MunaspriantoRamli
Homeschooling : Sebuah Upaya Pemerataan Akses Pendidikan bagi Generasi Putus Sekolah dan dan Generasi di Wilayah Terpencil Dosen Jurusan Pendidikan IPA FITK UIN Jakarta, Praktisi Homeschooling (DirectorQindyAcademycentrefortrainingandalternativeeducation) panggilsayamunas@yahoo.com, panggilsayamunas@gmail.com
Abstrak. Saat ini Homeschooling menjadi sebuah trend pendidikan yang diminati masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat di kota-kota besar. Akan tetapi model pendidikan Homeschooling belum tersosialisasi sebagaimana mestinya. Akibatnya, sebagian masyarakat menganut dua paradigma yang keliru tentang Homeschooling. Pertama, homeschooling adalah jenis pendidikan untuk kalangan selebritis dan anak-anak usia sekolah formal dengan tingkat kesibukan yang tinggi. Kedua, Homeschooling adalah pendidikan alternatif bagi generasi bangsa yang tidak diterima di sekolah formal. Sejatinya, Homeschooling adalah proses layanan pendidikan yang secara sadar teratur dan sistematis dilaksanakan oleh orang tua,keluarga atau komunitas dimana proses pembelajaran bisa berlangsung kapan dan dimana saja dengan menciptakan suasana kondusif demi mengembangkan bakat dan potensi anak. Dengan tujuan utama mengembangkan potensi anak maka model pendidikan ini bisa dilaksanakan oleh seluruh kalangan masyarakat, tidak terkecuali anak putus sekolah dan anak-anak diwilayah terpencil. Untuk pemerataan akses pendidikan bagi anak yang putus sekolah dan anak di wilayah terpencil, kiranya Homeschooling model pembelajaran jarak jauh dan homeschooling model sekolah singgah bisa dijadikan pilihan. Untuk model Homeschooling pembelajaran jarak jauh, anak-anak yang putus sekolah dan wilayah terpencil didaftarkan sebagai anggota komunitas tertentu. Mereka akan dikirimkan modul-modul dan tagihan belajar setiap semesternya. Mereka juga akan mendapatkan rapor dari tugas-tugas yang diberikan oleh komunits penyelenggara. Untuk model sekolah singgah, anak-anak akan diberikan modul serta pendampingan sekali seminggu. Mereka juga akan mendapatkan rapor dari tugas-tugas yang diberikan oleh komunitas penyelenggara. Ketika sudah dianggap tuntas dan memenuhi kompetensi yang disyaratkan, mereka bisa mengikuti Ujian Nasioanl Pendidikan Kesetaraan (UNPK) untuk mendapatkan Ijazah.
Page
MakalahSimposium;Homeschooling.....
MunaspriantoRamli
Homeschooling : Sebuah Upaya Pemerataan Akses Pendidikan bagi Generasi Putus Sekolah dan dan Generasi di Wilayah Terpencil
MunaspriantoRamliM.A
A. Pendahuluan Untuk dapat berhasil dalam proses pembangunan dan mampu bersaing dalam era globalisasi, setiap bangsa memerlukan sumber daya manusia yang berkualitas generasi bangsa yang mempunyai tingkat pendidikan yang memadai serta kemampuan yang cukup untuk menunjang proses pembangunan. Demi tercapainya sumber daya manusia yang berkualitas tersebut diperlukan upaya-upaya untuk mempermudah akses pendidikan serta berbagai model pendidikan alternatif, salah satunya homeschooling. Pendidikan alternatif dengan biaya mahal dan tengah digandrungi oleh selebritis usia sekolah adalah paradigma yang muncul ketika kita mendengar kata-kata homeschooling. Sejatinya tidak demikian, homeschooling adalah salah satu jalur pendidikan yang bisa menjadi pilihan anak bangsa atau bahkan dijadikan pilihan untuk komunitas tertentu seperti anak yang putus sekolah ataupun anak-anak di wilayah terpencil. Tidak bisa dipungkiri, bahwasanya pemerintah belum seratus persen berhasil mewujudkan tujuan mulia membantu anak-anak bangsa menyelesaikan pendidikan dasar atau biasa disebut wajib belajar 9 tahun. Data statistik menunjukan angka partisipasi dan angka putus sekolah jenjang SD dan SMP masih perlu mendapatkan perhatian serius. Data Susenas tahun 2004 menunjukan angka partisispasi SD dan MI masih 92-93 persen dan untuk SMP 65,7 persen. Sedangkan angka putus sekolah untuk SD adalah 2,1 % dan angka putus SMP 4,4 %.( sumber laporan perkembangan pencapaian tujuan pembangunan milenium indonesia UNDP). Untuk tahun 2005, data angka partisipasi siswa tingkat SD dan SMP di setiap provinsi dapat dilihat dalam tabel dibawah ini. .
Page
MakalahSimposium;Homeschooling.....
MunaspriantoRamli
Jumlah APM APK NamaPropinsi Kabupatendalam SD/MI SMP/MTs Propinsi D.K.I.Jakarta 6 96,52 100,59 JawaBarat 25 95,11 90,42 JawaTengah 35 96,2 96,99 D.I.Yogyakarta 5 97,22 109,79 JawaTimur 38 96,55 100,69 NanggroeAcehDarussalam 21 93,7 90,73 SumateraUtara 25 95,14 98,3 SumateraBarat 19 93,86 95,79 Riau 11 91,43 94,52 Jambi 10 94,61 90,46 SumateraSelatan 14 94,26 81,83 Lampung 10 95,95 89,85 KalimantanBarat 12 91,13 71,9 KalimantanTengah 14 92,92 67,03 KalimantanSelatan 13 94,05 77,43 KalimantanTimur 13 93,83 81,67 SulawesiUtara 9 93,37 95,48 SulawesiTengah 10 92,43 78,09 SulawesiSelatan 23 91,89 79,49 SulawesiTenggara 10 95,79 86,57 Maluku 8 92,22 88,33 Bali 9 95,91 95,13 NusaTenggaraBarat 9 93,38 91,77 NusaTenggaraTimur 16 90,53 66,94 Papua 20 86,65 63,45 Bengkulu 9 91,97 86,08 MalukuUtara 8 92,35 82,96 Banten 6 93,57 86,82 BangkaBelitung 7 92,52 84,75 Gorontalo 5 93,3 74,31 KepulauanRiau 6 87,41 92,2 IrianJayaBarat 9 82,35 63,96 SulawesiBarat 5 93,9 73,97 Ratarata 93,09151515 85,70575758 Sumber : /www.padatiweb.depdiknas.go.id, website pusat statistik BALITBANG DIKNAS
seperti terlihat di tabel diatas, memberikan pekerjaan rumah bagi pemerintah dan
Page
Masih besarnya angka putus sekolah dan belum maksimalnya angka partisipasi siswa
MakalahSimposium;Homeschooling.....
