PELAYANAN
PELAYANAN : ADALAH AKTIVITAS/MANFAAT YANG DITAWARKAN OLEH ORGANISASI ATAU PERORANGAN KEPADA KONSUMEN (YANG DILAYANI), YANG BERSIFAT TIDAK BERWUJUD DAN TIDAK DAPAT DIMILIKI PELAYANAN (KEPMENPAN 81/93): ADALAH SUATU BENTUK KEGIATAN PELAYANAN YANG DILAKSANAKAN OLEH INSTANSI PEMERINTAH BAIK DI PUSAT MAUPUN DI DAERAH, BUMN DAN BUMD DALAM BENTUK BARANG DAN JASA DALAM RANGKA PEMENUHAN KEBUTUHAN MASYARAKAT SESUAI DENGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
19/05/2007
MPP-Endang Wirjatmi
MPU-Endang Wirjatmi
PELAYANAN
A. PELAYANAN PEMERINTAH : . BERUPA FISIK ( GEDUNG SEKOLAH, JALAN, JEMBATAN, GEDUNG RUMAH SAKIT DLL) NON FISIK : PELAYANAN YANG PEMANFAATANNYA DINIKMATI OLEH PERSONAL (PENDIDIKAN,KESEHATAN DLL) ADMINISTRATIF PELAYANAN YANG BERSIFAT LEGALITAS (KTP, PERIJINAN, AKTE KELAHIRAN, DLL) B. PELAYANAN PRIVAT: PELAYANAN YANG PEROLEHANNYA HARUS MEMBAYAR, DAN DAPAT BERPINDAH BILA TIDAK SESUAI DENGAN KEINGINANNYA
19/05/2007
MPP-Endang Wirjatmi
KARAKTERISTIK BARANG
PUBLIC GOODS
NON EXCLUSIVE NON DIVISIBLE NON RIVALNESS
PRIVATE GOODS
EXCLUSIVE DIVISIBLE RIVALNESS
19/05/2007
MPP-Endang Wirjatmi
MPU-Endang Wirjatmi
PELAYANAN PUBLIK
Dasar Landasan Filosofis Tuntutan Masyarakat
POLITIK
Nilai-nilai Ekonomi
EKONOMI
SOSIAL
Nilai-nilai Masyarakat
19/05/2007
MPP-Endang Wirjatmi
MPU-Endang Wirjatmi
Organizational Level
Institutional Arrangements
Operational Level
Pattern of Interaction Outcomes
Bromley:1989:33
Assessment
MPP-Endang Wirjatmi 7
19/05/2007
PELAYANAN PUBLIK
Pandangan Politik: Pandangan terhadap adanya negara: Pemikir Yunani: Negara dan Masyarakat Socrate (469-399) Plato (429-347) Aristoteles: 384-322
1. Negara disebut Polis: sering mengalami pertukaran pemerintahan dari monarkhi ke aristokrasi (aristo+pilihan, atas) dari aristokrasi ke tirani (perlakuan yang sewenang-wenang, kemudian ke demokrasi, sebagai perangsang bagi pemikir politik Sebagai perangsang untuk menjawab masalah-masalah politik Negara disamakan dengan masyarakat dan masyarakat sebagai negara
2. 3.
MPU-Endang Wirjatmi
19/05/2007
MPU-Endang Wirjatmi
19/05/2007
MPP-Endang Wirjatmi
11
MPU-Endang Wirjatmi
19/05/2007
MPP-Endang Wirjatmi
13
6 Prasyarat Dasar
Masyarakat harus sadar akan hak-haknya Transparansi Kebebasan Pers Kebebasan Berekspresi Pejabat yang dipilih secara Langsung oleh Masyarakat Adanya pemisahan kekuasaan
19/05/2007 MPP-Endang Wirjatmi 14
MPU-Endang Wirjatmi
PANDANGAN POLITIKEKONOMI
Dasar filsafat ini menjadi alternatif dasar paradigma ilmu politik, yang berbasis tentang kekuasaan (game of power). Hal ini tepat untuk ilmu politik, sehingga ilmu politik lebih lunak, berbasis sukarela atas dasar konstitusi & aturan dan tidak didominasi oleh kekuasaan. Pergeseran dapat digunakan untuk melihat bagaimana ilmu ekonomi yang seharusnya, dan membedakan antara ekonomi sebagai disiplin ilmu dengan ilmu politik. Sesungguhnya tidak ada pemisah antara substansi ekonomi dan politik, antara pasar dan pemerintah, antara pribadi dan publik.
19/05/2007 MPP-Endang Wirjatmi 16
MPU-Endang Wirjatmi
PANDANGAN POLITIKEKONOMI
Menurut Buchanan, tidak ada imperialisme ekonom yang masih ada perbedaan ekonomi sebagai catallaxcy dengan ilmu politik/politik. Dalam ilmu politik lebih dominan, melihat pada seluruh kanyataan bukan sebagai hubungan sukarela. Proses politik merupakan permainan kekuasaan. Hubungan pelaku-pelakunya merupakan keterlibatan kekuasaan pemaksaan Perpektif PC terhadap politik menjadi analog perspektif kekuatan ekonomi terhadap pasar
19/05/2007 MPP-Endang Wirjatmi 17
PENYELENGGARAAN PELAYANAN BARANG & JASA PUBLIK a. Altruisme, b. Anarkhi, c. Pasar, d. Pemerintah (government)
19/05/2007
MPP-Endang Wirjatmi
18
MPU-Endang Wirjatmi
A. Altruisme
adalah pola alokasi sumber ekonomi atas dasar sistem dan hubungan pemberian (gift relationship). Contoh darah, darah tidak akandapat dibeli di pasar bersaing. Seseorang dapat mendapakan darah atas dasar altruisme. Altruisme dapat bertentangan dengan pasar. Namun dapat menjadi medium penyediaan barang publik, misal: ada musibah (bencana alam), maka ada bantuan dari saudara-saudara kita. komoditi privat bergeser menjadi komoditi publik
19/05/2007 MPP-Endang Wirjatmi 19
B. Anarkhi
Jika ada komoditas yang terbatas dimanfaatkan oleh sekelompok orang tanpa batasan/aturan yang jelas, maka kecenderungan pemanfaatannya akan bersifat anarkhi. Anarkhi sering disebut sistem tanpa hukum dan aturan. Hasilnya biasanya akan menimbulkan kekacauan, dan menghilangkan manfaat komoditas publik tersebut.
