Yudi Purnomo, M.Kes, Apt Blok KCEAB Program Pendidikan Dokter Universitas Islam Malang
Air bahan paling banyak dlm sel hidup 70% berat sel & sebagian besar reaksi biokimiawi dalam sel berlangsung di lingkungan air. Hampir semua organisme memiliki struktur mendekati sifat khusus air kemampuan membentuk ikatan Hidrogen, Polaritas & Tegangan permukaan.
FUNGSI AIR
Sebagai medium untuk reaksi-reaksi biokimia yg mendasari kehidupan suatu sel Memindahkan berbagai senyawa melintas membran sel Mempertahankan suhu tubuh Membuat cairan-cairan pencernaan Melarutkan sisa-sisa metabolisme untuk dibuang
OUTPUT
G.I, KULIT, PARU 1000 ml
GINJAL 1500 ml
MAKANAN 1200 ml
TOTAL 2500 ml
TOTAL 2500 ml
berguna mempertahankan konstannya suhu internal dg tingginya panas penguapan & kemampuan panas spesifik Panas penguapan menyatakan banyak kalori yang diserap bila satu gram cairan menguap Kemampuan panas spesifik menyatakan banyak kalori yang diperlukan untuk kenaikan satu gram senyawa 10C
Proposi cairan tubuh seiring : - Pertambahan usia - Wanita < Pria o.k jaringan lipid sedikit air
Neonatus & bayi rentan kehilangan air, misal kasus dehidrasi akut o.k diare, matahari
Dengan sifat air tersebut organisme dapat membuang atau menyerap panas sesuai kondisi lingungannya, Air juga berguna sebagai pelarut senyawasenyawa ion seperti garam maupun bukan ion seperti gula dan senyawa alkohol sederhana.
A. B.
C.
BB (1 kg BB ~ 1 lt air)
Pengukuran
distribusi cairan tubuh : Cairan tubuh total dengan : Deuterium oksida (D2O) Tritium oksida Cairan ekstrasel dengan : Evans blue
/ darah Eritrosit dengan fosfor radioaktif (32p) Albumin dengan Yod RA (131 Y)
Cairan interstisel Dengan manitol dan inulin (dikoreksi 25% dari ekstrasel jaringan penyambung padat & tulang rawan)
Tak disosiasi (urea, dekstrose, kreatinin) Disosiasi Elektrolit / Ion Kation (Na+, K+, Ca++) Anion (Cl-, HCO3-, HPO4-, SO4-)
mEq / L mgr / L Valensi BA
Contoh : 100 ml plasma mengandung 10 mgr Ca (BA Ca = 40, valensi = 2) Dalam10 2 plasma mengandung : 10 =
40
mengandung : = 5 mEq/L.Ca
CONTOH SOAL
Plasma mengandung 2 mEq/L Mg BA Mg = 24 valensi Mg =2 Berapa : mgr/dl plasma Mmol mg/dl plasma ELEKTROLIT Na+ K+ Ca++ Mg+ ClVALENSI 1 1 2 2 1 BA 23 39 40 24 35,5
HPO42 (80%)
H2PO4 (20%) SO42
2
1 2
96
97 96
K+
Mg++ Ca-
0,256
0,820 0,500
3,91
1,22 2,00
3,91
1,22 2,00
0,256
0,820 0,500
ClHCO3-
0,282
0,164
3,55
6,10
3,55
6,10
0,282
0,164
HCO3-
24 31
CAIRAN INTRASEL
KATION
Na+ K+ Mg++ Cl-
ANION
m.Eq/L
10 160 35 2 8 140 55
HCO3HPO42 PROTEIN-
CAIRAN EKSTRASEL
PLASMA
KATION Na+ K+ Mg++ ANION 142 4 3 5
CAIRAN INTERSTISIAL
m.Eq/L KATION Na+ K+ Mg++ Ca++ ANION m.Eq/L 145 4 2 3
103
27 2 1 5 16
115
30 2 1 5 1
PROTEIN-
CALCIUM
Mineralisasi Tulang & Gigi Pembekuan darah Transmisi impuls saraf Kontraksi Otot
KALIUM
Kalium mrpk elektrolit terpenting dalam cairan intraselular. Dg Na mengontrol keseimbangan cairan tubuh Menghantar impuls saraf Merangsang saraf Kontraksi jantung
