Anda di halaman 1dari 8

Tujuan Penulisan:

1. menstrukturkan permasalahan struktur Linier programming khusus dengan model transportasi dan penugasan 2. Menggunakan NWC, model stepping stone, dan VAM 3. menyelesaikan lokasi fasilitas dan permasalahan aplikasi lain dengan model transportasi 4. menyelesaikan permasalahan penugasan dengan metode hungain (matrix reduction)

LINIER TRANSPORTASI
Pendahuluan Metode ini adalah sebuah metode yang dapat memberikan penyelesaian lebih efisien dalam hal prosedur perhitungan dari pada model simplex. Perhitungan ini adalah bagian dari network flow problem. Model transportasi dapat diartikan sebagai distribusi dari sebuah barang ke tujuan-tujuan tertentu. Tujuan perhitungan ini adalah untuk penjadwalan pengiriman ke masing-masing tujuan sehingga biaya transportasi dan produksi dapat diminimalkan. Sedang model assignment dapat diartikan sebagai penugasan seseorang pada proyek tertentu, sales ke wilayah tertentu, kontrak ke penawar tertentu, dan lain sebagainya, dengan tujuan meminimalisir total cost atau total waktu yang diperlukan dalam penyelesaian tugas. Karakteristik yang dimiliki oleh model assignment adalah satu orang hanya untuk satu pekerjaan tertentu, dst. I. Metode Nortwest Corner (NWC) Contoh: Biaya transportasi dan kapasitas Pabrik 1 2 3 Kebutuhan Biaya tiap ton Gudang I 23.000 45.000 54.000 70 Kapasitas produksi 150 40 80 270

Gudang H 27.000 10.000 30.000 110

Gudang J 31.000 40.000 35.000 90

Pabrik 1 2 3 Kebutuhan

Gudang H 27.000 110 10.000 30.000 110

Biaya tiap ton Gudang I 23.000 40 45.000 30 54.000 70

Gudang J 31.000 40.000 10 35.000 80 90

Kapasitas produksi 150 40 80 270

Masukan 110 (pasokan paling besar) ke sel 1H, masukan 40 ke sel 1I, masukan 30 ke sel 2I, masukan 10 ke sel 2J, dan masukan 80 ke sel 3J. Penjelasan langkah-langkah metode NWC : Alokasikan sebanyak mungkin ke sel di sisi pojok kiri atas, di sesuaikan dengan batasan kapasitas produksi dan gudang. Alokasikan sebanyak mungkin ke sel berikutnya yang berdekatan Ulangi langkah ke-2 sampai semua kebutuhan telah terpenuhi.

II.

Metode stepping stone (biaya minimum) Biaya tiap ton Gudang I 23.000 45.000 54.000 70 Biaya tiap ton Gudang I 23.000 70 45.000 54.000 70 Kapasitas produksi 150 40 80 270 Kapasitas produksi 150 40 80 270

Pabrik 1 2 3 Kebutuhan

Gudang H 27.000 10.000 30.000 110

Gudang J 31.000 40.000 35.000 90

Pabrik 1 2 3 Kebutuhan

Gudang H 27.000 60 10.000 40 30.000 10 110

Gudang J 31.000 20 40.000 35.000 70 90

Penjelasan metode stepping stone (biaya minimum) : Alokasikan sebanyak mungkin ke sel dengan biaya transportasi terkecil, dan sesuaikan dengan kapasitas gudang serta jumlah produksi. Lakukan langkah tersebut hingga semua kebutuhan terakomodir. III. Vogels approximation metod (VAM)

Metode Vogels approximation metod (VAM) merupakan metode yang tidak sesimpel nortwest corner namun dapat memberikan solusi yang optimal. Metode ini dapat memberikan gambaran biaya tiap alternati rute. Langkah perhitungan VAM: Biaya tiap ton Gudang I 23.000 45.000 54.000 70 Kapasitas produksi 150 40 80 270

Pabrik 1 2 3 Kebutuhan
Langkah 1

Gudang H 27.000 10.000 30.000 110

Gudang J 31.000 40.000 35.000 90

Pabrik 1 2 3

Biaya per ton tiap gudang H I J 27.000 10.000 30.000 23.000 45.000 54.000 70 45.000 23.000= 22.000 31.000 40.000 35.000 90 35.000 31.000= 4.000

Kapasitas produksi 150 40 80

Perbedaan baris 27.000 23.000 = 4.000 40.000 10.000 = 30.000 35.000 30.000 = 5.000 X2H = 40 Hilangkan pabrik 2

kapasitas 110 Perbedaan 27.000 kolom 10.000= 17.000 Penjelasan :

Tentukan biaya pengiriman terendah pada setiap gudang, kemudian kurangkan dengan biaya pengiriman terendah kedua pada tiap baris maupun kolom.

