Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH PENGANTAR ILMU EKONOMI PENAWARAN ALAT-ALAT KESEHATAN MEDIS DAN NON MEDIS.

Di susun oleh: NINI MARYETTI NIM: 21126010295

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BHAKTI HUSADA PROGRAM STUDY KESEHATAN MASYARAKAT TAHUN 2011/2012

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat berupa kesehatan dan kesempatan sehingga makalah yang berjudul Penawaran alat- alat kesehatan medis dan non medis ini dapat terselesaikan. Ucap terima kasih saya ucapkan kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dalam proses penulisan makalah ini. Harapan saya semoga makalah ini dapat berguna di masa yang akan datang. Tentunya makalah ini masih banyak kekurangan dan belum sempurna, oleh karena itu saya sangat mengharapkan masukan yang bersifat membangun guna kelengkapan makalah ini.

Penulis

BAB I
2

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Kesehatan adalah salah satu anugerah Tuhan yang sangat berharga namun sering kali kita lupa atau tidak menyadari betapa beruntungnya kita yang dalam keadaan sehat itu. Baru apabila telah merasakan sakit kita akan merasa betapa besarnya manfaat sehat yang dianugerahkan Tuhan kepada kita tersebut. Oleh karena itu sudah selayaknyalah bila sebaiknya kita selalu berusaha menjaga kesehatan kita. Ada empat faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan seseorang, yaitu : 1. Faktor keturunan, ada beberapa penyakit yang mempunyai kaitan dengan faktor yang diwariskan dari orang tua, seperti hemofili (hemophilia), buta warna, bulai (albino) dsb. 2. Faktor usia, banyak penyakit yang terjadinya pada usia-usia tertentu, penyakit-penyakit degeneratif seperti tekanan darah tinggi, arthritis, kanker tertentu biasa terjadi pada usia lanjut, cacar air pada usia anak-anak, herpes zooster pada usia dewasa dan tua, 3. Faktor perilaku, beberapa penyakit digolongkan dalam penyakit jabatan/jenis pekerjaan (occupational disease). Pola konsumsi makanan juga berpengaruh terhadap kejadian penyakit-penyakit tertentu seperti tukak lambung (ulcus pepticum), juga jenis makanan yang dimakannya sangat berpengaruh terhadap kejadian-kejadian penyakit. Banyak mengkonsumsi makanan yang berlemak dihubungkan dengan peningkatan kejadian aterosklerosis dan obesitas. Kelebihan atau kekurangan salah satu atau beberapa unsur nutrisi seperti karbohidrat, lemak, protein, (termasuk kelengkapan asam-asam aminonya), vitamin dan mineral dapat menimbulkan gangguan kesehatan yang serius. Kurang tidur dapat menurunkan daya tahan tubuh, karena pada saat kita tidur nyenyak akan dikeluarkan hormon yang mengaktifkan sistem pertahanan tubuh. Perilaku
3

individu maupun kelompok ataupun institusi yang mengakibatkan pencemaran dapat berakibat terjadinya penyakit-penyakit akibat pencemaran lingkungan, seperti penyakit minamata yang disebabkan oleh pencemaran logam berat khususnya air raksa atau mercury. 4. Faktor lingkungan seperti cuaca, iklim, kondisi air tanah sangat berpengaruh terhadap kejadian penyakit, ada penyakit tropis, ada penyakit yang lebih banyak terjadi di daerah-daerah pantai atau rawa-rawa. Selain dari pada lingkungan fisik, juga lingkungan biologisnya menentukan. Nyamuk Aedes aegypti merupakan vektor dari virus penyebab penyakit demam berdarah dengue, nyamuk Anopheles dapat menularkan plasmodium, protozoa penyebab penyakit malaria sedangkan nyamuk culex dapat menularkan cacing filaria yang dapat menyebabkan filariasis atau penyakit kaki gajah (elephantiasis). Penyakit gondok endemis dapat terjadi pada orang-orang yang tinggal di lingkungan yang air tanahnya tidak mengandung cukup jodium. Penyakit minamata dapat terjadi pada orang-orang yang hidup dilingkungan yang tercemar oleh logam berat, khususnya air raksa atau mercury. Untuk merealisasikan hidup sehat diperlukan alat kesehatan. Alat kesehatan terdiri dari alat kesehatan medis dan alat kesehatan rumah tangga. Alat kesehatan medis seperti Pediatric Stethoscope, Anesthescope Triplex, Stethoscope, Elektric

