Anda di halaman 1dari 63

MOCH. HAMZANUL M MOH. SAIFUL HADI MUKHLAS HARIYUNIANTO M.

HARIONO NANANG ISTIAWAN SEFRINA TRIAN TRESTA SETITIK AYU P


06/04/12 1

Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan oleh energi panas atau bahan kimia atau benda-benda fisik yang menghasilkan efek baik memanaskan atau mendinginkan.

Luka bakar adalah suatu trauma yang disebabkan oleh panas, arus listrik, bahan kimia dan petir yang mengenai kulit, mukosa dan jaringan yang lebih dalam.
06/04/12 2

Luka bakar merupakan luka yang unik diantara bentuk-bentuk luka lainnya karena luka tersebut meliputi sejumlah besar jaringan mati (eskar) yang tetap berada pada tempatnya untuk jangka waktu yang lama. (Smeltzer, 2001 : 1911) Luka adalah rusaknya struktur dan fungsi anatomis normal akibat proses patologis yang berasal dari internal maupun eksternal dan mengenai organ tertentu. (Lazarus, 1994 dalam Potter & Perry, 2006;1853).

06/04/12

Ditentukan berdasarkan:
1.

Luas luka bakar Berat ringannya luka bakar

2.

06/04/12

Wallace membagi tubuh atas bagian 9% atau kelipatan 9 yang terkenal dengan nama rule of nine atua rule of wallace yaitu:

1) 2) 3) 4) 5)

Kepala dan leher 9% Lengan masing-masing 9% Badan depan 18%, badan belakang 18% Tungkai maisng-masing 18% Genetalia/perineum 1% Total : 100%
06/04/12 5

06/04/12

Untuk

mengkaji

beratnya

luka

bakar

harus

dipertimbangkan beberapa faktor antara lain :

a) Persentasi area (Luasnya) luka bakar pada permukaan tubuh b) Kedalaman luka bakar c) Anatomi lokasi luka bakar d) Umur klien e) Riwayat pengobatan yang lalu f) Trauma yang menyertai atau bersamaan.
06/04/12 7

1.

Yang termasuk luka bakar ringan (minor) :


a) Tingkat II kurang dari 15% Total Body Surface Area

pada orang dewasa atau kurang dari 10% Total Body Surface Area pada anak-anak.

b) Tingkat III

kurang dari 2% Total Body Surface Area


06/04/12 8

yang tidak disertai komplikasi.

a) Tingkat II

15% - 25% Total Body Surface Area

pada orang dewasa atau kurang dari 10% 20% Total Body Surface Area pada anak-anak.

b) Tingkat III

kurang dari 10% Total Body Surface

Area yang tidak disertai komplikasi.

06/04/12

a) b) c) d) e) f)

Tingkat II Tingkat III perineum

32% Total Body Surface Area atau lebih pada orang 10% atau lebih

dewasa atau lebih dari 20% Total Body Surface Area pada anak-anak.

Luka bakar yang melibatkan muka, tangan, mata, telinga, kaki dan Luka bakar pada jalan pernafasan atau adanya komplikasi pernafasan Luka bakar sengatan listrik (elektrik) Luka bakar yang disertai dengan masalah yang memperlemah daya tahan tubuh seperti luka jaringan lunak, fractur, trauma lain atau masalah kesehatan sebelumnya

06/04/12

10

1. Parah critical:
a) Tingkat II : 30% atau lebih.

b) Tingkat III : 10% atau lebih.

c) Tingkat III pada tangan, kaki dan wajah

d) Dengan adanya komplikasi penafasan, jantung, fractura, soft tissue yang luas.
06/04/12 11

2. Sedang moderate: a) Tingkat II b) Tingkat III : 15 30% : 1 10%

3. Ringan minor: a) Tingkat II b) Tingkat III : kurang 15% : kurang 1%

06/04/12

12

1.

