Anda di halaman 1dari 3

IBU MENGAPA ENGKAU MENINGGALKANKU

Pada siang hari itu, matahari memancarkan sinarnya dengan sangat terik, Fitri dan teman-temannya yaitu susan dan mitha, berjalan pulang dari sekolah menuju kerumah sambil membicarakan tentang tugas seni musik yang diberikan oleh ibu Rani, guru seni musiknya. Fit, nanti kamu mau menyanyikan lagu dari daerah mana ? tanya Susan. Kalau aku sich mau menyanyikan lagu dari daerah sulawesi utara jawab Fitri. Judul lagunya apa ? tambah Mitha. Judul lagunya, Esa mokan. Kalau kalian sendiri lagu dari daerah mana ? Tanya Fitri. Kalau aku, belum tau, nanti mana yang gampang dihafal yang aku nyanyikan Jawab Susan. Sama... aku juga belum tau jawab Mitha. Sesampainya dirumah, Fitri memberi salam pada ibunya dan mencium tangan ibunya. Setelah itu ia langsung ganti baju dan pergi Makan, perut fitri sudah menuggu untuk diisi karena Fitri tidak jajan disekolah, maklum karena Fitri termasuk golongan orang miskin dikampungnya, bisa sekolah saja ia sudah beruntung Assalamu alaikum Bu... Walaikumsalam... Fit. Sana pergi ganti baju dulu lalu bantu ibu nyuci Iyah bu Terdengar suara sengolan piring dan gelas yang berarti Fitri sudah selesai makan dan akan segera mencuci piring. Setelah selesai mencuci piring, Fitri membantu ibunya mencuci pakaian. Tidak seperti anak lain yang setelah pulang sekolah langsung makan dan ber istirahat lalu setelah ber istirahat membantu membersihkan rumah, Fitri harus membantu ibunya untuk mencuci pakaian, mengumpulkan kemiri untuk dijual, lalu ia membersihkan rumah dan belajar pada malam hari, baru setelah itulah ia mempunyai waktu untuk istirahat. sudah selesai makannya ,Fit ? sudah bu. Aku nyuci yang mana ? Kamu nyuci baju yang ada dikeranjang merah kalau ini nanti ibu yang cuci Ibu Fitri adalah seorang tukang cuci baju didesa petimbe, kecamatan palolo. Sedangkan Ayahnya sudah meninggal saat Fitri duduk dikelas 3 SD pada saat itu Fitri baru berumur 9 tahun. Fitri adalah anak kedua dari tiga orang bersaudara, kakak Fitri sudah menikah dan tinggal dirumah suaminya, Namun kakaknya dapat kapan saja berkunjung kerumah karena rumah suaminya tidak terlalu jauh. Kakak Fitri tidak bisa membantu ekonomi ibunya karena ia juga memiliki ekonomi yang sama ( ekonomi lemah ). Fitri sekarang duduk dikelas 1 SMP, Fitri dikenal sebagai anak yang pandai dan periang. Keesokan harinya Fitri dipanggil kepala sekolah, dengan perasaan campur aduk Fitri melangkah keruang kepala sekolah dia hanya memikirkan apa yang ia lakukan kemarin dan hari ini sehingga ibu kepala sekolah memanggilnya yang ia pikir ia dipanggil karena

melakukan kesalahan, namun seigatnya ia tidak melakukan kesalahan apapun. Sesampainya didepan ruang kepala sekolah Ia mencoba untuk menenangkan pikirannya dan mengetuk pintu. Took...took...took... selamat pagi bu Selamat pagi Fit, silakan masuk Ada apa yah bu, sehingga ibu memanggil saya ? Begini Fit, ini ada surat untuk ibu kamu, nanti kamu sampaikan yah iyah bu..., ada lagi bu ? sudah itu saja.. kalau begitu saya pamit dulu yah bu... iyah silakan... Sesampainya dirumah segera Fitri memberikan surat dari kepala sekolah untuk ibunya... Bu ini ada surat dari kepala sekolah... Surat apa itu Fit ?... Fitri juga tidak tau Bu... tadi Kepala sekolah Cuma bilang untuk memberikn surat ini untuk ibu Segera surat itu dibuka oleh ibu Fitri dengan tanda tanya apakah isi surat tersebut, setelah dibuka ternyata isi surat tersebut adalah surat pengeluaran Fitri dari sekolah karena sudah setahun Fitri tidak membayar uang komite sekolah, sebenarnya anak sepeti Fitri bisa mendapat beasiswa namun sampai saat ini Dana BOS untuk sekolah Fitri tidak kunjung sampai disekolah Fitri. Setelah melihat surat tersebut Ibu Fitri hanya bisa tabah dan mencoba untuk menasehati Fitri agar berserah diri kepadaAllah apapun yang terjadi dan karena hal itu Fitri tambah penasaran lagi apa sebenarnya isi surat tersebut sehingga ibunya menasehatinya. Fit, kamu percaya kan kalau tuhan itu adil ? iya, Fitri percaya, tapi ada apa bu ? Kalau begitu kamu harus terima apapun yang diputuskan oleh tuhan, karena itu semua adalah untuk kebaikanmu Iya bu, kan selama ini Fitri selalu terima keadaan kita apapun adanya, memangnya ada apa sehingga ibu bertanya seperti itu kepada Fitri? Fit, mulai besok kamu tidak bisa sekolah lagi, karena ibu tidak bisa membayar uang komite kamu... Ibu tidak bercandakan sama Fitri? untuk apa ibu bercanda sama kamu, tidak ada untungnya bagi Ibu... Lalu bagaimana dengan Fitri bu ?
Setelah mendengar penjelasan ibunya Fitri langsung berlari kekamar sambil menagis, seharian itu Fitri mengurung diri dikamar dan tidak mau makan. Keesokan harinya Paman Fitri dan Anaknya datang kerumah Fitri untuk berlibur. Paman fitri menanyakan Fitri kepada ibunya dan Ibu fitripun menjelaskan apa yang terjadi kepada Fitri. Mendengar penjelasan ibu Fitri Paman Fitribpergi kekamar Fitri dan mencoba untuk membujuk Fitri. Akhirnya ia mengajak Fitri untuk sekolah ditempatnya, Palu. Awalnya Fitri tidak mau karena ia tidak tega meninggalkan ibunya dan adiknya,

namun karena terus dibujuk oleh Pamannya dan okta akhirnya ia mau juga untuk ikut dengan pamannya.

Anda mungkin juga menyukai