Anda di halaman 1dari 8
TINDAK LANJUT PENGEMBANGAN PROSES PRODUKSI PENGECORAN LOGAM UNTUK DESAIN MODEL CETAK PASIR BAGI INDUSTRI KECIL. Mastaman Abstrak: Pada era globalisasi dewasa ini industri kecil pedesaan dituntut adanya kemandirian, teratama industri kecil pedesaan di Desa Talok Kecamatan Turen Kabupaten Malang. Pengelola industri kecil dalam melaksanakan proses produksi dikatagorikan masih kurang sempumna, karena dapur pelebur yang digunakan sangat sederhana yaitu dindingnya dari tanah dan batu bata merah, sedangkan alat pembakar digunakan brander pemanas. Proses sederhana ini menghasilkan produk coran yang memiliki kualitas rendah, karena bahan coran kotor dan sebagian unsur paduan hilang hal ini akan ‘mempengarubi kekuatan bahan. Untuk mengobtimalkan dapur kowi pada program voucher sekarang ini, dikembangkan desain model (pola) dan cetak inti dalam upaya uji coba produksi velg racing sepeda motor. Produksi dari hasil peleburan dapur kowi hasil rekayasa adalah velg racing yang memiliki komposisi bahan sebagai berikut: (1) Aluminium (Al) = 92,70%; (2) Tembaga (Cu) = 2,00%; @) Iron (Fe) = 0,80%; (4) Magnesium (Mg) = 1,00%; (5) Nikel (Ni) = 1,00%; (5) Silikon (Si) = 0,80%; (6) Seng (Zn) = 0,30%, Harapannya pada program voucher berikutnya mengembangkan desain model (pola) dengan berbagai type dan corak beraneka ragam, agar didapatkan type velg racing yang beraneka ragam sebagai andalan. Kata-kata Kunci: proses produksi, pengecoran logam, desain model, cetak pasir, industri kecil. Mustaman adalah dosen Jurusan Pendidikan Teknik Mesin, FPTK IKIP MALANG 81 82. ABDI MASYARAKAT, TAHUN 14, NOMOR 1, FEBRUARI 1997 Dewasa ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi iptek semakin pesat, maka sebagai dampak dari iptek dan industrialisasi ini hasil produksi dari suatu industri haras mampu bersaing di pasaran bebas. Pada sisi lain khususnya bagi industri raksasa untuk meng- angkat ke-beradaan industri kecil sangatlah selektif yaitu hasil produksi harus memenuhi persyaratan yang telah ditentukan oleh calon Bapak angkat tersebut. Untuk kawasan Jawa Timur perkembangan industri dalam rangka memproduksi suku cadang otomotif sangatlah pesat dengan adanya banyak hasil produk suku cadang kendaraan bermotor dijual di pasaran bebas. Oleh sebab itu untuk mengantisipasi hal tersebut perlu dikaji keberadaan industri kecil pedesaan untuk meningkatkan kemampuan meningkatkan hasil produksi andalannya yaitu suku cadang kendaraan bermotor yang demikian kualitas produksi tinggi. Untuk meningkatkan kualitas produksi hasil tuangan bagi industri kecil ‘sangat sulit berkembang, hal ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan yang dimiliki di bidang logam. Oleh sebab itu perlu adanya kemitraan antar instansi, yaitu dengan keterlibatannya lembaga pen- didikan-dan industri Berdasarkan hasil observasi Japangan kegiatan program Voucher 1 adalah membante industri kecil dalam upaya mengembangkan kualitas bahan coran dengan cara meningkatkan proses produksi, dengan di- bantu menggunakan alat pemisah terak yaitu digeser 410 dan coveral 110. Namun demikian penggunaan dapur kowi dari hasil rekayasa rancang bangun belum optimal, dan masih sering digunakan dapur tradisional mengingat hasil coran tidak memerlukan ketelitian bahan yang tinggi, misal bahan yang diproduksi meja, kursi, cetakan kue pukis, kue bikang. Dalam praktiknya ada unsur-unsur dalam logam sebagian besar ikut ter- bang bersama gas panas padahal bahan tersebut masih dapat digunakan. Oleh sebab itu untuk mengoptimalkan dapur kowi pada kegiatan Voucher Il perlu dikembangkan desain model (pola dan cetak inti dalam upaya mengadakan uji coba pengembangan kualitas bahan salah satu contoh velg racing sepeda motor. Hasil dari peleburan dapur kowi dari hasil rekayasa ini relevansinya mampu dan dapat menahan unsur-unsur paduan logam tidak sampai ikut terbang bersama gas panas, yang bila terjadi sebaliknya akan mengurangi kekuatan bahan coran. Mustaman, Tindak Lanjut Pengembangan Proses Produksi Pengecoran Logam 83 Tujuan dari pengembangan proses produksi dengan desain model dan cetak pasir inti antara lain: (1) ingin meningkatkan kualitas sumber daya mamusia dengan melalui kegiatan pelatihan bagi karyawan yang menangani proses produksi, agar menambah wawasan pengetahuan bidang pengecoran logam khususnya desain model dan cetak inti, untuk \ji coba pembuatan velg racing sepeda motor, (2) mengoptimalkan dapur Kowi dalam proses peleburan logam dengan menjaga komposisi paduan logam tetap baku, (3) meningkatkan pengembangan sarana pengering (oven) inti (core), dalam upaya untuk memproduksi cetakan inti sebagai tempat pengisi rongga tempat ban, (4) meningkatkan pengembangan sarana cetakan inti (core box} dari kayu dan dari bahan logam, Alat ini digunakan mencetak inti brake drum dan tempat ban, (5) mengembangkan ji coba velg racing dengan menditi kekuatan velg racing yang ada di pasaran dengan velg racing yang telah dibuat, hal ini dilakukan di labo- ratorium logam. MANFAAT Peranan dapur kowi berkapasitas 60 kg-100 kg ini sangat relevan digunakan untuk melebur logam alumunium secara maksimal tanpa terjadinya perubahan komposisi paduan bahan, yang digunakan sebagai produk velg racing sepeda motor. Peranan zat kimia berupa serbuk coverall 110 dan serbuk degeser 410 mampu memisahkan kotoran atau terak yang terkandung di dalam logam pada saat proses peleburan logam, oleh sebab itu untuk menunjang proses peleburan yang sempurna tetap digunakan. Peranan Oven (pengering) inti, adalah sangat penting yaitu untuk memanasi cetakan inti yang terbuat dari logam yang telah di isi resin sebagai bahan inti dan setelah kering dibongkar dan dipasangkan ke- dalam rongga cetakan kering dibongkar dan dipasangkan kedalam rongga cetakan velg, konstuksi oven tersebut dapat menampung 50 core box setiap pengoperasian, dengan waktu 30 menit pada temperatur 200" 250°C. KERANGKA PEMECAHAN MASALAH Berdasarkan dari hasil observasi berikutnya setelah ditemukan permasalahan yang mendasar yaitu penggunaan dapur kowi yang kurang optimal, maka penggunaan dapur kowi dari hasil rekayasa ter-

Anda mungkin juga menyukai