Anda di halaman 1dari 3

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Pada masa sekarang ini, kita sering kali melihat remaja atau anak muda yang sedang dilanda masalah. Terlebih masalah mereka selalu berhubungan dengan perasaan. Lebih sering memang karena masalah percintaan, tapi juga tidak menutup kemungkinan masalah lain datang pada anak muda atau remaja. Fenomena yang sering muncul pada remaja atau anak muda masa kini adalah galau. Galau menurut kamus besar bahasa indonesia adalah bla bla bla . Galau memang kurang memiliki makna yang cukup spesifik sehingga kadang kita juga sering galau mendefinisikan galau ini. Jika di artikan secara sederhana galau bisa di artikan sebagai kumpulan perasaan yang carut marut, campur aduk karena masalah yang sedang dialami. Pada saat merasa galau, remaja atau anak muda cenderung mendengarkan lagu untuk menghilangkan kegalauannya tersebut. Tetapi alih-alih menghilangkan kegalauan, lagu (musik) yang di dengarkan itu dapat meningkatkan rasa galau atau semakin memperkeruh perasaan. Seringkali sebagian orang menilai bahwa jenis musik yang baik didengar itu hanya masalah selera. Namun di lain pihak kita juga menyadari, bahwa musik dapat mempengaruhi kita secara emosi, fisik, mental, dan spiritual. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990 : 602) Musik adalah ilmu adalah seni penyusun nada atau suara diutarakan, kombinasi dan hubungan tempral untuk menghasilkan komposisi (suara) yang mempunyai keseimbangan dan kesatuan, nada atau suara yang di susun sedemikian rupa sehingga mengandung irama, lagu dan keharmonisan (terutama yang dapat menghasilkan bunyi-bunyi itu). Musik itu merupakan kesatuan dari kumpulan suara melodi, ritme dan harmoni yang dapat membangkitkan emosi. Musik bisa membuat mood jadi bahagia tetapi juga bisa menguras air mata. Musik, akan masuk melalui telinga, kemudian menggetarkan gendang telinga, mengguncang cairan di telinga dalam serta menggetarkan sel-sel berambut di dalam Koklea untuk selanjutnya melalui saraf Koklearis menuju ke otak. Musik akan diterima langsung oleh Talamus, yaitu suatu bagian otak yang mengatur emosi, sensasi, dan perasaan, tanpa terlebih dahulu dicerna oleh bagian otak yang berpikir mengenai baikburuk maupun intelegensia. Kedua: melalui Hipotalamus mempengaruhi struktur basal "forebrain" termasuk sistem limbik, dan ketiga: melalui axon neuron secara difus mempersarafi neokorteks. Hipotalamus merupakan pusat saraf otonom yang mengatur fungsi pernapasan, denyut jantung, tekanan darah, pergerakan otot usus, fungsi endokrin, memori, dan lain-lain. Seorang peneliti Ira Altschuler mengatakan "Sekali suatu stimulus mencapai Talamus, maka secara otomatis pusat otak telah diinvasi." Sebuah survey pada suatu seminar menunjukkan bahwa pendengarnya mengatakan bahwa mereka tidak mendengarkan syair dari sebuah lagu. Namun pada waktu lagu tersebut diperdengarkan, separuh dari mereka dapat melagukannya tanpa mereka sadari. Hal ini menunjukkan adanya memori dalam otak yang mampu merekam apa saja yang masuk melalui pendengarannya bersama musik, tanpa mampu dicerna oleh akal sehat. Kesimpulannya tidak ada lagu/musik yang mampu dicegah masuknya ke dalam otak kita, walaupun kita

