Anda di halaman 1dari 2

Evaluasi Sistem Informasi

A. Perlindungan Aset dan Integritas Data I. Pengukuran Perlindungan Aset dan Integritas Data Untuk mengevaluasi perindungan aset dan integritas data, auditor memerlukan tingkatan pengukuran. Pemhukuran Perlindungan aset, auditor dapat menggunakan Expected Loss yang terjadi ketika aset rusak, dicuri dan digunakan untuk tujuan yang tidak diotorisasi. Auditor dapat menandai probabilitas yang berbeda atas kerugian yang berbeda juga. Hal ini melingkupi kerugian dalam Nilai yang tidak menentu. Sehingga dapat menghitung Expected Loss nya. Untuk mengukur integritas data, tergantung dari tujuan audit dan data pokok yang menjadi fokus yaitu kesalahan nilai yang material dalam laporan keuangan. Pengukuran integritas data menjadi ukuran kesalahan nilai yang berasal dari kelemahan internal kontrol. II. Dasar Keputusan Evaluasi Global Ketika Auditor membuat keputusan evaluasi global, mereka mencari faktor-faktor yang berpengaruh pada kekuatan dan kelemahan pengendalian bagaimana aset terlindungi dan integritas data terjaga antara lain: a. Apakah kerugian material telah terjadi karena aset tidak terlindungi b. Apakah kerugian material terjadi pada laporan keuangan Dalam melakukan pengujian pengendalian, mereka akan menggunakan pertimbangan evaluasi global yang berpengaruh pada perlindungan aset dan ingritas data. Untuk memperluas kepercayaan auditor atas terjadinya kerugian material dan kesalahan akun maka auditor akan memperluas lingkup dan pengujian subtantifnya. Maka ketika auditor melakukan pengujian substantif maka mereka akan menggunakan pertimbangan evaluasi global. III. Faktor faktor Penggunaan Pertimbangan Faktor-faktor dalam menilai pertimbagan auditor yang lebih baik antara lain menggunakan: a. Kemampuan Auditor, merupakan kemampuan auditor yang berpengaruh dalam kualitas pertimbangan yang digunakan. b. Pengetahuan auditor, yang berasal dari edukasi dan pelatihan serta pengalaman bekerja. c. Lingkungan Audit, menggambarkan kontek yang mempengaruhi pertimbangan evaluasi yang meliputi teknologi audit, proses secara kelompok, keterlibatan audit sebelumnya, dan akuntabilitas. d. Motivasi Auditor, merupakan dorongan untuk melakukan tugas audit. IV. Teknologi Audit untuk membantu Keputusan Evaluasi Terdapat beberapa teknologi yang membantu auditor dalam membuat keputusan evaluasi global antara lain: Control matrices, Deterministic Models, Software reability model, Engineering Reliability Models, Bayesian Model, Simulation Model. V. Pertimbangan Keefektifitasan Biaya. Impelmentasi dan pengendalian operasi dalan sistem terdiri dari 5 biaya antara lain: 1. Biawa awal termasuk pengendalian desain dan implementasi. 2. Biaya terkait dengan pelaksaan pengendalian akan terjadi. 3. Biaya dalam mencari dan memperbaiki adanya kesalahan dan ketidakteraturan. 4. Biaya yang terjadi pengendalian tidak bisa mendeteksi dan memperbaiki adanya kesalahan dan ketidateraturan. 5. Biaya pemeliharaan yang terjadi untuk meyakinkan pengendalian berjalan dengan benar. 1

B. Keefektifitasan dan Efisiensi I. Evaluasi Keefektifitasan sistem A. Pandangan Keefektifitasan Proses Evaluasi Dalam menilai keefetifitasan sistem terbagi dalam 6 langkah yaitu: a) Mengidentifikasikan tujuan sistem informasi b) Memilih pengukuran yang digunakan c) Identifikasi sumber data d) Mendapatkan nilai pendukung (ex ante) dalam pengukuran e) Mendapatkan nilai sebelumnya (ex post) dalam pengukuran f) Menaksir pengaruh sistem berdasarkan ex ante dan ex post B. Kualitas Sistem Informasi Persepsi pengguna dalam penggunaan sistem kadang terpengaruh pada hardware dan software. Terkait dengan pengaruh atas software meliputi: riwayat pemeliharaan perbaikan, riwayat pemeliharaan atas perubahan, riwayat pemeliharaan penyempurnaan dan konsumsi waktu program aplikais. C. Evaluasi Kualitas Sistem Informasi Atribut atas Kualitas informasi yang harus auditor cari untuk pengukuran antara lain: autentisitas, akurasi, kelangkapan, keunikan (tidak berlebihan), Tepat waktu, relevan, komprehensif, ketelitian, keringkasan, informatif. Auditor harus mencari apakah penyelesaian tugas pengguna telah meningkat melalui: keakurasian keputusan, waktu membuat keputusan, keyakinan akan keputusan, efektifitasan keputusan, kualitas produk dan jasa yang diberikan, waktu menangani masalah. Beberapa instrumen untuk mengukur kepuasan sistem informasi yang harus dievaluasi auditor yaitu hubungan antara staf sistem informasi, proses permintaan perubahan sistem, tepat waktu informasi, tingkatan pelatihan sistem informasi bagi pengguna, relevansi keluaran, jumlah keluaran, kualitas dokumen, dan keterkaitan sistem informasi. Dalam mengevaluasi efektifitas ekonomi dalam sistem informasi terdiri dari : 1. Identifikasi keuntungan sistem informasi 2. Identifikasi biaya sistem informasi 3. Penilaian biaya dan keuntungan sistem infomasi 4. Menentukan nilai kini dari sistem informasi. II. Evaluasi Efisiensi Sistem A. Evaluasi Proses Berikut tinjauan kerja yang terbentuk dalam proses evaluasi antara lain:1. Formulasikan tujuan pembelajaran;2. Siapkan anggaran evaluasi;3. Tentukan indikasi kinerja; 4.Susun model workload;5. Susun model konfigurasi sistem; 6. Jalankan percobaan;7. Analisis Hasil; 8. Sediakan rekomendasi. B. Indeks Kinerja Banyak beberapa indikasi Kinerja yang membantu dalam mengevaluasi efisiensi sistem seperti: ketepatan waktu, Indeks Keluaran (produktivitas sistem), Indeks Penggunaan, Indeks Keandalan. C. Model Sistem Terdapat 3 tipe model sistem yang dapat digunakan auditor dalam mengukur efisiensi sistem yaitu model Analisis, model Simulasi, model Empiris. Auditor dapat mengkombinasikan antara penggunaan model workload dan model sistem.

Anda mungkin juga menyukai