Humairah Medina Liza Lubis, H.M. Nadjib Dahlan Lubis Departemen Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran USU Medan
Pendahuluan Stem cell adalah sel pembangun setiap organ dan jaringan tubuh kita; merupakan sel yang belum berdiferensiasi dan dengan kondisi tertentu dapat berproliferasi serta berdiferensiasi menjadi berbagai tipe sel dengan fungsi khusus.1 Stem cell mempunyai tiga karakteristik : memperbaharui diri sendiri (self-renewal), proliferasi dan diferensiasi.2 Kemampuan potensial utama stem cell adalah untuk menghasilkan sel dan jaringan. Stem cell dapat diarahkan untuk berdiferensiasi ke dalam tipe-tipe sel spesifik, dengan demikian merupakan suatu sumber yang dapat menjadi sel dan jaringan pengganti untuk menangani penyakit-penyakit seperti penyakit Parkinson dan Alzheimer, cedera medula spinalis, stroke, luka bakar, penyakit jantung, diabetes, osteoartritis dan artritis reumatoid.3 Saat ini penelitian tentang stem cell dibicarakan sebagai suatu topik yang menarik dalam penelitian biomedikal modern dan berdiri sendiri sebagai suatu bentuk yang disebut pengobatan regeneratif. Pengenalan tentang stem cell membawa perubahan tentang konsep biologikal dan diharapkan suatu saat nanti stem cell dapat digunakan untuk memperbaiki kerusakan-kerusakan dalam jaringan tubuh manusia, termasuk jantung, otak dan otot rangka.4 Stem cell ditandai dengan adanya kemampuan memperbaharui diri sendiri yang berlangsung lama dan replikasi asimetrik. Replikasi asimetrik menggambarkan tentang adanya bentukan stem cell, yang setiap bagiannya terdiri dari sel, satu sel memiliki kapasitas yang dapat berubah bentuk yang berbeda-beda dan akan mematangkan diri tetapi tidak membelah diri. Stem cell diidentifikasi sebagai suatu sel yang ada dalam embrio dan disebut dengan stem cell embryonic dan tampak jelas pada jaringan hewan dewasa dan terbentuk pada jaringan homeostasis.4 Stem cell dapat dikembangkan dari berbagai sumber seperti sumsum tulang, jaringan embrionik, cairan amniotik atau darah tali pusat.5
Karakteristik Stem Cell Stem cell mempunyai tiga karakteristik penting yang membedakan mereka dari tipe selsel lain. Pertama, stem cell adalah sel-sel terspesialisasi yang memperbaharui diri mereka sendiri untuk periode waktu yang panjang melalui pembelahan sel. Kedua, dapat berproliferasi Ketiga, berdiferensiasi. Di bawah kondisi-kondisi eksperimental atau fisiologik tertentu, mereka dapat diinduksi menjadi sel-sel dengan fungsi-fungsi spesial misalnya mengkontraksikan sel-sel dari otot jantung atau sel-sel penghasil insulin dari pankreas.4 Ketika stem cell membelah dengan proses mitosis, beberapa sel turunannya berdiferensiasi menjadi tipe sel spesifik. Turunan yang lain tetap sebagai stem cell. Epitel intestinal, epidermis kulit, sistem hematopoietik dan sel-sel spermatogenik dari epitel seminiferous mempunyai karakteristik ini.2 Stem Cell Yang Berhubungan Dengan Kematangan / Lokasi Terdapat dua macam stem cell dari hewan dan manusia yaitu : embrionik stem cell dan stem cell dewasa, dimana keduanya mempunyai karakteristik dan fungsi berbeda. Pada hari ke 3 sampai 5 embrio, yang disebut suatu blastocyst, stem cell pada perkembangan jaringan memberi peningkatan untuk tipe-tipe sel terspesialisasi yang multipel yang membentuk jantung, paru, kulit, dan jaringan-jaringan lain. Stem cell tidak dapat bekerja terhadap jaringan sekitarnya untuk memompa darah melalui tubuh (seperti sel otot jantung), tidak dapat membawa molekul-molekul oksigen melalui aliran darah (seperti sel darah merah); dan tidak dapat melepaskan sinyal-sinyal elektrokimia ke sel-sel lain yang mentolerir tubuh untuk bergerak atau berbicara (seperti sel saraf). Stem cell tidak di khususkan untuk membentuk sel-sel terspesialisasi, termasuk sel otot jantung, sel darah, atau sel saraf. Stem cell mempunyai kemampuan untuk membelah dan memperbaharui diri mereka sendiri untuk periode yang panjang. Berbeda dengan sel otot, sel darah, atau sel saraf dimana
