Anda di halaman 1dari 11

ELEKTRONIKA ANALOG Pertemuan 5 PENGUAT FREKUENSI RENDAH (lanjutan) Model-model Transistor Bipolar Sinyal-Lemah yang Teliti Model parameter

h yang lengkap ditunjukkan pada gambar berikut.

Model sinyal lemah parameter-h utk THB Parameter-parameter yg ada ditentukan dgn:

hie = hre = h fe = hoe =

vb ib vb vc ic ib ic vc

adl resistansi masuk dgn keluaran dihubung singkat ()


vc = 0

ib = 0

adl perbandingan tegangan keluar dgn masukan dihubung buka (tanpa dimensi)

vc =0

adl harga negatif dari perbandingan arus (perolehan arus) dgn keluaran dihubung singkat

ib =0

adl konduktansi keluar dgn masukan dihubung buka (mhos atau A/V)

Sebagai contoh misalnya adl harga tipikal parameter h utk transistor yg bekerja pd arus emiter IE = 1,3 mA sbb hie = 2,1 k hfe = 100 hre = 10 -4 hoe = 10 -4 A/V atau

1 = 100 k hoe

Karena hre <<< 1, generator tegangan hre vc dapat diabaikan, juga dengan parameter hoe asal dipenuhi persyaratan berikut:

hoe ( RL + Re ) 0,1
Model Hibrida Model hibrida- diperlihatkan pd gambar berikut.

Model hibrida- pada frekuensi rendah Semua komponen resistif dalam model hibrida- dapat diperoleh dari parameterh dalam konfigurasi penguat CE. Konduktansi Masuk (g be)

rb 'e =

h fe gm

h feVT IC

atau

g b 'e =

gm h fe

Dengan VT = T/11600 dan

gm =

IC VT

Konduktansi umpan-balik (g bc)

rb 'c =

rb 'e hre

atau

g b 'c =

hre = hre g b 'e rb 'e

Resistansi basis (rbb) rbb = hie rbc Konduktansi keluaran (g ce)

g ce = hoe (1 + h fe ) g b 'c =

1 rce

Rangkaian THB Beresistansi-masuk Tinggi Dgn memperhatikan parameter hoe dan hre maka penguat CC yg telah dibahas sebelumnya dpt digambarkan kembali dgn memasukkan ke-empat parameter-h yang ada sbb.

Rangkaian ekivalen utk konfigurasi CC dgn empat parameter-h Kombinasi paralel RL dan 1/ hoe adl

RL (1 / hoe ) RL = RL + 1 / hoe 1 + hoe RL


3

Oleh karena Vec = ( 1 + hfe ) Ib R Maka dan IL = Vec / RL

AI

1 + h fe I L (1 + h fe ) R = = 1 + hoe RL Ib RL

Tegangan Vb diperoleh

Vb = hie I b + hreVce + Vec = hie I b + Vec (1 hre )


Karena hre <<< 1 maka dapat diabaikan shg

Vb = hie I b + Vec (1 hre ) = hie I b + (1 + h fe ) I b R


Dan resistansi masuk dapat ditentukan sbg

Ri = hie + (1 + h fe ) R = hie +
Perolehan tegangannya menjadi

(1 + h fe ) RL 1 + hoe RL

Av =

Vec (1 + h fe ) I b R R = = (1 + h fe ) Vb I b Ri Ri

Konduktansi Go = 1 / Ro ditentukan dgn

Go =

1 + h fe Rs + hie

+ hoe

Misalkan untuk RL = 507 k, hie = 2,1 k, hfe = 100, dan hoe = 10-5 , maka dapat diperoleh Ri = 8,44 M. Terlihat disini bahwa untuk mendapatkan harga Ri = 8,44 M diperlukan resistansi emiter 507 k dan ini merupakan harga yang terlampau besar. Untuk mengatasi hal ini dapat digunakan rangkaian Darlington seperti diperlihatkan berikut ini.

Pasangan Darlington Kedua transistor membentuk pasangan dan resistansi masuk transistor kedua berperan sebagai beban emiter (resistansi emiter) bagi transistor yang,pertama. Pada rangkaian yang berikut, rangkaian Darlington terdiri atas dua pengikut emiter yang dibuat bertingkat dengan resistansi emiter tak berhingga pada tingkat pertama.

Rangkaian Darlington sebagai dua tingkat CC Dari soal contoh yang pernah dibicarakan, resistansi masuk Ri2 pada tingkat ke dua merupakan resistansi beban efektif dari tingkat pertama sehingga RL = Ri2 = 507 k. Dengan demikian maka untuk Re = 5 k, resistansi masuk dari pasangan Darlington sama dengan 8,44 M.