Sphygmomanometer dan lain-lain. Sedangkan alat kesehatan rumah tangga seperti sikat gigi, pasta gigi, siwak, sapu dan lain-lain. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian diatas, penulis dapat merumuskan masalah-masalah sebagai berikut : 1. Sebutkan Apa Saja Alat Kesehatan Medis ?
4

2. Sebutkan Apa Saja Alat Kesehatan Perbekalan Rumah Tangga? 3. Apa Perbedaan Alat Kesehatan Medis Dengan Alat Kesehatan Perbekalan Rumah tangga?

BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian Penawaran 5

Penawaran adalah jumlah barang atau jasa yang ditawarkan penjual/ produsen pada waktu tertentu dan pada harga tertentu. Penawaran dapat dikelompokkan menjadi dua, sebagai berikut: a. Penawaran individu, yaitu penawaran yang berasal dari seorang penjual. b. Penawaran kolektif/pasar, yaitu penawaran yang merupakan kumpulan dari penawaran individu. A. Faktor-faktor yang bisa mempengaruhi naik turunnya penawaran 1. Faktor Harga Barang atau Jasa Bila harga suatu barang atau jasa naik, penjual atau produsesn cenderung menambah penawarannya. Dan bila harga turun, mereka cenderung mengurangi penawarannya. 2. Faktor Biaya Produksi Bila biaya produksi naik maka penjual atau produsen akan menurunkan penawaran, karena bila harga jual tetap berarti keuntungan yang didapat makin sedikit atau bahkan bisa merugi. Sebaliknya, bila biaya produksi turun, penjual atau produsen akan menambah penawarannya.

3. Faktor Tingkat Teknologi Apabila teknologi modern yang digunakan untuk produksi maka penawaran akan meningkat. Karena teknologi modern mampu menghasilkan barang atau jasa dengan lebih cepat dan lebih banyak.
6

4. Faktor Jumlah Produsen Munculnya produsen baru otomatis akan menambah penawaran karena bertambahnya jumlah barang atau jasa yang diproduksi, sebaliknya berkurangnya jumlah produksi akan mengurangi penawaran. 5. Faktor Tujuan Tertentu dari Produsen Dengan tujuan memperoleh laba yang sangat tinggi, penjual atau produsen akan mengurangi penawarannya. Karena penawaran berkurang, barang atau jasa akan susah diperoleh, sehingga harga terus merangkak naik. Bila harga sudah melambung tinggi baru penjual atau produsen menambah penawarannya (menjual barang yang selama ini ditimbun). Dengan cara demikian, produsen akan memperoleh laba yang sangat tinggi. 6. Faktor Jenis Barang atau Jasa Apabila barang atau jasa termasuk jenis musiman maka bila dating musimnya penawaran akan meningkat; dan bila musimnya lewat penawaran akan berkurang kemudian menghilang.

7. Faktor Kebutuhan Akan Uang Bila produsen atau penjual memerlukan uang dengan segera, mereka cenderung akan meningkatkan penawarannya agar secepat mungkin mendapat uang dari hasil penjualan, bahkan mungkin dengan cara obral.

B. Hukum Penawaran Hukum penawaran berbunyi: Bila harga naik maka jumlah barang atau jasa yang ditawarkan akan naik, dan bila harga turun maka jumlah barang atau jasa yang ditawarkan ikut turun, dengan syarat ceteris paribus (faktor-faktor lain dianggap tidak

berubah/tetap/konstan). Dengan syarat ceteris paribus berarti hukum penawaran hanya berlaku bila faktor lain yang memengaruhi naik turunnya penawaran tidak berubah. 2. Alat Kesehatan Dalam bahasa Inggris kita kenal nama/istilah: Medical-Instruments.