Luka Bakar Suhu Tinggi(Thermal Burn) a. Gas b. Cairan c. Bahan padat (Solid)

2. Luka Bakar Bahan Kimia (hemical Burn) 3. Luka Bakar Sengatan Listrik (Electrical Burn) 4. Luka Bakar Radiasi (Radiasi Injury)
06/04/12 13

Luka

bakar

mengakibatkan

peningkatan

permeabilitas pembuluh darah sehingga air, klorida dan protein tubuh akan keluar dari dalam sel dan menyebabkan edema yang dapat berlanjut pada keadaan hipovolemia dan hemokonsentrasi. Burn shock (shock Hipovolemik) merupakan komplikasi yang sering terjadi, manisfestasi sistemik tubuh terhadap kondisi ini adalah :
06/04/12 14

Curah jantung akan menurun sebelum perubahan yang signifikan pada volume darah terlihat dengan jelas. Karena berlanjutnya kehilangan cairan dan berkurangnya volume vaskuler, maka curah jantung akan terus turun dan terjadi penurunan tekanan darah. Keadaan ini merupakan awitan syok luka bakar. Sebagai respon, sistem saraf simpatik akan melepaskan katekolamin yang meningkatkan resistensi perifer (vasokontriksi) dan frekuensi pembuluh denyut darah
06/04/12

nadi. perifer
15

Selanjutnya

vasokontriksi

menurunkan curah jantung.

Ginjal berfungsi untuk menyaring darah jadi dengan menurunnya volume intravaskuler maka aliran ke ginjal dan GFR menurun mengakibatkan keluaran urin menurun dan bisa berakibat gagal ginjal.

06/04/12

16

Berkurangnya peristaltik usus dan bising usus merupakan manifestasi ileus paralitik yang terjadi akibat luka bakar. Distensi lambung dan nausea dapat mengakibatkan vomitus lampung kecuali jika segera dilakukan sonde dekompresi lambung). (dengan pemasangan

Perdarahan lambung yang terjadi sekunder akibat stres fisiologik yang masif dapat ditandai oleh darah dalam feses atau vomitus yang berdarah. Semua tanda ini menunjukkan erosi lambung atau duodenum (ulkus curling).

06/04/12

17

Pertahanan mekanik, pertahanan

imunologik kulit dari

tubuh

sangat

berubah akibat luka bakar. Sebagian basis sebagai mekanisme yang organisme

masuk.Terjadinya gangguan integritas kulit akan memungkinkan mikroorganisme masuk ke dalam


06/04/12

luka.
18

Cedera pulmoner dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kategori yaitu cedera saluran napas atas terjadi akibat panas langsung, cedera inhalasi di bawah glotis terjadi akibat menghirup produk pembakaran yang tidak sempurna atau gas berbahaya seperti karbon monoksida, sulfur oksida, nitrogen oksida, senyawa aldehid, sianida, amonia, klorin, fosgen, benzena, dan halogen. Komplikasi pulmoner yang dapat terjadi akibat cedera inhalasi mencakup kegagalan akut respirasi dan ARDS (adult respiratory distress syndrome). (Smeltzer, 2001, 1913)
06/04/12 19

06/04/12

20

06/04/12

21

Hitung darah lengkap : peningkatan Ht awal menunjukkan hemokonsentrasi sehubungan dengan perpindahan/kehilangan cairan.

Elektrolit serum : kalium meningkat karena cedera jaringan /kerusakan SDM dan penurunan fungsi ginjal. Natrium awalnya menurun pada kehilangan air. Alkalin Urine protein.
06/04/12 22

fosfat :

peningkatan albumin,

sehubungan Hb, dan

dengan

perpindahan cairan interstitiil/ganguan pompa natrium.

adanya

mioglobulin

menunjukkan kerusakan jaringan dalam dan kehilangan

Foto rontgen dada : untuk memastikan cedera inhalasi Skan paru : untuk menentukan luasnya cedera inhalasi EKG untuk mengetahui adanya iskemik miokard/disritmia pada luka bakar listrik

BUN dan kreatinin untuk mengetahui fungsi ginjal Kadar karbon monoksida serum meningkat pada cedera inhalasi Bronkoskopi membantu memastikan cedera inhalasi asap Albumin serum dapat menurun karena kehilangan protein pada edema cairan

Fotografi luka bakar : memberikan catatan untuk penyembuhan luka bakar selanjutnya. (Doenges, 2000, 804)

06/04/12

23

Secara sistematik dapat dilakukan 6c : clothing, cooling, cleaning, chemoprophylaxis, covering and comforting (contoh pengurang nyeri).

