Anda di halaman 1dari 9

ilmuwanmuda25.blogspot.

com
MUHASABAH HIDUP

Sebuah muhasabah dalam miladku pada Senin, 14 Rajab 1433 H.
Untuk Allah SWT puji syukur atas segala nikmatNya,Rasulullah SAW yang
membawa Islam yang cahayanya sampai menyinariku, untuk Bapak dan Ibu yang
luar biasa dalam mendidikku, sahabatku yang selalu memotivasi dalam ikatan
ukhuwah dan dekapan Rabithoh
Bismillahirrahmanirrahim
Syukur Alhamdulillah, sampai hari ini Engkau telah memberikan hambaMu ini
napas yang panjang dalam setiap alunan menit, detik bahkan lebih sampai
femtosekon masih Engkau berikan kepada hambaMu ini Ya Allah. Saat ini dan
detik inilah seperempat abad Engkau masih memberikan hak umur kepada
hambaMu ini yang masih banyak berlumur dosa kepadaMu, namun Engkau masih
tetap sayang dan mencintai hambaMu ini Ya Rabbi.
Engkau lah yang membangunkan hamba ini sepertiga malam, menyiramkan air
wudhu dan menghadap wajah suciMu. Terima kasih Ya Allah atas segala
nikmatMu yang telah Engkau berikan kepada hambaMu ini Ya Allah. Berikanlah
hambaMu ini rasa ikhlas dalam beramal menuju kerihoanMu.
Sebagaimana Syaikh Yusuf Al-Qaradhawy mengatakan :
Sebuah amal dari amal-amal hati, tetapi ikhlash merupakan amal hati yang
pertama-tama, karena sesungguhnya diterimanya amal-amal itu tidak akan
sempurna kecuali dengan ikhlas.Buah dari buah-buah tauhid yang sempurna
ilmuwanmuda25.blogspot.com
karena Allah Tabaraka wa Taala yaitu dengan menyendirikan Allah Azza wa
Jalla dengan ibadah dan memohon pertolongan.
Allah SWT berfirman :
Katakanlah: sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku, hanyalah
untuk Allah, Tuhan Semesta Alam. (Al Anam 162)
Sementara itu Hasan al-Banna memberikan definisi tentang ikhlash yaitu:
Yaitu setiap al-akh muslim meniatkan dengan perkataannya, perbuatannya dan
jihadnya seluruhnya hanya untuk Wajah Allah, mengharap keridhaanNya dan
kebaikan ganjaranNya, tanpa melihat kepada harta atau kemasyhuran atau
kedudukan atau pangkat atau kemajuan atau kemunduran. Dan dengan demikian
ia pejuang fikrah dan aqidah, bukan pejuang kepentingan dan kemanfaatan.
Ada sebuah hadits shahih mutawatir masyhur yang berkaitan dengan masalah
ikhlash dalam niat ini. Rasulullah SAW bersabda:
Dari Amirul Muminin, Abi Hafs Umar bin Al Khaththab radhiyallahu anhu, dia
berkata: Saya mendengar Rasulullah Shallallahualaihi wasallam bersabda :
Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung niatnya. Dan sesungguhnya setiap
orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang dia niatkan. Siapa yang hijrahnya
karena (ingin mendapatkan keridhaan) Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya
kepada (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya. Dan siapa yang hijrahnya karena dunia
yang dikehendakinya atau karena wanita yang ingin dinikahinya maka hijrahnya
(akan bernilai sebagaimana) yang dia niatkan. (HR Bukhari-Muslim).
Begitu pentingnya masalah ikhlash ini, sampai-sampai Imam Nawawi
rahimahullah meletakkan hadits di atas pada hadits pertama dalam kitab beliau Al-
Arbain An-Nawawiyyah dan Riyadhush Shalihin. Demikian pula Syaikh Fuad
Abdul Baqi menempatkannya sebagai hadits di bagian awal dalam kitab beliau Al-
Lulu wal-Marjan, yang merupakan kompilasi hadits yang disepakati oleh Imam
Bukhari dan Muslim. Imam Asy-Syafii berkata, Hadits ini adalah sepertiga
ilmu.
ilmuwanmuda25.blogspot.com
Sebuah atsar yang masyhur dari Fudhail bin Iyadh rahimahullahu menegaskan
akan pentingnya dua syarat diterimanya amal, yaitu ikhlash dan shawab (sesuai
dengan sunnah). Beliau berkata:
Sesungguhnya amal itu apabila ikhlas tetapi tidak shawab maka tidak akan
diterima. Dan jika shawab tetapi tidak ikhlash maka juga tidak akan diterima,
hingga terdapat ikhlash dan shawab. Dan ikhlash itu adalah karena Allah dan
shawab itu sesuai dengan sunnah.
Setelah itu, Fudhail bin Iyadh membaca ayat:
Maka barang siapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya maka
hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan
seorang pun dalam beribadah kepada Tuhannya. (Al Kahfi 110).
Penyimpangan amal terjadi ketika niat tidak lagi ikhlas. Keinginan untuk dilihat
orang lain atau pamer amal dinamakan dengan riya. Sedangkan rasa ingin
didengar orang lain disebut sebagai sumah. Baik riya maupun sumah adalah
dua penyakit yang sangat berbahaya. Riya bahkan dikatakan sebagai asy-syirk al-
ashghar (syirik kecil), sebab pahala amal yang disertai riya akan musnah.
Rasulullah SAW bersabda:
Sesungguhnya yang paling takutkan atas kalian adalah syirik kecil. Para
sahabat bertanya, apakah syirik kecil itu wahai Rasulallah? Rasulullah
menjawab: Riya. (Diriwayatkan oleh Ahmad dengan sanad jayyid dan Ibnu Abi
Dunya)
Bahkan pelaku riya diancam dengan azab besar di neraka. Naudzubillahi min
dzalik. Sebuah hadits shahih berikut ini sangat penting untuk menjadi renungan
kita bersama.
Dari Abu Hurairah yang berkata, saya mendengar Rasulullah shallallahu alaihi
wa sallam bersabda, Sesungguhnya orang yang pertama kali diadili pada hari
kiamat adalah seseorang yang mati syahid di jalan Allah. Dia didatangkan
ilmuwanmuda25.blogspot.com
kemudian ditampakkan kepadanya nikmat-nikmat yang diberikan kepadanya
maka dia pun mengakuinya. Allah bertanya, Apa yang kamu lakukan
dengannya? Dia menjawab, Aku berperang untuk-Mu sampai aku mati
syahid. Allah berfirman, Engkau dusta, sebenarnya engkau berperang karena
ingin disebut sebagai pemberani. Dan itu sudah kau dapatkan. Kemudian Allah
memerintahkan malaikat untuk menyeretnya tertelungkup di atas wajahnya
hingga dilemparkan ke dalam neraka.
Kemudian seorang yang menuntut ilmu dan mengajarkannya dan juga membaca
Al Quran. Dia didatangkan kemudian ditunjukkan kepadanya nikmat-nikmat yang
sudah didapatkannya dan dia pun mengakuinya. Allah bertanya, Apakah yang
sudah kau perbuat dengannya ? Maka dia menjawab, Aku menuntut ilmu,
mengajarkannya dan membaca Al Quran karena-Mu. Allah berfirman, Engkau
dusta, sebenarnya engkau menuntut ilmu supaya disebut orang alim. Engkau
membaca Quran supaya disebut sebagai Qari. Kemudian Allah memerintahkan
malaikat untuk menyeretnya tertelungkup di atas wajahnya hingga dilemparkan
ke dalam neraka
Kemudian ada seseorang yang telah mendapatkan anugerah kelapangan harta.
Dia didatangkan dan ditunjukkan kepadanya nikmat-nikmat yang diperolehnya.
Maka dia pun mengakuinya. Allah bertanya, Apakah yang sudah kamu perbuat
dengannya? Dia menjawab, Tidaklah aku tinggalkan suatu kesempatan untuk
menginfakkan harta di jalan-Mu kecuali aku telah infakkan hartaku untuk-Mu.
Allah berfirman, Engkau dusta, sebenarnya engkau lakukan itu demi
mendapatkan julukan orang yang dermawan, dan engkau sudah
memperolehnya. Kemudian Allah memerintahkan malaikat untuk menyeretnya
tertelungkup di atas wajahnya hingga dilemparkan ke dalam neraka.
(Diriwayatkan oleh Muslim dan Nasai, dan diriwayatkan oleh Tirmidzi dan ia
menghasankannya, dan diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dalam shahihnya)
ilmuwanmuda25.blogspot.com
Kurang apalagi kebaikan orang yang berjihad, mempelajari dan mengajarkan
ilmu, membaca Al Quran dan suka berinfaq. Namun kebaikan itu musnah di sisi
Allah SWT manakala orientasi amal tersebut karena mengharap pujian manusia,
bukan pujian Allah SWT. Dengan demikian, penting sekali buat kita untuk selalu
menata dan memperhatikan niat setiap melakukan amal kebajikan.
Selain itu, yang merusak iman bisa jadi kemasyuran dan pujian yang
berlebihan.Cukuplah Allah SWT sebagai Dzat yang memuji. Mereka
berpandangan, pujian dari manusia dapat melengahkan dan melenakan diri
sehingga amal perbuatan tidak lagi ikhlash karena Allah.
Ibn Muhairiz berkata kepada orang yang meminta nasihat kepadanya, Jika bisa,
hendaklah engkau mengenal tetapi tidak dikenal, berjalanlah sendiri dan jangan
mau diikuti, bertanyalah dan jangan ditanya. Lakukanlah hal ini.
Bisyr al-Hafi berkata, Saya tidak mengenal orang yang suka kemasyhuran
melainkan agama menjadi sirna dan dia menjadi hina. Tidak akan merasakan
