Anda di halaman 1dari 2

Review : Super volcano

Para ilmuan peneliti Taman Nasional Yellowstone menemukan bahwa Yellowstone adalah sebuah kawah raksasa yang memiliki kantung magma yang sangat besar. Bahkan melebihi jumlah magma yang terkandung dalam kawah Toba di Indonesia yang erupsinya membunuh hampir seluruh populasi manusia. Jika Yellowstone melakukan erupsi, maka akan terjadi seupervolcano yang ledakannya bahkan lebih dahsyat daripada letusan Toba. Data-data terakhir, menunjukkan bahwa tingkat aktifitas dapur magma Yellowstone terus meningkat, dengan adanya keanehan-keanehan pada taman Yellowstone, yaitu gempa bumi, semburan geyser baru yang debitnya lebih besar dari Old faithful Geyser dan matinya pohon-pohon di kawasan itu. Dari simulasi ditemukan bahwa apabila terjadi letusan kelas menengah, maka akan terjadi reaksi berantai yang menyebabkan Supervolcano. Namun untuk mencegah terjadinya kepanikan global dan dengan tekanan dari pemerintah, peneliti Yellowstone mengumumkan ke public bahwa memang akan terjadi erupsi, namun hanya pada salah satu gunung yang ada di Yellowstone dengan letusan kelas kecilmenengah. Perintah evakuasi dilakukan terhadap warga yang berjarak radius 100 mil dan warga yang berada diluar radius itu dihimbau untuk tetap tinggal dirumah dengan persediaan makanan 3 hari. Padahal apabila ledakan itu benar terjadi, hampir seluruh bagian Amerika Serikat akan terkena dampaknya. Lalu letusan pertama terjadi, seperti yang diramalkan ilmuan itu, letusan pertama menyebabkan reaksi berantai. letusan kedua menyusul, lalu letusan ketiga hingga terjadi 7 letusan dengan 7 sumber magma yang membentuk sebuah kawah raksasa. Letusan itu terjadi selama 7 hari. Kekacauan terjadi di seluruh dunia. Warga amerika berebut ingin pergi ke perbatasan, namun negara tetangga malah menutup akses masuk bagi warga amerika. Ilmuan Yellowstone terjebak di sebuah bunker militer selama letusan terjadi. Dia memberi saran kepada pemerintah untuk memberi bantuan makanan ke warga yang terjebak dengan menjatuhkan makanan tersebut dari udara setelah erupsi berhenti. Sehingga warga dapat bertahan hidup dan berjalan ke tempat yang lebih aman. Setelah terjadi perdebatan di pemerintahan, diputuskan untuk melakukan saran dari ilmuan Yellowstone itu. Segera setelah erupsi berhenti, dan kondisi memungkinkan, bantuan segera dikirim dengan helicopter dan pesawat. Karena tindakan itu banyak warga yang dapat selamat. Akibat dari letusan itu dirasakan oleh seluruh dunia. Terjadi pergeseran iklim yang ekstrem. Bumi bagian utara membeke, sedangkan bagian selatan mengalami kekeringan. Dibutuhkan waktu yang sangat lama untuk dapat pulih.

Dari film itu didapat sebuah pelajaran bahwa pengambilan keputusan yang tepat sangatlah penting. Apalagi bila kita memiliki wewenang yang besar. Pada film itu kita dapat melihat bagaimana keputusan pemerintah untuk meredam kepanikan malah membuat kekacauan dan jetuhnya korban yang lebih besar. Tapi di akhir cerita, dengan sebuah keputusan pula banyak nyawa dapat terselamatkan. Nilai-nilai pancasila yang terkandung dalam film itu terutama adalah nilai permusyawaratan. Dapat kita lihat bahwa keputusan pemerintah yang diambil pasca ledakan dilakukan dengan melakukan musyawarah dengan perwakilan pemerintah dengan ilmuan. Berbeda dengan keputusan pertaman pemerintah praledakan yang diambil dari satu sisi, yaitu pemerintah saja tanpa mempertimbangkan dari ilmuan.

Bhisma Mahendra 10/299980/PA/13093

Anda mungkin juga menyukai