Anda di halaman 1dari 12
TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA Oleh: Lambas* Abstract: This research aims to study the effect of instructional strategy and student learning style on learning outcome in Mathematics. Experimental research with factorial design 2 x 4, between subjects and balanced was conducted in order to answer the research question “how the effect of the instructional strategy and student learning style on learning outcomes in Mathematics.” Based on this research finding, teachers should apply several instructional strategies in order to serve PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN GAYA BELAJAR students with various learning styles in a classroom. Kata kun penelitian eksperimen PENDAHULUAN Strategi pembelajaran yang dilaksanakan guru mempunyai peranan, yang penting dalam —menentukan keberhasilan siswa dalam —_belajar. Selain atas dasar pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh pada waktu menempuh pendidikan guru, banyak guru menggunakan stategi pembelajaran atas dasar gaya belajar yang dimilikinya tanpa memperhatikan gaya belajar dari siswa yang dibelajarkannya, Di sisi lain, kajian-kejian menunjukkan babwa siswa mempunyai gaya belajar yang berbeda- beda, yang mempengaruhi siswa dalam belajardan dalam menerimapembelajaran. Studi intemasional TIMSS dan PISA, yang diikuti oleh pelajar Indonesia pada i: strategi pembelajaran, gaya belajar, hasil belajar, dan tahun 1999 dan 2003, dalam laporannya menunjukkan bahwa siswa Indonesia berada di urutart bawah, dan secara umum_ tidak bethasil dalam soal-soal pemecahan masalah, Hal ini mungkin disebabkan karena banyaknya siswa tidak menyukai matematika karena menganggap matema- tika sebagai mata pelajaran yang sulit. Disamping itu pembelajaran matematika di sekolah selama ini tidak memberi inspirasi dan belum dapat meningkatkan motivasi siswa untuk giat belajar mata pelajaran ini. Hasil belajar matematika yang diperolch siswa melalui ujian nasional baik yang dikenal dengan EBTANAS, UAN, dan UN dari tahun ke tahun sangatlah rendah, Rendahnya hasil belajar matematika siswa tersebut belum diketahui secara jelas apakah disebabkan * Be Lambas adalat penelit i Pusat Kurikulun, Balitoang Diknas beralamat di dl. Indragirt 3 No. R565 Rt. 012 Semper Barat Jakarta Utara’ 14130, Tel Ip. 021-4483601/08 129302982, 149 “urnal Teknologi Pendidikan Yol. 10 No, 3 Desember 2008 oleh strategi pembelajaran yang diterap- kan oleh guru matematika yang tidak se- suai dengan kebutuhan gaya belajar siswa atau disebabkan oleh hal lain, Rendahnya hasil belajar/kemampuan matematika siswa perlu mendapat perhatian yang serius, hal ini dikerenakan kemampuan matematika banyak digunakan dalam mata pelajaran lain, dan dalam pemecahan masalah yang dihadapi siswa dalam kehidupan di dunia nyata. Telah diketahui wa manusia belajar dari alam dan lingkungannya. Agar memberi hasi! optimal, belajar perlu dilakukan secara terprogram dan dalam belajar seseorang perlu mendapat bantuan, Belajar adalah perubahan Kapasitas kinerja yang relatif petmanen sebagai hasil pengalaman dan Jatihan (Moore, 2005:451). Sedangkan teori belajar konstruktivis sosial Vygotsky menyatakan seseorang secara aktif terus menerus mengkonstruksi pengetahuannya atas ide baru dan pengetahuan lama yang dimiliki sebelumnya. Kemampuan mengkonstruksi tersebut akan lebih cepat terjadi ketika berinteraksi dengan orang Jain, dan perkembangan mental meningkat ketika seseorang belajar dan dapat lebih meningkat lagi ketika seseorang belajar dengan mendapat bantuan dari orang yang lebih mampu (Arends, 1997:164). Siswa yang telah belajar akan memperoleh hasil belajar sesuai dengan usaha yang telah dilakukannya dalam belajar. Menurut Reigeluth (1983:20), hasil pembelajaran dapat dikelompokkan dalam banyak cara yang berbeda, cara pengelompokan yang sering digunakan terdiri atas tiga kelompok —_yaitu efektifitas, efisiensi, dan daya tarik dari pembelajaran, Strategi pembelajaran diperlukan agar tindakan pembelajaran memberikan bersama_ bah- 150 hasil belajar maksimal. Secara sederhana dapat diketakan bahwa pembelajaran (instruction) adalah intervensi dengan tujuan terjadinya belajar (Seel dan Richey, 1994:140). Menurut Joni (Semiawan dan Joni, 1993:55), strategi adalah kiat dida- lam memanfaatkan segala sumber yang dimiliki dan/atau yang dapat dikerahkan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan, pengupayaan pencapaian tujuan akhir digunakan sebagai acuan didalam