2
tidak secara normal mereplikasi diri mereka sendiri, stem cell dapat berreplikasi berulang kali yang disebut sebagai proliferasi. Stem cell dapat membentuk sel-sel matang tertentu, dan proses ini disebut diferensiasi. Sinyal-sinyal dari dalam dan luar sel dapat memicu diferensiasi stem cell. Sinyal intenal dikendalikan oleh gen-gen , dan membawa instruksi-instruksi yang mengkode semua strukturstruktur dan fungsi-fungsi dari sel . Sinyal eksternal untuk diferensiasi sel mencakup bahanbahan kimia yang disekresikan oleh sel-sel lain, kontak fisik dengan sel-sel berdekatan, dan molekul-molekul tertentu pada lingkungan mikro. Stem cell dewasa secara tipikal menimbulkan tipe-tipe sel dari jaringan dimana mereka berada. Suatu stem cell dewasa pembentuk darah pada sumsum tulang, secara normal membentuk banyak tipe dari sel-sel darah seperti misalnya sel darah merah, sel darah putih dan platelet. 4 Tipe-Tipe Stem Cell (Dalam Hubungannya Membentuk Sel-Sel Lain) Ada tiga tipe utama dari stem cell. Tiap tipe berbeda terhadap kemampuan mereka untuk memperbaharui ulang diri sendiri :
1. Totipoten
Stem cell ini mempunyai kemampuan potensial untuk menjadi berbagai macam sel didalam tubuh. Setelah telur difertilisasi, kemudian membentuk dibentuk selama divisi embrio dan selanjutnya menjadi fetus. Sel-sel yang awal ini disebut
totipoten, sel tersebut dapat menjadi sel apapun pada tubuh. Sel-sel manusia mempunyai kapasitas ini hanya selama divisi awal dari suatu telur yang difertilisasi. Setelah 3- 4 divisi dari sel-sel totipotent, sel-sel ini tidak akan mampu untuk berdiferensiasi menjadi setiap sel. 2. Pluripoten Tipe dari stem cell ini mempunyai kemampuan untuk menjadi setiap sel di dalam tubuh kecuali sel-sel plasenta atau jaringan penunjang lain dari uterus. Stem cell pluripoten terjadi sesudah stem cell totipoten yang mengalami beberapa kali pembelahan pertama. Contoh pluripoten adalah stem cell embrionik pada stadium blastokista dan stem cell fetal.
Sel totipoten dan pluripoten penting untuk perkembangan seluruh organisme baru, dan inilah sebabnya mengapa mereka dijumpai pada stadium dini pada perkembangan setiap organisme. 3. Multipoten Sel-sel ini dapat membentuk beberapa tipe sel lain, tetapi tipe ini terbatas pada kebanyakan sel-sel darah, jantung, otot dan saraf. Sel-sel ini berfungsi sebagai suatu sistem untuk memperbaiki jaringan yang rusak. Stem cell dewasa adalah suatu contoh yang baik dari stem cell multipoten.6
Perkembangan Stem Cell Untuk memahami stem cell, penting diamati dalam konteks perkembangan manusia. Pada waktu fertilisasi, ketika sperma dan telur bergabung, satu sel yang diproduksi mempunyai kemampuan untuk membentuk suatu keseluruhan organisme. Sel-sel ini diklasifikasikan sebagai totipoten. Masing-masing pembelahan sel menghasilkan sel-sel totipoten yang identik. Beberapa dari sel-sel ini yang terbentuk pada jam pertama setelah fertilisasi ditempatkan dalam uterus wanita dan berkembang menjadi suatu fetus. Pada hari keempat, sel-sel totipoten mulai berspesialisasi, membentuk suatu blastocyte, atau ikatan (bundle) sel. Lapisan luar sel membentuk plasenta dan jaringan tubuh manusia. Walaupun inner cell layer akan membentuk hampir secara nyata tiap tipe dari jaringan pada tubuh, sel-sel tersebut tidak dapat membentuk plasenta atau jaringan penunjang lain untuk uterus . Jadi sel-sel tersebut tidak mampu untuk membentuk suatu organisme jika sel-sel tersebut ditempatkan dalam uterus wanita, dan kemudian dikenal sebagai sel pluripoten. Sel pluripoten berlanjut untuk berspesialisasi, menjadi sel-sel yang hanya membentuk perkembangan dari jaringan-jaringan tertentu. Beberapa akan membentuk sumsum tulang, sementara lainnya akan membentuk darah atau kulit. Stem cell yang terspesialisasi ini akan berkembang menjadi multipoten. Stem cell multipoten memainkan peran penting pada perkembangan fetal, akan tetapi sel-sel multipoten dapat tetap ditemukan selama kelangsungan kehidupan dewasa seseorang.