Untuk pertolongan pertama dapat dilakukan langkah kesehatan clothing dan cooling, pada baru fasilitas
06/04/12 24

selanjutnya

dilakukan

Singkirkan semua pakaian yang panas atau terbakar. Bahan pakaian yang menempel dan tak dapat dilepaskan maka dibiarkan untuk sampai pada fase cleaning.

06/04/12

25

Dinginkan daerah yang terkena luka bakar dengan menggunakan air mengalir selama 20 menit, hindari hipotermia (penurunan suhu di bawah normal, terutama pada anak dan orang tua). Kompres dengan air dingin (air sering diganti agar efektif tetap memberikan rasa dingin) sebagai analgesia (penghilang rasa nyeri) untuk luka yang terlokalisasi Jangan pergunakan es karena es menyebabkan pembuluh darah mengkerut (vasokonstriksi) sehingga justru akan memperberat derajat luka dan risiko hipotermia Untuk luka bakar karena zat kimia dan luka bakar di daerah mata, siram dengan air mengalir yang banyak selama 15 menit atau lebih. Bila penyebab luka bakar berupa bubuk, maka singkirkan terlebih dahulu dari kulit baru disiram air yang mengalir.

06/04/12

26

3. Cleaning Pembersihan dilakukan dengan zat anastesi untuk mengurangi rasa sakit. Dengan membuang jaringan yang sudah mati, proses penyembuhan akan lebih cepat dan risiko infeksi berkurang.

4.Chemoprophylaxis Pemberian anti tetanus, dapat diberikan pada luka yang lebih dalam dari superficial partial-thickness. Pemberian krim silver sulvadiazin untuk penanganan infeksi, dapat diberikan kecuali pada luka bakar superfisial. Tidak boleh diberikan pada wajah, riwayat alergi sulfa, perempuan hamil, bayi baru lahir, ibu menyususi dengan bayi kurang dari 2 bulan
06/04/12 27

5. Covering Penutupan luka bakar dengan kassa. Dilakukan sesuai dengan derajat luka bakar. Luka bakar superfisial tidak perlu ditutup dengan kasa atau bahan lainnya. Pembalutan luka (yang dilakukan setelah pendinginan) bertujuan untuk mengurangi pengeluaran panas yang terjadi akibat hilangnya lapisan kulit akibat luka bakar. Jangan berikan mentega, minyak, oli atau larutan lainnya, menghambat penyembuhan dan meningkatkan risiko infeksi.

6. Comforting Dapat dilakukan pemberian pengurang rasa nyeri, berupa:

*Paracetamol dan codein (PO-per oral)- 20-30mg/kg *Morphine (IV-intra vena) 0,1mg/kg diberikan dengan dosis titrasi bolus *Morphine (I.M-intramuskular) 0,2mg/kg
06/04/12 28

A. Resusitasi A, B, C. 1. Pernafasan: a) b) Udara panas mukosa rusak oedem obstruksi Efek toksik dari asap: HCN, NO2, HCL, Bensin iritasi Bronkhokontriksi obstruksi gagal nafas. 2. Sirkulasi gangguan permeabilitas kapiler: cairan dari intra vaskuler pindah ke ekstra vaskuler hipovolemi relatif syok ATN gagal ginjal.

B. Infus, kateter, CVP, oksigen, Laboratorium, kultur luka.

06/04/12

29

Dewasa : Baxter. RL 4 cc x BB x % LB/24 jam.

Anak: jumlah resusitasi + kebutuhan faal: RL : Dextran = 17 : 3 2 cc x BB x % LB.

06/04/12

30

< 1 tahun

: BB x 100 cc

1 3 tahun : BB x 75 cc 3 5 tahun : BB x 50 cc diberikan 8 jam pertama diberikan 16 jam berikutnya

06/04/12

31

Dewasa : Dextran 500 2000 + D5% / albumin. ( 3-x) x 80 x BB gr/hr 100 (Albumin 25% = gram x 4 cc) 1 cc/mnt. Anak : Diberi sesuai kebutuhan faal.

