Anda di halaman 1dari 33

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Anak adalah masa depan bangsa. Antara masa depan dengan perkembangan ilmu pengetahuan saling mengait. Agar pembelajaran menjadi pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan, dapat dilakukan melalui berbagai cara. Suatu Negara yang bersifat demokratis selalu diwarnai dengan sikap saling mempengaruhi dan saling terkait antara satu sama lain. Sudah sewajarnya bila sesorang yang lahir di bumi ini memiliki hak dan kewajiban yang sesuai dengan norma-norma yang berlaku dinegara tersebut. Salah satunya adalah hak memperoleh pengajaran/pendidikan yang layak dan berkewajiban menuntut ilmu, baik ilmu yang bersifat jasmani maupun yang bersifat rohani. Kebanyakan pendidikan dalam kehidupan sering mengalami hambatan dan gangguan-gangguan dalam prosesnya, salah satunya pendidikan yang dilakukan siswa disekolah. Minimal sekolah hanya dapat mendidik dengan tindakan normal dan hanya sedikit yang menyangkut pendidikan spiritual, karena terpacu oleh adanya kurikulum yang berlaku dan bergantung pada tindakan pengajaran guru. Salah satunya pelajaran PKn, yaitu pelajaran yang menyangkut moral serta dapat menumbuh kembangkan kreatifitas dan daya penalaran siswa sehingga hambatan-hambatan yang terjadi pada diri siswa dapat dihindari dan

menjadikan siswa cepat dalam memahami seluk beluk masyarakat dan pola-pola interaksi yang terjadi di dalamnya. Berdasarkan pengamatan guru dapat fitemukan beberapa hal yang menyebabkan rendahnya daya serap siswa pada pelajaran PKn yaitu peranan guru terlalu dominan dalam proses pembelajaran, penerapan metode

pembelajaran yang kurang tepat, rendahnya minat belajar siswa. Sehingga perlu dicoba suatu metode pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi, minat dan motivasi siswa di kelas. Dengan metode yang menyenangkan siswa dapat berperan aktif dalam proses embelajaran yang berdampak pada peningkatan prestasi belajar siswa. Usaha peningkatan hasil belajar siswa ini dapat dilakukan dengan berbagai upaya, salah satunya adalah pembelajaran dengan metode Tanya jawab. Untuk melaksanakan dan menyelesaikan penelitian ini dengan baik, sebelumnya mempeajari pustaka-pustaka yang ada dan relevan yang sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti, yang mana nantinya untuk memperoleh konsep-konsep serta informasi ilmiah yang berguna untuk menunjang dan memperlancar pelaksanaan kegiatan Penelitian Tindakan Kelas Berdasarkan pembahasan latar belakng permasalahan diatas, maka peneliti ingin menangani permasalahan ini dengan mengadakan penelitian yang berjudul :Kegiatan Pembelajaran Dengan MetodeTanya Jawab Pada Mata Pelajaran PKn Pokok Bahasan Bentuk Harga Diri sebagai Upaya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas II SD Negeri Suwaloh Kecamatan Balen Kabupaten Bojonegoro Tahun Pelajaran 2008/2009

B. Rumusan Masalah Sesuai dengan judul yang penulis pilih yaitu Kegiatan pembelajaran dengan metode Tanya jawab pada mata pelajaran PKn pokok bahasan Bentuk harga diri sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa Kelas III Semester II SD Negeri Suwaloh Kecamatan Balen Kabupaten Bojonegoro Tahun Pelajaran 2008/2009. Maka penulis memberikan gambaran tentang apa yang ingin penulis uraikan, sehingga dapat mempermudah dalam penyusunan test yang berkaitan dengan permasalahan yang akan dibahas. Perumusan masalah dalam penelitian ini yaitu : Dengan menerapkan metode Tanya jawab pada mata pelajaran PKn pokok bahasan Bentuk harga diri dapat meningkatkan hasil belajar siswa Kelas III Semester II SD Negeri Suwaloh Kecamatan Balen Kabupaten Bojonegoro. C. Tujuan Penelitian Berdasarkan identifikasai pada rumusan masalah yang telah diuraikan diatas maka tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mendiskripsikan perkembangan kegiatan diskusi dan Tanya jawab dalam kegiatan pembelajaran PKn pokok bahasan Bentuk harga diri pada siswa Kelas III Semester II di SD Negeri Suwaloh Kecamatan Balen Kabupaten Bojonegoro. 2. Untuk mengetahui seberapa besar minat siswa dalam belajar PKn yang diterapkan dengan metode Tanya Jawab.

