Anda di halaman 1dari 18

BAB PENDAHULUAN

A.

Latar

belakang

Habitat berasal dari kata dalam bahasa Latin yang berarti menempati, adalah tempat suatu spesies tinggal dan berkembang. Pada dasarnya, habitat adalah lingkungan paling tidak lingkungan fisiknya di sekeliling populasi suatu spesies yang mempengaruhi dan dimanfaatkan oleh spesies tersebut.

Menurut Clements dan Shelford (1939), habitat adalah lingkungan fisik yang ada di sekitar suatu spesies, atau populasi spesies, atau kelompok spesies, atau komunitas. Sehingga Habitat diartikan sebagai tempat suatu makhluk hidup. Semua makhluk hidup mempunyai tempat hidup yang disebut habitat (Odum, 1993). Kalau kita ingin mencari atau ingin berjumpa dengan suatu organisme tertentu, maka harus tahu lebih dahulu tempat hidupnya (habitat), sehingga ke habitat itulah kita pergi untuk mencari atau berjumpa dengan organisme tersebut. Oleh sebab itu, habitat suatu organisme bisa juga disebut alamat organisme itu.

Semua organisme atau makhluk hidup mempunyai habitat atau tempat hidup. Contohnya, habitat paus dan ikan hiu adalah air laut, habitat ikan mas adalah air tawar, habitat buaya muara adalah perairan payau, habitat monyet dan harimau adalah hutan, habitat pohon bakau adalah daerah pasang surut, habitat pohon butun dan kulapang adalah hutan pantai, habitat cemara gunung dan waru gununl; adalah hutan Dataran tinggi, habitat manggis adalah hutan dataran rendah dan hutan rawa, habitat ramin adalah hutan gambut dan daerah dataran rendah lainnya, pohon-pohon anggota famili Dipterocarpaceae pada umumnya hidup di daerah dataran rendah, pohon aren habitatnya di tanah dataran rendah hingga daerah pegunungan, dan pohon durian habitatnya di dataran rendah. Selain itu, istilah habitat dapat juga dipakai untuk menunjukkan tempat tumbuh sekelompok organisme dari berbagai spesies yang membentuk suatu komunitas. Sebagai contoh untuk menyebut tempat hidup suatu padang rumput dapat menggunakan habitat padang rumput, untuk hutan mangrove dapat menggunakan istilah habitat hutan mangrove, untuk hutan pantai dapat menggunakan habitat hutan pantai, untuk hutan rawa dapat menggunakan habitat hutan rawa, dan lain sebagainya. Dalam hal seperti ini, maka habitat sekelompok organisme mencakup organisme lain yang merupakan komponen lingkungan (komponen lingkungan biotik dan komponen lingkungan abiotik).

Ekosistem darat (terestrial) yang memiliki tipe struktur vegetasi dominan dalam skala luas disebut bioma. Penyebaran bioma dipengaruhi oleh iklim, letak geografis, garis lintang dan ketinggian letak dari permukaan laut. Di bumi ini, ada bermacam-macam bioma, namun yang utama adalah bioma padang gurun, padang rumput, hutan basah, hutan gugur, taiga dan tundra.

Air dapat dikatakan sumber dari segala kehidupan, tidak ada makhluk hidup yang survive dalam kehidupan di alam ini tanpa keberadaan air, termasuk manusia. Begitu banyak makhluk hidup yang menggantungkan hidupnya di air, dari mulai untuk kebutuhan minum sampai sebagai habitat/ tempat hidup. Sebagian besar makhluk hidup menggunakan air sebagai habitat hidup, baik mikroflora, makroflora, mikrofauna maupun makrofauna. Dengan demikian tumbuhan akuatik juga disebut tumbuhan hidrophytic atau hydrophytes adalah tumbuhan yang telah disesuaikan untuk tinggal di lingkungan perairan. Ekosistem perairan dibagi atas ekosistem air tawar dan ekosistem air laut.

B. Dari 1. 2. 3. C. Adapun 1. 2. 3. Untuk tujuan Untuk mengetahui dalam Apa Apa perbedaan latar belakang Apa antara di atas

Perumusan dapat itu pengaruh ciri-ciri jenis pada hidup pada terrestrial diidentifikasikan masalah habitat terestrial dan dan sebagai

masalah berikut: ? akuatik akuatik ? ? Tujuan

perbedaan

penulisan

makalah lebih

ini lanjut

adalah

sebagai tentang

berikut: habitat.

mengetahui perbedaan

pengaruh ciri-ciri

jenis pada

hidup

pada terestrial

terestrial dan

dan

akuatik. akuatik.

Untuk

mengetahui

BAB TINJAUAN

II PUSTAKA

A.

Teori

pustaka

Habitat berasal dari kata dalam bahasa Latin yang berarti menempati, adalah tempat suatu spesies tinggal dan berkembang. Pada dasarnya, habitat adalah lingkungan paling tidak lingkungan fisiknya di sekeliling populasi suatu spesies yang mempengaruhi dan dimanfaatkan oleh spesies tersebut.

Menurut Clements dan Shelford (1939), habitat adalah lingkungan fisik yang ada di sekitar suatu spesies, atau populasi spesies, atau kelompok spesies, atau komunitas.

Morrison (2002) mendefinisikan habitat sebagai sumberdaya dan kondisi yang ada di suatu kawasan yang berdampak ditempati oleh suatu species. Habitat merupakan organism-specific: ini menghubungkan kehadiran species, populasi, atau idndividu (satwa atau tumbuhan) dengan sebuah kawasan fisik dan karakteristik biologi. Habitat terdiri lebih dari sekedar vegatasi atau struktur vegetasi, merupakan jumlah kebutuhan sumberdaya khusus suatu species. Dimanapun suatu organisme diberi sumberdaya yang berdampak pada kemampuan untuk bertahan hidup, itulah yang disebut dengan habitat.

Hutto (1985:458) menyatakan bahwa penggunaan habitat merupakan sebuah proses yang secara hierarkhi melibatkan suatu rangkaian perilaku alami dan belajar suatu satwa dalam membuat keputusan habitat seperti apa yang akan digunakan dalam skala lingkungan yang berbeda.

Niche: Habitat suatu organisme adalah tempat organisme itu hidup, atau tempat ke mana seseorang harus pergi untuk menemukannya. Sedangkan niche (relung) ekologi merupakan istilah yang lebih luas lagi artinya tidak hanya ruang fisik yang diduduki organisme itu, tetapi juga peranan fungsionalnya di dalam masyarakatnya (misal: posisi trofik) serta posisinya dalam kondisi lingkungan tempat tinggalnya dan keadaan lain dari keberadaannya itu. Ketiga aspek relung ekologi itu dapat dikatakan sebagai relung atau ruangan habitat, relung trofik dan relung multidimensi atau hypervolume. Oleh karena itu relung ekologi sesuatu organisme tidak hanya tergantung pada dimana dia hidup tetapi juga apa yang dia perbuat (bagaimana dia merubah energi, bersikap atau berkelakuan, tanggap terhadap dan mengubah lingkungan fisik serta abiotiknya), dan bagaimana jenis lain menjadi kendala baginya.