MunaspriantoRamli
seluruh warga bangsa yang peduli akan pendidikan. Pendidikan formal semata sepertinya tidak akan mampu menjamin 100 persen generasi bangsa usia pendidikan dasar dapat menyelesaikan pendidikannya. Dengan demikian, jalur pendidikan non formal seperti Homeschooling akan menjadi alternatif yang perlu mendapat perhatian demi memeratakan akses pendidikan bagi anak yang putus sekolah dan anak diwilayah terpencil, sehingga 5 tahun mendatang diharapkan seluruh generasi bangsa telah menyelesaikan pendidikan dasar mereka baik melalui pendidikan formal maupun informal dan non formal.
B. Kajian Teori Masih terbatasnya sosialisasi tentang homeschooling di bumi pertiwi membuat sebagian masyarakat masih mempunyai pandangan yang abu-abu tentang model pendidikan alternatif ini. Pada bagian ini akan diuraikan kilasan tentang homeschooling mulai dari pengertian, alasan, tipe-tipe dan payung hukum penyelenggaraan homeschooling I. Pengertian Homeschooling
Merujuk kepada panduan pelaksanaan Homeschooling yang dikeluarkan oleh Direktorat Pendidikan Kesetaraan, Homeschooling adalah proses layanan pendidikan yang secara sadar, teratur dan terarah dilakukan oleh orang tua atau keluarga di rumah atau tempat-tempat lain dimana proses pembelajaran itu dapat berlangsung secara kondusif dengan tujuan dapat mengasah potensi, bakat dan minat masing-masing anak. Dengan Homeschooling akan tercipta situasi yang nyaman dan aman sehingga anak tidak mendapat tekanan dan menjadikan proses pembelajaran menjadi sebuah beban.
II.
Tujuan Homeschooling
Page
MakalahSimposium;Homeschooling.....
MunaspriantoRamli
Tujuan dilaksanakannya Homeschooling adalah sebagai berikut : 1. Menjamin penyelesaian pendidikan dasar dan menengah yang bermutu bagi peserta didik yang berasal dari anak dan keluarga yang memilih jalur homeschooling. 2. Menjamin pemerataan dan kemudahan akses pendidikan bagi setiap individu untuk proses pembelajaran akademik dan kecakapan hidup. 3. Melayani peserta didik yang memerlukan pendidikan akademik dan kecakapan hidup secara fleksibel untuk meningkatkan mutu kehidupannya. III. Payung Hukum Pelaksanaan Homeschooling
1. UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945 dan perubahannya; 2. UU Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003; 3. UU Nomor 32 tahun 2003 tentang Desentralisasi dan Otonomi Daerah; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 73 tahun 1991 tentang Pendidikan Luar Sekolah; 7. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0131/U/1991 tentang Paket A dan Paket B; 8. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 132/U/2004 tentang Paket C.
IV.
Banyak alasan anak dan orang tua memilih homeschooling diantaranya : 1. Menyedikan pendidikan moral dan karakter 2. Memberikan lingkungan sosial dan suasana belajar yang lebih baik. 3. Adanya keterbatasan waktu karena aktifitas tertentu, seperti individu-individu yang bergerak dibidang entertainment (artis, model, pelukis, penari dll) dan bidang olahraga (atlet). 4. Memberikan kehangatan dan proteksi, khususnya untuk anak-anak yang berkebutuhan khusus dan cacat. 5. Menghindari penyakit sosial seperti bullying dan narkoba. 6. Mempunyai pengalaman traumaatik di sekolah
Page
7. Tidak sesuai dengan sistem pendidikan formal seperti model pembelajaran, kurikulum yang padat, waktu, dan proses pembelajaran
MakalahSimposium;Homeschooling.....
MunaspriantoRamli
8. Mempunyai keterbatasan akses sekolah formal baik dari segi lokasi dan biaya.
V.
Kelebihan Homeschooling Lebih memberikan kemandirian dan kreativitas kepada individu Memberikan peluang untuk mencapai kompetensi individual semaksimal mungkin sehingga tidak harus mengikuti standar kompetensi dan ketuntasan belajar yang ditentukan oleh rata-rata kelas. Lebih terlindungi dari penyakit sosial seperti bullying, narkoba, tawuran, pergaulan bebas. Bersosialisasi dengan segala usia Lebih disiapkan untuk kehidupan yang nyata Lebih didorong untuk melakukan keguatan keagamaan, rekreasi, dan olahraga dengan keluarga. Membantu anak lebih berkembang, memahami dirinya dan perannanya dalam dunia nyata. Memberikan suasana yang akomodatif untuk belajar demokrasi: berpendapat, menolak pendapat dan menyepakati nilai-nilai tertentu tanpa harus takut mendapat celaan dan tekanan. Memberikan peluang untuk sosialisasi berinteraksi dengan teman sebaya diluar jam belajar Mempunyai kebebasan dalam mengatur jam belajar sehingga individu bisa memilih aktifitas yang sesuai dengan bakat-bakatnya: bidang hiburan, olahraga, dan kursus keterampilan hidup lainnya.
