Anda di halaman 1dari 6

BAB III HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil

Nilai L dan S dengan menggunakan persamaan matematis bila a. X = 75 m dan kecuramannya 10% L= L= S= S= = 1,1689 b. X = 50 m dan kecuramannya 4% L= S= = 0,3505 c. X = 40 m dan kecuramannya 3% L= S= = 0,2596 d. X = 30 m dan kecuramannya 0,5% L= S= = 0,089 e. X = 20 m dan kecuramannya 25% = 14,036o m= m= = 1,0975 m = 0,3 = 1,1964 = 1,3887 = 1,846

m = 0,703 L= = 0,935

S = 16.8 sin -0,5 S = 16,8 sin 14,036o -0,5 = 3,57 f. X = 10 m dan kecuramannya 40% = 21,801o m= m = 0,7408 L= = 0,558

S = 16,8 sin 21,801o -0,5 = 5,74 g. X = 100 m dan kecuramannya 10% m = 0,5 L= S= = 1,1689 h. X = 300 m dan kecuramannya 3% m = 0,3 L= S= = 0,2569 = 2,1898 = 2,132

i. X = 500 m dan kecuramannya 25% = 14,036o m= m = 0,703 L= = 8,9878

S = 16.8 sin -0,5 S = 16,8 sin 14,036o -0,5 = 3,57 j. X = 600 m dan kecuramannya 40% = 21,801o m= m = 0,7408 L= = 11,577

S = 16,8 sin 21,801o -0,5 = 5,74

nilai LS dengan menggunakan nomograf : a. LSa = 2,2 b. LSb = 0,52 c. LSc = 0,33 d. LSd = 0,08 e. LSe = 4,8 f. LSf = 5,0 g. LSg = 2,5 h. LSh = 0,59 i. LSi = j. LSj =

nilai LS dengan menggunakan persamaan matematis : a. LSa = = ( 0,00138 S + 0,00965 S + 0, 0138 ) ( 0,00138 10 + 0,00965 10 + 0, 0138 )

= 2,15 b. LSb = ( 0,00138 (4) + 0,00965 (4) + 0, 0138 )

= 0,527

c. LSc =

( 0,00138 (3) + 0,00965 (3) + 0, 0138 )

= 0,349 d. LSd = e. LSe = = +C +C (sin14,036)2,25 ] = 4,3 f. LSf = +C (sin21,801)2,25 ] = 7,91 g. LSg = ( 0,00138 10 + 0,00965 10 + 0, 0138 ) x [ 0,5 (sin21,801)1,25 + x [ 0,5 (sin )1,25 + (sin )2,25 ] x [ 0,5 (sin14,036)1,25 +

= 2,483 h. LSh = ( 0,00138 3 + 0,00965 3 + 0, 0138 )

= 0,955 i. LSi = +C (sin14,036)2,25 ] = 4,725 j. LSj = +C (sin21,801)2,25 ] = 7,73 x [ 0,5 (sin21,801)1,25 + x [ 0,5 (sin14,036)1,25 +

1.2 Pembahasan Pada praktikum kali ini dilakukan pengukuran faktor yang memperngaruhi erosi, yaitu faktor panjang lereng (L) dan faktor kemiringan lereng (S) serta menghitung juga faktor LS-nya. Perhitungan ketiga faktor tersebut dilakukan dengan dua metode, yaitu dengan dengan menggunakan rumus dan dengan menggunakan grafik Nomograf. Perhitungan panjang lereng dilakukan dengan memperhitungkan 2 faktor yaitu panjang lereng (X) dan konstanta yang berbeda sesuai dengan kecuraman lereng. Bila diketahui kecuraman lereng dalam persen maka perlu dikonversi dalam bentuk derajat, dimana dapat dihitung dengan menggunakan rumus m. Persamaan perhitungan konstanta m dapat digunakan jika kecuraman lereng lebih dari 10%. Faktor kemiringan lereng dihitung dengan menggunakan dua persamaan yang berbeda tergantung dengan pendekatannya. Persamaan pertama yaitu persamaan USLE yang digunakan bila kemiringan lereng kurang dari 20%, sedangkan persamaan kedua yaitu menurut Mac Cool et al., perhitungan faktor S berdasarkan pada kecuraman lereng dengan panjang lereng kurang dari 4 meter. Faktor LS merupakan perhitungan gabungan antara faktor kemiringan lereng dan panjangnya. Dimana fakor ini mempengaruhi banyaknya tanah yang hilang akibat erosi. Faktor LS merupakan perbandingan rasio antara besarnya erosi dari sebidang tanah dengan panjang lereng 22 m dan kecuraman 9 % (petak baku). Faktor LS ini dapat dihitung dengan 2 cara yaitu dengan menggunakan rumus perhitungan dan dengan menggunakan nomograf. Dari hasil perhitungan, dapat terlihat bahwa panjang lereng mempengaruhi nilai L. Semakin besar nilai panjang lereng maka nilai L akan semakin besar, begitu juga sebaliknya. Nilai S dipengaruhi kecuraman. Nilainya berbanding lurus dimana semakin besar kecuraman lereng, semakin besar nilai S. Untuk perhitungan LSi dan LSj persamaan yang digunakan berbeda dengan perhitungan untuk LSi LSj, yaitu :
L LS = x C (cos )1.5 x [0.5 (sin )1.25 + (sin )2.25] 22
m

Hal tersebut disebabkan karena pada LSi dan LSj memiliki kemiringan lereng yang terjal lebih dari 20 %. Dapat dilihat bahwa hasil perhitungan faktor L dan S besarnya masih dapat dikatakan mendekati dengan perhitungan LS jika dibandingkan dengan nilai LS yang didapat melalui pembacaan grafik. Hal ini dapat disebabkan oleh kesalahan perhitungan dengan menggunakan persamaan yang telah ditentukan, atau kesalahan juga bisa terletak pada ketelitian dalam pembacaan grafik. Pada grafik nomograf, angka tidak ditampilkan secara keseluruhan untuk setiap satuan panjang, sehingga praktikan harus mampu untuk memperkirakan besarnya nilai LS sesuai dengan panjang dan kemiringan (slope) yang diketahui.

Anda mungkin juga menyukai