4
kelompokan (cluster) bagian dalam sel akan berlanjut untuk perkembangan hampir semua
Sebagai contoh, sel-sel darah merah secara berkelanjutan berganti, dan produksi dari sel-sel darah merah baru diinisiasi oleh stem cell darah.6 Pengembangan Stem Cell Stem cell dapat dikembangkan dari berbagai sumber seperti sumsum tulang, jaringan embrionik, cairan amniotik atau darah tali pusat.5 Stem cell diklasifikasikan menurut sumber dimana mereka ditemukan. Somatic Stem Cells Stem cell ditemukan dalam jumlah kecil pada jaringan dewasa misalnya otak, sumsum tulang, darah perifer, pembuluh darah, otot skeletal, kulit, hati dan darah tali pusat. Sel-sel ini juga disebut adult stem cell. Peran primer dari stem cell pada tubuh adalah untuk memelihara dan memperbaiki jaringan-jaringan dimana mereka ditemukan. Dari semua jaringan dewasa, sumsum tulang merupakan sumber dari stem cell somatik, yang digambarkan sebagai jaringan seperti bunga karang/spons ditemukan pada pusat tulang, fungsi utama dari stem cell ini adalah untuk membentuk sel-sel darah yang bersirkulasi pada tubuh dan melawan infeksi. Pada terapi stem cell, sumsum tulang merupakan sumber utama stem cell oleh karena kaya akan pasokan stem cell. Sumber lain yang kaya akan stem cell adalah darah yang tinggal pada tali pusat dan plasenta pada bayi baru lahir. Sejak darah tali pusat diketahui sebagai sumber yang kaya stem cell, banyak orang memilih menyimpan sel-sel ini untuk pemakaian potensial masa depan.
Jalur Diferensiasi Normal Stem Cell Dewasa Pada hewan hidup, stem cell dewasa dapat membelah untuk suatu periode yang lama dan dapa untuk mematangkan tipe-tipe sel yang mempunyai bentuk karakteristik dan struktur terspesialisasi dan fungsi dari jaringan tertentu . Contoh jalur diferensiasi dari stem cell dewasa :
Stem cell hematopoietik membentuk semua tipe-tipe dari sel-sel darah: sel darah merah, limfosit B, limfosit T, sel natural killer, netrofil, basofil, eosinofil, monosit, makrofag, dan platelet.8
Sel stromal sumsum tulang (stem cell mesenkimal) membentuk berbagai tipe-tipe sel: sel tulang ( osteosit), sel kartilago ( kondrosit), sel lemak (adiposit), bermacam sel jaringan ikat lain seperti yang ada pada tendon.
Stem cell neural pada otak membentuk 3 tipe sel mayor yaitu: sel saraf (neuron) dan dua kategori dari bukan sel neuronal (astrocytes dan oligodendrosit).
Stem cell epitelial pada lapisan traktus digestif terjadi pada kripta-kripta dalam dan membentuk beberapa tipe sel: sel absorptif, sel goblet, sel Paneth, dan sel enteroendokrine.