manisnya kehidupan akhirat, orang yang suka terkenal di tengah manusia.
Fudhail bin Iyadh berkata, Jika engkau sanggup untuk tidak dikenal, maka
lakukanlah. Apa sukarnya engkau tidak dikenal? Apa sukarnya engkau tidak
disanjung-sanjung? Tidak mengapa engkau tercela di hadapan manusia selagi
engkau terpuji di sisi Allah.
Bagi aktivis dawah, popularitas dan pujian dari manusia dapat merubah orientasi
dawah seseorang. Dari dawah karena Allah, menjadi dawah untuk mencari
popularitas. Dari dawah untuk mendapatkan pujian Allah, menjadi dawah untuk
mendapatkan pujian manusia.
Sebenarnya, popularitas dan kemasyhuran itu tidaklah jelek. Para Nabi, Khulafa
ar-Rasyidin dan para Imam adalah orang yang dikenal manusia. Ungkapan
salafush shalih tersebut bukanlah ajakan untuk beruzlah. Tetapi yang tercela
ilmuwanmuda25.blogspot.com
adalah mencari kemasyhuran dan kedudukan, serta sangat bercita-cita untuk
mendapatkannya.
Beramal Secara Diam-diam
Amal yang dilakukan diam-diam berpeluang lebih selamat dari riya dibandingkan
dengan amal secara terbuka. Allah SWT berfirman:
Jika kalian menampakkan sedekah kalian maka itu adalah baik sekali. Dan jika
kalian menyembunyikannya dan kalian berikan kepada orang-orang fakir maka
menyembunyikanya itu lebih baik bagi kalian. Dan Allah akan menghapuskan
dari kalian sebagian kesalahan-kesalahan kalian, dan Allah maha mengetahui
apa yang kalian kerjakan (QS. Al-Baqoroh: 271).
Para ulama menjelaskan tentang keutamaan menyembunyikan amal kebajikan
(karena hal ini lebih menjauhkan dari riya) itu hanya khusus bagi amalan-amalan
mustahab bukan amalan-amalan yang wajib. Sedekah yang wajib secara terang-
terangan lebih afdhol daripada secara tersembunyi. Adapun sedekah yang
mustahab maka sebaliknya. Sebagian mereka juga mengecualikan orang-orang
yang merupakan teladan bagi masyarakat, maka justru lebih afdhol bagi mereka
untuk beramal terang-terangan agar bisa diikuti dengan syarat mereka aman dari
riya, dan hal ini tidaklah mungkin kecuali jika iman dan keyakinan mereka yang
kuat.
Secara khusus ada keuntungan bagi orang-orang yang hidden. Dalam hadits
Muadz, Rasulullah SAW bersabda:
Sesungguhnya Allah SWT menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan,
bertaqwa dan yang menyembunyikan amalnya. Yaitu orang-orang yang jika tidak
hadir mereka tidak dicari, dan jika hadir mereka tidak dikenal. Hati mereka
adalah pelita petunjuk. Mereka keluar dari setiap tempat yang gelap.
Sabar dalam Berdawah
ilmuwanmuda25.blogspot.com
Allah SWT memberikan ilustrasi berupa kisah Nabi Nuh AS yang begitu sabar
berdawah selama 950 tahun (Al Ankabut 14). Nabi Nuh selalu berdawah siang
dan malam tanpa kenal lelah (Nuh 5). Beliau juga menggunakan berbagai metode,
baik sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan (Nuh 8-9). Bahkan
keluarganyapun juga tidak menyambut ajaran beliau. Kesabaran beliau
ditunjukkan ketika mendapatkan wahyu Allah SWT untuk membuat kapal (Al
Muminuun 27-28) dimana orang-orang kafir mengejek Nabi Nuh dan para
pengikut beliau (Hud 11).
Kesabaran dalam berdawah berbanding lurus dengan keikhlasan. Orang-orang
yang ikhlash selalu bersabar dalam menghadapi ujian dalam dawah. Namun,
terkadang ada orang-orang yang ingin segera cepat-cepat menikmati hasil
dawahnya. Perilaku yang disebut istijal, dilakukan oleh orang-orang yang
mengubah tujuan dawahnya, dari dawah murni kepada Allah SWT menjadi
dawah yang berorientasi kepada hasil. Ketika sahabat Khubaib bin al-Arat
menanyakan kapan datangnya pertolongan Allah, Rasulullah SAW menjawabnya
dengan ilustrasi kisah orang pada zaman terdahulu yang tetap bersabar walaupun
harus menerima ujian disisir dari sisir besi. Di akhir, Rasulullah mengatakan
( - ' , ' = - - -) Akan tetapi kalian tergesa-gesa. (HR Bukhari)
Semoga dapat membawa umur ini menuju keberkahan dan kebarokahan menuju
RidhoNya,sebuah persembahan puisi :
ALLAH, BERKAHILAH UMUR HAMBAMU
Perjalananku telah berlalu
Setengah abad telah ku lalui
Menapaki hidup telah kurasa
Betapa asin rasa dunia ini

