Anda di halaman 1dari 11

MODUL 09

MANAJEMEN KEUANGAN 2

PENILAIAN SAHAM (STOCK VALUATION)

Oleh: Masruroh,SE.ME.

Universitas Mercu Buana Jakarta 2008

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Masruroh, SE.ME MANAJEMEN KEUANGAN 2

PENILAIAN SAHAM (STOCK VALUATION)

Tujuan Instruksional Khusus: Diharapkan mahasiswa mampu: 1. Membedakan antara utang dengan modal ekuitas 2. Mengetahui karakteristik saham 3. Mengerti proses penerbitan saham 4. Memahami konsep efisiensi pasar kaitannya dengan model penilaian saham 5. Mengetahui model penilaian saham Materi Bahasan: 1. Karakteristik utang dan ekuitas 2. Karakteristik saham

3. Proses penerbitan saham 4. Model penilaian saham

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Masruroh, SE.ME MANAJEMEN KEUANGAN 2

PENILAIAN SAHAM (Stock Valuation)


Utang Vs Ekuitas
Berikut beberapa karakteristik yang akan membedakan jenis modal yaitu: utang dan modal sendiri/ekuitas (equity). Karakteristik Utang 1. Hak suara dalam manajemen 2. Klaim atas pendapatan/income dan asset 3. Maturitas/Jatuh tempo 4. Perlakuan pajak Ada maturitas Bunga utang sebagai pengurang pajak 1. Hak suara dalam manajemen Tidak ada Prioritas terhadap ekuitas Jenis Modal Ekuitas Ada Sisa/akhir setelah kreditur terlunasi Tidak maturitas Tidak ada

Tidak seperti pemberi pinjaman atau pemilik obligasi, pemilik ekuitas adalah sebagai pemilik, owner suatu perusahaan Pemegang saham biasa (Common equity holders) mempunyai hak suara, voting rights yang membolehkan mereka untuk memilih/mengangkat dewan direksi, board of directors perusahaan dan hak suara atas isu-isu khusus

Kreditur dan pemegang/pemilik obligasi, bondholders dan pemegang saham istimewa tidak menerima keistimewaan

2. Klaim atas pendapatan dan asset

Pemegang ekuitas, Equity holders adalah memiliki residual claim, klaim sisa atas pendapatan dan asset perusahaan Klaim mereka tidak dapat dibayar sampai klaimseluruh kreditur termasuk bunga dan pokok pinjaman dari utang terlunasi

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Masruroh, SE.ME MANAJEMEN KEUANGAN 2

Karena pemegang ekuitas adalah sebagai penerima terakhir, maka mereka mengharapkan return yang lebih besar untuk mengkompensasikan risiko tambahan yang mereka tanggung tersebut

3. Maturitas

Tidak seperti utang, modal ekuitas adalah bentuk permanent dari pendanaan perusahaan Ekuitas tidak memiliki tanggal maturitas dan tidak pernah dibayar kembali oleh perusahaan

4. Perlakuan pajak

Ketika bunga dibayarkan kepada pemegang obligasi maka ini adalah pengurang pajak,tax-deductible bagi perusahaan yang menerbitkan obligasi, dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham biasa maupun dividen kepada pemegang saham istimewa tidak mengurangi pajak

Dampaknya adalah akan menurunkan biaya modal atas utang, cost of debt dibandingkan biaya modal atas ekuitas, cost of equity

Karakteristik Saham
Saham ada 2 jenis, yaitu:

1. Saham Biasa (Common Stock) 2. Saham Istimewa (Preferred Stock )

1. Saham Biasa

Pemegang saham biasa disebut juga sebagai residual owners atau residual claimants, dan mereka adaah pemilik sebenarnya dari perusahaan Sebagai residual owners, pemegang saham biasa menerima sisa dari seluruh klaim lain yang sudah terlunasi atas pendapatan dan asset perusahaan Karena posisi yang tidak pasti ini, pemegang saham biasa mengharapkan ada kompensasi yang cukup atas dividend dan capital gains. Kepemilikan saham biasa dapat dimiliki oleh:

Privately owned , oleh individu

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Masruroh, SE.ME MANAJEMEN KEUANGAN 2

Closely owned, oleh sekelompok kecil investor Publicly owned, oleh sekelompok luas investor