06/04/12

32

D. Monitor urine dan CVP

E. Topikal dan tutup luka


a) Cuci luka dengan savlon : NaCl 0,9% ( 1 : 30 ) + buang jaringan nekrotik b) Tulle c) Silver sulfa diazin tebal d) Tutup kassa tebal e) Evaluasi 5 7 hari, kecuali balutan kotor.
06/04/12 33

a) Antibiotika : tidak diberikan bila pasien datang < 6 jam sejak kejadian b) Bila perlu berikan antibiotika sesuai dengan pola kuman dan sesuai hasil kultur c) Analgetik d) Antasida : kuat (morfin, petidine) : kalau perlu

06/04/12

34

1.

Luka bakar grade II: a) Dewasa > 20% b) Anak/orang tua > 15%

2. Luka bakar grade III 3.Luka bakar dengan komplikasi: jantung, otak dll.

06/04/12

35

Metode Rule of Nines Sistem ini menggunakan prosentase kelipatan sembilan terhadap luas

permukaan tubuh.

Dewasa : kepala = 9 %, tangan kanan-kiri = 18%, dada dan perut = 18%, genetalia = 1%, kaki kanan-kiri = 36%, dan punggung = 18%

Child : kepala = 18%, tangan kanan-kiri = 18% , dada dan perut = 18%, kaki kanan-kiri = 28%, dan punggung = 18%

Infant : kepala = 18%, tangan kanan-kiri =18%, dada dan perut = 18%, kaki kanan-kiri = 28%, dan punggung = 18%

06/04/12

36

a)

Aktifitas/istirahat Penurunan kekuatan dan tahanan otot, keterbatasan rentang gerak pada area yang sakit, gangguan massa otot, perubahan tonus.

b) Sirkulasi (dengan cedera luka bakar LPTT >20%) Hipotensi (syok); penurunan nadi perifer distal pada ekstremitas yang cedera, vasokonstriksi perifer umum dengan kehilangan nadi, kulit putih dan dingin (syok listrik), takikardia (syok/ansietas/nyeri), disritmia (syok listrik), pembentukan edema jaringan (semua luka bakar).

06/04/12

37

c) Integritas ego Pengungkapan masalah tentang keluarga, pekerjaan, keuangan, kecacatan. Adanya ansietas, menangis, ketergantungan, menyangkal, menarik diri, dan marah

d) Eliminasi Haluaran urine menurun/tak ada selama fase darurat, warna mungkin hitam, kemerahan bila terjadi mioglobin, mengindikasikan kerusakan otot dalam, diuresis (setelah kebocoran kapiler dan mobilisasi cairan ke dalam sirkulasi), penurunan bising usus/tak ada, khususnya pada luka bakar kutaneus lebih besar dari 20% sebagai stres penurunan motilitas/peristaltic gastrik.
06/04/12 38

e) Makanan/cairan Edema jaringan umum, anoreksia, mual/muntah

f) Neurosensori Adanya keluhan area batas dan kesemutan. Adanya perubahan orientasi; afek, perilaku, penurunan reflex tendon dalam (RTD) pada cedera ekstremitas, aktifitas kejang (syok listrik), laserasi korneal, kerusakan retinal, penurunan ketajaman penglihatan (syok listrik), ruptur membran timpanik (syok listrik), paralisis (cedera listrik pada aliran saraf).

06/04/12

39

g) Nyeri/kenyamanan Keluhan berbagai nyeri, misalnya; luka bakar derajat pertama secara ekstrem sensitive untuk disentuh, ditekan, gerakan udara dan perubahan suhu, luka bakar ketebalan sedang derajat kedua sangat nyeri, sementara respon pada luka bakar ketebalan derajat kedua tergantung pada keutuhan ujung saraf, luka bakar derajat tiga tidak nyeri. h) Pernafasan Adanya keluhan terkurung dalam ruang tertutup dan terpajan lama (kemungkinan cedera inhalasi). Adanya tanda suara serak; batuk mengi; sianosis, indikasi cedera inhalasi. Pengembangan torak mungkin terbatas pada adanya luka bakar lingkar dada, jalan nafas atas stridor/mengii (obstruksi sehubungan dengan laringospasme, edema laryngeal), bunyi nafas: gemericik (edema paru), stridor (edema laryngeal), sekret jalan nafas dalam (ronki).