Kelemahan Homeschooling Sosialisasi dengan teman sebaya lebih terbatas dibanding sekolah formal. Sekolah adalah tempat belajar yang khas yang dapat melatih anak untuk bersaing. Kemungkinan untuk teriosolasi dari lingkungan sosial, khususnya pelaksana homeschooling tunggal dan majemuk.
Page
VI.
MakalahSimposium;Homeschooling.....
MunaspriantoRamli
Di negara Indonesia, sesuai panduan direktorat pendidikan kesetaraan yang membawahi homeschooling, homeschooling diklasifikasikan dalam tiga format sesuai kondisi dan kebutuhan keluarga, yaitu : 1. Homeschooling Tunggal Dilaksanakan oleh orang tua dalam satu keluarga tanpa bergabung dengan lainnya karena hal tertentu atau karena lokasi yang berjauhan. 2. Homeschooling Majemuk Dilaksanakan oleh dua atau lebih keluarga untuk kegiatan tertentu sementara kegiatan pokok tetap dilaksanakan oleh orangtua masing-masing.Alasannya: terdapat kebutuhankebutuhan yang dapat dikompromikan oleh beberapa keluarga untuk melakukan kegiatan bersama.Contohnya kurikulum dari konsorsium, kegiatan olahraga (misalnya keluarga atlet tennis), keahlian musik/seni, kegiatan sosial dan kegiatan keagamaan. 3. Homeschooling Komunitas Gabungan beberapa homeschooling yang menyusun dan menentukan silabus, bahan ajar, kegiatan pokok (olah raga, musik/seni, dan bahasa), sarana/prasarana dan jadwal pembelajaran. Komitmen penyelenggaraan pembelajaran antara orang tua dan
komunitasnya kurang lebih 50:50. Alasan memilih komunitas homeschooling antara lain: Terstruktur dan lebih lengkap untuk pendidikan akademik, pembangunan akhlak mulia dan pencapaian hasil belajar. Tersedia fasilitas pembelajaran yang lebih baik misalnya: bengkel kerja, laboratorium alam, perpustakaan, laboratorium IPA/Bahasa, auditorium, fasilitas olah raga dan kesenian. Ruang gerak sosialisasi peserta didik lebih luas tetapi dapat dikendalikan. Dukungan lebih besar karena masing-masing bertanggungjawab untuk saling mengajar sesuai keahlian masing-masing. Sesuai untuk anak di atas 10 tahun Menggabungkan keluarga tinggal berjauhan melalui internet dan alat informasi lainnya untuk tolak banding (benchmarking) termasuk untuk standarisasi
Apapun format homeschooling yang dipilih, perlu diperhatikan bahwa yang merupakan kunci sukses dan keberhasilan homeschooling adalah peranan, tanggung
Page
MakalahSimposium;Homeschooling.....
MunaspriantoRamli
jawab dan komitmen dari orang tua/wali serta komitmen peserta homeschooling itu sendiri.
Homeschooling sebagai model pendidikan alternatif dapat diimplementasikan untuk mengurangi angka putus sekolah serta pemerataan akses bagi generasi bangsa yang tinggal di daerah terpencil. Berikut disajikan tiga model homeschooling yang bisa dilaksanakan demi pemenuhan hak anak akan pendidikan. Ketiga model tersebut adalah : a. Homeschooling Model Distance Learning b. Homeschooling Model Homeschooling Keliling c. Homeschooling Model Pendampingan Komunitas
a. Homeschooling Model Distance Learning Tujuan Adapun tujuan dari program ini adalah: 1. Upaya pemenuhan hak anak akan pendidikan 2. Membantu program pemerintah dalam memeratakan akses pendidikan 3. Membantu pembinaan dan pengembangan SDM daerah terpencil. Sasaran Sasaran untuk kegiatan Homeschooling model Distance Learning ini adalah generasi bangsa usia sekolah yang berdomisili di daerah terpencil dan mempunyai keterbatasan terhadap akses sekolah formal.
Skema untuk Homeschooling distance learning ini dapat dilihat dibawah ini.
Page
Strategi
MakalahSimposium;Homeschooling.....
MunaspriantoRamli
Komunitas Penyelenggara
PendataanPeserta
VerifikasiPeserta
PelaksanaanHS ModelDL
Laporan (setiaptahun)
Page
MakalahSimposium;Homeschooling.....
MunaspriantoRamli
Untuk
melaksanakan
Homeschooling
distance
learning
ini,
komunitas
penyelenggara homeschooling harus menjalin kerjasama dengan lembaga funding, baik pemerintah, NGO atau perusahaan-perusahaan. Tidak bisa dipungkiri bahwa penyelenggaraan kegiatan pendidikan ini membutuhkan sejumlah anggaran yang berasal dari lembaga funding tadi. Setelah tersedia dana yang cukup untuk progrm yang dimaksud, maka penyelenggara homeschooling akan melakukan pendataan dan verifikasi data peserta. Kemudian peserta yang lolos verfikasi akan mendapatkan hak-hak mereka sebagai anggota komunitas homeschooling yaitu berupa ; Panduan pembelajaran (modul dan kurikulum) Alat tulis Tagihan Tugas Laporan hasil pembelajaran Akses Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan (UNPK) Komunitas penyelenggara homeschooling akan membantu peserta yang sudah berada di tingkat akhir setiap satuan pendidikan untuk mengikuti UNPK dengan bekerjasama dengan suku dinas pendidikan setempat. Disetiap akhir tahun ajaran penyelenggara akan memberikan laporan kepada pihak-pihak yang terlibat kerjasama.
Unsur Terkait Untuk implementasi homeschooling distance learning ini ada empat unsur terkait: 1. Komunitas Penyelenggara homeschooling Penyelenggara komunitas sekolah rumah menjadi pilar yang sangat penting sebagai institusi yang menjadi fasilitator dan mediator terhadap model pendidikan alternatif ini. 2. Peserta Homeschooling dan keluarga Bagaimanapun juga keberhasilan pendidikan akan sangat tergantung kepada partsispasi aktif insan pembelajar. Peserta homeschooling adalah subjek pembelajaran. Kemudian, keluarga harus akomodatif dan memberi semangat positif peserta dalam menyelesaikan pembelajaran jalur non formal ini.
