0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
9 tayangan1 halaman
Mereka menemukan pemandangan yang membikin miris.
Kayu bertumbangan, gergaji mesin menderu-deru.
Ada pembalakan besar-besaran di ujung hutan adat mereka.
Peristiwa pada pertengahan 1984.
“Tua-tua adat kami langsung mencari pimpinan penebang pohon itu untuk menyampaikan satu pesan
Begitu mendengar pesan Apai Janggut, tak sampai satu jam, kelompok pembalak liar itu mengemasi barang-barangnya dan pergi.
Apa pesannya? “Mau lari atau mati?”.
Tanpa bentrok, tanpa kekerasan, mereka pergi,”
Mereka menemukan pemandangan yang membikin miris.
Kayu bertumbangan, gergaji mesin menderu-deru.
Ada pembalakan besar-besaran di ujung hutan adat mereka.
Peristiwa pada pertengahan 1984.
“Tua-tua adat kami langsung mencari pimpinan penebang pohon itu untuk menyampaikan satu pesan
Begitu mendengar pesan Apai Janggut, tak sampai satu jam, kelompok pembalak liar itu mengemasi barang-barangnya dan pergi.
Apa pesannya? “Mau lari atau mati?”.
Tanpa bentrok, tanpa kekerasan, mereka pergi,”
Hak Cipta:
Attribution Non-Commercial (BY-NC)
Format Tersedia
Unduh sebagai TXT, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Mereka menemukan pemandangan yang membikin miris.
Kayu bertumbangan, gergaji mesin menderu-deru.
Ada pembalakan besar-besaran di ujung hutan adat mereka.
Peristiwa pada pertengahan 1984.
“Tua-tua adat kami langsung mencari pimpinan penebang pohon itu untuk menyampaikan satu pesan
Begitu mendengar pesan Apai Janggut, tak sampai satu jam, kelompok pembalak liar itu mengemasi barang-barangnya dan pergi.
Apa pesannya? “Mau lari atau mati?”.
Tanpa bentrok, tanpa kekerasan, mereka pergi,”
Hak Cipta:
Attribution Non-Commercial (BY-NC)
Format Tersedia
Unduh sebagai TXT, PDF, TXT atau baca online dari Scribd