Stem cell kulit terjadi pada lapisan basal epidermis dan pada dasar folikel. Stem cell epidermal membentuk keratinosit, yang mana epidermis. bermigrasi ke permukaan kulit dan membentuk suatu lapisan protektif. Stem cell folikular membentuk folikel rambut dan
Embryonic Stem Cell (ESCs) Karakteristik unik yang dimiliki oleh ESC dibandingkan jenis stem cell lainnya adalah kemampuannya untuk berproliferasi selama periode yang panjang. Selain itu, pada kondisi kultur tertentu, jenis stem cell ini dapat diinduksi untuk berdiferensiasi menjadi semua jenis sel tubuh yang merupakan turunan dari tiga lapis kecambah, yaitu ektoderm, mesoderm, dan
6
endoderm. Kemampuan tersebut disebabkan sifat pluripoten atau daya plastisitas yang dimilikinya. ESC dapat diperoleh dengan mengisolasi inner cell mass (ICM) dari embrio stadium blastosis, yaitu pada hari ke empat perkembangan embrio mencit dan hari ke lima pada perkembangan embrio manusia. Sel-sel ICM tersebut jika dikultur dan dikembangkan dengan kondisi tertentu akan menghasilkan stem cell yang belum berdiferensiasi dan bersifat pluripoten. Stem cell inilah yang memiliki kemampuan untuk memperbanyak dirinya sendiri, berproliferasi, dan dapat berdiferensiasi menjadi berbagai macam jenis sel yang terdapat dalam tubuh. Pada perkembangan embrionik, stadium blastosis terbentuk saat terdapat rongga di antara sel-sel morula yang berisi cairan yang disebut blastosol. Blastosis tersusun oleh dua jenis sel, yaitu trofektoderm yang terdapat di bagian luar dan ICM di bagian dalam. Sel-sel ICM akan berkembang menjadi semua jaringan tubuh embrio, dan juga jaringan nontrofoblas yang menunjang perkembangan embrio (jaringan ekstraembrionik, termasuk kantung kuning telur, allantois, dan amnion). Embrio terdiri dari ES sel pluripoten, yang dapat berkembang pada semua jaringan tubuh manusia. Beberapa sel diisolasi dari blastocyst normal berupa suatu bola mikroskopik berongga yang berumur 4 atau 5 hari., yang diproses pada piring kultur dimana mereka membagi dalam jumlah banyak stem cell embrionik. Oleh karena sel-sel ini bersifat pluripotensial, maka banyak peneliti menggunakannya pada riset stem cell dan terapi. Strukturnya dibentuk oleh 32 sel selama masa perkembangan embrio.4,7 Blastocyst terdiri dari tiga struktur yaitu : trofoblas, adalah lapisan dari sel-sel yang mengelilingi blastocyst; blastocoels, adalah rongga di dalam blastocyst; dan inner cell mass, adalah suatu kelompok kurang lebih 30 sel pada satu ujung dari blastocoel.5 Pertumbuhan sel pada laboratorium dikenal sebagai biakan sel. Stem cell embrionik manusia diisolasikan dengan cara memindahkan inner cell mass ke dalam suatu piring kultur plastik laboratorium yang mengandung kaldu nutrien yang dikenal sebagai medium kultur. Sel membelah dan menyebar pada permukaan piring. Permukaan bagian dalam dari piring kultur secara tipikal dilapiskan (coated) dengan sel-sel kulit embrionik tikus kecil yang telah diproses sehingga mereka tidak akan membelah. Lapisan salut dari sel-sel disebut suatu lapisan antaran (feeder).
Setelah lewat beberapa hari, sel-sel dari massa sel bagian dalam berproliferasi dan mengelilingi piring kultur tersebut. Kemudian sel-sel tersebut dikeluarkan dan dipindahkan secara perlahan dan dilapiskan ke dalam beberapa piring kultur segar. Proses dari replating selsel diulang beberapa kali sampai berbulan-bulan, disebut dengan subculturing. Masingmasing siklus dari subculturing sel-sel dikenal sebagai suatu pasase. Setelah enam bulan atau lebih, hasilnya adalah 30 sel yang asli dari berjuta-juta massa sel bagian dalam dari stem cell embrionik. Stem cell embrionik yang berproliferasi pada biakan sel selama enam bulan atau lebih tanpa berdiferensiasi, adalah pluripoten, dan tampak secara genetis normal yang dikenal sebagai suatu garis stem cell embrionik. Salah satu lapisan sel yang telah terbentuk, sekumpulan dari sel-sel tersebut dibekukan dan dikirimkan ke laboratorium untuk kultur dan eksperimen selanjutnya. Sepanjang stem cell embrionik pada kultur dibiakkan, sel-sel dapat tidak