3. Pemerintah
Page
10
MakalahSimposium;Homeschooling.....
MunaspriantoRamli
Pemerintah dalam hal ini Departemen pendidikan Nasional melalui PUSLITJAKNOV dan Direktorat pendidikan Kesetaraan bisa menjadi tulang punggung dalam penyediaan dana dan kebijkan program terkait.
b. Homeschooling Model Homeschooling Keliling Tujuan Adapun tujuan dari program ini adalah: 1. Upaya pemenuhan hak anak akan pendidikan 2. Membantu program pemerintah dalam memeratakan akses pendidikan 3. Membantu pembinaan dan pengembangan generasi putus sekolah dan keluarga miskin.. Sasaran Sasaran untuk kegiatan Homeschooling model homeschooling keliling ini adalah generasi bangsa yang putus sekolah atau berasal dari keluarga miskin yang berdomisili di daerah terjankau tranportasi berupa mobil homeschooling keliling. Strategi Untuk melaksanakan Homeschooling keliling ini, komunitas penyelenggara homeschooling harus menjalin kerjasama dengan lembaga funding, baik pemerintah, NGO atau perusahaan-perusahaan untuk penyediaan dana operasional dan kendaraan keliling. Setelah tersedia mobil dan dana operasional maka penyelenggara homeschooling akan melakukan studi terkait daerah yang di pilih untuk kegiatan homeschooling keliling ini.Apabila hasil studi menunjukan kelayakan maka homeschooling keliling sudah bisa diimplementasikan dengan jadwal kunjungan sekali seminggu ke daerah yang dimaksud. Pada hari-hari yang lain peserta bisa belajar secara mandiri sesuai dengan modul yang diberikan Peserta homeschooling keliling akan mendapatkan hak-hak mereka sebagai anggota komunitas homeschooling yaitu berupa ; Panduan pembelajaran (modul dan kurikulum) Alat tulis Tagihan Tugas Laporan hasil pembelajaran Akses Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan (UNPK)
Page
11
MakalahSimposium;Homeschooling.....
MunaspriantoRamli
Komunitas penyelenggara homeschooling akan membantu peserta yang sudah berada di tingkat akhir setiap satuan pendidikan untuk mengikuti UNPK dengan bekerjasama dengan suku dinas pendidikan setempat. Setiap akhir tahun ajaran penyelenggara HS akan memberikan laporan kepada pihak yang terlibat kerjasama. Adapun skema untuk Homeschooling Keliling ini dapat dilihat dibawah ini.
Komunitas Penyelenggara
DonaturPribadi
StudiKelayakan Lokasi
RelasiSetempat
PelaksanaanHS Keliling
Laporan (setiaptahun)
Page
12
MakalahSimposium;Homeschooling.....
MunaspriantoRamli
Unsur Terkait Untuk implementasi homeschooling distance learning ini ada empat unsur terkait: a. Komunits Penyelenggara homeschooling Penyelenggara komunitas sekolah rumah menjadi pilar yang sangat penting sebagai institusi yang menjadi fasilitator dan mediator terhadap model pendidikan alternatif ini. b. Peserta Homeschooling dan keluarga Bagaimanapun juga keberhasilan pendidikan akan sangat tergantung kepada partsispasi aktif insan pembelajar. Peserta homeschooling adalah subjek pembelajaran. Kemudian, keluarga harus akomodatif dan memberi semangat positif peserta dalam menyelesaikan
pembelajaran jalur non formal ini. c. Pemerintah Pemerintah dalam hal ini Departemen pendidikan Nasional melalui PUSLITJAKNOV dan Direktorat pendidikan Kesetaraan bisa menjadi tulang punggung dalam penyediaan dana dan kebijkan program terkait. d. Donor Pribadi Untuk kegiatan homeschooling keliling bantuan mobil operasional maupun dana operasional bisa dicarikan kepada donatur pribadi, individu-individu yang mempunyai niat mulia untuk membantu mencerdaskan generasi bangsa. e. Lembaga Funding Lembaga Funding Seperti NGO atau CSR akan menjadi sumber dana yang akan memfasilitasi program ini.
c. Homeschooling Model Komunitas Pendampingan Tujuan Adapun tujuan dari program ini adalah: 1. Upaya pemenuhan hak anak akan pendidikan 2. Membantu program pemerintah dalam memeratakan akses pendidikan 3. Membantu pembinaan dan pengembangan generasi putus sekolah, keluarga miskin dan daerah terpencil
Page
13
MakalahSimposium;Homeschooling.....
MunaspriantoRamli
adalah generasi bangsa yang putus sekolah atau berasal keluarga miskin serta generasi yang berdomisili di daerah terpencil. Disamping itu program ini akan membantu pengembangan masyarakat lokal sebagai penggiat dan pelaksana
Strategi Komunitas model pendampingan akan melibatkan dua buah komunitas homeschooling yaitu komunitas induk dan komunitas asuhan. Komunitas induk akan melakukan pelatihan dan pendampingan untuk komunitas asuhan selama kurun waktu tertentu. Jika dinilai sudah bisa mandiri maka komunitas asuhan bisa otonom atau tetap memilih untuk berafiliasi dengan komunitas induk. Komunitas asuhan bisa dibentuk ari masyrakat setempat (karang taruna,, ibu-ibu pkk) atau juga yayasan pendidikan. Untuk pembiayaan homeschooling model
pendampingan ini bisa dianggarkan dari komunitas asuhan atau mencari funding ke pemerintahan ataupun lembaga funding lainnya. Siswa-siswa yang tergabung dalam komunitas asuhan akan mendapatkan hak-hak mereka, yaitu : berupa ; Panduan pembelajaran (modul dan kurikulum) Alat tulis Tagihan Tugas Laporan hasil pembelajaran Akses Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan (UNPK) Komunitas penyelenggara homeschooling akan membantu peserta yang sudah berada di tingkat akhir setiap satuan pendidikan untuk mengikuti UNPK dengan bekerjasama dengan suku dinas pendidikan setempat. Setiap akhir tahun ajaran penyelenggara HS akan memberikan laporan kepada pihak yang terlibat kerjasama.