KARAKTERISTIK PENGUAT UMPAN-BALIK Klasifikasi Penguat Penguat dapat diklasifikasikan menjadi empat kategori besar yaitu: 1. Penguat tegangan 2. Penguat arus 3. Penguat transhantaran (transkonduktansi) 4. Penguat transhambatan (transresistansi) Penguat Tegangan Rangkaian-ganti Thevenin penguat tegangan diperlihatkan sbb.

Rangkaian-ganti Thevenin penguat tegangan Jika resistansi masuk penguat Ri lebih besar dibanding resistansi sumber Rs, maka Vi Vo. Jika resistansi beban RL lebih besar dibanding resistansi keluaran Ro dari penguat, maka Vo Av Vi Av Vs. Penguat ini menentukan keluaran tegangan yang besarnya sebanding dengan tegangan masuk dan faktor perbandingannya tidak tergantung pada besarnya resistansi sumber dan beban. Rangkaian yang demikian disebut penguat tegangan. Penguat tegangan ideal harus mempunyai resistansi masuk Ri tak terhingga dan resistansi keluar Ro nol.

Penguat Arus Rangkaian-ganti Norton penguat arus diperlihatkan sbb.

Rangkaian-ganti Norton penguat arus Penguat arus ideal didefinisikan sbg penguat yg menghasilkan arus keluaran sebanding dgn arus sinyal dan faktor perbandingannya tdk bergantung pd Rs dan RL. Penguat arus ideal hrs mpy resistansi masuk Ri nol dan resistansi keluar Ro tak terhingga. Dalam kenyataannya penguat arus mpy resistansi masuk Ri rendah dan resistansi keluar Ro besar. Pada gambar di atas maka pada beban RL = 0, penguatan atau perolehan arus hubung singkat dinyatakan sbg

Ai

IL Ii

Jika Ri << Rs , Ii Is , dan Ro >> RL maka IL Ai Ii Ai Is Penguat Transhantaran (Transkonduktansi) Penguat transhantaran ideal menghasilkan arus keluaran yg sebanding dgn tegangan sinyal dan tdk bergantung pd besarnya Rs dan RL. Penguat ini hrs mpy resistansi masuk Ri yg tak berhingga dan resistansi keluar Ro yg tak terhingga pula. Dalam kenyataannya, penguat transhantaran mpy resistansi masuk Ri yg besar (Ri >> Rs) shg hrs digerakkan oleh sumber dgn resistansi rendah. Penguat

ini memberikan resistansi keluar yg tinggi (Ro >> RL) dan dgn dmk menggerakkan beban dgn resistansi rendah. Rangkaian ekivalen penguat transhantaran diperlihatkan pd gambar berikut.

Rangkaian ekivalen penguat transhantaran Dari gambar terlihat bahwa: Vi Vs untuk Ri >> Rs Io Gm Vi Gm Vs jika Ro >> RL Perhatikan bahwa

Gm =

Io Vi
transkonduktansi.

untuk RL = 0, shg Gm mrpk konduktansi terhubung-singkat atau konduktansipindah (transfer)

Penguat Transhambatan (Transresistansi) Penguat transhambatan dapat memberi catu dgn ideal tegangan keluar Vo yg sebanding dgn arus sinyal Is yg tdk bergantung pd Rs dan RL. Penguat ini disebut penguat transhambatan (transresistansi). Dalam kenyataannya, penguat transhambatan hrs mpy Ri << Rs dan Ro << RL. Dgn dmk resistansi masuk dan

keluar relatif lebih kecil drpd resistansi sumber dan beban. Perhatikan rangkaian ekivalen penguat transhambatan berikut.

Rangkaian ekivalen penguat transhambatan Jika Rs >> Ri , Ii Is dan jika Ro << RL , Vo Rm Ii Rm Is . Maka berarti bahwa

Rm

Vo Ii

dengan RL = . Rm disebut resistansi bersama rangkaian terbuka atau resistansi pindah transhambatan.

Konsep Umpan Balik Pada sebuah penguat, tegangan atau arus keluarnya dapat dicuplik (menggunakan rangkaian pencuplik) dan mempergunakan sinyal ini utk masukan melalui suatu rangkaian umpan balik dua kutub. Pada masukan, sinyal umpan balik ini digabungkan dengan sinyal sumber menggunakan rangkaian pencampur (mixer) dan diumpankan masuk ke dalam penguat. Perhatikan gambar berikut ini.

Penggambaran hubungan umpan balik Berikut ini adl rangkaian pencuplik tegangan dan pencuplik arus.

Rangkaian pencuplikan tegangan atau pencuplikan simpul

Rangkaian pencuplikan arus atau pencuplikan lingkar

10

Rangkaian komparator atau pencampur digambarkan pada dua gambar berikut.

Pencampur seri

Pencampur paralel

11

Anda mungkin juga menyukai