Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR AL-QURAN HADIS SISWA MI NAHDLATUL ATHFAL PUYOH DAWE KUDUS TAHUN

PELAJARAN 2011/2012
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bimbingan Skripsi Dosen Pengampu : Dr. H. Mustaqim, M.Pd

Oleh :
1. Saudi 2. Siti Fatimah 3. Siti Ismiyati

(228381) (228382) (228383)

FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT ISLAM NAHDLATUL ULAMA (INISNU) JEPARA

2012 BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH Sebagian orang beranggapan bahwa belajar adalah semata-mata mengumpulkan atau menghafalkan fakta-fakta yang tersaji dalam bentuk informasi atau materi pelajaran. Orang yang beranggapan demikian biasanya akan segera merasa bangga ketika anak-anaknya telah mampu menyebutkan kembali secara lisan (verbal) sebagian besar informasi yang terdapat dalam buku teks atau yang diajarkan oleh guru. Seseorang dalam kegiatan sehari-hari selalu melakukan kegiatan belajar yaitu untuk merubah diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan. Tingkah laku itu dapat berupa timbulnya pengertian-pengertian baru, tidak tahu menjadi tahu, perubahan dalam sikap, kebiasan-kebiasaan dan ketrampilan. Perubahan kearah yang lebih baik itu juga harus di dukung oleh cara yang baik pula. Cara belajar merupakan salah satu masalah yang harus diatasi oleh setiap siswa dengan sebaik-baiknya, agar tidak merintangi sukses studinya. Proses belajar membutuhkan kerja keras dan kebiasaan-kebiasaan belajar yang baik. Banyak orang merasa bahwa belajar merupakan masalah yang sederhana, mereka berpendapat hasilnyalah yang penting. Bila nilai ujian baik, berarti kegiatan belajar yang sudah dilakukan benar tidak perlu dipersoalkan

lagi, memang pendapat tersebut ada benarnya. Suatu bidang pengetahuan akan lebih mudah dipelajari seseorang, tetapi bagi yang lain tidak mudah. Seorang siswa mungkin dapat berbuat lebih sekadar dari menghafal. Ia mampu menyusun fakta-fakta menjadi pemikiran yang lebih teratur atau bisa juga dikatakan bahwa aktivitas belajar menghasilkan hal yang berbeda bagi tiap-tiap individu. Belajar bukan hanya ditentukan oleh bakat dan minat yang dimiliki seseorang tetapi juga oleh cara belajar yang baik. Seorang siswa yang mempunyai kepandaian atau intelektual yang pas-pasan dapat saja memperoleh hasil yang baik dalam belajar karena memakai cara-cara atau metode belajar yang tepat. Pada proses belajar, berhasil tidaknya atau tingkat keberhasilan belajar ditentukan atau dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satu faktor yang penting adalah bagaimana subyek didik melakukan aktivitas belajar atau cara belajar siswa (subjek didik) akan mempengaruhi perolehan hasil belajarnya. Hamalik mengemukakan, bahwa belajar akan lebih berhasil apabila subyek didik memiliki kesadaran atau tanggung jawab belajar serta motivasi belajar yang tinggi. Jadi motivasi belajar merupakan masalah yang penting dalam proses untuk dapat meningkatkan hasil belajar. Masalah memotivasi siswa untuk belajar merupakan masalah yang kompleks, dalam usaha memotivasi tersebut, tidak ada aturan-aturan yang sederhana.1 Orang yang termotivasi, membuat reaksi-reaksi yang mengarahkan dirinya untuk mencapai tujuan, misalnya untuk dihargai dan diakui oleh orang lain. Oleh karena itulah, tugas guru adalah memotivasi murid agar berusaha
1

Wasty Seomanto, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 1998, hlm. 201

mencapai tujuan yang diinginkan.

Untuk mencapai tujuan tersebut, maka

dibutuhkan kreativitas guru untuk mampu meningkatkan motivasi belajar siswa. Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk membahasnya dalam bentuk skripsi yang berjudul : "PENGARUH ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR BIDANG STUDI AL-QURAN HADIS DI MI NAHDLATUL ATHFAL PUYOH DAWE KUDUS TAHUN PELAJARAN 2011/2012. B. IDENTIFIKASI MASALAH Berdasarkan latar belakang di atas, penulis mengidentifikasikan masalah sebagai berikut : 1. Media belajar apakah yang dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa? 2. Metode Pengajaran yang bagaimanakah yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa? 3. Faktor-faktor apa saja yang dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa? 4. Bagaimana prestasi belajar siswa MI Nahdlatul Athfal Puyoh Dawe Kudus? 5. Apakah terdapat pengaruh antara motivasi dengan prestasi belajar siswa terhadap pelajaran Al-Quran Hadis?