Hutchinson (1957) telah membedakan antara niche pokok (fundamental niche) dengan niche yang sesungguhnya (relized niche). Niche pokok didefinisikan sebagai sekelompok kondisi-kondisi fisik yang memunkinkan populasi masih dapat hidup. Sedangkan niche sesungguhnya didefinisikan sebagai sekelompok kondisi-kondisi fisik yang ditempati oleh organisme-organisme tertenu secara bersamaan. Dimensi-dimensi pada niche pokok menentukan kondisi-kondisi yang menyababkan organisme-organisme dapat berinteraksi tetapi tidak menentukan bentuk, kekuatan tau arah interaksi. Dua faktor utama yang menetukan bentuk interaksi dalam populasi adalah kebutuhan fisiologis tiap-tiap individu dan ukuran relatifnya. Empat tipe pokok dari interaksi diantara populasi sudah diketahui yaitu: kompetisi, predasi, parasitisme dan simbiosis. Agar terjadi interaksi antar organisme yang meliputi kompetisi, predasi, parasitisme dan simbiosis harusnya ada tumpang tidih dalam niche. Pada kasus simbion, satu atau semua partisipan mengubah lingkungan dengan cara membuat kondisi dalam kisaran kritis dari kisaran-kisaran kritis partisipan yang lain. Untuk kompetitor, predator dan mangsanya harus mempunyai kecocokan dengan parameter niche agar terjadi interaksi antar

organisme,

sedikitnya

selama

waktu

interaksi.

Landskap: dapat didefinisikan sebagai suatu kawasan yang heterogen secara spasial yang digunakan untuk mendiskripsikan ciri khas daya tarik (tipe tegakan, tapak, tanah). Masalah serius yang terkait dengan penggunaan istilah landscape adalah landscape biasanya digunakan untuk mengartikan suatu kawasan yang luas (1-100 km2),(Forman dan Gordon, 1986; Davis dan Stoms, 1996). Persepsi landscape untuk satwa kecil berbeda dengan satwa besar. Pengaruh keheterogenan spasial terhadap proses biotik dan abiotik dapat dinyatakan secara virtual dalam beberapa skala spasial, dengan demikian kita tidak menempatkan batasan kawasan dalam pengertian landscape. Meskipun menggambarkan landscape dalam istilah kilometer persegi adalah tepat untuk kegiatan tertententu (seperti menempatkan proyek restorasi dalam konteks suatu kawasan yang luas), menggambarkan landscape dalam istilah meter persegi yang sedikit juga tepat untuk penerapan yang lain (untuk satwa dengan daerah jalajah yang sempit/kecil atau untuk menggambarkan hubungan niche). Pengertian umum habitat menurut Alikodra (1990), adalah sebuah kawasan yang terdiri dari komponen fisik maupun abiotik yang merupakan satu kesatuan dan dipergunakan sebagai tempat hidup serta berkembang biaknya satwa liar. Satwa liar menempati habitat yang sesuai dengan lingkungan yang diperlukan untuk mendukung kehidupannya, karena habitat mempunyai fungsi menyediakan makanan, air dan pelindung. Habitat yang sesuai untuk suatu jenis, belum tentu sesuai untuk jenis yang lain, karena setiap satwa menghendaki kondisi habitat yang berbeda-beda (Dasman, 1981). Habitat suatu jenis satwa liar merupakan sistem yang terbentuk dari interaksi antar komponen fisik dan biotik serta dapat mengendalikan kehidupan satwa liar yang hidup di dalamnya (Alikodra, 1990).

Komponen habitat yang dapat mengendalikan kehidupan satwa liar (Shawn, 1985), terdiri dari: 1. Pakan (food), merupakan komponen habitat yang paling nyata dan setiap jenis satwa mempunyai kesukaan yang berbeda dalam memilih pakannya. Sedangkan ketersediaan pakan erat hubungannya dengan perubahan musim; 2. Pelindung (cover), adalah segala tempat dalam habitat yang mampu memberikan perlindungan bagi satwa dari cuaca dan predator, ataupun menyediakan kondisi yang lebih baik dan menguntungkan bagi kelangsungan kehidupan satwa;

3. Air (water), dibutuhkan oleh satwa dalam proses metabolisme dalam tubuh satwa. Kebutuhan air bagi satwa bervariasi, tergantung air dan tidak tergantung air. Ketersediaan air pada habitat akan dapat mengubah kondisi habitat, yang secara langsung ataupun tidak langsung akan berpengaruh pada kehidupan satwa; 4. Ruang (space), dibutuhkan oleh individu-individu satwa untuk mendapatkan cukup pakan, pelindung, air dan tempat untuk kawin. Besarnya ruang yang dibutuhkan tergantung ukuran populasi, sementara itu populasi tergantung besarnya satwa, jenis pakan, produktivitas dan keragaman habitat. Tipe habitat merupakan komponen-komponen sejenis pada suatu habitat yang mendukung sekumpulan jenis satwa liar untuk beraktivitas. Tipe habitat yang diperlukan suatu satwa di identifikasi melalui pengamatan fungsi-fungsinya, misalnya untuk makan atau bertelur. Satwa memilih habitat yang tersedia dan sesuai untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Sedangkan struktur vegetasi merupakan susunan vertikal dan distribusi spasial tumbuh-tumbuhan (vegetasi) dalam suatu komunitas. Menurut Mueller, Dombois dan Ellenberg, 1974, struktur vegetasi berfungsi sebagai pengaturan ruang hidup suatu individu dengan unsur utama adalah bentuk pertumbuhan, stratifikasi dan penutupan tajuk (UGM, 2007).

Laymon dan Barrett 1986 dan Morrison et al. 1991) Istilah kualitas habitat menunjukkan kemampuan lingkungan untuk memberikan kondisi khusus tepat untuk individu dan populasi secara terus menerus. Kualitas merupakan sebuah variabel kontinyu yang berkisar dari rendah, menengah, hingga tinggi. Kualitas habitat berdasarkan kemampuan untuk memberikan sumberdaya untuk bertahan hidup, reproduksi, dan kelangsungan hidup populasi secara terus menerus. Para peneliti umumnya menyamakan kualitas habitat yang tinggi dengan menonjolkan vegetasi yang memiliki kontribusi terhadap kehadiran (ketidak hadiran) suatu spesies. Leopold (1933) dan Dasman et al. (1973) menyatakan bahwa suatu habitat dikatakan memiliki kualitas yang tinggi apabila kepadatan satwa seimbang dengan sumberdaya yang tersedia, di lapangan pada umumnya habitat yang memiliki kualitas ditunjukkan dengan besarnya kepadatan satwa (Laymon dan Barrett 1986). Van Horne (1983) mengatakan bahwa kepadatan merupakan indikator yang keliru untuk kulitas habitat. Oleh sebab itu daya dukung dapat disamakan dengan level kualitas habitat tertentu, kualitasnya dapat berdasarkan tidak pada jumlah organisme tetapi pada demografi populasi secara individual. Kualitas habitat merupakan kata kunci bagi para ahli restorasi.

Dalam ekosistem kita mengenal dua pembagian ekosistem yaitu ekosistem terrestrial (daratan) dan ekosistem akuatik (Perairan). Dalam ekosistem akuatik dapat kita jabarkan sebagai semua komponen biotik dan abiotik yang terdapat didalam ekosistem perairan tersebut.Sedangkan dalam ekosistem terrestrial atau ekosistem daratan dapat dijabarkan semua komponen yang terlibat langsung maupun tidak langsung dalam ekosistem tersebut. Ekosistem terestrial meliputi bioma gurun, padang rumput, Hutan hujan tropis, Hutan gugur, Taiga,dan bioma Tundra. Sedangkan ekosistem perairan dibagi atas ekosistem air tawar dan ekosistem laut.

Untuk habitat darat, selain udara dan tanah, iklim juga berpengaruh dalam menentukan jenis-jenis makhluk hidup yang terdapat di suatu daerah. Iklim utama dengan vegetasi dan hewannya merupakan suatu ekosistem skala besar yang disebut bioma. Di dalam setiap bioma terdapat ekosistem yang lebih kecil. Variasi batuan, tanah, ketinggian dan topografi menyebabkan terjadinya variasi bioma. Di bumi ini, ada bermacam-macam bioma, namun yang utama adalah gurun, padang rumput, hutan basah, hutan gugur, taiga dan tundra. Para ahli ekologi membedakan antara bioma air tawar dan bioma air laut berdasarkan perbedaan fisik dan kimiawi. Sebagai contoh, bioma marin atau laut umumnya memiliki ciri konsentrasi garam yang lebih rendah dari B. 1. Pembahasan 1%. teori Habitat

Habitat adalah tempat suatu makhluk hidup. Semua makhluk hidup mempunyai tempat hidup yang disebut habitat (Odum, 1993). Kalau kita ingin mencari atau ingin berjumpa dengan suatu organisme tertentu, maka harus tahu lebih dahulu tempat hidupnya (habitat), sehingga ke habitat itulah kita pergi untuk mencari atau berjumpa dengan organisme tersebut. Oleh sebab itu, habitat suatu organisme bisa juga disebut alamat organisme itu.

Semua organisme atau makhluk hidup mempunyai habitat atau tempat hidup. Contohnya, habitat paus dan ikan hiu adalah air laut, habitat ikan mas adalah air tawar, habitat buaya muara adalah perairan payau, habitat monyet dan harimau adalah hutan, habitat pohon bakau adalah daerah pasang surut, habitat pohon butun dan kulapang adalah hutan pantai, habitat cemara gunung dan waru gunung adalah hutan Dataran tinggi, habitat

manggis adalah hutan dataran rendah dan hutan rawa, habitat ramin adalah hutan gambut dan daerah dataran rendah lainnya, pohon-pohon anggota famili Dipterocarpaceae pada umumnya hidup di daerah dataran rendah, pohon aren habitatnya di tanah dataran rendah hingga daerah pegunungan, dan pohon durian habitatnya di dataran rendah.

Istilah habitat dapat juga dipakai untuk menunjukkan tempat tumbuh sekelompok organisme dari berbagai spesies yang membentuk suatu komunitas. Sebagai contoh untuk menyebut tempat hidup suatu padang rumput dapat menggunakan habitat padang rumput, untuk hutan mangrove dapat menggunakan istilah habitat hutan mangrove, untuk hutan pantai dapat menggunakan habitat hutan pantai, untuk hutan rawa dapat menggunakan habitat hutan rawa, dan lain sebagainya. Dalam hal seperti ini, maka habitat sekelompok organisme mencakup organisme lain yang merupakan komponen lingkungan (komponen lingkungan biotik) dan 2. komponen lingkungan abiotik. Terestrial

Ekosistem darat yang memiliki tipe struktur vegetasi dominan dalam skala luas disebut bioma. Penyebaran bioma dipengaruhi oleh iklim, letak geografis, garis lintang dan ketinggian letak dari permukaan laut. Berdasarkan posisi geografis, iklim, garis lintang dan ketinggian letak dari permukaan laut bioma dibedakan antara lain sebagai berikut.

a.

Bioma

padang

gurun

Bioma yang terletak dibelahan bumi sekitar 20-30 lintang utara dan lintang selatan atau di daerah tropika yang Ciri-ciri 1. 2. berbatasan umum Curah bioma hujan dengan gurun rendah, Tanahnya bioma antara yaitu 25 lain cm padang sebagai per rumput. berikut: tahun.

gersang/tandus.

3. Pancaran matahari sangat terik, penguapan tinggi, dan suhu siang hari dapat mencapai 40C pada musim panas. 4. 1. Tumbuhan Pada siang hari suhu pada sangat tinggi, namun gurun Pada semusim pada malam hari lain suhu sangat rendah. berikut: tumbuhan: kecil-kecil.

Ciri-ciri

khusus

bioma

antara

sebagai

2. Tumbuhan menahun berdaun seperti duri atau tak berdaun, sistem perakarannya dalam, serta mempunyai jaringan hidrodermis untuk Pada menyimpan air. hewan:

Hewan besar jarang ada karena sangat sulit menyesuaikan diri terhadap suhu tinggi dan ketiadaan air. Rodentia (tikus), ular, kadal, dan semut terdapat di bioma ini dan hidup dalam lubang tanah. Contoh bioma gurun adalah Gurun Sahara di Afrika, Gurun Gobi di Asia, Gurun Anzo Borrega di Amerika. b. Bioma Ciri-ciri padang umum rumput bioma Bioma terbentang padang dari daerah rumput padang tropika antara sampai lain ke sub rumput tropika. berikut.

sebagai

1. 2.

Curah

hujan Hujan

25

turun

50

cm tidak

per

tahun teratur.

3. Perositas dan drainase (peresapan dan penganturan air) kurang baik karena sangat cepat. Ciri-ciri khusus pada bioma padang Pada rumput antara lain sebagai berikut: tumbuhan:

Umumnya terdiri atas tumbuhan herba dan rumput, yang keaadannya bergantung pada kelembapan. Di daerah padang rumput yang relatif basah, rumputnya tinggi-tinggi, sedangkan di daerah padang rumput yang kering, rumputnya Pada pendek-pendek. hewan:

Dibandingkan dengan bioma lain, spesies-spesies hewan di padang rumput terdapat lebih banyak. 1. 2. Hervivora: Karnivora: bison, singa, zebra, anjing kanguru, liar, ular, banteng, harimau, kijang, burung zarafah, elang, dan dan lain-lain. lain-lain.