NATRIUM
Memelihara cairan ekstraselular Mempertahankan tekanan osmotik cairan (Na tek osmotik haus) Dg K mengontrol keseimbangan cairan tubuh Kebutuhan Na : 1-1,7 mEq/kgBB/hari
MAGNESIUM
Elektrolit dominan di intrasel Formasi tulang dan gigi Transmisi impuls saraf Kontraksi Otot Aktifasi beberapa enzim Konversi gula darah menjadi energi Regulasi temperatur tubuh
Contoh
Wanita 32 tahun, 50 kg puasa total selama 24 jam. Kebutuhan cairannya adalah : Volume : 2000 - 2500 cc Natrium : 100 - 200 meq Kalium : 50 - 100 meq
Ion-ion yang juga diperlukan untuk fungsi tubuh yang normal antara lain ion-ion : Mg, Fe, Cu, Mn, Zn, dan Fosfat
LARUTAN ELEKTROLIT
larutan elektrolit di dalam pelarutnya mempunyai kemampuan untuk mengion. Hal ini mengakibatkan larutan elektrolit mempunyai jumlah partikel yang lebih banyak daripada larutan non elektrolit pada konsentrasi yang sama
LARUTAN ELEKTROLIT
Contoh: Larutan 0.5 molal glukosa dibandingkan dengan larutan 0.5 molal garam dapur. - Untuk larutan glukosa dalam air jumlah partikel (konsentrasinya) tetap, yaitu 0.5 molal. - Untuk larutan garam dapur: NaCl(aq) --> Na+ (aq) + Cl- (aq) karena terurai menjadi 2 ion, maka konsentrasi partikelnya menjadi 2 kali semula = 1.0 molal.
LARUTAN ELEKTROLIT
Yang menjadi ukuran langsung dari keadaan (kemampuannya) untuk mengion adalah derajat ionisasi. Besarnya derajat ionisasi ini dinyatakan sebagai: a = jumlah mol zat yang terionisasi/jumlah mol zat mula-mula Untuk larutan elektrolit kuat, harga derajat ionisasinya mendekati 1, sedangkan untuk elektrolit lemah, harganya berada di antara 0 dan 1 (0 < a < 1).
STRUKTUR AIR
Molekul air bergabung kait mengkait dan membentuk sebuah kisi berikatan hidrogen. Sifat kohesif air yg alami bertanggungjawab terhadap sifat air seperti : - tegangan permukaan, - panas spesifik dan - panas penguapan.
STRUKTUR AIR
OSMOSIS AIR
Jika dua larutan air dipisahkan oleh sebuah membran semipermeabel yg hanya dpt ditembus oleh molekul air Air akan berpindah dari larutan Hipotonik ke larutan yg konsentrasi zat terlarut tinggi (hipertonik) Peristiwa tersebut diatas disebut Osmosis
TEKANAN OSMOSE
m.Eq
= unit pengukuran aktivitas kemis dan fisiologis elektrolit m.Osm = unit pengukuran aktivitas osmotik suatu larutan m.Osm = besarnya kekuatan partikel yang terlarut dalam larutan yang melalui membran semipermeabel.
TEKANAN OSMOSE
Tekanan osmotik adalah tekanan yang dibutuhkan untuk mencegah difusi (perembesan) cairan melalui membran semipermeabel ke cairan dengan konsentrasi lebih tinggi Makin banyak partikel ion yang dikandung larutan makin tinggi tekanan osmotiknya
TEKANAN OSMOSE
Tekanan osmotik dalam cairan tubuh dipetahankan dalam rentang 285 5 mOsm/L. Larutan dg tekanan osmotik sama cairan tubuh larutan isotonik ex : NaCl 0,9 %, RL Larutan dg tekanan osmotik < < cairan tubuh hipotonik, ex : Dextrosa 5 % Larutan dg tekanan osmotik >> cairan tubuh hipertonik ex : ???