Page
14
MakalahSimposium;Homeschooling.....
MunaspriantoRamli
Adapun skema untuk Homeschooling Pendampingan ini dapat dilihat dibawah ini.
DonaturPribadi
KomunitasInduk
StudiKomunitas Asuhan
Pelatihan KomunitasAsuhan
Laporan
Skema
3.
Skema
Implementasi
Homeschooling
Model
Homeschooling
Pendampingan
Page
15
MakalahSimposium;Homeschooling.....
MunaspriantoRamli
Unsur Terkait Untuk implementasi homeschooling distance learning ini ada empat unsur terkait: a. Komunitas Induk (Misalnya, Qindy Academy) Komunitas induk adalah pilar utama dari program komunitas
pendampingan, dimana komunitas induk adalah tempat bernaungan serta berperan sebagai institusi yang melaksanakan fungsi pelatihan dan pendampingan. Komunitas induk harus melatih calon-calon tutor di komunitas asuhan serta melakukan pendampingan selama satu tahun pertama. Jika dalam waktu setahun komunitas asuhan sudah bisa mandiri maka komunitas induk bisa melepas komunitas asuhan tersebut dan membina komunitas asuhan yang lain.. b. Komunitas asuhan Komunitas asuhanadalah institusi yang dibentuk, atau institusi yang sudah ada dan mempunyai komitmen untuk menyelenggarakan program homeschooling bagi anak putus sekolah, keluarga miskin dan generasi di wilayah terpencil. Adapun syarat yang harus dipenuhi oleh komunitas asuhan adalah : Mempunyai komitmen yang tinggi Mempunyai lokasi pembelajaran, lokasi pembelajaran tidak harus berbentuk bangunan fisik, bisa saja taman, kebun atau lokasi lain yang bisa dijadikan arena pembelajaran. Mempunyai visi dan misi yang jelas serta rencana pengembangan ke depan
c. Peserta Homeschooling dan keluarga Bagaimanapun juga keberhasilan pendidikan akan sangat tergantung kepada partsispasi aktif insan pembelajar. Peserta homeschooling adalah subjek pembelajaran. Kemudian, keluarga harus akomodatif dan memberi semangat positif peserta dalam menyelesaikan pembelajaran jalur non formal ini.
Page
16
MakalahSimposium;Homeschooling.....
MunaspriantoRamli
d. Pemerintah Pemerintah dalam hal ini Departemen pendidikan Nasional melalui PUSLITJAKNOV dan Direktorat pendidikan Kesetaraan bisa menjadi tulang punggung dalam penyediaan dana dan kebijkan program terkait. e. Donor Pribadi Untuk kegiatan homeschooling keliling bantuan mobil operasional maupun dana operasional bisa dicarikan kepada donatur pribadi, individu-individu yang mempunyai niat mulia untuk membantu mencerdaskan generasi bangsa. f. Lembaga Funding Lembaga Funding Seperti NGO atau CSR akan menjadi sumber dana yang akan memfasilitasi program ini.
II.
Kurikulum Homeschooling
Kurikulum homeschooling dapat didesain oleh komunitas penyelenggara dengan memperhatikan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan kurikulum lainnya seperti kurikulum cambridge dan IB system. Salah satu contoh kurikulum pendidikan dasar dapat dilihat dibawah ini : Bidang Studi Jenjang A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh : IPA Terpadu : Sekolah Menengah Pertama
Page
17
MakalahSimposium;Homeschooling.....
MunaspriantoRamli
IPA diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat diidentifikasikan. Penerapan IPA perlu
dilakukan secara bijaksana untuk menjaga dan memelihara kelestarian lingkungan. Di tingkat SMP/MTs diharapkan ada penekanan pembelajaran Salingtemas (Sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat) secara terpadu yang diarahkan pada pengalaman belajar untuk merancang dan membuat suatu karya melalui penerapan konsep IPA dan kompetensi bekerja ilmiah secara bijaksana. Pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah (scientific inquiry) untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta
mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup. Oleh karena itu pembelajaran IPA di SMP/MTs menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah. Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) IPA di SMP/MTs merupakan standar minimum yang secara nasional harus dicapai oleh peserta didik dan menjadi acuan dalam pengembangan kurikulum di setiap satuan pendidikan. Pencapaian SK dan KD didasarkan pada pemberdayaan peserta didik untuk membangun kemampuan, bekerja ilmiah, dan pengetahuan sendiri yang difasilitasi oleh guru.
B. Tujuan Mata pelajaran IPA di SMP/MTs bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut. 1. Meningkatkan keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaanNya 2. Mengembangkan pemahaman tentang berbagai macam gejala alam, konsep dan prinsip IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari 3. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif, dan kesadaran terhadap adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi, dan masyarakat 4. Melakukan inkuiri ilmiah untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bersikap dan bertindak ilmiah serta berkomunikasi 5. Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara, menjaga, dan melestarikan lingkungan serta sumber daya alam 6. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan
Page
18
MakalahSimposium;Homeschooling.....
