BAHAN KULIAH PPKN

I. PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT DAN ETIKA PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT PENGERTIAN FILSAFAT BERASAL DARI KATA PHILOS SUKA/GEMAR/CINTA, dan SOPHIA - KEBENARAN/KEBIJAKSANAAN/KEARIFAN DEFFINISI FILSAFAT ADALAH ILMU YANG MENYELIDIKI SEGALA SESUATU DENGAN MENDALAM MENGENAI KE TUHANAN, ALAM SEMESTA DAN MANUSIA SEHINGGA DAPAT MENGHASILKAN PENGETAHUAN TENTANG BAGAIMANA HAKIKATNYA SEJAUH YANG DAPAT DICAPAI AKAL MANUSIA DAN BAGAIMANA SIKAP MANUSIA ITU SELANJUTNYA SETELAH MENCAPAI PENGETAHUAN ITU (Prof Drs H Rustam Tamburaka , MA) CABANG-CABANG FILSAFAT - LOGIKA - METODOLOGI - METAFISIKA - ONTOLOGI - KOSMOLOGI - EPISTEMOLOGI - AKSIOLOGI - ETIKA - ESTETIKA CARA BERPIKIR FILSAFATI BERPIKIR SECARA MENDALAM,ARTINYA BERPIKIR SAMPAI KE AKAR-AKARNYA DAN DENGAN SUNGGUH-SUNGGUH TENTANG HAKIKAT SESUATU MANFAAT MEMPELAJARI FILSAFAT 1. MELATIH DIRI UNTUK BERPIKIR KRITIS DAN RUNTUT SERTA MENYUSUN HASIL PIKIRAN TERSEBUT SECARA SISTEMATIS 2. MENAMBAH PANDANGAN SERTA CAKRAWALA YANG LEBIH LUAS AGAR TIDAK BERPIKIR DAN BERSIFAT SEMPIT DAN TERTUTUP 3. MELATIH DIRI, MELAKUKAN PENELITIAN, PENGKAJIAN DAN MEMUTUSKAN ATAU MENGAMBIL KESIMPULAN MENGENAI SESUATU HAL SECARA MENDALAM DAN KOMPREHENSIF 4. MENJADIKAN DIRI BERSIFAT DINAMIS DAN TERBUKA DALAM MENGHADAPI BERBAGAI PROBLEM 5. MEMBUAT DIRI MENJADI MANUSIA YANG PENUH TOLERANSI DAN TENGGANG RASA 6. MENJADI ALAT YANG BERGUNA BAGI MANUSIA BAIK UNTUK KEPENTINGAN PRIBADI MAUPUN DALAM HUBUNGANNYA DENGAN ORANG LAIN 7. MENYADARI AKAN KEDUDUKAN MANUSIA BAIK SEBAGAI PRIBADI MAUPUN DALAM HUBUNGANNYA DENGAN ORANG LAIN, ALAM SEKITAR DAN TUHAN YANG MAHA ESA 8. MENJADIKAN MANUSIA LEBIH TAAT PADA TUHAN YANG MAHA ESA

PANCASILA SEBAGAI SUATU SISTEM : 1. BERSIFAT ORGANIS 2. BERSIFAT HIERARCHIS PANCASILA DALAM TINJAUAN FILSAFAT - ONTOLOGI PANCASILA ONTOLOGI ADALAH ILMU YANG MEMPELAJARI SIFAT DASAR YG NYATA ATAU SIFAT DASAR DARI APA YANG ADA PROF DR NOTONEGORO SH MEMBEDAKAN ADA MENJADI 3 YAITU ADA DALAM OBYEKTIVA, ADA DALAM ANGAN-ANGAN DAN ADA DALAM KEMUNGKINAN. PANCASILA MERUPAKAN HAL YANG ADA EPISTEMOLOGI PANCASILA EPISTEMOLOGI ADALAH ILMU YANG MENYELIDIKI HAKEKAT PENGETAHUAN MENURUT KEBENARAN ISINYA SESUATU DIKATEGORIKAN SEBAGAI ILMU PENGETAHUAN BILA MEMILIKI: TUJUAN, METODE SENDIRI, RUANG LINGKUP KAJIAN DAN MANFAAT. PANCASILA TELAH MEMILIKI KEEMPAT PERSYARATAN TERSEBUT AKSIOLOGI PANCASILA AKSIOLOGI DIARTIKAN SEBAGAI TEORI NILAI YANG BERKAITAN DENGAN KEGUNAAN DARI ILMU PENGETAHUAN YANG DIPEROLEH. KONSEP ILMIAH PANCASILA YANG SECARA FILOSOFIS BERSIFAT ABSTRAK, MENJELMA DALAM BENTUK KONKRIT YANG BERUPA BUTIR-BUTIR NILAI DARI TIAP-TIAP SILA DALAM WUJUD PENGAMALANNYA

PENGERTIAN PANCASILA SECARA FILSAFATI MERUPAKAN HASIL BERPIKIR YANG SE DALAM-DALAMNYA DARI BANGSA INDONESIA YANG DIANGGAP,DIPERCAYA DAN DIYAKINI SEBAGAI SUATU KENYATAAN, NORMA ATAU NILAI YANG DIANGGAP PALING BENAR,PALING ADIL, BIJAKSANA,COCOK,BAIK DAN SESUAI BAGI BANGSA INDONESIA PANCASILA SEBAGAI DASAR FILSAFAT NKRI PENGERTIAN : PANCASILA MERUPAKAN SUATU DASAR NILAI DAN NORMA UNTUK MENGATUR PEMERINTAHAN NEGARA ATAU DENGAN KATA LAIN PANCASILA MERUPAKAN SUATU DASAR UNTUK MENGATUR PENYELENGGARAAN NEGARA KONSEKWENSINYA : SELURUH PELAKSANAAN DAN PENYELENGGARAAN NEGARA TERUTAMA SEGALA PER UNDANG-UNDANGAN TERMASUK PROSES REFORMASI DALAM SEGALA BIDANG DIJABARKAN DARI NILAI-NILAI PANCASILA. DENGAN DEMIKIAN PANCASILA MERUPAKAN SUMBER DARI SEGALA SUMBER HUKUM. PANCASILA MERUPAKAN SUMBER KAIDAH HUKUM NEGARA YANG SECARA KONSTITUSIONAL MENGATUR NEGARA RI BESERTA SELURUH UNSURNYA YAITU : RAKYAT, WILAYAH DAN PEMERINTAHAN NEGARA

PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA PENGERTIAN ETIKA - ETIKA MERUPAKAN SALAH SATU CABANG FILSAFAT YANG BERKAITAN DENGAN MORALITAS TINGKAH LAKU MANUSIA

ETIKA MERUPAKAN CABANG FILSAFAT YANG MEMBICARAKAN TINGKAH LAKU MANUSIA YANG DILAKUKAN DENGAN SADAR DILIHAT DARI SUDUT BAIK BURUKNYA ETIKA JUGA DIPANDANG SEBAGAI SARANA ORIENTASI MANUSIA BAGI USAHA MANUSIA UNTUK MENJAWAB SUATU PERTANYAAN YANG AMAT FUNDAMENTAL YAITU BAGAIMANA SAYA HARUS HIDUP DAN BERTINDAK

KLASIFIKASI ETIKA : - ETIKA DISKRIPTIF - ETIKA NORMATIF - ETIKA INDIVIDUAL - ETIKA SOSIAL PENGERTIAN DAN HUBUNGAN NILAI, NORMA DAN MORAL PENGERTIAN NILAI : - NILAI ADALAH KEMAMPUAN YANG DIPERCAYAI ADA DAN MELEKAT PADA SUATU BENDA UNTUK MEMUASKAN MANUSIA - NILAI DAPAT DIARTIKAN SEBAGAI SESUATU YANG DIANGGAP BERHARGA DAN BERGUNA BAGI KEHIDUPAN MANUSIA SERTA DIANGGAP BAIK - DALAM PANDANGAN FILSAFAT SESUATU DIANGGAP MEMPUNYAI NILAI APABILA SESUATU ITU BERGUNA, BENAR, INDAH, BAIK, RELIGIUS DAN SEBAGAINYA. NOTONAGORO MEMBAGI NILAI MENJADI 3 MACAM : - NILAI MATERIAL - NILAI VITAL - NILAI KEROHANIAN a. NILAI KEBENARAN b. NILAI KEINDAHAN / ESTETIKA c. NILAI KEBAIKAN / NILAI MORAL d. NILAI RELIGIUS DALAM KAITAN DENGAN DERIVASI / PENJABARANNYA - NILAI DASAR - NILAI INSTRUMENTAL - NILAI PRAKSIS PENGERTIAN NORMA - NORMA ADALAH KETENTUAN YANG HARUS DIPATUHI DALAM MENJALANKAN KEHIDUPAN - NORMA BERLAKU DALAM SEMUA LAPANGAN KEHIDUPAN - NORMA MERUPAKAN KAIDAH,PETUNJUK,PANDUAN,TATANAN DAN KENDALI TERHADAP TINGKAH LAKU MANUSIA SEBAGAI ANGGOTA MASYARAKAT - BIASANYA NORMA DISESUAIKAN DENGAN KEBIASAAN DAN ADAT ISTIADAT MASYARAKAT SETEMPAT - NORMA JUGA DIPENGARUHI OLEH KEYAKINAN AGAMA YANG DIANUT WARGA MASYARAKAT NORMA YANG BERLAKU PADA MASYARAKAT: - NORMA AGAMA - NORMA KESUSILAAN - NORMA KESOPANAN - NORMA HUKUM BERDASARKAN KEKUATAN MENGIKATNYA: - CARA ( USAGE )

KEBIASAAN ( FOLKWAYS ) TATA KELAKUAN ( MORES ) ADAT ISTIADAT ( CUSTOM )

NORMA-NORMA YANG DISEBUTKAN DIATAS BERLAKU DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT DAN HARUS DIPATUHI OLEH SEMUA ANGGOTA MASYARAKAT. DENGAN MEMATUHI NORMA-NORMA, MAKA KEHIDUPAN MASYARAKAT DAPAT BERLANGSUNG DALAM SUASANA NYAMAN, AMAN, DAMAI, TERTIB DAN TENTRAM. PENGERTIAN MORAL - MORAL BERASAL DARI KATA MORES YANG ARTINYA KESUSILAAN, TABIAT, KELAKUAN - MORAL ADALAH AJARAN TENTANG HAL BAIK DAN BURUK YANG MENYANGKUT TINGKAH LAKU DAN PERBUATAN MANUSIA - MAKNA MORAL YANG TERKANDUNG DALAM KEPRIBADIAN SESEORANG ITU TERCERMIN DALAM TINGKAH LAKUNYA MORAL MEMILIKI KETERKAITAN YANG SANGAT ERAT DENGAN ETIKA. PERBEDAANNYA : MORAL MERUPAKAN SUATU AJARAN, WEJANGAN, PATOKAN DAN KUMPULAN PERATURAN BAIK TERTULIS MAUPUN TIDAK TERTULIS TENTANG BAGAIMANA MANUSIA HARUS HIDUP DAN BERTINDAK SUPAYA MENJADI ORANG YANG BAIK ETIKA MERUPAKAN CABANG FILSAFAT YAITU SUATU PEMIKIRAN KRITIS DAN MENDASAR TENTANG AJARAN-AJARAN DAN PANDANGANPANDANGAN MORAL

HUBUNGAN NILAI, NORMA, DAN MORAL NILAI, NORMA, DAN MORAL ADALAH TIGA HAL YANG SALING BERKAITAN DAN TIDAK BISA DILEPASKAN DARI KEHIDUPAN MANUSIA DALAM BERBAGAI ASPEK. NORMA-NORMA MORAL MERUPAKAN PENJABARAN DARI NILAI-NILAI YANG BERLAKU DI MASYARAKAT, SEHINGGA MORAL BERKEDUDUKAN SEBAGAI PENILAI SIKAP DAN PERILAKU MANUSIA NILAI-NILAI YANG DIKANDUNG PANCASILA : NILAI DAN JIWA RELIGIUS NILAI DAN JIWA KEMANUSIAAN NILAI DAN JIWA PERSATUAN NILAI DAN JIWA KERAKYATAN NILAI DAN JIWA YANG BERKEADILAN SOSIAL PANCASILA SEBAGAI SUMBER ETIKA POLITIK NKRI NILAI-NILAI YANG TERKANDUNG DALAM SETIAP SILA PANCASILA MENJADI SUMBER ETIKA POLITIK YANG HARUS SELALU MEWARNAI DAN DIAMALKAN DALAM KEHIDUPAN POLITIK BANGSA INDONESIA BAIK RAKYAT MAUPUN PENGUASA OLEH KARENA ITU DAPAT DIKATAKAN KEHIDUPAN POLITIK DAPAT DINILAI ETIS, JIKA SELALU BERPIJAK PADA KETUHANAN YANG MAHA ESA, KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB, PERSATUAN INDONESIA, KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAH KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN/PERWAKILAN SERTA SELALU DITUJUKAN UNTUK MENCAPAI KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA

II. PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI PENGERTIAN IDEOLOGI BERASAL DARI KATA IDEO CITA-CITA LOGOS ILMU,PENGETAHUAN,PAHAM IDEOLOGI : SUATU PENGETAHUAN/ILMU/PAHAM TENTANG CITA-CITA BEBERAPA DEFINISI KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA 1. KUMPULAN KONSEP BERSISTEM YANG DIJADIKAN ASAS PENDAPAT YANG MEMBERIKAN ARAH DAN TUJUAN UNTUK KELANGSUNGAN HIDUP 2. CARA BERPIKIR SESEORANG ATAU SUATU GOLONGAN 3. PAHAM,TEORI DAN TUJUAN YANG BERPADU MERUPAKAN SUATU KESATUAN PROGRAM RIBERU IDEOLOGI ADALAH SISTEM PAHAM ATAU SEPERANGKAT PEMIKIRAN YANG MENYELURUH,YANG BERCITA-CITA MENJELASKAN DUNIA DAN SEKALIGUS MENGUBAHNYA SHARIATI IDEOLOGI ADALAH ILMU TENTANG KEYAKINAN DAN CITA-CITA YANG DIANUR OLEH KELOMPOK TERTENTU, KELAS SOSIAL TERTENTU,ATAU SUATU BANGSA DAN RAS TERTENTU DENGAN DEMIKIAN IDEOLOGI DAPAT DIARTIKAN SEBAGAI SISTEM PAHAM MENGENAI DUNIA YANG MENGANDUNG TEORI PERJUANGAN DAN DIANUT KUAT OLEH PARA PENGIKUTNYA MENUJU CITA-CITA SOSIAL TERTENTU DALAM KEHIDUPAN UNSUR-UNSUR IDEOLOGI 1. PANDANGAN YANG KOMPREHENSIF MANUSIA,DUNIA DAN ALAM SEMESTA DALAM KEHIDUPAN 2. RENCANA PENATAAN SOSIAL POLITIK BERDASARKAN PAHAM TERSEBUT 3. KESADARAN DAN PENCANANGAN DALAM BENTUK PERJUANGAN MELAKUKAN PERUBAHAN-PERUBAHAN BERDASARKAN PAHAM RENCANA DARI IDEOLOGI TERSEBUT 4. USAHA MENGARAHKAN MASYARAKAT UNTUK MENERIMA IDEOLOGI TERSEBUT YANG MENUNTUT LOYALITAS DAN KETERLIBATAN PARA PENGIKUTNYA 5. USAHA MEMOBILISASI SELUAS MUNGKIN PARA KADER DAN MASSA YANG AKAN MENJADI PENDUKUNG IDEOLOGI TERSEBUT

