Anda di halaman 1dari 2

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang Pada musim semi 1989, kalangan ilmuwan dikejutkan oleh pengumuman yang menyatakan bahwa dua orang peneliti di utah menemukan cara untuk menghasilkan fusi nuklir dalam sel elektrokimia kecil. Jika benar, penemuan ini merupakan revolusi dalam produksi energi, yang mungkin bisa berlanjut pada penemuan pembangkit listrik kecil di setiap rumah. Pendekatan konvensional untuk memulai reaksi fusi memerlukan pemanasan gas sampai suhu yang sangat tinggi atau penembakan suatu target tertentu yang sudah dipersiapkan dengan sinar radiasi berenergi untuk memulai reaksi nuklir. Metode ini memerlukan peralatan yang sangat besar dan mahal, dan metode ini belum dapat menghasilkan energi yang lebih besar ketimbang jumlah energi yang diperlukan untuk memulai reaksi. Sebaliknya, proses yang baru, yang disebut fusi dingin, adalah proses yang sederhana, tidak mahal, dan tampaknya dapat menghasilkan jumlah energi yang berlipat-ganda lebih besar. Jika terbukti benar, inovasi baru ini juga akan mengubah kebijaksanaan konvensional tentang bagaimana reaksi nuklir bisa berlangsung sebaliknya. Setelah pengumuman ini, para ilmuwan dan insinyur di laboratorium riset dan universitas di seluruh dunia berusaha menitu ekspreimen ini. Salah satu kelompok yang mencoba memproduksi ulang hasil eksperimen ini adalah Texas A&M University. Selama melakukan pekerjaannya, mereka mulai melihat beberapa sel yang mengandung tritium, yang diperkirakan merupakan produk kedua reaksi fusi yang tidak ada pada eksperimen di utah. Penemuan tritium mendukung teori bahwa reaksi fusi sesungguhnya terjadi di dalam sel. Menariknya, hanya beberapa sampel texas A&M yang mengandung tritium. Tidak adanya tritium dalam eksperimen utah dan penemuan tritium yang sporadis dalam pekerjaan texas A&M seharusnya menyebabkan peneliti berhati-

hati dalam melaporkan hasil penelitian mereka. Sebaliknya, mereka terperangkap dalam gairah suka cita penemuan itu dan dengan cepat melaporkan hasil penemuan mereka pada konferensi dan literatur sains. Segara, rumor dan tuduhan penjiplakan percobaan (atau bahkan penipuan) mulai beredar di kalangan ilmuwan. Hal ini pada akhirnya merusak reputasi sang peneliti baik siswa maupun fakultas dan universitasnya. Banyak insinyur yang akan terlibat dalam riset dan penelitian pada karir akademik dan profesionalnya. Bahkan insinyur yang tidak bekerja di laboratorium riset atau tempat akademis dapat terlibat dalam riset dan pekerjaan pengembangan atau pengujian produk baru atau desain. Dalam makalah ini, kita akan mempelajari beberapa isu etika unik yang dihadapi dalam riset. Rumusan Masalah Sepanjang karirnya, insinyur sering terlibat dalam riset, eksperimen, atau pengujian produk baru. Kegiatan ini membawa beberapa isu etika baru yang belum kita bicarakan. Oleh karena itu, kita perlu mengetahui berbagai isu etika yang di hadapi dalam riset dan bagaimana pemecahannya. Tujuan Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk melihat tantangan etika khusus dalam riset dan melihat bagaimana situasi ini dapat diarahkan secara etis.

Anda mungkin juga menyukai