berdiferensiasi (tidak dispesialisasikan). Tetapi jika sel-sel ditolerir untuk menggumpal bersama sehingga membentuk embryoid bodies, mereka mulai untuk berdiferensiasi secara spontan. Mereka dapat membentuk sel otot, sel saraf, dan banyak tipe-tipe sel lain. Untuk menghasilkan kultur-kultur dari tipe-tipe spesifik dari cells (sel-sel otot jantung, sel-sel darah, atau sel saraf) dicoba untuk mengendalikan diferensiasi dari stem cell embrionik. Mereka merubah komposisi kimia dari medium kultur, mengubah permukaan dari piring kultur, atau memodifikasi sel-sel dengan memasukkan gen spesifik. Terdapat beberapa metode pengisolasian ICM yang telah dikenal dan dilakukan oleh para peneliti hingga saat ini, yaitu metode immunosurgery, pembedahan mikro atau microsurgery, enzimatik, dan dengan menggunakan sinar laser. Beberapa metode di atas memerlukan proses penghilangan zona pellucida terlebih dahulu untuk mempermudah dalam proses pengisolasian ICM.1
Embryonic (or fetal) Germ Cells (EGCs) Stem cell pluripoten ini berasal dari sel-sel germinal primordial, dimana akan membentuk gamet (sperma dan ovum) pada orang dewasa. Mereka ditemukan pada minggu ke 5 sampai 9 dari embrio/fetus pada area yang menuju kepada pembentukan testikel atau ovarium. Seperti halnya stem cell embrionik, sel-sel germinal primordial juga ditransferkan ke dalam suatu piring kultur yang diproses secara khusus untuk membentuk koloni-koloni sel germinal.1
Peripheral Blood Stem Cells Stem cell, dapat juga ditemukan dalam sirkulasi darah perifer. Stem cell darah perifer lebih mudah diperoleh dibanding sumsum tulang. Beberapa studi telah memperlihatkan bahwa stem cell dicangkokkan lebih cepat daripada stem cell sumsum tulang.1
Terapi Stem Cell Kemampuan potensial utama stem cell adalah untuk menghasilkan sel dan jaringan. Stem cell dapat diarahkan untuk berdiferensiasi ke dalam tipe-tipe sel spesifik, dengan demikian merupakan suatu sumber yang dapat menjadi sel dan jaringan pengganti untuk menangani penyakit-penyakit seperti penyakit Parkinson dan Alzheimer, cedera medula spinalis, stroke, luka bakar, penyakit jantung, diabetes, osteoartritis dan artritis reumatoid.3 Studi-studi terbaru telah mengindikasikan kemungkinan untuk mengarahkan
diferensiasi stem cell ke dalam sel-sel otot jantung atau sel-sel pankreatik penghasil insulin. Sebagai contoh, untuk menghasilkan sel-sel otot jantung sehat dari stem cell di laboratorium dan mentransplantasikan sel-sel tersebut pada pasien-pasien dengan penyakit jantung kronik. Pada diabetes tipe I, sel-sel dari pankreas yang secara normal memproduksi insulin yang dihancurkan oleh sistem imun pasien. Sekarang diarahkan diferensiasi stem cell pada kultur stem untuk membentuk sel-sel penghasil insulin baru yang dapat dipakai untuk terapi transplantasi penderita diabetes.3
Kesimpulan
1. Stem cell adalah sel pembangun setiap organ dan jaringan tubuh kita; merupakan sel
yang belum berdiferensiasi dan dengan kondisi tertentu dapat berproliferasi serta berdiferensiasi menjadi berbagai tipe sel dengan fungsi khusus.
10
untuk menangani penyakit-penyakit seperti penyakit Parkinson dan Alzheimer, cedera medula spinalis, stroke, luka bakar, penyakit jantung, diabetes, osteoartritis dan artritis reumatoid.
4. Stem cell dapat dikembangkan dari berbagai sumber seperti sumsum tulang, jaringan
dan stem cell dewasa, dimana keduanya mempunyai karakteristik dan fungsi berbeda.
6. Tiga tipe utama dari stem cell, yaitu : totipoten, pluripoten dan multipoten. 7. Klassifikasi stem cell : somatic stem cell (adult stem cell), embryonic stem cell dan
terbaru
telah
mengindikasikan
kemungkinan
untuk
mengarahkan
diferensiasi stem cell ke dalam sel-sel otot jantung atau sel-sel pankreatik penghasil insulin.
DAFTAR PUSTAKA
11
1. Agustina Dwi, Sardjono T. Caroline, Sandra Ferry. Metode Isolasi Inner Cell Mass
Sebagai Sumber Embrionic Stem Cell. Cermin Dunia Kedokteran 160/ Volume 35 No.1. Januari Februari. 2008.
2. Abraham L. Kiers Zenbaum. Histology and Cell Biology. An Introduction to
Cells
in
Therapy
the
Potential.
Available
from
http://www.lifecellinternational.com./powerof-stemcell-and-cord-blood/what-arestem-cells. 4. Kumar Vinay, Abbas K. Abul, Fausto Nelson. Robbins and Cotran. Pathologic Basis of Disease. Seventh Edition. Elsevier Saunders.2005. Hal. 91-95.
5. Sources
of
Stem
Cells.
Available
from
http://www.lifecellinternational.com./powerof-stemcell-and-cord-blood/what-arestem-cells.
6. Types
of
Stem
Cell.
Available
from
http://www.lifecellinternational.com./powerof-stemcell-and-cord-blood/what-arestem-cells.
7. Sources
of
Stem
Cell.
Available
from
http://www.lifecellinternational.com./powerof-stemcell-and-cord-blood/what-arestem-cells.
8. McCance L. Kathryn, Huether E. Sue. Pathophysiology. The Biologic Basis for
12