Anda di halaman 1dari 137

DAFTAR ISI

Content

IKHTISAR KEUANGAN TINGKAT KESEHATAN PERUSAHAAN LAPORAN DEWAN KOMISARIS LAPORAN DEWAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN Visi & Misi Struktur Organisasi Pengelolaan Sumber Daya Manusia Penciptaan Nilai Unggul ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN Tinjauan Operasional Uraian Kinerja Keuangan TATA KELOLA PERUSAHAAN Tinjauan Umum Kinerja Penerapan Tata Kelola PERISTIWA PENTING

2 3 5 9 15

FINANCIAL HIGHLIGHT COMPANYS HEALTH LEVEL BOARD OF COMMISSIONERS REPORT BOARD OF DIRECTORS REPORT COMPANY PROFILE Vision & Mission Organization Chart Human Resources Management Creating of Excellent Values

47

ANALISYS & MANAGEMENT DISCUSSION Operational Review The Describes of Financial Performance

65

CORPORATE GOVERNANCE General Review Governance Application Performance

120

SIGNIFICANT EVENTS

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Program Kemitraan Bina Lingkungan LAPORAN KEUANGAN

123

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY Partnership Program Environmental Development

133

FINANCIAL REPORT

Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

IKHTISAR KEUANGAN
Financial Highlight

Ikhtisar Keuangan Konsolidasi Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006 - 2010 Consolidation Financial Statement for the year of 2006 - 2010 wich ended at December 31st 2006 - 2010
URAIAN
2006
Penjualan Harga Pokok Penjualan Laba (rugi) Kotor Laba (rugi) Usaha Laba (rugi) Bersih Laba (rugi) Bersih Per Saham (Rupiah Penuh) Total Aset Aset Lancar Aset Tanaman & Aset Tetap Aset Tidak Lancar Lainnya Total Kewajiban Kewajiban Lancar Kewajiban Tidak Lancar Hak Minoritas Modal Sendiri Modal Kerja Bersih Investasi (Capex) Rasio Keuangan Likuiditas Curent Ratio Cash Ratio Asset Management Fixed asset turnover Total asset turnover Debt Management Debt to total assets (D/A) Profitability Profit margin on sales Return on assets (ROA) Return on equity (ROE) 2,243,692 1,560,402 683,290 220,304 142,404 146,056

(Rp. Juta | Million)

TAHUN | YEAR
2007
3,371,070 1,754,204 1,616,866 881,703 552,375 566,539

DESCRIPTION
2009
4,600,460 2,845,913 1,754,457 697,420 417,859 428,573

2008
4,661,011 2,526,584 2,134,427 1,218,965 802,582 823,161

2010
5,442,078 3,214,449 2,227,629 1,259,269 790,359 810,624 Sales Sales Base Price Gross Profit Operating Profit Net Profit Net Profit per Stock (Whole Rupiah) Total Assets Current Assets Plant Assets & Fixed Assets Other Non-Current Assets Total Obligations Current Obligations Non-Current Obligations Minority Rights Own Capital Net Working Capital Investment (Capex) Financial Ratio Liquidity Current Ratio Cash Ratio Asset Management Fixed asset turnover Total asset turnover Debt Management Debt to total assets (D/A) Profitability Profit margin on sales Return on assets (ROA) Return on equity (ROE)

3,085,351 693,503 2,176,787 215,061 1,714,989 944,607 770,382 8,646 1,361,715 (251,104) 614,810

4,181,087 1,296,180 2,658,321 226,585 2,301,957 996,163 1,305,794 8,928 1,870,202 298,629 619,556

5,017,026 1,258,664 3,484,674 273,688 2,512,614 1,078,843 1,433,771 5,626 2,498,786 179,821 1,085,489

5,885,919 1,385,570 4,145,225 355,124 3,235,086 999,493 2,235,593 7,067 2,643,766 386,077 1,010,285

6,777,521 1,491,308 4,898,911 387,302 3,475,330 1,234,738 2,240,592 10,137 3,292,053 256,570 1,054,420

73.42% 30.76%

130.12% 89.29%

116.67% 55.48%

138.63% 94.31%

120.78% 82.23%

1,0 x 0,7 x

1,3 x 0,8 x

1,3 x 0,9 x

1,1 x 0,8 x

1,1 x 0,8 x

55.58%

55.06%

50.08%

54.96%

51.28%

6.35% 4.62% 10.46%

16.39% 13.21% 29.54%

17.22% 16.00% 32.12%

9.08% 7.10% 15.81%

14.52% 11.66% 24.01%

Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

Tingkat Kesehatan Perusahaan Companys Health Level *)

INDIKATOR
A. Aspek Keuangan 1. Imbalan Kepada Pemegang Saham 2. Imbalan Investasi 3. Rasio Kas 4. Rasio Lancar 5. Collection Period 6. Perputaran Persediaan 7. Perputaran Total Asset 8. Rasio Total Modal Sendiri Terhadap Total asset Sub Total Skor Aspek Keuangan B. Aspek Operasional 1. Produktivitas Hasil Kebun (Kg/Ha) - Kebun Sendiri 1.1. Tandan Buah Segar (TBS) 1.2. Daun Teh Basah 2. Rendemen Hasil Olahan (%) 2.1. Minyak Sawit 2.2. Teh Kering 3. Produktivitas Tenaga Kerja (Ton/Orang) 3.1. Minyak Sawit 3.2. Teh Kering Sub Total Skor Aspek Operasional C. Aspek Administrasi 1. Laporan Perhitungan Tahunan 2. Rancangan RKAP 3. Laporan Periodik 4. Kinerja PUKK 4.1. Efektifitas Penyaluran Dana 4.2. Tingkat Kolektibilitas Pengembalian Dana Sub Total Skor aspek Administrasi TOTAL SKOR TAHUN 2010 Kesimpulan: Tingkat Kesehatan Dengan Skor

BOBOT WEIGHT

NILAI (%) VALUE (%)

SKOR SCORE

INDICATOR
A. Financial Aspects

20.00 15.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 10.00 70.00

58.31% 28.57% 81.54% 120.85% 10,37 Hr 16,83 Hr 108.15% 41.88%

20.00 15.00 5.00 4.00 5.00 5.00 5.00 9.00 68.00

1. Return to Shareholders 2. Return on Investments 3. Cash Ratio 4. Current Ratio 5. Collection Period 6. Inventory Turnover 7. Total Assets Turnover 8. Equity to Total Assets Ratio Subtotal of Financial Aspects Score B. Operational Aspects 1. Productivity (Kg/Ha) - Own Plantation

4.80 0.20 4.80 0.20 4.80 0.20 15.00

102.18% 91.16% 99.50% 100.33% 110.77% 92.39%

4.80 0.18 4.78 0.20 4.80 0.18 14.94

1.1. Fresh Fruit Bunch (FFB) 1.2. Tea Leaves 2. Extraction Rates (%) 2.1. Crude Palm Oil 2.2. Black Tea 3. Labor Productivity (Ton/Person) 3.1. Crude Palm Oil 3.2. Black Tea Subtotal Operational Aspects Score C. Administrational Aspects

3.00 3.00 3.00

100% 100% 100%

3.00 3.00 3.00

1. Annual Accounting Report 2. Company Work Plan and Budget (RKAP) Design 3. Periodical Report 4. Fostering Small Businesses & Cooperatives (PUKK) Performance

3.00 3.00 15.00 100.00 96.94

92.40% 51.21%

3.00 2.00 14.00 96.94 SEHAT/AAA

4.1. Fund Transfer Effectivity 4.2. Fund Return Collectibility Level Subtotal Administrational Aspects Score TOTAL SCORE OF 2010 Conclusion: Health Level Score

*) Perusahaan Induk | Parent Company


Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

Muhammad Said Didu


Komisaris Utama | President Commissioner

Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

LAPORAN DEWAN KOMISARIS


Board of Commissioners Report

Assalammualaikum warahmatullahi wabarakatuh, PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) dengan areal kebun Kelapa Sawit pada tahun 2010 seluas 135.320 Ha, merupakan produsen CPO terbesar di antara PTPN lainnya. Pada tahun 2010 PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) memproduksi CPO sebesar 671.123 ton atau 103,36% dari RKAP 2010, yang terdiri dari produksi sendiri sebesar 523.792 ton (99,53% dari RKAP) dan pembelian sebesar 147.331 ton (119,78% dari RKAP). Meskipun produksi sendiri tidak mencapai target RKAP namun masih lebih tinggi 2,25% dibanding realisasi 2009. Dari faktor harga, PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) sangat terbantu oleh membaiknya harga CPO pada tahun 2010, rata-rata dalam satu tahun adalah sebesar Rp.7.113/kg atau 11,14% di atas RKAP tahun 2010 sebesar Rp.6.400/kg. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa kinerja PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) sangat rentan terhadap fluktuasi harga CPO. Oleh karena itu Dewan Komisaris selalu meminta kepada Direksi dan segenap jajaran karyawan PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) untuk senantiasa menerapkan prinsip-prinsip efisiensi di segala lini, agar tercapai kondisi delta pertumbuhan pendapatannya lebih besar dari pertumbuhan biaya. Komoditi teh yang dimiliki PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) tahun 2010 masih mengalami kerugian sebesar Rp.71 Milyar atau 89,05% di atas target kerugian dalam RKAP, sehingga ke depan memerlukan redesign dan reengineering terhadap tanaman teh, baik dari aspek perbaikan kultur tanaman maupun pengembangan industri hilirnya. Peningkatan kinerja PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) pada tahun 2010 ini sangat signifikan dibandingkan dengan tahun 2009 yang ditandai dengan pencapaian laba sebelum pajak sebesar Rp.1.105 milyar, meningkat Rp.502 milyar bila dibandingkan dengan perolehan laba sebelum pajak tahun 2009. Peningkatan laba tersebut berakibat pada peningkatan jumlah ekuitas perusahaan dari Rp.2,64 trilyun pada tahun 2009 menjadi Rp.3,29 trilyun pada tahun 2010. Berdasarkan Keputusan Menteri Negara BUMN Nomor KEP-100/MBU/2002 tanggal 4 juni 2002, kinerja PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) pada tahun 2010 memperoleh predikat SEHAT/ AAA dengan skor 96,94, lebih tinggi dari target RKAP

Assalammualaikum warahmatullahi wabarakatuh, PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) with the 135,320 Ha (2010) Oil Palm plantation, is the biggest CPO producer among the other PTPN. In 2010, PTPN IV (Persero) produced CPO in the amount of 671,123 ton or 103.36% of RKAP (Company Work Plan and Budget) 2010, that is comprised of own production in the amount of 523,792 ton (99.53% of Budgeting) and purchase in the amount of 147,331 ton (119.78% of Budgeting). Although the selfproduction did not reach budgeting target, it remained 2.25% higher than 2009 realization. From the price factor, PTPN IV (Persero) was extremely helped by the CPO price improvement in 2010, the average in one year is IDR 7,113/kg or 11.14% above Budgeting 2010 which was IDR 6,400/kg. Based on this we can conclude that the performance of PTPN IV is susceptible to CPO price fluctuation. Therefore the Board of Commissioner always asked the Board of Directors and the whole staff of PTPN IV (Persero) to always apply efficiency principles in every line of work, in order to achieve the condition of growth delta income being bigger than cost growth. The tea commodity owned by PTPN IV in 2010 still experienced loss in the amount of IDR 71 billion or 89.05% above the loss target in RKAP, that arouses the necessity for redesigning and reengineering the tea plants, whether from the improvement aspect of the plant or the development of the downstream industries.

The performance improvement of PTPN IV in 2010 is extremely significant compared to 2009, which was identified by profit achievement (before tax) of IDR 1.105 billion, increasing IDR 502 billion compared to profit achievement (before tax) in 2009. The profit increase caused company equity amount improvement, from IDR 2.64 trillion in 2009 to IDR 3.29 trillion in 2010. Based on State-Owned Enterprise Ministry Decree Number KEP-100/MBU/2002 date 4 June 2002, the performance of PTPN IV in 2010 achievend the predicate HEALTHY/ AAA with the score of 96.94, higher than RKAP target

Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

SAMBUTAN DEWAN KOMISARIS Board ofCommissioners Report

dengan skor 96,00, namun demikian masih di bawah skor 2009 yaitu 97,95. Disamping prestasi perusahaan tersebut, produktivitas Kelapa Sawit PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) tahun 2010 sebesar 23,28 ton/ha - lebih tinggi dibanding target RKAP sebesar 22,78 ton/ha, dan mengalami peningkatan dibandingkan realisasi tahun 2009 sebesar 22,08 ton/ha. Kami berharap agar Direksi senantiasa dapat terus meningkatkan produktivitas tersebut di tahun-tahun yang akan datang dengan memotivasi segenap karyawan untuk terus meningkatkan prestasi. Seiring dengan semakin tingginya permintaan dunia akan energy anternatif berupa biofuel, kami melihat bahwa di tahun-tahun yang akan datang komoditi kelapa sawit masih akan memberikan prospek yang sangat baik dan harga jual CPO kemungkinan masih akan bertahan pada kisaran Rp.7.200,- sd Rp.8.000,- per kg. Oleh karena itu peluang untuk melakukan pengembangan (enlagement) perusahaan baik melalui penambahan areal baru maupun pengembangan industri hilir sangat terbuka karena membaiknya kondisi keuangan perusahaan dan kondisi dunia usaha agribisnis. Mengingat pembelian TBS dari pihak ketiga cukup besar yaitu kurang lebih 28% dari kebun sendiri, maka kepada Direksi diminta untuk melakukan sistem pembelian berdasarkan SOP yang baik dan transparan serta mengantisipasi kemungkinan tindakan kecurangan yang dapat dilakukan karyawan, selain itu agar melakukan pelayanan yang baik terhadap pemasok TBS dengan melakukan penimbangan dan penghitungan rendemen yang transparan, memperbaiki sarana dan prasarana pendukung PKS agar pemasok/rekanan merasa nyaman dan dapat menjadi pelanggan yang loyal. Pasokan TBS masih sangat diperlukan karena dengan jumlah kurang lebih 28% dari TBS sendiri, kapasitas terpakai PKS secara rata-rata masih antara 81% sd 82% dari kapasitas terpasang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kapasitas terpakai PKS secara rata-rata masih dapat ditingkatkan apabila pasokan TBS dari pihak ketiga dapat meningkat. Dengan rencana optimalisasi PLTA Bah Bolon, pengembangan Pabrik Mesin Tenera, pembangunan kebun benih dan pembangunan laboratorium benih kultur jaringan kelapa sawit, diharapkan kegiatan operasional perusahaan menjadi semakin optimal. Pertumbuhan penduduk dan pemekaran wilayah akan menjadi ancaman bagi BUMN perkebunan, karena mungkin dapat terjadi penguasaan lahan atau okupasi oleh masyarakat secara tidak syah. Oleh karena itu Direksi diminta, dengan menggunakan teknologi yang berkembang pesat, membuat mapping area sebaik-baiknya dan bekerja sama dengan BPN Pusat maupun daerah serta aparat

with the score 96.00, but still below 2009 score which was 97.95. Besides the company achievements, the Oil Palm productivity of PTPN IV in 2010 was in the amount of 23.28 ton/ha, which is higher than RKAP target of 22.78 ton/ha, and was increasing compared to 2009 realization of 22.08 ton/ha,.

We hope that the Board of Directors can continue to increase these productivities in the coming years by motivating the whole staff to keep improving our achievements. In accordance with the higher demand of alternative energy in the form of biofuel, we can see that in the years ahead oil palm commodity will remain to have good prospects and the CPO sale price will most likely remain in the range of IDR 7,200,- to IDR 8,000,- per kg. Therefore the opportunity to enlarge the company, through new area addition and downstream industries improvement, is wide open due to the improvement of company financial condition and the condition of agribusiness field.

Considering the Fresh Fruit Bunch (FFB) purchase from the third parties were quite large (around 28% out of own plantation), then the Board of Directors were asked to execute purchase system based on good and transparent SOP (Standard Operating Procedure), and anticipate the possibility of corruption from the staff, and also to give good service to FFB suppliers by executing transparent profit weighing and counting, improving supporting facilities and infrastructures of Palm Oil Mills (POM) so that suppliers/partners can feel comfortable and can be loyal customers. FFB supply is still very much needed because with the average amount of 28% from own FFB, the capacity of it used by POF in average is still around 81% to 82% from installed capacity. Thus we can conclude that POM used capacity in average can still be increased if the FFB supplies from third parties can also improve. Along with the optimization plan of PLTA (Hydropower Electric Generator) Bah Bolon, development of Tenera Machine Factory, construction of seed plantation and oil palm seed tissue culture laboratory, it is hoped that the companys operational activities grew more optimized. Population increase and area expansion will be a threat to plantation State-Owned Enterprises, because it might cause illegal land reign or occupation by the community. Therefore, the Board of Directors were asked to form the best area mapping, using technology that is rapidly improving, and cooperate with Central and local BPN,

Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

terkait untuk bersama-sama mengamankan lahan yang dimiliki dari ancaman pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Dukungan karyawan melalui Serikat Pekerja Perkebunan (SP-BUMN) serta peran aktif dari Pemegang Saham, Satuan Pengawasan Intern (SPI) yang bermitra dengan Komite Audit dalam pengawasan/pengendalian terhadap pelaksanaan program dan pengelolaan anggaran maupun berbagai kebijakan strategis yang diterapkan oleh manajemen, diharapkan dapat mendorong peningkatan kinerja perusahaan yang lebih baik di masa mendatang. Dengan semakin mudahnya akses informasi kepada masyarakat, maka jajaran manajemen hendaknya dapat mengantisipasi dengan terus meningkatkan image perusahaan di mata masyarakat. Peran PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) sebagai BUMN yang bergerak di bidang usaha berbasis sumber daya alam dituntut semakin nyata dalam memberdayakan komunitas maupun lingkungan sosialnya yang juga merupakan salah satu stakeholder perusahaan guna memperolah dukungan penuh dari masyarakat sekitar perusahaan. Oleh karena itu Program Kemitraan dan Bina Lingkungan yang telah dijalankan oleh perusahaan sebagai salah satu wujud pelaksanaan Corporate Social Responsibility harus terus dikembangkan dalam rangka menuju pembentukan image perusahaan yang peduli lingkungan. Pelaksananaan Corporate Social Responsibility ini disamping sebagai respon perusahaan terhadap perkembangan perekonomian dunia yang menuntut kepedulian dan etika perusahaan terhadap lingkungan sosial juga merupakan suatu pemenuhan kewajiban perusahaan sebagaimana dimanatkan oleh Undang-Undang No 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Dengan mengucap syukur Alhamdulillah, kami mengucapkan selamat kepada Direksi dan seluruh jajarannya atas pencapaian kinerja perusahaan tahun 2010 yang cukup memuaskan. Atas pencapaian prestasi tersebut Dewan Komisaris memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya dan semoga pencapaian kinerja tersebut dapat terus ditingkatkan dan jangan pernah berhenti berinovasi dalam membuat perbaikan di segala bidang.

and related authorities to secure the lands owned from the threats of irresponsible parties. The support from the staff through SP-Bun (Plantation Workers Union) and active roles from Shareholders, Internal Auditor which has partnered with the Audit Committee in the program execution and budget management monitor/control, along with various strategic policies applied by the management, is hoped to encourage the increase of a better company performance in the future.

With the ease of information access to the community, the management staff should be able to anticipate any possible threat by increasing the company image to the communitys point of view. The role of PTPN IV as a State-Owned Enterprise working the business field of natural resource caused a demand to be more realistic in empower the community and social environment, that is also one of the company stakeholders in order to gain full support from the community around the company.

Therefore the Partnership and Environmental Development programs that have been held by the company as one of the forms of Corporate Social Responsibility should continue to be developed in order to achieve environmentfriendly company image. The execution of CSR, besides as a respond to the development of world economy that demands company awareness and ethics toward social environment, is also a form of obligation fulfillment as is regulated in Legislation No 40 Year 2007 about Limited Company.

With the highest gratitude, we congratulate the Board of Directors and the whole staff for the 2010 company performance that is quite satisfactory. For this achievement, the Board of Commissioners gives the highest appreciation and hope that the achievement can still be improved, and never stop innovating on the improvement in all fields.

Dewan Komisaris Board of Commissioners PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan, April 2011 | April 2011

Muhammad Said Didu Komisaris Utama President Commissioner

Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

Dahlan Harahap
Direktur Utama | President Director

Dahlan Harahap

Direktur Utama | President Director

Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

LAPORAN DEWAN DIREKSI


Board of Diectors Report

Berdasarkan rilis Bank Indonesia, kinerja perekonomian nasional pada tahun 2010 semakin membaik walaupun masih dihadapkan pada sejumlah tantangan utama, seperti: peningkatan inflasi, derasnya aliran modal asing jangka pendek, ekses likuiditas perbankan dan pertumbuhan sektor riil yang masih belum seperti yang diharapkan, sehingga pemerintah perlu menerapkan bauran berbagai instrumen kebijakan baik untuk menjaga stabilitas, memperkuat momentum pemulihan dan daya saing. Tahun 2010 juga merupakan momen perbaikan kinerja PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) dengan capaian yang lebih baik dari tahun sebelumnya. Hal ini tercermin dari capaian kinerja perusahaan tahun 2010 baik dari kinerja operasional maupun keuangan. Penetapan target produksi minyak dan inti sawit sebagai produk utama meningkat sekitar 1,4% dari tahun sebelumnya walaupun luas Tanaman Menghasilkan pada tahun 2010 berkurang 1,2%, sejalan dengan program replanting tanaman perusahaan. Melalui usaha yang sungguh-sungguh target produksi minyak dan inti sawit tahun 2010 mampu terealisir bahkan melampaui target sebesar 2,7% atau meningkat dibanding tahun 2009 sebesar 4,2%. Peningkatan produksi ini bersamaan dengan peningkatan harga jual komoditas rata-rata yang terjadi di pasar berkisar sebesar 14,6% dibanding tahun sebelumnya, sehingga total pendapatan dari komoditas kelapa sawit tahun 2010 dapat mencapai Rp 5,36 triliun atau meningkat sebesar 21,9% dari tahun sebelumnya yang berjumlah Rp 4,39 triliun. Dari sisi pendapatan ekspor, sedikit terpengaruh dengan terjadinya pelemahan nilai mata uang USD sebagai pendapatan ekspor perusahaan, dimana pada tahun 2010 pendapatan

Based on Bank Indonesia release, the national economy performance in 2010 is better although still facing a number of main challenges, such as inflation increase, rapid flow of short term foreign capital, banking liquidity excess and real sectors growth that still not on target, that makes the government apply a combination of various policy instruments to maintain stability, strengthen recovery momentum, and competitiveness.

The year 2010 was also a moment of performance improvement for PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) with better goals than the previous year. This is reflected from the company performance goal in 2010, from the operational and financial performance. The decision to determine crude palm oil and palm kernel as main products increased around 1.4% from the previous year although the width of mature plants in 2010 decrease 1.2%, in accordance with the companys replanting program. Through deliberate effort, the production target of crude palm oil and palm kernel in 2010 was able to be realized, even above the target in the amount of 2.7% or increased compared to 2009 which was 4.2%. This production increase happened at the same time as average commodity sales price increase that occurred in the market, with the amount of approximately 14.6% compared to the previous year, thus the total income of oil palm commodity in 2010 reached IDR 5.36 trillion or increased 21.9% from the previous year which was IDR 4.39 trillion. From the export income, it was affected by USD currency dilution as the companys export income, where in 2010 the export income reached USD 157.175 million, or increased

Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

LAPORAN DEWAN DIREKSI Board of Directors Report

ekspor mencapai USD 157,175 juta meningkat 116,86 % dibanding tahun 2009, namun kurs penjualan ratarata USD terhadap IDR di tahun 2010 hanya mencapai Rp 8.986,19 atau menurun sebesar 10,78% dibanding tahun 2009 yang mencapai Rp 10.071,72. Dengan kondisi tersebut di atas, secara umum pada akhir tahun 2010 perusahaan dapat membukukan laba bersih sebesar Rp 790,36 miliar atau meningkat dibandingkan tahun 2009 yang mencapai sebesar Rp 417,86 miliar. Peningkatan laba bersih tahun 2010 terhadap tahun 2009, diperoleh dari peningkatan kuantitas & kualitas produk, peningkatan harga jual, dan pengelolaan perusahaan yang menerapkan prinsip-prinsip GCG secara konsisten. Untuk aspek keuangan terutama mengantisipasi kejutan krisis yang mungkin akan berulang mengingat belum stabilnya perekenomian negara-negara maju, maka Manajemen mengambil langkah-langkah antisipatif, antara lain: Menjaga Cash Flow dan kondisi keuangan perusahaan agar tetap sehat, dengan tingkat likuiditas dan solvabilitas yang baik. Meningkatkan efisiensi biaya pinjaman modal dengan menghindari pinjaman modal kerja (jangka pendek) dan menunda penarikanpinjaman jangka panjang untuk pembiayaan investasi sampai dengan akhir tahun atau tahun berikutnya melalui penarikan kredit refinancing. Meningkatkan efisiensi biaya operasional dan biaya belanja modal (investasi) dengan skala prioritas kegiatan yang lebih selektif dengan unit cost yang terendah. Melakukan lindung nilai alami (natural hedging) terhadap hutang dalam valuta asing (USD) melalui penerimaan valuta asing (USD) dengan penjualan ekspor. Pelaksanaan investasi hanya dilakukan jika sumber dana tersedia dengan cukup, baik dari internal maupun eksternal, dan tetap memperhatikan skala prioritas. Dengan langkah-langkah strategis yang diambil tersebut, kinerja keuangan perusahaan tahun 2010 di tingkat likiuditas maupun solvabilitas mencapai nilai yang cukup memuaskan, antara lain: current ratio mencapai 120,78%, cash ratio 82,23%, serta debt to equity ratio 105,57%. Penurunan nilai likuiditas perusahaan sejalan dengan kebijakan penurunan hutang perusahaan yang diindikasikan melalui nilai debt to equity ratio yang turun dibanding tahun sebelumnya.

116.86% compared to 2009, but the average USD sales currency to IDR in 2010 only reached IDR 8,986.19 or decreased 10.78% compared to 2009 that reached IDR 10,071.72.

With the aforementioned condition, generally in 2010 the company can account net profit of IDR 790.36 billion or increased compared to 2009 that reached IDR 417.86 billion. The increase of net profit in 2010 compared to 2009, gained from sold product quantity and quality increase, sales price increase, and company management that applied GCG principles consistently.

In the financial aspect, to anticipate crisis shock that might repeat itself considering the unstable economy of developed countries, the Management took anticipative actions, among others:

Maintaining companys Cash Flow and financial condition to stay healthy, with good liquidity and solvability level. Increasing capital loan cost efficiency by avoiding work capital loan (short term) and delaying long term loan withdrawal for investment costs until the end of the year or the next year through refinancing credit withdrawal. Increasing efficiency of operational and capital purchase (investment) costs with a more selective activity priority scale with the lowest unit cost. Executing natural hedging towards debts in foreign exchange (USD) through receiving foreign exchange (USD) with export sales. Investments execution is only done with sufficient fund source, whether internal or external, with priority scale still in focus. With those strategic steps, the companys financial performance in 2010, in the liquidity and solvability, reached quite a satisfactory value, among others: current ratio reached 120.78%, cash ratio 82.23%, and debt to equity ratio 105.57%. The decrease of company liquidity value is in accordance to the policy of company debt decrease that was indicated through debt to equity ratio value that decreases compared to the previous year.

10

Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

Untuk melanjutkan pertumbuhan usaha, perusahaan secara konsisten melakukan investasi aset tanaman dan aset tetap dengan belanja modal (capital expenditure) tahun 2010 sebesar Rp 1,054 triliun. Investasi tanaman sebesar Rp 511,25 miliar dilakukan untuk peremajaan tanaman (replanting), perluasan areal tanaman serta pemeliharaan tanaman belum menghasilkan. Sedangkan investasi aset tetap sebesar Rp 543,17 miliar sebagian besar dilakukan untuk mempertahankan serta meningkatkan sarana pengolahan. Seiring dengan capaian laba dan investasi tahun 2010, nilai aset/aktiva pada tahun 2010 menjadi sebesar Rp 6,78 triliun dibandingkan tahun 2009 sebesar Rp 5,89 triliun meningkat sebesar Rp 891 miliar atau 15,15%. Dalam perbaikan perekonomian baik nasional maupun internasional, dimana persaingan bisnis di berbagai sektor semakin kompetitif dengan pelaku-pelaku bisnis yang terjun ke sektor-sektor yang dianggap menguntungkan, khususnya industri pengolahan, tidak hanya pelakupelaku bisnis lokal tapi juga multinasional dengan kemampuan, teknologi dan jaringan yang lebih besar. Hal tersebut menjadi tantangan yang harus diantisipasi dan dihadapi perusahaan. Untuk menghadapi persaingan dan tantangan tersebut, PTPN IV sebagai BUMN tetap melakukan sinergi dengan BUMN lain, dengan maksud meningkatkan nilai tambah, antara lain: Menjadikan BUMN sebagai entitas bisnis besar dan kuat. Meningkatkan posisi tawar yang lebih baik dalam intervensi dan penetrasi ke pasar. Penyebaran risiko usaha. Meningkatkan efisiensi ongkos produksi dan integrasi produksi serta layanan distribusi. Meningkatkan dan mengoptimalkan pengeluaran belanja modal, ditengah minimnya anggaran investasi yang sering dialami BUMN. Sinergi yang tetap dilakukan perusahaan sampai saat ini, antara lain: dalam bidang transportasi dengan PT KAI, bidang pendanaan dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., dan bidang komunikasi dengan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. Disamping itu, PTPN IV juga sudah menjalin beberapa kerjasama dengan BUMN lain dalam bidang perkebunan, antara lain: kerjasama dengan PT Pupuk Kalimantan Timur

To continue business growth, the company consistently invested plants assets and fixed assets by capital expenditure in 2010 in the amount of IDR 1.054 trillion. Plants investment of IDR 511.25 billion was done for replanting, plant area expansion, and maintenance of non-produce plants. While investments of fixed assets in the amount of IDR 543.17 billion mostly was done to maintain and improve processing facilities. Along with profit goals and investments in 2010, the asset in 2010 became IDR 6.78 trillion compared to 2009 which was IDR5.89 trillion meaning it increased IDR 891 billion or 15.15%.

In the economy improvement, nationally and internationally, where business competition in various sectors grew more competitive with business practitioners joining profitable sectors, especially processing industries, not only local business practitioners but also multinational with bigger ability, technology, and network. This becomes a challenge that must be anticipated and faced by the company.

To face the competition and challenge, PTPN IV as a State-Owned Enterprise will keep practicing synergy with other State-Owned Enterprises, in order to increase the added values, which among others are: Establishing State-Owned Enterprises as a big and strong business entity. Increasing a better bargaining position in terms of market intervention and penetration. Distributing business risk. Increasing efficiency of production cost and production integration, also distribution service. Increasing and optimizing capital expenditure cost, amid the minimal investment budget often experienced by State-Owned Enterprises. The synergy that remains to be practiced by the company up to this moment, among others: in transportation field with PT KAI, funding field with PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., and communication field with PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. Besides that, PTPN IV has also built several cooperations with other State-Owned Enterprises in the plantation field, among others: cooperation with

Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

11

LAPORAN DEWAN DIREKSI Board of Directors Report

dan PTPN V (Persero), melalui pembangunan pabrik pupuk. Hal tersebut sesuai dengan arahan Kementerian BUMN melalui Surat Instruksi Menteri BUMN No.: 109/ MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002 yang mewajibkan BUMN untuk melakukan sinergi dengan BUMN lainnya.