FUNGSI IDEOLOGI 1. MEMBERIKAN LEGITIMASI DAN RASIONALISASI TERHADAP PERILAKU DAN HUBUNGANHUBUNGAN SOSIAL DALAM MASYARAKAT 2. SEBAGAI DASAR ATAU ACUAN POKOK BAGI SOLIDARITAS SOSIAL DALAM KEHIDUPAN KELOMPOK DAN MASYARAKAT 3. MEMBERIKAN MOTIVASI BAGI PARA INDIVIDU MENGENAI POLA-POLA TINDAKAN YANG PASTI DAN HARUS DILAKUKAN DIMENSI IDELOGI

1. DIMENSI REALITAS, DIMENSI INI MENCERMINKAN KEMAMPUAN IDEOLOGI UNTUK

MENGAGREGASIKAN DAN MENGADAPTASIKAN NILAI-NILAI YANG HIDUP DAN BERKEMBANG DALAM MASYARAKAT. IA MENCERMINKAN CITRA BAHWA DIRINYA SAMA DAN SEBANGUN (IDENTIK) DENGAN REALITAS YANG ADA DALAM MASYARAKAT 2. DIMENSI IDEALITAS,YAITU BAHWA KADAR ATAU KUALITAS IDEALISME YANG TERKANDUNG DIDALAMNYA MAMPU MENGGUGAH HARAPAN,OPTIMISME DAN MOTIVASI PARA PENDUKUNGNYA SEHINGGA GAGASAN-GAGASAN VITAL YANG TERKANDUNG DIDALAMNYA DIYAKINI AKAN DAPAT DIWUJUDKAN JADI KENYATAAN 3. DIMENSI FLEKSIBELITAS, DIMENSI INI MENCERMINKAN KEMAMPUAN SUATU IDEOLOGI DALAM MEMPENGARUHI DAN SEKALIGUS MENYESUAIKAN DIRI DENGAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MASYARAKATNYA JENIS-JENIS IDEOLOGI IDEOLOGI KLASIK MARXISME,KOMUNISME ,SOSIALISME SERINGKALI DIANGGAP SEBAGAI IDEOLOGI ATAU PAHAM YANG MEMILIKI AKAR PEMIKIRAN SAMA DAN SALING BERKAITAN,YAITU PADA PERJUANGAN PEMBEBASAN KAUM BURUH DAN PENGHAPUSAN HAK-HAK MILIK PRIBADI ATAS ALAT-ALAT PRODUKSI LIBERALISME DAN KAPITALISME LIBERALISME ADALAH PAHAM YANG MENUNTUT KEBEBASAN BAGI INDIVIDU MANUSIA SEDANGKAN KAPITALISME DAPAT DIKATAKAN SEBAGAI LIBERALISME DIBIDANG EKONOMI

IDEOLOGI KONTEMPORER FEMINISME ADALAH PAHAM DAN GERAKAN YANG MENUNTUT HAK YANG SEPENUHNYA SAMA ANTARA KAUM PEREMPUAN DAN LAKI-LAKI PLURALISME ADALAH PERSPEKTIF PEMIKIRAN ATAU GERAKAN YANG INGIN MENGHAPUSKAN SEKAT-SEKAT PRIMORDIALISME DALAM POLA DAN PROSES INTERAKSI SOSIAL MANUSIA DALAM KEHIDUPAN POSTMODERNISME PEMIKIRAN YANG MENENTANG SEGALA HAL YANG BERBAU KEMUTLAKAN DAN BAKU.

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL DAPAT DIARTIKAN SEBAGAI SUATU PEMIKIRAN YANG MEMUAT PANDANGAN DASAR DAN CITA-CITA MENGENAI SEJARAH,MANUSIA,MASYARAKAT, HUKUM DAN NEGARA INDONESIA YANG BERSUMBER DARI KEBUDAYAAN NASIONAL. PANCASILA MENJADI BASIS TEORI DALAM PENYELENGGARAAN NEGARA FUNGSI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI MENCAKUP: PERTAMA,PANCASILA DAPAT MEMBERIKAN LEGITIMASI DAN RASIONALISASI TERHADAP PERILAKU DAN HUBUNGAN-HUBUNGAN SOSIAL DALAM MASYARAKAT

KEDUA,PANCASILA MERUPAKAN DASAR ATAU ACUAN POKOK BAGI SOLIDARITAS SOSIAL DALAM KEHIDUPAN KELOMPOK ATAU MASYARAKAT KETIGA,PANCASILA DAPAT MEMBERIKAN MOTIVASI UNTUK BERTINDAK SECARA INDIVIDUAL. ATAU SECARA RINGKAS DAPAT DIKATAKAN BAHWA PANCASILA MERUPAKAN SALAH SATU UNSUR PENGIKAT ATAU PEMERSATU BANGSA INDONESIA. PANCASILA SEBAGAI IDEOLIGI BERPERAN BESAR DALAM MENJAGA INTEGRASI NASIONAL AGAR DAPAT BERFUNGSI SEPENUHNYA SEBAGAI IDEOLOGI,PANCASILA HARUS MENCERMINKAN 3 DIMENSI

1. PANCASILA BENAR-BENAR MENCERMINKAN REALITAS YANG HIDUP DAN BERKEMBANG

DALAM MASYARAKAT INDONESIA. PANCASILA DIRUMUSKAN DENGAN CARA MENGAGREGASIKAN NILAI-NILAI LUHUR YANG TERDAPAT DALAM AJARAN AGAMA DAN KEBUDAYAAN BANGSA 2. KUALITAS IDEALISME YANG TERKANDUNG DIDALAM PANCASILA MAMPU MENGGUGAH HARAPAN,MEMBERIKAN OPTIMISME DAN MOTIVASI KEPADA BANGSA INDONESIA 3. PANCASILA HARUS MEMILIKI SIFAT FLEKSIBEL, LUWES DAN TERBUKA BAGI INTERPRETASI BARU,SEHINGGA TETAP AKTUAL DAN FUNGSIONAL DALAM MENGANTISIPASI SETIAP TUNTUTAN ZAMAN,TANPA HANYUT DAN TENGGELAM DALAM ARUS PERUBAHAN YANG TIDAK TERARAH PANCASILA ADALAH IDEOLOGI TERBUKA ARTINYA: 1. DAPAT BERINTERAKSI DENGAN PERKEMBANGAN ZAMAN DAN ADANYA DINAMIKA SECARA INTERNAL 2. PANDANGAN HIDUP BANGSA YANG MEMPUNYAI NILAI DASAR YANG BERSIFAT TETAP DAN NILAI INSTRUMENTAL YANG DINAMIS IMPLIKASINYA: 1. PENERIMAAN NILAI-NILAI BARU HARUS BERPEGANG TEGUH PADA NILAI DASAR PANCASILA 2. ADA BATAS KETERBUKAAN YANG TIDAK BOLEH DILANGGAR,YAITU - STABILITAS NASIONAL - LARANGAN TERHADAP IDEOLOGI MARXISME,LENINISME ,KOMUNISME - MENCEGAH BERKEMBANGNYA PAHAM LIBERALISME - LARANGAN TERHADAP PANDANGAN EKSTRIM YANG MENGGELISAHKAN MASYARAKAT - PENCIPTAAN NORMA BARU HARUS MELALUI KONSENSUS PERBEDAAN PANCASILA DENGAN LIBERALISME DAN KOMUNISME PANCASILA 1. BERTUJUAN MEMBENTUK MASYARAKAT ADIL MAKMUR DALAM KEHIDUPAN MATERIAL DAN SPIRITUAL 2. KEDAULATAN ADA DITANGAN RAKYAT 3. ASAS PEREKONOMIAN ADALAH KEKELUARGAAN 4. PERSAMAAN KEDUDUKAN,HAK DAN KEWAJIBAN BAGI SETIAP WARGANEGARA INDONESIA 5. MENGAKUI DAN MELINDUNGI HAK-HAK ASASI MANUSIA DAN WARGA NEGARA

6. KEBENARAN TERTINGGI DALAM PANCASILA ADALAH KEBENARAN TUHAN MELALUI

WAHYUNYA, TIDAK MEMBENARKAN MASYARAKATNYA UNTUK TIDAK PERCAYA KEPADA TUHAN YME 7. MANUSIA DIHORMATI KARENA KODRATNYA SEBAGAI MANUSIA LIBERALISME 1. 2. 3. 4. 5. 6. TUJUANNYA MEWUJUDKAN MASYARAKAT LIBERAL NEGARA MERUPAKAN SARANA UNTUK MENCAPAI TUJUAN SEBAGIAN BESAR KEKAYAAN DAN ALAT-ALAT PRODUKSI BERADA DITANGAN INDIVIDU KESEJAHTERAAN SOSIAL MENJADI TANGGUNG JAWAB MASYARAKAT UMUM MENJAMIN DAN MELINDUNGI HAK-HAK ASASI MANUSIA MEMBERI KEBEBASAN PADA MASYARAKATNYA UNTUK MEMELUK AGAMA NAMUN JUGA KEBEBASAN UNTUK TIDAK PERCAYA PADA TUHAN 7. PEMERINTAH TIDAK MENCAMPURI URUSAN PRIBADI WARGANYA KOMUNISME 1. 2. 3. 4. BERTUJUAN MEMBENTUK MASYARAKAT KOMUNIS YANG TANPA KELAS HANYA MENGENAL SISTEM PARTAI TUNGGAL (PARTAI KOMUNIS) SISTEMPEREKONOMIAN BERSIFAT TOTALITER HANYA MENGENAL SISTEM KELOMPOK TUNGGAL YAITU KELOMPOK YANG MENDUKUNG PEMERINTAH 5. MENGABAIKAN HAK MILIK PERSEORANGAN, TIDAK MENGAKUI HAK ATAS KEBEBASAB 6. SIFATNYA ATHEIS, TIDAK MENGIMANI TUHAN 7. KURANG MENGHARGAI MANUSIA SEBAGAI INDIVIDU, HANYA DIANGGAP MESIN

III. PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN BERMASYARAKAT; BERBANGSA DAN BERNEGARA ARTI PARADIGMA - KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA SEPERANGKAT UNSUR BAHASA YANG SEBAGIAN BERSIFAT TETAP DAN YANG SEBAGIAN BERUBAH-UBAH - THOMAS S. KHUN (TOKOH YANG MENGEMBANGKAN ISTILAH PARADIGMA) ASUMSI-ASUMSI TEORITIS YANG UMUM YANG MERUPAKAN SUMBER HUKUM, METODE SERTA CARA PENERAPAN DALAM ILMU PENGETAHUAN SEHINGGA SANGAT MENENTUKAN SIFAT,CIRI DAN KARAKTER ILMU PENGETAHUAN TERSEBUT - KESIMPULAN SECARA SEDERHANA PARADIGMA DAPAT DIKATAKAN SEBAGAI KERANGKA BERPIKIR, MODEL DALAM TEORI ILMU PENGETAHUAN A. PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA PEMBANGUNAN DALAM SEGALA ASPEK PEMBANGUNAN NASIONAL HARUS BERLANDASKAN PADA NILAINILAI YANG TERKANDUNG DALAM PANCASILA. PEMBANGUNAN TIDAK HANYA DIARAHKAN UNTUK MENCAPAI KEMAJUAN DALAM BIDANG FISIK SAJA, MELAINKAN HARUS MENCAKUP PULA DALAM MENINGKATKAN KUALITAS SUMBERDAYA MANUSIA SECARA JASMANI DAN ROHANI B. PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA REFORMASI GERAKAN REFORMASI YANG BERLANGSUNG DI INDONESIA HARUS MERUPAKAN GERAKAN REFORMASI YANG BERPERSPEKTIF PANCASILA, TIDAK BOLEH MENYIMPANG DARI NILAI-NILAI FUNDAMENTAL NEGARA YANG TERKANDUNG DALAM PANCASILA. TANPA ADANYA SUATU DASAR NILAI YANG JELAS, GERAKAN REFORMASI AKAN MENGARAH PADA SUATU DISINTEGRASI, ANARKHISME, BRUTALISME YANG PADA AKHIRNYA AKAN MENGARAH PADA KEHANCURAN BANGSA DAN NEGARA. JADI PANCASILA HARUS MENJADI PARADIGMA REFORMASI SEBAB PANCASILA MERUPAKAN SUMBER NILAI YANG MEMILIKI SIFAT REFORMATIF,ARTINYA MEMILIKI ASPEK PELAKSANAAN YANG SENANTIASA MAMPU MENYESUAIKAN DIRI DENGAN DINAMIKA ASPIRASI MASYARAKAT DALAM MENGANTISIPASI PERUBAHAN ZAMAN C. PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA PEMBANGUNAN IPTEK DALAM PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI, PANCASILA HARUS DIJADIKAN SUMBER NILAI, KERANGKA BERPIKIR SERTA DASAR MORALITAS DEMI KESEJAHTERAAN MANUSIA D. PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA IPOLEKSOSBUDHANKAM 1. BIDANG IDEOLOGI PANCASILA HARUS DIPANDANG SEBAGAI IDEOLOGI YANG DINAMIS YANG DAPAT MENANGKAP TANDA-TANDA PERKEMBANGAN DAN PERUBAHAN ZAMAN 2. BIDANG POLITIK PEMBANGUNAN POLITIK NEGARA TERUTAMA DALAM PROSES REFORMASI HARUS MENDASARKAN MORALITAS SEBAGAIMANA TERTUAN DALAM NILAI-NILAI PANCASILA, SEHINGGA PRAKTEK-PRAKTEK POLITIK YANG MENGHALALKAN SEGALA CARA HARUS DIAKHIRI

3. BIDANG EKONOMI PERWUJUDAN PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA BIDANG EKONOMI ADALAH SENANTIASA MENDASARKAN PADA PEMIKIRAN UNTUK MENGEMBANGKAN DIRI ATAS DASAR MORALITAS KEMANUSIAAN DAN KETUHANAN 4. BIDANG SOSIAL BUDAYA PANCASILA HARUS DIJADIKAN SEBAGAI DASAR MORALITAS UTAMA UNTUK MENYELENGGARAKAN PROSES PEMBANGUNAN SOSIAL BUDAYA 5. BIDANG PERTAHANAN KEAMANAN PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA INDONESIA DAPAT TERWUJUD SALAH STUNYA DENGAN ADANYA SISTEM PERTAHANAN DAN KEAMANAN NEGARA. OLEH KARENA ITU PEMBANGUNAN DALAM BIDANG HANKAM MUTLAK HARUS BERLANDASKAN PADA NILAI-NILAI PANCASILA AKTUALISASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN

AKTUALISASI SECARA OBYEKTIF MELAKSANAKAN PANCASILA DALAM ASPEK PENYELENGGARAAN NEGARA MELIPUTI BIDANG EKSEKUTIF, LEGISLATIF, YUDIKATIF SERTA BIDANG KEHIDUPAN LAINNYA. AKTUALISASI SECARA SUBYEKTIF PELAKSANAAN PANCASILA OLEH SETIAP PRIBADI, PERSEORANGAN, WARGANEGARA DAN PENDUDUK. HAL INI DITENTUKAN OLEH KESADARAN, KETAATAN DAN KESIAPAN INDIVIDU UNTUK MENGAMALKAN PANCASILA.

AKTUALISASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN KAMPUS MERUPAKAN REALISASI PENJABARAN NILAI-NILAI PANCASILA DALAM BENTUK NORMANORMA DALAM SETIAP ASPEK KEHIDUPAN KAMPUS TRI DHARMA PERGURUAN TINGGI 1. PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN SEBAGAI BANGSA YANG MEMILIKI PANDANGAN HIDUP PANCASILA, PERGURUAN TINGGI HARUS BERUPAYA MENJADIKAN DIRINYA SEBAGAI TEMPAT PENGAKTUALISASIAN DAN PENGEMBANGAN NILAI-NILAI PANCASILA, SEHINGGA LULUSAN YANG DIHASILKAN AKAN MENJADI LULUSAN YANG BERMORAL KETUHANAN DAN KEMANUSIAAN. OLEH KARENA ITU PENGEMBANGAN ILMU DI PERGURUAN TINGGI TIDAK BEBAS NILAI, MELAINKAN SENANTIASA TERIKAT DENGAN NILAI-NILAI PANCASILA 2. PENELITIAN DALAM MELAKSANAKAN TUGASNYA SEBAGAI LEMBAGA PENELITI, PERGURUAN TINGGI TIDAK BISA MELEPASKAN DIRI DARI PANCASILA. KEGIATAN PENELITIAN YANG DILAKUKAN OLEH PENELITI ( MAHASISWA ATAUPUN DOSEN ) HARUS SELALU BERLANDASKAN PADA NILAI-NILAI PANCASILA. ARTINYA PENELITI HARUS BERMORAL KETUHANAN DAN MENGABDIKAN DIRI PADA NILAI-NILAI KEMANUSIAAN 3. PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

AKTUALISASI PENGABDIAN PADA MASYARAKAT OLEH PERGURUAN TINGGI PADA HAKEKATNYA DITUJUKAN UNTUK MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN UMAT MANUSIA. HAL INI MENJADIKAN AKTUALISASI PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT MERUPAKAN SUATU BENTUK AKTUALISASI PANCASILA, KARENA KEGIATAN INI DIJIWAI OLEH KETUHANAN DAN KEMANUSIAAN SEBAGAIMANA TERKANDUNG DALAM PANCASILA BUDAYA AKADEMIK MASYARAKAT ILMIAH ADALAH MASYARAKAT YANG SELALU MENGEMBANGKAN BUDAYA AKADEMIK, YANG MELIPUTI KEGIATAN BERSIKAP: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. KRITIS KREATIF OBYEKTIF ANALITIS KONSTRUKTIF DINAMIS DIALOGIS MENERIMA KRITIK MENGHARGAI PRESTASI AKADEMIK BEBAS DARI PRASANGKA MENGHARGAI WAKTU MEMILIKI DAN MENJUNJUNG TINGGI TRADISI ILMIAH BERORIENTASI KE MASA DEPAN KESEJAWATAN/KEMITRAAN

BUDAYA AKADEMIK TERCERMIN JUGA DALAM FUNGSI-FUNGSI BELAJAR YAITU: 1. FUNGSI KOGNITIF 2. FUNGSI AFEKTIF 3. FUNGSI MOTORIK KESIMPULAN BUDAYA AKADEMIK YANG DIKEMBANGKAN OLEH SETIAP PERGURUAN TINGGI DI INDONESIA HARUS BERCIRIKAN KEPRIBADIAN BANGSA DAN NEGARA INDONESIA SENDIRI YANG TERCERMIN DALAM RUMUSAN PANCASILA YAITU BERMORAL KETUHANAN YANG MENJUNJUNG TINGGI NILAI-NILAI KEMANUSIAAN KAMPUS SEBAGAI MORAL FORCE PENGEMBANGAN HUKUM DIHARAPKAN PERGURUAN TINGGI DAPAT MELAKUKAN PENGEMBANGAN HUKUM MELALUI PEMBUKAAN FAKULTAS DAN PROGRAM STUDI HUKUM, PEMBENTUKAN PUSAT STUDI HUKUM ATAU LEMBAGA BANTUAN HUKUM YANG BERPERAN DALAM MELAKUKAN PENELITIAN DAN PUBLIKASI HUKUM DAN MEMBERI PELAYANAN BANTUAN PENYELESAIAN MASALAH HUKUM PADA MASYARAKAT SERTA PENERAPAN BERBAGAI PERATURAN KAMPUS YANG MENDUKUNG PENGEMBANGAN HUKUM YANG ADIL DAN BIJAKSANA BAGI SEMUA CIVITAS AKADEMIKANYA KAMPUS SEBAGAI MORAL FORCE PENGEMBANGAN HAK ASASI MANUSIA KAMPUS YANG MEMPUNYAI KOMITMEN PADA PROSES PENEGAKAN HUKUM DAN PEMAJUAN HAK ASASI MANUSIA (HAM) BAGI SEMUA WARGANEGARA PERLU SENANTIASA

MENUNJUKKAN TANGGUNG JAWABNYA UNTUK MEMAJUKAN NILAI-NILAI DEMOKRASI DAN MENJUNJUNG TINGGI NILAI-NILAI HAK ASASI MANUSIAN IV. IDENTITAS NASIONAL UNGKAPAN NILAI-NILAI BUDAYA SUATU BANGSA YANG BERSIFAT KHAS YANG MEMBEDAKANNYA DARI BANGSA YANG LAIN UNSUR YANG TERKANDUNG DALAM IDENTITAS NASIONAL POLA PERILAKU LAMBANG-LAMBANG ALAT-ALAT PERLENGKAPAN TUJUAN YANG INGIN DICAPAI IDENTITAS NASIONAL

UNSUR PEMBENTUK IDENTITAS NASIONAL SEJARAH KEBUDAYAAN SUKU BANGSA AGAMA BAHASA

FENOMENA GLOBALISASI MENGGUGAH KESADARAN NASIONAL UNTUK MEMPERTEGAS IDENTITAS DIRI SEBAGAI SUATU BANGSA GLOBALISASI PERUBAHAN SOSIAL DALAM BENTUK SEMAKIN BERTAMBAHNYA KETERKAITAN MASYARAKAT DENGAN FAKTOR-FAKTOR YANG TERJADI AKIBAT TIMBULNYA TRANSKULTURASI DAN PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MODERN GLOBALISASI SERING DIIDENTIKKAN DENGAN INTERNASIONALISASI, LIBERALISASI, UNIVERSALISASI, WESTERNISASI, DETERITORIALISASI

NASIONALISME 1. PAHAM (AJARAN) UNTUK MENCINTAI BANGSA DAN NEGARA SENDIRI 2. KESADARAN KEANGGOTAAN DALAM SUATU BANGSA YANG SECARA POTENSIAL ATAU AKTUAL BERSAMA-SAMA MENCAPAI, MEMPERTAHANKAN, DAN MENGABADIKAN IDENTITAS,INTEGRITAS,KEMAKMURAN,DAN KEKUATAN BANGSA ITU,YAKNI SEMANGAT KEBANGSAAN IDENTITAS NASIONAL YANG BERBASIS PADA MASYARAKAT MULTIKULTUR SANGAT RELEVAN BAGI PENEGASAN KEMBALI IDENTITAS NASIONAL BANGSA INDONESIA YANG INKLUSIF DAN

TOLERAN DENGAN TETAP MENGAKAR PADA IDENTITASNYA YANG MAJEMUK SEBAGAIMANA TEREFLEKSI DALAM KONSEP DASAR NEGARA PANCASILA MULTIKULTURALISME PADA INTINYA ADALAH KESEDIAAN MENERIMA KELOMPOK LAIN SECARA SAMA SEBAGAI KESATUAN TANPA MEMPERDULIKAN PERBEDAAN BUDAYA,ETNIK,GENDER BAHASA MAUPUN AGAMA KONSEP MASYARAKAT MULTIKULTUR TAMPAKNYA MASIH RELEVAN DENGAN KONSEP DASAR NEGARA PANCASILA PANCASILA PENCAPAIAN DEMOKRASI PALING PENTING YANG DIHASILKAN PARA PENDIRI BANGSA (FOUNDING FATHERS) SEBUAH KONSENSUS NASIONAL BANGSA INDONESIA YANG MAJEMUK MERUPAKAN BINGKAI KEMAJEMUKAN INDONESIA MERUPAKAN SIMBOL PERSATUAN DAN KESATUAN INDONESIA DIMANA NILAI-NILAI DAN PANDANGAN IDEOLOGI TERPAUT DALAM SEBUAH TITIK PERTEMUAN YANG MENJADI LANDASAN BERSAMA DALAM KEHIDUPAN SEBAGAI SEBUAH BANGSA

FAKTOR YANG MEMBUAT PANCASILA TIDAK RELEVAN SAAT INI PANCASILA TERLANJUR TERCEMAR KARENA PERNAH DIJADIKAN SEBAGAI ALAT POLITIK UNTUK MEMPERTAHANKAN STATUS QUO KEKUASAAN LIBERALISASI POLITIK DENGAN PENGHAPUSAN KETENTUAN PANCASILA SEBAGAI SATU-SATUNYA ASAS ORGANISASI MENGAKIBATKAN PANCASILA TIDAK LAGI MENJADI COMMON PLATFORM DALAM KEHIDUPAN POLITIK DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH SEDIKIT BANYAK MENDORONG PENGUATAN SENTIMEN KEDAERAHAN

MEMPERTIMBANGKAN POSISI KRUSIAL PANCASILA,PERLU DILAKUKAN REVITALISASI MAKNA,PERAN DAN POSISI PANCASILA BAGI MASA DEPAN INDONESIA SEBAGAI NEGARA MODERN REHABILITASI DAN REJUVENASI PANCASILA REJUVENASI DAPAT DILAKUKAN DENGAN MENJADIKAN PANCASILA SEBAGAI WACANA PUBLIK SEKALIGUS PENILAIAN KEMBALI ATAS PEMAKNAAN PANCASILA SELAMA INI UNTUK KEMUDIAN MENGHASILKAN PEMAKNAAN DAN PEMIKIRAN BARU

BEBERAPA BENTUK IDENTITAS NASIONAL INDONESIA 1. BAHASA NASIONAL,BAHASA INDONESIA 2. BENDERA SANG MERAH PUTIH 3. LAGU KEBANGSAAN INDONESIA RAYA 4. LAMBANG NEGARA,GARUDA PANCASILA 5. SEMBOYAN NEGARA, BHINEKA TUNGGAL IKA 6. DASAR FALSAFAH NEGARA,PANCASILA 7. KONSTITUSI/HUKUM DASAR NEGARA, UUD 1945 8. BENTUK NEGARA,NKRI 9. KONSEP WAWASAN NUSANTARA 10. KEBUDAYAAN DAERAH YANG TELAH DITERIMA SEBAGAI KEBUDAYAAN NASIONAL

V. HAK DAN KEWAJIBAN WARGANEGARA PENGERTIAN WARGANEGARA DAN KEWARGANEGARAAN WARGANEGARA WARGA ATAU ANGGOTA SUATU NEGARA TERJEMAHAN DARI KATA CITIZEN,YANG ARTINYA: - WARGANEGARA - PETUNJUK DARI SEBUAH KOTA - SESAMA WARGANEGARA,SESAMA PENDUDUK,ORANG SETANAH AIR - BAWAHAN ATAU KAWULA DENGAN MEMILIKI STATUS SEBAGAI WARGANEGARA, ORANG MEMILIKI HUBUNGAN DENGAN NEGARA. HUBUNGAN ITU TERCERMIN DALAM HAK DAN KEWAJIBAN KEWARGANEGARAAN KEANGGOTAAN YANG MENUNJUKKAN HUBUNGAN ATAU IKATAN ANTARA NEGARA DENGAN WARGANEGARA PENGERTIAN KEWARGANEGARAAN DIBEDAKAN MENJADI DUA,YAITU

KEWARGANEGARAAN DALAM ARTI YURIDIS DAN SOSIOLOGIS -DALAM ARTI YURIDIS DITANDAI DENGAN ADANYA IKATAN HUKUM -DALAM ARTI SOSIOLOGIS DITANDAI DENGAN IKATAN EMOSIONAL KEWARGANEGARAAN DALAM ARTI FORMIL DAN MATERIIL -DALAM ARTI FORMIL MENUNJUK PADA TEMPAT KEWARGANEGARAAN -DALAM ARTI MATERIIL MENUNJUK PADA AKIBAT HUKUM DAN STATUS KEWAGANEGARAAN,YAITU ADANYA HAK DAN KEWAJIBAN

KEDUDUKAN WARGANEGARA DALAM NEGARA HUBUNGAN DAN KEDUDUKAN WARGANEGARA INI BERSIFAT KHUSUS, SEBAB HANYA MEREKA YANG MENJADI WARGANEGARALAH YANG MEMILIKI HUBUNGAN TIMBAL BALIK DENGAN NEGARANYA PENENTUAN WARGANEGARA DARI SISI KELAHIRAN A. ASAS IUS SOLI KEWARGANEGARAAN SESEORANG DITENTUKAN DARI TEMPAT KELAHIRAN B. ASAS IUS SANGUINIS KEWARGANEGARAAN SESEORANG DITENTUKAN BERDASAR KETURUNAN DARI ASPEK PERKAWINAN