19/05/2007
MPP-Endang Wirjatmi
20
10
MPU-Endang Wirjatmi
C. Pasar (Market):
adalah sebuah konsep yang kontroversial tetapi menjadi suatu praktek, media dan wahana bagi pertukaran atau transaksi yang paling optimal bagi ilmu ekonomi. Pasar adalah suatu sistem transaksi atas voluntarisme dan dianggap sebagai kekuatan besar dalam menumbuhkan dunia Kapitalisme modern pada saat ini. Pasar sebagai alat koordinasi.
19/05/2007 MPP-Endang Wirjatmi 21
19/05/2007
MPP-Endang Wirjatmi
22
11
MPU-Endang Wirjatmi
PF
PF
PF
Government Service
Government Vending
PF
G1
C
Contracting
PF
PF
PF
C
Voucher
PF
Intergovernmental Agreement
Exclusive Franchise
Multiple Franchise
VA G
VA G PF C PF C
PF
C
Voluntary Arrangement
PF
PF
Grant Arrangement
VA & Contracting
Market Arrangement
23
INFORMASI
Tindakan kolektif dalam kebijakan merupakan hal yang penting untuk mengoptimalkan mekanisme kolektif, yaitu pasar, pemerintah, altruisme dan anarkhi.
Kenyataannya dalam transaksi mempunyai hambatan informasi, antara lain: Assymetric Information Hidden information Opportunistic behavior
19/05/2007 MPP-Endang Wirjatmi 24
12
MPU-Endang Wirjatmi
INFORMASI
Assymetric Information: Terjadinya informasi yang asimetri ini disebabkan adanya keterbatasan infomasi yang dimiliki oleh pelaku-pelaku ekonomi khususnya dalam transaksi. Hidden information ini muncul karena adanya keterbatasan pengetahuan pelaku-pelaku transaksi. Opportunistic behavior, prilaku individu yang digunakan untuk mecari keuntungan-keuntungan pribadinya
19/05/2007 MPP-Endang Wirjatmi 25
13
MPU-Endang Wirjatmi
KESEDERHANAAN KEJELASAN DAN KEPASTIAN KEAMANAN KETERBUKAAN EFISIEN EKONOMIS KEADILAN KETEPATAN WAKTU
MPP-Endang Wirjatmi 27
14
MPU-Endang Wirjatmi
15
MPU-Endang Wirjatmi
16
MPU-Endang Wirjatmi
34
17
MPU-Endang Wirjatmi
19/05/2007
EKSTERNALITAS
Eksternalitas berlangsung bila utilitas (manfaat) yang dirasakan oleh seseorang (individu) bergantung tidak hanya pada barang atau jasa yang dikonsumsinya, tetapi juga pada aktivitas orang (individu) lainnya. Kesejahteraan A bergantung kepada banyaknya konsumsi barang dan jasa itu sendiri (X1, X2, X3, Xn) dan aktivitas individu B (Y1). Misalnya Merokok; membuang sampah; membunyikan radio terlalu keras. Aktivitas B bisa meningkatkan kesejahteraan A (ekonomi eksternal atau ekternalitas Positif) atau menurunkannya (dis ekonomi ekternal atau eksternalitas negatif)
19/05/2007
MPP-Endang Wirjatmi
36
18
MPU-Endang Wirjatmi
38
19
MPU-Endang Wirjatmi
19/05/2007
MPP-Endang Wirjatmi
39
LATAR BELAKANG
KOMITMEN LIBERALISASI PERDAGANGAN & EKONOMI MENJADI SARANA UTAMA (TERMASUK INVESTASI)
19/05/2007
MPP-Endang Wirjatmi
40
20
MPU-Endang Wirjatmi
WUJUD PERSAINGAN:
BUKAN HANYA HARGA MELAINKAN MELALUI FAKTOR-FAKTOR LAIN SEPERTI KUALITAS, KEMAMPUAN DALAM PROMOSI, PEMASARAN, DAN VARIABEL NONHARGA LAINNYA IMPLIKASINYA TUNTUTAN UTAMA ADALAH PROFESIONALISME PELAKU EKONOMI DAN APARATUR
19/05/2007 MPP-Endang Wirjatmi 41
19/05/2007
MPP-Endang Wirjatmi
42
21
MPU-Endang Wirjatmi
19/05/2007
MPP-Endang Wirjatmi
43
22
MPU-Endang Wirjatmi
19/05/2007
PENERIMA LAYANAN
PEMBERI LAYANAN
BACK LINE
FRONT LINE
19/05/2007
MPP-Endang Wirjatmi
46
23
MPU-Endang Wirjatmi
PELAYANAN SATU ATAP (ONE ROOF SERVICE), PELAYANAN SATU PINTU (ONE GATE SERVICE) PELAYANAN SATU KALI SELESAI (ONE STOP SERVICE),
19/05/2007
MPP-Endang Wirjatmi
48
24
MPU-Endang Wirjatmi
19/05/2007
MPP-Endang Wirjatmi
50
25