PT Pupuk Kalimantan Timur and PTPN V (Persero), through fertilizer factory construction. These cooperations are in accordance to State-Owned Enterprise Minister Letter of Instruction No.: 109/MBU/2002 date 4 June 2002 that obligates State-Owned Enterprise to synergize with the other State-Owned Enterprises. As part of company responsibility, as is obligated by legislation, and to support sustainable business, the execution of environmental development and corporate social responsibility was done with emphasize in these elements: economy growth and community welfare improvement, environment preservation, and human resource quality development through cooperation in the education field for communities around the business area. Lastly, the Board of Directors would like to give their gratitude to all management and staff for their participation and dedication, and the highest appreciation for all shareholders, Board of Commissioners, worker union, and the other stakeholders for the cooperation all this time. Hopefully in the future, the companys performance will keep on increasing. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Sebagai bagian dari tanggungjawab perusahaan yang diwajibkan perundang-undangan serta mendukung bisnis yang berkelanjutan, pelaksanaan pembinaan lingkungan dan tanggungjawab sosial perusahaan dilakukan dengan penekanan pada unsur: pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat, pelestarian lingkungan, serta pengembangan kualitas SDM melalui kerjasama di bidang pendidikan bagi masyarakat di sekitar lingkungan kegiatan usaha. Akhirnya Direksi mengucapkan terimakasih kepada seluruh jajaran manajemen dan karyawan atas partisipasi dan dedikasinya, serta penghargaan yang tinggi kepada pemegang saham, dewan komisaris, serikat pekerja dan para pemangku kepentingan lainnya atas kerjasama yang diberikan selama ini. Semoga di masa yang akan datang kinerja perusahaan dapat lebih meningkat. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Dewan Direksi Board of Directors Medan, April 2011 April 2011

Dahlan Harahap Direktur Utama President Director

12

Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

Lembar Pengesahan/Penandatanganan Direksi dan Dewan Komisaris Atas Laporan Tahunan PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Tahun Buku 2010 Ratification/Signature Sheet of Board of Director and Commissioners Upon PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Annual Report Book Year 2010
Memenuhi ketentuan Undang-undang tentang Badan Usaha Milik Negara No. 19 tahun 2003 Pasal 23 ayat (2) dan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara IV Pasal 18 ayat 5 dari notaris Sri Ismiyati, SH No. 11 tanggal 04 Agustus 2008, dengan ini seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) menyatakan telah mengesahkan dan menandatangani Laporan Tahunan Perusahaan Tahun Buku 2010. Laporan Keuangan Konsolidasi, Laporan Induk Perusahaan dan Laporan Keuangan Anak Perusahaan yaitu PT. Pamina Adolina (dalam likuidasi) dan PT. Sarana Agro Nusantara masing-masing telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono Suherman & Surja. To meet the regulation of Legislation on State-Owned Enterprises No. 19 year 2003 Clause 23 verse (2)) and Statement Deed of Company Shareholders Meeting Decision PT Perkebunan Nusantara IV Clause 18 verse 5 compiled by notary Sri Ismiyati, SH No. 11 date 04 August 2008, all members of Board of Directors and Commissioners of PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) hereby stated to legalize and sign the Company Annual Report Year 2010.

Consolidation Financial Report, Parent Company Report and Financial Report of Sister Companies which are PT. Pamina Adolina (in liquidation) and PT. Sarana Agro Nusantara has each been audited by the Public Accounting Office Purwantono Suherman & Surja.

Demikian Pengesahan ini diperbuat dengan sebenarnya dan ditandatangani oleh seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris.

Thus this Legalization is made truthfully and signed by all members of Board of Directors and Commissioners.

Medan, 2 May 2011 PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) Direksi dan Dewan Komisaris | Board of Directors and Commissioners

Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

13

14

Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

PROFIL PERUSAHAAN
Company Profile

Riwayat Singkat Perusahaan


PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) disingkat PTPN IV dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 09 tahun 1996 tentang peleburan kebun- kebun yang berada di wilayah Sumatera Utara dan Akte Notaris Harun Kamil, SH No. 37 tanggal 11 Maret 1996. Mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman dengan Surat Keputusan No. C2-8332. HT.01.01 tanggal 8 Agustus 1996, dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 81 tanggal 8 Oktober 1996 dan perubahan Anggaran Dasar berdasarkan Akte No. 18 dari Notaris Sri Rahayu H. Prasetio, SH tanggal 26 September 2002 yang disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Azasi Manusia RI dengan Surat Keputusan No. C-20652. HT.01.04 tanggal 23 Oktober 2002. Diubah terakhir kali berdasarkan Akte Notaris Sri Ismiyati, SH Nomor 11 tanggal 4 Agustus 2008, di umumkan dalam Berita Negara R.I. No. 90, tanggal 7 Nopember 2008, Tambahan Berita Negara No. 22826.

Brief History
PT Perkebunan Nusantara IV (Persero), abbreviated to PTPN IV, was established based on Government Regulation Number 09 year 1996 about the merging of plantations located at North Sumatera area and Notary Deed Harun Kamil, SH No. 37 date 11 Maret 1996. The company then was legalized by the Minister of Justice of the Government of the Republic of Indonesia by Decree, No. C2-8332. HT.01.01 date 8 August 1996, published in the Gazette of the Republic of Indonesia No. 81 date 8 October 1996 and the alteration of Charter based on the Notary Deed, No. 18 from Sri Rahayu H. Prasetio, SH date 26 September 2002 which then approved by Law and Human Rights Minister with the decree, No. C-20652. HT.01.04 date 23 October 2002. It was altered for the final time based on the Notary Deed, Sri Ismiyati, SH Number 11 date 4 August 2008, and announced in the appendix of the Gazette of the Republic of Indonesia No. 90, date 7 November 2008, and the Gazette No. 22826 Location Head Office Address : Jl.Letjend.Suprapto No. 2 Medan, 20151 Telephone : (6261) 4154666 Fax : (6261) 4573117 Representative Office Jakarta Alamat : Jl.Wijaya X No. 3 Jakarta, 12160 Telp : 021-7231662 Faximile : 021-7231663 Website E-mail : www.ptpn4.co.id : ptpnusantara4@ptpn4.co.id

Kedudukan Kantor Pusat Alamat : Jl.Letjend.Suprapto No. 2 Medan, 20151 Telp : 061-4154666 Faximile : 061-4573117 Kantor Perwakilan Jakarta Alamat : Jl.Wijaya X No. 3 Jakarta, 12160 Telp : 021-7231662 Faximile : 021-7231663 Website eMail : www.ptpn4.co.id : ptpnusantara4@ptpn4.co.id

Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

15

PROFIL PERUSAHAAN Company Profile

Kepemilikan
PTPN IV sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) NonListed mempunyai modal dasar Perseroaan ditetapkan sebesar Rp. 3,5 triliun,- (tiga setengah triliun rupiah), terbagi atas 3.500.000 (tiga juta lima ratus ribu) lembar saham, masing-masing saham dengan nilai nominal sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah). Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan/disetor sebanyak 975.000 lembar saham atau seluruhnya sebesar Rp. 975 miliar,- (sembilan ratus tujuh puluh lima miliar rupiah). Jumlah modal sendiri sampai dengan tahun 2010 berada pada posisi Rp. 3,3 triliun.

Ownership
PTPN IV as a Non-Listed State-Owned Enterprise has company authorized capital which was determined to amount to IDR 3.5 trillion (three and a half trillion rupiah), divided into 3,500,000 (three million five hundred thousand) stock papers, each stock worth IDR 1,000,000 (one million rupiah). In this authorized capital, 975,000 stock papers or IDR 975 billion (nine hundred seventy five billion rupiah) has been located. The total amount of own capital up to 2010 is positioned at IDR 3.3 trillion. .

Bidang Usaha
PTPN IV adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak pada bidang usaha agroindustri. PTPN IV mengusahakan perkebunan dan pengolahan komoditas kelapa sawit dan teh yang mencakup pengolahan areal dan tanaman, kebun bibit dan pemeliharaan tanaman menghasilkan, pengolahan komoditas menjadi bahan baku berbagai industri, pemasaran komoditas yang dihasilkan dan kegiatan pendukung lainnya. PTPN IV memiliki 30 Unit Kebun yang mengelola budidaya Kelapa Sawit dan Teh, dan 3 unit Proyek Pengembangan Kebun Inti Kelapa Sawit, 1 unit Proyek Pengembangan Kebun Plasma Kelapa Sawit, yang menyebar di 9 Kabupaten, yaitu Kabupaten Langkat, Deli Serdang, Serdang Bedagai, Simalungun, Asahan, Labuhan Batu, Padang Lawas Utara, Batubara dan Mandailing Natal.

Business Field
PTPN IV is a State-Owned Enterprise that works in the agroindustry business field. PTPN IV works on plantation and commodity processing for Palm Oil and tea that covers area and plant processing, seed plantation and produce plant maintenance, commodity processing into basic materials for various industries, commodity marketing and other supporting activities.

PTPN IV owned 30 Plantation Units that manage Palm Oil and Tea cultivation, and 3 units of Palm Oil Plantation Development Project, 1 unit of Palm Oil Plasma Plantation Development Project, spreading in 8 regencies, which are Langkat, Deli Serdang, Serdang Bedagai, Simalungun, Asahan, Labuhan Batu, Padang Lawas Utara, Batubara and Mandailing Natal.

16

Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

Dalam proses pengolahan, PTPN IV dilengkapi 15 Unit Pabrik Kelapa Sawit (PKS) dengan kapasitas total 560 ton Tandan Buah Segar (TBS) perjam, 3 unit Pabrik Teh dengan kapasitas total 226 ton Daun Teh Basah (DTB) perhari, dan 1 unit Pabrik Pengolahan Inti Sawit dengan kapasitas 400 ton perhari. PTPN IV juga didukung oleh 1 Unit Usaha Perakitan/ Erection Pabrik (Perbengkelan) yaitu Pabrik Mesin Tenera (PMT) dan 3 Unit Usaha Rumah Sakit yaitu RS. Laras, RS. Balimbingan dan RS. Pabatu. Seluruh Unit Usaha dan Proyek Pengembangan yang diusahai PTPN IV dikelompokkan ke dalam 5 (lima) Grup Unit Usaha (GUU). Grup Unit Usaha-I meliputi : 1. Kebun Bah Jambi 2. Kebun Balimbingan 3. Kebun Tonduhan 4. Kebun Pasir Mandoge 5. Kebun Sei Kopas 6. Kebun Dolok Sinumbah 7. Kebun Marihat

In the processing phase, PTPN IV is equipped with 15 Units of Palm Oil Mills with the total capacity of 560 ton Fresh Fruit Bunch per hour, 3 units of Tea Factory with the total capacity of 226 ton Tea Leaves per day, and 1 unit of Palm Kernel Processing Mills with the capacity of 400 ton per day. PTPN IV is also supported by 1 unit of Erection Factory (Workshop) which is Pabrik Mesin Tenera (Tenera Machine Factory) and 3 units of Hospitals which are RS. Laras, RS. Balimbingan and RS. Pabatu. All Business Units and Development Projects motored by PTPN IV is grouped into 5 (five) Groups of Business Unit Group. Business Unit Group-I covers: 1. Bah Jambi Plantation 2. Balimbingan Plantation 3. Tonduhan Plantation 4. Pasir Mandoge Plantation 5. Sei Kopas Plantation 6. Dolok Sinumbah Plantation 7. Marihat Plantation

Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

17

PROFIL PERUSAHAAN Company Profile

Grup Unit Usaha-II meliputi : 1. Kebun Gunung Bayu 2. Kebun Mayang 3. Kebun Bukit Lima 4. Kebun Dolok Ilir 5. Kebun Laras 6. Kebun Tanah Itam Ulu Grup Unit Usaha-III meliputi : 1. Kebun Pabatu 2. Kebun Adolina 3. Kebun Air Batu 4. Kebun Tinjowan 5. Kebun Padang Matinggi 6. Kebun Aek Nauli 7. Kebun Sawit Langkat Grup Unit Usaha-IV meliputi : 1. Kebun Pulu Raja 2. Kebun Berangir 3. Kebun Ajamu 4. Kebun Meranti Paham 5. Kebun Sosa

Business Unit Group-II covers: 1. Gunung Bayu Plantation 2. Mayang Plantation 3. Bukit Lima Plantation 4. Dolok Ilir Plantation 5. Laras Plantation 6. Tanah Itam Ulu Plantation Business Unit Group-III covers: 1. Pabatu Plantation 2. Adolina Plantation 3. Air Batu Plantation 4. Tinjowan Plantation 5. Padang Matinggi Plantation 6. Aek Nauli Plantation 7. Sawit Langkat Plantation Business Unit Group-IV covers: 1. Pulu Raja Plantation 2. Berangir Plantation 3. Ajamu Plantation 4. Meranti Paham Plantation 5. Sosa Plantation

18

Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

Kebun Pengembangan ; 6. Kebun Panai Jaya 7. Kebun Batang Laping 8. Kebun Timur 9. Plasma Madina Grup Unit Usaha-V meliputi : 1. Kebun Marjandi 2. Kebun Bah Butong 3. Kebun Sidamanik 4. Kebun Tobasari 5. Kebun Bah Birong Ulu

Development Plantation; 6. Panai Jaya Plantation 7. Batang Laping Plantation 8. Timur Plantation 9. Plasma Madina Business Unit Group-V covers: 1. Marjandi Plantation 2. Bah Butong Plantation 3. Sidamanik Plantation 4. Tobasari Plantation 5. Bah Birong Ulu Plantation

Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

19

PROFIL PERUSAHAAN Company Profile

VISI & MISI

Vision & Mission

Menjadi pusat keunggulan pengelolaan perusahaan agroindustri kelapa sawit dengan tata kelola perusahaan yang baik serta berwawasan lingkungan. To become the sophisticated center of palm oil agroindustry management with good corporate governance and with environmental insight.

1. Menjamin keberlanjutan usaha yang kompetitif 2. Meningkatkan daya saing produk secara berkesinambungan dengan sistem, cara dan lingkungan kerja yang mendorong munculnya kreativitas dan inovasi untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi 3. Meningkatkan laba secara berkesinambungan 4. Mengelola usaha secara profesional untuk meningkatkan nilai perusahaan yang mempedomani etika bisnis dan tata kelola perusahaan yang baik (GCG) 5. Meningkatkan lingkungan tanggung jawab sosial dan

1. To guarantee competitive business sustainability 2. To increase product competing power continuously with work system, methods, and environment that encourage creativity and innovation to increase productivity and efficiency

3. To increase profit continuously 4. To manage the business professionally in order to increase company value, that follows good business ethics and good corporate governance (GCG)

5. To increase social and environmental responsibility

6. Melaksanakan dan menunjang kebijakan serta program pemerintah pusat/ daerah.

6. To execute and support central/local government policies and programs.

20

Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

Budaya Perusahaan
Memberi, membimbing dan mendorong perilaku seluruh karyawan perusahaan agar dalam melaksanakan tugas selalu: 1. Berpikir positif untuk dapat menangkap setiap peluang. 2. Proaktif dalam menghasilkan inovasi dan prestasi. 3. Kerjasama tim untuk membangun kekuatan. 4. Menempatkan kepentingan perusahaan sebagai pertimbangan utama bagi setiap keputusan yang diambil oleh setiap jajaran perusahaan. 5. Menempatkan peningkatan kesejahteraan

Company Culture
Giving, guiding, and encouraging the attitude of all company employees to always be:

1. Positive in thinking to be able to capture every opportunity. 2. Proactive in creating innovation and achievements. 3. Collaborative in teamwork to build strength. 4. Putting company interest as the main consideration for each decision taken by every company level. 5. Putting employee welfare increase as an inseparable part from company target achievement.

karyawan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari pencapaian sasaran perusahaan

Paradigma Bisnis
1. Mampu membangun sistem yang sinergis

Business Paradigm
1. Able to establish a synergic and integrated system in line with the market changes and development with the orientation of customer satisfaction through excellent performance. 2. Able to plan, implement, analyze, and evaluate objectively, hard at work, ethical, creative, innovative, and have the orientation of result, in order to give the company added value. 3. Visionary leadership (able to look ahead and inside the company) and become a leader and an inspiring person to the work environment and the surrounding community. 4. Responsible for the regulations implementation (regulations and constitutions) related to the company and have a harmonious industrial relationship.
Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

dan terpadu sesuai dengan perubahan dan perkembangan pasar, yang berorientasi kepada kepuasan pelanggan melalui kinerja yang unggul (excellence). 2. Mampu merencanakan, melaksanakan, menganalisa dan mengevaluasi secara objektif, bekerja keras, beretika, kreatif dan inovatif serta berorientasi pada hasil, untuk memberikan nilai tambah perusahaan. 3. Kepemimpinan yang visioner (mampu memandang jauh ke depan dan ke dalam perusahaan) serta menjadi panutan dan inspirator terhadap lingkungan kerja maupun masyarakat sekitar. 4. Bertanggung jawab dalam pelaksanaan regulasi (peraturan dan undang-undang) yang terkait dengan Perusahaan dan hubungan industrial yang harmonis.

21

PROFIL PERUSAHAAN Company Profile

5. Perubahan

adalah

peluang,

selalu

siap

5. Change is an opportunity, always be ready to improve self, smart, and agile in increasing the value of the company. 6. Care for the surrounding communitys social lives and the preservation of nature, always respect every idea/opinion/input from stakeholders, to create a synergic relationship. 7. In knowledge management, the company obligates each personnel to apply knowledge sharing for sustainable improvements. 8. Give opportunities for personnel to improve their competence continuously, in facing any changes in the future.

mengembangkan diri, cerdas dan tangkas untuk meningkatkan nilai perusahaan. 6. Peduli terhadap kehidupan sosial masyarakat sekitar dan kelestarian lingkungan, serta menghargai setiap ide/gagasan/masukan 7. Dalam mengelola dari stakeholders, dalam menciptakan hubungan yang sinergis. pengetahuan ( knowledge management) perusahaan mewajibkan setiap

personil berbagi pengetahuan (knowledge sharing) untuk perbaikan yang berkelanjutan. 8. Memberikan kesempatan kepada personilnya untuk meningkatkan kompetensi secara berkesinambungan, dalam menghadapi perubahan di masa yang akan datang.

Tata Nilai PRIMA P : Profitability (mengutamakan profit) R : Responsibility (bertanggung jawab terhadap stakeholder) I : Integrity (integritas) M : Market ahead (selalu yang terdepan) A : Accountability (terpercaya).

Company Value PRIMA P : Profitability R : Responsibility I : Integrity M : Market ahead A : Accountability

22

Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

Struktur Organisasi

Organization Chart

GUU - I

GUU - II

GUU - III

GUU - IV

GUU - V

UNIT PMT UNIT KPJ

PROYEK : PANAI JAYA TIMUR BALAP MAD-PLASMA

UNIT K SAWIT: 1. BAJ 5. PAM 2. MAT 6. SKO 3. DOS 7. BAL 4. TON

UNIT K SAWIT: 1. DOI 4. MAY 2. LAR 5. BUL 3. GUB 6. TIU

UNIT K SAWIT: 1. ABA 5. PDM 2. ADO 6. AEN 3. PAB 7. SAL 4. TIN

UNIT K SAWIT: 1. BER 5. AJA 2. PUR 6. MEP 3. OSA 4. PKS-OSA

K SAWIT: TEH: 1. ULU 3. SID 2. MAR 4. BUT 5. TOB

UNIT R. SAKIT 1. RS LAR 2. RS PAB 3. RS BAL

Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

23

PROFIL PERUSAHAAN Company Profile

Susunan Dewan Komisaris


Sesuai Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Republik adalah : Indonesia Nomor :KEP-184/M-MBU/2008, tanggal 24 September 2008 susunan Komisaris saat ini

Board of Commissioners
According to the State-Owned Enterprise Minister Decree of the Republic of Indonesia Number:KEP-184/ M-MBU/2008, dated 24 September 2008 the recent Board of Commissioners are:

1. Muhammad Said Didu, Komisaris Utama I President Commissioner 2. Usman Damanik, Komisaris I Commissioner 3. Zainal Arifin, Komisaris I Commissioner 4. H. Irwansyah Nasution, Komisaris I Commissioner 5. H.A. Latief Rabar, Komisaris I Commissioner 6. Tungkot Sipayung, Komisaris I Commissioner

Dari kiri ke kanan I From left to right Muhammad Said Didu Usman Damanik Zainal Arifin Irwansyah Nasution H.A. Latief Rabar Tungkot Sipayung 1 2 3 4 5 6
Komisaris Utama I President Commissioner Komisaris I Commissioner Komisaris I Commissioner Komisaris I Commissioner Komisaris I Commissioner Komisaris I Commissioner

24

Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners Profile

Lahir di Pinrang, Sulawesi Selatan tahun 1962. Memulai karir di BPPT tahun 1988, serta pakar tetap di Dewan Ketahanan Nasional hingga tahun 2005. Tahun 1998 menjabat sebagai Direktur Teknologi Agroindustri di BPPT, sebagai anggota MPR pada tahun 1998 hingga tahun 1999. Pada tahun 2004 sebagai Tim Ahli Kepala BPPT dan Tim Ahli Menristek/ Kepala BPPT, dan terakhir pada tahun 2005 hingga sekarang menjabat sebagai Sekretaris Kementerian Negara BUMN. Mulai menjabat sebagai Komisaris Independen PTPN IV tanggal 11 September 2006 sampai dengan September 2008. Sejak tanggal 24 September 2008 dipercaya kembali sebagai Komisaris Utama PTPN IV.

Born in Pinrang, South Sulawesi in 1962. He began his career in BPPT in 1988 and as permanent expert to the National Tenacity Council until 2005. In 1998, he held the position as Agroindustry Technology Director in BPPT, as the member of the Peoples Consultative Assembly in 1998 to 1999. In 2004 held the position as member of the Team of Experts to the Chairman of BPPT and to the Minister of Research and Technology/the Chairman of BPPT, and has been in the position of the Ministry of State-Owned Enterprise Secretary since 2005, and as Independent Commissioner from 11 September 2006 to September 2008.

MUHAMMAD SAID DIDU


Komisaris Utama

President Commissioner

Lahir pada tahun 1944 di Pematang Bandar, Sumatera Utara. Memulai karir sebagai Pegawai Negeri pada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sejak tahun 1963, hingga mencapai puncak karir sebagai Auditor Utama Keuangan Negara V, yang bertanggung jawab atas pemeriksaan bidang BUMN sejak tahun 1999 sampai dengan tahun 2004. Pernah mengabdi di bidang pendidikan sebagai dosen, serta menjadi anggota tim dalam penyusunan RUU Keuangan Negara. Sejak tahun 2004 sampai sekarang masih menjabat Tenaga Ahli pada BPK bidang Sistem dan Prosedur Pemeriksaan. Sejak tanggal 24 September 2008 menjabat sebagai Komisaris PTPN IV.

Born in 1944 at Pematang Bandar, North Sumatera. He began his career as a civil servant at the Finance Monitoring Bureau (BPK) in 1963, and got his highest career there as Prime Auditor for State Finance V, who is responsible for financial audit in the State-Owned Enterprise from 1999 to 2004. He had experiences as a lecturer, and a member of law drafting team on State Finance. Since 2004 until now, he still holds the position of Expert for BPK in the Audit System and Procedure department. Since 24 September 2008 he has been in the position of PTPN IV Commissioner.

USMAN DAMANIK
Komisaris

Commissioner

Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

25

PROFIL PERUSAHAAN Company Profile

Lahir di Bireuen, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) pada tahun 1946. Mulai berkarir sebagai dosen Fakultas Kedokteran Gigi di Universitas Sumatera Utara pada tahun 1974, hingga menjadi Atase Pendidikan dan Kebudayaan di KBRI Kuala Lumpur pada tahun 1996. Pernah menjadi Anggota MPR-RI Utusan Daerah Sumut dari tahun 1987 s.d. 1992. Pada tahun 2000 menjadi Deputi Menteri Pemberdayaan Pemuda kantor Menpora. Menjadi Staf Ahli Menteri Negara Komunikasi dan Informasi tahun 2003 s.d. 2005, sebagai Staf Perwakilan Pemerintah RI untuk AMM di NAD pada tahun 2005 s.d. 2006. Sejak tanggal 24 September 2008 menjabat sebagai Komisaris PTPN IV.

Born in Bireuen, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) in 1946. He began his career as a lecturer in the Faculty of Dentistry of the North Sumatera University in 1974, and became Education and Culture Attach of the Indonesian Embassy in Kuala Lumpur in 1996. He was the member of the Peoples Consultative Assembly from 1987 to 1992. In 2000, he held the position of Expert to the State Minister of Communication and Information from 2003 to 2005, Staff of the Indonesian Government Representative for AMM in NAD from 2005 to 2006. He has been PTPN IV Commissioner since 24 September 2008.

ZAINAL ARIFIN
Komisaris

Commissioner

Lahir di Medan Sumatera Utara tahun 1958. Sempat terjun di dunia Pengacara/ Advocat setelah menyelesaikan kuliah Hukum sampai di Yogyakarta ini tahun 1984, di Sejak saat menjadi dosen

Born in Medan North Sumatera in 1958. He used to be an Advocate after he finished his study in Law, in Yogyakarta, in 1984, and until now he is still a lecturer at some universities in Medan. He has been PTPN IV Commissioner since 24 September 2008.

beberapa Universitas di Medan. sebagai Komisaris PTPN IV

tanggal 24 September 2008 menjabat

H. IRWANSYAH NASUTION
Komisaris

Commissioner

26

Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

Lahir di Padang Cermin, Binjai Sumatera Utara pada tahun 1943. Memulai karir sebagai Taruna Kepolisian angkatan tahun 1970, dan telah menerima beberapa penghargaan antara lain Bintang Bhayangkara Nararya tahun 1996. Pernah menjabat sebagai salah satu Direktur di PT. Dipa Group dari tahun 1998 s.d. tahun 2000, sampai saat ini masih aktif sebagai Dosen di Fakultas Hukum Ubhara Jaya. Sejak tanggal 24 September 2008 menjabat sebagai Komisaris PTPN IV

Born in Padang Cermin, Binjai -North Sumatera in 1943. He began his career as a cadet in the Indonesian Police Academy in 1970, and got several awards from the Indonesian Government, such as BintangBhayangkara Nararya in 1996. He held the position of Director in PT. Dipa Group from 1998 to 2000, and until now he is one of the lecturers at the Faculty of Law of Ubhara Jaya University. sampai saat ini masih aktif sebagai Dosen di Fakultas Hukum Ubhara Jaya. He has been PTPN IV Commissioner since 24 September 2008.

H. A. LATIEF RABAR
Komisaris

Commissioner

Kelahiran Kinalang, sebuah desa di Simalungun Sumatera Utara tahun 1963. Sejak tahun 1994 aktif sebagai Peneliti Senior pada Pusat Studi Pembangunan Lembaga Penelitian IPB, disamping sebagai Ketua Tim Pengkajian Persaingan Usaha di bidang Agribisnis pada KPPU dari tahun 2006 sampai saat ini. Menulis dan menjadi editor beberapa buku tentang Agribisnis, dan pernah menjadi Asisten Menteri Pertanian RI bidang Pembangunan Agribisnis. Sejak tanggal 24 September 2008 menjabat sebagai Komisaris PTPN IV

TUNGKOT SIPAYUNG
Komisaris

Born in Kinalang, a village in Simalungun Regency North Sumatera in 1963. Since 1994 he was active as a Senior Researcher at the Center for Development Studies in IPBs Research Center. He has been in the position of the Chairman of the Team for Business Competition Research in Agrobusiness at KPPU since 2006. He is an active writer and editor for some books on Agrobusiness. He was Assistant to the Minister of Agriculture in Agrobusiness Development. He has been PTPN IV Commissioner since 24 September 2008.

Commissioner

Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

27

PROFIL PERUSAHAAN Company Profile

Susunan Direksi
Sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia Nomor : KEP-133/ MBU/2006, tanggal 27 Desember 2006 susunan Direksi saat ini adalah : 1. 2. 3. 4.

Board of Directors
According to the State-Owned Enterprise Minister Decree of the Republic of Indonesia Number: KEP-133/MBU/2006, dated 27 December 2006, recent Board of Directors are:

Dahlan Harahap, Direktur Utama I President Director Balaman Tarigan, Direktur Produksi I Production Director Setia Dharma Sebayang, Direktur Keuangan I Finance Director Ahmad Haslan Saragih, Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha I Planning and Business Development Director 5. Rusdi Lubis, Direktur SDM dan Umum I HR and General Affairs Director

Dari kiri ke kanan I From left to right Dahlan Harahap Balaman Tarigan Setia Dharma Sebayang Ahmad Haslan Saragih Rusdi Lubis 1 2 3 4 5
Direktur Utama I President Director Direktur Produksi I Production Director Direktur Keuangan I Finance Director Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha I Planning and Business Development Director Direktur SDM dan Umum I HR and GA Director

28

Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

Profil Dewan Direksi Board of Directors Profile

Lahir tahun 1953 di Pematang Siantar, Sumatera Utara. Mulai berkarir di perkebunan sejak tahun 1980 di PTP II. Tahun 1998 menjadi Direktur SDM dan Umum di PTPN-VI (Persero) Padang, Sumatera Barat. Tahun 2001 menjabat Direktur Utama PTPN-IX (Persero) Semarang, Jawa Tengah. 19 Juni 2003 menjabat Direktur Utama PTPN IV (Persero) Medan, Sumatera Utara Periode-I. Tanggal 27 Desember 2006 diangkat kembali menjadi Direktur Utama PTPN IV (Persero) Periode-II.

Born in 1953 in Pematang Siantar, North Sumatera. He began his career in the Plantation in 1980 in PTP II. In 1998, he held the position of HR and General Affairs Director in PTPN-VI (Persero) in Padang, West Sumatera. In 2001, he held the position of President Director of PTPN-IX (Persero) in Semarang, Central Java. Then he held the position of President Director of PTPN-IV in June 19th, 2003 in Medan, North Sumatera for the first period. He has been in the position of President Director for the 2nd period since 27 December 2006.

DAHLAN HARAHAP
Direktur Utama

President Director

Lahir tahun 1957 di Tiga Binanga, Sumatera Utara. Mulai berkarir di lingkungan perkebunan sejak tahun 1980. Tahun 2003 menjabat Direktur Produksi PTPN V (Persero) Pekanbaru, Riau. 19 Juni 2003 menjabat Direktur Produksi PTPN IV (Persero) Medan, Sumatera Utara Periode-I. Tanggal 27 Desember 2006 diangkat kembali menjadi Direktur Produksi PTPN IV (Persero) Periode-II.