Terutama perusahaan kecil yang dikelola secara privat dan dimiliki secara tertutup dan jika ada saham yang diperdagangkan maka jumlah yang diperdagangkan sangatlah kecil dan bahkan hal ini jarang sekali terjadi. Bagi perusahaan besar yang dimiliki secara luas oleh public, memiliki saham yang secara aktif diperdagangkan di pasar modal besar. Tidak seperti obligasi, saham biasa mungkin bias dijual tanpa nilai pari. Nilai pari suatu saham sangat lah rendah di luar negeri saham biasa umumnya memiliki nilai pari $1, di Indonesia umumnya Rp.5,- sehingga nilai pari ini kurang berguna, relative berguna saat ditetapkan dalam akta/piagam perusahaan, corporate charter. Selain itu, rendahnya nilai pari saham biasa dapat memberi keuntungan dalam kondisi jika pajak perusahaan didasarkan pada nilai pari saham biasa. Pemegang saham biasa memiliki hak terlebih dahulu, preemptive right yakni suatu hak yang memungkinkan pemegang saham biasa untuk mempertahankan proporsi kepemilikan dalam perusahaan jika perusahaan tersebut menerbitkan saham baru lai. Dengan hak ini, pemegang saham dapat mengendalikan suara, voting control dan melindungi dilusi/pengikisan kepemilikannya. Dalam suatu penawaran hak, rights offering, perusahaan memberikan hak tersebut pada pemegang saham yang ada (lama; saat ini) dengan mengijinkan mereka untuk membeli tambahan saham pada harga dibawah harga saat ini. Saham biasa ada yang dikategorikan sebagai saham yang terotorisasi, Authorized shares, yaitu sejumlah saham biasa yang tercantum dalam akta perusahaan. Sedangkan saham beredar (outstanding share) adalah sejumlah saham biasa yang sedang dipegang oleh public. Saham tresuri, Treasury stock adalah saham biasa yang beredar yang sedang dimiliki dibeli oleh perusahaan. Saham yang diterbitkan, Issued shares adalah sejumlah saham biasa yang ditempatkan pada sirkulasi dan ini termasuk saham beredar (outstanding shares) dan saham tresuri, treasury stock. Setiap lembar saham biasa terlekat hak suara, dimana satu suara, satu lembar saham, one vote, one share dalam pengambilan keputusan, missal, Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Masruroh, SE.ME MANAJEMEN KEUANGAN 2

pemilihan direksi dan issue lainnya dalam RUPS. Hak suara umumnya digunakan saat rapat tahunan, RUPS. Beberapa perusahaan menerbitkan dua atau lebih jenis saham yang memiliki hak suara yang berbeda. Saham klas A, A common stock adalah saham yang tidak memiliki hak suara, nonvoting share, sedang saham klas B, class B common stock adalah saham biasa yang memiliki hak suara, voting share. Karena tidak semua pemegang suara hadir dalam rapat tahunan untuk memberikan hak suaranya, maka mereka melimpahkan wewenang suaranya pada pihak lain, ini yang disebut sebagai proxy statement. Kadangkala, ketika perusahaan dimiliki secara luas oleh public, pihak luar boleh membayar suatu proxy battle kepada pihak yang tidak menduduki manajemen yang ada sekarang berusaha untuk memperoleh kendali atas perusahaan. Pembayaran dividen bagi pemegang saham biasa adalah ada pada penilaian yang baik dari dewan direkasi, board of directors. Dividen dibayarkan dalam bentuk uang tunai, tambahan saham, atau bahkan suatu merchandise. Karena pemegang saham biasa adalah pemgang klaim residu, sisa, residual claimant, mereka menerima pembayaran dividen hanya setelah seluruh klaim terhadap pemerintah, kreditor, dan pemegang saham istimewa telah dilunasi. ini dan

2. Saham Istimewa
Saham istimewa, Preferred stock adalah instrument ekuitas yang membayar dividen tetap, fixed dividend dan memiliki hak klaim prioritas atas pendapatan dan asset perusahaan jika perusahaan dilikuidasi. The dividend is expressed as either a dollar amount or as a percentage of its par value.

Therefore, unlike common stock a preferred stocks par value may have real significance. If a firm fails to pay a preferred stock dividend, the dividend is said to be in arrears. In general, and arrearage must be paid before common stockholders receive a dividend. Preferred stocks which possess this characteristic are called cumulative preferred stocks.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Masruroh, SE.ME MANAJEMEN KEUANGAN 2

Preferred stocks are also often referred to as hybrid securities because they possess the characteristics of both common stocks and bonds. Preferred stocks are like common stock because they are perpetual securities with no maturity date. Preferred stocks are like bonds because they are fixed income securities. Dividends never change. Because preferred stocks are perpetual, many have call features which give the issuing firm the option to retire them should the need or advantage arise. In addition, some preferred stocks have mandatory sinking funds which allow the firm to retire the issue over time. Finally, participating preferred stock allows preferred stockholders to participate with common stockholders in the receipt of dividends beyond a specified amount.