Kalau kita terjemahkan dalam bahasa Indonesia, namanya akan menjadi: Alat-a1at kedokteran atau alat-alat medis. Dalam bahasa indonesia kita kenal nama/istilah: ALAT-ALAT KESEHATAN atau disingkat dengan nama ALKES. ALKES ini ruang lingkupnya lebih luas daripada alat kedokteran.

Tetapi akan lebih lengkap lagi bila ALKES ini ditambah dengan alat-alat untuk penyelidikan, sehingga namanya berubah menjadi alat- alat kesehatan dan penyelidikan. 2.1. Definisi Alat Kesehatan Menurut peraturan Menteri Kesehatan RI. no. 220/Men.Kes/Per/IX/1976 tertanggal 6 September 1976 :

ALAT KESEHATAN (ALKES) adalah barang, instrumen, aparat atau alat termasuk tiap komponen, bagian atau perlengkapannya yang diproduksi, dijual atau dimaksudkan untuk digunakan dalam: a. pemeliharaan dan perawatan kesehatan, diagnosa, penyembuhan, peringanan atau pencegahan penyakit, kelainan keadaan badan atau gejalanya pada manusia. b. pemulihan, perbaikan atau perubahan suatu fungsi badan atau struktur badan manusia. c. diagnosa kehamilan pada manusia atau pemeliharaan selama hamil dan setelah melahirkan termasuk pemeliharaan bayi. d. usaha mencegah kehamilan pada manusia dan yang tidak termasuk golongan obat.

2.2. Penggolongan Alat-Alat Kesehatan. Penggolongan ALKES bisa dibagi menurut macam-macam keadaan, ditinjau menurut : 1. fungsinya. 2. sifat pemakaiannya. 3. kegunaannya. 4. umur peralatan. 5. macam & bentuknya. 8. kepraktisan penyimpanan. A. Penggolongan menurut fungsinya:

a. Peralatan medis : - Instrumen atau perlengkapan seperti: X-Ray, I.C.U., ICCU, Obgyn, Emergency dept, kardiologi, operating theatre dll.- Utensilien seperti Nierbekken, alat pembalut, urinal, bedpan, catheters dll. b. Peralatan non-medis, seperti : dapur, generator, keperluan cucian (laundry), dll. B. Penggolongan menurut sifat pemakaiannya. a. peralatan yang habis dipakai (consumable) b. peralatan yang dapat digunakan secara terus-menerus. C. Penggolongan menurut kegunaannya. Sesuai dengan kepentingan penggunaanya, peralatan itu dapat dibagi sebagai berikut: Peralatan THT, peralatan Bedah, Peralatan obgyn,peralatan gigi. peralatan orthopedi, dll. D. Penggolongan menurut umur peralatan. Termasuk disini juga sistim penghapusannya, misalnya saja: a. Yang tidak memerlukan pemeliharaan atau yang hanya untuk I x pakai (disposable) atau yang habis terpakai (consumable) atau yang mempunyai unit cost rendah seperti alat suntik, pincet. gunting, alat bedah, selimut dll. b. Alat-alat yang penting, atau alat dengan waktu penyusutan lebih dari 5 tahun seperti peralatan Laboratorium, peralatan ruang bedah dll. c. Alat-alat berat dengan waktu penyusutan lebih dan 5 tahun atau dikaitkan dengan bangunan dimana alat itu ditempatkan seperti alat X-Ray, alat sterilisasi,b perlengkapan dapur, pencucian dll.
10

E. Penggolongan menurut macam & bentuknya. a. Alat-alat kecil dan yang umum, seperti jarum, semprit, alat bedah, alat THT, alat gigi, catheter, ajat orthopedik. film X-ray dll. b. Alat perlengkapan rumahsakit, seperti meja operasi, autoclave. sterilizer, lampu operasi, unit perlengkapan gigi dll. c. Alat laboratorium, seperti alat gelas, reagens, test kit diagnostik dll. d. Alat perlengkapan radiologi/nuklir, seperti X-Ray, Scanner dll. F. Penggolongan menurut keprakrisan penyimpanan. 1 Alat-alat Perawatan 2. Alat-alat kedokteran umum. (medical instruments) 3. Hospital Furniture and equipments.