Born in 1957 in Tiga Binanga, North Sumatera. He began his career in Plantation in 1980. In 2003, he held the position of Production Director in PTPN V (Persero) in Pekanbaru, Riau. Then he held the position of Production Director in PTPN IV in June 19th, 2003 in Medan, North Sumatera Utara for the 1st period. He has been in the position of Production Director for the 2nd period since 27 December 2006.

BALAMAN TARIGAN
Direktur Produksi

Production Director

Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

29

PROFIL PERUSAHAAN Company Profile

Lahir tahun 1956 di Kabanjahe, Sumatera Utara. Mulai berkarir di lingkungan perkebunan sejak tahun 1983 sebagai Staf Subdit Anggaran Direktorat Bina Program Ditjen. Perkebunan, Departemen Pertanian. Bergabung di PT. Perkebunan Nusantara tahun 1996 sebagai Pjs Ka. Biro Satuan Pengawasan Intern PTPN XIII (Persero). Tanggal 30 April 2001 sampai dengan 24 Januari 2007 menjabat Direktur Keuangan PTPN XIII (Persero). Terhitung sejak tanggal 27 Desember 2006, diangkat sebagai Direktur Keuangan PTPN IV (Persero).

Born in 1956 in Kanbanjahe, North Sumatera. He began his career in Plantation in 1983 as a Staff of the SubDirectorate of Budgeting of the Directorate of Program Development of the Directorate General of Plantation of the Department of Agriculture. Joined with PT. Perkebunan Nusantara in 1996 as the Acting Chief of Internal Audit Bureau of PTPN XIII (Persero). He held the position of Finance Director of PTPN XIII in 30 April 2001 to 24 January 2007. He has been in the position of Finance Director since 27 December 2006.

SETIA DHARMA SEBAYANG Direktur Keuangan I Finance Director

Lahir di Tebing Tinggi, Sumatera Utara tahun 1960, memulai berkarir di perkebunan sejak tahun 1984 di PTP-IV Gunung Pamela. Menjabat Kepala Bagian Penjualan di PTPN-III pada tahun 1998 hingga tahun 2001, sebelum akhirnya diangkat sebagai Direktur Pemasaran PTPN-III pada tahun 2001 hingga tahun 2003. Tanggal 27 Desember 2006 diangkat sebagai Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha PTPN IV (Persero).

Born in Tebing Tinggi, North Sumatera in 1960. He began his career in Plantation in 1984 in PTP-IV Gunung Pamela. He held the position of Chief of Sales Department in PTPN-III in 1998 to 2001, and then held the position of Marketing Director of PTPN-III in 2001 to 2003. He has been in the position of Planning and Business Development Director since 27 December 2006.

AHMAD HASLAN SARAGIH Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha I Planning and Business Development Director

30

Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

Lahir tahun 1958 di SerbalawanSimalungun, Sumatera Utara. Mulai berkarir di lingkungan perkebunan sejak tahun 1984 di PTP V, tahun 19962002 berkarir di PTPN-III dengan karir terakhir Staf Ahli diperbantukan pada Direktur SDM dan Umum. 19 Juni 2003 menjabat Direktur SDM dan Umum PTPN IV (Persero) Medan, Sumatera Utara Periode-I. Tanggal 27 Desember 2006 diangkat kembali menjadi Direktur SDM dan Umum PTPN IV (Persero) Periode-II.

Born in 1958 in Serbelawan-Simalungun, North Sumatera. He began his career in Plantation in 1984 in PTP V, and then in 1996 to 2002 in PTPN III as an Expert placed at the service of HR and General Affairs Director. He held the position of HR and General Affairs Director of PTPN IV (Persero) for the 1st period in 19 June 2003. He has been in the position of HR and General Affairs Director for the 2nd period since 27 December 2006.

RUSDI LUBIS Direktur SDM dan Umum I HR and General Affair Director

Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

31

PROFIL PERUSAHAAN Company Profile

Pemangku Jabatan Puncak posisi per 31 Desember 2010 | High-Ranked Staff per 31 December 2010. Kepala Bagian
Ir. Andi Wibisono, MM Darwin Bagindo Pakih Ir. Nurmala Dewi Hasibuan, MM. Ir. Hariyanto Ir. Marulam Angkat, MBA. Drs. Amrizal Drs. Jarmidin Purba Irwan Abd. Rahman Lubis, SE. Ir. Abdul Goni, M.Si Ir. Sigit Karyadi. M.Sc Drs. Muhtadin Harahap, SmH Ir. Hj. Deriati, MM. Syahruddin Ali, SH, M.Si A. Wahid Rambey, SH. Ir. Asmah Purba Bagian Sekretaris Perusahaan Bagian SPI Bagian Tanaman Bagian Pengolahan Bagian Teknik Bagian Keuangan Bagian Akuntansi Bagian Pemasaran Bagian Perencanaan Bagian Pengembangan Usaha Bagian PKBL Bagian SDM Bagian Umum Bagian Hukum dan Pertanahan Bagian Pengadaan

Head of Department
Corporate Secretary Department Internal Monitoring Unit Department Plant Department Processing Department Technical Department Finance Department Accounting Department Marketing Department Planning Department Business Development Department PKBL Department Human Resource Department General Affairs Department Land and Legal Department Procurement Department

Manajer Grup Unit Usaha


Ir. Muchlis Nasution Ir. Nur Hutabarat Ir. Dharma Bhakti Lubis Ir. Wisnu Budi Prasodjo, MM. Ir. Baginda Pulungan, MM Grup Unit Usaha I Grup Unit Usaha II Grup Unit Usaha III Grup Unit Usaha IV Grup Unit Usaha V

Grup Unit Manager


Group Unit I Group Unit II Group Unit III Group Unit IV Group Unit V

Manajer Unit Usaha


Ir. Mhd. Zulham Audi Ir. Amiruddin Silalahi Ir. Yanto Ginting Ir. Budiono Ir. Erwin Zulkarnain Hasibuan Ir. Irwan B. Siregar Ir. Parpunguan Simatupang Ir. Muchlis Murad Ir. Lesman Tarigan Kasman Malon Tampubolon, SH. Ir. Marisi Tua Siregar Ir. Made Supantana Ir. Razak, B.Sc Unit Usaha Bah Jambi Unit Usaha Balimbingan Unit Usaha Tonduhan Unit Usaha Pasir Mandoge Unit Usaha Sei Kopas Unit Usaha Dolok Sinumbah Unit Usaha Marihat Unit Usaha Gunung Bayu Unit Usaha Mayang Unit Usaha Bukit Lima Unit Usaha Dolok Ilir Unit Usaha Laras Unit Usaha Tanah Itam Ulu

Unit Manager
Bah Jambi Unit Balimbingan Unit Tonduhan Unit Pasir Mandoge Unit Sei Kopas Unit Dolok Sinumbah Unit Marihat Unit Gunung Bayu Unit Mayang Unit Bukit Lima Unit Dolok Ilir Unit Laras Unit Tanah Itam Ulu Unit

32

Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

Ir. M. Deddy Pratopo Ir. Khoiruddin Nasution Ir. Imanuel Singarimbun, M.Si. Ir. Eka Priari Ir. David Rizal Saragih Ir. Sudjatmiko, M.Sc Ir. Ahmad Sulaiman Lubis Ir. Hanif Soekasman Ir. Mohd. Armein Daulay Ir. Edward Sitinjak Ir. Leonard Parlindungan, M.Sc Ir. Mohd. Syafii Batubara Ir. Brata Wahyu Rizal Ir. Sumar Ir. H. Amir Syarifuddin Hasibuan, MM. Kasman Mirza Kristo Siregar, BSc, SP. H. Abdul Hasyim Lubis, SH. Ir. Suhermin Ir. Ilyas Armein Pane Ir. Bambang Wisnu Wardhono Ir. Eko Sujatmiko, MM Ir. Paulus Adil Karo-Karo dr. Mazrisyaf Muaz drg. Syaiful Anwar Nasution Taufiqqurrachman

Unit Usaha Pabatu Unit Usaha Adolina Unit Usaha Air Batu Unit Usaha Tinjowan Unit Usaha Padang Matinggi Unit Usaha Aek Nauli Unit Usaha Sawit Langkat Unit Usaha Pulu Raja Unit Usaha Berangir Unit Usaha Ajamu Unit Usaha Meranti Paham Unit Usaha Sosa Unit PKS Sosa Proyek Panai Jaya Proyek Timur Proyek Balap Proyek Plasma Madina Unit Kantor Perwakilan Jakarta Unit Usaha Marjandi Unit Usaha Bah Butong Unit Usaha Sidamanik Unit Usaha Tobasari Unit Usaha Bah Birung Ulu Unit Usaha Rumah Sakit Laras Unit Usaha Rumah Sakit Pabatu Unit Usaha Rumah Sakit Balimbingan Unit Usaha Pabrik Mesin Tenera

Pabatu Unit Adolina Unit Air Batu Unit Tinjowan Unit Padang Matinggi Unit Aek Nauli Unit Sawit Langkat Unit Pulu Raja Unit Berangir Unit Ajamu Unit Meranti Paham Unit Sosa Unit Sosa Unit Panai Jaya Project Timur Project Balap Project Plasma Madina Project Jakarta Representative Office Unit Marjandi Unit Bah Butong Unit Sidamanik Unit Tobasari Unit Bah Birung Ulu Unit Laras Hospital Unit Pabatu Hospital Unit Balimbingan Hospital Unit Tenera Machine Factory Unit

Manajer dengan Tugas Khusus


Aminuddin Thoha Drs. Romeo Bangun Saur Panggabean, SE P2BJ P3TBSP-III Teknologi Informasi

Manager with Special Duties


P2BJ P3TBSP-III Information Technology

TIM RKO Setingkat Manajer


H. Buana Ginting, SH. Ir. Asral Tanjung Ir. H. Makmur H. Effendi Nasution

RKO TEAM (Manager Level)

Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

33

PROFIL PERUSAHAAN Company Profile

Pengelolaan Sumber Daya Manusia


PTPN IV menyadari bahwa kualitas dan kompetensi sumber daya manusia yang dimiliki sangat penting dalam mendukung visi dan misi perseroan untuk mencapai kinerja terbaik. Pencapaian prestasi PTPN IV hingga saat ini tidak lepas dari dukungan seluruh jajaran manajemen yang memilki pengalaman, keahlian dan dedikasi tinggi. Hal inilah yang mendorong PTPN IV secara konsisten mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui upaya upaya pengelolaan sumber daya manusia yang salah satunya penyelenggaraan Competency Based Human Resources Management (CBHRM) yang saat ini sedang dalam proses pembangunan. CBHRM adalah suatu pola pendekatan di dalam membangun suatu sistem manajemen sumber daya manusia yang handal dengan memanfaatkan kompetensi sebagai titik sentralnya, sehingga perusahaan dapat meningkatkan efektifitas dan konsistensi kebijakan seleksi, promosi, kompensasi, penilaian kerja, pendidikan dan pelatihan, perencanaan karir, dan manajemen kinerja. Sampai dengan akhir tahun 2010, PTPN IV mempekerjakan karyawan tetap dengan jumlah sebanyak 28.693 karyawan. Dibanding tahun 2009 berkurang sebanyak 1.471 karyawan atau sebesar 4,88%. Penurunan jumlah karyawan disebabkan oleh proses alamiah yaitu karena menjalani masa pensiun dan mengundurkan diri atas kemauan sendiri. Secara umum gambaran komposisi dan jumlah karyawan yang berkarya di PTPN IV dapat terlihat sebagai berikut :

Human Resources Management


PTPN IV realizes that quality and competence of human resources is very important in supporting the Companys Vision and Missions to achieve the best performance. All of the Companys achievements reached by supports from the experienced, well-trained and highly dedicated management. This is what encouraged PTPN IV to consistently urge the growth of human resource quality through human resource management efforts, such as Competency Based Human Resources Management (CBHRM) that is being development at the moment. CBHRM is an approach pattern in building a reliable human resource management system by making use of the competency as the center point, so that the company can improve the effectivity and consistency of selection, promotion, compensation, work evaluation, education and training, career planning, and performance management policies.

Until the end of 2009, PTPN IV employed permanentemployees with total amount of 28,693 employees. If it is compared with 2009, it has decreased by 1,471 employees or 4.88%. The decreasing of the employees caused by regular process, such as pension and resignment . In general, the composition and the amount of the employees in PTPN-IV can be observed as follows:

Berdasarkan Jabatan tahun 2009 - 2010 I Employment in 2009 - 2010 based on Position
Uraian Description
Dewan Komisaris | Board of Commissioners Direksi | Board of Directors Kepala Bagian | Department Head Manajer Grup | Group Managers Manajer Unit & Setingkat Manajer | Unit Managers & Manager Level Karyawan Gol. III s.d. IV | Employee Grade III to IV Karyawan Gol I s.d. II | Employee Grade I to II Honor / Papam | Non-permanent employee/Pa Jumlah | Amount

Tahun Year 2009


6 5 15 5 41 552 29,374 166 30,164

2010
6 5 15 5 46 551 27,892 173 28,693

34

Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

Berdasarkan pendidikan posisi tahun 2010 I Employment in 2010 Based on Education Background
No. Uraian Description S3 Ph.D
1 1 0.003%

S2 Master
4 5 2 5 36 52 0.181%

S1 Graduate
5 1 10 3 36 394 343 792 2.760%

DIPL SLTA Lain-lain Diploma High School Others


3 57 264 324 1.129% 2 64 8,324 173 8,563 29.844% 18,961 18,961 66.082%

Jumlah Total
6 5 15 5 46 551 27,892 173 28,693

Dewan Komisaris Board of Commissioners Direksi Board of Directors Kepala Bagian Deparment Head Manajer Grup Group Manager Manajer Unit & Setingkat Manajer Unit Manager & Manager Level Kary. Golongan IIIA IVD Employee of Grade IIIA - IVD Kary. Gol. IA IID Employee of Grade IA - IID Honorer Non-permanent Employee Jumlah Amount Persentase Percentage

Dari komposisi yang tergambarkan di atas dapat terlihat bahwa tingkat pendidikan karyawan PTPN IV masih didominasi oleh lulusan setingkat SLTA, SLTP dan lulusan setingkat SD. Karyawan pada tingkat ini dipekerjakan sebagai karyawan pelaksana yang bekerja di berbagai bidang, baik di lapangan/pemanen maupun di kantor.

The composition described above shows that the employees of PTPN IV education background is still dominated by the education background at SLTA (Senior High School), SLTP (Junior High School) and SD (Primary School) level. Employees from these levels are employed as operating employees who work in various sectors, in the fields/permanent and in the offices

Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

35

PROFIL PERUSAHAAN Company Profile

Program Pendidikan dan Pelatihan


Sebagai bagian dari peningkatan kompetensi karyawan, sepanjang tahun 2010 PTPN IV telah menyelenggarakan berbagai program pendidikan dan pelatihan yang meliputi bidang manajemen fungsional, wawasan bisnis serta teknik tanaman dan pengolahan yang diikuti oleh 1.752 karyawan, termasuk Komisaris dan Direksi. Untuk program tersebut PTPN IV telah mengeluarkan biaya sebesar Rp 6,58 miliar, meningkat sebesar 18,68% di banding biaya pendidikan yang dikeluarkan tahun 2009. 1. Pelatihan Komisaris dan Direksi Realisasi pendidikan dan pelatihan yang dikuti dan diselenggarakan selama tahun 2010 antara lain meliputi : Pelatihan Dewan Komisaris dan Direksi Benchmark ke Luar Negeri Seminar, Semiloka dan Workshop Kursus Bahasa Inggris 2. Pelatihan Karyawan Kursus Jabatan (KMPL, KMP, KMPM,KPMD) Seminar dan Lokakarya yang berkaitan dengan bisnis PTPN IV In House Training

Education and Training Program


As part of employee competence improving program,during 2010, PTPN IV has organized various education and training programs which consist of functional management sector, business insights, plant and processing technics followed by 1,752 employees, including Board of Commissioners and Directors. For those programs, PTPN IV has spent IDR 4.13 billion, increased 18.86% compared to 2009.

1. Training for Board of Commissioners and Directors Education and training programs followed by the employees and were organized during 2010 were as follows: Training for Board of Commissioners and Directors Abroad Benchmark Seminars and Workshops English Course 2. Training for Employees Training for Duties (KMPL, KMP, KMPM,KPMD) Seminars and Workshops regarding PTPN IV business In-House Training

36

Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

Struktur Imbalan
Struktur imbalan karyawan di PTPN IV mengacu kepada peraturan perundangan tentang tenaga kerja yang disesuaikan dengan upah minimum propinsi yang berlaku. Khusus untuk Komisaris dan Direksi Struktur Imbalan ditentukan berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Rumusan struktur imbalan adalah sebagai berikut : Pejabat Struktural THP = GP + Tj.Khusus + Tj.Struktural + Tj.Jabatan + Tj.Operasional Karyawan lainnya THP = GP + Tj. Khusus + Nilai Catu

Bonus Structure
Bonus Structure for employees in PTPN IV refers to the labor regulations which adjusted with the minimum salary in Province. For Commissioners and Directors, Bonus Structure determined by the General Meeting of the Shareholders (RUPS).

Bonus Structure Formula as follows: Structural OfficialsTHP = Basic Salary + Special Bonus +Structural Bonus + Official Bonus + Operational Bonus Other Employees THP = Basic Salary + Special Bonus +Allotment Value Note: THP = Take Home Pay BS : Basic Salary For employees who work in Head Office in Medan, the company provides houses, electricity, and transport allowance. For employees in each unit, their houses,electricity and transport allowance are in the form of goods. Besides allowance in cash, the company also gives social allowance in goods, such as uniforms, safety and health equipment, social security (Jamsostek), health insurance and pension contribution or severance pay according to the regulations.

Keterangan THP : Take home pay, yakni total penerimaan karyawan GP : Gaji Pokok Khusus untuk Karyawan yang bekerja di Kantor Pusat Medan, diberi tunjangan sewa rumah, listrik dan transport. Untuk Karyawan di masing-masing unit, tunjangan sewa rumah, listrik dan air diberi dalam bentuk natura. Selain tunjangan dalam bentuk uang (tunai) perusahaan juga memberikan tunjangan sosial dalam bentuk natura seperti; pakaian kerja, alat keselamatan dan kesehatan kerja, jaminan sosial tenaga kerja (Jamsostek), jaminan kesehatan dan iuran pensiun atau pesangon sesuai perhitungan aktuaria.

Pengakuan Karyawan

Perusahaan

Terhadap

Hak-Hak

The Companys Recognition to Employees Rights


The Companys recognition toward Employees Rights has been regulated in Joint- Agreement period of 20102011 between the Management with the Labor Union of PTPN IV which supported by the companys regulation in the form of Directors Decree.

Pengakuan Perusahaan terhadap hak-hak Karyawan telah diatur dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB) Periode 2010 - 2011, antara pihak Manajemen dengan Serikat Pekerja Perkebunan (SP BUN) PTPN IV, yang didukung oleh peraturan perusahaan dalam bentuk Surat Keputusan Direksi.

Penciptaan Nilai Unggul


Beberapa langkah strategis yang dilakukan manajemen untuk menciptakan nilai unggul agar tetap mampu bersaing di pasar guna mempertahankan pertumbuhan jangka panjang, tidak terbatas pada bisnis utama perusahaan bahkan melakukan beberapa langkah yang inovatif. 1. Semakin berkurangnya ketersediaan energi fosil mendorong perusahaan untuk mencari sumber energi terbarukan yang ramah lingkungan. Menghadapi

The Creation of Superior Value


Several strategic steps done by the management to create superior value in order to compete in the market to maintain long term growth, is not limited to company main business, the management even done some innovative steps.

1. The lack of fossil energy encouraged the company to find environment-friendly new energy. Facing the lack of electrical energy, especially in North Sumatra, in
Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

37

PROFIL PERUSAHAAN Company Profile

kelangkaan energi listrik, khususnya di Sumatera Utara, pada Maret 2008 manajemen melakukan langkah strategis dengan membangun satu unit Power Plant berbahan baku cangkang, fiber dan tandan kosong kelapa sawit di Unit Pabatu. Power Plant tersebut mulai beroperasi secara komersial sejak Oktober 2008. Dengan output listrik sebesar tiga Mega Watt, mampu memenuhi kebutuhan listrik untuk PPIS yang berada di lokasi yang sama. 2. Bersama mitra, perusahaan sedang mengembangkan teknologi baru untuk menangkap gas methane dari kolam limbah pabrik kelapa sawit yang digunakan untuk pembangkit listrik. 3. Mengikuti skema REDD (Reducing Emission from Deforestation and forest Degradation) akan diperoleh kompensasi CER (Certified Emission Reduction) dari PBB.

March 2008 the management conducted strategic step by building one Power Plant unit with oil palm shell, fibers, and empty bunches as the fuel at Pabatu Unit. The Power Plant started operating commercially since October 2008. With electrical output of 3 Mega Watt, it was able to fulfill the electrical needs for PPIS that is located at the same area.

2. With a partner, the company is developing a new technology to capture methane from oil palm factory sewage pond that is used for electric generator.

3. By following the REDD (Reducing Emission from Deforestation and forest Degradation) scheme, we will achieve CER (Certified Emission Reduction) compensation from UN. 4. To independently empower technology, the company conducted a research in collaboration with national research facility. The result product of the developed research by using own technology that has market prospect, among others, areearly detection tool for Ganoderma sp (ganokit), bio-char (organic charcoal) from oil palm empty bunches, b-caroten from CPO, anti-occidant from tea, organic herbicide and spare part of oil palm factory.

4. Dalam upaya penguasaan teknologi secara mandiri, perusahaan melakukan penelitian bekerja sama dengan lembaga riset dalam negeri. Produk hasil penelitian yang sedang dikembangkan dengan menggunakan teknologi sendiri yang memiliki prospek pasar diantaranya adalah alat deteksi dini Ganoderma sp (ganokit), bio-char (arang organik) dari tandan kosong kelapa sawit, b-caroten dari CPO, anti oksidan dari teh, herbisida organik dan spare part pabrik kelapa sawit. 5. Untuk memenuhi kebutuhan pupuk majemuk, konsorsium PTPN IV, PTPN V dan PT Pupuk Kaltim membangun pabrik pupuk NPK dengan kapasitas 200.000 ton/tahun di Kawasan Industri Medan III pada tahun 2011. Keberadaan pabrik pupuk ini akan menjamin ketersediaan, ketepatan formulasi dan waktu pemupukan. Selain itu, sebagian produksi dipasarkan kepada perusahaan perkebunan lainnya. 6. Menghindari ketergantungan pengadaan bibit unggul kelapa sawit pada perusahaan lain, tahun 2008 perusahaan telah membangun Kebun Produksi Benih sendiri. Pada tahun 2011 juga akan dibangun Laboratorium Kultur Jaringan di Unit Kebun Adolina. 7. Tahun 2006 perusahaan membangun pabrik pengolahan kompos generasi pertama dengan masa dekomposisi delapan minggu di Unit Dolok Sinumbah.

5. To fulfill the need of compund fertilizer, the consorsium of PTPN IV, PTPN V,and PT Pupuk Kaltim built NPK fertilizer factory with the capacity of 200,000 ton/year at Medan III Industrial Area in 2011. The existence of this factory will guarantee procurement, formulation precision, and fertilizing period. Besides that, some production will be marketed to other plantation companies. 6. To avoid dependency of oil palm seed procurement from other companies, in 2008 the company has built their own Seed Production Plantation. In 2011, there will also a Tissue Culture Laboratorium at Adolina Plantation Unit. 7. In 2006 the company built first generation compost processing factory with decomposition period of eight weeks at Dolok Sinumbah Unit. The second

38

Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

Pabrik kompos generasi II dengan masa dekomposisi empat minggu dibangun di Unit Pulu Raja pada tahun 2008. Perusahaan juga sedang membangun pabrik kompos generasi terbaru di Unit Dolok Ilir dengan masa dekomposisi hanya satu hari. 8. Pada tahun 2011 ini perusahaan akan membangun PKS berkapasitas 45 ton per jam di Proyek Kebun Timur, Kabupaten Madina, Sumatera Utara dengan teknologi terbaru dan terintegrasi dengan pabrik pupuk kompos organik dan PPIS. Pabrik ini juga akan bermanfaat bagi petani plasma dan masyarakat di sekitarnya. 9. Perusahaan saat ini juga sedang melanjutkan pembangunan kebun plasma seluas 9.000 ha dengan memanfaatkan fasilitas dana revitalisasi perkebunan di Kabupaten Madina. 10. Perusahaan juga melakukan pengembangan areal secara mandiri atau bermitra dengan perusahaan perkebunan lainnya. Beberapa proyek yang akan segera dilaksanakan diantaranya adalah pembangunan kebun kelapa sawit seluas 4.000 ha di Sumatera Barat. 11. Bekerja sama dengan PTPN I perusahaan membangun kebun kelapa sawit seluas 18.000 ha dan dua unit PKS di Aceh. Selain itu melalui kerjasama dengan PTPN lain perusahaan akan membangun kebun kelapa sawit seluas 40.000 ha di Kalimantan Barat. 12. Untuk membangun industri hilir perusahaan sedang menjajaki kerjasama dengan mitra strategis kelas dunia. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan nilai perusahaan, pengembangan produk dan pasar baru. 13. Penguatan industri pendukung dilakukan melalui transformasi PMT Dolok Ilir menjadi entitas bisnis engineering, manufacturing and construction (EMC). Langkah-langkah yang telah dan akan dilakukan dimulai dengan penguatan SDM, peralatan dan sistem.

generation compost factory with decomposition period of four weeks was built at Pulu Raja Unit in 2008. The company is also building the newest generation compost factory at Dolok Ilir with decomposition period of only one day. 8. In 2011, the company will build Palm Oil Mills with the capacity of 45 ton/hour at Kebun Timur Project, Madina Regency, North Sumatera with the newest technology and integrated with organic compost factory and PPIS. This factofy will also be of use for plasma farmers and the surrounding community.

9. The company is continuing the construction of plasma plantation sizing 9,000 ha by making use of plantation revitalization fund facility at Madina Regency.

10.The company also conducted independent area development or partnering with other plantation companies. Several projects that will soon be conducted, among others, is the construction of oil palm plantation sizing 4,000 ha at West Sumatra. 11. Collaborating with PTPN I, the company built oil palm plantation sizing 18,000 ha and two units of PKS at Aceh. Besides that, with the collaboration of other PTPN, the company will build oil palm plantation sizing 40,000 ha at West Kalimantan. 12. To build downstream industry, the company is starting a collaboration with a world class strategic partner. This is done as an effort to increase company value, product development, and new market.

13. Strengthening supporting industries through the transformation of PMT Dolok Ilir into engineering, manufacturing, and construction (EMC) business entity. The steps that have and will be conducted started with strengthening the human resource, equipment, and system.

Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

39

PROFIL PERUSAHAAN Company Profile

Anak Perusahaan dan Penyertaan Saham


PTPN IV memiliki 2 anak perusahaan yaitu PT. Pamina Adolina ( dalam likuidasi ) yang bergerak dibidang pengolahan minyak goreng dan biodiesel dan PT. Sarana Agro Nusantara (PT.SAN) yang bergerak dalam bidang jasa tangki timbun dan pemompaan CPO. Selain memiliki anak perusahaan, PTPN IV juga memiliki perusahaan asosiai, yaitu: 1. PT ESW Nusantara Tiga 2. PT Pupuk Agro Nusantara Serta penyertaan saham pada: 1. PT Padasa Enam Utama 2. PT Karisma Pemasaran Bersama Nusantara 3. PT Riset Perkebunan Nusantara

Subsidiary and Share Participation


PTPN IV owns 2 subsidiaries, which are PT. Pamina Adolina (in liquidation) that works in processing cooking oil and biodiesel, and PT. Sarana Agro Nusantara (PT.SAN) that works in the service of piled tanks and CPO pumping. Besides subsidiaries, PTPN IV also has associated companies, which are: 1. PT ESW Nusantara Tiga 2. PT Pupuk Agro Nusantara And share participation at: 1. PT Padasa Enam Utama 2. PT Karisma Pemasaran Bersama Nusantara 3. PT Riset Perkebunan Nusantara

40

Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

Komposisi Saham | Share Composition


No Nama perusahaan Company PT Pamina Adolina (dlm likuidasi | in liquidation) PT SAN Pemegang saham Share Holder PTPN IV % Bidang Usaha Line of Business Pengolahan CPO CPO Processing Jasa tangki timbun & pemompaan CPO Piling tanks services & CPO pumping Pengolahan Serbuk Batang Sawit Powder Processing Batang Sawit Perkebunan kelapa sawit Oil Palm Plantation Pemasaran produk Oil Palm Plantation Penelitian Research Industri Pengolahan Pupuk Fertilizer Processing Industry Status Status Anak Perusahaan Subsidiary Anak Perusahaan Subsidiaries

100

PTPN IV PTPN III

55 45

PT ESW Nusantara Tiga

PTPN IV PTPN III Koperasi Nusa Tiga

45 51.16 3.84

Asosiasi Association

PT Padasa Enam

PTPN IV PT Panca Daya Perkasa

15 85

Penyertaan Participation Penyertaan Participation Penyertaan Participation Asosiasi Association

PT Karisma Pemasaran Bersama

PTPN IV PTPN Lain dan PT RNI

6.66 93.34

PT Riset Perkebunan Nusantara

PTPN IV PTPN Lain dan PT RNI

6.66 93.34

PT Pupuk Agro Nusantara

PTPN IV PTPN V PT Pupuk Kaltim

34 15 51

Rencana Penawaran Saham Perdana (IPO)


Rencana Penawaran Saham Perdana yang dicanangkan sejak tahun 2008, sampai dengan akhir tahun 2010 belum terlaksana.

Initia Public Offering Plan


Initial Public Offering plan that has been initiated since 2008, has not been realized until the end of 2010

Kantor Akuntan Publik


Laporan keuangan PTPN IV tahun 2010 diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Purwantono, Suherman & Surja - A member firm of Ernst & Young Global Limited, yang beralamat di Indonesia Stock Exchange Building Tower 2, 7th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190, Indonesia, dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian (Unqualified Opinion). Penugasan Kantor Akuntan Publik (KAP) Purwantono, Suherman & Surja - A member firm of Ernst & Young Global Limited maupun akuntan yang melakukan audit adalah merupakan penugasan yang Kedua untuk KAP dan untuk Akuntan dan tidak ada penugasan lain yang diterima oleh KAP selain hanya untuk melakukan audit umum atas laporan keuangan perusahaan tahun 2010. Akuntan yang melakukan audit atas Laporan Keuangan PTPN IV adalah Indrajuwana Komala Widjaja sebagai partner in charge. Untuk penugasan KAP tahun 2010, PTPN IV mengeluarkan biaya sebesar Rp 980 juta di luar PPN.

Public Accountant Office


PTPN IV financial report 2010 was audited by Public Accountant Office (KAP) Purwantono, Suherman&Surja A member firm of Ernst & Young Global Limited, with the address at Stock Exchange Building Tower 2, 7th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190, Indonesia, with Unqualified Opinion.

The appointment of KAP Purwantono, Suherman & Surja - A member firm of Ernst & Young Global Limited and the auditing accountant is the second appointment for KAP and accountant and there is no other appointment received by KAP besides conducting general auditing upon company financial report 2010.The accountant conducting the audit was Indrajuwana Komala Widjaja as partner in charge. For this appointment, PTPN IV spent IDR 980 million before Tax (PPN).

Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

41

PROFIL PERUSAHAAN Company Profile

Penghargaan dan Sertifikasi Awards and Certificates


Penghargaan dan Seritifikat yang diperoleh oleh PTPN IV sepanjang tahun 2010 sbb. : The Awards and Certificates achieved by PTPN IV in 2010 are as forth: Anugerah sebagai perusahaan yang menerapkan GCG Terbaik III (kategori BUMN Non Tbk) dari 141 BUMN se Indonesia Award as a company with the Best III GCG application (StateOwned Enterprise Non Tbk category) out of 141 State-Owned Enterprises in Indonesia Anugerah Inovasi Perkebunan dari Menteri Pertanian RI pada Expo Nasional Inovasi Perkebunan 2010. Plantation Innovation Award from Minister of Agriculture of the Republic of Indonesia at Plantation Innovation National Expo 2010. Sertifikat Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) dari PT TUV Nord Indonesia untuk Kebun Pabatu Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) Certificate from PT TUV Nord Indonesia for Pabatu Plantation

42

Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

Sertifikat Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) dari PT TUV Nord Indonesia untuk Kebun Dolok Ilir Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) Certificate from PT TUV Nord Indonesia for Dolok Ilir Plantation Sertifikat Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) dari PT TUV Nord Indonesia untuk Kebun Pulu Raja Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) Certificate from PT TUV Nord Indonesia for Pulu Raja Plantation Peningkatan Produktivitas Kebun Sawit TERBAIK 1, diraih Kebun Tonduhan pada Sawit Nusantara Award 2010 THE BEST 1 Palm Oil Productivity Increase for Tonduhan Plantation at Sawit Nusantara Award 2010 Pabrik Kelapa Sawit TERBAIK 3, diraih PKS Pabatu pada Sawit Nusantara Award 2010 THE BEST 2 Palm Oil Factory for PKS Pabatu at Sawit Nusantara Award 2010 Kebun Kelapa Sawit TERBAIK 2, diraih Kebun Balimbingan pada Sawit Nusantara Award 2010 THE BEST 2 Palm Oil Plantation, for Balimbingan Plantation at Sawit Nusantara Award 2010 Inovasi Kelapa Sawit TERBAIK 1, diraih Kebun Air Batu; atas kinerja yang meningkatkan produktivitas TBM-3 sebesar 15,5 ton TBS/ha/tahun pada Sawit Nusantara Award 2010 THE BEST 1 Palm Oil Innovation for Air Batu Plantation; for the performance that increased TBM-3 productivity in the amount of 15.5 ton TBS/ha/year at Sawit Nusantara Award 2010 Inovasi Kelapa Sawit TERBAIK 2 diraih PKS Kebun Pasir Mandoge pada Sawit Nusantara Award 2010 THE BEST 2 Palm Oil Innovation for PKS Kebun Pasir Mandoge at Sawit Nusantara Award 2010 Inovasi Kelapa Sawit TERBAIK 3 diraih Kebun Pasir Mandoge pada Sawit Nusantara Award 2010 THE BEST 3 Palm Oil Innovation for Pasir Mandoge Plantation at Sawit Nusantara Award 2010 Kebun dengan tanaman menghasilkan TERBAIK 1 pada Teh Nusantara Award 2010 Plantation with THE BEST 1 matured plant (TM) at Teh Nusantara Award 2010

Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

43

PROFIL PERUSAHAAN Company Profile

Kebun dengan produktivitas TERBAIK 3 pada Teh Nusantara Award 2010 Plantation with THE BEST 3 productivity at Teh Nusantara Award 2010 Sertifikat Bendera Emas dari Departemen Tenaga Kerja & Transmigrasi dalam pelaksanaan SMK3 ( Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja ) untuk 14 Unit Usaha dengan masa berlaku selama Empat tahun ( 2008 s.d. 2011 ), masing masing : Gold Flag Certificate (Sertifikat Bendera Emas) from Labor & Transmigration Department in the execution of SMK3 (Work Health and Safety Management System) for 14 Units with expiry of Four years (2008 to 2011), each for: a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. l. m. n. Kebun Bah Jambi Kebun Tonduhan Kebun Sidamanik Kebun Bukit Lima Kebun Pasir Mandoge Rumah Sakit Laras PKS. Sosa Kebun Pabatu Kebun Ajamu Kebun Laras Kebun Tobasari Kebun Sawit Langkat Rumah Sakit Balimbingan Rumah Sakit Pabatu a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. l. m. n. Bah Jambi Plantation Tonduhan Plantation Sidamanik Plantation Bukit Lima Plantation Pasir Mandoge Plantation Laras Hospital PKS. Sosa Pabatu Plantation Ajamu Plantation Laras Plantation Tobasari Plantation Sawit Langkat Plantation Balimbingan Hospital Pabatu Hospital

Penghargaan Sebagai Mitra Sukses Pengembangan Pola PIR kepada PTPN IV di Hari Perkebunan ke 53 Tahun Award as Success Partner of PIR Pattern Development to PTPN IV on the 53rd Plantation Day

44

Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

Direksi menerima Sertifikat Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008 dan Manajemen Lingkungan 14001 : 2004 dari Wakil Direktur PT TUV NORD Indonesia untuk 15 PKS, 20 Kebun, 5 GUU, 1 Rumah Sakit dan PMT.

Directors received ISO Quality Management 9001 : 2008 Certificate and ISO Environmental Management 14001 : 2004 Certificate from Vice Director of PT TUV NORD Indonesia, for 15 Palm Oil Mills, 20 Estates, 5 Business Unit Groups, 1 Hospital and PMT ( Tenera Machinery Factory ).

Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

45

46

Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN


Analysis & Management Discussion

Tinjauan Operasi per Segmen Usaha


Areal Konsesi Total areal konsesi yang diusahakan PTPN IV mencapai 175.244 Ha. Dari total areal tersebut, areal tanaman seluas 139.718 Ha, lahan persiapan 15.771 Ha, serta lahan untuk perumahan, pabrik, fasilitas umum dan bibitan 14.106 Ha. Sebagai komitmen perusahaan dalam menjaga kelestarian alam, disamping mengusahakan tanaman komoditi perkebunan juga dicadangkan areal hutan yang tetap dilestarikan sebagai hutan penyangga seluas 5.649 Ha.

Operation Review per Business Sector


Concession Area PTPN IV works on concession area that totals about 175,244 hectares. Of the total area, plantation area reaches 139,718 hectares, preparation area by 15,771 hectares, and areas for housing, factories, public facilties and nurseries by 14,106 hectares. As part of the companys commitment to preserve the natural preservation in addition to plant plantation commodities, the company earmarks preserved forests acted as supporting forest by 5,649 hectares.

Komposisi Areal Konsesi The Composition of Conssesion Area

Teh I Tea

3% 9%

Lahan Persiapan I Preparing Area

Hutan Cadangan I Reserved Forest

3%

Perumahan, Pabrik, Bibitan I Housing, Factories, Nurseries Kelapa Sawit I Palm Oil

8%

77%

Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

47

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN Analysis & Management Discussion

Areal Tanaman Kelapa Sawit


Total luas areal tanaman kelapa sawit pada tahun 2010 adalah seluas 135.320 Ha, yang terdiri dari: Tanaman Menghasilkan (TM) seluas : 94.130 Ha Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) seluas : 31.133 Ha Tanaman Ulang (TU) dan Tanaman Baru (TB) : 7.935 Ha Tanaman Menghasilkan (TM) Rehabilitasi : 2.122 Ha

Palm Oil Plantation Area


The total palm oil plantation area in 2010 reached 135,320 hectares, which comprised of: Matured Plants by Immature Plants by Replants and New Plants by Rehabilitated Matured Plants by : 94,130 Ha : 31,133 Ha : 7,935 Ha : 2,122 Ha

Areal TM pada tahun 2010 turun dibandingkan tahun sebelumnya sejalan dengan program replanting untuk mencapai komposisi ideal. Tren perkembangan areal kelapa sawit tergambar dalam tren grafik berikut ini:

The area for TM in 2010 decreased from a year before in line with the replanting program to reach the indeal composition. The next graphic showed the trend for palm oil plantation growth:

Areal tanaman kelapa sawit I The Palm Oil Plantation (Ribu Ha) | (Thousands Ha)

Komposisi luas areal kelapa sawit tahun 2010 berdasarkan tahun tanam adalah sebagai berikut :

The composition of 2010 palm oil plantation area based on the plantation year is as follows:
Luas Areal (Ha)
Area (Ha)

Uraian Description
Tanaman Menghasilkan (TM) | Matured Plants > 25 Tahun I Years 21 - 24 Tahun I Years 14 - 20 Tahun I Years 9 - 13 Tahun I Years 4 - 8 Tahun I Years Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) | Immatured Plants Penanaman I Plantations Persiapan Penanaman I Rehabilitated PI Jumlah | Total

Composition (%)

Komposisi (%)

6,197.00 11,599.00 23,455.00 23,085.00 29,794.00 94,130.00 31,133.00 7,935.00 2,122.00 135,320.00

4.58 8.57 17.33 17.06 22.02 69.56 23.01 5.86 1.57 100.00

48

Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

Bila pada tahun 2009 luas tanaman tua/renta kelapa sawit yang berusia di atas 24 tahun sebesar 5,90%, tahun 2010 turun menjadi 4,58%.

The number of above-24 years Palm Oil plants had declined from 5.90% in 2009 to 4.58% in 2010.

Produksi dan Produktivitas Kelapa Sawit


Produksi kelapa sawit berupa Tandan Buah Segar (TBS) kebun sendiri mengalami peningkatan sebesar 1,03% dari tahun sebelumnya atau setara 41.487 ton. Bila tahun 2009 produksi TBS sebesar 2.149.864 ton, tahun 2010 mampu menghasilkan TBS sebesar 2.191.351 ton. Disamping produksi sendiri, perusahaan juga melakukan pembelian TBS dari pihak ke-III. Sepanjang tahun 2010 TBS pembelian meningkat 14,70% dari tahun 2009 dan berada diatas RKAP sebesar 23,90%. Total produksi TBS kebun sendiri dan pembelian tahun 2010 meningkat 4,89% dari tahun 2009 sebesar 136.754 ton. Peningkatan produksi TBS kebun sendiri pada tahun 2010 juga diikuti peningkatan rendemen minyak sawit, dari 23,83% pada tahun 2009 meningkat sebesar 0,07% menjadi 23,90%. Melalui perbaikan yang terus dilakukan secara konsisten baik dalam proses panen hingga proses pengolahan. Produktivitas kelapa sawit meningkat sejalan dengan peningkatan produksi yang mencapai 1,93%

Palm Oil Production and Productivity


Palm oil production in Fresh Fruit Bunch (FFB/TBS) of the companys own plantation rose by 1.03% from the year before or equal to 41,487 tons. In 2009, FFB production reached 2,149,864 tons and in 2010, FFB production amounted to 2,191.351 tons. In addition to own production, the company also purchased FFB from third parties. Throughout 2010, FFB purchase increased by 14.70% from a year before and was above RKAP by 23.09%. The total production of own plantation and purchased FFB in 2010 went up by 4.89% or 136,754 tons from 2009. The production increase of own plantations FFB in 2010 was also followed by the increase of palm oil extraction by 0.07% from 23.83% in 2009 to 23.90%. This was achieved by continuous and consistent improvement in harvesting and processing stages. Palm oil production rose in line with the production expansion that reached 1.93%.

Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

49

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN Analysis & Management Discussion

Produktivitas Tandan Buah Segar, Minyak Sawit, dan Inti Sawit I Productivities of Fresh Fruit Bunch, Crude Palm Oil and Palm Kernel (Ton/Ha)

Fresh Fruit Bunch Crude Palm Oil Palm Kernel

Produksi Tandan Buah Segar I The Production of Fresh Fruit Bunch (000 Ton)

Total production Own Plantation Purchase

50

Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

Produksi Minyak Sawit I Crude Palm Oil Production (000 Ton)

Produksi Inti Sawit I Palm Kernel Production (000 Ton)

Crude Palm Oil Production

Palm Kernel Production

Rendemen Minyak Sawit I Crude Palm Oil Extraction Rate (%)

CPO Extraction

Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

51

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN Analysis & Management Discussion

Produksi dan Produktivitas Teh


Produksi daun teh basah kebun sendiri pada tahun 2010 berkurang dibanding produksi tahun 2009 sebesar 13,75% atau 5.941 ton. Hal ini disebabkan adanya pengurangan areal TM seluas 796 Ha karena masih dalam proses persiapan Tanaman Ulang dengan menggunakan klon baru. Produksi daun teh basah tahun 2010 mencapai 37.253 ton. Produktivitas DTB turun disebabkan oleh karena komposisi umur tanaman yang belum ideal dan adanya pengurangan Areal TM.

Tea Production and Productivity


The production of fresh tea leaves of own plantation in 2010 decreased by 13.75% or 5,941 tons from 2009. The decrease was caused by reduction of productive plants are by 796 hectares because the area is in the preparation process for Replantation with new clones. 2010 saw fresh tea leaves productions reached 37,253 tons. .

Productions of fresh tea leaves decreased because of the composition of plant ages that is yet to reach the ideal level and declining matured plant area.

Produktivitas Daun Teh Basah dan Teh Jadi I Productivities of Fresh Tea Leaves and Black Tea (ton/Ha)

Produksi Daun Teh Basah I Fresh Tea Leaves Production (000 ton)

Fresh Tea Leaves Black Tea Fresh Tea Leaves Production

Produksi Teh Jadi I Black Tea Production (000 ton)

Black Tea Production

52

Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

Melalui upaya peningkatan mutu teh petik hingga optimalisasi bidang pengolahan, rendemen teh jadi kebun sendiri tahun 2010 meningkat dari 22,24% menjadi 22,28 %. Perkembangan rendemen teh jadi selama 5 (lima) tahun dapat terlihat sebagai berikut:

Through efforts in improving the quality of picked tea to optimizing cultivation area, the tea extraction of own plantation in 2010 rose from 22.24% to 22.28%. The growth of tea extraction in the last five years is as follow:

Rendemen Teh Jadi I Black Tea Extraction Rate (%)

Black Tea Extraction

Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

53

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN Analysis & Management Discussion

Kuantum Penjualan Kelapa Sawit


Kuantum penjualan komoditi kelapa sawit tahun 2010 mengalami kenaikan dibanding tahun 2009 sebesar 6,37% diantaranya Minyak Sawit sebanyak 41.126 ton atau 6,49%, Palm Kernel Oil sebanyak 749 ton atau 1,81%, Palm Kernel Meals sebanyak 12.997 ton atau 29,14%. Sementara Inti Sawit turun sebesar 6.902 atau 18,89% yang disebabkan oleh meningkatnya Inti Sawit yang diolah sendiri. Kenaikan kuantum penjulan ini sejalan dengan meningkatnya produksi Minyak Sawit sebanyak 31.076 ton atau 4,89% dan Inti Sawit sebanyak 961 ton atau 0,73% dibanding tahun sebelumnya.

Sales Quantum Palm Oil


The total sales of Palm Oil commodities in 2010 increased by 6.37% from 2009, which including palm oil by 41,126 tons or 6.49%, palm oil kernel by 749 tons or 1.81% and palm kernel meals by 12,997 tons or 29.14%. Meanwhile, palm kernel decreased by 6,902 tons or 18.89% from increasing self-produced palm kernel. The rising total sales was in line with the increasing palm oil production by 31,076 tons or 4.89% and palm kernel by 961 tons or 0.73% from a year before.

Teh
Realisasi kuantum penjualan Teh Jadi tahun 2010 turun bila dibandingkan dengan tahun 2009 sebanyak 1.778 ton atau 17,34%. Hal ini sejalan dengan turunnya produksi Teh Jadi tahun 2010 sebesar 13,75% dari tahun sebelumnya.

Tea
The realization of total tea sales in 2010 slid by 1,778 tons or 17.34% from 2009 following the decline of tea production in 2010 by 13.75% from a year before.

Nilai Penjualan Kelapa Sawit


Nilai Penjualan Kelapa Sawit tahun 2010 sebelum pungutan ekspor mengalami peningkatan sebesar 21,94% dibanding penjualan tahun 2009, dari semula sebesar Rp. 4,40 triliun pada tahun 2009 menjadi Rp. 5,36 triliun pada tahun 2010. Komposisi penjualan pada tahun 2010 dapat dijelaskan : penjualan ekspor sebesar 26,33% dan lokal sebesar 73,67%. Peningkatan nilai penjualan ini terutama disebabkan peningkatan kuantum penjualan dan peningkatan harga jual rata-rata komoditi CPO tahun 2010 dibanding 2009 yang mencapai 12,01% dari Rp 6.350,23/ kg menjadi Rp 7.112,92/kg turut mendorong peningkatan nilai penjualan. Hal ini juga diikuti dengan peningkatan harga jual rata-rata komoditi Inti Sawit sebesar 42,84%, PKO sebesar 55,35% dan PKM sebesar 94,13%.

Sales Value Palm Oil


The Palm Oil sales value before export levies in 2010, jumped by 21.94% from 2009 sales, which was from IDR 4.40 trillion in 2009 to IDR 5.36 trillion in 2010. The sales in 2010 were comprised of sales for exports by 26.33% and locals by 73.67%. The sales value increase was bolstered by increases in both sales quantum and the average CPO selling price in 2010 from 2009, which reached 12.01% from IDR 6,350.23/kg to IDR 7,112.92/ kg. This increase also pushed sales value. This was also followed by the increase in palm kernel average selling price by 42.84%, PKO by 55.35 percent and PKM by 94.13%.

Nilai Penjualan Kelapa Sawit I Sales Value of Palm Oil (Rp. Miliar | Billion)

Palm Oil Sales Value

54

Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

Teh
Nilai penjualan Teh tahun 2010 mengalami penurunan sebesar 21,74% dibanding penjualan tahun 2009, dari semula Rp. 150,47 miliar pada tahun 2009 menjadi Rp. 117,76 miliar pada tahun 2010, dengan komposisi penjualan ekspor sebesar 71,22% dan lokal sebesar 28,78%. Penurunan nilai penjualan untuk komoditi teh disebabkan penurunan harga jual rata-rata pada tahun 2010 dibanding tahun 2009 yang mencapai 5,32% dan turunnya produksi Teh Jadi tahun 2010 sebesar 13,75% dari tahun sebelumnya.

Tea
The tea sales value in 2010 decreased by 21.74% from 2009, with sales of IDR 150.47 billion in 2009 to IDR 117.76 billion in 2010. Sales for exports accounted for 71.22% and local sales accounted for 28.78%. The decline in tea sales values was contributed by the decrease of average selling price in 2010 by 5.32% from 2009, as well as tea production slump by 13.75% in 2010 from the previous year.

Nilai Penjualan Teh I Sales Value of Tea (Rp. Miliar | Billion)

Sales value of tea

Pendapatan Jasa
Pendapatan jasa diperoleh dari operasional PT Sarana Agro Nusantara sebagai anak perusahaan yang bergerak di bidang Jasa Pompa, Tangki Timbun dan Pergudangan. Pendapatan jasa tahun 2010 dari pengapalan liquid dan dry cargo turun sebesar 0,01% dibanding tahun 2009, dari semula Rp 44,49 milyar pada tahun 2009 menjadi Rp 44,12 milyar pada tahun 2010. Turunnya pendapatan ini sejalan dengan turunnya kuantum pengapalan sebesar 3,51% dari 1.726.806 ton tahun 2009 menjadi 1.666.263 ton tahun 2010.

Service Earnings
Service earnings are earnings secured from the operations of PT Sarana Agro Nusantara as subsidiary in pumping, stock tanks warehousing. Service earnings from liquid shipping and dry cargo slid by 0.01% in 2010 from 2009,which was from IDR44.49 billion in 2009 to IDR 44.12 billion the next year. The earning decrease was in line with the decline of shipping quantum by 3.51% from 1,726,806 tons in 2009 to 1,666,263 tons in 2010.

Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

55

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN Analysis & Management Discussion

Total Penjualan
Total nilai penjualan di tahun 2010 setelah pungutan ekspor mengalami peningkatan sebesar 18,29% dari Rp. 4,60 triliun di tahun 2009 menjadi Rp. 5,44 triliun di tahun 2010. Berikut adalah perkembangan total nilai pejualan selama 5 tahun.

Total Sales
The total sales after export levies in 2010 rose by 18.29% from IDR 4.60 trillion in 2009 to IDR 5.44 trillion in 2010.

The growth of total sales in the last five years is as follows.

Total Nilai Penjualan I Total Sales (Rp. Miliar | Billion IDR)

Total Sales

Uraian Kinerja Keuangan Aset


Total aset mengalami peningkatan yang signifikan dari Rp. 5,89 triliun di tahun 2009 menjadi Rp.6,78 triliun di tahun 2010 atau meningkat 15,15%, sebesar Rp. 891,60 milyar. Peningkatan tersebut disebabkan adanya investasi di bidang tanaman, non tanaman dan investasi lainnya yang mencapai Rp. 1.054,42 milyar. Komposisi aset perusahaan dapat dilihat pada grafik berikut:

Financial Performance Description Assets


Total assets increased significantly by 15.15% or IDR 891.60 billion from IDR 5.89 trillion in 2009 to IDR 6.78 trillion in 2010. The increase was due to investments in non-plant plants and other investments that reached IDR 1,054.42 billion.

The companys assets composition can be seen by the graphic as follow:

Aset Lancar I Current Assets (Rp. Miliar | Billion IDR)

Current Asset

56

Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

Aset Tidak Lancar I Non-current Assets (Rp. Miliar | Billion IDR)

Non Current Asset

Total Aset I Total Asset (Rp. Miliar | Billion IDR)

Current Asset

Non Current Asset

Plants and Fixed assets

Total Assets

Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

57

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN Analysis & Management Discussion

Kewajiban Jumlah total kewajiban meningkat 7,43% dari Rp.3,24 triliun di tahun 2009 menjadi Rp. 3,48 triliun di tahun 2010. Peningkatan kewajiban dipengaruhi kenaikan kewajiban lancar sebesar 23,54% disebabkan peningkatan pencadangan bonus dan peningkatan hutang pajak akibat peningkatan laba.

Liabilities The total liabilities rose by 7.43% from IDR 3.24 trillion in 2009 to IDR 3.48 trillion in 2010. This was affected by the increase of current liabilities by 23.54%, which was caused by rising bonus provisioning and tax debts from profit increase.

Kewajiban Lancar I Current Liabilitiesnt (Rp. Miliar | Billion IDR)

Current Liabilities

Kewajiban Tidak Lancar I Non Current Liabilitiesent (Rp. Miliar | Billion IDR)

Non Current Liabilities

58

Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

Total Kewajiban

I Total Liabilities

(Rp. Miliar | Billion IDR)

Current Liabilities

Non-Current Liabilities

Total Liabilities

Beban Usaha
Beban usaha mengalami penurunan sebesar 8,40% dari Rp 1.057,13 milyar di tahun 2009 menjadi Rp 968,36 milyar di tahun 2010. Penurunan beban usaha terutama disebabkan turunnya iuran pensiun yang dibayarkan kepada Dapenbun, oleh karena iuran PTPN IV yang dibayarkan sudah mencapai tingkat pendanaan (funding level).

Operating Expenses
Operating expenses declined by 8.40% from IDR 1.057.13 bilion in 2009 to IDR 968.36 billion in 2010. The decrease of operating expenses was mainly caused by lower pension contributions paid to Dapenbun, as the PTPN IVs paid contributions had reached funding level.

Beban Usaha I Operating Expenses (Rp. Miliar | Billion IDR)

Operating Expenses

Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

59

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN Analysis & Management Discussion

Laba Bersih
Laba Bersih pada tahun 2010 mencapai Rp 790,36 milyar naik sebesar 89,14% dari capaian laba bersih tahun 2009 sebesar Rp 417,86 milyar. Capaian laba tersebut keseluruhan merupakan kontribusi dari komoditi kelapa sawit, sedang komoditi teh masih mengalami kerugian sebesar Rp. 71,41 miliar, karena rata-rata beban produksi FOB per kilogram masih lebih tinggi dari harga jual. Perkembangan pencapaian laba bersih dalam 5 (lima) tahun terakhir adalah sebagai berikut:

Net profit
The company posted IDR 790.36 billion of 2010 net profits, soared by 89.14% from IDR 417.86 billion of 2009 net profits. The profits were contributed by oil palm commodity, as tea commodity suffered IDR 71.41 billion in losses. This is because FOB production per kilogram was higher than the selling price. The growth of net profits in the last five years is as follows:

Laba Bersih I Net Profit (Rp. Miliar | Billion IDR)

790.36

Net Profit

Kemampuan Membayar Hutang


Sepanjang tahun 2010, seluruh Hutang Lancar perusahaan yang jatuh tempo dapat dipenuhi tepat waktu dengan modal kerja yang berasal dari pendapatan penjualan baik dalam mata uang Rupiah maupun US Dollar. Cicilan Hutang dalam mata uang US Dollar dibayar dengan menggunakan hasil penjualan ekspor dalam bentuk US Dollar (Natural Hedging). Tingkat likuiditas perusahaan pada tahun 2010 yang diukur dengan rasio lancar (current ratio) sebesar 120,78, turun dibanding dari tahun 2009 (138,63%). Dengan tingkat likuiditas tersebut perusahaan masih mampu memenuhi seluruh kewajiban jangka pendek. Tingkat kolektibilitas piutang PTPN IV cukup baik, ditandai dengan rata-rata Collection Period untuk piutang hanya 9,37 hari dibandingkan rata-rata industri yang mencapai 60 hari. Hal ini juga didukung oleh sistem penjualan lokal yang mengharuskan pembeli melunasi transaksinya sebelum penyerahan barang.

Ability to Pay Debt


Throughout 2010, the companys maturing Current Debts were able to be settled on due dates, paid with working capitals from rupiah and U.S. dollar-denominated sales earnings. Debt installments in U.S. dollars were settled in greenback-denominated export sales (Natural Hedging). The companys liquidity level measured with current ratio was at 120.78 in 2010, decreased from 138.63% in 2009. With such liquidity level, the company was still able to meet all the short-term obligations. PTPN IV has decent claims collectivity level, reflected by the average Collecting Period for claims only by 9.37 days, compared to the average industry of 60 days. This is also supported by local sales system that requires buyers to settle their transactions before the submission of the goods.

60

Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

Struktur Modal
Struktur Modal pada tahun 2010 mengalami perubahan dari tahun 2009, terlihat dari perbandingan hutang terhadap modal sendiri pada tahun 2009 sebesar 55 : 45, menjadi 51 : 49 pada tahun 2010 dengan tingkat solvabilitas sebesar 195,02%. Selama ini kebijakan manajemen lebih mengarah kepada Pecking Order Theory (POT), dimana keputusan pendanaan lebih mendahulukan pendanaan dari dalam perusahaan (internal financing) daripada sumber pendanaan dari luar perusahaan (external financing), dengan tingkat solvabilitas diupayakan tetap berada pada tingkat aman maksimum 185% atau dengan perbandingan DER 65 : 35.

Capital Structure
The capital structure in 2010 had changed from a year before, as showed by the claims and own capital ratio of 55:45 in 2009 to 51:49% in 2010, with solvability level reaching 195.02%. The managements policies focus more on Pecking Order Theory (POT) where funding decision prioritizes internal financing than external financing and solvability level to be maintained around safe level at a maximum of 185% or with DER ratio of 65:35.

Investasi
Investasi di tahun 2010 mencapai Rp. 1.054,42 milyar, meningkat sebesar 4,37% dari tahun sebelumnya. Nilai investasi tanaman khususnya peremajaan tanaman yang sudah tidak produktif dan pemeliharaan lanjutan Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) sebesar Rp 549,22 milyar atau 48,49% dari keseluruhan investasi. Investasi tanaman tersebut dilakukan sebagai upaya untuk mencapai komposisi tanaman yang ideal. Untuk mendukung kegiatan operasional perusahaan juga dilakukan investasi di bidang non tanaman khususnya Mesin dan Instalasi, serta peningkatan kualitas sarana produksi. Investasi tahun 2010 sebagian didanai dengan dana sendiri dan sebagian lainnya didanai dengan pinjaman perbankan

Investment
Investments in 2010 reached IDR 1,054.42 billion, rose by 4.37% from 12 months before. The Plant Investment Values, particularly plants that no longer productive and maintenance for Immature Plants (IP), reached IDR 549.22 billion or accounted for 48.49% of the total investments. To support operational activities, the company had also committed in non-plant investments such as Machinery and Installations, as well as quality improvement of production facilities. Investments in 2010 waspartially funded by internal funds and also supported by banking loans.

Informasi Keuangan Dengan Kejadian Luar Biasa & Jarang Terjadi


Mengingat kondisi PT Pamina Adolina (dalam likuidasi) terus mengalami kerugian sejak tahun 2000 (kecuali tahun 2001) dan berdasarkan hasil studi kelayakan usaha PT Pamina Adolina (dalam likuidasi) menyatakan bahwa kegiatan usaha PT Pamina Adolina tidak layak lagi untuk dilanjutkan maka Manajemen mengambil keputusan untuk melikuidasi perusahaan tersebut. Sampai dengan 31 Desember 2010 PT Pamina Adolina (dalam likuidasi) masih dalam proses likuidasi.

Financial Information With Extraordinary and Rarely Incidents


As PT Pamina Adolina (in liquidation) continued to suffer losses since 2000 (except for 2001) and based on the results of due diligence test on the of PT Pamina Adolina (in liquidation) showed that the business of the company was no longer worthy of continuation, the Management decided to liquidate the company. As of December 31, 2010 PT Pamina Adolina (in liquidation) was in the liquidation process.

Prospek Usaha Perusahaan


Sesuai hasil analisis yang dilakukan Bank Indonesia dan beberapa balai penelitian, Industri Pengolahan (termasuk industri perkebunan) di masa yang akan datang masih memiliki prospek yang sangat baik. Meningkatnya jumlah penduduk dan semakin baiknya kondisi perekonomian negara-negara maju dan berkembang akan menaikkan

Companys Business Prospect


According to an analysis by Bank Indonesia (BI) and several research institutions, the manufacturing industries (including the plantation industry) will have a bright prospect in the future. The increasing number of population and the improving economic conditions in developed and emerging countries will hike demands for plantation products.
Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

61

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN Analysis & Management Discussion

jumlah permintaan produk perkebunan. Kesempatan yang semakin baik ini disikapi perusahaan dengan mengembangkan usaha baik di sektor hulu maupun sektor hilir. Di sektor hulu perusahaan akan mengusahakan areal cadangan yang masih dimiliki di daerah Mandailing Natal (Madina Sumatera Utara), menambah areal cadangan di Pasaman Barat-Sumatera Barat/Riau/Sumatera Utara, dan bersinergi dengan BUMN lain, dalam hal ini PTPN I membangun kebun kelapa sawit di Propinsi Aceh, dan bersama PTPN XIV membangun Kebun Kelapa Sawit di Propinsi Sulawesi Selatan. Selain pengembangan areal tanaman perkebunan, perusahaan juga akan membangun 2 unit Pabrik Kelapa Sawit (PKS) baru. Pada sektor hilir, perusahaan bersinergi dengan PTPN V dan PT Pupuk Kalimantan Timur yang bergerak di industri pupuk, untuk membangun pabrik pupuk NPK. Di masa yang akan datang, perusahaan juga merencanakan pembangunan industri hilir lainnya, antara lain : Pembangunan Pabrik Oleochemical dan Pabrik Olein. Dengan pembangunan industri hilir tersebut, diharapkan akan memberi nilai tambah bagi perusahaan, pemegang saham serta pemangku kepentingan lainnya.