06/04/12

40

Kulit umum : destruksi jaringan dalam mungkin tidak terbukti selama 3-5 hari sehubungan dengan proses thrombus mikrovaskuler pada beberapa luka

Area kulit tak terbakar mungkin dingin/lembab, pucat, dengan pengisian kapiler lambat pada adanya penurunan curah jantung sehubungan dengan kehilangan cairan/status syok

Cedera api : terdapat area cedera campuran dalam sehubungan dengan variase intensitas panas yang dihasilkan bekuan terbakar. Bulu hidung gosong, mukosa hidung dan mulut kering, merah, lepuh pada faring posterior, edema lingkar mulut dan atau lingkar nasal

Cedera kimia : tampak luka bervariasi sesuai agen penyebab Kulit mungkin coklat kekuningan dengan tekstur seperti kulit samak halus, lepuh, ulkus, nekrosisi, atau jaringan parut tebal. Cedera secara umum lebih dalam dari tampaknya secara perkutan dan kerusakan jaringan dapat berlanjut sampai 72 jam setelah cedera

Cedera listrik : cedera kutaneus eksternal biasanya lebih sedikit dibawah nekrosis. Penampilan luka bervariasi dapat meliputi luka aliran masuk/keluar (eksplosif), luka bakar dari gerakan aliran pada proksimal tubuh tertutup dan luka bakar termal sehubungan dengan pakaian 06/04/12
41

a)

Pasien mengeluh sesak nafas Pasien mengeluh nyeri pada daerah sekitar luka Pasien mengeluh jantung berdebar-debar Pasien mengeluh sering menggigil Pasien mengeluh haus
06/04/12 42

b)

c)

d)

e)

a) b) c) d) e) f) g) h) i) j)

Pasien tampak meringis TD Penurunan suhu tubuh Terdapat bullae Lesi Kulit bersisik atau kering Kulit memerah Kulit melepuh Adanya oedema Nafas mengi

06/04/12

43

1.

2.

3.

4.

Resiko tinggi bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan obtruksi trakeabronkial;edema mukosa dan hilangnya kerja silia ; luka bakar daerah leher; kompresi jalan nafas thorak dan dada Resiko tinggi kekurangan volume cairan b/d. Kehilangan cairan melalui rute abnormal; status hypermetabolik Resiko kerusakan pertukaran gas b/d cedera inhalasi asap atau sindrom kompartemen torakal sekunder terhadap luka bakar sirkumfisial dari dada atau leher Resiko infeksi b/d. Pertahanan primer tidak adequat; kerusakan perlinduingan kulit; jaringan traumatik.

06/04/12

44

5. Nyeri b/d. Kerusakan kulit/jaringan; bentukam edem; manifulasi jaringan cidera 6. Resiko kerusakan perfusi jarinagn b/d luka bakar melingkari ekstremitas atau luka bakar listrik dalam 7. Gangguan citra tubuh (penampilan peran) b/d krisis situasi; kecacatan ;nyeri 8. Kerusakan lapisan kulit integritas kulit b/d destruksi
06/04/12 45

TANGGA DATA L

ETIOLOGI

MASALAH lukaNyeri.

S: Pasien mengeluh nyeriCedera dan panas pada areabakar. luka bakar. O: Pasien mengalami luka bakar gr IIB-III 4%, luka masih basah, 3 pasien meringis kesakitan saat luka dirawat, skala nyeri 7-8, N: 92 x/mnt.

S: Pasien mengeluh lukaKehilangan Resiko infeksi bakar terasa nyeri danintegritas kulit panas. yang disebabkan O: Area luka bakar masiholeh luka bakar basah, pasien mengalami luka bakar gr IIB-III 43%, warna merah muda pucat, HB: 9 gr/dl, LED: 43 mm/jam, albumin: 2,8 06/04/12 gr/dl.