4. Alat-alat laboratorium gelas. 5. Alat-alat kedokteran gigi. 6. Alat-alat X-ray & acessories. 7. Alat-alat optik. 8. Alat bedah (surgical instruments) 9. Alat bedah lulang. 10. Alat untuk penyelidikan.
11

11. Alat kedokteran hewan (veteriner) 2.3. Contoh-Contoh Alat Kesehatan: a. Teaching Stethoscope. Stethoscope ini adalah type kombinasi chestpiecenya dengan keistimewaan adanya 2 (dua) binaural units.. b. Triplex Stethoscope. Stethoscope ini mempunyai 3 (tiga) buah chest- piece yang dapat diganti-ganti. Di bawah ini gambar produksi pabrik RIESTER-Jerman. c. Anesthescope. Anesthescope adalah stethoscope dimana ukuran chestpiecenya 5,3 cm. (lihat gainbar) Kegunaannya untuk mendengarkan suara-suara yang lemah diruang operasi. Disebut juga Anesthesiologist stethoscope. Pabrik Riester memproduksi dengan nama ANESTOPHON.

d. Baby Stethoscope (INFANTSCOPE) . Stethoscope ini khusus untuk bayi-bayi dengan chest-piece diaphiagma ukuran sekitar 2 cm dan type Bell ukuran 1,9 cm. Di bawah ini gambar produksi Pabrik ATOM Jepang. e. Pediatric Stethoscope. Stethoscope ini untuk memeriksa anak-anak. Chest-piece diaphragm mempunyai ukuran 3,1 cm dan type Bell dengan ukuran 2,6 cm.
12

Kegunaannya Untuk mengukur tekanan darah tubuh, berapa angka systole (pada waktu jantung kuncup) dan berapa angka diastole (pada waktu jantung mengembang kembali). Ada 4 macam alat pengukur tekanan darah, yaitu: a. Aneroid sphygmomanometer. b. Mercurial sphygmomanometer. c. Electric sphygmomanometer. d. Automatic sphygmomanometer. f. Aneroid Sphygmomanometer. Aneroid berarti tidak berair atau tanpa air. Jadi Sphygmomanorneter aneroid adalah alat sphygmomanometer yang tak ada airnya. Sebelum dikenal alat pengukur elektrik maupun automatic yang juga tak berair, dikenal alat pengukui mercurial, yaitu yang berair berisi cairan yaitu berair-raksa. Mat Aneroid sphygmomanometer itu terdiri dari: - 1. Bulb atau bola karet yang dilengkapi dengan valve atau klep (ventil) - 2. Cuff dan sejenis kain agak tebal untuk melipat lengan. Cuff disebut juga Manset. -3. Manometer dengan calibrasi 200 mm (untuk bayi/anak) atau 300 mm (untuk dewasa). g. Mercurial Sphygmomanometer.

13

Alat ini terdiri dari tempat berbentuk kotak persegi panjang dan logam (metal case), cuff atau manchet, bulb karet dengan ventil atau valve, tabung gelas pada alas yang bergraduisi, tabung berisi air-raksa (mercury container). Alat ini adalah yang paling terkenal sejak waktu yang lama dan paling berat dibandingkan dengan yang lainnya. h. Electric Sphycmomanometer Alat pengukur tekanan darah ini mempergunakan tenaga batery atau listrik. Pabrik Terumo memproduksi dengan nama TES (Terumo Electric Sphygmomanometer), yang dilengkapi dengan manometer yang memakai batery dan menyalanya lampu sebagai tanda systole/ diastole. Dapat mengukur tekanan antara 20 -300 mm Hg . i. Automatic Sphygmomanometer. Alat serba otomatis ini juga mempergunakan tenaga bateriji atau listrik tanpa memompa lagi (tanpa bola karet bulb), dan dilengkapi dengan pulse-rate serta angka-angka Systole/Diastole semuanya dibaca seperti melihat arloji digital.

3. Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga adalah alat, bahan, atau campuran untuk pemeliharaan dan perawatan kesehatan untuk manusia, hewan peliharaan rumah tangga dan tempat-tempat umum. Alat Kesehatan, dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga sudah merupakan suatu kebutuhan masyarakat yang umumnya tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan sehari-hari.

14

Penggunaan Alat Kesehatan, dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga yang salah, berlebihan, tidak tepat atau tidak rasional dapat merugikan kesehatan pemakainya. Untuk melindungi masyarakat terhadap kemungkinan peredaran Alat Kesehatan, dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga yang tidak memenuhi syarat akibat label dan periklanan yang tidak benar atau menyesatkan, pemerintah melaksanakan pengendalian dan pengawasan Alat Kesehatan, dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga antara lain melalui pengendalian dan pengawasan terhadap penyebaran informasi atau promosi melalui periklanan. Diantara Alat pembekalan kesehatan rumah tangga adalah sikat gigi, pasta gigi, sabun, sapu, obat nyamuk dan lain-lain 3.1. Sikat Gigi dan Pasta Gigi 3.1.1. Sikat Gigi Sikat gigi adalah alat untuk membersihkan gigi yang berbentuk sikat kecil dengan pegangan. Pasta gigi biasanya ditambahkan ke sikat gigi sebelum menggosok gigi. Sikat gigi banyak jenisnya, dari yang bulunya halus sampai kasar, bentuknya kecil sampai besar, dan berbagai desain pegangan. Kebanyakan dokter gigi menganjurkan penggunaan sikat yang lembut karena sikat keras dapat merusak lapisan enamel dan melukai gusi. Terdapat juga sikat gigi elektronik. 3.1.2. Pasta Gigi Pasta gigi adalah sejenis pasta yang digunakan untuk membersihkan gigi, biasanya dengan sikat gigi. Di Indonesia, pasta gigi sering juga disebut Odol, yaitu salah satu merek pasta gigi. Walaupun merek ini sudah berpuluh-puluh tahun tidak lagi dijual di Indonesia, nama
15

Odol telah menjadi nama generik. Odol pertama kali diproduksi di Jerman oleh Dresden chemical laboratory Lingner, yang sekarang dikenal sebagai Lingner Werke AG pada tahun 1892 sebagai cairan pencuci mulut/mouthwash. Odol moutwash pada tahun 1900 an adalah merk ternama dan yang paling luas penggunaannya di hampir seluruh daratan Eropa. Adapun Pasta gigi yang baik haruslah bersifat : 1. Ketika digunakan untuk sikat gigi, dapat menghilangkan partikel-partikel asing, substansi makanan, plak dan membersihkan gigi. 2. Haruslah tidak bersifat toksik, memiliki rasa yang menyenangkan dan meninggalkan mulut dalam keadaan segar setelah penggunaannya. Sebuah pasta gigi pada umumnya tersusun atas : a. Agen Polishing (penggosok). Merupakan salah satu bahan terpenting pasta gigi yang berfungsi untuk menghilangkan partikel makanan yang menempel pada gigi dan juga membantu menghilangkan diskolorisasi pada gigi. Pada umumnya, hampir separuh dari total berat pasta gigi adalah agen ini. Agen yang sering digunakan adalah : kapur presipitasi, trikalsium fosfat, alumunium fosfat, magnesium trisilikat, dll. b. Agen Moistener (pelembab). Biasanya ditambahkan ke dalam pasta gigi untuk menghindarkan terjadinya pengeringan dan pengerasan pasta. Yang sering digunakan adalah : gliserin, sorbitol, propilen glikol, dll.