TEKANAN OSMOSE
Sel darah yg berada di larutan : - Isotonik tak ada perpindahan air - Hipotonik air masuk ke dlm sel lisis - Hipertonik air keluar sel krenasi
TEKANAN OSMOSE
DEHIDRASI Cairan dan elektrolit disekresi ke saluran pencernaan : > 8 lt/hari
Kehilangan air > elektrolit cairan ekstrasel > pekat (Hipertonik) air dalam sel keluar. Kehilangan elektrolit > air cairan ekstrasel < pekat (Hipotonik) air masuk ke dalam sel.
REHIDRASI
- Cairan - Elektrolit
KONTRIBUSI DARI BERMACAM-MACAM KONSTITUEN DALAM SERUM NORMAL TERHADAP TEKANAN OSMOSENYA
KONSTITUEN
Natrium
Kalium Kalsium Magnisium Klorida Bikarbonat Proteinat Phosphat Sulfat Organik Urea Glukosa
KONSENTRASI m.Eq/L
142.0
5.0 2.5 2.0 102.0 27.0 16.0 2.0 1.0 3.5 30mg/100mL 70mg/100mL Total
TEK.OSMOSE m.mol/Kg
139.0
4.9 1.2 1.0 99.8 26.4 1.0 1.1 0.5 3.4 5.3 4.1 287.7 m Osm/Kg
%TEK.OSMOSE TOTAL
48.3
1.7 0.4 0.3 34.7 9.2 0.3 0.4 0.2 1.2 1.8 1.4 99.9%
ASAM BASA
Manfaat pH (derajat keasaman) 1. Optimalisasi metabolisme. 2. Optimalisasi oksigenasi. 3. Optimalisasi hemodinamik. 4. Optimalisasi farmakodinamik.
H+
+ Cl -
Na + + OHNaCl + H2O
garam
basa
air
TEORI Bronsted-Lowry
Asam
NH4+ + NH2Asam 1
Basa 2
Asam 1 kehilangan PROTON menjadi Basa 1 Basa 2 mendapat PROTON menjadi Asam 2
HClO2 + H2O
H3O+ + ClO2-
HClO2 kehilangan Proton menjadi ClO2HClO2 = asam dan ClO2- = basa konjugatnya H2 O mendapat Proton menjadi H3O+ H2 O = basa dan H3O+ = asam konjugatnya
>
H2PO4
>
H2PO4
Ionisasi molekul netral (H3PO4) lebih mudah dibanding ionisasi ion (H2PO4-).
pH < 7 asam pH > 7 basa Cairan ektrasel pH = 7,35 7,45 (dipertahankan secara kemis dan fisiologis)
Buffer
: Kombinasi Zat-zat kimia tertentu yang mempertahankan kestabilan pH cairan. Asam lemah dengan garamnya (H2CO3 : NaHCO3 =1 : 20)
Pada
BUFER
Sistem Bufer darah : Bikarbonat, Fosfat Sistem Pernapasan : Bikarbonat Ginjal : Regulasi H3O dalam darah
20:1
16:1 12,5:1
7,4 ---->
7,3 ----> 7,2
pH darah NORMAL
Sedikit asidosis
10:1
8:1 6,25:1
7,1
7,0 6,9
5:1
6,8 ---->
Respirasi alkalosis
Metabolik asidosis
Metabolik alkalosis
REAKSI PRESIPITASI
an anion and a cation contact each other and an insoluble ionic compound precipitates out of solution For example, when aqueous solutions of silver nitrate, AgNO3, and salt, NaCl, are mixed, the Ag+ and Cl- combine to yield a white precipitate of silver chloride, AgCl: Ag+(aq) + Cl-(aq) --> AgCl(s)
2H+(aq) + 2e H2 (g) The overall equation for the reaction becomes: Zn(s) + 2H+(aq) Zn2+(aq) + H2 (g)
REAKSI DEHIDRASI
Dalam kimia, reaksi dehidarsi biasanya didefinisikan sebagai reaksi yang melibatkan pelepasan air dari molekul yang bereaksi. Reaksi dehidrasi merupakan subset dari reaksi eliminasi. Karena gugus hidroksil (-OH) adalah gugus lepas yang buruk, pemberian katalis asam Brnsted sering kali membantu protonasi gugus hidroksil, menjadikannya gugus lepas yang baik, -OH2+.
REAKSI DEHIDRASI
Dalam kimia organik, terdapat banyak contoh reaksi dehidrasi: Konversi alkohol menjadi eter: