Anda di halaman 1dari 11

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Sukses dalam kehidupan merupakan dambaan setiap manusia. Akan tetapi, untuk itu diperlukan bekal yang cukup, tidak saja kecerdasan dalam berpikir, tetapi juga kecakapan dalam mengelola/mengatur diri sendiri dan kecakapan dalam menangani suatu hubungan, serta keterampilan dalam bekerja. Tanpa semua itu, mustahil seseorang dapat meraih kesuksesan dalam hidupnya. Pintar berpikir saja tidak cukup, sekolah tinggi saja tidak cukup tanpa memiliki keterampilan dalam berkerja dan berhubungan (bergaul).

Sebaliknya, pandai bergaul dan bisa bekerja saja juga tidak memadai, tanpa memiliki kepandaian dalam berpikir dan kreativitas. Jadi, semua aspek itu penting, dan itulah yang dikenal dengan istilah Life Skills atau diterjemahkan sebagai Kecakapan Hidup.

Banyak orang yang mengartikan Kecakapan Hidup secara sempit, di mana Kecakapan Hidup diartikan sebagai keterampilan kerja (Vocational Skills). Padahal, Memiliki Kecakapan Hidup bukan sekedar memiliki keterampilan kerja, namun lebih luas dari itu. Kecakapan Hidup adalah suatu kecakapan yang dimiliki seseorang untuk mau dan berani menghadapi problema hidup dan kehidupan secara wajar tanpa merasa tertekan, kemudian secara proaktif dan kreatif mencari serta menemukan solusi sehingga akhirnya mampu mengatasi problema tersebut (Latifah, dkk., 2002).

Mengingat Kecakapan Hidup sangat penting sebagai kunci sukses dalam kehidupan, maka setiap orang patut memilikinya. Kecakapan Hidup tidak dapat dibentuk dalam waktu singkat, tetapi diperlukan latihan yang terusmenerus dalam kehidupan nyata. Oleh karena itu, keinginan/motivasi yang kuat untuk maju dan berubah ke arah yang lebih baik dari setiap orang sangat

memegang peranan penting dalam keberhasilan pengembangan Kecakapan Hidup ini. Menurut Latifah, dkk. (2002), Kecakapan Hidup meliputi empat hal, yaitu : 1. Kecakapan Diri (personal skill). 2. Kecakapan Sosial (social skill). 3. Kecakapan Akademik (akademic skill). 4. Kecakapan Bekerja (vocational skill).

Kecakapan Diri/Personal merupakan kecakapan seseorang dalam memahami (kesadaran diri), mengatur dan memotivasi diri sendiri. Kecakapan Sosial atau kecakapan antar personal mencakup antara lain kecakapan berkomunikasi dengan empati dan kecakapan membina hubungan/ bekerjasama. Empati merupakan sikap penuh pengertian terhadap orang lain, sehingga berkesan baik dan dapat menumbuhkan hubungan yang harmonis. Kecakapan Akademik meliputi kecakapan membaca, menulis, berhitung dan kecakapan lain yang umumnya dipelajari disekolah. Kecakapan Bekerja adalah kecakapan yang berkaitan dengan keterampilan kerja. Keterampilan kerja ini merupakan bekal yang selayaknya dimiliki seseorang agar dapat hidup berguna dan mandiri secara ekonomi. Pada tulisan ini, penulis akan lebih fokus pada dua kecakapan hidup, yaitu Kecakapan Diri (personal skill) dan Kecakapan Sosial (social skill).

1.2 Tujuan Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah sebagai referensi bagi pembaca khususnya mahasiswa untuk mengetahui bidang ilmu Kecakapan Antar Personal lebih dalam lagi, sehingga diharapkan para pembaca memiliki wawasan yang lebih luas serta mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan jalan menuju kesuksesan termasuk sukses di dunia pekerjaan dan kehidupan social pada masyrakat. Setelah mengetahui, memahami dan menyadari Kecakapan Hidup (Life Skills) ini, diharapkan Anda memiliki kemauan untuk mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari.

1.3 Manfaat Memberikan wawasan kepada para pembaca tentang kecakapan hidup Pembaca mengetahui cara mengembangkan intrapersonal dan interpersonal skill Mengetahui pengaruh intrapersonal dan interpersonal skill

BAB II TINJAUAN TEORI

1. Kecakapan Personal / Intrapersonal Skill Secara bahasa Kecakapan berasal dari kata Cakap berarti pandai, mampu pintar atau bisa mengerjakan. Antar bermakna penengah, yang menjembatani atau yang menengahi sedangkan Personal berarti

perseorangan bersifat tunggal (singular) bukan jamak (plural).

Mengapa kita perlu komunikasi karena sudah merupakan hukum alam bahwa manusia adalah makhluk sosial, artinya manusia harus hidup bersama dengan manusai lain. Dalam skema hidup bersama ini muncul kebutuhan untuk memahami kebutuhan manusia lain, maka timbullah komunikasi antar manusia.

Menurut Daniel Goleman, Kecakapan Diri menentukan bagaimana kita mengelola diri sendiri. Kecakapan Diri ini meliputi tiga hal, yaitu Kesadaran Diri, Pengaturan Diri, dan Motivasi.

1.1 Kesadaran Diri Memiliki Kesadaran Diri artinya : mengetahui kondisi diri sendiri, kesukaan, sumberdaya, dan intuisi. Kesadaran Diri terdiri dari tiga aspek, yaitu : Kesadaran emosi : mengenali emosi diri sendiri dan efeknya. Penilaian diri secara teliti : mengetahui kekuatan dan batas-batas diri sendiri. Percaya diri: memiliki keyakinan tentang harga diri dan kemampuan sendiri.

1.2 Pengaturan Diri

Pengaturan Diri artinya: mampu mengelola kondisi, impuls, dan sumberdaya diri sendiri. Pengaturan Diri terdiri dari lima aspek, yaitu : Kendali diri : mampu mengelola emosi-emosi dan desakan-desakan hati yang merusak. Sifat dapat dipercaya : memelihara norma kejujuran dan integritas. Kewaspadaan : bertanggung jawab atas kinerja pribadi. Adaptibilitas : luwes dalam mengahadapi perubahan. Inovasi : mudah menerima dan terbuka terhadap gagasan, pendekatan, dan informasi-informasi baru

1.3 Motivasi Motivasi artinya : kecenderungan emosi yang mengantar atau memudahkan pencapaian sasaran. Motivasi meliputi tiga aspek, yaitu : Dorongan prestasi : memiliki semangat/dorongan untuk menjadi lebih baik atau senantiasa berusaha memenuhi standar/target keberhasilan. Komitmen : mampu menyesuaikan diri dengan sasaran kelompok atau perusahaan. Optimisme : gigih dalam memperjuangkan sasaran kendati ada halangan dan kegagalan.

2. Kecakapan Sosial / Interpersonal Skill Kecakapan Sosial menentukan bagaimana kita menangani suatu hubungan (Goleman, 1999). Oleh karena itu, keberhasilan seseorang dalam bergaul atau berhubungan dengan orang/kelompok orang tergantung pada Kecakapan Sosial yang dimilikinya. Kecakapan Sosial ini mencakup dua aspek, yaitu Kemampuan Berempati dan Keterampilan Membina Hubungan.

2.1 Kemampuan berempati Kemampuan Berempati artinya : kesadaran terhadap perasaan, kebutuhan, dan kepentingan orang lain. Kemampuan Berempati meliputi lima aspek, yaitu : Memahami orang lain : mampu membaca perasaan dan pandangan/pikiran orang lain, dan menunjukkan minat aktif terhadap kepentingan mereka. Orientasi pelayanan : mampu mengantisipasi, mengenali, dan berusaha memenuhi kebutuhan pelanggan. Mengembangkan orang lain : mampu merasakan kebutuhan perkembangan orang lain dan berusaha menumbuhkan kemampuan mereka. Mengatasi keragaman : mampu menumbuhkan peluang melalui pergaulan dengan bermacam-macam orang. Kesadaran politis : mampu membaca arus-arus emosi sebuah kelompok dan hubungannya dengan kekuasaan.