3. Untuk meningkatkan kinerja dan kreatifitas guru maupun siswa supaya peningkatan hasil belajar PKn dapat tercapai dan sesuai yang diharapkan peneliti. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Secara teoritis manfaat penelitian ini adalah memberikan sumbangan pemikiran yang lebih luas bagi setiap siswa dalam perkembangan pembelajaran, serta diharapkan dapat memberikan dorongan pada setiap siswa dalam hal pemahaman pembelajaran. 2. Manfaat Praktis Manfaat untuk guru Karena penulis berangkat dari dunia pendidikan, maka penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi, perkembangan kegiatan diskusi kelompok pada pokok bahasan Bentuk Harga Diri juga diharapkan dapat menjadi bahan masukan untuk pengembangan pengajaran mata pelajaran PKn. Manfaat untuk Orang tua Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi orang tua agar memberikan motivasi kepada anak-anaknya agar lebih giat belajar. Manfaat untuk Siswa Agar lebih giat belajar dan tidak bosan dengan pelajaran yang disampaikan guru di dalam kelas.

E. Hipotesis Tambahan Dalam pelaksanaan penelitian ini, penelitian mencoba mengungkapkan hipotesis tindakan diri pada penelitian ini sebagai berikut :Apakah Kegiatan Pembelajaran Dengan Metode Tanya Jawab Pada Mata Pelajaran PKn Pokok Bahasan Bentuk Harga Diri Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III Semester II SD Negeri Suwaloh Kecamatan Balen Kabupaten Bojonegoro?

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori Pembelajaran Bentuk Harga Diri : Harga diri adalah apa yang kita pikirkan dan kita rasakan tentang harga diri kita Bila diri kita jelek, maka harga diri kita menjadi rendah Bila diri kita baik dan berharga, maka harga diri kita menjadi tinggi Anak yang miskin merasa rendah diri karena tidak bisa memenuhi apa yang dibutuhkan. Kita tidak boleh mengejek atau menghina anak miskin Sebagai manusia kita ingindihargai oleh orang lain Harga diri juga dapat membantu mempertinggi semangat Jika orang bersemangat, akan bisa percaya diri dalam melaksanakan banyak hal yang baik Harga diri juga bisa membantu kita mencintai diri sendiri apapun keadaannya. Kita harus memandang diri kita sebagai anak baik, agar kita melakukan halhal yang baik Dengan harga diri kita dapat diterima oleh orang lain Akibat jika kita tidak memiliki harga diri, maka akan : Kurang mencintai diri sendiri
6

Kurang percaya bahwa orang lain sayang kepada diri kita Memandang diri kita buruk dan Dapat melakukan hal-hal yang buruk jua

Kalau kamu ingin di hargai orang lain maka belajarlah menghargai orang lain juga Cara meningkatkan harga diri adalah : Mengenal dan menerima diri kita sendiri Memanfaatkan kelebihan dengan sebaik mungkin

Semua orang mempunyai kekurangan dan kelebihan masing-masing Orang akan merasa bangga jika memiliki kelebihan pada dirinya Orang akan merasa bahagia jika banyak orang yang menyayanginya Jika usaha kita gagal jangan mudah putus asa Kita harus sadar bahwa kekurangan itu dapat menjadi berkah Kemampuan yang ada pada diri kita harus dikembangkan Kita harus memiliki sikap dan tutur kata yang sopan kepada orang lain Manusia diciptakan Tuhan sebagai makhluk yang sempurna Manusia diberi akal dan pikiran Semua manusia memiliki harga diri Dalam bertindak sehari-hari harus sopan, ramah, dalam berbicara lembut tutur katanya Cara berpakaian seseorang menentukan kepribadiannya Manusia memerlukan pengakuan diri dalam kelompoknya

Harga diri seseorang erat hubungannya dengan sikap, tingkah laku dan tutur katanya Harga diri seseorang tidak dapat diukur dengan pangkat dan derajatnya. B. Metode Tanya Jawab 1. Pengertian Metode Tanya Jawab adalah cara untuk menyajikan bahan pelajaran dalam bentuk pertanyaan dari guru yang harus dijawab oleh siswa atau sebaliknya dari siswa yang harus dijawab oleh guru, baik secara lisan atau tertulis. 2. Tujuan dan Manfaat a. Untuk mengetahui penguasaan bahan pelajaran dalam ingatan dan pengungkapan perasaan dan sikap siswa b. Untuk mengetahui jalan berfikir siswa secara sistematis, logis dan menuju pemecahan masalah c. Untuk memberikan tekanan perhatian pada bagian-bagian pelajaran yang dipandang penting d. Untuk membiasakan siswa mengenal bentuk dan jenis pertanyaan serta jawabannya yang benar dan tepat dalam rangka kelanjutan belajarnya. 3. Manfaat Penggunaan a. Pertanyaan dapat membangkitkan minat dan minat penting sekali dalam belajar b. Pertanyaan ingatan yang meminta jawaban yang bersifat pengungkapan kembali dapat memperkuat ingatan (asosiasi) antara pertanyaan dengan jawab.

c. Pertanyaan pikiran yang meminta jawaban yang harus dipikirkan dapay mengembangkan cara-cara berfikir ogis dan sistematis d. Jawaban yang salah segera dapat dikoreksi e. Pertanyaan merangsang siswa berfikir dan memusatkan perhatian pada satu pokok perhatian. f. Pertanyaan dapat membangkitkan hasrat melakukan penyelidikan, yang mengarahkan siswa berfikir secara ilmiah g. Pertanyaan-pertanyaan oleh guru atau siswa dapat menimbulkan suasana kelas hidup dan gembira h. Dari jawaban-jawaban yang diperoleh, dapat merupakan umpan balik bagi guru mengenai pengetahuan, sikap dan sifat siswa serta hasil proses belajar mengajarnya.