The company responds to the lucrative opportunities by developing businesses in upstream and downstream sectors. For the upstream sector, the company will try to materialize reserve area in Mandailing Natal, Madina, North Sumatra, add reserve areas in West Pasaman, West Sumatra, Riau and North Sumatra, and synergize with other state-owned enterprises. The synergy will involve PTPN I in building oil palm plantation in Aceh province and along with PTPN IV to build oil palm plantation in South Sulawesi province. In addition to developing plantation plant area, the company will also build two new units of oil palm plants. For the downstream sector, the company is partnering with PTPN V and PT Pupuk Kalimantan Timur, which focuses on fertilizer industry, to build NPK fertilizer plant. In the future, the company is also planning other expansions in the downstream sector, such as building an oleochemical plant and an olein plant. The development of downstream industries is expected to give additional values for the company, shareholders and other stakeholders.

Kebijakan Dividen
Kebijakan pembagian dividen merupakan wewenang sepenuhnya dari RUPS. Besarnya dividen yang disetor ke kas negara meningkat dari tahun 2009 sebesar Rp. 125.36 miliar menjadi Rp. 201,07 miliar sejalan dengan peningkatan laba perusahaan.

Dividend Policy
The dividend sharing policy is a full authority of the Shareholders General Meeting. The amount of dividend submitted to the state rose from IDR 125.36 billion (305 of net profit) in 2009 to IDR 197.59 billion (25% of net profit) in 2010, in line with the companys increasing profits.

Dividen I Dividend (Rp. Miliar | Billion IDR)

30%

197.59 25%

25%

30%
Devidend

25%

62

Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

Transaksi Dengan Anak Perusahaaan


Dalam proses pengapalan produk perusahaan, sebagian besar menggunakan jasa PT Sarana Agro Nusantara ( PT SAN ) anak perusahaan yang bergerak di bidang jasa Pompa, Tangki Timbun dan Pergudangan di Pelabuhan Belawan dan Dumai. Nilai transaksi pada tahun 2010 dengan PT SAN mencapai Rp. 16,39 miliar dengan volume pengapalan sebanyak 381.543 Ton.

Transactions with Subsidiaries


Most of the companys product shipping process used services by PT Sarana Agro Nusantara (PT SAN), a subsidiary company focuses on pumping service, stock tanks and warehousing in Belawan and Dumai Ports. Transactions with PT SAN reached IDR16.39 billion with shipping volumes reaching 381.543 tons in 2010.

Konvergensi PSAK ke IFRS


Sampai 31 Desember 2010, PTPN IV masih terus melakukan pembelajaran dan analisa dampak serta antisipasinya terhadap konvergensi PSAK ke IFRS dengan mengikuti berbagai pelatihan berkaitan dengan IFRS. Tahapan-tahapan yang sudah disusun dalam rangka antisipasi dan implementasi IFRS adalah :

Converging PSAK to IFRS


As of December 31, 2010, PTPN IV continued to study and analyze the impacts and anticipation of the PSAK convergence into IFRS by joining trainings on IFRS. The stages prepared to anticipate and implement IFRS are:

No 1

Tahap Stage Tahap Pembelajaran dan Pendalaman The Learning and Drilling Stage Tahap Persiapan The Preparation Stage Tahap Implementasi The Implementation Stage

Keterangan Description Mengikuti seminar, pelatihan, workshop dll yang berkaitan dengan IFRS Joining seminars, trainings, workshops, etc on IFRS Penyusunan kebijakan akuntansi yang telah konvergen dengan IFRS Tahap Implementasi Drafting accounting policies that have been converged with IFRS

2011 Jan - Jun Jan - Jun Juli Jul

Penerapan dan penyesuaian Laporan Keuangan dan Laporan Keuangan Interim sekaligus diterapkan pada penyusunan RKAP 2012 Applying and adjusting Financial Report and Interim Financial Report in the draft of RKAP

Agust - dst Augcont.

Kredit Perbankan
Pada periode tahun 2004 s.d. 2009 PTPN IV telah melakukan penarikan kredit perbankan, yaitu Kredit Investasi (KI) serta Kredit Modal Kerja (KMK) dalam mata uang US Dollar dan Rupiah. KI yang ditarik digunakan untuk mendanai kegiatan Investasi perusahaan baik di bidang tanaman (Tanaman Ulang, Baru, Konversi dan Pemeliharaan TBM), bidang non tanaman (pembangunan Kantor, Rumah Karyawan, Jalan, Jembatan, pengadaan Mesin dan Instalasi), serta investasi lainnya (HGU dan Penelitian). Untuk memenuhi persyaratan kredit perbankan, perusahaan mengagunkan aset berupa HGU unit usaha beserta sarana dan prasarana yang ada di dalamnya. Posisi Saldo Kredit perbankan per 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 1,998 triliun, dengan sisa plafon kredit yang belum dicairkan sebesar Rp. 349,58 miliar. Tingkat suku bunga masing-masing untuk kredit dalam mata uang Rupiah (IDR) dan Valas (USD) adalah sebesar 10% dan 6,5%, dengan jangka waktu rata-rata 8 tahun, termasuk masa tenggang (Grace Period).

Bank Loans
In 2004 to 2009, PTPN IV had secured bank loans, which comprised of Investment Loans (IL) and Working Capital Loans (WCL) in U.S. dollar and rupiah. The secured IL were allocated to finance the companys investments in plants (Replantation, Conversion, and maintenance of IP) and non-plants sectors (building Offices, Employee Houses, Road, Bridge; procuring Machines and Installation), as well as other investments (HGU and Research). To meet bank lending requirements, the company chose to collateralize assets, namely working unit HGU and the facilities included. As of December 31, 2010, the companys banking loans reached IDR 1.998 trillion, with remaining undisbursed loan cap of IDR 349.58 billion. The interest rate levels for rupiah and U.S. dollar-denominated loans are at 10% and 6.5% respectively, with average maturity of eight years, including grace period.

Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

63

64

Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

TATA KELOLA PERUSAHAAN


Corporate Governance

PTPN IV sebagai perusahaan agrobinis dan agroindustri yang tangguh dan mampu bersaing, baik di tingkat nasional maupun regional yang didukung tidak hanya oleh profesional dan inovasi para karyawannya, tetapi juga oleh komitmen yang kuat dari manajemen dan seluruh karyawan untuk menerapkan standar yang tinggi di bidang tata kelola perusahaan yang baik atau dikenal dengan Good Corporate Governance (GCG) secara berkelanjutan. Dalam menerapkan prinsip-prinsip GCG tersebut, Perusahaan memfokuskan pada pelaksanaan kegiatan untuk menjadikan GCG sebagai budaya yang melekat pada diri setiap karyawan di seluruh tingkatan organisasi. Akan sulit untuk mempertahankan prinsip-prinsip GCG jika hanya mengandalkan aturan semata, karena yang lebih penting adalah tercipta dan terpeliharanya budaya etika yang kuat. Prinsip-prinsip GCG yang baik merupakan sarana untuk menjaga asset perusahaan, memelihara nilai jangka panjang pemangku kepentingan, meningkatkan kinerja perusahaan dan akuntabilitas kepada publik.

Tinjauan Umum

General Review

PTPN IV is a strong and competitive agribusiness and agroindustry company, in the national and regional level, that is not only supported by the employees professionalism and innovation, but also by the strong commitment of the management and the whole staff to apply a high standard in the field of corporate governance or also known as Good Corporate Governance (GCG) continuously.

In applying those GCG principles, the company focused on activities execution in order to make GCG as a culture that is embedded in each employee of all organizations levels. It will be difficult to maintain these GCG principles when only relying on rules, because what is more important is a strong ethical culture to be construed and preserved. Good GCG principles is a mean to maintain companys assets, preserve long term values of stakeholders, increase company performance, and public accountability.

Landasan Penerapan Tata Kelola

Dalam penerapan tata kelola, PTPN IV telah menerapkan prinsip-prinsip tata kelola sesuai dengan standar umum, yaitu Transparansi, Kemandirian, Akuntabilitas, Pertanggungjawaban dan Kewajaran. Pelaksanaan tata kelola ini juga mengacu kepada Keputusan Menteri Negara BUMN No. 117/M-MBU/2002 tanggal 1 Agustus 2002 tentang Penerapan Praktek Good Corporate Governance pada BUMN. PTPN IV menuangkan penerapan tata kelola ini sebagai salah satu pilar dalam strategi bisnis yang ditetapkan oleh manajemen setiap tahunnya dan untuk meningkatkan komitmen dalam penerapan tata kelola, PTPN IV telah memiliki pedoman pelaksanaan tata kelola antara lain : 1. 2. 3. 4. 5. 6. Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja Pedoman Mutu Perusahaan Perjanjian Kerja Bersama Pedoman Pelaksanaan Direksi Pedoman Pelaksanaan Sekretaris Perusahaan Pedoman Komite Audit

Corporate Governance Application Foundation

In appling corporate governance, PTPN IV has applied corporate governance principles in accordance to the general standards, which are Transparancy, Independency, Accountability, Responsibility, and Fairness. The execution of this corporate governance also reffered to the State-Owned Enterprise State Minister Decree No. 117/M-MBU/2002 date 1 August 2002 about the Application of Good Corporate Governance Practice to State-Owned Enterprises. PTPN IV stated this application as one of the pillars in the business strategy determine by the management annually and to increase commitment in applying corporate governance, PTPN IV has owned guidance of corporate governance execution, among others are: 1. Business Ethics and Work Ethics Guidance 2. Company Quality Guidance 3. Work Collaboration Pact 4. Board of Directors Execution Guidance 5. Company Secretary Execution Guidance 6. Audit Committee Guidance
Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

65

TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance

Kinerja Penerapan Tata Kelola


PTPN IV adalah salah satu diantara perusahaan BUMN yang berkomitmen untuk menerapkan GCG secara konsisten dan berkelanjutan. Penerapan GCG sebagai budaya perusahaan bukan hanya untuk kalangan internal PTPN IV, tetapi juga berlaku terhadap kalangan eksternal seperti para mitra bisnis, pelanggan dan pihak lainnya. Untuk memastikan PTPN IV telah menerapkan prinsipprinsip GCG secara konsisten dan berkelanjutan, maka setiap tahunnya Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) melakukan evaluasi penerapan pelaksanaan GCG. Berdasarkan hasil evaluasi penerapan GCG di PTPN IV pada tahun 2010 yang dilakukan oleh BPKP, secara umum berpredikat sangat baik (dari lima kemungkinan tingkatan yaitu : sangat baik, baik, cukup, kurang, dan sangat kurang) dengan capaian skor aktual 90,40 dari skor maksimal 100, meningkat dari capaian tahun 2009 dengan skor 86,84. Capaian skor aktual tersebut merupakan gabungan dari capaian-capaian skor aktual dari berbagai aspek governance, yang mencakup :

Corporate Governance Application Performance


PTPN IV is one of many State-Owned Enterprises which commits to apply GCG consistently and continuously. The GCG application as company culture is not only for internal PTPN IV but also external parties such as business partners, customers, and other parties.

To ensure PTPN IV has applied GCG principles consistently and continuously, each year the Finance and Development Monitoring Institution (BPKP) executes GCG application evaluation.

Based on the result of GCG application evaluation of PTPN IV in 2010 done by BPKP, generally gained very good predicate (out of five ranks possibility, which are: very good, good, quite good, bad, very bad) with the actual score of 90.40 out of the maximum score 100, increasing from 2009 score of 86.84.

The actual score is a combination of actual score goals from various governance aspects, which comprised of:

No. 1. 2. 3.

Aspek Aspects Hak dan Tanggungjawab Pemegang Saham/RUPS | Shareholder Responsibility and Rights Kebijakan Good Corporate Governance | Good Corporate Governance Policy Penerapan Good Corporate Governance : | Good Corporate Governance Application: A. Dewan Komisaris | Board of Commissioners B. Komite Dewan Komisaris | Board of Commissioners Committee C. Direksi | Board of Directors D. SPI | SPI E. Sekretaris Perusahaan | Company Secretary Jumlah Aspek Penerapan GCG | GCG Application Aspect Amount

Bobot Value 9 8 27 6 27 3 3 66 7 10 100

Capaian Perusahaan Company Goal 6.61 7.85 24.95 5.27 25.46 2.83 3.00 61.51 6.26 8.17 90.40

Persentase Capaian Goal Percentage 73.50 98.15 92.40 87.92 94.28 94.23 100.00 93.19 89.46 81.67 90.40

4 5

Pengungkapan Informasi (Disclosure) | Information Disclosure Komitmen | Commitment Total | Total

66

Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

Berdasarkan hasil evaluasi oleh BPKP atas penerapan GCG di PTPN IV yang menunjukan pemenuhan masingmasing indikator yang mencerminkan compliance dan mencapai bobot (best practice) penerapan GCG sebagai berikut: 1. Aspek Hak dan Tanggungjawab Pemegang Saham/RUPS Aspek governance yang terkait dengan Hak dan Tanggungjawab Pemegang Saham/RUPS dinilai berdasarkan 10 (sepuluh) indikator yang mencerminkan compliance dan best practice penerapan GCG. Indikator yang terkait dengan aspek Hak dan Tanggungjawab Pemegang Saham/ RUPS adalah: (i) (ii) (iii) Hal-hal yang perlu mendapat persetujuan/ keputusan Pemegang Saham/ RUPS, Transparansi dalam proses pemilihan Dewan Komisaris dan Direksi, Konsultasi dengan instansi terkait (antara lain DPR, Departemen Teknis, Pemerintah, Pemegang Saham Lainnya), Peran Pemegang Saham dalam merespon pasar, Pelaksanaan RUPS berdasarkan atas ketentuan yang ada, Pengangkatan anggota Dewan Komisaris,

Based on BPKP evaluation result upon the GCG application in PTPN IV,shows fulfillment of each indicator that reflected compliance and reached GCG application best practice as forth:

1. Shareholder Rights and Responsibility Aspect/ AGM Governance aspect related to Shareholder Rights and Responsibility/AGM is valued based on 10 (ten) indicators that reflected GCG application compliance and best practice. The indicators related to Shareholder Rights and Responsibility/ AGM are:

(i)

(iv) (v) (vi)

Items needing approval/decision from Shareholders/AGM, (ii) Transparancy in the selection process of Board of Commissioners and Directors, (iii) Consultation with related institutions (such as House of Representatives, Technical Department, Government, other Stakeholders), (iv) The role of Shareholders in market responds, (v) AGM execution based on existing regulations, (vi) Board of Commissioner members appointment,

Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

67

TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance

(vii) Penilaian terhadap Dewan Komisaris, (viii) Pengangkatan Direksi, (ix) Penilaian terhadap Direksi, (x) Sistem insentif untuk Direksi dan Dewan Komisaris. Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan terhadap penerapan 10 (sepuluh) indikator di atas dapat disimpulkan bahwa penerapannya masuk dalam kategori cukup dengan capaian skor 6,61 dari skor maksimal 9,00 atau 73,50%. 2. Aspek Kebijakan Good Corporate Governance Aspek governance terkait dengan kebijakan Good Corporate Governance (GCG) dinilai berdasarkan 2 (dua) indikator yang mencerminkan compliance dan best practice penerapan GCG. Indikator yang terkait dengan aspek kebijakan Good Corporate Governance (GCG) adalah : (i) Ketersediaan pedoman/kebijakan GCG dan (ii) Muatan pedoman/kebijakan GCG Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan terhadap penerapan 2 (dua) indikator di atas, penerapannya masuk dalam kategori sangat baik dengan capaian skor 7,85 dari skor maksimal 8,00 atau 98,15%. 3. Aspek Penerapan Good Corporate Governance (GCG) Aspek governance terkait dengan penerapan GCG dinilai berdasarkan 32 (tiga puluh dua) indikator yang mencerminkan compliance dan best practice penerapan GCG, meliputi penerapan GCG pada Dewan Komisaris, Komite Dewan Komisaris, Direksi, Satuan Pengawasan Intern, dan Sekretaris Perusahaan. Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan terhadap penerapannya masuk dalam kategori sangat baik dengan capaian skor 61,51 dari skor maksimal 66,00 atau 93,19%. Tingkat pemenuhan untuk aspek penerapan GCG pada masing-masing organ dalam perusahaan dapat dijelaskan sebagai berikut: 1) Dewan Komisaris Aspek penerapan GCG pada organ Dewan Komisaris dinilai dengan menggunakan 12 (dua belas) indikator yaitu:

(vii) (viii) (ix) (x)

Board of Commissioner evaluation, Board of Directors appointment, Board of Directors evaluation, Incentive system for Board of Commissioners and Directors.

Based on evaluation result towards the application of the 10 (ten) indicators above, we can conclude that the application can be categorized as good with the score of 6.61 from the maximum score of 9.00 or 73.50%. 2. Good Corporate Governance Policy Aspect Governance aspect related to GCG policy is valued based on 2 (two) indicators that reflected GCG application compliance and best practice. The indicators related to GCG policy aspect are:

(i) GCG guidance/policy procurement and (ii) GCG guidance/policy contents Based on evaluation result towards the application of the 2 (two) indicators above, the application can be categorized as very good with the score of 7.85 from the maximum score of 8.00 or 98.15%. 3. Good Corporate Governance (GCG) Application Aspect Governance aspect related to GCG application is valued based on 32 (thirty two) indicators that GCG application compliance and best practice, including GCG application to Board of Commissioners, Board of Commissioners Committee, Directors, Inernal Monitoring Unit, and Company Secretary. Based on evaluation result towards the application, the result is very good with the score of 61.51 from the maximum score of 66.00 or 93.19%. Fulfillment level of GCG application aspect in each organ in the company can be explained as follows:

1)

Board of Commissioners GCG application aspect upon the Board of Commissioners organ is valued by using 12 (twelve) indicators, which are:

68

Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

(i)

Kesempatan pembelajaran bagi Dewan Komisaris (ii) Kejelasan fungsi, pembagian tugas, tanggung jawab dan otoritas (iii) Persetujuan Dewan Komisaris atas asumsi dan rencana pencapaian dalam RJP dan RKAP

(i) (ii) (iii)

(iv) Arahan Dewan Komisaris terhadap Direksi atas implementasi rencana dan kebijakan perusahaan (v) Pengawasan Dewan Komisaris terhadap Direksi atas implementasi rencana dan kebijakan perusahaan (vi) Akses bagi Dewan Komisaris atas informasi Perusahaan (vii) Peran Dewan Komisaris dalam pemilihan calon anggota Direksi (viii) Tindakan Dewan Komisaris terhadap (potensi) benturan kepentingan yang menyangkut dirinya (ix) Keterbukaan informasi (x) Pemantauan efektivitas praktek Good Corporate Governance (xi) Pertemuan rutin dan dokumentasi pelaksanaan ke giatan Dewan Komisaris (xii) Peran Sekretaris Dewan Komisaris Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan terhadap penerapannya, masuk dalam kategori sangat baik dengan capaian skor 24,95 dari skor maksimal 27,00 atau 92,40%. 2) Komite di Bawah Dewan Komisaris Aspek penerapan GCG pada organ Komite Audit Dewan Komisaris dinilai dengan menggunakan tujuh indikator yaitu: (i) Keberadaan Komite Audit Dewan Komisaris sesuai peraturan perundangan yang berlaku (ii) Keanggotaan yang mendukung pelaksanaan fungsi Komite Audit (iii) Independensi dari masing-masing Komite Audit (iv) Kerangka Acuan pelaksanaan tugas (v) Aktivitas masing-masing Komite Audit Dewan Komisaris; (vi) Pelaksanaan Pertemuan Rutin; (vii) Pelaporan kepada Dewan Komisaris.

(iv)

(v)

(vi) (vii)

Learning opportunity for Board of Commissioners Clarity of function, job description, responsibility, and authority Approval of Board of Commissioners upon goal assumption and planning in Corporate Long Term Plan (RJP) and Work Plan and Corporate Budget (RKAP). Board of Commissioners guidance to Board of Directors for the implementation of company plans and policies Board of Commissioners monitoring to Board of Directors on the implementation of company plans and policies Company information access for Board of Commissioners Role of Board of Commissioners in selecting the candidate for Board of Directors

(viii) Action of Board of Commissioners on the (potential) conflict of interest relating to themselves (ix) Information openness (x) GCG practice effectivity monitoring (xi) Routine meetings and documentation of Board of Commissioners activities (xii) Role of Secretary of Board of Commissioners Based on evaluation result towards the application, the result is very good with the score 24.95 from the maximum score of 27.00 or 92.40%.

2)

The Committee under Board of Commissioners GCG application aspect on the Board of Commissioners Audit Committee organ is valued by using seven indicators, which are: Presence of Board of Commissioners Audit Committee in accordance to the applied regulations Membership that supports the execution of the function of Audit Committee Independency of each Audit Committee Terms of Reference for duty execution Activities of each Board of Commissioners Audit Committee; Execution of Routine Meetings; Reports to Board of Commissioners.

(i) (ii) (iii) (iv) (v) (vi) (vii)

Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

69

TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance

Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan terhadap penerapannya, masuk dalam kategori baik dengan capaian skor 5,27 dari bobot 6,00 atau 87,92%.

Based on evaluation result towards the application, the result is good with the score 5.27 from the value of 6.00 or 87.92%.

3) Direksi Aspek penerapan GCG pada organ Direksi dinilai dengan menggunakan delapan indikator yaitu: (i) Kesempatan pembelajaran bagi Direksi; (ii) Kejelasan fungsi, pembagian tugas, tanggung jawab dan otoritas; (iii) Peran Direksi dalam perencanaan perusahaan; (iv) Peran Direksi dalam pemenuhan target kinerja perusahaan; (v) Kontrol terhadap implementasi rencana kebijakan perusahaan; (vi) Tindakan Direksi terhadap (potensi) benturan kepentingan; (vii) Keterbukaan informasi; (viii) Pelaksanaan pertemuan rutin. Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan terhadap penerapan kedelapan indikator di atas dengan 36 parameter dapat disimpulkan bahwa penerapan kedelapan indikator tersebut masuk dalam kategori sangat baik dengan capaian skor 25,46 dari bobot 27,00 atau 94,28%.

3)

Board of Directors GCG application aspect on the Board of Directors organ is valued by using eight indicators, which are: (i) Learning opportunity for Board of Directors; (ii) Clarity of function, job description, responsibility, and authority; (iii) Role of Board of Directorsin company design; (iv) Role of Board of Directorsin fulfilling company performance target; (v) Control towards the implementation of company policy design; (vi) Action of Board of Directorsupon (potential) conflict of interests; (vii) Information openness; (viii) Execution of routine meetings. Based on the evaluation result done to the application of the eight indicators above with 36 parameters, we can conclude that the application is ranked very good with the score 25.46 from the value of 27.00 or 94.28%.

70

Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

4)

Satuan Pengawasan Intern Aspek penerapan GCG pada organ Satuan Pengawasan Intern (SPI) dinilai dengan menggunakan tiga indikator yaitu: (i) SPI dilengkapi dengan faktor-faktor pendukung keberhasilan pelaksanaan tugasnya; (ii) SPI menjalankan perannya sebagai pengawas dan evaluator; (iii) SPI menjalankan peran sebagai mitra strategis (strategic partner) manajemen. Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan terhadap penerapan ketiga indikator di atas dengan 9 parameter dapat disimpulkan bahwa penerapan ketiga indikator tersebut masuk dalam kategori sangat baik dengan capaian skor 2,83 dari bobot 3,00 atau 94,23%.

4) Internal Control Unit GCG application aspect on the Internal Control Unit (SPI) is valued by using three indicators, which are: (i) SPI is equipped with supporting factors to aid their duties; (ii) SPI executes its role as monitor and evaluator; (iii) SPI executes its role as management strategic partner. Based on the evaluation result done towards the application the three indicators above with 9 parameters, we can conclude that the application is ranked very good with the score 2.83 from the value of 3.00 or 94.23%.

5) Sekretaris Perusahaan Aspek penerapan GCG pada organ Sekretaris Perusahaan diukur dengan menggunakan 2 (dua) indikator yaitu: (i) Sekretaris Perusahaan dilengkapi dengan faktor-faktor pendukung keberhasilan pelaksanaan tugasnya; (ii) Sekretaris perusahaan menjalankan fungsinya. Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan terhadap penerapan kedua indikator di atas dengan 6 parameter dapat disimpulkan bahwa penerapan kedua indikator tersebut masuk dalam kategori sangat baik dengan capaian skor 3,00 dari bobot 3,00 atau 100%. 4. Aspek Pengungkapan Informasi (Disclosure) Aspek governance yang terkait dengan pengungkapan informasi (disclosure) dinilai berdasarkan 3 (tiga) indikator yang mencerminkan compliance dan best practises penerapan GCG. Indikator yang terkait dengan aspek pengungkapan informasi (disclosure) adalah: (i) Ketersediaan informasi perusahaan kepada Stakeholders; (ii) Kemudahan akses stakeholders terhadap kebijakan dan praktik GCG; (iii) Kelengkapan penyajian Laporan tahunan.

5) Corporate Secretary GCG application aspect on the Corporate Secretary organ is valued by using 2 (two) indicators, which are: (i) Corporate Secretary is equipped with supporting factors to aid their duties; (ii) Corporate Secretary executes its functions.

Based on the evaluation result done towards the application the two indicators above with 6 parameters, we can conclude that the application is ranked very good with the score 3.00 from the value of 3.00 or 100%.

4. Information Disclosure Aspect Governance aspect related to information disclosure is valued based on 3 (three) indicators that reflected GCG application compliance and best practices. The indicators are:

(i) Procurement of company information to Stakeholders; (ii) Access ease for stakeholders upon GCG policies and practices; (iii) Annual Report completeness.

Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

71

TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance

Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan terhadap penerapan ketiga indikator di atas dengan lima parameter dapat disimpulkan bahwa pada umumnya penerapan ketiga indikator tersebut masuk dalam kategori baik dengan capaian skor 6,26 dari bobot 7,00 atau 89,46%. 5. Aspek Komitmen Aspek governance yang terkait dengan komitmen dinilai berdasarkan 3 (tiga) indikator yang mencerminkan compliance dan best practises penerapan GCG. Indikator yang terkait dengan aspek komitmen adalah: (i) Penandatanganan Pedoman/Kebijakan; (ii) Pelaksanaan aturan corporate governace; (iii) Kepatuhan perusahaan terhadap peraturan yang berlaku. Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan terhadap penerapan ketiga indikator di atas dengan sembilan parameter dapat disimpulkan bahwa pada umumnya penerapan ketiga indikator tersebut masuk dalam kategori baik dengan capaian skor 8,17 dari bobot 10,00 atau 81,67%.

Based on the evaluation result done towards the application of the three indicators above with five parameters, we can conclude that in general, the application of the three indicators is ranked good with the score 6.26 from the value of 7.00 or 89.46%. 5. Commitment Aspect Governance aspect related to commitment is valued based on 3 (three) indicators that reflected GCG application compliance and best practices. The indicators are:

(i) Guidance/Policy Signing; (ii) Execution of corporate governance regulations; (iii) Company obediency towards applied regulations. Based on the evaluation result done towards the application of the three indicators above with nine parameters, we can conclude that in general, the application of the three indicators is ranked good with the score 8.17 from the value of 10.00 or 81.67%.

Struktur Tata Kelola


Struktur tata kelola PTPN IV terdiri atas RUPS, Dewan Komisaris, dengan sejumlah komite di bawahnya, yang terdiri dari : Komite Audit, Komite Nominasi dan Remunerasi, Komite Manajen Risiko dan Direksi dengan bagian di bawahnya, yang terdiri dari Bagian Sekretaris Perusahaan dan Bagian Satuan Pengawasan Intern.

Corporate Governance Structure


The governance structure of PTPN-IV consists of the General Meeting of Shareholders (AGM), Board of Commissioners, Board of Directors and somecommittees under Board of Commissioners which consisted of Audit Committee, Nomination and Remuneration Committee, Risk Management Committeeand the departments under Directors, Corporate Secretary and Internal Monitoring Unit.

Rapat Umum Pemegang Saham


Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) adalah organ perseroan yang mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris, dalam batas yang ditentukan dalam peraturan perundangundangan dan Anggaran Dasar.

The General Meeting of Shareholders (AGM)


General Meeting of Shareholders (AGM) is a company organ with special authority that is not given to Board of Directors or Commissioners, in the limit determined in the constitution and Charter.

Jenis Rups
1. RUPS Tahunan diadakan tiap-tiap tahun, meliputi RUPS mengenai persetujuan laporan tahunan dan mengenai persetujuan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan.

Types of AGM
1. Annual Meeting of Shareholders is held each year, covering AGM about annual report approval and about Work Plan and Corporate Budget approval.

72

Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

2. RUPS lainnya/RUPS Luar Biasa yang diadakan swaktu-waktu berdasarkan kebutuhan sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar.

2. Other AGM/Extraordinary AGM is held based on necessity as is regulated in the Charter.

Hak Pemegang Saham


1. Hak untuk menghadiri RUPS dan memberikan suara pada RUPS. 2. Hak untuk memperoleh informasi material mengenai pengelolaan perusahaan baik dari Dewan Komisaris maupun Direksi secara lengkap, tepat waktu, dan teratur. 3. Hak untuk memperoleh pembagian laba Perusahaan (dividen) . 4. Menyelenggarakan RUPS dalam hal Direksi dan/atau Komisaris lalai menyelenggarakan RUPS Tahunan dan sewaktu-waktu meminta penyelenggaraan RUPS Luar Biasa

Shareholders Rights
1. The right to attend AGM and give votes in AGM. 2. The right to gain material information about corporate management from the Board of Commissioners and Directors in a complete, timely, and organized manner. 3. The right to gain corporate divident. 4. To conduct AGM when the Board of Commissioners and/or Directors failed to hold Annual General Meetings and was asked to hold Extraordinary AGM.

Wewenang RUPS
1. Mengangkat dan memberhentikan Direksi dan anggota Dewan Komisaris sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 2. Menyetujui atau menolak Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) dan RKAP.

AGM Authority
1. Appoint and dismiss Board of Directors and members of Board of Commissioners in accordance to the applied regulations. 2. Approve or reject Corporate Long Term Plan and Work Plan and Corporate Budget.

Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

73

TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance

3. Menetapkan target kinerja masing-masing Direksi dan Komisaris. 4. Melakukan penilaian kinerja Direksi dan Komisaris. 5. Menetapkan auditor eksternal untuk melakukan audit atas laporan keuangan. 6. Menetapkan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi sesuai ketentuan yang berlaku. 7. Menetapkan anggaran dasar dan perubahannya.

3. Determine performance target of each Directors and Commissioners. 4. Assess the performance of Directors and Commissioners. 5. Determine external auditor to conduct auditing upon financial report. 6. Determine Board of Commissioners and Directors remuneration in accordance to the applied regulations. 7. Determine the charter and alterations.

Pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan


Selama Tahun 2010 dilaksanakan 2 (dua) kali RUPS Tahunan, yaitu: 1. RUPS mengenai persetujuan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2010 PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) yang dilaksanakan pada tanggal 27 Januari 2010. 2. RUPS mengenai Persetujuan Laporan Tahunan untuk Tahun Buku 2009 yang dilaksankan pada tanggal 14 Juni 2010

General Meeting of Shareholders Implementation


During 2010 there were 2 (two) General Meetings of Shareholders, which were: 1. AGM on the approval of Work Plan and Corporate Budget 2010 of PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) that was held on 27 January 2010. 2. AGM on the Approval of Annual Report 2009 that was conducted on 14 June 2010

74

Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

Dewan Komisaris
Dewan Komisaris adalah organ perseroan yang bertugas melakukan pengawasan secara umum dan/atau khusus sesuai dengan Anggaran Dasar serta memberi nasihat kepada Direksi. Susunan Dewan Komisaris Berdasarkan Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Selaku Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara IV Nomor: Kep-184/MBU/2008 tanggal 24-09-2008 Tentang Pemberhentian Dan Pengangkatan Anggota-Anggota Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara IV , susunan Dewan Komisaris PTPN IV adalah sebagai berikut:

Board of Commissioners
Board of Commissioners is a company organ with the duty of generally and/or specifically monitoring in accordance to the Charter and giving advice to the Board of Directors.

Formation of Board of Commissioners Based on Decree of Minister of State-Owned Enterprises as General Meeting of Shareholders of Limited Company PT Perkebunan Nusantara IV Number: Kep-184/MBU/2008 dated 24-09-2008 on Disappointment and Appointment of Members of Board of Commissioners of Limited Company PT Perkebunan Nusantara IV, the formation of PTPN IV Board of Commissioners is as follows:

Komisaris Utama | President Commissioner : Muhammad Said Didu Komisaris | Commissioner Komisaris | Commissioner Komisaris | Commissioner Komisaris | Commissioner Komisaris | Commissioner Tugas Dewan Komisaris Dewan bertugas melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan yang dilakukan oleh Direksi serta memberikan nasihat kepada Direksi termasuk pengawasan terhadap pelaksanaan Rencana Jangka Panjang Perseroan, Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan serta ketentuan Anggaran Dasar dan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham, serta peraturan perundang-undangan yang berlaku, untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan. Wewenang Dewan Komisaris Dalam melaksanakan tugasnya Dewan Komisaris berwenang untuk: 1. Melihat buku-buku, surat-surat, serta dokumendokumen lainnya, memeriksa kas untuk keperluan verifikasi dan lain-lain surat berharga dan memeriksa kekayaan Perusahaan; 2. Memasuki pekarangan, gedung, dan kantor yang dipergunakan oleh Perusahaan; 3. Meminta penjelasan dari Direksi dan/atau : Abdul Latief Rabar : Tungkot Sipayung : Usman Damanik : Zainal Arifin : Irwansyah Nasution Duties of Board of Commissioners Commissioners have duty to supervise the management and how it is conducted in general, whether on Company or Company business done by the Board of Directors, and also give advises to Board of Directors on and including monitoring the implementation of Company Long Term Plan, Company Work Plan and Budget, the stipulation in the Charter and the decision of the AGM and the existing regulations, for the importance of the Company and in accordance to the Companys vision and mission.

Authority of Board of Commissioners In performing their duties, the Board of Commissioners have the right to: 1. Examine on books, letters, and other documents, check on petty cash and securities for verification and check on Company wealth. 2. Enter the yard, building, and office used by the Company. 3. Ask for explanation from the Board of Directors

Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

75

TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance

4. 5.

6. 7. 8.

9.

10.

11.

12.

pejabat lainnya mengenai segala persoalan yang menyangkut pengelolaan Perusahaan; Mengetahui segala kebijakan dan tindakan yang telah dan akan dijalankan oleh Direksi Meminta Direksi dan/atau pejabat lainnya di bawah Direksi dengan sepengetahuan Direksi untuk menghadiri rapat Dewan Komisaris; Mengangkat dan memberhentikan sekretaris Dewan Komisaris, jika dianggap perlu; Memberhentikan sementara anggota Direksi sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar; Membentuk Komite-komite lain selain Komite Audit, jika dianggap perlu dengan memperhatikan kemampuan Perusahaan; Menggunakan tenaga ahli untuk hal tertentu dan dalam jangka waktu tertentu atas beban Perseroan, jika dianggap perlu . Melakukan tindakan pengurusan Perusahaan dalam keadaan tertentu untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar. Menghadiri rapat Direksi dan memberikan pandangan-pandangan terhadap hal-hal yang dibicarakan. Melaksanakan kewenangan pengawasan lainnya sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar, dan/atau keputusan RUPS.

4. 5.

6. 7. 8.

and/or other officers about any issues related to Company management. Know all policies and actions that have and will be conducted by the Board of Directors. Ask the Board of Directors and/or other officers under the Directors within their knowledge to attend Board of Commissioners meeting. Appoint and dismiss secretary of Board of Commissioners, if necessary. Temporarily dismiss members of Board of Directors in accordance to the Charter. Form other committees besides Audit Committee, if necessary, paying attention to Company capability.

9. Use experts for certain issues and in a certain period on the Companys cost, if necessary. 10. Conduct Company management actions in certain situations for a certain amount of time in accordance to the Charter. 11. Attend Board of Directors meeting and give insights to discussed matters. 12. Conduct other monitoring authority as long as it is not against the regulations, Charter, and/or AGM decisions.

Kewajiban Dewan Komisaris 1. Memberikan nasihat kepada Direksi dalam melaksanakan pengurusan Perusahaan. 2. Meneliti dan menelaah serta menandatangani Rencana Jangka Panjang Perusahaan dan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan yang disiapkan Direksi, sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar. 3. Memberikan pendapat dan saran kepada RUPS mengenai Rencana Jangka Panjang Perusahaan dan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan mengenai alasan Dewan Komisaris menandatangani RJP dan RKAP; 4. Mengikuti perkembangan kegiatan Perusahaan, memberikan pendapat dan saran kepada RUPS mengenai setiap masalah yang dianggap penting bagi kepengurusan Perusahaan. 5. Melaporkan dengan segera kepada RUPS apabila terjadi gejala menurunnya kinerja Perusahaan. 6. Meneliti dan menelaah laporan berkala dan laporan tahunan yang disiapkan Direksi serta

Obligations of Board of Commissioners 1. Give advice to the Board of Directors in conducting Company management. 2. Research and analyze, also sign Company Long Term Plan (RJP) and Company Work Plan and Budget (RKAP) that has been prepared by the Board of Directors, in accordance to the Charter 3. Give opinions and suggestions to AGM about RJP and RKAP about the reason why the Board of Commissioners sign RJP and RKAP;

4. Keep up with Company activies development, give opinions and suggestions to RUPS about every issue considered important for Company management. 5. Report immediately to AGM when Company performance decrease happens. 6. Research and analyze periodical report and annual report prepared by the Board of Directors, and sign

76

Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

7.

8. 9. 10. 11.

12.

13.

menandatangani laporan tahunan. Memberikan penjelasan, pendapat dan saran kepada RUPS mengenai Laporan Tahunan, apabila diminta. Menyusun program kerja tahunan dan dimasukan dalam RKAP. Membuat risalah rapat Dewan Komisaris dan menyimpan salinannya. Mengusulkan Akuntan Publik kepada RUPS. Melaporkan kepada Perusahaan mengenai kepemilikan sahamnya dan/atau keluarganya pada Perusahaan dan Perusahaan lain. Memberikan laporan tentang tugas pengawasan yang telah dilakukan selama tahun buku yang baru lampau kepada RUPS. Melaksanakan kewajiban lainnya dalam rangka tugas pengawasan dan pemberian nasihat, sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar, dan/atau keputusan RUPS.

the annual report. 7. Give explanations, opinions, and suggestions to AGM about Annual Report, when required. 8. Compile annual work plan and submit it to Work Plan and Corporate Budget. 9. Compile summary of Board of Commissioners meeting and archive the copy. 10. Suggest Public Accountant to AGM. 11. Report to Company about their and/or their familys shares ownership to Company or other Companies. 12. Give report about monitoring duties that have been conducted during the previously ended book year to AGM. 13. Conduct other obligations in terms of monitoring and advising, as long as it is not against the regulations, Charter, and/or AGM decisions.

Rekomendasi Dewan Komisaris Dalam rangka penyusunan RKAP Tahun 2010 PTPN IV, Dewan Komisaris telah memberikan tanggapannya sebagaimana dimaksud dalam Surat Dewan Komisaris nomor DK/02/I/2010 tanggal 21 Januari 2010, perihal Tanggapan Dewan Komisaris atas Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Tahun 2010.

Board of Commissioners Recommendation During the compilation of Work Plan and Corporate Budget (RKAP) Year 2010 PTPN IV, the Board of Commissioners has given their response as is stated in the Board of Communication Letter number DK/02/I/2010 dated 21 January 2010, on Board of Commissioners Response upon RKAP of PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Year 2010.

Remunerasi Dan Tantiem Dewan Komisaris | Remuneration and Tantiem of Board of Commissioners Remunerasi anggota Dewan Komisaris per bulan | Remuneration of members of Board of Commissioners per month No. Dewan Komisaris Board of Commissioners M. Said Didu Usman Damanik Abdul Latief Rabar Zinal Arifin Tungkot Sipayung Irwansyah Nasution Honorarium Honorarium 31,030,800 27,927,720 27,927,720 27,927,720 27,927,720 27,927,720 Tunjangan | Allowance Transportasi Komunikasi Transportation Communication 6,204,560 5,584,104 5,584,104 5,584,104 5,584,104 5,584,104 1,551,140 1,396,026 1,396,026 1,396,026 1,396,026 1,396,026 Jumlah Amount 38,786,500 34,907,850 34,907,850 34,907,850 34,907,850 34,907,850 Tantiem 2009 Tantiem 2010 348,913,885 317,022,497 317,022,497 317,022,497 317,022,497 317,022,497

1. 2. 3. 4. 5. 6.

Frekuensi Rapat Dewan Komisaris Terkait dengan efektifitas dan orientasi kerja, Dewan Komisaris melakukan pertemuan (meeting) rutin dan pertemuan insidentil. Sepanjang tahun 2010

Frequency of Board of Commissioners Meetings Associated with effectiveness and work orientation, the Commissioners had routine meetings and incidental meetings. During the year 2010,

Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

77

TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance

Dewan Komisaris melakukan pertemuan sebanyak 17 kali. Pokok-pokok bahasan dalam pertemuan Dewan Komisaris meliputi : Rencana Kerja dan Angaran Perusahaan tahun 2009 Laporan Keuangan tahun 2009 Laporan Manajemen tahun buku 2009 RKAP 2010 Tindak lanjut hasil RUPS RKAP 2010 Pengawasan Pelaksanaan RKAP tahun 2010 Assesment GCG Laporan Manajemen Triwulan-I tahun 2010 Laporan Manajemen Triwulan II tahun 2010 Laporan Manajemen Triwulan III tahun 2010 Laporan Manajemen Triwulan IV tahun 2010 Laporan Hasil Evaluasi Komite Audit

Commissioners did 17 meetings. The main topic of the meetings include: 2009 Work Plan and Corporate Budget (RKAP) 2009 Financial Report 2009 Management Report RKAP 2010 Follow-up of AGMs RKAP 2010 results RKAP 2010 Implementation Monitoring GCG Assessments I Quarterly Management Report in 2010 II Quarterly Management Report in 2010 III Quarterly Management Report in 2010 IV Quarterly Management Report in 2010 Results of Audit Committee Evaluation Report

Tingkat kehadiran Anggota Dewan Komisaris | Board of Commissioners Members Attendance Level
Nama Name Jumlah Rapat Amount of Meetings Kehadiran Attendance Ketidakhadiran Absence % Kehadiran Attendance

M. Said Didu Usman Damanik Abdul Latief Rabar Zainal Arifin Tungkot Sipayung Irwansyah Nasution

17 17 17 17 17 17

12 17 14 17 17 17

5 0 3 0 0 0

70.59 100 82.35 100 100 100

78

Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

Program Pelatihan/Seminar Untuk Dewan Komisaris Program pelatihan/seminar yang telah dilakukan oleh Dewan Komisaris adalah sebagai berikut: 1. Seminar minyak sawit sedunia dan diskusi dengan pimpinan LPP di Jogja, 2. Menghadiri Forum BUMN II, dan kunjungan ke PPTK Gambung di Bandung, 3. Konferensi Internasional Kelapa Sawit di Bali, 4. Studi Banding prospek minyak sawit dan pengembangan industri hilir minyak sawit di India dan Cina

Training/Seminar Programs for Board of Commissioners The training/seminar programs conducted by the Board of Commissioners are as follows: 1. World palm oil seminar and discussion with LPP leader at Yogyakarta, 2. Attending State-Owned Enterprise Forum II, and visitation to PPTK Gambung at Bandung, 3. International Palm Oil Conference at Bali, 4. Comparative Study on palm oil prospect and the development of palm oil downstream industry in India and China.

Direksi
Direksi adalah organ perseroan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan perseroan untuk kepentingan perseroan, sesuai dengan maskud dan tujuan perseroan serta mewakili perseroan, baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai ketentuan Anggaran Dasar. Susunan Direksi Berdasarkan Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Selaku Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara IV Nomor: KEP-133/MBU/2006, tanggal 27 Desember 2006, tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-Anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara IV , susunan Direksi PTPN IV adalah sebagai berikut:

Board of Directors
Board of Directors is a company organ with the full authority and obligation to company management for the importance of the company, in accordance to the companys vision and mission, and represent the company, whether inside or outside the court as is stated in the Charter. Formation of Board of Directors Based on the Decree of Minister of State-Owned Enterprise as General Shareholder Meeting (AGM) of PT Perkebunan Nusantara IV Number: KEP-133/ MBU/2006, dated 27 December 2006, about the Dismissal and Appointment of Members of Board of Directors of PT Perkebunan Nusantara IV, the formation of PTPN IV Board of Directors is as follows:

Direktur Utama | President Director Direktur Produksi | Production Director Direktur Keuangan | Finance Director

: Dahlan Harahap : Balaman Tarigan : Setia Dharma Sebayang

Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha : Ahmad Haslan Saragih Planning & Bussiness Development Director Direktur SDM dan Umum | HR & GA Director : Rusdi Lubis

Tugas Direksi Direksi bertugas menjalankan segala tindakan yang berkaitan dengan pengurusan Perusahaan untuk kepentingan Perusahaan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perusahaan serta mewakili Perusahaan baik di dalam maupun di luar Pengadilan tentang segala hal dan segala kejadian dengan pembatasanpembatasan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar dan/atau Keputusan RUPS

Duties of Board of Directors The Board of Director has the duty of conducting every actions related to Company management for the importance of the Company and in accordance to the Companys vision and mission, and represent the Company inside and outside the Court about all events with limitations as is regulated in the regulations, Charter, and/or AGM Decisions.

Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

79

TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance

Wewenang Direksi Dalam melaksanakan tugasnya, Direksi berwenang untuk: 1. Menetapkan kebijakan kepengurusan Perusahaan; 2. Mengatur penyerahan kekuasaan Direksi untuk mewakili Perseroan di dalam dan di luar pengadilan kepada seorang atau beberapa orang anggota Direksi yang khusus ditunjuk untuk itu atau kepada seorang atau beberapa orang pekerja Perusahaan baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama atau kepada orang lain; 3. Mengatur ketentuan-ketentuan tentang kepegawaian Perusahaan termasuk penetapan gaji, pensiun atau jaminan hari tua dan penghasilan lain bagi pekerja Perseroan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan keputusan RUPS; 4. Mengangkat dan memberhentikan pekerja Perusahaan berdasarkan peraturan kepegawaian Perusahaan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku; 5. Mengangkat seorang Sekretaris Perusahaan, jika diperlukan; 6. Melakukan segala tindakan dan perbuatan lainnya mengenai pengurusan maupun pemilikan kekayaan Perusahaan, mengikat Perusahaan dengan pihak lain dan/atau pihak lain dengan Perusahaan, serta mewakili Perusahaan di dalam dan di luar pengadilan tentang segala hal dan segala kejadian, dengan pembatasanpembatasan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar dan/atau Keputusan RUPS. Kewajiban Direksi 1. Mengusahakan dan menjamin terlaksananya usaha dan kegiatan Perusahaan sesuai dengan maksud dan tujuan serta kegiatan usahanya; 2. Menyiapkan pada waktunya Rencana Jangka Panjang Perusahaan, Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan, dan perubahannya serta menyampaikannya kepada Dewan Komisaris dan Pemegang Saham untuk mendapatkan pengesahan RUPS; 3. Memberikan penjelasan kepada RUPS mengenai Rencana Jangka Panjang Perusahaan dan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan; 4. Membuat Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus, Risalah Rapat Umum Pemegang Saham,

Authority of Board of Directors In performing their duties, the Board of Directors is authorized to: 1. Determine Company management policies; 2. Manage Board of Directors authority devolution to represent the Company inside and outside of court to one or several members of the Board of Directors that are especially assigned for that, or to one or several Company employees, individually or collectively, or to somebody else; 3. Manage regulations on Company employment including wage, pension, or old age benefits system, and other income for Company workers based on the applied regulations and AGM decisions; 4. Appoint and dismiss Company worker based on Company employment regulation and applied regulations; 5. Appoint Corporate Secretary, if necessary; 6. Conduct all actions and other activities related to Company wealth management and ownership, bind the Company with other parties and/or other parties with the Company, and represent the Company inside and outside the court about all issues and all events, with limitations as are stated in the regulations, Charter, and/or AGM Decisions.

Obligations of Board of Directors 1. Organize and guarantee Companys business and activities in accordance with the vision and mission, also business activities; 2. Prepare timely for Company Long Term Plan, Company Work Plan and Budget, and the alterations, also submit them to Board of Commissioners and Shareholders to gain AGM legalization; 3. Give explanations to AGM about Company Long Term Plan and Work Plan and Work Plan and Corporate Budget; 4. Compile Shareholder List, Special List, General Shareholder Meeting Summary, and Board of

80

Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

dan Risalah Rapat Direksi. 5. Membuat Laporan Tahunan sebagai wujud pertanggungjawaban pengurusan Perusahaan, serta dokumen keuangan Perusahaan sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang tentang Dokumen Perusahaan. 6. Menyusun Laporan Keuangan berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan dan menyerahkan kepada Akuntan Publik untuk diaudit. 7. Menyampaikan Laporan Tahunan termasuk Laporan Keuangan kepada RUPS untuk disetujui dan disahkan serta laporan mengenai hak-hak Perusahaan yang tidak tercatat dalam pembukuan antara lain sebagai akibat pengahapusbukuan piutang; 8. Memberikan penjelasan kepada RUPS mengenai Laporan Tahunan; 9. Menyampaikan Neraca dan Laporan Laba Rugi yang telah disahkan oleh RUPS kepada Menteri yang membidangi Hukum dan HAM sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. 10. Menyampaikan laporan perubahan susunan Pemegang Saham, Direksi dan Dewan Komisaris kepada Menteri yang membidangi Hukum dan HAM 11. Memelihara Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus, Risalah Rapat Umum Pemegang Saham, Risalah Rapat Dewan Komisaris dan Risalah Rapat Direksi, Laporan Tahunan dan dokumen keuangan Perusahaan sebagaimana dimaksud pada huruf b butir 4) dan 5) ayat ini, dan dokumen Perusahaan lainnya. 12. Menyimpan di tempat kedudukan perseroan : Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus, Risalah Rapat Umum Pemegang Saham, Risalah Rapat Dewan Komisaris dan Risalah Rapat Direksi, Laporan Tahunan dan dokumen keuangan perseroan serta dokumen Perusahaan lainnya sebagaimana dimaksud pada huruf b butir 10) ayat ini. 13. Menyusun sistem akuntansi sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan dan berdasarkan prinsip-prinsip pengendalian intern, terutama fungsi pengurusan, pencatatan, penyimpanan, dan pengawasan; 14. Memberikan laporan berkala menurut cara dan waktu sesuai dengan ketentuan yang berlaku, serta laporan lainnya setiap kali diminta oleh Dewan Komisaris dan/atau Pemegang Saham;

Directors Meeting Summary. 5. Compile Annual Report as responsibility realization of Company management, and Company financial documents as is stated in the Constitution of Company Documents. 6. Compile Financial Report based on Financial Accounting Standard and submit it to the Public Accountant for auditing. 7. Submit Annual Report including Financial Report to AGM for approval and legalization, also reports on undocumented Company rights in the bookkeeping as, among others, a result of claim bookkeeping elimination; 8. Give explanations to AGM about Annual Report; 9. Submit Profit and Loss Balance and Report that has been legalized by AGM to the Minister of Law and Human Rights in accordance to the regulations. 10. Submit report on Shareholder, Board of Directors, and Board of Commissioners alteration to the Minister of Law and Human Rights 11. Maintain Shareholders List, Special List, General Shareholders Meeting Summary, Board of Commissioners Meeting Summary, and Board of Directors Meeting Summary, Annual Report, and Company financial documents, and other Company documents. 12. Archive in the company location: Shareholders List, Special List, Minutes of General Shareholders Meeting, Minutes of Board of Commissioners Meeting, and Minutes of Board of Directors Meeting, Annual Report, and Company financial documents, and other Company documents. 13. Compile accounting system in accordance to Financial Accounting Standard and based on internal control principles, especially management, documenting, archiving, and monitoring functions; 14. Give periodical report according to the appropriate method and time in accordance to the applied regulations, and other reports every time requested by Board of Commissioners and/or Shareholders;
Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

81

TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance

15. Menyiapkan susunan organisasi Perusahaan lengkap dengan perincian dan tugasnya; 16. Memberikan penjelasan tentang segala hal yang ditanyakan atau yang diminta anggota Dewan Komisaris dan para Pemegang Saham; 17. Menyusun dan menetapkan blue print organisasi Perusahaan; 18. Menjalankan kewajiban-kewajiban lainnya sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Anggaran Dasar ini dan yang ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham berdasarkan peraturan perundang-undangan. Tugas Masing-Masing Anggota Direksi | Duties of Directors

15. Prepare comprehensive Company organization structure with details and job descriptions; 16. Give explanations on everything asked or requested by members of Board of Commissioners and Shareholders; 17. Compile and determine Companys organization blue print; 18. Conduct other obligations in accordance to the regulations in the Charter, and that has been determined by General Shareholders Meeting based on the regulations.

Manajemen senantiasa memelihara komitmen yang teguh guna mewujudkan PTPN IV sebagai entitas bisnis yang tumbuh berkembang dan menjadi pusat keunggulan pengelolaan perusahaan agroindustri, dengan tata kelola perusahaan yang baik dan berwawasan lingkungan, serta menjadi perusahaan yang mengutamakan kinerja prima, kaya inovasi, selalu terdepan dan terpercaya. The management continue to maintain the strong commitment to be able to actualize PTPN IV as a business entity that keeps growing and becomes the center of agroindustry company best management, with well-managed and environmental management, and becomes the company that puts forward firstrate performance, full of information, always being the leader and trustworthy.

Direktur Utama a. Melaksanakan proses manajemen transformasi dalam rangka terwujudnya Sustainable Value dan Sustainable Growth. b. Membangun Perusahaan yang berbasis pengetahuan (Knowledge Company). c. Mensukseskan pembangunan sarana dan prasarana Teknologi Informasi secara efektif. d. Mensukseskan pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 dan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001:1996 serta Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3). e. Melaksanakan seluruh peraturan yang berlaku terhadap operasional perusahaan dalam rangka memenuhi kepatutan (etika bisnis dan kerja). f. Mempertanggungjawabkan kinerja perusahaan pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

President Director a. To conduct transformation management process in order to create Sustainable Value and Growth. b. To develop Knowledge Company. c. To succeed the establishment of facility and infrastructure of Information and Technology effectively. d. To succeed the implementation of Quality Management System of ISO 9001:2000 and Environment Management System of ISO 14001:1996, and also Health and Safety Management System (SMK3) e. To conduct all existing regulations on the companys operation in order to fulfill properness (business and work ethics) f. To be responsible for company performance at AGM.

82

Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

Berpikir positif dalam menangkap setiap peluang, proaktif dalam menghasilkan inovasi, membangun kekuatan melalui kinerja tim yang akan mendorong kreatifitas untuk meningkatkan produktifitas. Thinking positive in capturing every opportunity, proactive in creating innovations, building strength through teamwork that will encourage creativity in order to increase productivity.

Direktur Produksi a. Menetapkan upaya strategik dan kebijakan Bidang Produksi serta mengevaluasi pelaksanaannya. b. Mengevaluasi dan menyempurnakan proses bisnis (work system) Bidang produksi untuk mewujudkan Best Practices. c. Mengendalikan biaya produksi serta investasi sarana/ prasarana produksi pada tingkat yang efektif dan efisien. d. Mengimplementasikan dan mereview pelaksanaan inovasi di Bidang Produksi. e. Menterjemahkan kebutuhan pasar menjadi pelaksanaan operasional bidang produksi. f. Mengimplementasikan dan mereview pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2000 dan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 : 1996. g. Mengimplementasikan dan mereview pelaksanaan Sistem Penilaian Karya (SPK) bagi SDM Bidang produksi. h. Melaksanakan seluruh program Strategic Initiative Total Quality Management (TQM), Quest for Innovation (QFI).

Production Director a. To determine strategic efforts and policies in production aspect, also conduct its implementation evaluation. b. To evaluate and complete business process (work system) of production aspect in order to achieve Best Practices. c. To control production costs and also investment on production means/infrastructure in effective and efficient level. d. To implement and review innovation performance in production field. e. To map market demands and make them as the base of the operational performance in production field. f. To implement and review the implementation of Quality Management System ISO 9001:2000 and Environment Management System ISO 4001:1996. g. To implement and review the implementations of Work Assessment System on Human Resources in the production field. h. To conduct all Strategic Initiative Total Quality Management (TQM), Quest for Innovation (QFI)

Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

83

TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance

Melalui strategi unggul dalam biaya, menjaga keseimbangan antara pencapaian laba dan pertumbuhan, memperhatikan kepuasan pelanggan, tercipta peningkatan laba, nilai dan pertumbuhan perusahaan. Through overall cost leadership, maintaining balance between profit and growth, attending to customers satisfaction, there will be an increase in profit, value, and growth of the company.

Direktur Keuangan a. Menetapkan upaya strategik dan kebijakan Bidang Keuangan/Akuntansi/ Pemasaran serta mengevaluasi pelaksanaannya. b. Mengevaluasi dan menyempurnakan proses bisnis (work system) Bidang Keuangan/Akuntansi/ Pemasaran untuk mewujudkan The Best Total Cost. c. Memelihara keseimbangan antara pertumbuhan dan profitabilitas perusahaan. d. Mengimplementasikan dan mereview pelaksanaan Assets Management secara berkesinambungan untuk menghindari erosi kapital. e. Mengendalikan dan mengevaluasi biaya produksi melalui pemanfaatan Activity Based Costing (ABC) dengan sasaran harga pokok FOB 78 % dari nilai penjualan. f. Memelihara Cash Reserve requirement sebesar 2 (dua) bulan kebutuhan dana operasional. g. Menyediakan sumber dana bagi pengembangan perusahaan dan kebun masyarakat disekitar Unit Kerja. h. Mengimplementasikan dan mereview pelaksanaan Sistim Penilaian Karya (SPK) bagi SDM Keuangan/ Akuntansi/Pemasaran. i. Melaksanakan seluruh program Strategic Initiative Digital Business Design (DBD) dan Operational Excellence (OPEX). j. Melaksanakan seluruh program Strategic Initiative : Strategic Alliance Comprehensive Program (SACP) dan Customer Relationship Management (CRM).

Finance Director a. To determine strategic efforts and policies in finance/accounting/marketing and also conduct its implementation evaluation. b. To evaluate and complete business process (work system) of finance/accounting/marketing in order to achieve Best Total Cost. c. To maintain balance between the company development and profitability. d. To implement and review the Assets Managements implementation continuously to avoid the capital erosion. e. To control and evaluate production cost through Activity Based Costing (ABC) with cost of FOB 78% of selling value. f. To maintain Cash Reserve Requirements for 2 months of operational cost. g. To provide capital resources for the development of the company and plantation that belongs to the surrounding community around the Working Unit. h. To implement and review the Work Assessment System execution on human resources in finance/accounting/marketing. i. To conduct all Strategic Initiative of Digital Business Design (DBD) and Operational Excellence (OPEX) programs. j. To conduct all Strategic Initiative programs: Strategic Alliance Comprehensive Program (SACP) and Customer Relationship Management (CRM).

84

Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

Berpikir positif dalam menangkap setiap peluang, proaktif dalam menghasilkan inovasi, membangun kekuatan melalui kinerja tim yang akan mendorong kreatifitas untuk meningkatkan produktifitas. Through company development strategy that stands on three pillars, which are independent technology governance, business intensification and extensification, downstream industry development and strong supporting industries will guide the company to achieve complete competitiveness.

Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha a. Menetapkan upaya strategik dan kebijakan Bidang Perencanaan dan Pengembangan Usaha, serta mengevaluasi pelaksanaannya b. Mengevaluasi dan menyempurnakan proses bisnis (Work System) Bidang Perencanaan dan Pengembangan Usaha untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dan pemasok. c. Mengembangkan dan membina hubungan dengan mitra bisnis serta mitra aliansi. d. Mengimplementasikan dan mereview pelaksanaan sistem Perencanaan dan Pengembangan Usaha. e. Menghimpun dan mensiasati perkembangan pasar dan perilaku pesaing (market inteligence). f. Mengimplementasikan dan mereview pelaksanaan pembangunan dan pembinaan masyarakat lingkungan sekitar Unit Kerja melalui program KKPA, PUKK dan CD. g. Menginformasikan kebutuhan pasar secara berkesinambungan kepada Direktur produksi. h. Membangun sistem aliansi dalam pengembangan portofolio bisnis dan diversifikasi Usaha. i. Mengendalikan biaya Bidang Perencanaan dan Pengembangan Usaha pada tingkat yang efektif dan efisien. j. Mengimplementasikan dan mereview pelaksanaan Sistem Penilaian Karya (SPK) bagi SDM Bidang Perencanaan dan Pengembangan Usaha. k. Melaksanakan seluruh program Strategic Initiative : Strategic Alliance Comprehensive Program (SACP) dan Customer Relationship Management (CRM).

Business Planning and Development Director a. To determine strategic efforts and policies in Business Planning and Development field and also evaluate the implementation. b. To evaluate and complete business process (Work System) in Business Planning and Development field in order to improve the satisfaction of customers and suppliers. c. To develop and maintain relationships with business partners and alliance partners. d. To implement and review the implementation of Business Planning and Development system. e. To map market trends and competitors behavior (market intelligence). f. To implement and review the execution of community development and building for the surrounding community around the Working Units through Credit to Primary Cooperatives for Members (KKPA), Small Business Programs and cooperative units (PUKK), and Community of Development (CD) programs. g. To inform market demand continuously to Production Director. h. To establish alliance system in expanding portfolio of business and business diversification. i. To control Business Planning and Development Cost at the efficient and effective level. j. To implement and review the execution of Work Assessment System on Human Resource in Business Planning and Development. k. To conduct all Strategic Initiative programs: Strategic Alliance Comprehensive Program (SACP) and Customer Relationship Management (CRM).

Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

85

TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance

Pengembangan SDM berbasis kompetensi, integritas, berlandaskan nilainilai keTuhanan, akan memacu professionalism yang beretika, dengan tidak melupakan peningkatan kesejahteraan karyawan dan bertanggung jawab terhadap pemangku kepentingan serta kelestarian alam. Human resource development that is based on competency, integrity, and deity values will accelerate ethical professionalism without disregarding employee welfare increase and being responsible to stakeholders and environment preservation.

Direktur SDM dan Umum a. Menetapkan upaya strategik dan kewajiban Bidang SDM & Umum serta mengevaluasi pelaksanaannya. b. Mengevaluasi dan menyempurnakan proses bisnis Bidang SDM (HR System) untuk meningkatkan kompetensi, kepuasan dan kinerja karyawan. c. Mengevaluasi dan menyempurnakan proses bisnis (work system) Bidang Umum untuk mewujudkan keamanan lingkungan kerja dan pemenuhan aspek legalitas. d. Mengimplementasikan dan mereview pelaksanaan Perencanaan Kebutuhan SDM yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan (HR Strategic Planning). e. Mengembangkan sistem pendidikan dan pelatihan yang didasarkan atas hasil mapping personil dan kompetensi profil jabatan serta mengevaluasi pelaksanaannya. f. Mengembangkan dan mengevaluasi pelaksanaan program peningkatan kualitas hidup (Quality of Life) karyawan. g. Mengimplementasikan dan mereview pelaksanaan pelayanan kesehatan serta Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3). h. Mengendalikan biaya pembinaan SDM dan Umum secara efektif dan efisien. i. Mengimplementasikan dan me-review pelaksanaan Sistem Penilaian Karya (SPK) bagi SDM/ Umum. l. Melaksanakan seluruh program Strategic Initiative Competence Based Human Resource Management (CBHRM).

Human Resource and General Affairs Director a. To determine strategic efforts and duties in Human Resource and General Affairs and evaluate the implementation. b. To evaluate and complete business process in Human Resource and General Affairs (HR system) to improve the competence, satisfaction, and employee performance. c. To evaluate and complete business process (Work System) of the General Affairs to realize working environment safety and fulfillment of legality aspect. d. To implement and review the execution of the Human Resource Necessaries Planning which is in line with the need of the company (HR Strategic Planning). e. To develop education and training system based on the personnel mapping result and the competence of position profile and also evaluate the impletementation. f. To develop and evaluate Quality of Life Program implementation of the employees. g. To implement and review the execution of the health care services and Work Health and Safety Management System (SMK3). h. To control Human Resource development and General Affairs cost effectively and efficiently. i. To implement and review the execution of Work Assessment System on Human Resource/General Affairs. j. To perform all Strategic Initiative Competence Based Human Resource Management (CBHRM) program.

86

Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

Remunerasi Dan Tantiem Dewan Direksi | Renumeration and Tantiem of Board of Directors Remunerasi anggota Direksi per bulan | Renumeration of members of Board of Directors per month Dewan Direksi Board of Directors Dahlan Harahap Balaman Tarigan Setia Dharma Sebayang Ahmad Haslan Saragih Rusdi Lubis Honorarium Honorarium 77,577,000 69,819,300 69,819,300 69,819,300 69,819,300 Tunjangan | Allowance Transportasi Komunikasi Transportation Communication Jumlah Amount 77,577,000 69,819,300 69,819,300 69,819,300 69,819,300 Tantiem 2009 Tantiem 2009 799,132,400 724,719,160 724,719,160 724,719,160 724,719,160

No. 1. 2. 3. 4. 5.

Frekuensi Rapat Dewan Direksi | Frequency of Board of Directors Meetings

Nama Name

Jumlah Rapat Amount of Meetings

Kehadiran Attendance

Ketidakhadiran Absence

% Kehadiran % Attendance

Dahlan Harahap Balaman Tarigan Setia Dharma Sebayang Ahmad Haslan saragih Rusdi Lubis

24 24 24 24 24

24 24 23 22 22

0 0 1 2 2

100 100 96 92 92

Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

87

TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance

Program Pelatihan/Seminar Untuk Direksi Program pelatihan/seminar yang telah dilakukan oleh Direksi adalah sebagai berikut: 1. Workshop di Surfactant and bioenergy Research Bogor Agriculture University, 2. Perakitan produk pupuk berbasis hayati untuk efeisiensi pemupukan tanaman kelapa sawit di Balai Penelitian Bioteknologi Perkebunan Indonesia 3. Prospek pengembangan industri hilir kelapa sawit di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

Training/Seminar Programs for Board of Directors The training/seminar programs that have been conducted by Board of Directors are as follows: 1. Workshop at Surfactant and bioenergy Research Bogor Agriculture University, 2. Assembly of biological-based fertilizer product for oil palm plan fertilizing efficiency at Indonesia Plantation Biotechnology Research Office 3. Development prospect of oil palm downstream industry at Technology Analysis and Implementation Institution (BPPT).

Komite-Komite Di Bawah Dewan Komisaris


Komite Audit Fungsi dan Peran Komite Audit Komite Audit berfungsi dan berperan mempersiapkan data dan informasi dalam rangka membantu pelaksanaan fungsi Dewan Komisaris. Organisasi, Job Description, hubungan kerja Komite Audit dengan berbagai pihak dan mekanisme kerja Komite Audit telah diatur dalam Piagam Komite Audit.

Committees under the Board of Commissioners


Audit Committee Function and Role of Audit Committee The Audit Committee has the function and role to prepare the data and information in order to assist the Commissioners performance. Organization, Job Description, the Audit Committee operational relationships with various parties, and the Audit Committee operational mechanisms have been set in the Audit Committee Charter. The Foundation of Audit Committee Formation The independence of Audit Commitee members is guaranteed and regulated by the Constitution of Foundation of Audit Committee Formation for StateOwned Enterprises within the area of PTPN IV is the realization of the regulation, which are: a. Article 70 of Constitution Number 19 Year 2003 about State-Owned Enterprises b. Article 71 of Government Regulation Number 45 Year 2005 about the Establishment, Management, Supervision, and Dissolution of State-Owned Enterprises c. Decree of the Minister of State-Owned Enterprises Number KEP-117/M-MBU/2002 dated 1 August 2002 about the implementation of Good Corporate Governance practices in State-Owned Enterprises d. Regulation of the Minister of State-Owned Enterprises Number PER-05/MBU/2006 dated 20 December 2006 about the Audit Committee for State-Owned Enterprises

Dasar Pembentukan Komite Audit Independensi anggota Komite Audit dijamin dan diatur oleh Undang-undang. Dasar Pembentukan Komite Audit bagi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dilingkungan PTPN IV adalah merupakan realisasi ketentuan per undang-undangan yaitu : a. Pasal 70 Undang-undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara b. Pasal 71 Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2005 tentang Pendirian, Pengurusan, Pengawasan dan Pembubaran BUMN c. Keputusan Menteri Negara BUMN Nomor : KEP117/M-MBU/2002 tanggal 1 Agustus 2002 tentang penerapan praktek Good Corporate Governance pada BUMN d. Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor PER-05/ MBU/2006 tanggal 20 Desember 2006, tentang Komite Audit bagi BUMN

88

Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

e. Keputusan Dewan Komisaris PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Nomor : DK-01/11/ Kpts/2008 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan anggota- anggota Komite Audit PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Struktur dan keanggota Komite Audit 1) Komite Audit dibentuk dan diangkat serta bertanggung jawab kepada Komisaris. 2) Komite Audit terdiri dari Ketua dan 3 (tiga) orang anggota Ketua Komite Audit adalah anggota Komite Audit yang ditetapkan dari salah satu Komisaris.

e. Decision of the Board of Commissioners of PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Number: DK-01/11/Kpts/2008 about the Dismissal and Appointment of Audit Committee members of PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Audit Committee Structure and Membership 1) The Audit Committee was formed and appointed, also accountable to the Board of Commissioners. 2) The Audit Committee consisted of the Head of Committee and 3 (three) members. Head of Audit Committee is a member of Audit Committee appointed from one of the Commissioners. Based on the Decision of the Board of Commissioners No.: DK/01/Kpts/I/2009 dated 14 January 2009, the member structure for PTPN IV Audit Committee is as follows: | Head of Committee (Member of Board of Commissioners)

Sesuai Keputusan Dewan Komisaris No. : DK/01/ Kpts/I/2009 tanggal 14 Januari 2009, maka susunan keanggotaan Komite Audit PTPN IV adalah sebagai berikut : Usman Damanik

Sebagai Ketua (Anggota Dewan Komisaris)

Hebron Sinaga Edward Nurdin Abdul Rahman Dalimunthe

Sebagai Anggota (Pihak Independen) | Member (Independent Party) Sebagai Anggota (Pihak Independen) | Member (Independent Party) Sebagai Anggota (Pihak Independen) | Member (Independent Party)

Usman Damanik (Ketua Komite Audit) Lahir di Pematang Bandar Sumatera Utara pada tahun 1944. Pendidikan terakhir Magister Management Bidang Keuangan tahun 1999. Mulai berkarir sebagai Pegawai Negeri pada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sejak tahun 1963, hingga mencapai puncak karir sebagai Auditor Utama Keuangan Negara V, yang bertanggung jawab atas pemeriksaan bidang BUMN sejak tahun 1999 hingga 2004. Pernah mengabdi di bidang pendidikan sebagai dosen, serta menjadi anggota tim dalam penyusunan RUU Keuangan Negara. Sejak tahun 2004 sampai sekarang masih menjabat Tenaga Ahli pada BPK bidang Sistem dan Prosedur Pemeriksaan. Mulai tanggal 24 September 2008 menjabat sebagai Komisaris PTPN IV. Hebron Sinaga (Anggota Komite Audit) Lahir di Simalungun pada tahun 1942, pendidikan terakhir di UI Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Finance tahun 1992. Pernah bertugas di PTPN IV sebagai Komisaris pada tahun 2003. Mulai berkarir sebagai pejabat Eselon IV & III di Dep.

Usman Damanik (Head of Audit Committee) Born in 1944 at Pematang Bandar, North Sumatera. He began his career as a civil servant at the Finance Monitoring Bureau (BPK) in 1963, and got his highest career there as Prime Auditor for State Finance V, who is responsible for financial audit in the State-Owned Enterprise from 1999 to 2004. He had experiences as a lecturer, and a member of law drafting team on State Finance. Since 2004 until now, he still holds the position of Expert for BPK in the Audit System and Procedure department. Since 24 September 2008 he has been in the position of PTPN IV Commissioner.

Hebron Sinaga (Member of Audit Committee) Born in Simalungun in 1942, whose latest education is at University of Indonesia Master Program for Management Finance in 1992. He worked at PTPN IV as Commissioner in 2003. He began his career as Echelon IV & III at Textile Industry Department/Industry
Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

89

TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance

Perinteks/Dep. Perindustrian pada tahun 1965 hingga 1972. Dari tahun 1973 hingga 1998 sebagai pejabat di Dep. Keuangan. Tahun 1999 hingga 2002 mengabdi di Kantor Meneg PM & PBUMN sebagai staf dan Direktur. Edward Nurdin (Anggota Komite Audit) Lahir di Medan pada tahun 1963, pendidikan terakhir di University of Michigan USA Program Master of Applied Economics tahun 1995. Mulai berkarir sebagai staf pada Inspektorat Jenderal Departemen Keuangan pada tahun 1985 hingga 1999. Pernah bekerja pada BPPN pada tahun 1999 hingga 2006 sebagai tim leader, senior auditor dan pegawai. Tahung 2004 hingga 2007 pernah sebagai Anggota Komite Audit di PT Hutama Karya (Persero). Di Kementerian Negara BUMN sebagai staf Bagian Keuangan pada tahun 2006. Menjadi Anggota Komite Manajemen Risiko dan Anggota Komite Audit di PT Aneka Tambang Tbk. Pada tahun 2006 hingga 2008 sebagai Kasubbag Verifikasi dan Akuntansi dan Juni 2008 Kepala Bagain Perencanaan Organisasi dan Tatalaksana di Kementerian Negera BUMN.

Department from 1965 to 1972. From 1973 until 1998 he held a position as high-ranked officer at Monetary Department. From 1999 to 2002 he has devoted his work at State Minitry Office of of State-Owned Enterprises as staff and Director. Edward Nurdin (Member of Audit Committee) Born in Medan in 1963, whose latest education is at University of Michigan USA Master Program of Applied Economics in 1995. He began his career as staff at Finance Department Inspectorate Generals from 1985 to 1999. He has worked at BPPN pada from 1999 until 2006 as team leader, senior auditor, and employee. From 2004 to 2007 he held the position of Audit Committee Member at PT Hutama Karya (Persero). Then at the State-Owned Enterprise Ministry as staff in Finance Department in 2006. He became Risk Management Committee Member and Audit Committee Member for PT Aneka Tambang Tbk. In 2006 until 2008 he was the Head of Verification and Accounting Sub-Department and then in June 2008 he was appointed as Head of Organization and Governance Planning Department at State-Owned Enterprise Ministry. Abdul Rahman Dalimunthe (Member of Audit Committee) Born in Pabatu in 1971, whose latest education is at North Sumatera University Master Program of Accounting in 2008. He began his career as auditor for KAP Ade Fatma Lubis & partner from 1996 to 1997. Until now he still devotes his work in the education field as a Lecturer at Politeknik Negeri Medan and Economics Study Academy Nusa Bangsa Medan. Since 2007 until now, he holds the position of auditor at KAP Syahrun Batubara & Partner. Duties and Responsibilities of Audit Committee 1. Planning of Activities and Stipulation for Work Program Implementation To conduct this duty, the committee needs to compile annual work plan. The said 2010 annual work plan is as follows:

Abdul Rahman Dalimunthe (Anggota Komite Audit) Lahir di Pabatu pada tahun 1971, pendidikan terakhir di USU Program Pasca Sarjana Jurusan Akuntansi tahun 2008. Mulai berkarir sebagai auditor KAP Ade Fatma Lubis & rekan pada tahun 1996 hingga 1997. Sampai saat ini masih mengabdi di bidang pendidikan sebagai Dosen pada Politeknik Negeri Medan dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Nusa Bangsa Medan. Sejak tahun 2007 hingga sekarang sebagai auditor KAP Syahrun Batubara & Rekan. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit 1. Rencana Kegiatan dan Ketentuan Pelaksanaan Program Kerja Untuk melaksanakan tugas Komite Audit perlu disusun program kerja tahunan. Rencana kerja tahunan 2010 dimaksud antara lain sebagai berikut : 1) Memonitor dan mengevaluasi proses penyelesaian dan penetapan laporan pertanggung jawaban keuangan perusahaan tahun buku 2009.

1) To monitor and evaluate the finishing and determination of company financial responsibility report for the 2009 book year.

90

Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

2) Melakukan evaluasi dan efektivitas Satuan Pengawasan Intern (SPI) 3) Melakukan evaluasi atas Sistem Pengendalian Intern kegiatan tertentu. 4) Melakukan evaluasi dan memonitor laporan Direksi tentang progres pelaksanaan arahan RUPS. 5) Melakukan evaluasi atas Laporan Manajemen Triwulan. 6) Melakukan evaluasi atas Laporan Kinerja Bulanan Group Unit Usaha dan Unit Usaha Tertentu. 7) Melakukan evaluasi atas rencana dan realisasi cash flow perusahaan. 8) Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan program PKBL dan CSR. 9) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diminta Komisaris.

2) Conduct evaluation and effectivity for Internal Control Unit (SPI) 3) Conduct evaluation upon specific activities of Internal Control Unit. 4) Conduct evaluation and monitor Board of Directors report on the implementation progress of RUPS guidance. 5) Conduct evaluation upon Quarterly Management Report. 6) Conduct evaluation upon Business Group Unit and Specific Business Unit Monthly Performance Report. 7) Conduct evaluation upon company cash flow plan and realization. 8) Monitor and evaluate the implementation of PKBL and CSR programs. 9) Conduct other duties requested the Commissioner. Stipulation of Audit Committee Work Plan Implementation: 1) The implementation of the above activities is adjusted to the available skill and time, therefore it is possible to conduct certain activities with sample method. 2) The result of the activity implementation is to be submitted to the Commissioner to be used as an input in the duty implementation. 3) The duty distribution to each Audit Committee member is determined by the Head of Audit Committee, according to each members ability and time availability. 4) Audit Committee duty implementation is conducted in collaboration with Company Internal Control Unit. The required data and information must be requested beforehand from SPI, if not available, can be requested to related work unit or officer. 5) Audit Committee member duty implementation is based on appointment letter from Head of Audit Committee. The duty implementation information and report is only to be submitted to the Commissioner via Head of Audit Committee.
Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

Ketentuan Pelaksanaan Program Kerja Komite Audit: 1) Pelaksanaan kegiatan tersebut di atas disesuaikan dengan kemampuan tenaga dan waktu yang tersedia, untuk itu dalam pelaksanaan kegiatan tertentu dapat dilakukan secara uji petik (sampel). 2) Hasil pelaksanaan kegiatan Komite Audit tersebut secara periodik disampaikan kepada Komisaris untuk digunakan sebagai masukan dalam pelaksanaan tugasnya. 3) Pembagian tugas kegiatan tersebut kepada masing-masing anggota Komite Audit ditetapkan oleh Ketua Komite Audit sesuai dengan kemampuan dan kesediaan waktu masing-masing anggota. 4) Pelaksanaan tugas Komite Audit dilakukan dengan bekerja sama dengan Satuan Pengawasan Intern Perusahaan. Data dan informasi yang diperlukan terlebih dahulu diminta dari Satuan Pengawasan Intern (SPI), apabila tidak ada, baru diminta kepada unit kerja atau pejabat yang bersangkutan. 5) Pelaksanaan tugas dari anggota Komite Audit didasarkan pada surat penugasan dari Ketua Komite Audit. Informasi dan laporan hasil pelaksanaan tugas tersebut hanya disampaikan kepada Komisaris melalui Ketua Komite Audit.

91

TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance

6) Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan anggaran yang tersedia. 2. Hasil Pelaksanaan Kegiatan 1. Memonitor dan Mengevaluasi Proses Penyelesaian dan Pengesahan Laporan Pertanggungjawaban Keuangan Perusahaan Tahunan Untuk ini kegiatan Komite Audit antara lain: 1) Memonitor penyusunan Laporan Keuangan Perusahaan dengan mengevaluasi dan mengikuti penyusunan Laporan Manajemen bulanan dalam tahun 2010. 2) Berkaitan dengan audit atas laporan keuangan tahun buku 2009 oleh Akuntan Publik, Komite Audit telah melakukan hal-hal sebagai berikut: a. Mempelajari ketentuan-ketentuan yang diatur dalam kontrak audit, apakah sudah wajar dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. b. Mengadakan evaluasi atas progress pelaksanaan audit oleh KAP dan membahas hal-hal yang perlu perhatian untuk direkomendasikan. c. Melakukan evaluasi akhir atas laporan hasil pemeriksaan KAP. 1.1 Evaluasi atas Hasil Audit KAP untuk Laporan Keuangan Tahun Buku 2009 Dalam pertemuan dengan KAP pada tanggal 31 Maret 2010, Komite Audit telah melakukan pembahasan atas Laporan Hasil Audit KAP atas Laporan Keuangan PTPN IV Tahun Buku 2009. Dalam pertemuan tersebut dikemukakan antara lain : 1) Biaya imbal kerja, dimana realisasinya jauh di atas nilai estimasi dalam RKAP dengan realisasi biaya yang cukup besar. 2) Laporan Auditor menyajikan Laporan Keuangan Konsolidasi Auditted, sedangkan Laporan Keuangan Konsolidasi Unauditted tidak ada. Perlu perhatian. 3) Apakah aplikasi pemupukan telah

6) Duty implementation must be appropriate to the available budget. 2. Activity Implementation Result 1. Monitor and Evaluate the Finishing and Legalization of Annual Company Financial Responsibility Report

The activities for this are: 1) Monitor the compilation of Company Financial Report by evaluating and keeping up with the compilation of monthly Management Report in 2010. 2) Related to the audit upon financial report for the book year of 2009 by the Public Accountant, the Audit Committee has conducted several activities : a. Learn the regulations in the audit contract, whether genuine and appropriate to the regulations or not. b. Conduct evaluation upon audit implementation progress by Public Accountant Office and discuss the issues that needs attention for recommendation. c. Conduct final evaluation upon Public Accountant assessment report. 1.1 Evaluation upon Public Accountant Office (KAP) Audit Result for Financial Report for Book Year of 2009 In the meeting with Public Accountant Office in 31 March 2010, the Audit Committee has conducted discussion on KAP Audit Report for PTPN IV Financial Report for Book Year of 2009. In the meeting, the discussion topics are:

1) Work return cost, where the realization is far above the estimated value in RKAP with quite high cost realization. 2) Auditor Report provides Auditted Consolidation Financial Report, while Unauditted Consolidation Financial Report is not available. This needs to be attended. 3) Whether fertilizing application has been

92

Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

dibandingkan dengan rekomendasi pemupukan yang diterbitkan oleh konsultan, dan rekonsiliasi pemupukan antar unit telah dilakukan dengan teratur mengingat hal ini merupakan temuan tahun yang lalu (PSA 62), 4) Terdapat perbedaan penyajian penyertaan saham antara format yang disajikan dalam laporan keuangan induk disajikan per book, dengan format yang disajikan dalam Konsolidasi dilengkapi dengan eliminasi. 5) Perihal proyek plasma, apakah telah diperhitungkan potensi kerugian Perusahaan bila terjadi realisasi biaya per hektar yang mungkin telah melebihi plafon. 6) Masalah perpajakan yang masih berlanjut setiap tahun agar diuraikan secara spesifik. Dari penjelasan auditor eksternal Manajemen diketahui bahwa, dan

compared to fertilizing recommendation published by consultants, and inter-unit fertilizing reconciliation has been conducted regularly, considering this is last years finding (PSA 62), 4) There is a difference in the presented stock participation between the presented format in the main financial report that is presenter per book, with the format presented in the Consolidation that is equipped with elimination. 5) About plasma project, whether the Company loss potential has been accounted for when cost realization per hectare occurred that might be above the limit. 6) About taxing problems that still continues every year to be specifically described.

From the explanation of external auditor and Management, it is known that, 1) The calculation of employee work Return Cost referred to Actuarial Report, and the calculation is already appropriate to accounting standard, and the difference stated above was caused by assumption difference in the mortality level, and the compilation of RKAP 2009 has not accommodate the estimation from the previous actuarist, caused by the fact that actuarial report is finished only after RKAP compilation. 2) The management will compile unaudited consolidation financial report. 3) Fertilizing reconciliation problem will be investigated. 4) The difference only lies in presentation format, per book for main report, and the Consolidation Report is equipped with elimination. 5) The management stated that until now the occurring cost per hectare is still under the maximum cost. 6) Taxing problem will be followed-up. Basically the audit has been done well, and the suggestions from Audit Committee

1) Perhitungan Biaya Imbal kerja karyawan mengacu kepada Laporan Aktuaria, dan perhitungannya telah sesuai dengan standar akuntansi, dan perbedaan di atas disebabkan adanya perubahan asumsi dalam tingkat mortalita, serta penyusunan RKAP 2009 belum mengakomodir estimasi oleh aktuaris sebelumnya, disebabkan laporan aktuaria baru selesai setelah penyusunan RKAP. 2) Manajemen akan menyusun laporan keuangan konsolidasi unauditted. 3) Permasalahan rekonsilasi pemupukan akan dilakukan investigasi. 4) Perbedaan itu hanya masalah perbedaan format penyajian, untuk Laporan induk disajikan per book, sedangkan Laporan Konsolidasi dilengkapi dengan eliminasi. 5) Manajemen menyatakan sampai saat ini biaya per hektar yang telah terjadi masih di bawah biaya maksimal tersebut. 6) Permasalah perpajakan akan ditindaklanjuti. Pada prinsipnya audit sudah dilakukan dengan baik, dan beberapa usulan dari

Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

93

TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance

Komite Audit di atas akan menjadi catatan baik bagi KAP maupun Manajemen. Mengenai rencana auditor ekstern untuk melakukan audit atas laporan keuangan tahun buku 2010, Direksi mengusulkan auditor yang sama. Komite Audit melalui Komisaris mengingatkan agar memperhatikan surat edaran Badan Pemeriksa Keuangan yang meminta agar KAP yang mengaudit Laporan keuangan BUMN harus terdaftar di BPK. Hasil evaluasi tersebut di atas digunakan sebagai masukan bagi Komisaris dalam pelaksanaan RUPS Pengesahan Laporan Keuangan tahun buku 2009. Risalah rapat tanggal 31 Maret 2010 terlampir. (Lampiran 1a) 1.2 Evaluasi Program Audit KAP untuk Audit Laporan Keuangan Tahun Buku 2010 Dalam pertemuan dengan KAP tanggal 29 November 2010, beberapa hal telah dibahas, yaitu mengenai Audit program yang berhubungan dengan Laporan Keuangan Audit Tahun buku 2010, terkait dengan Kontrak General Audit dengan KAP, hal yang menyangkut perubahan nama KAP yang semula adalah Purwantono, Sarwoko, Sandjaja berubah menjadi Purwantono, Suherman & Surja harus sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang ada, kesiapan Manajemen menyampaikan laporan keuangan unaudited tepat waktu, dan tindak lanjut hasil audit tahun lalu. Risalah rapat tanggal 29 Nopember 2010 terlampir (Lampiran 1b). 2. Melakukan Evaluasi atas Efektifitas SPI 2.

above will become a good note for KAP and Management. About the plan of external auditor to conduct audit upon 2010 financial report, the Board of Directors suggested for the same auditor. The Audit Committee through the Commissioner reminded to pay attention to the circular from BPK that requested for the auditing KAP to be listed in BPK. The evaluation result is used as inputs for Commissioner in implementing Financial Report Legalization RUPS 2009. The summary of the meeting on 31 March 2010 is attached. (Attachment 1a)

1.2 Evaluation of KAP Audit Program for Financial Report 2010 Audit In the meeting with KAP in 29 November 2010, several issues have been discussed, such as about auditing of programs related to Finance Report Audit 2010, related to Audit General Contract with KAP, the issue related to the name alteration of KAP from Purwantono, Sarwoko, Sandjaja to Purwantono, Suherman & Surja must be in accordance to the applied regulations, the Managements preparation in presenting the unaudited financial report was timely, and the follow-up of last years audit result. The summary of the meeting on 29 November 2010 is attached (Attachment 1b).

Conduct Evaluation upon Internal Control Unit (SPI) Effectivity The Audit Committee has conducted evaluation upon SPI duty implementation in 2010. From the result of the evaluation, it can be concluded that SPI has conducted a quite good and effective duties, although there are some that still needs to be attended to increase effectivity, among others;

Komite Audit telah melakukan evaluasi atas efektivitas pelaksanaan tugas SPI tahun 2010. Dari hasil evaluasi tersebut dapat disimpulkan bahwa SPI sudah melaksanakan tugas cukup baik dan efektif, walaupun masih ada yang perlu mendapat perhatian untuk meningkatkan efektifitasnya, antara lain;

94

Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

1) Apabila dibandingkan beban tugas dengan tenaga (SDM) yang tersedia, masih dirasakan adanya kekurangan, baik jumlah, maupun kemampuannya. Kekurangan kemampuan yang utama adalah dibidang audit laporan keuangan, yakni dalam proses penyusunan laporan keuangan dan dalam proses audit laporan keuangan sehingga belum sepenuhnya dapat membantu Direksi di bidang tersebut. 2) Pada umumnya SPI telah melaksanakan program pemeriksaan (PKAT) tahun 2010, walaupun capaiannya sampai dengan semester I/2010 masih rendah (54,76%), tetapi di sisi lain Bagian SPI juga telah menyelesaikan tugas lain yang tidak diprogramkan dalam PKAT berupa Audit Khusus dalam rangka Sertijab sebanyak 19 objek dan Audit khusus berkaitan dengan dugaan/indikasi penyimpangan indisipliner sebanyak 2 objek. 3) Dari hasil evaluasi atas hasil pemeriksaan SPI dalam periode semester I 2010, dapat diketahui hal-hal sebagai berikut: a. SPI belum melakukan evaluasi atas tindak lanjut rekomendasi yang disampaikan oleh KAP, untuk mengetahui mana yang sudah ditindaklanjuti dan mana yang belum. b. Dari temuan hasil pemeriksaan SPI dapat diketahui hal-hal pokok yang perlu mendapat perhatian lebih lanjut, antara lain, pelaksanaan pemupukan yang belum seperti yang diharapkan, biaya keamanan yang kurang terkendali dan system pengendalian intern yang belum efektif, serta Kartu Riwayat Tanaman (KRT) yang belum sepenuhnya dikerjakan sebagaimana mestinya. 4) Laporan kinerja bulanan Kebun yang disampaikan kepada Komisaris melalui SPI, oleh SPI dibuat kompilasi dan kemudian disampaikan kepada Komisaris. Laporan kinerja kebun ini telah diperbaiki sesuai arahan Komisaris, karena laporan kinerja kebun kurang lengkap, terutama untuk pelaksanaan pemupukan. Hal-hal pokok dari hasil evaluasi ini telah

1) When comparing the duty load with the available human resource, there is still some lacking, from the amount and capability. The main lack of capability is in the field of financial report audit, which is in the process of financial report compilation and in the process of financial report audit so that it has not been fully aiding Board of Directors in the field. 2) Generally SPI has conducted assessment program (PKAT) in 2010, although the achievement until the first semester/2010 is still low (54,76%), but on the other hand the SPI Department has also finished another duty that was not programmed in PKAT, which was Special Audit in Sertijab in the amount of 19 objects and special Audit related to indisciplinary deviation assumption/indication of 2 objects.

3) From the evaluation result of SPI assessment in the first semester 2010 period, these facts were known: a. SPI has not conducted evaluation for the recommendation follow-up presented by KAP, to recognize which has been followed-up and which has not. b. From the SPI assessment finding, several basic matters that needs to be attended further are known, among others, the implementation of fertilization that was not as expected, uncontrollable security cost, and ineffective internal control system, and Plant Historical Card (KRT) that has not been fully conducted.