Contoh bioma padang rumput antara lain Amerika Utara, Rusia, Afrika Selatan, Asia dan Indonesia (Sumbawa). c. Bioma hutan gugur

Pada umumnya terdapat di sekitar wilayah subtropik yang mengalami pergantian musim panas dan dingin. Hutan Ciri-ciri 1. 2. 3. 4. Ciri-ciri Curah Mengalami gugur umum hujan 4 juga terdapat bioma merata yaitu diberbagai hutan sepanjang musim gugur tahun musim antara gugur, pegunungan adalah 75 musim -150 dingin pada di daerah sebagai cm dan per musim tropis. berikut: tahun. semi. gugur. sedikit. berikut: tumbuhan:

musim,

panas,

Tumbuhannya Pohon-pohonnya khusus

mempunyai tidak bioma

menggugurkan terlalu hutan rapat gugur Pada

daunnya dan antara

musim spesiesnya sebagai

jumlah lain

Pohon-pohon yang dominan adalah yang berdaun lebar yang menggugurkan daunnya pada musim dingin dan dapat mencapai ketinggian 30-40 meter. Pohon-pohon yang umum adalah maple (Acer campestre), syscamore (Acer pseudoplanatus), Oak (Quereus), beech (fagus), elm (ulmus) dan ash (fraximus). Pada hewan:

Hewan yang umum terdapat di daerah ini adalah kijang, tupai, burung pelatuk, beruang, ajak dan puma. Contoh d. Bioma Ciri-ciri 1. 2. 3. 4. 5. Ciri-ciri khusus Matahari Perubahan Kehidupan pada bioma hutan basah ini terdapat umum Curah hujan di bioma hutan gugur Bioma wilayah khatulistiwa hutan tinggi, Kelembapan bersinar suhu tumbuhan antara lain sebagai dengan basah kurang lebih adalah Kanada, Amerika, hutan temperatur antara yang lain cm tinggi sekitar Eropa dan Asia. basah 25C. berikut. tahun. tinggi. tahun. sedikit. subur. berikut:

bioma

sebagai per

200-225 selalu

sepanjang hanya

Pada

tumbuhan:

1. Spesies pepohonan sampai berates-ratus, namun antara hutan yang satu dan lainnya mungkin berbeda spesiesnya tergantung letak geografisnya.

2. Pohon-pohon utama mempunyai ketinggian 20-40 meter, dengan cabang-cabang yang berdaun lebat sehingga membentuk tudung (kanopi). Akibat adanya kaopi, terjadi perubahan iklim mikro dari dasar hutan sampai daerah tudung.

3. Selain pepohonan yang tinggi, terdapat dua macam tumbuhan yang khas, yaitu liana (misalnya rotan) dan epifit (misalnya, anggrek Pada dan paku-pakuan). hewan:

Kebanyakan hidup diatas pohon (arboreal), misalnya burung, ular pohon, katak pohon, kadal pohon, serangga, bahkan ada pula hewan menyusui (contohnya, kera dan tupai). Di bagian bawah (dasar hutan) jenis hewannya antara lain, babi hutan, banteng, macan tutul (di Asia dan Afrika), dan jaguar (di Amerika). Contoh e. Bioma Ciri-ciri 1. 2. 3. 4. Suhu Hampir Masa ini terdapat umum Curah di musim di wilayah bioma hujan dingin terdiri utara bioma hutan basah adalah hutan di Indonesia, Bioma hutan taiga sekitar sangat rendah 35 dan konifer panas antara di gugur subtropis adalah cm musim yang 3 dan pegunungan Malaysia, Filipina, Papua, dan Brasil. taiga tropis. berikut. tahun. sangat selalu 6 tinggi. hijau. bulan. berikut: tumbuhan:

sebagai per panas

seluruhnya

atas

pohon-pohon pada musim taiga Pada

(pinus)

umumnya sampai sebagai

pertumbuhan khusus pada

flora

antara lain

Ciri-ciri

bioma

Tumbuhan yang khas untuk taiga terutama adalah spruce (picea). Selain itu, juga terdapat alder (alnus), birch (betula) dan juniper (juniperus). Semak Pada dan tumbuhan basah sedikit sekali. hewan:

Hewan khas untuk bioma ini adalah moose (rusa kutub). Hewan lain, misalnya tupai, beruang hitam, ajak, marten Contoh f. dan bioma burung-burung taiga terdapat yang di bermigrasi Utara ke dan selatan dataran pada tinggi musim diberbagai gugur. wilayah. tundra

Amerika

Bioma

Bioma ini terdapat di belahan bumi utara di dalam lingkaran kutub utara yang disebut Tundra artik dan di puncak Ciri-ciri 1. umum Curah gunung bioma hujan disebut tundra sekitar 10 adalah cm Tundra sebagai per alpin. berikut. tahun.

2. Beriklim kutub dengan musim dingin yang panjang serta gelap, dan musim panas yang panjang serta terang terus-menerus. 3. Pada musim dingin makanan sangat kurang sehingga tumbuhan tahunan dan hewan avertebrata mengalami dormansi (berhibernasi), namun hewan-hewan besar jarang dan dormansi.

4. Pada musim panas tertutup oleh lichens dan lumut yang tipis serta penuh dengan hewan. 5. Tidak ada pohon yang tinggi, walaupun ada terlihat tebal seperti semak.

6. Tumbuhan semusim biasanya berbunga dengan warna yang mencolok dalam masa pertumbuhan yang pendek. Ciri-ciri khusus bioma tundra Pada antara lain sebagai berikut: tumbuhan:

Tumbuhan utama pada musim panas adalah rumput. Selain itu, terdapat pula lumut terutama sphagnum, lichens, tumbuhan biji semusim, dan tumbuhan kayu yang pendek-pendek. Umumnya tumbuhan mampu beradaptasi dengan baik Pada terhadap musim dingin. hewan:

Hewan yang ada antara lain, karibou (sebangsa menjangan), rubah kutub, kelinci salju, lemming (sebangsa tikus), burung ptarmigan, beruang kutub, musk oxen (sebangsa sapi) dan serangga.

Diantara hewan-hewan diatas, yang bermigrasi pada musim dingin adalah karibou dan rubah, sedangkan lainnya mampu beradaptasi.

Urutan bioma dari ekuator ke kutub, sama dengan urutan bioma dari daratan rendah di ekuator kea rah meninggi. Urutan bioma dari suatu gunung tinggi yang terdapat di daerah tropika adalah hutan tropis basah, hutan gugur, hutan konifer, serta daerah tundra dan es.