Pilih hasil terbesar dari pengurangan tersebut kemudian tandai/tambah kan notasi baru pada kapasitas pada baris atau kolom tersebut (contoh X2H pada table) dan hilangkan baris atau kolom tersebut pada langkah selanjutnya. Langkah 2 Pabrik 1 3 kapasitas Biaya per ton tiap gudang H I J 27.000 30.000 110 23.000 54.000 31.000 35.000 90 35.000 31.000= 4.000 X1I = 30 Hilangkan gudang I Kapasitas produksi 150 80 Perbedaan baris 27.000 23.000 = 4.000 35.000 30.000 = 5.000

70 - 40 = 30 Perbedaan 30.000 - 54.000 kolom 27.000= 23.000= 3.000 31.000 Penjelasan :

Sama dengan langkah 1 namun ada tambahan pada penentuan hasil kapasitas yaitu ketika kolom atau baris di tentukan kapasitas pada baris atau kolom tersebut di kurangkan dengan kapasitas pada proses sebelum nya.

Langkah 3

Pabrik 1 3

Biaya per ton tiap gudang H J 27.000 30.000 31.000 35.000

Kapasitas produksi 150 80

Perbedaan baris 31.000 27.000 = 4.000 35.000 30.000 = 5.000 X3H = 50 Hilangkan pabrik 3

kapasitas 110 90 Perbedaan 30.000 35.000 kolom 27.000= 3.000 31.000= 4.000

Langkah 4

Pabrik 1 kapasitas

Biaya per ton tiap gudang H J 27.000 110 50 = 60 31.000 90

Kapasitas produksi 150 X1H = 60 X1J = 90

Penjelasan : Pada langkah 4 ini tidak terjadi proses pengurangan di karenakan hanya tersisa 2 gudang dan 1 pabrik jadi langsung saja di tentukan mana biaya terkecil dan kapasitas nya terletak pada bagian kolom/gudang tersebut yang di kurangkan dengan kapasitas sebelumnya.

Biaya transportasi nya : (biaya terkecil pada tiap langkah 1 * X2H ) + (biaya terkecil pada tiap langkah 2 * X1I) + (biaya terkecil pada tiap langkah 3 * X3H) + (biaya terkecil pada tiap langkah 4 * X1H) + (biaya terkecil terakhir * X1J). = (10.000 x 40) + (23.000 x 30) + (30.000 x 50) + (27.000 x 60) + (31.000 x 90) = 400.000 + 690.000 + 1.500.000 + 1.620.000 + 2.790.000 = 7.000.000

Model Penugasan
Model Penugasan adalah suatu model khusus dari model program linier yang serupa dengan model transportasi. Perbedaannya adalah, dalam model penugasan penawaran pada tiap sumber dan permintaan pada tiap tempat tujuan dibatasi sebanyak satu unit barang saja. Langkah- langkah penyelesaian : 1. Membuat suatu tabel biaya Opportuniti ( opportunity cost table ) yakni dengan membuat reduksi baris dan kolom

2. Buat tabel Reduksi baris : dengan cara mengurangkan semua biaya dalam tiap baris dengan biaya terkecil yang ada pada tiap baris tersebut

Table awal

operator P1 P2 P3 P4 Permintaan operator P1 P2 P3 P4

A 18 24 28 32 1 A 18 24 28 32

B 8 13 17 19 1 B 8 13 17 19

C 10 15 19 22 1 C 10 15 19 22

D 12 16 20 25 1 D 12 16 20 25

Suplai 1 1 1 1 4

3. Buat tabel reduksi kolom : dengan cara mengurangkan semua biaya yang ada pada semua kolom dari tabel reduksi baris dengan biaya terkecil yang ada pada tiap kolomnya

operator P1 P2 P3 P4

A 0 6 10 14

B 0 5 9 11

C 0 5 9 12

D 0 4 8 13

4. Buat tabel biaya pengujian : yakni tambahkan garis pada tabel yang sudah direduksi baik secara vertikal maupun secara horisontal dimana terdapat minimal dua angka nol.

operator P1 P2 P3 P4

A 0 2 2 3

B 0 1 1 0

C 0 1 1 1

D 0 0 0 2

5. Untuk mencapai tabel yang optimal, maka jumlah minimal garis = jumlah baris atau kolom, jika belum maka buat tabel pengulangan model penugasan dengan cara kurangkan semua biaya yang tidak dilalui garis dengan biaya yang terkecil yang juga tidak dilalui garis dan untuk semua angka nol pada perpotongan garis harus ditambahkan dengan biaya yang terkecil. Kemudian tarik garis secara vertikal dan horisontal seperti langkah sebelumnya. 6. Apabila jumlah minimal garis = jumalah baris atau kolom, maka tabel tersebut sudah opitmal. Maka tentukanlah penugasan berdasarkan sel di mana terdapat angka nol.

operator P1 P2 P3 P4
Solusi Optimal

A 0 1 1 2

B 1 1 1 0

C 0 0 0 0

D 1 0 0 2

A mengerjakan P1 = 18 mnt B mengerjakan P4 = 19 mnt C mengerjakan P2 = 15 mnt D mengerjakan P3 = 20 mnt

ATAU

A mengerjakan P1 = 18 mnt B mengerjakan P4 = 19 mnt C mengerjakan P3 = 19 mnt D mengerjakan P2 = 16 mnt

Total pengerjaan 72 menit

Anda mungkin juga menyukai