A. ASAS PERSAMAAN HUKUM DIDASARKAN PANDANGAN BAHWA SUAMI ISTRI

ADALAH SUATU IKATAN YANG TIDAK TERPECAH SEBAGAI INTI DARI MASYARAKAT B. ASAS PERSAMAAN DERAJAT BERASUMSI BAHWA SUATU PERKAWINAN TIDAK MENYEBABKAN PERUBAHAN STATUS KEWARGANEGARAAN SUAMI ATAU ISTRI WARGANEGARA INDONESIA PASAL 26 UUD 1945 1. YANG MENJADI WARGANEGARA ADALAH ORANG-ORANG BANGSA INDONESIA ASLI DAN ORANG-ORANG LAIN YANG DISAHKAN DENGAN UNDANG-UNDANG SEBAGAI WARGANEGARA 2. PENDUDUK ADALAH WARGANEGARA INDONESIA DAN ORANG ASING YANG BERTEMPAT TINGGAL DI INDONESIA 3. HAL-HAK MENGENAI WARGANEGARA DAN PENDUDUK DIATUR DENGAN UNDANGUNDANG ASAS-ASAS YANG DIPAKAI DALAM UU NO 12 TAHUN 2006 TENTANG KEWARGANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA MELIPUTI : 1. ASAS IUS SANGUINIS, YANG MENENTUKAN KEWARGANEGARAAN SESEORANG BERDASAR KETURUNAN 2. ASAS IUS SOLI,YANG MENENTUKAN KEWARGANEGARAAN BERDASAR NEGARA TEMPAT KELAHIRAN,YANG DIPERUNTUKKAN TERBATAS BAGI ANAK-ANAK SESUAI DENGAN KETENTUAN YANG BERLAKU 3. ASAS KEWARGANEGARAAN TUNGGAL,YAITU ASAS YANG MENENTUKAN SATU KEWARGANEGARAAN BAGI SETIAP ORANG 4. ASAS KEWARGANEGARAAN GANDA TERBATAS, YAITU ASAS YANG MENENTUKAN KEWARGANEGARAAN GANDA BAGI ANAK-ANAK SESUAI DENGAN KETENTUAN YANG BERLAKU PADA DASARNYA UU 12/2006 TIDAK MENGENAL KEWAGANEGARAAN GANDA (BIPATRIDE) ATAUPUN TANPA KEWARGANEGARAAN (APATRIDE) HAK DAN KEWAJIBAN WARGANEGARA INDONESIA WUJUD HUBUNGAN WARGANEGARA DENGAN NEGARA BERUPA PERANAN: 1. PERANAN PASIF ADALAH KEPATUHAN WN TERHADAP PERATURAN PER UU AN YANG BERLAKU 2. PERANAN AKTIF MERUPAKAN AKTIVITAS WN UNTUK TERLIBAT SERTA AMBIL BAGIAN DALAM KEHIDUPAN BERNEGARA 3. PERANAN POSITIF MERUPAKAN AKTIVITAS WN UNTUK MEMINTA PELAYANAN DARI NEGARA UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN HIDUP 4. PERANAN NEGATIF MERUPAKAN AKTIVITAS WN UNTUK MENOLAK CAMPUR TANGAN NEGARA DALAM PERSOALAN PRIBADI HAK DAN KEWAJIBAN WARGANEGARA INDONESIA TERCANTUM DALAM PASAL 27 S/D 34 UUD 1945

TIMBAL BALIK HAK DAN KEWAJIBAN WN DENGAN NEGARA 1. HAK NEGARA UNTUK DITAATI HUKUM DAN PEMERINTAHAN 2. HAK NEGARA UNTUK DIBELA 3. HAK NEGARA UNTUK MENGUASAI BUMI,AIR DAN KEKAYAAN UNTUK KEPENTINGAN RAKYAT 4. KEWAJIBAN NEGARA UNTUK MENJAMIN SISTEM HUKUM YANG ADIL 5. KEWAJIBAN NEGARA UNTUK MENJAMIN HAK ASASI WN 6. KEWAJIBAN NEGARA UNTUK MENGEMBANGKAN SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL UNTUK RAKYAT 7. KEWAJIBAN NEGARA UNTUK MEMBERI JAMINAN SOSIAL 8. KEWAJIBAN NEGARA UNTUK MEMBERI JAMINAN KEBEBASAN BERIBADAH

VI. POLITIK DAN STRATEGI KETATANEGARAAN PENGERTIAN POLITIK POLITIK BERASAL DARI BAHASA YUNANI : POLIS, YANG BERARTI KOTA YANG BERSTATAU NEGARA KOTA. DALAM BAHASA ARAB DIARTIKAN SEBAGAI SIYASAH YANG BERARTI STRATEGI. PADA UMUMYA DAPAT DIKATAKAN BAHWA POLITIK ADALAH BERMACAM-MACAM KEGIATAN DALAM SISTEM POLITIK YANG MENYANGKUT PROSES PENENTUAN DAN PELAKSANAAN DARI TUJUAN SISTEM POLITIK TERSEBUT KONSEP POLITIK MEMPUNYAI BANYAK ARTI ATAU MAKNA, TERGANTUNG DARI SUDUT PANDANG SI PEMBERI MAKNA ADA LIMA PANDANGAN TENTANG MAKNA KONSEP POLITIK (SURBAKTI, 1999), YAITU : 1. KLASIK MELIHAT POLITIK SEBAGAI ASOSIASI WARGANEGARA YANG BERFUNGSI MEMBICARAKAN DAN MENYELENGGARAKAN HAL-HAL YANG MENYANGKUT KEBAIKAN BERSAMA SELURUH ANGGOTA MASYARAKAT 2. KELEMBAGAAN MELIHAT POLITIK SEBAGAI HAL YANG BERKAITAN DENGAN PENYELENGGARAAN NEGARA 3. KEKUASAAN MELIHAT POLITIK SEBAGAI KEGIATAN MENCARI DAN MEMPERTAHANKAN KEKUASAAN DALAM MASYARAKAT 4. FUNGSIONALISME MEMANDANG POLITIK SEBAGAI KEGIATAN MERUMUSKAN DAN MELAKSANAKAN KEBIJAKAN UMUM 5. KONFLIK MELIHAT POLITIK SEBAGAI KONFLIK DALAM RANGKA MENCARI DAN MEMPERTAHANKAN SUMBER-SUMBER NILAI YANG DIANGGAP PALING BENAR SISTEM KETATANEGARAAN INDONESIA SISTEM KETATANEGARAAN INDONESIA MENURUT UUD 1945 ADALAH SBB: BENTUK NEGARA ADALAH KESATUAN BENTUK PEMERINTAHAN ADALAH REPUBLIK SISTEM PEMERINTAHAN ADALAH PRESIDENSIIL SISTEM POLITIK ADALAH DEMOKRASI ATAU KEDAULATAN RAKYAT

VII. TERDIRI DARI 2 KATA

DEMOKRASI

DEMOS, YANG BERARTI RAKYAT ATAU PENDUDUK SUATU TEMPAT CRATOS / CRATEIN, YANG BERARTI KEKUASAAN ATAU KEDAULATAN ARTI DEMOKRASI SUATU SISTEM PEMERINTAHAN DARI, OLEH DAN UNTUK RAKYAT DENGAN KATA LAIN , PEMERINTAHAN DEMOKRASI ADALAH PEMERINTAHAN DITANGAN RAKYAT, YANG MENGANDUNG PENGERTIAN 3 HAL:

1. PEMERINTAHAN DARI RAKYAT ( GOVERNMENT OF THE PEOPLE )

PEMERINTAHAN YANG SAH ADALAH PEMERINTAHAN YANG MENDAPAT PENGAKUAN DAN DUKUNGAN DAN DIDUKUNG MAYORITAS MASYARAKAT MELALUI MEKANISME DEMOKRASI,PEMILIHAN UMUM

2. PEMERINTAHAN OLEH RAKYAT ( GOVERNMENT BY THE PEOPLE )

SUATU PEMERINTAHAN MENJALANKAN KEKUASAANNYA ATAS NAMA RAKYAT, BUKAN ATAS DORONGAN PRIBADI ELITE NEGARA ATAU ELITE BIROKRASI DAN ATAU DALAM MENJALANKAN KEKUASAANNYA , PEMERINTAH BERADA DALAM PENGAWASAN RAKYAT ( SOCIAL CONTROL )

3. PEMERINTAHAN UNTUK RAKYAT ( GOVERNMENT FOR THE PEOPLE )

KEKUASAAN YANG DIBERIKAN OLEH RAKYAT KEPADA PEMERINTAH HARUS DIJALANKAN UNTUK KEPENTINGAN RAKYAT DEMOKRASI : NORMA-NORMA HIDUP BERSAMA TIDAK DATANG DENGAN TIBA-TIBA DARI LANGIT MERUPAKAN PROSES PANJANG MELALUI PEMBIASAAN, PEMBELAJARAN DAN PENGHAYATAN DUKUNGAN SOSIAL DAN LINGKUNGAN MUTLAK DIPERLUKAN KEBERHASILAN DEMOKRASI DITUNJUKKAN OLEH SEJAUH MANA DEMOKRASI SEBAGAI PRINSIP DAN ACUAN BERSAMA ANTAR WARGANEGARA DAN ANTARA WN DENGAN NEGARA DIJALANKAN DAN DIPATUHI KEDUA PIHAK

NORMA/UNSUR POKOK YANG DIBUTUHKAN OLEH TATANAN MASYARAKAT YANG DEMOKRATIS : ( NURCHOLIS MAJID ) 1. KESADARAN AKAN PLURALISME KESADARAN ATAS KEMAJEMUKAN HARUS DIWUJUDKAN DALAM SIKAP DAN PERILAKU 2. MUSYAWARAH

KONSEKUENSI DARI PRINSIP INI ADALAH KESEDIAAN SETIAP ORANG ATAU KELOMPOK UNTUK MENERIMA PANDANGAN YANG BERBEDA DENGAN YANG LAIN DALAM BENTUK KOMPROMI 3. CARA HARUS SEJALAN DENGAN TUJUAN PROSEDUR-PROSEDUR DEMOKRASI TIDAK HANYA SEBATAS PELAKSANAAN BELAKA TETAPI HARUS DILAKUKAN SECARA SANTUN DAN BERADAB,TANPA TEKANAN, PAKSAAN MAUPUN ANCAMAN 4. NORMA KEJUJURAN DALAM PERMUFAKATAN MENJALANKAN SENI PERMUSYAWARAN YANG JUJUR DAN SEHAT UNTUK MENCAPAI KESEPAKATAN YANG MENGUNTUNGKAN SEMUA PIHAK

5. KEBEBASAN NURANI, PERSAMAAN HAK DAN KEWAJIBAN

PENGAKUAN AKAN KEBEBASAN NURANI ( FREEDOM OF CONSIENCE ), PERSAMAAN HAK DAN KEWAJIBAN ( EGALITARIANISM ) MERUPAKAN NORMA DEMOKRASI YANG HARUS DIINTEGRASIKAN DENGAN SIKAP PERCAYA ( TRUST ATTITUDE )

6. TRIAL AND ERROR ( PERCOBAAN DAN SALAH )

-

PERIODE 1945 1959, DEMOKRASI PARLEMENTER PERIODE 1959 1965, DEMOKRASI TERPIMPIN PERIODE 1965 1998, DEMOKRASI PANCASILA ( TETAPI DISELEWENGKAN ) PERIODE PASCA ORDE BARU, PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MADANI DAN PENEGAKAN HAM SECARA SUNGGUH-SUNGGUH

UNSUR PENDUKUNG TEGAKNYA DEMOKRASI

1. NEGARA HUKUM ( RECHTSSTAAT ATAU THE RULE OF LAW )

KONSEP RECHTSSTAAT: 1. ADANYA PERLINDUNGAN TERHADAP HAM 2. ADANYA PEMISAHAN DAN PEMBAGIAN KEKUASAAN PADA LEMBAGA NEGARA UNTUK MENJAMIN PERLINDUNGAN HAM 3. PEMERINTAHAN BERDASARKAN PERATURAN 4. ADANYA PERADILAN ADMINISTRASI CIRI THE RULE OF LAW 1. SUPREMASI ATURAN HUKUM 2. KESAMAAN KEDUDUKAN DI DEPAN HUKUM 3. JAMINAN PERLINDUNGAN HUKUM

2. MASYARAKAT MADANI ( CIVIL SOCIETY ) ADALAH MASYARAKAT DENGAN CIRI-CIRI TERBUKA, EGALITER, BEBAS DARI DOMINASI DAN TEKANAN NEGARA 3. ALIANSI KELOMPOK STRATEGIS TERDIRI DARI PARTAI POLITIK, KELOMPOK GERAKAN (TERMASUK ORMAS), KELOMPOK PENEKAN (PRESSURE/INTEREST GROUP), KELOMPOK KEPENTINGAN ( TERMASUK PERS DAN CENDEKIAWAN ) PARAMETER TATANAN KEHIDUPAN DEMOKRATIS 1. PEMILIHAN UMUM

2. SUSUNAN KEKUASAAN NEGARA 3. KONTROL RAKYAT PEMERINTAHAN, PEMILU DAN PARTAI POLITIK DALAM SISTEM DEMOKRASI - PEMERINTAHAN 1. SISTEM PEMERINTAHAN PARLEMENTER 2. SISTEM PRESIDENSIAL 3. KEKUASAAN EKSEKUTIF TERBATAS 4. PEMBERDAYAAN BADAN LEGISLATIF - PEMILIHAN UMUM 1. SISTEM PROPORSIONAL 2. SISTEM DISTRIK 3. SISTEM MULTIPLE DISTRIK 1. 2. 3. 4. 5. 6. PARTAI POLITIK SISTEM SATU PARTAI SISTEM DUA ( DWI ) PARTAI SISTEM BANYAK ( MULTI ) PARTAI FRAGMENTASI PARTAI BUDAYA OPOSISI BUDAYA KOALISI

ISLAM DAN DEMOKRASI SETIDAKNYA ADA TIGA PANDANGAN TENTANG ISLAM DAN DEMOKRASI

1. ISLAM DAN DEMOKRASI ADALAH 2 SISTEM POLITIK YANG BERBEDA. ISLAM TIDAK BISA DI
SUBORDINATKAN DENGAN DEMOKRASI KARENA ISLAM MERUPAKAN SISTEM POLITIK YANG MANDIRI ( SAYYID QUTB DAN THABATHABAI )