Allah
ilmuwanmuda25.blogspot.com
Engkau berikan hamba umur
Namun, hamba belum bisa bersyukur
Engkau beri hamba rizki
Namun, belumlah hamba cari
Engkau beri hamba cinta
Namun, belum hamba rasa

Allah
Betapa hidup hambaMu ini berlumur dosa
Selalu mendurhakaiMu
Hanya sesal yang hamba rasa
Hanya pilu yang menghantuiku

Allah
Engkau beri hamba nikmat
Engkau beri hamba ilmu
Engkau beri hamba tahta
Engkau beri hamba umur
Jadikanlah hamba ini selalu bersyukur

Allah
Terimalah taubat hambaMU
Berkahilah sisa umurku
Barokahilah umurku yang telah berlalu
Kuatkanlah pijakan hambaMu
ilmuwanmuda25.blogspot.com
Untuk meraih surgaMu

Delima ranum, indah pesona
Terpasang rapi dalam hati
Pesona surga cinta
Membara dalam alunan nadi
Meraih bintang dalam juang
Meraih mimpi dalam prestasi

Semoga hamba mengingatMu
Hingga akhir hayatku
Hingga ukhuwah masuk bersamaku
Selalu menghujam dalam dadaku
Dalam dekapan tarbiyah dan harokahMU
Hingga kemenangan dawah mengalir dalam darahku
Allah, berkahilah umurku.

Oleh : Beni Saputra

REFERENSI:
http://sastrawanmudaindonesia25.blogspot.com/2012/06/allah-berkahilah-umur-hambamu.html
http://rinto.staff.ugm.ac.id/?p=32

Anda mungkin juga menyukai