C. PEMBATASAN MASALAH Agar masalah dalam penelitian ini tidak menyimpang dari apa yang diteliti, maka penulis membatasi penelitian ini pada masalah: Pengaruh antara

Ibid, hlm. 213

motivasi dengan hasil belajar Bidang Studi Al-Quran Hadis siswa MI Nahdlatul Athfal Puyoh Dawe Kudus. D. PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan permasalahan di atas, rumusan masalah yang diteliti adalah sebagai berikut : 1. Bagaimanakah motivasi belajar siswa MI Nahdlatul Athfal Puyoh Dawe Kudus Tahun Pelajaran 2011/2012? 2. Bagaimanakah hasil belajar siswa bidang studi Al-Quran Hadis MI Nahdlatul Athfal Puyoh Dawe Kudus Tahun Pelajaran 2011/2012? 3. Bagaimanakah pengaruh antara motivasi belajar siswa dengan hasil belajar Al-Quran Hadis siswa ? E. MANFAAT PENELITIAN Adapun manfaat yang ingin dicapai dari penelitian yang dilksanakan ini adalah : 1. Manfaat teoritis : Dapat menambah wawasan pengetahuan mengenai besarnya pengaruh motivasi, terutama terhadap hasil belajar Bidang Studi Al-Quran Hadis. 2. Manfaat praktis : Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan pendidik atau guru dalam memberikan bimbingan terhadap anak didiknya.

BAB II LANDASAN TEORI

A. MOTIVASI BELAJAR 1. Pengertian Motivasi Belajar Kata motif, diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya

penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Motif adalah daya dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan sesuatu, atau keadaan seseorang atau organisme yang menyiapkan kesiapannya untuk memulai serangkaian perbuatan. Sedangkan motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi perbuatan ataupun tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan, atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah lakunya untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu.3 Menurut Ngalim Purwanto motivasi berasal dari kata motif. Motif ialah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk bertindak melakukan sesuatu. Atau seperti yang diungkapkan Sartain dalam bukunya Psychology

Understanding of Human Behavior: motif adalah suatu pernyataan yang kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku perbuatan ke suatu tujuan atau perangsang.4 Menurut Hamzah B.Uno. motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling mempengaruhi. Belajar adalah perubahan tingkah laku secara

3 Moh Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT Rosdakarya Offset, 2009) Hlm 28). 4 M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2000), hlm 60

relatif permanen dan secara potensial terjadi sebagai hasil dari praktek atau penguatan yang dilandasi tujuan untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan motivasi belajar dapat timbul karena faktor intinsik, yang berupa hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan akan cita- cita. 5 Adapun faktor ekstrinsiknya adalah adanya penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif, dan keinginan belajar yang menarik. Motivasi dorongan dan mempunyai tujuan. tiga komponen terjadi utama yaitu kebutuhan, ada

Kebutuhan

bila

individu merasa

ketidakseimbangan antara apa yang mereka miliki dengan apa yang mereka harapkan. Dorongan merupakan kekuatan mental untuk melakukan kegiatan dalam rangka memenuhi harapan. Dorongan merupakan kekuatan mental yang berorientasi pada pemenuhan harapan atau pencapaian tujuan. Dorongan yang berorientasi pada tujuan tersebut merupakan inti dari pada motivasi.6

2. Ciri-ciri Motivasi Belajar Menurut Sardiman motivasi yang ada pada diri setiap orang

memiliki ciri-ciri. Adapun ciri-ciri yang akan diungkapkan adalah sebagai berikut: a. Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus-menerus dalam waktu yang
Hamzah B.Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya, Analisis di Bidang Pendidikan. (Jakarta: Bumi Aksara, 2007) Hlm 3 6 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010) hlm. 88
5

lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai). b. Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa). Tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin (tidak cepat puas dengan prestasi yang telah dicapainya). c. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah d. Lebih senang bekerja mandiri e. Cepat bosan pada tugas-tugas rutin (hal-hal yang bersifat mekanis, f. berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif) g. Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan sesuatu) h. Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu i. Senang mencari dan memecahkan masalah.7 3. Macam- macam Motivasi Beberapa pakar membedakan motivasi belajar menjadi dua macam yaitu: a) Motivasi Intrinsik Motivasi intrinsik adalah motif- motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam setiap diri individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.8 Seseorang yang memiliki motivasi instrinsik dalam dirinya maka ia secara sadar akan melakukan suatu kegiatan yang tidak memerlukan motivasi dari luar
Ibid, hlm. 83 Syaifudin Bahri Djamarah, Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru, (Surabaya Usaha Nasional, 1994)Hlm 35
8 7

dirinya. Dalam aktivitas belajar, motivasi intrinsik sangat diperlukan, terutama belajar sendiri. Seseorang yang memiliki motivasi intrinsik selalu ingin maju dalam belajar. Keinginan ini dilatar belakangi