2. ISLAM BERBEDA DENGAN DEMOKRASI BILA DEMOKRASI DIDEFINISIKAN SECARA

PROSEDURAL SEPERTI DIPAHAMI DAN DI PRAKTEKKAN DI NEGARA-NEGARA BARAT. SETUJU ADANYA PRINSIP-PRINSIP DEMOKRASI DALAM ISLAM TETAPI MENGAKUI ADA PERBEDAAN ANTARA ISLAM DAN DEMOKRASI ( AL MAUDUDI DAN M.NATSIR )

3. ISLAM ADALAH SISTEM YANG MEMBENARKAN DAN MENDUKUNG SISTEM POLITIK

DEMOKRASI SEPERTI YANG DI PRAKTEKKAN NEGARA-NEGARA MAJU. ISLAM DI DALAM DIRINYA DEMOKRATIS TIDAK HANYA KARENA PRINSIP SYURA (MUSYAWARAH),TETAPI JUGA KARENA KONSEP IJTIHAD DAN IJMA (KONSENSUS)- (WILLIAM LIDDLE DAN SYAIFUL MUJANI)

VIII. HAK ASASI MANUSIA HAK ASASI MANUSIA : HAK-HAK YANG MELEKAT PADA SETIAP MANUSIA, YANG TANPANYA MANUSIA MUSTAHIL DAPAT HIDUP SEBAGAI MANUSIA JENIS-JENIS HAM (MENURUT DEKLARASI PBB) 1. HAK YANG SECARA LANGSUNG MEMBERIKAN GAMBARAN KONDISI MINIMUM YANG DIPERLUKAN INDIVIDU AGAR IA DAPAT MENUNJUKKAN WATAK KEMANUSIAANNYA 2. HAK TENTANG PERLAKUAN YANG SEHARUSNYA DIPEROLEH MANUSIA DARI SISTEM HUKUM 3. HAK SIPIL DAN HAK POLITIK 4. HAK SOSIAL, EKONOMI, BUDAYA SEJARAH PERKEMBANGAN HAM

1. MAGNA CHARTA (PIAGAM AGUNG 1215) : SUATU DOKUMEN YANG MENCATAT BEBERAPA
HAK YANG DIBERIKAN OLEH RAJA JOHN DARI INGGRIS KEPADA BEBERAPA BANGSAWAN BAWAHANNYA ATAS TUNTUTAN MEREKA. NASKAH INI SEKALIGUS MEMBATASI KEKUASAAN RAJA JOHN BILL OF RIGHTS ( UNDANG-UNDANG HAK 1689 ) : SUATU UNDANG-UNDANG YANG DITERIMA OLEH PARLEMEN INGGRIS,YANG MERUPAKAN PERLAWANAN TERHADAP RAJA JAMES II DALAM SUATU REVOLUSI BERDARAH 1688 DECLARATION DES DROITS DE LHOMME ET DU CITOYEN (PERNYATAAN HAK-HAK MANUSIA DAN WARGANEGARA 1789 ) BILL OF RIGHTS (UNDANG-UNDANG HAK ): SUATU NASKAH YANG DISUSUN OLEH RAKYAT AMERIKA PADA 1769 YANG KEMUDIAN JADI BAGIAN DARI UUD 1891 UNIVERSAL DECLARATION OF HUMAN RIGHT (PERNYATAAN SEDUNIA TENTANG HAK ASASI MANUSIA ) 10 DESEMBER 1948

2. 3. 4. 5.

KATEGORI HAM

1. GENERASI PERTAMA HAM BERPANDANGAN BAHWA SUBSTANSI HAM BERPUSAT PADA

ASPEK HUKUM DAN POLITIK

2. GENERASI KEDUA, MEMPERLUAS PADA ASPEK HAK-HAK SOSIAL, EKONOMI, POLITIK DAN
BUDAYA 3. GENERASI KETIGA, MENGEMBANGKAN ADANYA KESATUAN ANTARA HAK EKONOMI, SOSIAL BUDAYA, POLITIK DAN HUKUM DALAM SATU WADAH YANG DISEBUT DENGAN HAK PEMBANGUNAN

4. GENERASI KEEMPAT, MENGUKUHKAN KEHARUSAN IMPERATIF DARI NEGARA UNTUK

MEMENUHI HAK ASASI RAKYATNYA

PERKEMBANGAN HAM DI INDONESIA 1. PERIODE 1945 - 1950 PEMIKIRAN HAM PADA PERIODE AWAL KEMERDEKAAN MASIH MENEKANKAN PADA WACANA HAK UNTUK MERDEKA, HAK KEBEBASAN UNTUK BERSERIKAT MELALUI ORGANISASI POLITIK YANG DIDIRIKAN, SERTA HAK KEBEBASAN UNTUK MENYAMPAIKAN PENDAPAT TERUTAMA DI PARLEMEN. 2. PERIODE I950 1959 PERIODE INI DIKENAL DENGAN DEMOKRASI PARLEMENTER. SEJARAH PEMIKIRAN HAM MENCATAT MASA INI ADALAH MASA YANG SANGAT KONDUSIF BAGI SEJARAH PERJALANAN HAM DI INDONESIA.SEJALAN DENGAN PRINSIP DEMOKRASI LIBERAL, SUASANA KEBEBASAN MENDAPAT TEMPAT DALAM KEHIDUPAN POLITIK NASIONAL. 3. PERIODE 1959 1966 PERIODE INI MERUPAKAN MASA BERAKHIRNYA DEMOKRASI LIBERAL, DIGANTIKAN OLEH DEMOKRASI TERPIMPIN YANG TERPISAT PADA KEKUASAAN PRESIDEN SOEKARNO.DEMOKRASI TERPIMPIN ADALAH BENTUK PENOLAKAN SOEKARNO TERHADAP DEMOKRASI LIBERAL YANG DIANGGAP PRODUK BARAT, YANG TIDAK SESUAI DENGAN KARAKTER BANGSA INDONESIA.TAPI JUSTRU DEMOKRASI INI YANG SIFATNYA ABSOLUT KARENA KEKUASAAN TERPUSAT DITANGAN PRESIDEN, MENGAKIBATKAN PEMASUNGAN HAK-HAK ASASI WARGA NEGARA. 4. PERIODE 1966 1998 SEMULA ORDE BARU MENJANJIKAN HARAPAN BARU BAGI PENEGAKAN HAM DI INDONESIA. TETAPI PADA AKHIRNYA PEMERINTAHAN ORDE BARU MENUNJUKKAN WATAK ASLINYA DENGAN MENYATAKAN HAL YANG TIDAK JAUH BERBEDA DENGAN MASA SOEKARNO YAITU MENGANGGAP HAM SEBAGAI PRODUK BARAT YANG INDIVIDUALISTIK YANG BERTENTANGAN DENGAN PRINSIP KEKELUARGAAN DAN GOTONG ROYONG YANG DIANUT BANGSA INDONESIA. KEBIJAKAN POLITIK OEDE BARU BERSIFAT SENTRALISTIK DAN ANTI SEGALA GERAKAN POLITIK YANG BERBEDA DENGAN PEMERINTAH. NAMUN DEMIKIAN DENGAN KUATNYA TUNTUTAN MASYARAKAT UNTUK PENEGAKAN HAM, AKHIRNYA PEMERINTAH SETUJU DENGAN PEMBENTUKAN KOMISI NASIONAL HAK ASASI MANUSIA (KOMNAS HAM), MESKIPUN SIKAP AKOMODATIF PEMERINTAH TERHADAP TUNTUTAN HAM MASYARAKAT BELUM SEPENUHNYA DISERASIKAN DENGAN PELAKSANAAN HAM OLEH NEGARA

5. PERIODE PASCA ORDE BARU TAHUN 1998 ADALAH ERA PALING PENTING DALAM SEJARAH HAM DI INDONESIA. LENGSERNYA KEKUASAAN ORDE BARU SEKALIGUS MENANDAI BERAKHIRNYA REZIM MILITER DAN DATANGNYA ERA BARU DEMOKRASI DAN HAM.

KESUNGGUHAN PEMERINTAHAN DALAM PERBAIKAN HAM DITUNJUKKAN DENGAN:

PENCANANGAN PROGRAM HAM YANG DIKENAL DENGAN ISTILAH RENCANA AKSI NASIONAL HAM PEMBENTUKAN KANTOR MENTERI NEGARA URUSAN HAM YANG KEMUDIAN DIGABUNG DENGAN DEPARTEMEN HUKUM DAN PERUNDANG-UNDANGAN MENJADI DEPARTEMEN KEHAKIMAN DAN HAM PENAMBAHAN PASAL-PASAL KHUSUS TENTANG HAM DALAM UUD 1945 PENERBITAN INPRES TENTANG PENGARUS UTAMAAN GENDER PENGESAHAN UU TENTANG PENGADILAN HAM TAHUN 2001 INDONESIA MENANDATANGANI 2 PROTOKOL HAK ANAK,YAKNI PROTOKOL YANG TERKAIT DENGAN LARANGAN PERDAGANGAN , PROSTITUSI DAN PORNOGRAFI ANAK,SERTA PROTOKOL YANG TERKAIT DENGAN KETERLIBATAN ANAK DALAM KONFLIK BERSENJATA PENGESAHAN UU DIANTARANYA TENTANG PERLINDUNGAN ANAK, PENGESAHAN TENTANG PENGHAPUSAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA DAN PENERBITAN KEPPRES TENTANG RAN HAM INDONESIA 2004 2009

HAM : ANTARA UNIVERSALITAS DAN RELATIVITAS SEKALIPUN SUBSTANSI HAM BERSIFAT UNIVERSAL MENGINGAT SIFATNYA SEBAGAI PEMBERIAN TUHAN, DUNIA TIDAK PERNAH SEPI DARI PERDEBATAN DALAM PELAKSANAAN HAM, YANG KERAP KALI DISEBUT DENGAN WACANA UNIVERSALITAS DAN LOKALITAS ATAU PARTIKULARITAS. PARTIKULARITAS HAM TERKAIT DENGAN KEKHUSUSAN YANG DIMILIKI SUATU NEGARA ATAU KELOMPOK SEHINGGA TIDAK DAPAT SEPENUHNYA DAPAT MELAKSANAKAN PRINSIP-PRINSIP HAM. PERDEBATAN ANTARA UNIVERSALITAS DAN PARTIKULARITAS HAM TERCERMIN DALAM 2 TEORI YANG SALING BERLAWANAN, YAITU : TEORI RELATIVISME KULTURAL TEORI INI BERPANDANGAN BAHWA NILAI-NILAI MORAL DAN BUDAYA BERSIFAT PARTIKULAR. PENGANUT TEORI INI BERPENDAPAT BAHWA TIDAK ADA HAK YANG UNIVERSAL, SEMUA TERGANTUNG PADA KONDISI SOSIAL KEMASYARAKATAN YANG ADA. TEORI UNIVERSALITAS HAM TEORI INI BERARGUMEN BAHWA PERBEDAAN KEBUDAYAAN BUKAN BERARTI MEMBENARKAN PERBEDAAN KONSEPSI HAM. PERBEDAAN MENISCAYAKAN HAM DAPAT DIPAHAMI BERBEDA DAN DITERAPKAN BERBEDA PULA DARI SATU KELOMPOK KE KELOMPOK YANG LAIN. NAMUN TETAP DALAM SATU PAKET PEMAHAMAN YANG SAMA.

REALITAS PENEGAKAN HAM DI INDONESIA 1. MASIH BANYAK KASUS PELANGGARAN HAM YANG TERJADI BAIK OLEH NEGARA MAUPUN ANTAR WARGA NEGARA. HAL INI HARUS SEGERA DIANTISIPASI 2. PELANGGARAN HAM TERJADI TERUTAMA AKIBAT LEMAHNYA SISTEM PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PIHAK PELANGGAR 3. LEMAHNYA POLITICAL WILL PEMERINTAH DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN NORMANORMA HAM 4. RENDAHNYA TINGKAT KESADARAN HUKUM MASYARAKAT PENEGAKAN HAM SEBAGAI SARANA UTAMA MEWUJUDKAN MASYARAKAT MADANI

UNTUK MEWUJUDKAN DEMOKRASI DAN KEBERADABAN,DIBUTUHKAN UPAYA SERIUS UNTUK MENCIPTAKAN KONDISI YANG DEMOKRATIS YANG SALAH SATU KUNCINYA ADALAH PENEGAKAN HAM DALAM RANGKA PENEGAKAN HAM DIPERLUKAN SUPREMASI HUKUM SUPREMASI HUKUM AKAN TERWUJUD BILA SETIAP WN BAIK YANG DUDUK DALAM PEMERINTAHAN MAUPUN RAKYAT BIASA SEMUANYA TUNDUK PADA HUKUM

ISLAM DAN HAM ABU AL MAUDUDI MENYATAKAN, DALAM ISLAM, HAM ADALAH HAK KODRATI YANG DIANUGERAHKAN ALLAH SWT KEPADA SETIAP MANUSIA DAN TIDAK DAPAT DICABUT ATAU DIKURANGI OLEH KEKUASAAN ATAU BADAN APAPUN. HAK-HAK YANG DIBERIKAN ALLAH ITU BERSIFAT PERMANEN DAN KEKAL. WACANA HAM BUKAN SESUATU YANG BARU DALAM SEJARAH PERADABAN ISLAM. MENURUT MAUDUDI, WACANA HAM DALAM ISLAM JAUH LEBIH AWAL DIBANDING DENGAN KONSEP HAM YANG MUNCUL DIBARAT,KARENA AJARAN TENTANG HAM YANG TERKANDUNG DALAM PIAGAM MAGNA CHARTA, TERCIPTA 600 TAHUN SETELAH KEDATANGAN ISLAM DI NEGERI ARABIA. TERDAPAT 3 BENTUK HAM DALAM ISLAM.

1. HAK DASAR (HAK DARURI), SESUATU DIANGGAP HAK DASAR APABILA HAK TERSEBUT
DILANGGAR, BUKAN HANYA MEMBUAT MANUSIA SENGSARA TAPI JUGA HILANG EKSISTENSINYA,BAHKAN HILANG HARKAT KEMANUSIAANNYA. 2. HAK SEKUNDER, YAKNI HAK-HAK YANG APABILA TIDAK DIPENUHI AKAN BERAKIBAT PADA HILANGNYA HAK-HAK DASARNYA SEBAGAI MANUSIA 3. HAK TERSIER, YAKNI HAK YANG TINGKATANNYA LEBIH RENDAH DARI HAK PRIMER DAN SEKUNDER

TONGGAK SEJARAH PERADABAN ISLAM SEBAGAI AGAMA HAM ADALAH LAHIRNYA DEKLARASI NABI MUHAMMAD DI MADINAH YANG BIASA DIKENAL DENGAN PIAGAM MADINAH DAN JUGA DEKLARASI KAIRO YANG DISEMANGATI PESAN INKLUSIF PIAGAM MADINAH. DUA PRINSIP POKOK HAM DALAM PIAGAM MADINAH: 1. SEMUA PEMELUK ISLAM ADALAH SATU UMAT WALAUPUN BERBEDA SUKU BANGSA. 2. HUBUNGAN ANTARA KOMUNITAS MUSLIM DAN NON MUSLIM DIDASARKA PADA PRINSIPPRINSIP: - BERINTERAKSI SECARA BAIK DENGAN SESAMA TETANGGA - SALING MEMBANTU DALAM MENGHADAPI MUSUH BERSAMA - MEMBELA MEREKA YANG TERANIAYA - SALING MENASIHATI - MENGHORMATI KEBEBASAN BERAGAMA DEKLARASI KAIRO: 1. 2. 3. 4. 5. HAK PERSAMAAN DAN KEBEBASAN HAK HIDUP HAK PERLINDUNGAN DIRI HAK KEHORMATAN PRIBADI HAK BERKELUARGA

6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.

HAK KESETARAAN PEREMPUAN DAN LAKI-LAKI HAK ANAK DARI ORANG TUA HAK MENDAPATKAN PENDIDIKAN HAK KEBEBASAB BERAGAMA HAK KEBEBASAN MENCARI SUAKA HAK MEMPEROLEH PEKERJAAN HAK MEMPEROLEH PERLAKUAN SAMA HAK KEPEMILIKAN HAK TAHANAN DAN NARAPIDANA

ISLAM DAN GENDER DALAM WACANA HUBUNGAN ISLAM DAN KESETARAAN GENDER, ISLAM MEMANDANG PEREMPUAN MEMPUNYAI HAK DAN KEWAJIBAN YANG SAMA DENGAN LAKI-LAKI.KUALITAS MANUSIA DALAM ISLAM TERLETAK PADA PRESTASI SESEORANG TANPA MENGENAL PERBEDAAN JENIS KELAMIN. KEDUDUKAN LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN ADALAH SAMA DIHADAPAN ALLAH (QS.AL HUJURAT:13) BERBAGAI BENTUK KETIDAK ADILAN GENDER: MARGINALISASI PEREMPUAN PENEMPATAN PEREMPUAN PADA POSISI TERSUBORDINASI STEREOTIPISASI PEREMPUAN KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN BEBAN KERJA YANG TIDAK PROPORSIONAL ISLAM DAN KEBEBASAN BERAGAMA KEBEBASAN BERKEYAKINAN MERUPAKAN SALAH SATU AJARAN ISLAM YANG SANGAT SARAT DENGAN PRINSIP UNIVERSAL HAM TENTANG KEBEBASAN MANUSIA UNTUK BERAGAMA. PEMAKSAAN KEYAKINAN BERAGAMA TIDAK SAJA BERTENTANGAN DENGAN PRINSIP HAM TETAPI JUGA TIDAK PERNAH DIAJARKAN OLEH ISLAM.(QS.AL BAQARAH:256) ISLAM,HAM DAN ISSU LINGKUNGAN HIDUP TERKAIT DENGAN HUBUNGAN HAM DAN LINGKUNGAN HIDUP, TINDAKAN MERUSAK KELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP MERUPAKAN BAGIAN DARI PELANGGARAN HAM. HUBUNGAN ANTARA PERUSAKAN LINGKUNGAN DAN HAM ADALAH BAHWA KERUSAKAN SUATU EKOSISTEM BUMI DAPAT MENGANCAM KELANGSUNGAN HIDUP SUATU KELOMPOK MASYARAKAT ISLAM DAN HAK HIDUP HAK YANG PALING UTAMA DALAM PANDANGAN ISLAM ADALAH HAK HIDUP, YAITU HAK MANUSIA ATAS KEHIDUPAN YANG DIANUGERAHKAN OLEH ALLAH KEPADA SETIAP MANUSIA GUNA MENJAMIN PERKEMBANGAN HIDUP MANUSIA SECARA ALAMIAH. JUSTIFIKASI ISLAM ATAS PERLINDUNGAN HAK HIDUP MANUSIA DAN PENCABUTAN HAK HIDUP MANUSIA DINYATAKAN DALAM QS AL ANAM: 15 DAN JANGANLAH KAMU MEMBUNUH JIWA YANG DIHARAMKAN ALLAH,

MELAINKAN DENGAN SESUATU (SEBAB) YANG BENAR

IX. GOOD AND CLEAN GOVERNANCE PENGERTIAN: SECARA UMUM ISTILAH GOOD AND CLEAN GOVERNANCE MEMILIKI PENGERTIAN AKAN SEGALA HAL YANG TERKAIT DENGAN TINDAKAN ATAU TINGKAH LAKU YANG BERSIFAT MENGARAHKAN, MENGENDALIKAN ATAU MEMPENGARUHI URUSAN PUBLIK UNTUK MEWUJUDKAN NILAI-NILAI TERSEBUT DALAM KEHIDUPAN SEHARI HARI. DI INDONESIA SUBSTANSI WACANA GOOD GOVERNANCE DAPAT DIPADANKAN DENGAN ISTILAH PEMERINTAHAN YANG BAIK, BERSIH DAN BERWIBAWA. PRINSIP-PRINSIP POKOK GOOD AND CLEAN GOVERNANCE 1. PARTISIPASI BENTUK KEIKUTSERTAAN WARGA MASYARAKAT DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN BAIK LANGSUNG MAUPUN MELALUI LEMBAGA PERWAKILAN 2. PENEGAKAN HUKUM HARUS ADA KOMITMEN PEMERINTAH UNTUK MENEGAKKAN HUKUM YANG MENGANDUNG UNSUR-UNSUR SBB: SUPREMASI HUKUM KEPASTIAN HUKUM HUKUM YANG RESPONSIF PENEGAKAN HUKUM YANG KONSISTEN DAN NONDISKRIMINATIF INDEPENDENSI PENGADILAN 3. TRANSPARANSI DALAM PENGELOLAAN NEGARA TERDAPAT 8 UNSUR YANG HARUS DILAKUKAN SECARA TRANSPARAN: PENETAPAN POSISI, JABATAN ATAU KEDUDUKAN KEKAYAAN PEJABAT PUBLIK PEMBERIAN PENGHARGAAN PENETAPAN KEBIJAKAN YANG TERKAIT DENGAN PENCERAHAN HIDUP KESEHATAN MORALITAS PARA PEJABAT DAN APARATUR PELAYANAN PUBLIK KEAMANAN DAN KETERTIBAN KEBIJAKAN STRATEGIS UNTUK PENCERAHAN KEHIDUPAN MASYARAKAT

4. RESPONSIF PEMERINTAH HARUS TANGGAP TERHADAP PERSOALAN-PERSOALAN MASYARAKAT

5. ORIENTASI KESEPAKATAN (KONSENSUS)

KEPUTUSAN APAPUN HARUS DILAKUKAN MELALUI PROSES MUSYAWARAH MELALUI KONSENSUS 6. KESETARAAN ASAS KESETARAAN ADALAH KESAMAAN DALAM PERLAKUAN DAN PELAYANAN PUBLIK

7. EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI

KRITERIA EFEKTIVITAS BIASANYA DIUKUR DENGAN PARAMETER PRODUK YANG DAPAT MENJANGKAU SEBESAR-BESARNYA KEPENTINGAN MASYARAKAT DARI BERBAGAI KELOMPOK DAN LAPISAN SOSIAL. ASAS EFISIENSI BIASANYA DIUKUR DENGAN RASIONALITAS BIAYA PEMBANGUNAN UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN SEMUA MASYARAKAT 8. AKUNTABILITAS ASAS AKUNTABILITAS ADALAH PERTANGGUNG JAWABAN PEJABAT PUBLIK TERHADAP MASYARAKAT YANG MEMBERINYA KEWENANGAN UNTUK MENGURUSI KEPENTINGAN MEREKA 9. VISI STRATEGIS ADALAH PANDANGAN-PANDANGAN STRATEGIS UNTUK MENGHADAPI MASA YANG AKAN DATANG PILAR-PILAR GOOD AND CLEAN GOVERNANCE SISTEM PEMERINTAHAN YANG BAIK PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN YANG MENJAMIN KEPASTIAN HUKUM, KETERBUKAAN, PROFESIONAL DAN AKUNTABEL PEMERINTAHAN YANG MENGHORMATI HAM DAN PELAKSANAAN DEMOKRASI PEMERINTAHAN YANG DAPAT MEMBERDAYAKAN MASYARAKAT DAN MENGUTAMAKAN PELAYANAN PRIMA PADA MASYARAKAT TANPA DISKRIMINASI PEMERINTAHAN YANG MENGAKOMODASI KONTROL SOSIAL MASYARAKAT

BUDAYA ANTIKORUPSI KORUPSI MERUPAKAN PERMASALAHAN BESAR YANG MERUSAK KEBERHASILAN PEMBANGUNAN NASIONAL YANG HARUS DIBERANTAS. PENANGGULANGAN TINDAKAN KORUPSI DAPAT DILAKUKAN ANTARA LAIN DENGAN : ADANYA POLITICAL WILL DAN POLITICAL ACTION DARI PEJABAT NEGARA DAN PIMPINAN LEMBAGA PEMERINTAH PENEGAKAN HUKUM SECARA TEGAS DAN BERAT MEMBANGUN LEMBAGA-LEMBAGA YANG MENDUKUNG UPAYA PENCEGAHAN KORUPSI, MISALNYA KOMISI OMBUDSMAN MEMBANGUN MEKANISME PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN YANG MENJAMIN TERLAKSANANYA PRAKTIK GOOD AND CLEAN GOVERNANCE MEMBERIKAN PENDIDIKAN ANTIKORUPSI MELALUI PENDIDIKAN FORMAL MAUPUN NONFORMAL GERAKAN AGAMA ANTIKORUPSI

KONTROL SOSIAL ADALAH KETERLIBATAN MASYARAKAT TERHADAP JALANNYA PENGELOLAAN LEMBAGA PEMERINTAHAN. HAL TERSEBUT SETIDAKNYA DAPAT DILAKUKAN MELALUI PELAKSANAAN PRIORITAS PROGRAM,YAITU: PENGUATAN FUNGSI DAN PERAN LEMBAGA PERWAKILAN KEMANDIRIAN LEMBAGA PERADILAN PROFESIONALITAS DAN INTEGRITAS APARATUR PEMERINTAH PENGUATAN PARTISIPASI MASYARAKAT MADANI MEMPERJUANGKAN KEBEBASAN PERS PENINGKATAN KESEJAHTERAAN RAKYAT DALAM KERANGKA OTONOMI DAERAH OTONOMI DAERAH LAHIRNYA UU NO 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAH DAERAH TELAH MEMBERIKAN KEWENANGAN PADA DAERAH UNTUK MELAKUKAN PENGELOLAAN DAN MEMAJUKAN MASYARAKAT DALAM POLITIK, EKONOMI, SOSIAL DAN BUDAYA DALAM KERANGKA MENJAGA KEUTUHAN NKRI. DENGAN PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH,PENCAPAIAN TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DAPAT DIWUJUDKAN SECARA LEBIH CEPAT YANG PADA AKHIRNYA AKAN MENDORONG KEMANDIRIAN MASYARAKAT VISI OTONOMI DAERAH VISI KEBIJAKAN OTONOMI DAERAH DIRUMUSKAN DALAM 3 RUANG LINGKUP UTAMA BIDANG POLITIK DIMAKSUDKAN SEBAGAI PROSES LAHIRNYA KADER-KADER PEMIMPIN DAERAH YANG DIPILIH SECARA DEMORATIS, DAPAT BERLANGSUNGNYA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN YANG RESPONSIF TERHADAP ASPIRASI MASYARAKAT, ADANYA TRANSPARANSI KEBIJAKAN DAN KEMAMPUAN MEMELIHARA MEKANISME PENGAMBILAN KEPUTUSAN YANG TAAT PADA ASAS PERTANGGUNG JAWABAN PUBLIK. BIDANG EKONOMI EKONOMI DAERAH DIHARAPKAN MAMPU MENJAMIN PELAKSANAAN KEBIJAKAN EKONOMI NASIONAL DIDAERAH,DAN TERBUKANYA PELUANG BAGI PEMERINTAH DAERAH UNTUK MENGEMBANGKAN KEBIJAKAN REGIONAL DAN LOKAL DALAM MENDAYAGUNAKAN POTENSI EKONOMI DIDAERAHNYA. BIDANG SOSIAL BUDAYA KARENA HAMPIR TIAP ELEMEN MASYARAKAT DAN DAERAH MEMPUNYAI NILAI-NILAI KEBUDAYAAN LOKAL, MAKA MELALUI OTONOMI DAERAH DIHARAPKAN TERJADINYA SIMBIOSIS MUTUALISME ANTARA KHAZANAH LOKAL DAN NILAI-NILAI UNIVERSAL YANG MAMPU MENJADI PENYANGGA DAN PENDORONG DINAMIKA LOKAL MAUPUN HARMONI SOSIAL DALAM MERESPON SETIAP PERKEMBANGAN ZAMAN

PRINSIP-PRINSIP PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH

PENYELENGGARAAN OTODA DILAKSANAKAN DENGAN MEMPERHATIKAN ASPEK DEMOKRASI, KEADILAN, PEMERATAAN SERTA POTENSI DAN KEANEKA RAGAMAN DAERAH

PELAKSANAAN OTODA DIDASARKAN PADA OTONOMI LUAS, NYATA DAN BERTANGGUNG JAWAB PELAKSANAAN OTODA YANG LUAS DAN UTUH DILETAKKAN PADA DAERAH KABUPATEN / KOTA, SEDANGKAN PADA DAERAH PROPINSI MERUPAKAN OTONOMI YANG TERBATAS PELAKSANAAN OTODA HARUS SESUAI DENGAN KONSTITUSI NEGARA PELAKSANAAN OTODA HARUS LEBIH MENINGKATKAN KEMANDIRIAN DAERAH PELAKSANAAN OTODA HARUS LEBIH MENINGKATKAN PERAN DAN FUNGSI BADAN LEGISLATIF DAERAH PELAKSANAAN ASAS DEKONSENTRASI DILETAKKAN PADA DAERAH PROPINSI DALAM KEDUDUKANNYA SEBAGAI WILAYAH ADMINISTRASI UNTUK MELAKSANAKAN KEWENANGAN PEMERINTAHAN TERTENTU YANG DILIMPAHKAN KEPADA GUBERNUR SEBAGAI WAKIL PEMERINTAH PELAKSANAAN ASAS TUGAS PEMBANTUAN DIMUNGKINKAN,TIDAK HANYA DARI PEMERINTAH KEPADA DAERAH, TAPI JUGA DARI PEMERINTAH DAN DAERAH KEPADA DESA YANG DISERTAI DENGAN PEMBIAYAAN, SARANA DAN PRASARANA, SERTA SUMBERDAYA MANUSIA DENGAN KEWAJIBAN MELAPORKAN PELAKSANAAN DAN MEMPERTANGGUNGJAWABKAN KEPADA YANG MENUGASKAN