46

S: Pasien mengatakan maluCedera luka bakar dengan luka bakar yangluas pada daerah mengenai wajah danwajah. bertanya apakah dapat sembuh maksimal dan wajah dapat kembali seperti semula. O: Pasien mengalami luka Bakar abdomen gr II AB, 9 punggung, gr II

Perubahan harga diri.

06/04/12

47

1.

Nyeri b/d cedera luka bakar Resiko infeksi b/d Kehilangan integritas kulit yang disebabkan oleh luka bakar Perubahan harga diri b/d Cedera luka bakar luas pada daerah tubuh, badan dan ekstrimitas

2.

3.

06/04/12

48

NO 1

TUJUAN & KH

INTERVENSI

RASIONAL Memantau tingkat nyeri pasien sehingga dapat diberikan intervensi lebih lanjut.

Setelah diberikan asuhanKaji skala nyeri keperawatan selama 3 hari, pasien dapat mendemonstrasikan hilang dari ketidaknyamanan. Kriteria evaluasi: a)menyangkal nyeri, Observasi b)melaporkan perasaansign. nyaman, c)ekspresi wajah dan postur tubuh rileks, d)pasien dapat istirahat tidur dengan nyaman.

vitalMemantau keberhasilan serta adanya penyimpangan atau kemajuan dari perawatan yang diberikan.

neyri Beriakn ayunan diMenuurnkan atas temapt tidurdengan mempertahankan bila diperlukan.

berat badan jauh dari linen temapat tidur terhadap luka dan menuurnkan pemajanan ujung saraf pada aliran udara.
06/04/12

49

Pertahankan pintu kamarPanas dan air tertutup, tingkatkan suhuhilang melalui ruangan dan berikan selimutjaringan luka ekstra untuk memberikanbakar, kehangatan. menyebabkan hipoetrmia. Tindakan eksternal ini membantu menghemat kehilangan panas.

Bnatu dengan pengubahanMenghilangkan pada posisi setiap 2 jam bilatekanan tulang diperlukan. Dapatkantonjolan dependen. Dukungan bantuan tambahan sesuai adekuat pada luka kebutuhan, khususnya bilabakar selama pasien tak dapat membantugerakan membantu membalikkan badan sendiri. meinimalkan ketidaknyamanan.

06/04/12

50

Berikan anlgesik (mef acid 3xAnalgesik 500 mg) yang diresepkan prndiperlukan utnuk dan sedikitnya 30 menitmemblok jaras sebelum prosedur perawatannyeri dengan luka. Evaluasinyeri berat. keefektifannya. 2 Setelah diberikanPantau: Mengidentifikasi asuhan keperatana)Penampilan luka bakar (areaindikasi-indikasi selama 3 hari,luka bakar, sisi donor dan statuskemajuan atau pasien bebas daribalutan di atas sisi tandur bialpenyimapngan dari infeksi. tandur kulit dilakukan) setiap 8hasil yang Kriteria evaluasi:jam diharapkan tak ada demam,b)Suhu setiap 4 jam pembentukan c)Jumlah makanan yang jaringan granulasidikonsumsi setiap kali makan. baik. Bersihakn area luka bakar setiap 4 hari dan lepaskan jarinagnPembersihan dan nekrotik (debridemen) sesuaipelepasan jaringan pesanan. nekrotik meningkatkan pembentukan granulasi. 06/04/12 51

Bial riwayat imunisasi takMelindungi adekuat, berikan globulin imunterhadap tetanus. tetanus manusia (hyper-tet) sesuai pesanan. Muali rujukan pada ahli diet, beriakn protein tinggi, diet tinggi kalori.

Berikan suplemen nutrisiAhli diet adalah seperti ensure atau sustacalspesialis nutrisi dengan atau antara makan bilayang dapat masukan makanan kurang darimengevaluasi 50%. Anjurkan NPT ataupaling baik status makanan enteral bial pasiennutrisi pasien dan tak dapat makan per oral. merencanakan diet untuk emmenuhi kebuuthan nutrisi penderita. Nutrisi adekuat memabntu penyembuhan luka dan memenuhi 06/04/12 52 kebutuhan energi.

