Anda di halaman 1dari 5

2.5.

3 Rencana Asuhan Keperawatan


No Diagnosa Keperawatan Kekurangan volume cairan berhubungan dengan diuresis osmotik Ditandai dengan: DO : Tupen : Menunjukkan hidrasi adekuat setelah 2 x 24 jam perawatan kriteria hasil : o tanda vital stabil HR : ( 75-100/mnt ), : ( 20-30 x/mnt ) o turgor kulit normal < 1 detik o pengisian kapiler baik CRT < 3 detik o pengeluaran urine normal ( 1-2 ml/kgBB/jam ) 46 ml/jam o BJ Urine normal ( 1,005 1,030 ) e. d. Perencanaan Tujuan Intervensi Mandiri a. Observasi tanda-tanda vital b. Kaji nadi perifer, pengisian kapiler, turgor kulit dan membran mukosa Pantau masukan dan pengeluaran, catat berat jenis urine Catat hal-hal yang dilaporkan seperti mual, nyeri abdomen, muntah dan distensi lambung Kolaborasi : berikan terapi cairan normal dengan atau tanpa dekstrosa sesuai indikasi lakukan pemeriksaan laboratorium :periksa gula darah secara rutin Rasional Mandiri a. mengobservasi tandatanda vital b. b. Merupakan indicator dari tingkat dehidrasi, atau volume sirkulasi yang adekuat. Memberikan perkiraan kebutuhan akan cairan pengganti, fungsi ginjal, dan keefektifan dari terapi yang diberikan Kekurangan cairan dan elektrolit mengubah motilitas lambung, yang sering kali akan menimbulkan kekurangan cairan dan elektrolit Untuk mengganti kehilangan cairan karena sering mengompol. Jika kesadaran penderita mulai menurun maka harus diberikan infus cairan dekstrosa untuk mempertahankan kadar gula darah. pemeriksaan gula darah secara rutin dapat mengetahui perkembangan dan keadaan pasien c. mengkaji nadi perifer, pengisian kapiler, turgor kulit dan membran mukosa memantau masukan dan pengeluaran, catat berat jenis urine mencatat hal-hal yang dilaporkan seperti mual, nyeri abdomen, muntah dan distensi lambung Tupen : Hidrasi adekuat setelah 2 x 24 jam perawatan dengan kriteria hasil : o tanda vital stabil HR : 100/mnt RR : 25 x/mnt o turgor kulit normal < 1 detik o pengisian kapiler baik CRT < 3 detik o pengeluaran urine normal ( 1-2 ml/kgBB/jam ) 46 ml o BJ Urine normal 1,025 o kadar elektrolit dalam batas normal : Na : 145 mEq/L dan kalium : 5.0 mEq/L Tupan : keseimbangan cairan dan elektrolit klien dapat diperertahankan Implementasi Evaluasi

1.

a.

Hipovolemia dapat dimanifestasikan oleh hipotensi dan takikardia

RR c.

c.

DS :

BJ Urine = 1,060 tugor jelek ekstremitas dingin dan lembap menangis lemah tanpa air mata

d.

d.

Kolaborasi : e. memberikan terapi cairan normal dengan atau tanpa dekstrosa sesuai indikasi melakukan pemeriksaan laboratorium :periksa gula darah secara rutin memberi terapi insulin memantau pemeriksaan laboratorium (Ht, BUN, Na, K)

e.

sering ngompol

o kadar elektrolit dalam batas normal : Na : 135 145 mEq/L dan f. kalium : 3.5 5.0 mEq/L Tupan : Dapat mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit klien g.

f.

g. h.

Beri terapi insulin

f.

h.

pantau pemeriksaan laboratorium (Ht, BUN,

54

Na, K)

g.