16

c. Agen deterjen dan foaming (pembuat busa). Berfungsi untuk membantu aksi agen polishing dengan membasahi gigi dan partikel makanan yang tertinggal di gigi juga berfungsi untuk mengemulsikan mukus (lendir). Jumlah deterjen yang digunakan bervariasi antara 1.5 - 5 % dari total berat pasta gigi. Bahan deterjen yang paling sering digunakan adalah : sodium lauril sulfat dan magnesium lauril sulfat. Berfungsi untuk membantu aksi agen dengan membasahi gigi dan partikel makanan yang tertinggal di gigi juga berfungsi untuk mengemulsikan mukus . d. Agen pengikat. Agen ini sangat esensial untuk mencegah terjadinya pemisahan bahan pasta. Yang lazim digunakan adalah : - Pati (Starch). - Gum tragacanth. - Sodium alginat (Manucol SA). e. Pemanis. Untuk memberikan rasa manis pada pasta. Yang sering digunakan adalah sakarin dengan konsentrasi antara 0.1- 1.3 %. Gula juga dapat digunakan namun sayangnya cenderung mengkristal. f. Flavour (Pemberi rasa).

17

Untuk memberikan aroma atau rasa pada pasta dan menghindarkan terjadinya rasa eneg atau mual. Selain itu juga untuk menambah kesegaran pasta. Yang sering digunakan adalah minyak peppermint. g. Pengawet. Bahan pengawet haruslah bersifat non toksik dan berfungsi untuk menjaga struktur fisik, kimiawi dan biologi pasta. Misalnya adalah sodium benzoat atau sodium hidroxibenzoat. Metode umum pembuatan pasta :
1. Agen pengikat didispersikan ke dalam moistener.

2. Deterjen dimasukkan ke dalamnya secara perlahan-lahan untuk menghindari kesulitan akibat berlimpahnya busa. 3. Air dan pengawet dimasukkan ke dalam campuran.
4. Pemanis dan agen polishing dicampurkan ke dalamnya dan diaduk dengan segera

sampai pasta menjadi lembut. 5. Flavour dimasukkan ke dalamnya. 2.2. Kayu Siwak Siwak adalah nama untuk dahan atau akar pohon yang digunakan untuk bersiwak. Oleh karena itu semua dahan atau akar pohon apa saja boleh kita gunakan untuk bersiwak jika memenuhi persyaratannya, yaitu lembut, sehingga batang atau akar kayu yang keras tidak boleh digunakan untuk bersiwak karena bisa merusak gusi dan email gigi; bisa membersihkan dan berserat serta bersifat basah, sehingga akar atau batang yang tidak ada seratnya tidak bisa digunakan untuk bersiwak; seratnya tersebut tidak berjatuhan ketika digunakan untuk bersiwak sehingga bisa mengotori mulut. (syarhul mumti 1/118)
18

Siwak memiliki banyak kelebihan dibandingkan sikat gigi. kita bersiwak dengan menggunakan sikat gigi biasa karena illah (sebab) disyariatkannya siwak adalah untuk membersihkan gigi. Tidak cukup hanya dengan membenci, merekapun memberikan olokolokan yang tidak layak sampai-sampai mereka mengatakan orang yang bersiwak adalah orang yang jorok. h. Siwak Menurut Medis Dari penelitian menunjukkan bahwa kayu siwak (Salvadora persica) mengandung bahan-bahan kimiawi yang bermanfaat untuk menekan aktivitas mikrobial dan menghambat pertumbuhannya. Penelitian daya hambat kayu siwak (Salvadora persica) terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans yang patogen terhadap mulut, dapat menunjukkan kemampuan kayu siwak sebagai salah satu alternatif zat antibakterial yang memang seharusnya dikembangkan sebagai komoditas oral cleaner device (alat pembersih mulut) yang higinis dan efektif dalam mencegah periodontal disease. Penelitian terhadap Staphylococcus aureus yang merupakan patogen pada saluran pernapasan, kulit dan luka dapat pula menunjukkan bahwa kayu siwak bukan hanya efektif sebagai komponen antibakterial mulut, namun juga efektif sebagai antibakterial yang memiliki spektrum lebih luas Sapu adalah salah satu alat pembersih yang terdiri dari bagian serat atau serabut kaku dan biasanya terpasang atau terikat kepada suatu pegangan silindris. Bentuk sapu hampir selalu mengalami perubahan mulai dari bahan ranting-ranting pohon hingga seikatan serat-serat alami. Pada mulanya, sapu memiliki bentuk bulat, bentuk yang mudah dibuat tapi kurang efisien untuk melakukan pembersihan. Sapu dapat diikatkan ke sebuah pegangan, baik yang pendek untuk pembersih debu, maupun panjang untuk menyapu lantai atau perapian.
19