Pendekatan dalam Analisis dan Seleksi Saham

Analisis Fundamental (Fundamental Analysis)

Studi terhadap penilaian saham dengan menggunakan basic data seperti earning, sales dan risk. Asumsi: setiap sekuritas mempunyai nilai intrinsik (true value) yang diestimasi oleh investor. Value merupakan fungsi yang mendasari variabel-variabel yang memberikan kombinasi untuk memproduksi expected return dan risk yang melekat.

Konsep Efficient Market Hypothesis terhadap analisis fundamental: bila pasar efisien, harga-harga akan bereaksi dengan cepat terhadap informasi baru.

Analisis Teknikal (Technical Analysis)

Metodologi untuk forecast fluktuasi harga sekuritas. Pola-pola pengembangan perusahaan dari waktu ke waktu berdasarkan harga sekuritas.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Masruroh, SE.ME MANAJEMEN KEUANGAN 2

Model Penilaian Saham


Stock Valuation Model

Discounted Dividend Approach

Karena dividend merupakan satu-satunya bentuk aliran kas yang diterima secara langsung oleh investor pada kondisi normal, maka model valuasi harga saham berdasarkan dividend sangat layak dilakukan.

Pendekatan Dividend Discounted Model menunjukkan bahwa nilai intrinsik sekuritas didasarkan pada discounted value dari aliran kas yang diekspektasikan, dapat dirumuskan sbb: Dt Pc/s = (1 + kc/s)t

Pc/s = nilai intrinsik atau nilai estimasi common stock sekarang berdasarkan model estimasi future dividend dan required rate of return.

Dt = ekspektasi dividend yang akan diterima di masa depan. Kc/s = required rate of return saham.

Model Pertumbuhan Dividen

Zero Growth Model dividend yang dibayarkan tiap tahun jumlahnya sama, tidak ada tingkat pertumbuhan dividend dari tahun ke tahun.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Masruroh, SE.ME MANAJEMEN KEUANGAN 2

Constant Growth Model (Normal Growth) dividen tumbuh konstan sebesar g persen.

Asumsi yang digunakan:

Dividend payout ratio konstan. Setiap laba yang diinvestasikan kembali memperoleh tingkat keuntungan yang sama setiap tahunnya. EPS dan DPS akan meningkat dengan konstan setiap tahun.

Multiple Growth Rate Model ada pertumbuhan dividend pada tingkat variabel tertentu.

Zero Growth Model

Formula no-growth model ditunjukkan sbb: D1 P0 = Kc/s

Di mana :

P0 merupakan harga saham D1 merupakan dividen yang diharapkan akan diperoleh di masa depan Kc/s adalah required rate of return suatu common stock.

Constant Growth Model

Implikasi constant growth model terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi harga common stock :

Bila required rate of return dividend makin rendah atau expected growth dividend makin tinggi, harga saham akan naik.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Masruroh, SE.ME MANAJEMEN KEUANGAN 2

Investor memutuskan untuk meningkatkan expected growth dividend ketika ada kemajuan perusahaan, harga saham ikut naik.

Formula valuasi harga saham berdasarkan constant growth model adalah: D1 P0 = kg

D1 = expected dividen yang akan diterima pada akhir tahun 1. D1 = D0 x (1 + g)

Multiple Growth Rate Merupakan situasi di mana tingkat pertumbuhan dividen yang diekspektasikan di masa depan harus dideskripsikan dengan menggunakan dua atau lebih tingkat pertumbuhan.

Formula valuasi common stock price berdasarkan multiple growth model adalah sbb: D0(1+g1)t P0 = (1+k)t Dn+1 Pn = k gc + (kgc) Dn(1+gc) . (1+k)n 1

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Masruroh, SE.ME MANAJEMEN KEUANGAN 2

Pertanyaan Latihan:
1. Jelaskan perbedaan antara saham biasa, saham istimewa, obligasi ! 2. Dalam rangka go public, perusahaan memiliki 3 alternatif, yaitu IPO, Rights Offering, Private Placement, jelaskan secara ringkas ketiga alternatif tersebut ?

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Masruroh, SE.ME MANAJEMEN KEUANGAN 2

Anda mungkin juga menyukai