Untuk mengatur kadar glukosa dalam darah sehingga tidak terjadi osmotik diuresis Sebagai indikator untuk koreksi elektrolit agar berada dalam batas normal. Mengetahui perkembangan berat badan pasien. Berat badan merupakan salah satu indikasi untuk menentukan diet/mengkaji pemasukan makanan yang adekuat (termasuk absorbsi dan utilisasinya). menstabilkan kadar gula darah dan menghindari memperparah hiperglikemi. Serat larut dapat membantu mengendalikan kadar glukosa darah dan menambah rasa kenyang. Karbohidrat diklasifikasikan berdasarkan efeknya terhadap peningkatan glukosa (Index glikemik): Lambat (a.l. roti whole grain, nasi, kentang, cereal, apel), sedang, dan cepat. Untuk mencegah peningkatkan glukosa secara cepat maka dipilih makanan dengan index glikemik lambat. Mandiri a. meniimbang berat badan atau sesuai dengan indikasi b. memberikan makanan tinggi karbohidrat, tinggi serat larut, dan rendah lemak (karbohidrat sebaiknya 50-60% dari total asupan energi, tidak lebih dari 10% dari sukrosa. Lemak harus kurang dari 30% dan protein sebanyak 10-20%) memberikan makanan cair yang mengandung zat makanan (nutrien) dan elektrolit dengan segera jika pasien sudah dapat mentoleransinya melalui oral. menganjurkan untuk beraktivitas fisik sesuai kemampuan pasien, misalnya : berolah raga. menobservasi tanda-tanda hipoglikemia. Seperti perubahan tingkat kesadaran, kulit lembap/dingin,denyut nadi cepat,peka rangsang, Tupen :

h.

2.

Gangguan nutrisi b.d penurunan absorbsi glukosa karena gangguan metabolisme akibat ketidakcukupan insulin., ditandai dengan: BB klien 23 Kg Gula darah 450 mg/dl BJ urine 1060

Tupen :

Mandiri a. Timbang berat badan atau sesuai dengan indikasi b.

a.

Kebutuhan nutrisi dapat terpenuhi setalah .................... perawatan ; dengan kriteria hasil : Berat badan dapat dipertahankan atau bertambah BBI untuk anak( 1-10 thn ) : (Umur x 2)+ 8 =(7 x2)+ 8=22 sehingga BB anak 7 thn : 22 27 kg

berikan makanan tinggi karbohidrat, tinggi serat larut, dan rendah lemak (karbohidrat sebaiknya 50-60% dari total asupan energi, tidak lebih dari b. 10% dari sukrosa. Lemak harus kurang dari 30% dan protein sebanyak 10-20%) Berikan makanan cair yang mengandung zat makanan (nutrien) dan elektrolit dengan segera jika pasien sudah dapat mentoleransinya melalui oral. Anjurkan untuk beraktivitas fisik sesuai kemampuan pasien, misalnya : berolah raga. Observasi tanda-tanda hipoglikemia. Seperti perubahan tingkat kesadaran, kulit lembap/dingin,denyut nadi cepat,peka

Kebutuhan nutrisi dapat terpenuhi setalah .................... perawatan ; dengan kriteria hasil : BB klien dapat dipertahankan 23 kg Pasien mematuhi dietnya Kadar gula normal 130 mg/dL

c.

c.

Pasien mematuhi dietnya Kadar gula darah dalam batas normal ( <140 mg/dL ) Tidak ada tanda-tanda hiperglikemia/ hipoglikemia

Tupan :

d.

d.

berat badan dapat dipertahankan atau ditingkatkan; gangguan nutrisi dapat teratasi

Tupan : e. Meningkatkan dan mempertahankan berat badan yang tepat; gangguan nutrisi

c.

Pertahankan kebersihan mukosa oral. Untuk mempermudah e. intake nutrisi dan menambah nafsu makan salah satu manfaat olah raga adalah meningkatkan

d.

55

dapat teratasi

rangsang, cemas, sakit kepala, pusing f. Libatkan keluarga pasien pada perencanaan makan e. sesuai indikasi.

sensitivitas insulin untuk mengontrol kadar glukosa darah. f. Karena metabolisme karbohidrat mulai terjadi (gula darah akan berkurang, sementara tetap diberikan insulin maka hipoglikemi dapat terjadi). Catatan : DM tipe 1 yang telah berlangsung lama mungkin tidak akan menunjukkan tanda-tanda hipoglikemia seperti biasanya karena respons normal terhadap gula darah yang rendah mungkin dikurangi Meningkatkan rasa keterlibatannya; memberikan informasi pada keluarga untuk memahami kebutuhan nutrisi pasien. Catatan : berbagai metode bermanfaat untuk perencanaan diet meliputi perhitungan kalori, indeks glikemik atau seleksi menu Gula darah akan menurun perlahan dengan pergantian cairan dan terapi insulin terkontrol. Dengan pemberian indulin dosis optimal, glukosa kemudian dapat masuk ke dalam sel dan digunakan untuk sumber kalori. Kadar aseton juga akan menurun dan asidosis dapat dikoreksi Insulin regular memiliki awitan cepat dan karenanya dengan cepat pula dapat membantu

cemas, sakit kepala, pusing melibatkan keluarga pasien pada perencanaan makan sesuai indikasi.