Kelompok ini mudah dikenal dan dibedakan dengan kelompok-kelompok vertebrata lainnya, yaitu dapat dilihat dari 1. 2. 3. 4. 5. 6. 3. Bertelur Badan Mempunyai paruh Mempunyai dan telurnya Bernafas cirinya Berdarah dilitupi yang tidak sisik dilindungi oleh melalui yang khas panas oleh bergigi bulu dan pada cangkerang dua yaitu berbulu. (Homoioterm) pelepah. kepak. kakinya. keras. peparu. Akuatik

Perbedaan dari ekosistem akuatik dan ekosistem darat adalah , ekosistem akuatik tidak dipengaruhi oleh suhu ligkungan dan curah hujan.

Kedalaman perairan menentukan sejauh mana cahaya matahari dapat berpenetrasi ke dalam perairan . semakin dalam perairan , maka cahaya tidak dapat masuk ke dasar perairan. Cahaya matahari dibutuhkan oleh organisme fotosintetik untuk proses pengolahan makanan. Peraiaran yanag memiliki arus deras juga akan memberikan pengaruh yang berbeda dengan perairan yang memiliki arus sedang atau tenang. Ekosistem akuatik di bedakan menjadi dua macam , yaitu: Ekosistem air tawar dan ekosistem air laut. a. Ekosistem air tawar.

Ekosistem air tawar terdapat di tempat yang airnya tenang, misalnya danau, rawa, dan kolam. Selain itu, juga tempat 1. 2. 3. 4. Penetrasi Dipengaruhi oleh yang Ciri-ciri Salinitas airnya ekosistem rendah, bahkan Variasi cahaya iklim mengalir air lebih (berganti-ganti), tawar rendah adalah daripada suhu matahari dan misalnya sebagai salinitas sungai. berikut: protoplasma. kecil. kurang. suaca.

Macam

tumbuhan

yang

hidup

dalam

ekosistem

air

tawar.

1. Tumbuhan berbiji, misalnya teratai (nymphaea sp.), eceng gondok (eichornia crassipes), ganggang (hydrilla verticillata). 2. 3. Alga, Tumbuhan misalnya paku, hewan misalnya alga semanggi dalam hijau, (marsilea alga crenata), ekosistem biru, kiambang air dan (azolla diatom. pinnata). tawar.

Macam

Hampir semua filum hewan terdapat dalam air tawar, yaitu mulai protozoa, misalnya paramaecium sampai dengan Organisme 1. chordate, yang Adaptasi hidup di misalnya air organisme tawar bermacam-macam pada dalam umumnya jenis telah air ikan. beradaptasi. tawar. Tumbuhan

a. Terhadap salinitas yang rendah, tumbuhan menyesuaikan diri dengan adanya dinding sel yang dapat membatasi osmose ke dalam sel jika air dalam sel telah cukup.

b. Terhadap aliran air, tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan adanya akar atau semacam akar yang melekat 2. pada dasar sungai. Hewan

a. Terhadap salinitas yang rendah, hewan menyesuaikan diri dengan mengekskresikan air yang berlebihan. Alat yang berfungsi untuk memlihara keseimbangan air dalam tubuh adalah sistem ekskresi, sistem pencernaan, b. Terhadap aliran air, hewan menyesuaikan dan diri dengan alat pelekat atau otot insang. yang kuat.

Habitat air tawar merupakan perantara habitat laut dengan habitat darat. Sepanjang perjalanan evolusi, di antara keturunan organism laut yang mengalami perpindahan ke lingkungan air tawar, ada beberapa yang beradaptasi terhadap lingkungan payau, ada pula yang sepanjang hidupnya mengalami perpindahan pulang balik ke laut dan ke air tawar, seperti ikan salem dan ikan sidat. Ada yang terus menyesuaikan diri pada air tawar, bahkan terus menjadi organisme darat dan ada pula yang menyesuaikan diri untuk hidup di antara air tawar dengan darat, yaitu pada daerah-daerah tepi sungai, tepi kolam, atau di tempat yang lembap. Kategori organisme dalam air tawar.

Berdasarkan aliran energi dan kebiasaan hidup organisme air tawar di bedakan menjadi beberapa macam sebagai 1. Berdasarkan aliran energi, organisme air tawar dibedakan sebagai berikut: berikut:

a. Autotrof (produsen), yaitu berupa tumbuhan hijau dan mikroorganisme yang dapat melakukan fotosintesis atau b. c. Fagotrof Dekomposer (konsumen), (pengurai), yaitu yaitu berupa hewan yang herbivora, hidup dari predator, sisa-sisa kemosintesis. dan parasit. lain.

berupa

organisme

organisme

2. Berdasarkan kebiasaan hidup dalam lingkungan air, organisme air tawar dibedakan sebagai berikut: a. Plankton, terdiri atas fitoplankton (alga biru, alga hijau, dan diatom), dan zooplankton (protozoa dan crustacean yang kecil-kecil).

b. Nekton, yaitu hewan-hewan yang aktif berenang kian kemari, misalnya ikan, amfibi dan serangga air. c. Neuston, jenis hewan yang diam atau berenang di permukaan air.

d. Perifiton, yaitu tumbuhan maupun hewan yang melekat atau bergantung pada daun, tangkai, batang, akar, atau pada permukaan benda lain.

e. Bentos, yaitu hewan dan tumbuhan yang melekat atau berada di dasar atau hidup pada endapan. Berdasarkan intensitas cahaya, habitat air tawar di bedakan menjadi tiga daerah yaitu sebagai berikut: 1. Daerah litoral, yaitu daerah yang airnya dangkal sehingga sinar matahari dapat mencapai dapat. Di daerah ini terdapat tumbuh-tumbuhan berakar.

2. Daerah limnetik, yaitu daerah air terbuka yang mendapat sinar matahari efektif. Di daerah ini terjadi keseimbangan antara fotosintesis dan respirasi yang di lakukan oleh organisme-organisme yang hidup di situ. Komunitas yang ada di daerah ini adalah plankton, nekton, dan kadang-kadang neuston.

3. Daerah profundal, yaitu daerah di bawah limnetik sampai pada dasar. Daerah ini tidak terjangkau oleh sinar matahari. Daerah ini sering tidak di jumpai organism.

Berdasarkan derasnya aliran, habitat sungai di bedakan menjadi daerah yang deras alirannya dan daerah yang lambat alirannya.

Ekosistem air tawar digolongkan menjadi air tenang dan air mengalir. Termasuk ekosistem air tenang adalah danau Ekosistem 1. dan air rawa, tawar dapat termasuk digolongkan ekosistem menjadi air danau , mengalir lahan adalah basah, dan sungai. sungai. Danau

Danau merupakan suatu badan air yang menggenang dan luasnya mulai dari beberapa meter persegi hingga ratusan meter persegi. Jadi, danau adalah massa air yang berada di suatu cekungan yang terdapat di daratan. Danau umumnya terbentuk karena depresi pada permukaan bumi.