Setelah Sediakan waktu untuk pasienMengekspresikan diberikan dan orang terdekat untukperasaan asuhan mengekspresikan perasaannya membantu keperawatan memudahkan selama 3 hari, koping. pasien Pengetahuan menunjukkan akurat tentang perubahan hasil yang harga diri yang diharapkan adaptif membantu memudahkan Kriteria hasil: transisi melalui Pasien tidak proses berduka.

murung lagi, mau bercakap-Beriakn informasi pada pasienInteraksi terapi cakap dengan membantu tentang regimen pengobatandapat petugas dan perubahan individu pasien lain,dan perawatan yang dilakukan untuk menerima. kooperatif dalam Informasi yang pengobatan dan berlebihan dapat perawatan yang menambah ansietas diberikan, pasien yang menyebabkan dapat menerima frustasi dan adaptasi situasi depresi. baru terhadap perubahan pada 06/04/12 53

Hindari pemberian informasiInteraksi terapi bertubi-tubi pada pasien selamadapat membantu fase awal proses berduka. Jawabperubahan pertanyaan dengan jelas.individu untuk Masukkan informasi dan instruksimenerima. tambahan jika pasienInformasi yang menunjukkan kesiapanberlebihan dapat mempelajari tindakan perawatanmenambah diri. ansietas yang menyebabkan frustasi dan depresi. Pendekatan ini menunjukkan Bila pasien menyangkal, terimapenerimaan tanpa menguatkan penyangkalan.pasien dan Hindari berdebat dnegan pasienmembuka pintu dan membebani pasien dneganuntuk pasien realita. merasakan Beriakn penghargaan untuknyaman dalam emngekspresikan perasaan.ekspresi Arahkan pasien pada kelompokperasaan jujur. pendukung sesuai indikasi bila ada. 06/04/12 54

Beriakn penghargaan untukDukungan emngekspresikan perasaan. Arahkankontinu penting pasien pada kelompok pendukunguntuk sesuai indikasi bila ada. meningkatkan kemajuan ke arah penerimaan. Anjurkan latihan rentang gerak sendi aktif setiap 2 jam. Posisikan bagianMencegah yang luka bakar pada kesejajaranpengencangan tubuh fungsional. Denagn cederajarinagn parut luka bakar luas pada ekstremitas,progresif dan rujuk pada terapis fisik untukkontraktur. evaluasi terhadap kebutuhan denganTerapis fisik splint, alat atau traksi yangadalah spaesialis dibutuhkan. rehabilitatif yang dapat mengevaluasi potensial pemulihan pasien dan merencanakan program latihan untuk memaksimalkan 06/04/12 55

TANGGAL 16-09-2002 08.00 08.30 11.00 13.30 14.00 10.30 13.00 17-09-2002 14.00 19.30 20.00

NO 1

IMPLEMENTASI Inj Novalgin 1 amp. Mengkaji skala nyeri. Mengukur vital sign. Memberi obat oral Mef Acid 500 mg. Mengkaji skala nyeri Memberi selimut ekstra. membantu posisi duduk. Memberi obat oral Mef Acid 500 mg. Memberi posisi yang nyaman pada klien Memberi obat oral Mef Acid 500 mg.
06/04/12 56

16-9-2002 08.30 09.30

Memandikan pasien, merawat luka, nekrotomy, mencuci rambut pasien

melakukan

11.00 13.00 13.30.

Merawat luka pasien dengan SSD dan bethadine dan Gentamycin zalf untuk luka pada wajah, menuutp luka denga gas steril. memantau vital sign. Membantu pasien makan

Memberi penjelasan pada pasien dan penunggu tentang: a)pasien menghabiskna makan yang diberikan b)Pentingnya minum banyak 2-3 liter perhari c)Pentingnya pasien makan protein tinggi (puith telur, daging, tahu, tempe, ikan, hati) dan buahbuahan yang mengandung vit A,C dan E.

