Anda di halaman 1dari 1

Enterprise systems merupakan software untuk mengintegrasikan semua informasi yang mengalir dalam perusahaan mulai dari produksi,

distribusi, inventory, HRD dan financial. Enterprise systems mampu menyelesaikan masalah fragmen fragmen dari informasi dalam organisasi bisnis yang besar. Jika bagian pelayanan penjualan tidak terhubung dengan penjadwalan produksi maka produktifitas manufacturing dan responsiveness terhadap customer perusahaan akan tidak bagus. Begitu juga dengan tidak terhubungnya antara marketing dengan sistem pelaporan financial, maka dalam pengambilan keputusan lebih menggunakan unsur subjektif, namun dengan enterprise systems maka bisa berdasarkan informasi detail profitability produk dan konsumen. Banyak perusahaan di dunia ini rata-rata mengeluarkan biaya 10juta dollar per tahun nya untuk dapat mengoperasikan enterprise systems. Secara konseptual, enterprise systems merupakan jawaban bagi perusahaan untuk mengolah data aktual yang terdapat di perusahaan sehingga dapat dirubah menjadi suatu report yang bisa digunakan untuk pengambilan keputusan dan pada akhirnya menciptakan efisensi dalam persahaan dan meningkatkan profit. Pelaksanaan enterprise systems secara teknikal merupakan tantangan tersendiri bagi perusahaan karena enterprise systems merupakan software yang kompleks dan dalam pelaksanaannya membutuhkan investasi besar dalam hal uang, waktu dan expertise. Hal yang perlu juga diperhatikan adalah dalam proses penerapannya enterprise systems juga dapat mempengaruhi alur proses perusahaan, strategi perusahaan bahkan budaya organisasi perusahaan. Dampak enterprise systems terhadap organisasi juga terjadi pada perusahaan yang yang memiliki regional market yang berbeda. Organisasi dengan model seperti ini apabila formatnya disamakan maka tiap regional tigak bisa menyesuaikan dengan kebutuhan customer dan struktur regulasi. Enterprise systems yang bisa diterapkan adalah federalist operating mode dimana dibangun untuk mendukung praktek operasional regional tersebut. Pendekatan seperti ini sudah diterapkan oleh beberspa perusahaan besar seperti HP, Mosanto, Nestle dan lain lain. Mengkostumisasi enterprise systems sesuai dengan hakekat suaatu perusahaan membutuhkan waktu dan usaha, Dell Computer membutuhkan waktu lebih dari satu tahun untuk mampu menerapkan enterprise systems. Sebelum menerapkan enterprise systems, perusahaan harus memikirkan berbagai dampak yang dapat terjadi dalam suatu perusahaan baik keuntungan dan kerugiannya serta effort yang harus dilakukan. Pengembangan enterprise systems yang tidak memperhatikan berbagai aspek dan tidak dikontrol oleh management akan membuat pihak management yang dikontrol oleh system. SCM didefinisikan sebagai the systemic, strategic coordination of the traditional business functions and the tactics across these business functions within a particular company and across businesses within the supply chain, for the purposes of improving the long-term performance of the individual companies and the supply chain as a whole. (Mentzer, 2001). Menurut Lambert (2000), SCM memiliki multiple task yang harus dilakukan meliputi purchasing, logistic, marketing and sales bahkan juga aktivitas yang berhubungan dengan supplier dan konsumen. Untuk dapat menjalankan multiple task tersebut secara komperhensif dan memiliki efisiensi yang semakin baik maka dibutuhkan sarana pengaturan informasi. Enterprise systems bila diaplikasikan dalam SCM maka bisa mengintegrasikan informasi berbagai divisi dalam organisasi sehingga mampu menunjang multiple task yang ada dalam SCM.

Anda mungkin juga menyukai