C. Tinjauan Mata Pelajaran PKn 1. Pengertian PKn adalah ilmu yang mempelajari interaksi social. Pada dasarnya mata pelajaran ini mengarah pada ilmu tentang diri kita dan masyarakat tempat kita hidup. PKn merupakan mata pelajaran yang menarik dan tidak pernah kering apabila dipelajari dengan sungguh-sungguh dan diberi makna. Hal ini disebabkan karena objek PKn mencangkup masyarakat yang dinamis sehingga untuk memahaminya selalu memerlukan perspektif dan dinamika pemikiran baru.

10

a. Pendidikan 1) Pendidikan adalah aktifitas dan usaha manusia ntuk meningkatkan kepribadian dengan jalan membina potensi-potensi pribadinya, yaitu rohani (fikir, rasa, cipta dan budi nurani) dan jasmani (panca indera serta ketrampilan) 2) Pendidikan berarti juga lembaga yang bertanggung jawab menetapkan cita-cita (tujuan) pendidikan, isi, system dan organisasi pendidikan. Lembaga-lembaga ini meliputi : Keluarga, sekolah dan masyarakat (Negara) 3) Pendidikan merupakan pula hasil atau prestasi yang dicapai oleh perkembangan manusia dan usaha lembaga-lembaga tersebut dalam mencapai tujuannya. Pendidikan dalam masyarakat dan kebudayaan sebagai satu kesatuan (Pengantar Dasar-dasar Kependidikan, 1981 Hal : 7) b. Moral Semua kegiatan hukum atau pancasila sebagai sumber hukum. Hal ini tertuang dalam ketetapan MPRS No. XX/MPRS/1966 : Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum bagi Negara Republik Indonesia maka pasal-pasal dalam batang tubuh Undang-undang Dasar 1945 menggambarkan pokok pikiran yang sudah terkandung dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 (Pokok-pokok Bahasan

Pancasila Tahun 1979, Hal. 1)

11

Dengan demikian jelas bahwa pancasila selain merupakan dasar Negara, Pancasila juga merupakan sumber dari segala sumber hukum bagi Negara Republik Indonesia. Sebagai pandangan hidup, Pancasila menjiwai setiap kegiatan warga Negara dalam hidup kemasyarakatan dan kenegaraan. Dengan demikian, pancasila merupakan ukuran ideal setiap kegiatan karena sekaligus tujuan kegiatan tersebut. Ditinjau dari sudut manusianya, nilai pancasila merupakan ukuran dari tingkah laku (norma-norma) dalam hidup sehari-hari. Hal ini dapat kita lihat dalam butir-butir sila pancasila yang berjumlah sebanyak 36 butir sila pancasila. Di dalam pengamalan sila-sila pancasila oleh setiap warga Negara Indonesia haruslah melalui jalur pendidikan di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Ketiga lingkungan ini saling berhubungan dan pengaruh mempengaruhi serta saling ketergantungan.

2. Tujuan Pendidikan PKn Tujuan mempelajari ilmu Kn adalah untuk menumbuh kembangkan kratifitas dan daya penalaran siswa sehingga dapat menjaga akhlaq dari pengaruh perkembangan zaman dan dapat mempercepat siswa dalam pemahaman seluk-beluk masyarakat dan pola-pola interaksi yang sering terjadi. Dalam pencapaian tujuan pendidikan PKn perlu melestarikan sifatsifat yang baik dalam rangka melaksanakan pendidikan nasional dan perlu

12

mengambil langkah-langkah yang memungkinkan untuk dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat melalui jalur pendidikan baik itu pendidikan formal maupun non formal agar terbentuk masyarakat yang dinamis sehingga untuk memahaminya selalu memerlukan respektif dan dinamika penelitian baru. Di samping itu Pendidikan Kewarganegaraan juga mempunyai tujuan yang terbagi dalam dua segi yaitu : a. Segi Umum Pendidikan pancasila dan kewarganegaraan pada hakekatnya pendidikan yang mengarahkan sikap dan tingkah laku manusia karena hal yang tidak baik. Hal ini sesuai dengan kodrat manusia dan ini yang mempunyai kecenderungan ke arah yang baik. Kejatuhan ke tidak dapat menghapuskan kecenderungan manusia menrut kodrat untuk menuju kebaikan. Justru dengan pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, untuk menemukan dan memperkembangkan kecenderungan kodrati untuk menuju kebaikan. b. Segi Khusus Dalam hal ini dapat kita lihat di dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 dalam alenia ke-4 (empat) antara lain dikatakan bahwa pemerintah Negara Indonesia melindungi segenap bangsa Indonesia, memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal ini dapat kita pahami bahwa kesejahteraan itu terwujud apabila rakyat Republik Indonesia terpenuhi segala kebutuhan baik materiil maupun