Beberapa wanita mempergunakan sapu dari bahan bambusa (1899) 2.4. Sabun Segala jenis sabun dapat digunakan untuk mencuci tangan baik itu sabun (mandi) biasa, sabun antiseptik, ataupun sabun cair. Namun sabun antiseptik/ anti bakteri seringkali dipromosikan lebih banyak pada publik. Hingga kini tidak ada penelitian yang dapat membuktikan bahwa sabun antiseptik atau disinfektan tertentu dapat membuat seseorang rentan pada organisme umum yang berada di alam. Perbedaan antara sabun antiseptik dan sabun biasa adalah, sabun ini mengandung zat anti bakteri umum seperti Triklosan yang memiliki daftar panjang akan resistensinya terhadap organisme tertentu. Namun zat ini tidak resisten untuk organisme yang tidak terdapat didaftar, sehingga mereka mungkin tidak seefektif apa yang diiklankan. Mencuci tangan dengan sabun adalah salah satu cara paling efektif untuk mencegah penyakit diare dan ISPA, yang keduanya menjadi penyebab utama kematian anak-anak. Setiap tahun, sebanyak 3,5 juta anak-anak diseluruh dunia meninggal sebelum mencapai umur lima tahun karena penyakit diare dan ISPA. Mencuci tangan dengan sabun juga dapat mencegah infeksi kulit, mata , cacing yang tinggal didalam usus SARS, dan flu burung. Bahwa pendekatan melalui perlindungan fisik yang murah sebaiknya diberikan prioritas dalam rencana nasional mengatasi pandemik flu, saat bukti-bukti banyak menunjukkan bahwa penggunaan vaksin dan obat-obatan anti virus tidak efisien untuk menghentikan penyebaran influenza.

20

BAB III KESIMPULAN Seperti yang telah penulis sampaikan di Bab pendahuluan, penulis membatasi kerangka penulisan pada 3 (tiga) hal Maka penulis pun menyimpulkan bahwa: 1. Alat kesehatan medis diantaranya: Teaching Stethoscope, Triplex Stethoscope, Anesthescope, Baby Stethoscope (Infantscope) , Pediatric Stethoscope, Magnascope, Cardiology Stethoscope, Electronic Stethoscope, Littmann Stethoscope,

Sphygmomanometer, Aneroid Sphygmomanometer, Mercurial Sphygmomanometer, Electric Sphycmomanometer Automatic Sphygmomanometer, Stethoscopic

Sphygmomanometer. 2. Alat kesehatan rumah tangga diantaranya sikat gigi, pasta gigi, siwak, sapu dan lain-lain. 3. Perbedaan Antara Alat Kesehatan medis dengan alat perbekalan rumah tangga yaitu:
21

- Alat kesehatan adalah bahan, instrumen, aparatus, mesin, implan yang tidak mengandung obat yang digunakan untuk mencegah, mendiagnosis, menyembuhkan dan meringankan penyakit, merawat orang sakit serta memulihkan kesehatan pada manusia dan atau untuk membentuk struktur dan memperbaiki fungsi tubuh. - Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga adalah alat, bahan, atau campuran untuk pemeliharaan dan peraatan kesehatan untuk manusia, hewan peliharaan rumah tangga dan tempat-tempat umum.

22

23

Anda mungkin juga menyukai