2.2 Ketrampilan membina hubungan Keterampilan Membina Hubungan artinya : kecakapan dalam menggugah/ mempengaruhi orang lain. Keterampilan Membina Hubungan meliputi delapan aspek, yaitu : Pengaruh : memiliki taktik-taktik untuk melakukan persuasi. Komunikasi : mampu menyampaikan pesan (pikiran/perasaan) dengan jelas dan meyakinkan. Kepemimpinan : mampu membangkitkan inspirasi dan memandu kelompok dan orang lain. Katalisator perubahan : mampu memulai dan mengelola perubahan. Manajemen konflik : mampu bernegosiasi dan memecahkan silang pendapat. Pengingkat jaringan : mampu menumbuh-kembangkan hubungan sebagai alat untuk meraih kesuksesan.

Kolaborasi dan kooperasi : mampu bekerjasama dengan orang lain demi tujuan bersama. Kemampuan tim : mampu menciptakan sinergi kelompok dalam memperjuangkan tujuan bersama.

BAB III ANALISA

Contoh Kasus Dua keluarga A dan B pindah ke suatu desa pedalaman yang memiliki budaya menyambut kehadiran warga barunya dengan memberikan sekarung kotoran sapi. Maka, kedua keluarga tersebut memperoleh masing-masing sekarung kotoran sapi yang sama, dan ketika keluarga-keluarga tersebut mengetahui isi karungnya, tanggapan merekapun berbeda. Satu keluarga A merasa memperoleh penghinaan yang besar dari penduduk desa, tetapi keluarga yang lain yaitu keluarga B merasa begitu besar perhatian penduduk desa tersebut.

Dari contoh kejadian diatas terdapat dua tanggapan yang berbeda dari masingmasing keluarga. Hal ini dikarenakan pengaruh dari interpersonal skill dan intrapersonal skill yang dimiliki pada masing-masing keluarga baik A dan B berbeda.

Berikut kesimpulan Intrapersonal Skill dan Interpersonal Skill pada keluarga A dan B pada kasus diatas. Intrapersonal Skill : Disini terlihat bahwa keluarga B mempunyai Intrapersonal Skill yang baik, hal ini dibuktikan dengan kendali diri yang baik yaitu dengan mengendalikan emosi dan mampu beradaptasi dengan cepat dengan memahami pemberian warga adalah merupakan suatu perhatian terhadap keluarganya.

Interpersonal Skill : Pada kasus diatas Interpersonal Skill yang diperlihatkan adalah kemampuan berempati yaitu dengan memahami orang lain yaitu membaca dan memahami perasaaan warga serta pandangan/pikiran mereka terhadap

warga barunya. Sehingga keluarga B merasa dihormati karena diberi suatu perhatian kepada keluarganya yang baru pindah.

BAB IV KESIMPULAN

Pendidikan kecakapan hidup adalah pendidikan kemampuan, kesanggupan dan keterampilan yang diperlukan oleh seseorang untuk menjalankan kehidupan dengan nikmat dan bahagia. Pada dasarnya, pendidikan kecakapan hidup adalah pendidikan yang memberi bekal dasar dan latihan yang dilakukan secara benar kepada peserta didik tentang nilai-nilai kehidupan sehari-hari agar yang bersangkutan mampu, sanggup dan terampil menjalankan kehidupannya yaitu dapat menjaga kelangsungan hidup dan perkembangannya. Kecakapan hidup dapat dipilah menjadi dua kategori, yaitu kecakapan hidup yang bersifat pribadi dan sosial.

Kecakapan Hidup baik kecakapan diri maupun kecakapan sosial merupakan hal yang penting dalam kehidupan seharian manusia untuk berhubungan dan melaksanakan kehidupan sosial yang baik. Sikap yang berkesan dapat mengekalkan persahabatan dan hubungan yang baik. Disamping itu life skill juga berperan dalam jalan menuju kesuksesan dalam kehidupan yang diimpikan pada tiap pribadi manusia.

TUGAS KECAKAPAN ANTAR PERSONAL


INTRAPERSONAL SKILL DAN INTERPERSONAL SKILL

Oleh : 1. Arif Lukman 2. Assivak Lukman 3. Ahmad Irham F 4. Roby S 06.2008.1.04338 06.2008.1.04341 06.2008.1.04342 06.2008.1.04634

TAHUN AJARAN 2011-2012

Anda mungkin juga menyukai