Kolaborasi : g. Pantau pemeriksaan laboratorium seperti glukosa darah, aseton, pH, dan HCO3 Berikan pengobatan insulin secara teratur dengan metode IV secara intermiten atau secara kontinu. Seperti bolus IV diikuti dengan tetesan yang kontinu melalui alat pompa kirakira 5-10 UI/jam sampai glukosa darah mencapai 250 mg/dl kolaborasi dengan ahli diet untuk diet diabetik. g.

Kolaborasi : g. memantau pemeriksaan laboratorium seperti glukosa darah, aseton, pH, dan HCO3 memberikan pengobatan insulin secara teratur dengan metode IV secara intermiten atau secara kontinu. Seperti bolus IV diikuti dengan tetesan yang kontinu melalui alat pompa kira-kira 5-10 UI/jam sampai glukosa darah mencapai 250 mg/dl kolaborasi dengan ahli diet untuk diet diabetik.

h.

h.

f.

i.

i.

h.

56

memindahkan glukosa ke dalam sel. Pemberian melalui IV merupakan rute pilihan utama karena absorpsi dari jaringan subkutan mungkin tidak menentu/sangat lambat. Metode kontinu ini dipercaya merupakan cara yang optimal untuk mempermudah transisi pada metabolism karbohidrat dan menurunkan insiden hipoglikemia i. pemberian diet yang sesuai dapat mempercepat penurunan gula darah dan mencegah komplikasi.

3.

Anxietas b.d efek hospitalisasi ditandai dengan:

Tupen :

Mandiri a. Kaji tingkat kecemasan yang dialami oleh pasien b. Beri kesempatan pada pasien untuk mengungkapkan rasa cemasnya Gunakan komunikasi terapeutik Berikan kesempatan pada keluarga untuk mendampingi pasien secara bergantian.

a.

Rasa cemas berkurang/hilang DS : Anak menangis tanpa keluar air mata sewaktu dilakukan pengambilan darah Dengan kriteria Hasil : Emosi stabil., pasien tenang klien dapat Istirahat cukup ( untuk anak normal 11-13 jam/ hari ).

Untuk menentukan tingkat kecemasan yang dialami pasien sehingga perawat bisa memberikan intervensi yang cepat dan tepat Dapat meringankan beban pikiran pasien Agar terbina rasa saling percaya antar perawat-pasien sehingga pasien kooperatif dalam tindakan keperawatan Pasien akan merasa lebih tenang bila ada anggota keluarga yang menunggu. Sikap positif dari timkesehatan akan membantu menurunkan kecemasan yang dirasakan

Mandiri a. menkaji tingkat kecemasan yang dialami oleh pasien b. memberi kesempatan pada pasien untuk mengungkapkan rasa cemasnya mengunakan komunikasi terapeutik memberikan kesempatan pada keluarga untuk mendampingi pasien secara bergantian. memberikan keyakinan pada pasien bahwa perawat, dokter, dan tim kesehatan lain selalu berusaha memberikan

Tupen : Rasa cemas berkurang/hilang selama perawatan dengan kriteria Hasil : Emosi pasien stabil dan tenang klien dapat Istirahat cukup 11-13 jam/ hari

b.

c.

c.

c.

d. Tupan :

d.

Tupan :

d.

e. Anxietas dapat teratasi

Berikan keyakinan pada pasien bahwa perawat, e. dokter, dan tim kesehatan lain selalu berusaha memberikan

e.

Tidak terjadi Anxietas (dapat teratasi)

57

pertolongan yang terbaik dan seoptimal mungkin. f. Ciptakan lingkungan yang tenang dan nyaman.

pasien. f. Lingkungan yang tenang dan nyaman dapat membantu mengurangi rasa cemas pasien.

pertolongan yang terbaik dan seoptimal mungkin. f. menciptakan lingkungan yang tenang dan nyaman.

58

Anda mungkin juga menyukai