Di danau terdapat pembagian daerah berdasarkan penetrasi cahaya matahari. Daerah yang dapat ditembus cahaya matahari sehingga terjadi fotosintesis disebut daerah fotik. Daerah yang tidak tertembus cahaya matahari disebut daerah afotik. Di danau juga terdapat daerah perubahan temperatur yang drastis atau termoklin. Termoklin memisahkan daerah yang hangat di atas dengan daerah dingin di dasar. Komunitas tumbuhan dan hewan tersebar di danau sesuai dengan kedalaman dan jaraknya dari tepi. Berdasarkan a. hal tersebut danau dibagi Daerah menjadi 4 daerah sebagai berikut. litoral

Daerah ini merupakan daerah dangkal. Cahaya matahari menembus dengan optimal. Air yang hangat berdekatan dengan tepi. Tumbuhannya merupakan tumbuhan air yang berakar dan daunnya ada yang mencuat ke atas permukaan air.

Komunitas organisme sangat beragam termasuk jenis-jenis ganggang yang melekat (khususnya diatom), berbagai siput dan remis, serangga, krustacea, ikan, amfibi, reptilia air dan semi air seperti kura-kura dan ular, itik b. Daerah ini merupakan daerah air dan angsa, dan beberapa mamalia Daerah bebas yang jauh dari tepi dan yang sering mencari makan di danau. limnetik masih

dapat ditembus sinar matahari. Daerah ini dihuni oleh berbagai fitoplankton, termasuk ganggang dan sianobakteri. Ganggang berfotosintesis dan bereproduksi dengan kecepatan tinggi selama musim panas dan musim Zooplankton yang sebagian besar termasuk Rotifera dan semi. udang-

udangan ikan ikan c. Daerah Mikroba seluler limnetik. d. Daerah dan ini kecil.

kecil Ikan

memangsa kecil

fitoplankton. dimangsa ular, oleh kura-kura, Daerah

Zooplankton ikan dan yang

dimakan lebih burung

oleh besar, pemakan

ikankemudian ikan. profundal

besar

dimangsa

merupakan dan organisme

daerah lain

yang

dalam, menggunakan

yaitu

daerah

afotik untuk dari dan

danau. respirasi daerah mikroba. bentik

oksigen jatuh cacing

setelah Daerah

mendekomposisi ini dihuni

detritus oleh

yang

Daerah ini merupakan daerah dasar danau tempat terdapatnya

bentos mati.

sisa-sisa

organisme

Danau juga dapat dikelompokkan berdasarkan produksi materi organik-nya, yaitu sebagai berikut : 1. Oligotropik kekurangan produktif. dan 2. Eutropik kandungan adalah oksigen merupakan makanan, airnya keruh, terdapat sebutan untuk di merupakan makanan, Ciri-cirinya, dasar sebutan karena airnya air jernih banyak Danau danau fitoplankton terdapat di yang dangkal dan produktif. organisme, kaya Danau untuk fitoplankton sekali, terdapat danau di dihuni yang daerah oleh dalam limnetik sedikit sepanjang Oligotropik dan tidak organisme, tahun. Eutropik akan

oksigen

karena

sangat

Ciri-cirinya dan profundal.

bermacam-macam daerah

Danau oligotrofik dapat berkembang menjadi danau eutrofik akibat adanya materi-materi organik yang masuk dan endapan. Perubahan ini juga dapat dipercepat oleh aktivitas manusia, misalnya dari sisa-sisa pupuk buatan pertanian dan timbunan sampah kota yang memperkaya danau dengan buangan sejumlah nitrogen dan fosfor. Akibatnya terjadi peledakan populasi ganggang atau blooming, sehingga terjadi produksi detritus yang berlebihan yang akhirnya menghabiskan suplai oksigen di danau tersebut.

Pengkayaan danau seperti ini disebut "eutrofikasi". Eutrofikasi membuat air tidak dapat digunakan lagi dan mengurangi Manfaat nilai danau keindahan bagi danau. kehidupan

Danau mempunyai peranan yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Manfaat danau bagi kehidupan antara a) b) c) d) e) f) 2. Untuk Untuk Untuk Untuk Untuk mengatur debit Untuk tempat keperluan Lahan lain pembangkit pengairan air sungai, sehingga perikanan rekreasi atau rumah sebagai tenaga lahan banjir dapat berikut: listrik pertanian dihindari darat pariwisata tangga. basah

Disebut juga wet land, adalah suatu daerah yang digenangi oleh air sehingga kondisinya menyokong untuk kehidupan berbagai jenis organisme akuatik, lahan basah bisa di bedakan menjadi rawa yang airnya tak mengalir (marsh), rawa lumpur (swamp), dan tanah gambut (bog). Akan tetapi, semua keragaman ini umumnya membentuk satu dari tiga situasi topografik yang berbeda-beda. Lahan basah cekungan (basin wetland) terbentuk di cekungan dangkal, mulai dari perlekukan dataran tinggi hingga ke kolam dan danau yang terisi. Lahan basah sungai (riverine wetland) berkembang di sepanjang pinggir sungai atau aliran yang dangkal dan secara periodik banjir. Lahan basah tepian (fringe wetland) terdapat di sepanjang tepi danau besar atau laut, di mana air mengalir maju mundur karena peningkatan permukaan air atau akibat pasang. Dengan demikian, lahan basah tepian meliputi bioma air tawar maupun bioma laut.

Secara ekologis, lahan basah merupakan bioma yang paling kaya. Lahan basah memiliki komunitas invertebrata yang beraneka ragam, yang menyokong kehidupan beraneka ragam burung. Herbivora mulai dari krustase 3. 1. Pengertian dan hingga ke tikus air mengkonsumsi alga, detritus dan tumbuhan. Sungai bagian-bagiannya

Sungai adalah bagian dari permukaan bumi sebagai air tawar mengalir. Sungai terbentuk secara alami. Sungai bermuara ke rawa, danau, ke sungai lain dank e laut. Aliran sebuah sungai di mulai dari sumber atau (mata air) asal sungai tersebut mengalir. Daerah tempat sumber air sungai mengalir disebut juga daerah bagian hulu sungai. Berdasarkan ciri yang tampak, aliran sebuah sungai terbagi atas tiga bagian yaitu sebagai berikut: a. 1) 2) 3) 4) 5) 6) b. 1) 2) 3) 4) c. 1) 2) 3) Mulai Selain Bagian Bagian Tidak Banyak tengah. Bagian tengah Lembah terjadi Arus erosi Bagian hulu. Daerah Arus ke Lembah sungai pengedapan ditemukan sungai dijumpai aliran pengedapan bawah juga sungai material terjadi hilir sungai pengendapan Banyak ditemukan yang erosi ke memiliki air karakteristik air mulia dibawah samping. ciri oleh (erosi sebagai air sebagai dasar sungai sungai berbentuk hasil bagian hulu sungai sungai besar (erosi mempunyai karakteristik: deras vertikal) curam V erosi terjum berikut: terjun berkurang sungai horisontal) berikut: lambat intensif meander

Jarang Kecepatan terjadi terjadi hilir proses erosi atau ke

muara.