13

spiritual. Dalam memenuhi kebutuhan spiritual ini antara lain pemerintah Negara hendaknya mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia. Tentunya denga melalui pendidikan keluarga juga pendidikan diluar sekolah maupun pendidikan di sekolah. Dalam hal ini mendidik adalah usaha untuk mengembangkan bidang efektif yaitu mengembangkan nilai, sikap tingkah laku yang diharapkan, dalam arti oleh masyarakat bangsa Indonesia di golongkan sebagai sikap dan tingkah laku yang baik. Dalam hal ini dapat ditarik kesimpulan di dalam GBHN, bahwa pendidikan budi pekerti, pendidikan moral diusahakan untuk

melaksanakan Pendidikan Kewarganegaraan dan dihayati menjadi sikap hidup dari tingkah lakunya sehari-hari.

D. Pengertian Belajar Beberapa tokokh memberikan pengertian belajar yang berbeda, dibawah ini sengaja dikutip beberapa batasan belajar, dengan harapan agar dapat menjadi bahan pemikiran dan perenungan mengenai pengertian belajar. Menurut Ernest R. Hilgrad dalam bukunya Introduction of Psychologi mengemukakan belajar adalah suatu proses dimana ditimbulkan atau diubahnya suatu kegiatan karena mereaksi suatu keadaan. Perubahan nama tidak disebabkan oleh proses pertumbuhan atau keadaan organism yang sementara seperti kelelahan atau karena pengaruh obat-obatan (Moh. Uzer Usman dan Lilis, 1993:5)

14

Sedangkan menurut Robert M. Cagne dalam bukunya The Conditions of Learning belajar merupakan sejenis perubahan yang diperlihatkan dalam perubahan tingkah laku, yang keadaannya bebeda dari sebelum individu dalam situasi belajar sesudah melakukan tindakan yang serupa. (Abd. Rohman Abroro, 1993:67). Di lain pihak H.C. Withernington dalam bukunya Education Psychologi mengemukakan bahwa belajar adalah suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepribadian atau suatu pengertian. (moh. Uzer Usman dan Lilis, 1993 : 5). Dari ketiga pendapat di atas muka dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku atau kecakapan manusia. Perubahan tingkah laku itu bukan disebabkan oleh proses pertumbuhan yang bersifat fisiologi atau proses kematangan. Adapun perubahan tingkah laku dalam pengertian belajar antara lain : 1. Perubahan terjadi secara sadar berarti seseorang yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan itu atau sekurang-kurangnya ia merasakan telah terjadi adanya suatu perubahan dalam dirinya. 2. Perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional, bararti perubahan yang terjadi dalam diri seseorang berlangsung secara berkesinambungan, tidak statis.

15

3.

Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif berarti perubahanperubahan itu senantiasa bertambah dan tertuju untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya.

4.

Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara, berarti perubahan yang bersifat sementara atau temporer terjadi hanya untuk beberapa saat saja, tetapi perubahan yang terjadi karena proses balajar bersifat menetap.

5.

Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah, ini berarti perubahan tingkah laku itu terjadi karena ada tujuan yang akan dicapai.

6.

Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku, bararti perubahan yang seseorang setelah proses belajar meliputi perubahan tingkah laku secara menyeluruh dalam sikap, keterampilan, pengetahuan, dan sebagainya (Slameto, 1987 : 3).

E. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Belajar Faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan belajar banyak jenisnya tetapi dapat digolongkan menjadi dua bagian yaitu factor intern dan factor ekstern. a. Faktor Internal Factor internal adalah faktor yang dalam individu yang sedang belajar, meliputi faktor jasmaniah, faktor psikologi dan faktor kelelahan. 1) Faktor jasmaniah Faktor jasmaniah (fisiologi) baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh. Yang termasuk faktor ini ialah panca indra yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya, seperti cacat tubuh, perkembangan yang tidak sempurna.

16

2) Faktor psikologi Faktor psikologi seseorang meliputi intelegasi, perhatian, minat, bakat, motif. 3) Faktor kelelahan Kelelahan pada seseorang dibedakan dua macam yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan rohani. Kelelahan jasmani ini terlihat dengan lemah lunglainya tubuh terjadi karena kekacauan substansi sisa pembakaran di dalam tubuh, sehingga darah kurang lancer. Kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kebosanan dan kelesuan, sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang. b. Faktor Eksternal Faktor eksternal adalah faktor yang bersumber dari luar individu yang sedang belajar, faktor ini digolongkan menjadi 2 faktor, yaitu : 1) Faktor keluarga Dalam faktor keluarga ini siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana keluarga dan keadaan ekonomi keluarga. 2) Faktor sekolah Factor sekolah ini yang mempengaruhi belajar mencangkup metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, disiplin sekolah dan sebagainya.

