Anda di halaman 1dari 3

Lewis Carroll

Charles Lutwidge Dodgson Lewis Carroll (nama samaran dari Charles Lutwidge Dodgson) adalah seorang penulis, fotografer, pendeta Anglikan, dan matematikawan asal Inggris
yang menulis dongeng anak-anak terkenal, Alice's Adventures in Wonderland.[1] Lewis Carroll mempelajari ilmu matematika dan logika di Universitas Oxford hingga menjadi guru di tempat tersebut.[2] Pada tahun 1861, dia menjadi seorang diakon di Gereja Katedral Kristus setelah menerima perintah suci dan
Lahir 27 Januari 1832 Daresbury, Cheshire, Inggris

berkomitmen untuk tidak menikah.[1] Pada tahun 1865, dia menerbitkan dongeng

Meninggal

14 Januari 1898 (umur 65) Guildford, Surrey, Inggris

lengkap Alice's Adventures in Wonderland yang di dalamnya terdapat ilustrasi hasil karya John

Nama pena/samaran

Lewis Carroll

Tenniel.[2] Pada tahun 1871, sekuel dongeng tersebut diterbitkan dengan judul Berburu Snark (The

Pekerjaan

Penulis, Matematikawan, Pendeta Anglikan,Fotografer

Hunting of The Snark) dan dia juga menulis puisi panjang

Kebangsaan

Inggris

berjudul Melalui Cermin (Through the looking-glass).[2]

Aliran Sastra

Dongeng, Cerita Fantasi,Puisi

Karya terkenal

Alice's Adventures in Wonderland Through the Looking-Glass The Hunting of the Snark Jabberwocky

Keluarga
Lewis Carroll merupakan anak ketiga dari 11 bersaudara, tujuh perempuan dan tiga laki-laki, pasangan Frances Jane Lutwidge dan Charles Dodgson. Dia dibesarkan dalam keluarga yang menjunjung tinggi nilai moral dan Gereja.[1] Kakek buyutnya merupakan seorang uskup, sedangkan kakeknya adalah kapten tentara yang terbunuh pada tahun 1803 ketika kedua anaknya masih bayi.[3] Ayah Lewis Carroll bekerja mengurus bisnis keluarga dan juga mengerjakan Perintah Kudus.[3] Dia pergi ke Westminster, salah satu dari tujuh sekolah umum yang terkenal di Inggris, dan kemudian melanjutkan ke Oxford. [3] Di sana, dia memperoleh gelar di bidang matematika dan bahasa klasik.[4] Charles Dodgson kemudian bekerja sebagai dosen di Oxford hingga pada tahun 1827, dia menikah dengan sepupunya. [3] Selanjutnya, dia bekerja sebagai pendeta di gereja All Saints, Daresbury.[4] Lewis Carol memiliki dua orang kakak perempuan bernama Frances Jane (1828-1903) dan Elizabeth Lucy (1830-1916), serta delapan orang adik, yaitu: Caroline Hume (1833-1904), Mary Charlotte (1835-1911), Skeffington Hume (1836-1919), Wilfred Longley (1838-1914), Louisa Fletcher (1840-1930), Margaret Anne Ashley (1841-1915), Henrietta Harington (1843-1922), dan Edwin Heron (1846-1918).[5] Carroll dibaptis pada 11 Juli 1832 di gereja ayahnya. Seperti juga adik dan kakaknya, pendidikan awal Carroll diberikan oleh kedua orang tuanya.[4] Di masa kecilnya, sebagian besar buku yang dibacanya adalah buku keagamaan (religi).[4]Bahkan pada usia tujuh tahun, dia telah membaca Pilgrim's Progress, sebuah alegori Kristen yang penting dalam sastra Inggris. Ayahnya mengetahui bahwa Carroll pandai dalam bidang matematika dan dia ingin anaknya mengikuti jejaknya mempelajari matematika di Oxford hingga akhirnya menjadi pendeta.[4]

Pendidikan
Keluarga Dogson menderita kesulitan finansial hingga ayahnya berpindah menjadi pendeta di Croft-onTees Yorkshire pada tahun 1843. Di sana, mereka dapat tinggal di lingkungan pastoran yang luas dan indah, namun mereka lebih memilih kehidupan yang sederhana. Pada 1 Agustus 1844, Carroll disekolahkan di Sekolah Richmond dan tinggal di rumah kepala sekolahnya. Sekolah tersebut berjarak 10 mil dari rumahnya sehingga orang tuanya dapat mengunjungi Carroll setiap minggu. Orang tuanya melihat bahwa dia hidup dengan baik dan memperoleh pendidikan matematika terbaik. Pada 27 Januari 1846, Carroll masuk ke Rugby School, sebuah sekolah terkenal yang membuatnya menemukan kesulitan sebagai anak yang pemalu dan sensitif. Di sekolah tersebut, dia menderita karena olokan anak-anak yang lebih tua. Walaupun tidak merasa bahagia, Carroll tetap memperoleh nilai tinggi di sekolahnya dan berhasi menerima banyak hadiah. Pada tahun 1848, dia menderita beberapa penyakit, di antaranya batuk rejan dan gondok. Batuk rejan tersebut merupakan penyakit resisten yang kembali kambuh beberapa kali selama masa hidupnya, sementara gondok telah menyebabkan telinga kanannya menjadi tuli.[4] Seperti harapan ayahnya, Carroll melanjutkan studi ke Oxford walaupun mengalami beberapa hambatan di awal perkuliahannya. Dia harus kembali ke rumahnya di Croft dan menunggu hingga tempat tinggal

untunya tersedia sebelum kuliah dimulai. Pada 24 Januari 1851, dia kembali ke Oxford dan tinggal bersama teman ayahnya, Jacob Ley. Dua hari kemudian, dia kembali ke Croft karena ibunya meninggal tiba-tiba di usia 47 tahun. Semasa kuliahnya, Carroll bekerja keras mengerjakan kegiatan sosial, kebudayaan, dan matematika hingga akhirnya dia memperoleh beasiswa Boulter sebesar 20 pound setiap tahun. Pada tahun 1852, Lewis Carroll kembali menerima beasiswa sebesar 25 pound per tahun setelah mengambil bahasa klasik dan matematika sebagai pelajarannya. Bersamaan dengan itu, Carroll juga berhak tinggal di Christ Church College, namun dia diminta untuk mengambil Perintah Kudus dan tidak menikah.[4] Pada saat Carroll berusaha memperoleh beasiswa pada tahun seniornya, dia gagal dalam beberapa ujian. Hal ini dikarenakan kesibukannya dalam kegiatan budaya dan waktu luang yang membuatnya gagal di matematika dan dia akhirnya mengajar beberapa murid. Aktivitas mengajarnya membuat Carroll sibuk dan dia tidak berhasil menerima beasiswa lanjutan.
[4]

Pada

Februari

1855,

Carroll

juga

bekerja

sebagai pustakawan di Christ Church.

Anda mungkin juga menyukai