Bagian

sungai

mempunyai mulai sangat

Kecepatan Proses

4) Sering ditemukan meander yang terpotong sehingga membentuk kali mati atau danau tapak kuda (ox bow lake). 5) 2. Ada beberapa macam jenis sungai, Di bagian muara sungai Jenis-jenis hal ini bergantung pada klasifikasi yang sering terbentuk delta. sungai digunakan.

a.

Jenis-jenis

sungai

berdasarkan

sumber

airnya.

1) Sungai hujan yaitu sungai-sungai yang sumber airnya berasal dari air hujan. Kebanyakan sungai-sungai yang ada di Indonesia termasuk jenis sungai ini. Sungai hujan disebut juga sungai periodik. 2) Sungai glestyer yaitu sungai yang sumber airnya berasal dari pencairan glestyer (es). Sungai ini terjadi di daerah-daerah pegunungan tinggi seperti pegunungan Himalaya dan pegunungan Alpen (Swiss). Di Indonesia sungai gletsyer terdapat di Irian Jaya, yaitu di hulu sungai Membramo.

3) Sungai campuran yaitu sungai yang airnya berasal dari campuran air hujan dan pencairan gletsyer. b. Jenis-jenis sungai berdasarkan kekekalan aliran airnya.

1) Sungai episodik yaitu sungai yang mengalir sepanjang tahun, dengan debit air yang stabil. Jenis sungai ini sangat baik digunakan untuk pembangkit tenaga listrik.

2) Sungai periodik yaitu sungai yang debit airnya tinggi pada musim hujan dan rendah pada musim kemarau.

c. 1) 2) 3) Sungai Sungai Sungai

Jenis-jenis konsekuen insekuen yaitu

sungai yaitu yaitu sungai sungai sungai yang

berdasarkan yang yang alirannya arah tegak lurus

arah searah alirannya terhadap dengan tidak sungai

alirannya. lereng. teratur. konsekuen.

subsekuen

alirannya

4) Sungai obsekuen yaitu anak sungai dari sungai subsekuen yang anak alirannya berlawanan dengan arah sungai konsekuen.

5) Sungai resekuen yaitu anak sungai subsekuen yang arah aliran sejajar dengan sungai konsekuen. 3. a) b) c) d) e) f) g) h) d. Untuk Ekosistem Untuk Sumber rekreasi air Untuk Sebagai sumber tenaga Sumber memenuhi Untuk prasarana bahan dan kebutuhan rumah Manfaat sungai Untuk untuk Pembangkit Listrik air tangga/keperluan Tenaga bagi kehidupan irigasi/pengairan Air (PLTA) minum domestic. darat transportasi air bangunan olahraga. laut

perikanan

Laut di bumi luasnya lebih kurang 70% dari luas permukaan bumi sehimgga laut merupakan lingkungan fisik yang menonjol. Oleh karena luasnya lautan maka ada anggapan bahwa seakan-akan laut memiliki daya tamping yang tidak ada batasnya. Oleh karena itu, sering dianggap sebagai tempat pembuangan sampah dan sisa-sisa lainnya sepanjang masa. Kenyataan menunjukkan bahwa anggapan tersebut tidak benar. Lingkungan laut justru harus dijaga kelestariannya mengingat laut mempunyai berbagai peranan penting bagi kehidupan manusia.

Habitat laut (oseanik) ditandai oleh salinitas (kadar garam) yang tinggi dengan ion CI- mencapai 55% terutama di daerah laut tropik, karena suhunya tinggi dan penguapan besar. Di daerah tropik, suhu laut sekitar 25C. Perbedaan suhu bagian atas dan bawah tinggi. Batas antara lapisan air yang panas di bagian atas dengan air

yang

dingin

di

bagian

bawah

disebut

daerah

termoklin.

Di daerah dingin, suhu air laut merata sehingga air dapat bercampur, maka daerah permukaan laut tetap subur dan banyak plankton serta ikan. Gerakan air dari pantai ke tengah menyebabkan air bagian atas turun ke bawah dan sebaliknya, sehingga memungkinkan terbentuknya rantai makanan yang berlangsung baik. Ekosistem air laut mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

a. Mempunyai kadar mineral yang tinggi (terutama Cl) di daerah tropis (sekitar khatulistiwa) dan kadar mineral yang rendah di daerah yang jauh dari khatulistiwa.

b. Suhu permukaan laut berbeda-beda, di daerah tropis temperatur sekitar 250C dan makin kearah kutub temperatur menurun sampai 00C. pada kedalaman 200 m, temperatur air dari kutub sampai khatulistiwa berkisar 00-220C dan pada bagian yang lebih dalam hampir tidak ada perbedaan suhu.

c. Aliran air laut menimbulkan penyebaran senyawa kimia yang diperlukan organisme. Aliran ini juga mempengaruhi suhu dan kadar garam, sebaliknya aliran di pengaruhi oleh pola angin dan putaran bumi. Adaptasi organisme terhadap kehidupan di laut.

Hewan-hewan dan tumbuh-tumbuhan rendah tekanan osmose selnya kira-kira sama dengan tekanan osmose air laut sehingga mudah menyesuaikan dengan lingkungan laut.

Hewan-hewan tingkat tinggi, misalnya ikan yang mempunyai tekanan osmose yang lebih rendah daripada tekanan 1. 2. 3. 4. Pembagian osmose air laut akan menyesuaikan minum mengeluarkan air garam laut secara fisik secara menjadi aktif beberapa secara melalui macam sebagai diri dengan cara-cara air sebagai berikut: laut. urine. osmose. insang. berikut:

Banyak Sedikit Mengeluarkan Mengeluarkan habitat

1. Daerah litorar, yaitu daerah yang berbatasan dengan darat. Bioma yang hidup di daerah ini umumnya berupa bentos.

2. Daerah neritik, merupakan daerah perairan pantai yang masih dapat ditembus cahaya matahari sampai pada dasar. Kedalaman sampai 200 m. Bioma yang hidup di daerah ini berupa plankton, nekton dan bentos. 3. 4. 5. Daerah Daerah Daerah batial, abisal, hadal, merupakan merupakan yaitu daerah daerah dengan dengan kedalaman kedalaman lebih dari 200-4.000 4.000-6.000 6.000 m. m m.

kedalaman

Berdasarkan daerah tembus cahaya matahari, daerah laut dibedakan menjadi beberapa bagian yaitu: 1. Daerah fotik (eufotik), yaitu daerah yang banyak mendapatkan cahaya matahari untuk berfotosintesis, kedalaman sampai 80 m.

2. Daerah disfotik, yaitu daerah yang mendapatkan cahaya remang-remang. Daerah ini mempunyai kedalaman 80-200 m. meskipun terjadi fotosintesis, namun hasilnya sama dengan yang di perlukan untuk respirasi atau bahkan lebih kecil.

3.