berkata "saya tidak mendengarkan syairnya". di kutip dari tulisan Dr. Sondang Aemilia Pandjaitan-Sirait, SpKK. Dari kutipan tersebutkita bias mengetahui bahwa tanpa atau dengan di sadari musik yang didengarkan akan mempengaruhi kesadaran kita. Pemahaman ini berkaitan dengan teori Carl Gustav Jung tentang Personal Unconscious. Personal Unconscious adalah salah satu bagian strukur kepribadian manusia yang berisi pengalaman yang ditekan, yang ditekan yang gagal menimbulkan kesan sadar. Jangan di kira pengalaman yang tidak di setujui oleh ego akan hilang begitu saja dari diri kita. Dia akan tetap ada dalam bentuk memori yang bisa muncul ketika kita mendengar lagu sendu saat kita mendengarkan lagu (musik) yang mellow/sendu. 1.2 Rumusan Masalah Dalam makalah ini yang menjadi fokus kami dalam penelitian kami tentang Pengaruh musik (lagu) terhadap perasaan. Beberapa poin yang akan kami bahas dalam penelitian yang akan kami lakukan, sebagai berikut : 1. Pengaruh mendengarkan musik (lagu) pada perasaan ? 2. Bagaimana ungkapan perasaan setelah mendengarkan musik (lagu) ?

BAB II PENJELASAN 2.1 LANDASAN TEORI Menurut penelitian Valerie N. Stratton, Ph.D dan Annette H. Zalanowski dari universitas Penn State terhadap mahasiswa Psikologi terhadap musik bahwa musik yang di dengarkan dapat mempengaruhi mood. Menurut Stratton para mahasiswa dilaporkan lebi memiliki emosi tersendiri setelah mendengarkan musik dan emos mereka menigkat setelah mendengrakan musik tersebut. Tidak masalah dengan jens musik atau genre yang mereka dengarkan. Setealh mendengarkan musik siswa merasakan berbagai macam perasaan seperti senang, gembira, semangat, dan terkadang sedih atau galau. Selain itu menurut Clinic Sandra Siedlecki, PhD menemukan bahwa mendengarkan musik dengan ryhtme dapat meredakan gejala-gejala depresi hingga 25%. Tidak hanya itu masih banyak studi lain yang mengungkapkan manfaat musik. 2.2 Tujuan Penelitian Dalam penelitian yang kami lakukan bertujuan untuk mengetahui dampak pengaruh dari mendengarkan musik (lagu) terhadap perasaan dan juga mengetahui manfaat-manfaat lain dari mendengarkan musik (lagu). Selain itu, menurut Clinic Sandra Siedlecki, PhD menemukan bahwa mendengarkan musik dengan ryhtme dapat meredakan gejala-gejala depresi hingga 25%. 2.3 Metode Penelitian Metode penelitian yang kami gunakan adalah dengan cara pendekatan kualitatif dalam bentuk wawancara dan kuesioner. Kuesioner dilakukan untuk mendapatkan jawaban yang cenderung sensitif apabila di tanyakan secara langsung terhadap pertanyaanpertanyaan yang kami ajukan untuk mendapatkan respon untuk kami simpulkan.

Kesimpulan Music dapat mempengaruhi perasaan sesorang yang mendengarkannya. Selain itu, keadaan seseorang pada saat mendengarkan music (lagu) itu juga berpengaruh terhadap perasaan. Jenis dan lirik dari lagu sangat menjadi titik ukur penting bagaimana musik (lagu) bisa mempegaruhi perasaan. Musik bisa membuat mood jadi bahagia tetapi juga bisa menguras

air mata. Mendengarkan lagu gembira cenderung membuat perasaan lebih gembira juga di bandingkan dengan kita mendengarkan lagu sendu.

Saran Mendenggarkan music (lagu) itu secara langsung atau tidak langsung itu dapa mempengaruhi perasaan. Jika kita terlalu sering mendengarkan musik (lagu) yang cenderung negatif dapat memberikan potensi negatif pula pada diri kita. Terlebih ketika sedang galau terkadang ada beberapa orang yang mendengarkan lagu sendu saat ada pada keadaan galau, sebetulnya pada saat seperti ini mendengarkan lagu sendu dapat berakiba kta semakin larut dalam masalah dan cenderung untuk menyerah kepada keadaan bukan bangkit dan mencari penyelesaian masalah. Sebisa mungkin dengarkanlah music (lagu) yang bernuansa positif agar memberikan pengaruh posotif pula pada diri kita.

Anda mungkin juga menyukai