17

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Suwaloh Kecamatan balen Kabupaten Bojonegoro tahun Pelajaran 2008/2009, dimana peneliti

melaksanakan tugas sebagai guru mata pelajaran PKn. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas III Semester II yang berjumlah 22 anak, dengan tingkat pengetahuan masing-masing anak yang heterogen. Materi pelajaran yang dibahas adalah bidang studi PKn pokok bahasan Bentuk Harga Diri. Penelitian ini dilakukan selama 2 bulan yaitu mulai bulan Pebruari sampai dengan bulan April 2009.

B. Populasi dan Sampel Dalam pelaksanaan penelitian ini melibatkan populasi yaitu pada siswa kelas III Semester II SD Negeri Suwaloh KEcamatan Balen Kabupaten Bojonegoro Tahun Pelajaran 2008/2009 Dari populasi tersebut peneliti mencoba mengambil sampel yaitu siswa SD Negeri Suwaloh Kecamatan balen Kabupaten Bojonegoro Tahun Pelajaran 2008/2009. Dari sampel yang diambil adalah siswa yang mempunyai permasalahan dalam pengembangan kegiatan pembelajaran PKn untuk meningkatkan hasil belajar. Hal ini bisa dilihat dari nilai raport yang berada dibawah rata-rata kelas. Sehingga guru harus bersungguh-sungguh dalam
17

18

pelaksanaan penelitian ini. Maka peneliti memakai sampel quota sampling yaitu pengambilan data dari sampel dengan cara menetapkan jumlah yang telah ditentukan terlebih dahulu sebelumnya. Sampel adalah sebagian dari populasi atau sejumlah penduduk yang jumlahnya kurang dari populasi. (sutrisno Hadi, 1997:221). Jumlah sampel dalam penelitian ini mengambul dari populasi siswa kelas III semester II SD Negeri Suwaloh Kecamatan Balen Kabupaten Bojonegoro tahun Pelajaran 2008/2009 yang berjumlah 22 siswa.

C. Tehnik Pengumpulan Data 1. Metode dokumentasi Metode dokumentasi ini merupakan metode pengumpulan data berupa pencatatan dokumen, sedangkan sumber datanya berupa catatan atau dokumen yang diperoleh selama dilakukannya penelitian. Pada penelitian ini data yang digunakan oleh peneliti adalah data hasil dari pengembangan kegiatan diskusi kelompok dalam pembelajaran PKn dengan pokok bahasan Bentuk Harga Diri pada siswa kelas III semester II SD Negeri Suwaloh Kecamatan Balen Kabupaten Bojonegoro tahun pelajaran 2008/2009 2. Metode angket Metode angket ini merupakan metode atau cara dalam pengumpulan data dengan menggunakan angket, sumber datanya berupa responden atau siswa. Penelitian mengajukan beberapa pertanyaan kepada setiap kelompok yang sudah dibentuk untuk dijawab sesuai dengan petunjuk yang telah dibuat

19

dengan angket itu. Metode ini digunakan untuk memperoleh dan merekam data tentang keaktifan siswa dalam waktu berdiskusi dan pada waktu pembahasan masalah.

D. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian yang dimaksud adalah merupakan serangkaian langkah-langkah yang diakukan oleh penulis dalam mengadakan penelitian dari awal sampai dengan penyusunan laporan penelitian. Dalam siklus, perencanaan tindakan meliputi analisa ateri pelajaran, penyusunan rencana model

pembelajaran yang berpedoman pada metode Tanya Jawab dan penyusunan soalsoal evaluasi. Dalam metode Tanya Jawab, terdapat dua langkah yang sangat penting. Guru mengawali dengan penjelasan tentang tujuan dan latar belakang pembelajaran serta mempersiapkan siswa untuk menerima penjelasan guru. Hal ini disebut langkah persiapan dan pelaksanaan 1. Persiapan Menetapkan konsep Menentukan tujuan pembelajaran khusus (TPK) Menyususn pertanyaan-pertanyaan secara tepat sesuai dengan pokok bahasan Mengidentifikasikan petanyaan-pertanyaan yang mungkin diajukan siswa

20

2. Pelaksanaan Menjelaskan kepada siswa tujuan pembelajaran khusus (TPK) yang ingin dicapai sesudah pelajaran berakhir Mengkomunnikasikan penggunaan metode Tanya Jawab (murid tidak hanya bertanya tetapi juga menjawab pertanyaan guru maupun siswa yang lain) Guru memberikan permasalahan sebagai bahan apersepsi Guru mengajukan pertanyaan ke seluruh siswa Guru harus member waktu yang cukup untuk memikirkan jawabannya, sehngga dapat merumuskan secara sistematis. Tanya jawab harus berlangsung dalam suasana tenang, dan bukan dalam suasana yang tidak tenang dan penuh persaingan yang tak sehat di antara para siswa Guru mengusahakan agar setiap pertanyaan hanya berisi satu masalah saja Pertanyaan harus dibedakan dalam golongan, pertanyaan pikiran dan pertanyaan mengungkapkan kembali minat pendapat, perasaan, sikap dan hanya fakta-fakta saja. 3. Penutup Guru memberikan latihan yang dikerjakan dirumah masing-masing siswa dan dikumpulkan

21

E. Siklus Penelitian Siklus dalam penelitian dapat dilakukan tidak hanya satu kali saja karena sekali percobaan bukan berarti sudah selesai, tapi bisa dilakukan lebih dari 2 kali siklus. Dan masing-masing siklus terdiri 4 kegiatan yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). Setiap siklus terdiri dari 2 kali pertemuan antara guru dengan siswa berdasarkan materi pelajaran yang diajarkan. 2 kali pertemuan untuk memberikan materi perlakuan sesuai dengan Rencana Pembelajaran dan 1 kali tatap muka untuk melakukan tes hasil belajar siswa.

F. Instrument Penelitian Untuk mendapatkan data penelitian digunakan instrument penelitian sebagai berikut : 1. Lembar catatan lapangan, untuk mencatat atau merekam aktivitas yang berhubungan dengan perilaku seswa selama proses pembelajaran. 2. Lembar observasi kelas yang digunakan untuk pengamatan selama proses pembelajaran. 3. Lembar tes akhir untuk mengetahui daya serap siswa terhadap materi yang disajikan. 4. Lembar kuis (pertanyaan) pada tiap pertemuan.

22

Soal ulangan 1. Saat teman berbicara kepada kita sebaiknya .. 2. Ada orang yang . Dengan dirinya, ada pula yang membenci dirinya. 3. Santi cacat kaki, tetapi tangannya normal, lukisannya bagus kita hendaknyalukisan santi 4. Kita harus sadar bahwa kekurangan itu dapat menjadi 5. Cara berpakaian seseorang itu menentukan 6. Harga diri seseorang tidak dapat diukur dari. 7. Setiap orang pasti memiliki kelebihan dan.. 8. Apa akibatnya jika kita memiliki harga diri yang rendah. 9. Kalau kita menghargai diri sendiri dnegan berlebihan dapat member kesan orang yang 10. Sebutkan 3 kelebihan yang dimiliki seseorang!

23

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Siklus I Pada pelaksanaan siklus ini materi pelajaran yang diterapkan adalah memberikan penjelasan tentang kegiatan pembelajaran dengan metode Tanya Jawab pada mata pelajaran PKn pada pokok bahasan Bentuk Harga Diri pada siswa kelas III Semester II SD Negeri Suwaloh Kecamatan Balen Kabupaten Bojonegoro tahun Pelajaran 2008/2009 Perencanaan (planning) Pada siklus 1 materi pelajaran yang diberikan adalah pokok bahasan bentuk harga diri. Sebelum pembelajaran, siswa yang akan diamati sudah ditentukan oleh guru, dan siswa diminta menyiapkan diri dengan mempelajari materi yang akan dipelajari. Sebelum kegiatan pembelajaran dimulai guru sudah membagi secara merata dari tingkat siswa yang pandai, sedang dan kurang Pelaksanaan (acting) a. Menjelaskan kepada siswa tujuan akhir pembelajaran khusus (TPK) yang ingin dicapai sesudah pelajaran berakhir b. Mengkomunikasikan penggunaan metode Tanya Jawab (murid tidak hanya bertanya tetapi juga menjawab pertanyaan guru maupun siswa yang lain) c. Guru memberikan permasalahan sebagai bahan apersepsi. d. Guru mengajukan pertanyaan keseluruh kelas

23

24

e. Guru harus member waktu yang cukup untuk memikirkan jawabannya, sehingg dapat merumuskan secara sistematis f. Tanya Jawab harus berlangsung dalam suasana tenang, dan bukan dalam suasana tang tidak tenang dan penuh persaiangan yang tidak sehat diantara para siswa. g. Guru mengusahakan agar setiap pertanyaan hanya berisi satu masalah saja h. Pertanyaan harus dibedakan dalam golongan, pertanyaan pikiran dan pertanyaan mengungkapkan kembali minat pendapat, perasaan, sikap dan yang hanya fakta-fakta saja. Pengamatan (observing) Setelah melaksanakan kegiatan belajar mengajar kemudian guru atau penulis mengamati hasil dari prestasi belajar siswa terhadap penerapan metode Tanya Jawab dalam pembelajaran bidang studi PKn diperoleh hasil sebagai berikut : No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Abdul Khafid Adi Maulana R Adi Prastyo A. Muzayamul A Ahmad Suryadi Ani Izroin Fauziyah Ardia Pramesti R. O Attamia Afifatul H.N Ahmad Fahmi Fatoni Nama Siswa Nilai Sebelum siklus 60 65 55 65 60 65 55 60 60 Siklus 1 75 70 65 75 70 75 70 75 70

25

10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

Buchori Rahma Okta Diah Susianti R.A Dian Nofita Eko Bahrudin Elga Farya Putra P Emi Fakoiria Fikhi Firmansyah Febri Cahyani Putri Herlambang Tegar Ika Oktavia Ilham Andriansyah Irwan Sugik W Intan Kurniasari Rata-rata

65 60 55 50 50 60 60 65 50 55 55 65 60 58,80

75 70 60 65 60 75 70 75 75 65 65 70 65 70,23

Dari data diatas terlihat jelas bahwa kemampuan siswa untuk memprediksi, mengobservasi, maupun menjelaskan dengan kualifikasi baik masih sangat rendah. Refleksi Berdasarkan hasil refleksi bersama terhadap hasil siklus I, maka dibuatlah rancangan tindakan untuk siklus I sebagai berikut : a. Guru harus lebih jeli dan sabar dalam menjelaskan pokok bahasan bidang studi PKn yang diajarkan kepada siswa, dalam arti model pengajaran yang digunakan oleh guru lebih difokuskan dan lebih terarah

26

b. Seluruh siswa sudah mendapatkan LKS yang akan digunakan pada proses belajar mengajar 3 hari sebelumnya, sehingga semua siswa sudah siap materi dari sekolahan c. Setiap siswa diberi kesempatan menyiapkan bahan-bahan soal yang telah disediakan oleh guru dengan tertulis dalam LKS

B. Siklus II Perencanaan Pada intinya perencanaan tindakan pada siklus 2 ini sama dengan siklus 1, hanya saja pada siklus 2 ini terdapat sedikit penambahan yaitu : a. Penggunaan waktu yang efisien b. Kebijakan guru terhadap siswa semakin diperketat c. Guru menyimpulkan hasil pembelajaran yang diperoleh siswa selama diterapkannya metode diskusi d. Guru menghimbau siswa agar tidak lagi meremehkan peran bermain masingmasing Pelaksanaan (acting) Pada saat kegiatan seperti pada siklus sebelumnya, guru memberikan soalsoal evaluasi yang terdapat dalam buku LKS. Setelah itu semua siswa harus mengerjakan dan guru berkeliling diantara siswa untuk mengamati cara belajar / mengerjakan siswa dalam proses belajar sambil memberikan bimbingan secara jelas dan sabar bagi siwa yang masih merasa kesulitan

27

Pengamatan (observing) Hasil evaluasi siklus 2 dapat dilihat dari hasil analisa data penilaian siswa, hasil post test dan lembar observasi. Berdasarkan pelaksanaan penelitian maka diperoleh hasil penelitian sebagai berikut : No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 Abdul Khafid Adi Maulana R Adi Prastyo A. Muzayamul A Ahmad Suryadi Ani Izroin Fauziyah Ardia Pramesti R. O Attamia Afifatul H.N Ahmad Fahmi Fatoni Buchori Rahma Okta Diah Susianti R.A Dian Nofita Eko Bahrudin Elga Farya Putra P Emi Fakoiria Fikhi Firmansyah Febri Cahyani Putri Herlambang Tegar Ika Oktavia Ilham Andriansyah Irwan Sugik W Intan Kurniasari Rata-rata Nama Siswa Nilai Sebelum siklus Siklus 1 75 80 70 65 75 70 75 70 75 70 75 70 65 65 60 75 70 75 75 65 65 70 70 70,23 80 75 90 80 85 85 75 85 80 75 70 70 75 85 80 95 80 75 80 85 75 80,23

28

Pada pengamatan siklus ke 2 ini peneliti dapat menyimpulkan hasilnya yaitu : Semua hasil post test siswa mengalami ketuntasan, hal ini terbukti dengan meningkatnya nilai rata-rata prestasi hasil belajar siswa. Refleksi (reflecting) Dari uraian diatas, dapat dianalisis hasil dari penelitian sebagai berikut : tiap siklus diperoleh kenaikan hasil tes belajar setiap selesai materi yang diberikan. Hal ini menandakan keberhasilan penelitian ini.

C. Interprestasi Data Setelah dilaksanakan 2 siklus, terlihat adanya peningkatan nilai rata-rata siswa disbanding siklus-siklus sebelumnya. Peningkatan haisl penelitian ini dapat dilihat pada table dibawah ini : No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Nama Siswa Abdul Khafid Adi Maulana R Adi Prastyo A. Muzayamul A Ahmad Suryadi Ani Izroin Fauziyah Ardia Pramesti R. O Attamia Afifatul H.N Ahmad Fahmi Fatoni Buchori Rahma Okta Diah Susianti R.A Nilai Sebelum siklus 60 65 55 65 60 65 55 60 60 65 60 Siklus 1 75 70 65 75 70 75 70 75 70 75 70 Siklus 2 80 80 75 90 80 85 85 75 85 80 75

29

12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

Dian Nofita Eko Bahrudin Elga Farya Putra P Emi Fakoiria Fikhi Firmansyah Febri Cahyani Putri Herlambang Tegar Ika Oktavia Ilham Andriansyah Irwan Sugik W Intan Kurniasari Rata-rata

55 50 50 60 60 65 50 55 55 65 60 58,80

60 65 60 75 70 75 75 65 65 70 65 70,23

70 70 75 85 80 95 80 75 80 85 75 80,23

Dari table hasil peningatan rata-rata diatas dapat diketahui bahwa ditemukan kenaikan pada hasil belajar siswa pada akhir siklus 2 dibandingkan pada akhir siklus 1. Hasil yang diperoleh pada akhir siklus 2 dengan pembelajaran yang menggunakan metode Tanya jawab dapat meningkatkan hasil belajar siwa pada mata pelajaran PKn pokok bahasan bentuk harga diri. Sebelum dilakukan siklus 1 hasil dari uji coba rata-rata nilai adalah 58,80, kemudian hasil setelah dilakukan siklus 1 naik menjadi 70,23 dan ada siklus terakhir yaitu siklus 2 jumlah nilai rata-rata siswanaik drastic yaitu 80,23. Kenaikan nilai rata-rata hasil belajar siswa tersebut disajikan dalam bentuk grafik dibawah ini :

30

100.00 50.00 0.00 seb. Siklus Series1 siklus 1 siklus 2 Series1

31

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan Setelah proses penelitian selesai maka saatnya peneliti memberikan kesimpulan yang berkaitan dengan penelitian ini yang berkisar antara lain : Siswa kelas III SD Negeri Suwaloh Kecamatan Balen Kabupaten Bojonegoro tahun pelajaran 2008/2009 dapat meningkatkan hasil belajaranya dengan maksimal meskipun menalami kesulitan dan itupun bisa diatasi dengan mudah. Tingkat kinerja guru maupun siswa semakin meningkat ini ditandai dengan antusiasan siswa dan guru dalam menelesaikan pokok bahasan dengan waktu yang seefisien mungkin. Dan siswa sudah mulai mandiri tidak tergantun lagi pada guru selain itu pada siklus 2, guru hanya berperan sebagai motivator atau sebagai pembimbing saja jika seswa mengalami kesulitan. Peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat dari perolehan nilai rata-rata siswa dari sebleum siklus sampai dengan siklus yang terakhir yang antara lain perolehan nilai sebelum siklus (58,80), siklus 1 nilai rata-ratanya (70,23) dan pada siklus 2 dihasilkan peningkatan nilai rata-rata yaitu (80,23)

B. Saran Sehubungan dengan kesimpulan diatas, peneliti memberikan saran sebagai berikut :

31

32

1. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa hendaknya para guru dan orang tua betul-betul memperhatikan dan member motivasi belajar kepada anak didikannya sehingga dalam diri anak akan tumbuh semangat belajar, meskipun mata pelajaran PKn bukan pelajaran utama, namun dalam mata pelajaran yang lain akan memberikan pengaruh yang sangat besar dan situasi belajar tersebut dapat diperoleh atas bantuan guru dan orang tua anak. 2. Guru mata pelajaran PKn yang menjadi peneliti diharapkan memiliki kopetensi yang cukup tinggi di dalam mengarahkan siswa-siswanya untuk lebih mengenal metode Tanya Jawab sebagai metode pembelajaran yang mengarahkan pada siswa aktif dan dapat meningkatkan prestasi sesuai dengan di harapkan 3. Diharapkan siswa dapat mengendalikan emosi dan bersikap demokratis yang semuanya ini akan berpengaruh pada hasil belajar siswa, karena selama ini Nampak jelas terdapat cermin tingkah laku pribadi anak yang baik sesuai dengan nilai-nilai yang berbudi luhur.

33

DAFTAR PUSTAKA

Abu Ahmad, Drs.didaktif Metodik, CV. Toko Putra, Semarang, 1977 Aji, Sudidul, 1990. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Yogyakarta : Bina Aksara Arief, S.S dkk. Model-model Mengajar (beberapa alternative belajar mengajar), Bandung, CV. Diponegoro Joko Ahmadi, Drs. 1984, Pengantar Fisikologi Belajar, Bojonegoro Joni, T. Raka, 1991. Pengukuran Penilaian Pendidikan, Malang, YP2LPM Margono, Drs, 1996. Metodologi pendidikan, Rineka Cipta. Jakarta Mulyadi, Pengantar Psikologi Belajar, Fakultas tarbuyah, IAIN Malang, 1979 Nasution, Didaktif Azas-azas Mengajar, Penerbit Jemmars, Surabaya, 1985 Simanjuntak, SH, Cara Belajar Siswa Aktif, Usaha Nasution, Surabaya, 1982 Slamekto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruihi, Binsa Aksara, Jakarta 1988 Suryi Buto, Mengenal Metode Pengajaran dan Pendekatan Baru Dalam Proses Belajar Mengajar, Amarta, Yogyakarta, 1985

Anda mungkin juga menyukai