olehpemikiran yang positif bahwa semua pelajaran akan berguna dimasa mendatang. Dan motivasi ini muncul karena ia membutuhkan sesuatu dari yang dipelajarinya. b) Motivasi Ekstrinsik Dalam pandangan Sardiman motivasi ekstrinsik adalah motif yang aktif dan berfungsi karena adanya perangsang dari luar. Sebagai contoh seseorang itu belajar, karena tahu paginya akan ujian dengan harapan mendapatkan nilai baik sehingga akan dipuji oleh pacarnya atau teman-temannya.9 Jadi yang terpenting bukan karena belajar ingin mengetahui sesuatu, tetapi ingin mendapatkan nilai yang baik agar mendapat hadiah atau pujian. Dari gambaran diatas kita mengetahui bahwa dalam motivasi ekstrinsik itu individu membutuhkan dorongan dan rangsangan dari luar, khususnya dari apa yang ada disekitarnya. Motivasi ekstrinsik bukan berarti motivasi yang tidak di perlukan dan tidak baik dalam pendidikan. Motivasi ekstrinsik di perlukan agar siswa mau belajar. Guru harus bisa membangkitkan
9

motivasi

siswa

dengan

memanfaatkan

motivasi

Ibid, Hlm 89

ekstinstik dalam berbagai macam bentuknya. 2. HASIL BELAJAR AL-QURAN HADIS Hasil belajar seringkali digunakan sebagai ukuran untuk mengetahui penguasaan seseorang terhadap bahan yang sudah diajarkan. Dalam bukunya Purwanto mengatakan bahwa: Hasil belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua kata yang membentuknya, yaitu hasil dan belajar. Pengertian hasil (product) menujuk pada suatu perolehan akibat dilakukannya suatu aktifitas atau proses yang mengakibatkan berubahnya input secara fungsional.10 Sedangkan pengertian dari belajar sendiri adalah proses dalam diri individu yang berinteraksi dengan lingkungan untuk mendapatkan perubahan dalam perilakunya.11 Sehingga berdasarkan kedua pengertian dari kata dasar hasil dan belajar tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan akibat dari proses interaksi individu dengan lingkungan yang mengakibatkan perubahan tingkah laku pada dirinya. Perubahan perilaku itu merupakan perolehan yang menjadi hasil belajar. Sehingga dapat dikatakan bahwa hasil belajar adalah perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya. Aspek perubahan itu mengacu kepada taksonomi tujuan pengajaran yang

dikembangkan oleh Bloom, Simpson dan Harrow mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.12 Nana Sudjana menjelaskan pengertian dari hasil belajar yaitu kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima

10 11

Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2009), hlm. 44 Ibid., hlm. 39 12 Ibid., hlm. 45

pengalaman-pengalaman belajarnya.13 Disamping itu merujuk pemikiran Gagne, hasil belajar tersebut berupa:14 1. Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis. 2. Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan lambang. Kemampuan intelektual kemampuan terdiri dari kemampuan dan

mengategorisasikan,

analitis-sintesis

fakta-konsep

mengembangkan prinsip-prinsip keilmuan. 3. Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktifitas kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah. 4. Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani. 5. Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut. 3. PENGARUH ANTARA MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR AL-QURAN HADIS Dari uraian yang telah lalu dapat kita ketahui bahwa : sebuah proses belajar mengajar merupakan suatu kegiatan untuk melaksanakan kurikulum

Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,2006), hlm. 22 14 Agus Suprijono, Cooperatif Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2009), hlm. 5-6

13

suatu lembaga pendidikan, agar dapat membantu dan mempengaruhi para siswa mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Tujuan pendidikan pada dasarnya mengantarkan para siswa menuju pada perubahan-perubahan tingkah laku baik intelektual, moral maupun sosial agar dapat hidup mandiri sebagai individu dan makhluk sosial. Tampak sekali bahwa motivasi belajar sangat besar pengaruhnya terhadap keberhasilan anak dalam belajar. Walaupun memang keberhasilan belajar hanya dipengaruhi oleh motivasi siswa saja, namun paling tidak motivasi belajar turut mempengaruhi pencapaian hasil belajar anak. Siswa yang tidak/kurang memiliki motivasi belajar, acuh tak acuh, tidak memperdulikan kemajuan belajar akan menjadi penyebab kesulitan belajar Sifat hubungan antara motivasi belajar dan prestasi sering dilupakan faktor ini penting sekali dalam menentukan kemajuan belajar anak. Kalau sekiranya motivasi anak baik, orang tua selalu memperhatikan dengan cara memeriksa hasil belajar anaknya atau dengan cara menanyakan langsung kepada guru di sekolah tentang hasil belajar anaknya, tentunya akan menghasilkan hasil belajar siswa akan semakin meningkat.

Anda mungkin juga menyukai