FAKTOR-FAKTOR PRAKONDISI YANG DIHARAPKAN DARI PEMERINTAH DAERAH FASILITASI PEMERINTAH DAERAH HARUS KREATIF POLITIK LOKAL YANG STABIL PEMERINTAH DAERAH HARUS MENJAMIN KESINAMBUNGAN BERUSAHA PEMDA HARUS KOMINIKATIF DENGAN LSM / NGO TERUTAMA DALAM BIDANG PERBURUHAN DAN LINGKUNGAN HIDUP

TUJUAN OTONOMI DAERAH

MEMPERCEPAT TERWUJUDNYA PEMBERDAYAAN DAN PERAN SERTA MASYARAKAT PENINGKATAN PELAYANAN DENGAN PRINSIP DEMOKRASI MENINGKATKAN DAYA SAING DAERAH POTENSI ,KEISTIMEWAAN DAN KEKHUSUSAN SERTA KEADILAN, PEMERATAAN DALAM SISTEM NKRI TERCAPAINYA SINKRONISASI DAN HARMONISASI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN PUSAT DAN DAERAH, TERMASUK MENGATUR TENTANG OTONOMI KHUSUS PROPINSI PAPUA DAN NAD MENINGKATKAN KERJASAMA ANTAR PEMERINTAH DAERAH TERBENTUKNYA KELEMBAGAAN PEMDA YANG EFEKTIF, EFISIEN DAN AKUNTABEL MENINGKATNYA KAPASITAS PENGELOLAAN SUMBERDAYA APARATUR PEMDA YANG PROFESIONAL DAN KOMPETEN TERKELOLANYA SUMBER DANA DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN SECARA TRANSPARAN, AKUNTABEL DAN PROFESIONAL TERTATANYA DAERAH OTONOM BARU

X. GEOPOLITIK DAN GEOSTRATEGI GEOPOLITIK GEOPOLITIK ADALAH ISTILAH YANG PERTAMA KALI DIKEMUKAKAN OLEH FREDERICH RATZEL SEBAGAI ILMU BUMI POLITIK. UNTUK INDONESIA ORANG YANG PERTAMA MENGKAITKAN GEOPOLITIK DENGAN BANGSA INDONESIA ADALAH IR. SOEKARNO DALAM PIDATONYA DIHADAPAN SIDANG BPUPKI PADA TGL 1 JUNI 1945. SEBAGAI ILMU, GEOPOLITIK MEMPELAJARI FENOMENA POLITIK DARI ASPEK GEOGRAFI. BAHWA POLITIK SUATU NEGARA DIPENGARUHI OLEH KONSTELASI GEOGRAFI NEGARA YBS. BERDASAR URAIAN ERSEBUT DIATAS, GEOPOLITIK MENJADI PRASYARAT DOKTRIN DARI SUATU NEGARA, BILA TELAH DISEPAKATI OLEH BANGSA. SEBAGAI DOKTRIN DASAR NEGARA, GEOPOLITIK MENGANDUNG 4 UNSUR UTAMA, YAKNI : KONSEPSI RUANG KONSEPSI INI DIPERKENALKAN OLEH KARL HAUSHOFER YANG MENYIMPULKAN BAHWA RUANG MERUPAKAN WADAH DINAMIKA POLITIK DAN MILITER, TEORI INI DISEBUT PULA SEBAGAI TEORI KOMBINASI RUANG DAN KEKUATAN KONSEPSI FRONTIER FRONTIER MERUPAKAN BATAS IMAJINER DARI 2 NEGARA. FRONTIER TERJADI KARENA PENGARUH DARI NEGARA DILUAR BOUNDARY (BATAS RESMI 2 NEGARA).SECARA POLITIS PENGARUH EFEKTIF DARI PEMERINTAH PUSAT TIDAK LAGI MENCAKUP SELURUH WILAYAH KEDAULATAN TETAPI DIKURANGI LUAS WILAYAH SAMPAI DENGAN BATAS FRONTIER YANG SUDAH DIPENGARUHI KEKUASAAN ASING DARI SEBERANG BOUNDARY. PENGARUH ASING DAPAT BERAWAL DARI BUDAYA, EKONOMI, SOSIAL, AGAMA DAN RAS. KONSEPSI POLITIK KEKUATAN POLITIK KEKUATAN MENJADI SALAH SATU FAKTOR DALAM MELAKSANAKAN KONSEPSI GEOPILITIK YANG TERKAIT LANGSUNG DENGAN KEPENTINGAN NASIONAL. SEDANGKAN KEPENTINGAN NASIONAL HARUS DIPERTAHANKAN DEMI TERCAPAINYA CITA-CITA BANGSA DAN NEGARA. UNTUK DAPAT MENCAPAI CITA-CITA TERSEBUT HENDAKNYA DILANDASI DENGAN KEKUATAN POLITIK, EKONOMI DAN MILITER. KONSEPSI KEAMANAN NEGARA DAN BANGSA PADA SAAT INI KONSEP KEAMANAN NEGARA YANG DIKEMBANGKAN ADALAH KONSEP KETAHANAN NASIONAL. DALAM UPAYA KEAMANAN NEGARA DAN BANGSA, SEMANGAT KESATUAN DAN PERSATUAN MENJADI SALAH SATU KEKUATAN UNTUK MENGHAMBAT DATANGNYA ANCAMAN DARI LUAR.

GEOPOLITIK MEMAPARKAN DASAR PERTIMBANGAN DARI ASPEK GEOGRAFI DALAM MENENTUKAN KEBIJAKAN NASIONAL UNTUK MEWUJUDKAN SUATU TUJUAN. PRINSIP PRINSIP GEOPOLITIK SUATU NEGARA DAPAT MENJADI DASAR BAGI PERKEMBANGAN WAWASAN NASIONAL BANGSA ITU. TEORI TEORI GEOPOLITIK 1. FREDERICH RATZEL TEORINYA DIKENAL SEBAGAI TEORI ORGANISME ATAU TEORI BIOLOGIS KARENA BERPENDAPAT BAHWA NEGARA ITU SEPERTI ORGANISME YANG HIDUP YANG PERTUMBUHANNYA MIRIP DENGAN PERTUMBUHAN ORGANISME YANG MEMERLUKAN RUANG HIDUP (LEBENSRAUM) YANG CUKUP AGAR DAPAT TUMBUH DAN SUBUR. OLEH KARENA ITU JIKA NEGARA INGIN HIDUP DAN BERKEMBANG , BUTUH EKSPANSI (PERLUASAN WILAYAH SEBAGAI RUANG HIDUP)

2. RUDOLF KJELLEN
MELANJUTKAN TEORI RATZEL, TAPI LEBIH TEGAS DENGAN MENYATAKAN BAHWA NEGARA ADALAH SUATU ORGANISME, BUKAN HANYA MIRIP. JADI NEGARA SEBAGAI ORGANISME HIDUP DAN INTELEKTUAL HARUS MAMPU MEMPERTAHANKAN DAN MENGEMBANGKAN DIRINYA DENGAN MELAKUKAN EKSPANSI. PAHAM EKSPANSIONISME DIKEMBANGKAN, BATAS NEGARA HANYA SEMENTARA KARENA BISA DIPERLUAS. STRATEGI YANG DILAKUKAN ADALAH MEMBANGUN KEKUATAN DARAT YANG DILANJUTKAN DENGAN KEKUATAN LAUT. 3. KARL HAUSHOFER MELANJUTKAN PANDANGAN RATZEL DAN KJELLEN TENTANG LEBENSRAUM DAN EKSPANSIONISME. DIA MENYATAKAN TEORI RUANG DAN KEKUATAN. LEBENSRAUM CUKUP MENGIKUTI HUKUM ALAM, SWASEMBADA / AUTARKHI DENGAN PEMBAGIAN WILAYAH YANG DIKUASAI OLEH BANGSA YANG DIANGGAP TINGGI DERAJATNYA. TEORI INI YANG DIANUT OLEH HITLER. 4. HALFORD MACKINDER TEORINYA DIKENAL DENGAN TEORI DAERAH JANTUNG. BARANGSIAPA MENGUASAI DAERAH JANTUNG (EROPA TIMUR DAN RUSIA), MAKA DIA AKAN MENGUASAI DUNIA. UNTUK ITU DIBUTUHKAN KEKUATAN DARAT YANG BESAR SEBAGAI PRASYARATNYA. 5. ALFRED THAYER MAHAN KONSEPNYA DISEBUT WAWASAN BAHARI ATAU KONSEP KEKUATAN DILAUT. BARANGSIAPA MENGUASAI LAUTAN AKAN MENGUASAI DUNIA 6. GUILIO DOUHET, WILLIAM MITCHEL, SAVERSKY, JFC FULLER KONSEPNYA DIKENAL DENGAN KONSEP WAWASAN DIRGANTARA ATAU KONSEP KEKUATAN DI UDARA KARENA ANGGAPAN BAHWA DIRGANTARA LEBIH BERPERAN DALAM PEPERANGAN MELAWAN MUSUH 7. NICHOLAS J. SPIJKMAN TERKENAL DENGAN TEORI DAERAH BATAS. DALAM TEORINYA, DUNIA DIBAGI DALAM 4 WILAYAH ATAU AREA, YAITU : PIVOT AREA, MENCAKUP WILAYAH DAERAH JANTUNG OFFSHORE CONTINENT LAND, MENCAKUP WILAYAH PANTAI BENUA EROPA-ASIA OCEANIC BELT, MENCAKUP WILAYAH PULAU DILUAR EROPA-ASIA, AFRIKA SELATAN NEW WORLD, MENCAKUP WILAYAH AMERIKA

ATAS PEMBAGIAN DUNIA MENJADI 4 WILAYAH INI, SPIJKMAN MEMANDANG DIPERLUKAN KEKUATAN KOMBINASI DARI ANGKATAN PERANG UNTUK MENGUASAI WILAYAH DIMAKSUD. PANDANGAN INI MENGHASILKAN TEORI GARIS BATAS (RIMLAND) YANG DINAMAKAN WAWASAN KOMBINASI PAHAM GEOPOLITIK BANGSA INDONESIA INDONESIA TIDAK MEMAKAI RUMUSAN DARI TEORI-TEORI DIATAS KARENA TIDAK SESUAI DENGAN PANCASILA. PAHAM GEOPOLITIK BANGSA INDONESIA DIKEMBANGKAN SESUAI DENGAN PANCASILA YANG TIDAK MENGANDUNG UNSUR EKSPANSIONISME. HAL TERSEBUT TERUMUSKAN DALAM KONSEPSI WAWASAN NUSANTARA. PENGERTIAN WAWASAN NUSANTARA SECARA SEDERHANA DAPAT DINYATAKAN SEBAGAI CARA PANDANG BANGSA INDONESIA TERHADAP DIRI DAN LINGKUNGANNYA. DIRI YANG DIMAKSUD ADALAH DIRI BANGSA INDONESIA SENDIRI DAN NUSANTARA ADALAH SEBAGAI LINGKUNGAN TEMPAT TINGGALNYA. CARA PANDANG YANG BAGAIMANA ? JAWABANNYA ADALAH HAKIKAT DARI WAWASAN NUSANTARA ITU SENDIRI. HAKIKAT DARI WAWASAN NUSANTARA ADALAH KEUTUHAN BANGSA DAN KESATUAN WILAYAH NASIONAL BANGSA INDONESIA YANG DARI ASPEK SOSIAL BUDAYA ADALAH BERAGAM SERTA DARI SEGI KEWILAYAHAN BERCORAK NUSANTARA, KITA PANDANG SEBAGAI SATU KESATUAN YANG UTUH. CARA PANDANG BANGSA INDONESIA TERSEBUT MENCAKUP :

1. PERWUJUDAN KEPULAUAN NUSANTARA SEBAGAI SATU KESATUAN POLITIK

2. PERWUJUDAN KEPULAUAN NUSANTARA SEBAGAI SATU KESATUAN EKONOMI 3. PERWUJUDAN KEPULAUAN NUSANTARA SEBAGAI SATU KESATUAN SOSIAL BUDAYA 4. PERWUJUDAN KEPULAUAN NUSANTARA SEBAGAI SATU KESATUAN PERTAHANAN KEAMANAN WAWASAN NUSANTARA MENGAJARKAN PERLUNYA KESATUAN SISTEM POLITIK, EKONOMI, SOSIAL BUDAYA DAN PERTAHANAN KEAMANAN DALAM LINGKUP NEGARA INDONESIA AGAR ADANYA SATU KESATUAN PANDANGAN TENTANG INDONESIA YANG UTUH. BAGI BANGSA INDONESIA, GEOPOLITIK MERUPAKAN PANDANGAN BARU DALAM MEMPERTIMBANGKAN FAKTOR-FAKTOR GEOGRAFIS WILAYAH NEGARA UNTUK MENCAPAI TUJUANNYA. GEOPOLITIK ADALAH KEBIJAKAN DALAM RANGKA MENCAPAI TUJUAN NASIONAL DENGAN MEMANFAATKAN KEUNTUNGAN LETAK GEOGRAFIS NEGARA BERDASARKAN PENGETAHUAN ILMIAH TENTANG KONDISI GEOGRAFIS TERSEBUT. SECARA GEOGRAFIS INDONESIA MEMILIKI CIRI KHAS YAITU :

MERUPAKAN NEGARA KEPULAUAN YANG DISEBUT NUSANTARA, YAITU NUSA DIANTARA AIR DENGAN JUMLAH PULAU 17.508 PUSAT PERSILANGAN ANTARA 2 BENUA ( ASIA DAN AUSTRALIA ) DI ANTARA 2 SAMUDRA ( HINDIA DAN PASIFIC ) KEANEKA RAGAMAN FLORA DAN FAUNA SERTA SUMBERDAYA ALAM WILAYAH YANG SUBUR DAN HABITABLE MEMILIKI ETNIK YANG SANGAT BANYAK SEHINGGA MEMILIKI BUDAYA YANG BERAGAM TERLETAK PADA GARIS KHATULISTIWA BERADA PADA IKLIM TROPIS DENGAN 2 MUSIM SECARA HISTORIS WILAYAH INDONESIA SEBELUMNYA ADALAH WILAYAH BEKAS JAJAHAN BELANDA YANG DULU DISEBUT HINDIA BELANDA. WILAYAH HINDIA BELANDA YANG SEKARANG DISEBUT DENGAN INDONESIA, DARI SABANG SAMPAI MERAUKE MERUPAKAN RUANG HIDUP (LEBENSRAUM) BANGSA INDONESIA YANG HARUS DIPERSATUKAN DAN DIPERTAHANKAN.