06/04/12

57

17-9-2002 08.00 08.30 09.00 09.30 10.00 13.00 13.30 13.45

Membantu pasien makan pagi. Memberi obat oral Membersihkan penderita. Merawat luka gentamycin. tt dan menggnati denagn

linen

pada

wajah

zalf

Memberi kompres PZ pada luka wajah. Memberi ekstra susu. memantau makan siang pasien. Memberi kompres PZ.

06/04/12

58

19-9-2002 08.00 10.00 11.00 12.00

Menemani pasien makan pagi. Memberikan hiburan radio pada pasien. Menemani pasien bercakap-cakap perasaanya setelah kejadian luka bakar

tenatng

17-9-2002 09.00 10.00 11.00

menganjurakn apsien untuk aktif latihan ROM. Melatih pasien latihan ROM secraa sederhana.

Melatih pasien ROM. Melibatkan keluarga dalam memberiakn kompres PZ pada luka wajah pasien.

Menerangkan pada keluarga perlunya memberikan kesempatan pada pasien utnuk melakukan AKS seperti makan, minum, ke kamar mandi secara mandiri. 06/04/12 59

TANGGAL JAM 16-9-2002 12.00

NO 1

RESPON KLIEN

S: Pasien mengatakan rasa nyeri dan perih pada luka bakar terutama pada daerah wajah sudah jauh berkurang, nyeri masih dirasakan pada daerah lengan kanan atas. Pasien mengatakan malam hari dapat istirahat dnegan nyenyak. O: Skala nyeri 5-6, pasien tidak meringis kesakitan lagi saat diobati, luka pada wajah sudah mengering, luka pada ext atas maish basah N: 100 x/mnt. A: Masalah belum teratasi. P: lanjutkan planning seluruhnya.

17-9-2002

12.00

S: Pasien mengatakan rasa nyeri dan apans pada luka sudah agak berkurang. O: Area luka bakar pada wajah sudah kering, luka bakar masih basah pada area ext atas kanan, pasien rencaa dialkukan pemeriksaan ulang: DL, RFT, LFT, FH, SE, albumni pada tanggal 14-3-2002. A: Masalah tidak terjadi. P: Lanjutkan planning sampai luka bakar kering.
06/04/12 60

17-3-2002

12.00 WIB

S: Pasien mengatakan sudah pasrah dnegan keadaan luka pada wajah dan tubuhnya, pasien berjanji akan mentaati semua petunjuk yang diberikan demi kesembuhan lukanya.

O: Luka bakar pada area wajah sudah kering, luka bersih, pasien mau diajak bercakap-cakap, pasien tidak menujukkan gejala murung, menarik diri, pasien kooperatif terhadap semua perawatn yang dilakukan, pasien mau melakuakn AKS (mandi, makan, minum, ke kamar mandi) secara mandiri. A: Masalah tidak terjadi.

P: Pertahankan keberhasilan yang dicapai


06/04/12 61

Brunner & Suddarth. 2002. Keperawatan Medikal Bedah Vol. 2. Jakarta: EGC Carpenito-Moyet, Linda Jual. 2006. Buku Saku Diagnosa Keperawatan Edisi 10. Jakarta : EGC Corwin, Elizabeth J. 2009. Buku Saku Patofisiologi Edisi 3. Jakarta: EGC Doenges, E. Marilynn. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan Edisi 3. Jakarta: EGC Engram, Barbar. 1998. Rencana Asuhan Keperawatan Medikal Bedah Vol 3. Jakarta:EGC

06/04/12

62

Guyton, Arthur C., dkk. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 9. Jakarta: EGC Price, A. Sylvia. 1995. Patofisiologi Edisi 4. Jakarta: EGC Robbins. 1999. Dasar Patologi Penyakite Edisi 5. Jakarta : EGC Santosa Budi. 2005. Panduan Diagnosa Keperawatan Nanda. Prima Medika Smeltzer, 2002 . Keperawatan Medikal Bedah Vol. 3. ECG : Jakarta

06/04/12

63

Anda mungkin juga menyukai