menata kekuatan serta menutup kelemahan yang kemudian diterjemahkan menjadi program kegiatan. Strategi pembelajaran dalam penelitian ini adalah kiat dalam pembelajaran yang memuat tahapan, pendekatan, metoda, teknik, dan proses yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran, namun untuk mencapai tujuan pembelajaran, maka perlu terlebih dahulu memahami materi pembelajaran itu sendiri. Selain strategi _ pembelajaran, gaya belajar juga diprediksi dapat mempengaruhi hasil belajar. Gregore sebagaimana yang dikutip Ross (hitp:// www.medialearningsystems.com/thesis/ Islit.html) mengatakan bahwa gaya belajar adalah perilaku-perilaku berbeda yang menunjukken bagaimana seseorang belajar dari dan beradaptasi dengan ling- kungannya dan juga memberikan petunjuk kepada bagaimana pikiran seseorang bekerja. Menurut Prashnig (2007:55 dan46), model-model gaya belajar bukan hanya sekedar bahan kajian tetapi juga digunakan secara_praktis, _misalnya Model VAK digunakan secara luas untuk konseling pembelajaran, dan pelatihan komunikasi. Gregroc mengidentifikasi gaya belajar atas dasar fungsi hemisfer kiri dan kanan dari kinerja otak (Orlich, et al.,1990:351-352). Fungsi kinerja otak yang menjadi fokus gaya belajar ini adalah preferensi perseptual dalam menangkap informasi dan preferensi urutan (ordering) dalam menyusun, membuat sistematika, dan berhadapan dengan informasi yang baru. Preferensi perseptual, terdiri dari orientasi konkret dan orientasi abstrak. Preferensi urutan terdiri atas sekuensial dan acak. Gregorc mengklasifikasikan gaya belajar dalam empat kategori yaitu orientasi gaya belajar sekuensial konkret, _sekuensial abstrak, acak konkret, dan acak abstrak. Berdasarkan ruang lingkup di atas, rumusan masalah penelitian adalah: (1) apakah terdapat perbedaan hasil belajar matematika antara siswa yang mendapatkan —strategi__ pembelajaran realistik (realistic mathematics education) dan yang mendapat strategi pembelajaran langsung (direct instruction)?; (2) apakah terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang mempunyai gaya belajar sekuensial konkret, sekuensial abstrak, acak konkret, dan acak abstrak?; (3) dalam kelompok siswa yang mempunyai gaya belajar —sekuensial_—_konkret, apakah terdapat perbedaan hasil belajar matematike antara siswa yang mendapat ‘strategi pembelajaran realistik dengan yang mendapat strategi pembelajaran langsung?; (4) dalam kelompok siswa yang mempunyai gaya belajar sekuensial abstrak, apakah terdapat perbedaan hasil belajar_matematika antara siswa yang mendapat strategi pembelajaran realistik dan yang mendapat strategi pembelajaran lengsung?; (5) dalam kelompok siswa yang mempunyai gaya belajar acak konkret, apakah terdapat perbedaan hasil belajar matematika antara siswa yang mendapat strategi pembelajaran realistik dan yang mendapat strategi pembelajaran_ langsung?; (6) dalam kelompok siswa yang mempunyai gaya belajar acak Lambas, Pengaruh Strategi Pembelajaran ... abstrak, apakah terdapat _perbedaan hasil belajar matematika antara siswa yang mendapat strategi _pembelajaran realistik dan yang mendapat strategi pembelajaran Jangsung?; dan (7) apalah terdapat pengaruh interaksi antara strategi pembelajaran yang diterima siswa dengan gaya belajar yang dimiliki siswa terhadap hasil belajar matematika siswa? METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan desain faktorial 2x4. Analisis data dilakukan dengan analisis variansi dua areh (between subject dan balanced). Penelitian dilakukan di SMAN 31 Jakarta Timur dan SMAN 52 Jakarta Utara dengan jumlah responden 128 siswa kelas dua IPA yang diperoleh dengan menggunakan teknik sampling acak. Sebanyak 64 siswa mendapat strategi pembelajaran realistik (kelompok eksperimen) dan 64 siswa mendapat strategi pembelajaran langsung (kelom- pok kontrol), Penelitian dilakukan secara alami dengan tidak mengubah setting sekolah dan siswa tidak diberitahu dan tidak tahu bahwa suatu penelitian sedang berlangsung. Sehingga hal-hal terkait yang mempengaruhi validitas internal penelitian dapat dihindari. Uji coba instrumen dilakukan di SMAN 30 Jakarta Pusat dengan respon- den sebanyak 98 siswa kelas dua jurusan IPA. Instrumen penelitian ini terdiri atas: (1) tes penilaian hasil belajar matematika; (2) kuesioner gaya belajar siswa; dan 3) instrumen strategi pembelajaran, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Kajian teori menyatakan bahwa IQ dan prior knowledge siswa juga 151

Anda mungkin juga menyukai