Anda di halaman 1dari 4

Rizky Rakadana P 0911310061

DNA Biosynthesis
Biosintesis DNA adalah proses perakitan alami DNA. Biosintesis DNA terjadi sebelum pembelahan sel (khususnya pada eukariot). Biosintesis DNA sangat penting dalam pembelahan sel karena setiap sel anakan harus memiliki materi genetic yang sama, materi genetik yang tidak sesuai akan menyebabkan sel abnormal. Biosintesis DNA juga disebut replikasi DNA karena dalam prosesnya memerlukan DNA template untuk merakit DNA baru. Ada perbedaan antara proses biosintesis DNA prokariot dan eukariot walaupun secara garis besar sama.

Biosintesis DNA pada prokariot diinisiasi oleh protein (enzim) yang berikatan pada suatu daerah pada DNA yang bernama DnaA box. Terikatnya protein (dalm hal ini DnaA) pada DnaA box menyebabkan daerah tersebut

terpilin sehingga daerah DnaB box meleleh (ikatan hidrogen antara basa nitrogen terlepas). Daerah tersebut kemudian diisi oleh hexameric helicase (6 protein DnaB) yang nantinya

membentuk garpu replikasi. Proses tersebut bergantung pada rasio ATP pada ADP karena ATP diperlukan untuk melelehkan DnaB box
Diambil dari http://www.freeweb.hu/bio/biochem

Inisiasi biosintesis DNA

pada eukariot hanya terjadi pada waktu tertentu rumit prokariot. inisiasi dan lebih

daripada Prabiosintesis

DNA pada eukariot dimulai dengan tidak adanya aktivitas

CDK (cyclin dependent-kinase) pada sel. Kemudian terbentuk pre-initiatio replication complex (pre-RC) yang awalnya akan terdiri dari origin recognition complex (ORC) yang berikatan dengan origin (daerah DNA template untuk replikasi). Kemudian terdapat protein Cdc6/Cdc18 dan Cdt1 yang berguna untuk mengkoordinasi pengikatan mini chromosome maintenance (MCM).

Berikatannya MCM dengan pre-RC akan menginisiasi terjadinya replikasi.

Setelah inisiasi dan aktivasi, maka DNA mengalami elongasi. Pada tahap ini terjadi baru terjadi sintesis DNA. Replikasi terjadi pada kedua cabang garpu replikasi. Replikasi terjadi dengan dua jenis strand yang menunjukkan proses yang berbeda (leading strand dan lagging strand). Hal ini terjadi karena sintesis harus terjadi dari 5 ke 3 (5 dan 3 menunjukkan atom C pada gula deoxyribosa dengan posisi relative dari helicase). Leading strand adalah cabang dari garpu replikasi dimana sintesis terjadi langsung dari 5 ke 3 sehingga sintesis DNA baru oleh polimerase

terjadi secara langsung. Pada lagging strand proses yang terjadi lebih

kompleks.

Lagging strand memiliki ujung 3, sehingga tidak dapat langsung disintesis DNA polimerase. Sebagai gantinya kemudian diletakkan RNA primer oleh RNA primase pada template. RNA primer berupa rantai pendek RNA yang diletakkan pada template. RNA primer akan dibaca oleh DNA polimerase dan DNA baru yang akan ditempatkan. Karena RNA primer berupa rantai pendek, maka terdapat celah antara dua RNA primer dan juga DNA yang baru ditempatkan (okazaki fragment). Setelah dua rantai RNA primer digantikan oleh DNA (pada eukariot ditempatkan oleh polimerase dan , maka okazaki fragment akan direkatkan oleh enzim ligase.

Tahap elongasi prokariot dan eukariot pada dasrnya sama, hanya saja terdapat perbedaan pada enzim yang bekerja. Pada prokariot, enzim yang bekerja pada leading strand adalah polymerase III sedangkan pada eukariot adalah polymerase dan .

Tahap akhir dari biosintesis DNA adalah terminasi. Pada terminasi terdapat perbedaan antara prokariot dan eukariot. Pada prokariot terminasi terjadi setelah garpu replikasi mencapai tempat awal, karena DNA prokariot berbentuk lingkaran. Pada eukariot, proses terminasi terjadi saat RNA primer dihilangkan sehingga polymerase tidak bisa lagi menempelkan DNA.

Anda mungkin juga menyukai