad a di lapisa n terata s dapat menjad i masala h karen a bahan tersebu t miskin unsu r hara. Masala h lain adala h timbulnya tanah masam. Pirit (FeS2 ), jarosit, dan epsoni t bila teroksidas i menyebabka n pH tana h menjad i masam (4-5) . Bahka n pad a areal timbunan yang baru , pH tana h sanga t masam (2,6-3,6) . Kation yang dapa t ditu- kar tinggi , sepert i Al (1,7-6,25) , Mg (4,45-13,84) , dan Ca (3, 01-8,72) me/ 100 g tanah . Kandunga n ga- ram-gara m sulfa t yang tinggi seperti MgSO , CaSO , dan AlSO dapa t menyebabka n tanama n mengalami keracunan . Pada musim kemarau , garam-gara m ini akan mun- cul ke permukaa n tana h sebagai kerak putih. Perubaha n ben tang alam juga dapa t menggangg u keseimbangan
4 4 4

bang-luban g galian yang sanga t dalam dan lua s. Tana h yang dibong kar kemudia n dipindahka n ke areal ter- tentu . Sering terjadi lahan yang se- belumny a bukit setela h tanahnya dibongka r beruba h menjad i lembah, atau lahan yang sebelumnya lem- bah lalu ditimbu n menjad i bukit. Hal ini menyebabka n stabilita s lingkunga n beruba h dan tana h mudah longso r. Pada tanah timbunan yang dibiarka n terbuk a serin g terjadi erosi yang heba t karen a air yang jatuh akan cepa t mengali r di permukaan tanah . Erosi selanjutny a menimbulkan masala h sedimentas i di ba- danbada n air. Reklamasi Lahan Penimbuna n tana h haru s memper- hatika n konse p bentan g alam yang terbentu k setela h penambangan selesai . Lahan yang direklamasi tanahny a ditimbu n mengikut i ben- tuk stup a (berteras-teras ) untuk mengurang i panjan g lereng . Pada lereng yang panjang , tana h mudah longso r karen a belum stabil. alam . Penambanga n bat u bara secara terbuk a akan memunculka n lu-

lioran dan pupuk , menana m tanama n penutu p tana h jenis legum dan rumput , sert a melakuka n pencucia n garam-garam. Bahan timbuna n yang mengandung fragme n bat u liat, bat u lanau, dan bat u bara mud a tidak sesuai sebaga i media tanama n karena miskin unsu r hara dan mempunyai sifat fisik dan kimia kuran g baik. Fragme n batua n tersebu t sangat keras/kompa k dan sulit ditembus oleh akar. Agar berfungs i sebagai media tanam, bahan timbunan di- lapisi denga n lapisa n tana h yang baik. Bahan ameliora n dapa t memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah. Bahan ameliora n dapa t berupa baha n organik , kapu r, dolomit , gip- sum , dan abu bat u bara . Bahan or- ganik merupaka n ameliora n terbaik untu k memperbaik i sifat tanah. Bahan organi k dapa t meningkatkan kemampua n tana h untu k mengikat/ menaha n air, sebaga i perekat da- lam pembentuka n dan pemantapan agrega t tanah . Bahan organi k dapat berup a pupuk kandang , kompo s, sekam , dan hasil pangkasa n tanaman penutu p tanah.

Perbai kan sifat-si fat tanah setelah penambanga n memerlukan pengelolaa n dan upay a khusu s sehingg a tana h dapa t berfungs i kembali sebaga i media tumbu h tanaman. Perbai kan kondisi tana h timbunan setela h penambanga n dapa t dilakuka n denga n menambahka n la-

pisan tana h yang baik, baha n ame-

Untuk menunjan g pertumbuhan tanama n dan menjami n ketersediaan hara yang cukup , tana h timbuna n memerluka n

pemupukan. Pupuk yang dapa t digunaka n antara lain adala h urea , P-alam/SP36 , dan KCl. Tanama n penutu p tana h jenis legum dan rumpu t dapa t mengen-

dalikan erosi dan aliran permukaan. Hasil pangkasa n dapa t digunakan sebaga i muls a untu k mengurangi evaporasi , menghamba t naiknya garam-gara m ke permukaa n tanah, dan memperbaik i sifat fisik dan kimia tanah . Tanama n legum yang dapa t digunaka n antar a lain adalah Centrosem a pubescen s, Peuraria javanica, dan Calopogoniu m mucu- noides serta untuk rumput adalah Vetiveria zizanoide s, Paspalu m sp., Brachiaria decumben s, dan Panicum maximu m. Untuk mengurang i kadar garam yang tinggi dapa t dilakukan pencucia n garam-garam . Biasanya bila turu n hujan , garam-gara m yang terdapa t di permukaa n tana h akan larut dan hanyu t terbaw a aliran permukaan . Namun untu k mempercepa t prose s pencucian , pad a areal timbuna n

perlu dilengkap i saluran

pembuanga n air. Penanama n dilakuka n pad a guluda n atau bedengan. Kegiatan Pertanian Kegia tan per tania n dapa t dilaksanaka n seiring denga n kegiatan penghijaua n denga n menanami lahan timbuna n denga n tanaman pepohonan . Pada lahan timbuna n di Tanjun g Enim Sumate ra Sela tan, tanama n tahuna n penghijauan yang dapa t beradaptas i adalah albizia, sungkai , gamal , angsana, randu , dan lam toro. Tanama n perkebuna n dan kehutana n yang dapat beradap tasi yaitu jambu met e, kemiri, sukun , nangka , bambu , mahoni, joha r, mindi, dan mangium. Lahan timbuna n yang telah direklamas i dapa t pula dimanfaat-

kan untu k tanama n palawij a seperti kedelai , jagung , ubi kayu , dan kacan g tunggak . Hasil pane n yang diperole h meman g tidak sepert i di lahan kering lain nya. Pada tahuntahu n awal penanama n mungkin hasilny a rendah , tetap i setela h sifat fisik tana h membai k mak a hasil pun akan mening kat (Rahma h D. Yusti ka, dan Sidik H. Talaoh u).

Untuk informasi lebih lanjut hubungi: Balai Penelitian Tanah Jala n Ir. H. Juand a No. 98 Bogor 16123 Telepo n : (02 51) 321608 Faksimile : (02 51) 321608 E-mail : soil-fertility@indo.net.id

Anda mungkin juga menyukai