MunaspriantoRamli
7. Meningkatkan pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya. C. Ruang Lingkup Bahan kajian IPA untuk SMP/MTs merupakan kelanjutan bahan kajian IPA SD/MI meliputi aspek-aspek sebagai berikut. 1. Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan 2. Materi dan Sifatnya 3. Energi dan Perubahannya 4. Bumi dan Alam Semesta *A-C Diambil dari standar kompetensi dan kompetensi Departemen Pendidikan nasional. D. Konten Kurikulum (berurutan dan sistematis)
Topik/Sub Topik Pengantar Sains: Objek dan ruang lingkup sains Peran Sains dalam kehidupan Metode Ilmiah/penelitian sains Besaran pokok dan besaran turunan Atom, Ion dan Molekul Definisi Atom, ion dan molekul Konsep atom, ion dan molekul Molekul unsur dan molekul senyawa Zat dan Materi Wujud dan sifat zat
Referensi 1. Diri Sendiri 2. Pengalaman sehari-hari 3. Buku Teks 4. Majalah 5. Website 6. Film 7. Lainnya
Homeschooler mengetahui tentang atom, ion dan molekul dan aplikasinya dalam kehidupan seharihari
Kelas VII/1
1. Diri Sendiri 2. Pengalaman sehari-hari 3. Buku Teks 4. Majalah 5. Website 6. Film Lainnya
Page
mengetahui wujud
2. Pengalaman
19
Homeschooler
Kelas VII/1
1. Diri Sendiri
MakalahSimposium;Homeschooling.....
MunaspriantoRamli
zat disekitarnya, memahami sifat dan kegunaan zat dan materi serta perubahanperubahan yang terjadi pada zatzat tersebut
Bahan Kimia dalam kehidupan sehari-hari Reaksi Kimia Asam basa dan indikator Bahan kimia berbahaya Polusi Zat additif
Homeschooler dapat mendeskiripsi reaksi kimia serta menjelaskan berbagai macam bahan kima kegunaan dan dampaknya Homeschooler mengetahui tentang dunia biotik dan abiotik dan gejala kehidupan lainnya
Kelas VII/1
1. Diri Sendiri 2. Pengalaman sehari-hari 3. Buku Teks 4. Majalah 5. Website 6. Film Lainnya
Kelas VII/2
1. Diri Sendiri 2. Pengalaman sehari-hari 3. Buku Teks 4. Majalah 5. Website 6. Film Lainnya
Keanekaragaman Makhluk Hidup Klasfikasi M.H Ciri-ciri makhluk hidup Menjelaskan sel, jaringan organ, dan sistem organ
Kelas VII/2
1. Diri Sendiri 2. Pengalaman sehari-hari 3. Buku Teks 4. Majalah 5. Website 6. Film Lainnya
Page
20
MakalahSimposium;Homeschooling.....
MunaspriantoRamli
memahami sel, jaringan, organ dan sistem organ Mkhluk hidup dan Lingkungan Ekosistem Keanekaragaman ekosistem Pengaruh populasi manusia Pengelolaan lingkungan Memahami kelangsungan Hidup Makhluk Hidup Adaptasi dan Seleksi Perkembangbiakan makhluk hidup Genetika Biotek dan pangan Kelas VIII/1 Kelas VII/2 1. Diri Sendiri 2. Pengalaman sehari-hari 3. Buku Teks 4. Majalah 5. Website 6. Film Lainnya Mekanika Gerak Lurus beraturan Gerak lurus berubah beraturan Gaya dan penerapannya Hukum Netwon dan aplikasinya dalam kehidupan Energi dan perubahan 1. Diri Sendiri 2. Pengalaman sehari-hari 3. Buku Teks 4. Majalah 5. Website 6. Film Lainnya Kelas VII/2 1. Diri Sendiri 2. Pengalaman sehari-hari 3. Buku Teks 4. Majalah 5. Website 6. Film Lainnya
Pesawat sederhana
Page
21
MakalahSimposium;Homeschooling.....
MunaspriantoRamli
Kalor dan Panas Suhu dan pengukuran Perpindahan panas Pemuaian dan penyusutan
Kelas VIII/1
1. Diri Sendiri 2. Pengalaman sehari-hari 3. Buku Teks 4. Majalah 5. Website 6. Film Lainnya
Dunia Tumbuhan Klasifikasi dan ciriciri Sel, jaringan dan organ tumbuhan Kegunaan Tumbuhan Proses pembuatan makanan oleh tumbuhan Dunia Hewan Klasifikasi dan ciriciri Sel, jaringan dan organ hewan Kegunaan Hewan
Kelas VIII/1
1. Diri Sendiri 2. Pengalaman sehari-hari 3. Buku Teks 4. Majalah 5. Website 6. Film Lainnya
Kelas VIII/2
1. Diri Sendiri 2. Pengalaman sehari-hari 3. Buku Teks 4. Majalah 5. Website 6. Film Lainnya
Virus, bakteri dan system imunitas (kekebalan) Ciri, struktur dan peranan virus Ciri, struktur dan peranan bakteri Penyakit yang diakibatkan oleh virus
Homeschooler mengetahui cir dan struktur virus dan bakteri Homeschooler mengetahui peranan psotif dan negatif dari virus
Kelas VIII/2
1. Diri Sendiri 2. Pengalaman sehari-hari 3. Buku Teks 4. Majalah 5. Website 6. Film Lainnya
Page
22
MakalahSimposium;Homeschooling.....
MunaspriantoRamli
dan bakteri Homeschooler mengetahui penyakit yang disebabkan oleh virus dan bakteri serta bagaimana sistem kekebalan tubuh dalam menghadapi serangan virus dan bahteri
Fungi dan Protista: Ciri, struktur dan peranan fungi ciri, struktur dan peranan protista
Homeschooler mengetahui ciri dan struktur Jamur dan Protista dan peranannya dalam kehidupan seharihari
Kelas VIII/2
1. Diri Sendiri 2. Pengalaman sehari-hari 3. Buku Teks 4. Majalah 5. Website 6. Film Lainnya
Manusia sel jaringan organ sistem pencernaan sistem peredaram darah sistem pernafasan sistem eksresi sistem reproduksi
Kelas IX/1
1. Diri Sendiri 2. Pengalaman sehari-hari 3. Buku Teks 4. Majalah 5. Website 6. Film Lainnya
Kelas IX/1
Page
23
MakalahSimposium;Homeschooling.....