Daerah afotik, merupakan daerah yang sama sekali tidak mendapat cahaya matahari, sehingga tidak fotosintesis. Daerah ini mempunyai kedalaman lebih dari 200 m.

terjadi

Organisme di dalam laut berdasarkan kebiasaan hidupnya di bedakan menjadi plankton, nekton, neuston, dan

bentos. Berdasarkan peranannya dalam ekosistem laut, organisme dalam laut di bedakan sebagai berikut: 1. Produsen, terdiri atas alga dan fitoplankton.

Bermacam-macam alga, yaitu alga hijau, alga biru, dan alga merah hidup sebagai bentos, sedangkan di atom dan 2. dinoflagellata hidup sebagai fitoplankton yang umumnya terdapat di daerah fotik.

Konsumen, terdiri atas hewan-hewan dari berbagai filum mulai dari protozoa sampai dengan chordate.

Hewan-hewan ini hidup sebagai bentos di daerah litoral atau sebagai plankton, nekton dan bentos di daerah neritik, bahkan ada pula yang hidup di daerah batial dan abisal sebagai nekton atau bentos. Hewan-hewan yang 3. hidup di laut dalam, terdiri kebanyakan atas dapat bakteri membuat cahaya dalam dan tubuhnya. jamur.

Dekomposer,

pembusuk

Di bagian laut yang dalam tidak terdapat produsen, hewan-hean yang hidup disini makan plankton di daerah fotik yang tenggelam dan nekton yang mati atau yang berenang ke daerah ini. Jadi, hewan-hewan disini saling memakan, siapa yang kuat dia yang menang. Karena adanya gerakan air dari pantai ke tengah dan gerakan air dari permukaan ke bawah dan sebaliknya. Gerakan tersebut mampu memindahkan mineral dari laut dalam ke daerah fotik sehingga menjadi pupuk bagi produsen yang terdapat di daerah fotik.

Di laut, hewan dan tumbuhan tingkat rendah memiliki tekanan osmosis sel yang hampir sama dengan tekanan osmosis air laut. Hewan tingkat tinggi beradaptasi dengan cara banyak minum air, pengeluaran urin sedikit, dan pengeluaran air dengan cara osmosis melalui insang. Garam yang berlebihan diekskresikan melalui insang secara aktif.

BAB PENUTUP

III

A. Dalam keseluruhan makalah ini penulis dapat di simpulkan

Kesimpulan bahwa:

Habitat adalah tempat suatu makhluk hidup. Semua makhluk hidup mempunyai tempat hidup yang disebut (Odum, 1993).

habitat

Perbedaan dari jenis hidup pada ekosistem akuatik dan ekosistem teresterial adalah pada ekosistem

akuatik tidak di pengaruhi oleh suhu lingkungan dan curah hujan. Sedangkan ekosistem teresterial di

pengaruhi oleh suhu lingkungan dan cura hujan. Sepertinya di pengaruhi oleh iklim, letak geografis, garis lintang ada 1. dan ketinggian letak dari permukaan air laut.

Ekosistem teresterial dan ekosistem akuatik mempunyai ciri-cirinya berbeda. Pada ekosistem teresterial bermacam-macam bioma, namun yang utama adalah:

Bioma padang gurun, mempunyai ciri-ciri yaitu curah hujan rendah 25 cm per tahun, tanahnya

gersang/tandus, pancaran matahari sangat terik dan penguapan tinggi dan pada siang hari suhu sangat tinggi, namun 2. pada malam hari suhu sangat rendah.

Bioma padang rumput, mempunyai ciri-ciri yaitu curah hujan umumnya 25-50 cm per tahun, hujan tidak peresapan dan pengaturan air kurang baik karena sangat cepat.

teratur, 3.

Bioma hutan basah, mempunyai ciri-ciri yaitu curah hujan tinggi, 200- 225 cm per tahun, matahari sepanjang tahun, perubahan suhu hanya sedikit dan kehidupan tumbuhan subur.

bersinar 4.

Bioma hutan gugur, mempunyai ciri-ciri yaitu curah hujan merata sepanjang tahun antara 75-100 cm per

tahun, mempunyai empat musim yaitu musim panas, musim gugur, musim dingin dan musim semi, pohonpohon 5. tidak terlalu rapat dan jumlah spesiesnya sedikit.

Bioma taiga, mempunyai ciri-ciri yaitu suhu di musim dingin sangat rendah dan di musim panas sangat hamper seluruhnya terdiri atas pohon-pohon conifer yang umumnya selalu hijau.

tinggi, 6.

Bioma tundra, mempunyai ciri-ciri yaitu beriklim kutub dengan musim dingin yang panjang serta gelap, dan

musim panas yang panjang serta terang terus-menerus, pada musim dingin makanan sangat kurang, pada musim panas tertutup pada oleh Lichenes ekosistem dan lumut yang tipis serta penuh dengan hewan. adalah:

Sedangkan 1.

akuatik

yang

utama

Ekosistem air tawar, mempunyai ciri-ciri yaitu: Salinitas rendah, bahkan lebih rendah daripada salinitas

protoplasma, Variasi suhu kecil, Penetrasi cahaya matahari kurang dan Dipengaruhi oleh iklim dan suaca. 2. Ekosistem air laut, mempunyai ciri-ciri yaitu: Mempunyai kadar mineral yang tinggi, Suhu permukaan laut

berbeda-beda, di daerah tropis temperatur sekitar 250C, pada kedalaman 200 m, temperatur air dari kutub sampai B. khatulistiwa berkisar 00-220C. Saran

Dari keseluruhan makalah ini penulis di sarangkan bahwa dalam penulisan makalah habitat, terestrial dan akuatik ini, masih banyak kekurangan yang ada maka penulis mengharap saran dan kritikan dari para pembaca (dosen, kakak semester serta teman serekam) sangat di harapkan untuk penulis dari penyempurnaan makalah berikutnya atau masa yang akan datang.

DAFTAR

PUSTAKA

Arief, A. 1994, Hutan Hakekat dan Pengaruhnya Terhadap Lingkungan. Yayasan Obor Indonesia Jakarta. Boror, Triplehorn. Johnson, 1992. Pengenalan Pelajaran Serangga. Edisi Keenam. Gajah Mada University Press. Yogyakarta.

Ewusie, J. Y, 1990. Ekologi Tropika. Membicarakan Alam Tropika Afrika, Asia, Pasifik dan Dunia Baru. Penerbit ITB. Bandung.

Http://www.google.co.id. Rangkuman Mata Kuliah Ekologi Tumbuhan. Diakses pada tanggal 31 Maret 2011 pukul 11.00 WTL.

Http://www.google.co.id. Pengertian Habitat. Diakses pada tanggal 31 Maret 2011 pukul 11.00 WTL. Http://www.google.co.id. Pengertian Terestrial. Diakses pada tanggal 31 Maret 2011 pukul 11.15 WTL. Http://www.google.co.id. Peng

Anda mungkin juga menyukai