BERDASARKAN FAKTA GEOGRAFIS DAN SEJARAH INILAH, WILAYAH INDONESIA BESERTA APA YANG ADA DIDALAMNYA DIPANDANG SEBAGAI SATU KESATUAN. PANDANGAN ATAU WAWASAN INILAH YANG DISEBUT SEBAGAI WAWASAN NUSANTARA YANG DIJADIKAN SEBAGAI KONSEPSI GEOPOLITIK INDONESIA. UNTUK MENJALANKAN KONSEPSI TERSEBUT DIPERLUKAN STRATEGI YAITU GEOSTRATEGI GEOSTRATEGI GEOSTRATEGI MERUPAKAN POLITIK DALAM PELAKSANAAN DAN PADA HAKEKATNYA MEMERLUKAN INTUISI, PERASAAN DAN HASIL PENGALAMAN ( SEJARAH PERJUANGAN BANGSA) AGAR DAPAT DIJALANKAN DENGAN BAIK. JADI GEOSTRATEGI MERUPAKAN LANGKAH / CARA / STRATEGI UNTUK DAPAT MEWUJUDKAN TUJUAN NEGARA DENGAN MEMANDANG GEOPOLITIK YANG ADA DI NEGARA TSB. KALAU GEOPOLITIK INDONESIA DITERJEMAHKAN DALAM KONSEP WAWASAN NUSANTARA, GEOSTRATEGI DIRUMUSKAN DALAM KONSEPSI KETAHANAN NASIONAL. RUMUSAN KONSEP KETAHANAN NASIONAL DALAM GBHN ADA 3 WUJUD YAITU : 1. KETAHANAN NASIONAL SEBAGAI METODE PENDEKATAN DIMAKSUDKAN KONSEPSI KETAHANAN NASIONAL DIGUNAKAN SEBAGAI STRATEGI ATAU CARA DALAM MELAKSANAKAN PEMBANGUNAN.KONSEP INI MENGGAMBARKAN ADANYA KETERPADUAN DAN SALING KETERGANTUNGAN ANTAR UNSUR KETAHANAN NASIONAL. 2. KETAHANAN NASIONAL SEBAGAI KONDISI MAKSUDNYA ADALAH KONDISI YANG DINAMIS YANG MERUPAKAN INTEGRASI DARI TIAP ASPEKKEHIDUPAN BANGSA DAN NEGARA. ASPEK INI DICERMINKAN DALAM UNSURUNSUR KETAHANAN NASIONAL BANGSA INDONESIA YANG DIKENAL DENGAN ISTILAH TRIGATRA (ASPEK ALAMIAH YANG TERDIRI DARI PENDUDUK, SUMBERDAYA ALAM DAN WILAYAH), PANCAGATRA (ASPEK SOSIAL YAITU IDEOLOGI, POLITIK, EKONOMI, SOSIAL BUDAYA DAN PERTAHANAN KEAMANAN) DAN ASTAGATRA (GABUNGAN DARI TRIGATRA DAN PANCAGATRA) 3. KETAHANAN NASIONAL SEBAGAI DOKTRIN DASAR NASIONAL MENGGAMBARKAN KONDISI IDEAL DARI BIDANG-BIDANG PEMBANGUNAN. KONDISI YANG IDEAL INI MENJADI ARAH, ACUAN, UKURAN SEKALIGUS BATU UJIAN APAKAH PEMBANGUNAN DAN PENYELENGGARAAN BERNEGARA INDONESIA YANG DIJALANKAN MAMPU MENCAPAI UKURAN YANG DIIDEALKAN TERSEBUT. PENGEMBANGAN KONSEP GEOSTRATEGI INDONESIA BERTUJUAN :

MENYUSUN DAN MENGEMBANGKAN POTENSI KEKUATAN NASIONAL, BAIK YANG BERBASIS PADA ASPEK IDEOLOGI, POLITIK, SOSIALBUDAYA DAN HANKAM, MAUPUN ASPEK ALAMIAH. MENUNJANG TUGAS POKOK PEMERINTAH DALAM: 1. MENEGAKKAN HUKUM DAN KETERTIBAN 2. TERWUJUDNYA KESEJAHTERAAN DAN KEMAKMURAN 3. TERSELENGGARANYA PERTAHANAN DAN KEAMANAN 4. TERWUJUDNYA KEADILAN HUKUM DAN KEADILAN SOSIAL 5. TERSEDIANYA KESEMPATAN RAKYAT UNTUK MENGAKTUALISASIKAN DIRI

GEOPOLITIK, GEOSTRATEGI DAN WAWASAN NUSANTARA TIDAK DAPAT DIPISAHKAN. WAWASAN NUSANTARA ADALAH OBYEK YANG DITELITI, GEOPOLITIK ADALAH BUKU PEDOMAN ATAU HASIL PENELITIAN (TEORI) DAN GEOSTRATEGI ADALAH LANGKAH-LANGKAH

APLIKASINYA. SEDANGKAN KETAHANAN NASIONAL ADALAH SEBUAH KONDISI YANG HARUS DIWUJUDKAN AGAR PROSES PENCAPAIAN TUJUAN BERJALAN DENGAN SUKSES.

XI. MASYARAKAT MADANI MASYARAKAT MADANI PENGERTIAN MASYARAKAT MADANI BANYAK DEFINISI TENTANG MASYARAKAT MADANI. DEFINISI MENURUT DAWAM RAHARDJO : MASYARAKAT MADANI ADALAH SEBUAH PROSES PENCIPTAAN PERADABAN YANG MENGACU KEPADA NILAI-NILAI KEBIJAKAN BERSAMA. DALAM MASYARAKAT MADANI, WARGA NEGARA BEKERJA SAMA MEMBANGUN IKATAN SOSIAL, JARINGAN PRODUKTIF DAN SOLIDARITAS KEMANUSIAAN YANG BERSIFAT NON NEGARA. DASAR UTAMA DARI MASYARAKAT MADANI ADALAH PERSATUAN DAN INTEGRASI SOSIAL YANG DIDASARKAN PADA SUATU PEDOMAN HIDUP, MENGHINDARKAN DIRI DARI KONFLIK DAN PERMUSUHAN YANG MENYEBABKAN PERPECAHAN DAN HIDUP DALAM SUATU PERSAUDARAAN. KARAKTERISTIK MASYARAKAT MADANI MASYARAKAT MADANI TIDAK MUNCUL DENGAN SENDIRINYA. DIBUTUHKAN UNSURUNSUR SOSIAL YANG MENJADI PRASYARAT TERWUJUDNYA TATANAN MASYARAKAT MADANI. FAKTOR-FAKTOR TERSEBUT MERUPAKAN SATU KESATUAN YANG SALING MENGIKAT DAN MENJADI KARAKTER KHAS MASYARAKAT MADANI. BEBERAPA UNSUR POKOK YANG HARUS DIMILIKI ADALAH : 1. WILAYAH PUBLIK YANG BEBAS FREE PUBLIC SPHERE / RUANG PUBLIK YANG BEBAS DAPAT DIARTIKAN SEBAGAI WILAYAH BEBAS DIMANA SEMUA WARGA NEGARA MEMILIKI AKSES PENUH DALAM KEGIATAN YANG BERSIFAT PUBLIK SERTA MENJADI SARANA UNTUK MENGEMUKAKAN PENDAPAT MASYARAKAT. 2. DEMOKRASI SECARA UMUM DEMOKRASI ADALAH TATANAN SOSIAL POLITIK YANG BERSUMBER DAN DILAKUKAN OLEH, DARI DAN UNTUK WARGA NEGARA 3. TOLERANSI

TOLERANSI ADALAH SIKAP SALING MENGHARGAI DAN MENGHORMATI PERBEDAAN PENDAPAT. LEBIH JAUH LAGI TOLERANSI ADALAH PERSOALAN AJARAN DAN KEWAJIBAN MELAKSANAKAN AJARAN ITU. TOLERANSI BUKAN SEKEDAR TUNTUTAN SOSIAL MASYARAKAT MAJEMUK BELAKA, TAPI SUDAH MENJADI BAGIAN PENTING DARI PELAKSANAAN AJARAN MORAL AGAMA.

4. PLURALISME PLURALISME TIDAK HANYA DIPAHAMI SEBATAS SIKAP HARUS MENGAKUI DAN MENERIMA KENYATAAN SOSIAL YANG BERAGAM, TETAPI HARUS DISERTAI DENGAN SIKAP YANG TULUS UNTUK MENERIMA KENYATAAN PERBEDAAN SEBAGAI SESUATU YANG ALAMIAH DAN RAHMAD ALLAH YANG BERNILAI POSITIF BAGI KEHIDUPAN MASYARAKAT. 5. KEADILAN SOSIAL KEADILAN SOSIAL ADALAH ADANYA KESEIMBANGAN DAN PEMBAGIAN YANG PROPORSIONAL ATAS HAK DAN KEWAJIBAN SETIAP WARGA NEGARA YANG MENCAKUP SELURUH ASPEK KEHIDUPAN : EKONOMI, POLITIK, PENGETAHUAN DAN KESEMPATAN. MASYARAKAT MADANI DI INDONESIA INDONESIA MEMILIKI TRADISI KUAT CIVIL SOCIETY (MASYARAKAT MADANI). BAHKAN JAUH SEBELUM NEGARA BANGSA INI BERDIRI, MASYARAKAT SIPIL TELAH BERKEMBANG PESAT YANG DIWAKILI OLEH KIPRAH BERAGAM ORGANISASI SOSIAL KEAGAMAAN DAN PERGERAKAN NASIONAL DALAM PERJUANGAN MEREBUT KEMERDEKAAN. BEBERAPA STRATEGI UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT MADANI DI INDONESIA :

1. MEMPERLUAS GOLONGAN MENENGAH MELALUI PEMBERIAN KESEMPATAN BAGI KELAS

MENENGAH UNTUK BERKEMBANG MENJADI KELOMPOK MASYARAKAT MADANI YANG MANDIRI SECARA POLITIK DAN EKONOMI. DALAM PANDANGAN INI NEGARA HARUS MENEMPATKAN DIRI SEBAGAI REGULATOR DAN FASILITATOR BAGI PENGEMBANGAN EKONOMI NASIONAL

2. MEREFORMASI SISTEM POLITIK DEMOKRATIS MELALUI PEMBERDAYAAN LEMBAGALEMBAGA DEMOKRASI YANG ADA BERJALAN SESUAI PRINSIP DEMOKRASI. SIKAP PEMERINTAH UNTUK TIDAK MENCAMPURI ATAU MEMPENGARUHI PUTUSAN HUKUM YANG DILAKUKAN OLEH LEMBAGA YUDIKATIF MERUPAKAN SALAH SATU KOMPONEN PENTING DARI PEMBANGUNAN KEMANDIRIAN LEMBAGA DEMOKRASI. 3. PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN POLITIK (PENDIDIKAN DEMOKRASI) BAGI WARGA NEGARA SECARA KESELURUHAN. MASYARAKAT MADANI DI INDONESIA SAAT INI : MENURUT DAWAM RAHARDJO : MASIH MERUPAKAN LEMBAGA YANG DIHASILKAN OLEH SISTEM POLITIK REPRESIF. CIRI KRITISNYA LEBIH MENONJOL DARIPADA CIRI KONSTRUKTIFNYA. LEBIH BANYAK MELAKUKAN PROTES DARIPADA MENGAJUKAN SOLUSI, LEBIH BANYAK MENUNTUT DARIPADA MEMBERIKAN SUMBANGAN PEMIKIRAN TERHADAP PEMECAHAN MASALAH. MENURUT AS. HIKAM

KARAKTER MASYARAKAT MADANI DI INDONESIA MASIH SANGAT BERGANTUNG PADA NEGARA SEHINGGA TERLALU BANYAK PADA POSISI SUBORDINAT, KHUSUSNYA YANG BERADA PADA STRATA BAWAH. OLEH KARENA ITU DALAM KONTEKS PENGEMBANGAN DEMOKRASI KENYATAAN INI MERUPAKAN TANTANGAN MENDESAK UNTUK MEMPERLANCAR PROSES DEMOKRASI

DI INDONESIA MASYARAKAT SIPIL (CIVIL SOCIETY) MENGEJAWANTAH DALAM BERBAGAI WADAH SOSIAL POLITIK, SEPERTI ORGANISASI KEAGAMAAN, ORGANISASI PROFESI, ORGANISASI KOMUNITAS, MEDIA DAN LEMBAGA PENDIDIKAN. DOMAIN MEREKA TERPISAH DARI NEGARA MAUPUN SEKTOR BISNIS. SALAH SATU PENGEJAWANTAHAN MASYARAKAT SIPIL YANG KERAP TERANGKAT MENJADI TITIK FOKUS PERHATIAN ADALAH NON GOVERNMENTAL ORGANIZATION ( NGO ) PERAN MAHASISWA MAHASISWA MERUPAKAN SALAH SATU KOMPONEN STRATEGIS BANGSA INDONESIA DALAM PENGEMBANGAN DEMOKRASI DAN MASYARAKAT MADANI. SEBAGAI BAGIAN DARI KELAS MENENGAH, MAHASISWA MEMPUNYAI TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB TERHADAP NASIB MASA DEPAN DEMOKRASI DAN MASYARAKAT MADANI DI INDONESIA. SIKAP DAN TANGGUNG JAWAB ITU DAPAT DIWUJUDKAN DENGAN PENGEMBANGAN SIKAP-SIKAP DEMOKRATIS, TOLERAN DAN KRITIS DALAM PERILAKU SEHARI-HARI. CITA-CITA UNTUK MEWUJUDKAN MASYARAKAT MADANIMENISCAYAKAN SUATU UPAYA YANG SERIUS DAN SISTIMATIS. MASYARAKAT MADANI BUKAN SEKEDAR SISTEM, TAPI JUGA MERUPAKAN PROSES. OLEH KARENA ITU MEWUJUDKAN MASYARAKAT MADANI MEMERLUKAN PROSES YANG SISTEMATIS DAN SALAH SATU PROSES YANG PALING STRATEGIS ADALAM MELALUI PENDIDIKAN