MunaspriantoRamli
Cahaya dan Optik Sifat-sifat cahaya Benda-benda optik dan kegunaanya dalam kehidupan sehari-hari Prinsip kerja lensa dan cermin
Kelas IX/2
1. Diri Sendiri 2. Pengalaman sehari-hari 3. Buku Teks 4. Majalah 5. Website 6. Film Lainnya
Listrik dan Magnet Listrik Statis Listrik dinamis Muatan, arus, hambatan listrik Rangkaian listrik Elemen listrik Energi, Daya dan tagihan listrik
Kelas IX/2
1. Diri Sendiri 2. Pengalaman sehari-hari 3. Buku Teks 4. Majalah 5. Website 6. Film Lainnya
Bumi dan Tata Surya Karakteristik dan sistem tata surya Bintang dan Planet Revolusi dan Rotasi Bulan dan Bumi Proses-proses di lotosfer dan atmosfer
Kelas IX/2
6. Film Lainnya
Page
24
5. Website
MakalahSimposium;Homeschooling.....
MunaspriantoRamli
III. Peniliaian
Homeschoolers akan diberikan nilai dengan memperhatikan performa dan tugas-tugas yang diberikan. Nilai yang diberikan adalah skala 0-100. Adapun tugas dan komposisi penilaian adalah sebagai berikut : Kelas /Semester VII/1 MindMapping (25%) Membuat Mind mapping setiap topik. Kriteria penilaian: 1. Konten Mind Mapping 2. Tampilan Mind Mapping (warna, proporsi, keindahan, mudah dimengert, gambar) Projects (25%) Membuat Indikator sendiri Paper (25%) Karya Tulis 250 Kata: Tema Bahaya bahan pengawet dan bahan pewarna pada makanan Paper Test (25%) Test berupa: 30 soal pilihan ganda yang mencerminkan pengetahuan homeschooler tentang konten selama semester satu 5 buah soal essay yang mengasah keterampilan berpikir kritis dan analitis serta kemampuan memecahkan masalah VII/2 Membuat Karya Tulis 250 Test berupa:
Page
25
MakalahSimposium;Homeschooling.....
MunaspriantoRamli
Catatan : Untuk satu topik bisa lebih dari satu mind mapping. Misalnya topik Virus, bakteri dan Sistem Imun bisa dihasilkan 3 buah mind mapping yaitu : 1. Virus 2. Bakteri 3. Sistem Imun
30 soal pilihan ganda yang mencerminkan pengetahuan homeschooler tentang konten selama semester dua 5 buah soal essay yang mengasah keterampilan berpikir kritis dan analitis serta kemampuan memecahkan masalah
VIII/1
Science project Narasi 250 Kata: Mengenai Hukum Newton Seandainya tidak ada tumbuhan hijau
Test berupa: 30 soal pilihan ganda yang mencerminkan pengetahuan homeschooler tentang konten selama semester satu 5 buah soal essay yang mengasah keterampilan berpikir kritis dan analitis
Page
26
MakalahSimposium;Homeschooling.....
MunaspriantoRamli
serta kemampuan memecahkan masalah VIII/2 Membuat Poster atau iklan layanan masyarakat tentang bahaya penyakit akibat virus Narasi 250 Kata: Seandainya aku menjadi hewan Test berupa: 30 soal pilihan ganda yang mencerminkan pengetahuan homeschooler tentang konten selama semester dua 5 buah soal essay yang mengasah keterampilan berpikir kritis dan analitis serta kemampuan memecahkan masalah IX/1 Membuat poster tentang sistem pencernaan, sistem pernafasan, dan sistem peredaran darah Karya Tulis 250 kata Aku dan Masa Remaja Test berupa: 30 soal pilihan ganda yang mencerminkan pengetahuan homeschooler tentang konten selama semester satu 5 buah soal
Page
27
MakalahSimposium;Homeschooling.....
MunaspriantoRamli
essay yang mengasah keterampilan berpikir kritis dan analitis serta kemampuan memecahkan masalah IX/2 Science project: Membuat Bel listrik atau alat sederhana lainnya Karya tulis 500 kata : Alam Semesta proses terjadinya dan perkembangannya Test berupa: 30 soal pilihan ganda yang mencerminkan pengetahuan homeschooler tentang konten selama semester satu dan dua 5 buah soal essay yang mengasah keterampilan berpikir kritis dan analitis serta kemampuan memecahkan masalah
Page
28
MakalahSimposium;Homeschooling.....
MunaspriantoRamli
Nilai Angka 90-100 80-90 70-80 60-70 < 60 I Huruf A AB C F (failed/gagal) Incomplete : Diberikan kepada homeschooler yang belum melengkapi tugas. Homeschooler mempunyai kesempatan dalam waktu tertentu untuk melengkapi tugas (maksimal tenggang waktu adalah 2 Bulan), jika tidak melengkapi maka nilai akan diberikan berdasarkan tugas yang dikumpulkan.
Dalam memberikan penilaian, para tutor akan dipandu oleh rubrik penilaian yang berbeda untuk tagihan tugas yang berbeda. Rubrik-rubrik penilaian tersebut dapat dilihat dibawah ini : 1. Rubrik Penilaian untuk Mind Mapping ASPEK KRITERIA DAN SKOR 3 Mind Mapping Jika topik utama dan sub topik jelas, dibuat dengan menggunakan gabungan kata-kata dan gambar, berwarna dan mudah dipahami. 2 Jika topik utama dan sub topik jelas, dibuat dengan menggunakan gabungan kata-kata dan gambar, kurang berwarna dan agak susah dipahami. 1 Jika topik utama dan sub topik jelas, dibuat dengan menggunakan gabungan kata-kata dan gambar, tidak berwarna dan susah dipahami.
Page
29
MakalahSimposium;Homeschooling.....
MunaspriantoRamli
2. Rubrik Penilaiaan untuk Poster/projek/hasil karya ASPEK KRITERIA DAN SKOR 3 PERSIAPAN Jika memuat tujuan, topik, alasan, alat dan bahan dan langkah pembuatan projek dan hasil karya secara lengkap. Hasil Karya Hasil karya rapi, sesuai dengan yang direncanakan, menunjukan nilai seni yang bagus, dilaksanakan sesuai jadwal. 2 Jika memuat tujuan, topik, alasan, alat dan bahan dan langkah pembuatan projek dan hasil karya secara lengkap.kurang lengkap. Hasil karyakurang rapi, sesuai dengan yang direncanakan, menunjukan nilai seni yang bagus, dilaksanakan tidak sesuai jadwal. 1 Jika memuat tujuan, topik, alasan, alat dan bahan dan langkah pembuatan projek dan hasil karya secara lengkap.tidak lengkap Hasil karya, nilai seni dan waktu tidak sesuai dengan apa yang direncanakan.
PELAPORAN TERTULIS
Jika sistimatika penulisan benar, memuat saran, namun bahasa kurang komunikatif
Jika penulisan kurang sistimatis, bahasa kurang komunikatif, kurang memuat saran
Page
30
MakalahSimposium;Homeschooling.....
MunaspriantoRamli
Skor 0-100
IV.
Keberlangsungan Program
Program homeschooling untuk generasi yang putus sekolah, keluarga miskin dan generasi bangsa yang berada di wilayah terpencil ini akan dapat terlaksana jika ada kerjasama yang baik antar pihak penyelenggara homeschooling, pemerintah, lembaga donor serta peserta dan keluarga homeschooling. Jika ada lembaga donor atau perusahaan atau pusat-pusat dibawah naungan Departemen Pendidikan Nasional berkeinginan untuk mendanai, maka program yang diusulkan bisa dilaksanakan dalam waktu singkat ini di wilayah jabodetabek dan Banten. Kemudian Pihak komunitas penyelenggara harus mencari dana secara mandiri untuk keberlanjutan program.
D. Kesimpulan dan Saran Kesimpulan Pendidikan sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia dan mensejajarkan negara tercinta ini dengan bangsa-bangsa lain perlu mendapat dukungan dari berbagai pihak, baik pemerintah, swasta, LSM dan masayarakat. Cita-cita mulia untuk menghasilkan seluruh genersasi yang setidaktidaknya menyelesaikan jenjang pendidikan tingkat dasar atau wajib belajar harus terus diemban dan diejawantahkan.
melalui jalur formal, padahal pendidikan dasar ini bisa ditempuh melalui jalur non
Page
31
MakalahSimposium;Homeschooling.....
MunaspriantoRamli
formal seperti homeschooling. Kegiatan pendidikan alternatif dirasa sangat cocok untuk anak yang putus sekolah, keluarga miskin dan anak-anak di daerah terpencil. Biasanya anak-anak putus sekolah dan keluarga miskin memilih untuk tidak melanjutkan sekolah dengan alasan ekonomi. Bahkan tidak sedikit diantara mereka yang harus bekerja demi menopang roda kehidupan keluarga. Untuk mempermudah mereka mendapatkan hak mereka akan pendidikan, selayaknyalah program-program alternatif dan bersifat sosial terus diupayakan, termasuk program yang diusulkan, yaitu: homeschooling model distance learning, homeschooling model homeschooling keliling dan homecshooling model komunitas pendampingan. Ketiga program alternatif yang dirancang akan dapat terlaksana jika kerjasama berbagai pihak dapat diwujudkan, khususny komunitas penyelenggara dengan lembaga donor dalam hal ini pemerintah, NGO atau institusi lainnya. Jika kedepannya program-program alternatif ini dapat di implementasikan, dalam waktu 5-10 tahun kedepan diharapkan seluruh anak bangsa bisa menyelesaikan pendidikan dasar mereka baik melalui jalur formal maupun informal.
Saran Agar program pendidikan alternatif yang dirancang dapat terlaksana, maka disarankan : 1. Pemerintah Pemerintah sebaiknya menunjang berbagai program pendidikan alternatif baik dari segi kebijakan, penyediaan fasilitas pembelajaran dan dana operasional. 2. Penyelenggara Homeschooling Penyelenggara melaksanakan Homeschooling program-program Komunitas yang sebaiknya sosial mendisain dan tidak dan hanya
bersifat
melaksanakan kegiatan homeschooling bagi kalangan ekonomi menegah keatas 3. Lembaga Donor Lembaga-lembaga donor dan CSR perusahaan diharapkan bisa mengalihkan bantuan tidak hanya kepada pengadaan fisik dan fasilitas pembelajaran akan tetapi penyediaan dana operasional program alternatif yang tidak membutuhkan sarana fisik dan fasilitias yang berlebihan. 4. Individu peduli pendidikan Anak bangsa Diharapkan individu-individu yang mempunyai kelebihan rezeki, mau untuk mendermakan sebagian rezekinya demi mencerdaskan anak-anak bangsa yang
Page
32
MakalahSimposium;Homeschooling.....
MunaspriantoRamli
mempunyai keterbatasan terhadap akses pendidikan, baik yang putus sekolah maupun yang tinggal di daerah terpencil.
Daftar Pustaka 1. Direktorat Pendidikan Kesetaraan . Komunitas Sekolah Rumah sebagai Satuan Pendidikan Kesetaraan. 2006 2. Van galden (ed). Homeschooling; Political, Historical and pedagogical Perspective, Ablex Publishing Corporation, New Jersey, 1991 3. Linsenbach, Sherri. Everything Homeschooling Book. Adams Media Corporation, massachusets, 2003. 4. Departemen Pendidikan Nasional. Sosialasasi KTSP, Rancangan Penilaian hasil belajar (PPT), 2006. 5. Menteri Pendidikan Nasional, PERMEN No 22 Tahun 2006, Standar Isi Pendidikan Nasional. 6. UNDP. Laporan perkembangan pencapaian tujuan pembangunan milenium indonesia UNDP, 7. Pusat Statistik BALITBANG DIKNAS.Angka Partsisipasi Murni dan Angka Partisipasi kasar
2005. Di ambil dari www.padatiweb.depdiknas.go.id, website pusat statistik BALITBANG DIKNAS, 20 Juni 2008.
Saya dengan ini menyatakan bahwa makalah diatas adalah benar-benar ide dan karya saya sendiri.
Munasprianto Ramli
Page
33