4) Plantation monthly performance report that was presented to the Commissioner through SPI, was compiled by SPI and then submitted to the Commissioner. This report has been revised according to the guidance from the Commissioner, because the report is not complete, especially for the fertilization implementation. Basic points from this evaluation result
Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

95

TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance

dijadikan masukan dalam rapat Komisaris dan menetapkan bahwa masalah ini dimuat dalam rekomendasi Komisaris pada RUPS RKAP tahun 2011. Hasil evaluasi atas efektivitas SPI tercantum dalam Lampiran 2. 3. Melakukan Evaluasi atas Efektivitas Sistem Pengendalian Intern Kegiatan Tertentu. Kegiatan yang dipilih untuk dievaluasi adalah sistem pengendalian internnya adalah 1) Perencanaan pemupukan dan biaya produksi khususnya pupuk dan biaya panen. Hasil evaluasi yang dapat disimpulkan adalah sebagai berikut : a) Perencanaan pemupukan untuk tahun 2009, dituangkan ke dalam RKAP tahun 2009, dengan memperhatikan rekomendasi pemupukan dari PPKS/ARAB tahun 2008, hal ini dilakukan karena rekomendasi dari PPKS/ARAB untuk tahun 2009, baru diterima Kebun sekitar Bulan Februari tahun 2009, padahal penyusunan RKAP tahun 2009 dilakukan di sekitar Bulan Juni tahun 2008 dan pengesahannya pada akhir tahun 2008. Begitu juga untuk tahun 2010. b) Proses perencanaan kebutuhan pupuk dilakukan dengan memperhatikan sisa stock akhir setelah aplikasi periode sebelumnya, mempertimbangkan rekomendasi dari PPKS dan ARAB dan didukung dengan permintaan unit, dan selisih rekomendasi dengan stock yang ada akan menjadi kebutuhan perhitungan pengadaan pupuk per aplikasi. Dalam pelaksanaannya pengadaan pupuk belum sepenuhnya memperhatikan stock yang ada. c) Pengadaan Pupuk di Lingkungan PTPN IV belum sepenuhnya sesuai dengan SE No. 04.01/SI/01/III/2009 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa di Lingkungan PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) tanggal 20 Maret 2009, disebabkan tibanya pupuk di Kebun ternyata datang yang lebih dahulu, jika dibandingkan dengan tanggal kontrak perjanjian. d) Pelaksanaan pemupukan dilapangan belum sepenuhnya sesuai rekomendasi dari PPKS/

has been suggested in the Commissioner meeting and determined that this problem is included in Commissioner recommendation to AGM RKAP 2011. Evaluation result on SPI effectivity is stated in Attachment 2. 3. Conduct Evaluation upon Certain Activities Internal Control System Effectivity. The activities chosen to be evaluated are: 1) Fertilization plan and production cost, especially fertilizer and harvest cost. The evaluation result that can be concluded is as follows: a) Fertilization plan for 2009, is stated in RKAP 2009, with attention to fertilization recommendation from PPKS/ARAB 2008, this is done because the recommendation from PPKS/ARAB 2009, was only received by the Plantation around February 2009, when the RKAP 2009 compilation was conducted around June 2008 and the legalization is at the end of 2008. The same thing goes for 2010. b) The process of fertilizer needs plan was conducted with attention to the remaining final stock after the application of the previous period, and considering the recommendation from PPKS and ARAB and supported by unit demand, and difference of recommendation and the remaining stock will be the need for fertilizer procurement calculation per application. In the implementation, the fertilizer procurement was not fully attending the remaining stock. c) Fertilizer Procurement in the PTPN IV Area was not fully appropriate to SE No. 04.01/ SI/01/III/2009 about Guidance of Product and Service Procurement Implementation in the PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Area dated 20 March 2009, which was caused by the early arrival of fertilizer on location, if compared to the date stated in the contract. d) Fertilization implementation in the field was not fully appropriate to the recommendation

96

Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

ARAB, yang berkaitan dengan tepat jenis, dosis dan tepat waktu dan tepat cara. Hal ini antara lain disebabkan keterlambatan pasokan pupuk. e) Belum terjadinya komunikasi dan koordinasi yang baik, antara Kanpus dengan unit, dan unit dengan unit dari kebun seinduk lainnya, berkaitan dengan stok pupuk yang ada di unitnya masing-masing. f) Belum ada evaluasi atas pelaksanaan pemupukan untuk mengetahui kekurangan yang terjadi dan usaha perbaikan yang perlu dilakukan. g) Selama tahun 2009, realisasi biaya panen untuk beberapa kebun ada yang di atas RKAP, sedang produksinya berada di bawah RKAP. Hasil evaluasi ini telah disampaikan dalam rapat Komisaris untuk mengetahui sebab-sebab permasalahan lebih lanjut dan kemungkinan usaha perbaikannya, evaluasi atas kegiatan pemupukan dilanjutkan untuk tahun 2010. Hasil evaluasi terlampir. (Lampiran No. 3a dan 3b).

from PPKS/ARAB, which was related to exact type, dosage, timely, and exact way. This was caused by, among others, the delay of fertilizer supply. e) Lack of good communication and coordination between Head Office with the units, and one unit to another unit in the same main plantation, related to fertilizer stock available in each unit. f) Lack of evaluation upon fertilization implementation to recognize the weaknesses and improvement efforts that needs to be conducted. g) During 2009, the harvest cost realization for several plantations located above RKAP, when the production is under RKAP. This evaluation has been presented in the Commisioner meeting to recognize the causes of the problem and the possibility to improve it, evaluation upon fertilization activities will be continued in 2010. Result of evaluation is attached. (Attachment No. 3a and 3b). 2) Marketing Implementations in 2009 Related to marketing evaluation, the Audit Committee has conducted evaluation upon CPO flow. The Audit Committee has conducted evaluation upon CPO flow report starting from Palm Oil Mills production report, storage, loading, storage at docks, and marketing implementation volume. From the evaluation result, it was recognized that there were differences, but the amount is still in the normal level. The implementation of CPO marketing is in accordance to the regulation conducted by Joint Marketing Office (KPB). Evaluation result is attached (Attachment 3c). 4. Conduct Evaluation and Monitor upon Board of Directors Report about AGM Guidance Implementation Progress. The Audit Committee has conducted evaluation and monitoring of the Board of Directors about the progress of RKAP guidance implementation 2010. The evaluation result stated that from 13 follow-ups of AGM implementation, there were 6 (six) followups that are not finished until the first semester of 2010, which are:
Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

2) Pelaksanaan Penjualan (Pemasaran) tahun 2009 Berkaitan dengan evaluasi pemasaran, Komite Audit baru melakukan evaluasi atas arus CPO. Komite Audit telah melakukan evaluasi atas laporan arus CPO dari mulai laporan produksi PKS, penyimpanan, pengangkutan, penyimpanan di pelabuhan dan volume pelaksanaan penjualan. Dari hasil evaluasi tersebut diketahui masih terdapat selisih-selisih, tetapi jumlahnya masih dalam batas toleransi yang ditetapkan. Pelaksanaan penjualan CPO sesuai dengan ketentuan dilaksanakan oleh Kantor Pemasaran Bersama (KPB). Hasil evaluasi terlampir (Lampiran 3c) . 4. Melakukan Evaluasi dan Memonitor atas Laporan Direksi tentang Progres Pelaksanaan Arahan RUPS. Komite Audit telah melakukan evaluasi dan memonitor laporan Direksi tentang progress pelaksanaan arahan RKAP 2010. Hasil evaluasi menyatakan dari 13 tindak lanjut pelaksanaan RUPS, terdapat 6 (enam) tindak lanjut yang sampai dengan semester I tahun 2010 belum selesai dilaksanakan antara lain :

97

TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance

1) Tentang Penyampaian Laporan masih diperlukan monitoring pelaksanaan penyampaian laporan pada periode berikutnya (semester II dan awal tahun 2011) dengan penyelesaiannya tepat waktu. 2) Tentang Revitalisasi Kebun masih perlu diikuti perkembangan pelaksanaan proses revitalisasi perkebunan yang dilaksanakan Direksi dengan mengacu kepada best practices. 3) Tentang Penyusunan Business Plan masih perlu diikuti perkembangan proses penyusunan business plan dimaksud terutama terkait dengan asumsi yang digunakan dalam penyusunan business plan tersebut. 4) Tentang Pembangunan Power Plant masih perlu diikuti perkembangan pelaksanaan MoU yang telah dibuat serta perlu dimonitor perkembangan penyempurnaan PL TBS. 5) Tentang Pendayagunaan Lahan yang Tidak Dikuasai masih perlu diikuti perkembangan pelaksanaannya dilapangan. 6) Tentang RKA PKBL masih perlu dipantau perkembangan pelaksanaannya dibandingkan dengan program yang ada. Hasil evaluasi terlampir. (Lampiran No. 4) 5. Melakukan Evaluasi atas Laporan Manajemen Triwulan. Komite Audit telah melakukan penelahan atas Laporan Manajemen yang diterbitkan oleh Direksi secara periodik triwulanan yakni dari Laporan Management Triwulan IV Tahun 2009, Laporan Manajemen Triwulan I, Triwulan II, Triwulan III Tahun 2010. Dari hasil telaahan dapat dikemukakan bahwa kinerja perusahaan selama periode Triwulan IV Thn 2009 sampai dengan Triwulan III Tahun 2010 memperlihatkan adanya peningkatan, dan untuk Triwulan III Thn 2010 hasil telahan atas Laporan Manajemen dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) Seperti halnya pada Kinerja Perusahaan Untuk Triwulan II//2010, kinerja perusahaan pada Triwulan III/2010 sangat baik, terbukti dari capaian kinerja perusahaan jauh melampaui sasaran sebuah korporasi, yaitu Sasaran Laba Setelah PPh, yaitu dengan mencapai kenaikan laba setelah PPh sebanyak 58% terhadap RKAP, mencapai

1) On Report Submission, still needs monitoring on report submission implementation in the next period (second semester and early 2011) with timely finalization. 2) On Plantation Revitalization, still needs to be followed-up on the development of plantation revitalization process conducted by the Directors referring to best practices. 3) On Business Plan Compilation, still needs to be followed-up on the development of business plan compilation process, especially related to the used assumptions in compiling the business plan. 4) On Power Plant Construction, still needs to be followed-up on the development of MoU implementation, and monitor on the development of PL TBS perfection. 5) Unauthority Land Utilization, still needs to be followed-up on the development of implementation in the field. 6) On RKA PKBL, still needs monitoring on development of implementation compared to existing program.

Evaluation result is attached. (Attachment No. 4) 5. Conduct Evaluation upon Quarterly Management Report. The Audit Committee has conducted analysis upon Management Report that has been published by the Directors in quarterly period, which was from Quarterly Management Report IV Year 2009, Quarterly Management Report I, Quarterly Management Report II, Quarterly Management Report III 2010. From the analysis result, it can be said that company performance during the Quarterly IV period in 2009 until Quarterly III in 2010 showed increase, and for Quarterly III in 2010 the analysis upon Management Report it can be concluded that: 1) Just like in Company Performance for Quarter II/2010, the company performance in Quarter III/2010 is very good, proven from the company performance achievement that was far beyond corporate target, which is Profit Target After Income Tax, which reached profit increase of 58% after income tax to RKAP, reached increase

98

Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

kenaikan 200% laba setelah PPh dibanding capaian pada Triwulan II/2010 dan kenaikan 100% laba setelah PPh dibanding capaian laba setelah PPh tahun 2009 periode yang sama dengan jumlah masing-masing capaian sebesar Rp 519.20 Milyar, Rp 328,55 Milyar, Rp. 175.07 Milyar dan Rp 255.74 Milyar. 2) Sama seperti pada kinerja manajemen pada Triwulan II Trw 2010, situasi harga jual yang membaik sangat menunjang keberhasilan pencapaian Laba, namun keberhasilan pengurusan perusahaan tetap memerlukan ketangguhan manajemen dalam menjalankan operasional perusahaan secara umum, terbukti adanya kenyataan membaiknya harga jual Teh hingga mencapai 5,5 % diatas RKAP walaupun belum berhasil mencetak laba bagi komoditi teh. 3) Aspek-aspek operational perusahaan termasuk pencapaian produktivitas kebun sendiri baik produksi bahan baku maupun produk jadi, peningkatan kualitas, serta mencari peluang melalui inovasi produk untuk dipasarkan, perlu ditingkatkan, sehingga perusahaan lebih mampu meningkatkan profitabilitas perusahaan. Hal ini terutama berlaku namun tidak terbatas pada komoditi teh yang selama ini masih tetap merugi. 4) Perlu diberi perhatian atas terjadinya kenaikan Total Biaya Produksi, Harga Pokok Pabrik, HP FOB terutama untuk komoditi teh, sehingga factorfaktor internal yang sebenarnya masih dalam kendali perusahaan mendapat pengawasan dan pengendalian manajemen. 5) Investasi sampai dengan Triwulan III/2010 seperti pada Triwulan II dan I, tetap gagal didalam mencapai sasaran RKAP, yang dapat terjadi karena kelemahan didalam perencanaan maupun di dalam eksekusi program investasi yang sudah ditetapkan. 6) Manajemen Keuangan sudah pada track yang baik, dengan tetap perlu terus menjaga likuiditas perusahaan untuk keamanan operasional usaha dan kepastian profitabilitas perusahaan. Hasil evaluasi terlampir. (Lampiran No. 5) 6. Melakukan Evaluasi atas Laporan Kinerja Bulanan Unit Usaha Tertentu. Komite Audit telah melakukan penelaahan atas

of 200% profit after income tax compared to achievement in Quarter II/2010 and increase of 100% profit after income tax compared to profit after income tax 2009 in the same period with the amount of each achievement of IDR 519,20 billion, IDR 328,55 billion, IDR 175,07 billion, and IDR 255,74 billion. 2) Just like in Company Performance for Quarter II/2010, the improving selling price situation very much supported profit achievement, but company management success still needs management tenacity in conducting general company operational, this was proven by the improving tea selling price up to 5.5 % above RKAP although has not managed to score profit for tea commodity.

3) Company operational aspects including own plantation productivity achievement, for basic material production and processed product, quality improvement, and finding opportunities through marketed product innovation, still needs to be improved, so that the company be more able to increase company profitability. This applies especially, though not limited to, tea commodity that is still experiencing loss. 4) Put more attention to the increase of Production Total Cost, Factory Basic Price, HP FOB especially for tea commodity, so that internal factors that were actually under control received management monitoring and maintaining. 5) Investment up to Quarterly III/2010 is the same as Quarterly II dan I, still failing in achieving RKAP target, that might happen due to weakness in planning and execution of determined investment program. 6) Financial Management is on the right track, with full maintenance on company liquidity for business operational security and company profitability assurance. Evaluation result is attached. (Attachment No. 5) 6. Conduct Evaluation upon Certain Business Unit Monthly Performance Report. The Audit Committee has conducted analysis upon

Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

99

TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance

kinerja unit-unit kebun sebagaimana dilaporkan dalam Laporan Kinerja unit-unit kebun yang telah diresume oleh SPI, untuk periode Januari sampai dengan April 2010 dan periode Januari sampai dengan Juni 2010. Evaluasi dimaksudkan untuk mengetahui perkembangan kinerja unit-unit kebun PTPN 4 pada periode Januari sampai dengan April 2010 dan periode Januari sampai dengan Juni 2010 dibanding sasaran RKAP Semester I /2010 berdasarkan Laporan SPI yang meliputi total produksi TBS, produktivitas TBS per Ha, rendemen, produksi Minyak Sawit dan Inti Sawit, Harga Pokok Produksi (HPP), penggunaan kapasitas pabrik dan tenaga kerja, dan evaluasi kinerja unit kebun teh meliputi total produksi dan produktivitas DTB dan teh jadi, penggunaan kapasitas pabrik teh dan tenaga kerja dan Harga Pokok Produksi teh jadi. Dari hasil evaluasi dapat diketahui bahwa, secara keseluruhan unit-unit kebun yang didominasi oleh komoditi kelapa sawit, memperlihatkan hasil kinerja yang memadai yakni dengan banyaknya unit kebun yang dapat melampaui sasaran Semester I/2010, baik pada total produksi, produktivitas per Ha, HPP Af kebun, meskipun ada juga beberapa unit kebun yang harus masuk dalam Watch List karena kinerjanya berada dibawah standar dalam RKAP, yang secara ringkas dapat disampaikan dalam kesimpulan sebagai berikut: 1) Hal yang Bersifat Umum a. Secara keseluruhan kinerja PTPN IV yang didominasi oleh kebun kelapa sawit, sudah dapat melampaui sasaran Semester I/2010, baik pada total produksi, produktivitas per Ha, HPP Af Kebun; Namun pada tingkat unit-unit kebun, seperti halnya pada evaluasi Quartal I/2010, masih ditemukan ketidakberhasilan didalam mencapai sasaran yang ditetapkan dalam RKAP Semester I / 2010. b. Evaluasi ini mengukur tingkat keberhasilan atau ketidakberhasilan berdasarkan prosentase kinerja terhadap target RKAP, yang dapat memberi gambaran mengenai kinerja suatu unit kebun. c. Daftar urutan peringkat tentang kinerja

plantation units performance as is reported in the Performance Report for plantation units that has been resumed by SPI, for the period of January-April 2010 and January-June 2010. The evaluation was goaled to know the development of PTPN IV plantation units performance in the period of January-April 2010 and January-June 2010 compared to RKAP target Semester I /2010 based on SPI Report that covered FFB total production, FFB productivity per Ha, extraction, production of Crude Palm Oil and Palm Kernel, total production cost (HPP) Af, the use of factory and labor capacity, and evaluation upon tea estate plantation unit performance covering the total production and productivity of fresh tea leaves (DTB) and black tea, the use of tea factory and labor, and total production cost of tea. From the evaluation result, it can be known that, in whole, the plantation units dominated by oil palm commodity showed sufficient performance result, with the many plantation units that can rise above the target of Semester I/2010, from the production total, productivity per Ha, plantation HPP Af, although there were several plantation units that have to be included in the Watch List due to low performance, which summarily can be concluded as follows:

1) In General a. In general the performance of PTPN IV that is dominated by palm oil plantation, has rised beyond the target of Semester I/2010, from the total production, productivity per Ha, total production cost on estate; However in the plantation units level, just like in Quarter I/2010 evaluation, there were some findings of failures in achieving the determined target in RKAP Semester I / 2010. b. This evaluation measures the level of success or failure based on performance percentage to RKAP target, which can give description about the performance of a plantation unit. c. The list of rankings on deficit performance to

100

Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

yang defisit terhadap RKAP, dapat digunakan sebagai Watch List yang disusun berdasarkan prosentase defisit terhadap sasaran RKAP, sebagai indikator ketidakberhasilan masing-masing manajer kebun didalam mengurus kebun. 2) Hal yang Bersifat Khusus I. Unit Kebun Kelapa Sawit a. Bahwa dari 28 unit Kebun KS, sebagian daripadanya masih belum mampu mencapai target RKAP Semester I/2010, beberapa kebun diantaranya perlu dimasukkan kedalam Watch List, sebagai daftar kelompok unit kebun yang memerlukan pengamatan intensif karena capaian kinerjanya jauh tertinggal dibanding sasaran RKAP Semester I/2010. b. Sebagaimana pada evaluasi untuk kinerja pada Quartal I/ 2010 yang lalu, Watch List untuk unit Kebun Kelapa Sawit, disusun berdasarkan tingkat ketidakberhasilan mencapai sasaran RKAP yang antara lain untuk Produksi TBS Total, Produktivitas Ton TBS per Ha, Rendemen KS dan IS per unit kebun, Produktivitas MS dan IS ton/Ha , HPP CPO Af Kebun, Tingkat Penggunaan kapasitas PKS Ton TBS/ jam;

RKAP, that can be used as Watch List that is compiled based of deficit percentage to RKAP target, as a failure indicator for each plantation manager in managing the plantation.

2) Specific Terms I. Palm Oil Estate a. That out of 28 Palm Oil Estate, some are still unable to reach RKAP target Semester I/2010, some plantations among them are included in the Watch List, as a list of plantation unit groups that need intensive monitoring because the performance achievement is far behind compared to RKAP target Semester I/2010. b. As is the evaluation for performance in the previous Quarter I/2010, Watch List for Oil Palm Plantation unit is compiled based on failure level in reaching RKAP target, which among others are for Total Fresh Fruit Bunch (TBS) Production, TBS Productivity Ton per Ha, Oil Palm and Palm Kernel Extraction per plantation unit, Palm Oil and Palm Kernel Productivity ton/Ha, Plantation HPP CPO Af, Usage Level of Palm Oil Mills (PKS) capacity Ton TBS/hour;

Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

101

TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance

c. Unit atau sub-unit PKS di Kebun Sosa, Dolok Ilir dan Bah Jambi, perlu mendapat perhatian karena belum ada kemajuan pada ketiga PKS tersebut didalam pencapaian penggunaan kapasitas PKS menurut sasaran RKAP. II. Unit Kebun Teh a. Ada perbaikan dalam pencapaian target Total Produksi dan Produktivitas Daun Teh Basah (DTB) dan Teh Jadi pada Semester I/2010, dimana Kebun Sidamanik sudah berhasil mencapai sasaran RKAP, bersama Kebun Toba Sari yang sejak Quartal I/2010 sudah dapat melebihi target produksi DTB dan Teh Jadi dalam RKAP Quartal I/2010; b. Terdapat kemunduran dalam kinerja HPP Af Kebun teh jadi, dimana ketiga kebun teh baik Bah Butong, Toba Sari dan Sidamanik tidak dapat mencapai tingkat efisiensi HPP Af Kebun (Rp/Kg teh jadi) sebatas alokasi anggaran dalam RKAP Semester I, dimana pada Quartal I/2010 yang lalu Kebun Toba Sari masih mampu memproduksi teh jadi dengan HPP yang lebih rendah dari anggaran dalam RKAP Quartal I/2010; c. Ketiga kebun teh baik Sidamanik, Bah Butong dan Toba Sari juga belum dapat mencapai tingkat efisiensi penggunaan kapasitas pabrik teh yang ditetapkan dalam RKAP Semester I/2010; d. Didalam hal penggunaan tenaga kerja, kebun Sidamanik dan Toba Sari menggunakan tenaga kerja tetap melampaui alokasi yang ditetapkan dalam RKAP Semester I/2010, sementara Bah Butong sejak Quartal I/2010 yang lalu, sudah mampu melakukan efisiensi penggunaan tenaga kerja dibanding alokasi yang disediakan dalam RKAP Semester I/2010. Hasil evaluasi atas Laporan Manajemen dan Laporan Kinerja Kebun di atas telah dijadikan bahan masukan bagi Komisaris dan dibicarakan dalam Rapat Direksi dan Komisaris serta input dalam menyusun rekomendasi Dewan Komisaris pada RUPS RKAP 2011. Hasil evaluasi terlampir (Lampiran 6a dan 6b).

c. PKS unit or sub-unit PKS at Sosa, Dolok Ilir, and Bah Jambi Plantations, need to be attended due to lack of progress in achieving the usage of PKS capacity according to RKAP target.

II. Tea Estate a. There is improvement in reaching Total Production and Productivity of Fresh Tea Leaves (DTB) and Black Tea in Semester I/2010, where Sidamanik Plantation managed to reach the RKAP target, along with Toba Sari Plantation that since Quarter I/2010 has managed to exceed DTB and Black Tea production target in the RKAP Quarter I/2010; b. There is a set back in the performance of tea Plantation HPP Af, where Bah Butong, Toba Sari, and Sidamanik Plantations cannot reach Plantation HPP Af efficiency level (Rp/ Kg processed tea) in the limit of budgeted allocation in RKAP Semester I, when in the previous Quarter I/2010 Toba Sari Plantation still managed to produce processed tea with lower HPP than RKAP Quarter I/2010 budget; c. The three tea plantation have not reached efficiency level for the usage of tea factory capacity that is determined in RKAP Semester I/2010; d. In terms of labor usage, Sidamanik and Toba Sari Plantation used permanent labor that is exceeding the amount determined in RKAP Semester I/2010, while Bah Butong since the previous Quarter I/2010, has managed to efficiently use labor compared to the provided allocation in RKAP Semester I/2010.

The evaluation result upon Management Report and Plantation Performance Report have been submitted to the Commissioner and was discussed in Board of Commissioners and Directors meetings, and was used as inputs in compiling Board of Commissioners recommendation in RUPS RKAP 2011. Evaluation result is attached. (Attachment 6a and 6b).

102

Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

7. Melakukan Evaluasi atas Rencana dan Realisasi Cash Flow Perusahaan. Dalam Laporan Manajemen Triwulanan disajikan rencana dan realisasi cash flow. Komite Audit selalu mengamati dan mengikuti perkembangan cash flow perusahaan dan dapat disimpulkan bahwa kondisi cash flow tahun 2010 dalam keadaan baik (liquid). Hasil evaluasi ini dijadikan masukan dalam memberikan pertimbangan atas permintaaan persetujuan Komisaris atas usulan pencairan dana (kredit) yang diajukan oleh Direksi. 8. Memantau dan Mengevaluasi Program PKBL dan CSR. Pelaksanaan

7. Conduct Evaluation upon Company Cash Flow Plan and Realization. In the Quarterly Management Report, there is cash flow plan and realization. The Audit Committee always monitor and follow the development of company cash flow and it can be concluded that the 2010 cash flow condition is in good condition (liquid). The evaluation result is made into inputs in giving considerations upon approval request from Commissioner for the suggestion of fund liquidation (credit) submitted by the Directors. 8. Monitor and Evaluate PKBL and CSR Programs Implementation. The Audit Committee is conducting evaluation upon the implementation of PTPN IV (Partnership and Environmental Developing ) PKBL and CSR programs for book year of 2010. The PKBL Department of Central Office is preparing PKBL Report for the book year of 2010, thus the evaluation will continue in 2011. 9. Conduct Other Duties Requested by Commissioner. Until the end of 2010, there were special requests from the Commissioner to conduct evaluation upon the problem occurring at Sosa Plantation, evalution upon the development plan of Tenera Machine Factory (PMT), and evaluation upon the collaboration plan between PTPN IV and PTPN I. I. Evaluation upon Sosa Estate Based on Commissioner appointment, the Audit Committee conducted evaluation upon the problem at Sosa Estate between PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) and the community of 17 (seventeen) villages. The purpose of this evaluation is to gain description and inputs on the Sosa Estate problem in relation to Directors suggestion to find the solution to the conflict between PTPN IV and the community of 17 villages in a final manner in accordance to Directors suggestion in the letter 04.14/X/99/VI/2010 dated 24 June 2010. The evaluation done covered the development of problem solution in relation to Sosa Estate occupation (+/-2100 Ha) which is a part of the whole estate at the Sosa Estate Unit (+/Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

Komite Audit sedang melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan program PKBL dan CSR PTPN IV untuk tahun buku 2010. Bagian PKBL Kanpus sedang menyiapkan Laporan PKBL Tahun Buku 2010, sehingga evaluasi tersebut akan dilanjutkan pada tahun 2011.

9. Melaksanakan Tugas-Tugas Lain yang Diminta Komisaris. Sampai dengan akhir tahun 2010, terdapat permintaan khusus dari Komisaris untuk melakukan evaluasi terhadap permasalahan yang terjadi di Kebun Sosa, evaluasi atas rencana pengembangan Pabrik Mesin Tenera (PMT), dan evaluasi terhadap rencana kerja sama antara PTPN IV dengan PTPN I. I. Evaluasi Terhadap Kebun Sosa Berdasarkan penugasan dari Komisaris, Komite Audit melakukan evaluasi atas permasalahan Kebun Sosa antara PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) dengan masyarakat 17 (tujuh belas) desa. Tujuan evaluasi adalah untuk memperoleh gambaran dan masukan tentang permasalahan Kebun Sosa dalam kaitan usulan Direksi untuk mencari penyelesaian permasalahan antara PTPN IV dengan masayarakat 17 desa yang bersifat final sesuai usul Direkai dalam surat No. 04.14/X/99/VI/2010 tanggal 24 Juni 2010. Evaluasi yang dilakukan meliputi perkembangan penyelesaian masalah PTPN IV dengan masyarakat 17 desa Kecamatan Sosa sehubungan dengan okupasi Kebun Sosa I (+/-2100 Ha) yang merupakan sebagian dari

103

TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance

seluruh kebun di Unit Kebun Sosa (+/- 6800 Ha), dengan menggunakan dokumen terdiri dari surat-surat Direksi No. 04.14/X/99/VI/2010 tanggal 24 Juni 2010 dan surat No. 04.1/DK/01/ VII/2010 tanggal 28 Juli 2010, Pendapat Hukum dari Kantor Advokat BGN, Laporan Kronologis Pembangunan Kebun Inti dan Kebun Plasma Kelapa sawit oleh Kabag Hukum dan Pertanahan dan Nota Kesepakatan Bersama (NKB) Masyarakat 17 desa Kecamatan Sosa dengan PTPN IV, arahan RUPS RKAP 2005 tanggal 14 januari 2005 tentang masalah Sosa. Dari hasil telaahan dapat dikemukan sebagai berikut: Terdapat kelemahan didalam proses penyelesaian masalah Kebun Sosa yang pada akhirnya juga membebani perusahaan dengan kerugian baik kerugian biaya yang harus dikeluarkan maupun opportunity cost bagi perusahaan, yang secara ringkas dapat disimpulkan sebagai berikut ini: a. Untuk usaha pemecahan masalah Kebun Sosa ini, Direksi memilih alternatif ke-3 penyelesaian masalah Sosa sebagaimana ditetapkan dalam arahan RUPS RKAP 2005 tanggal 14 Januari 2005, yakni menempuh cara-cara lain yang menerapkan prinsip kehatihatian dan penuh tanggungjawab sehingga tidak mengakibatkan kerugian perusahaan dikemudian hari. b. Proses pengambilan keputusan dilingkungan internal PTPN IV sebagai salah satu pihak, yang mendahului kesepakatan dalam NKB 11 Agustus 2005 tidak sempurna, karena belum melibatkan Komisaris sesuai Anggaran Dasar PTPN IV (Pasal 11 ayat 10 i), berkaitan dengan substansi kesepakatan dalam NKB dimaksud sifatnya non operasional dan menyangkut periode lebih dari 1 tahun. c. Legalitas NKB 11 Agustus 2005 sebagai Perjanjian kurang sempurna sebagai suatu perikatan yang mengikat PTPN IV, karena kekurangsempurnaan didalam proses pengambilan keputusan untuk mengadakan NKB 11 Agustus 2005. d. Besaran kompensasi sebesar 30% dan jangka waktunya tidak mencerminkan pembagian

6800 Ha), using documents of Directors letters No. 04.14/X/99/VI/2010 dated 24 June 2010 and letter No. 04.1/DK/01/VII/2010 dated 28 July 2010, Legal Opinion from BGN Advocate Office, Chronological Report on Palm Kernel Plantation and Palm Oil Plasma Plantation by Head of Land and Legal Department, and Collective Agreement Note (NKB) from Community of 17 villages of Sosa Regency with PTPN IV, as guided by RUPS RKAP 2005 dated 14 January 2005 on Sosa problem Sosa. From the analysis, it can be stated that:

There is a weakness in the process of problem solving that in the end burdened the company with expenditure costs and opportunity cost, that in summary can be concluded as follows:

a. For the problem solving of Sosa Estate, the Directors chose the third alternative to solve the problem as is stated in the RUPS RKAP 2005 dated 14 January 2005, which is by applying caution and responsible principles so that it will not cause company loss in the future.

b. The decision making process in the internal area of PTPN IV as one of the parties, which surpassed the agreement in NKB 11 August 2005 was not perfect, because it did not involve Commissioners as is stated in PTPN IV Charter (Article 11 verse10 i), related to agreement substance in NKB which was meant to be nonoperational and related to a period of more than one year. c. NKB 11 August 2005 legality as an Agreement is not perfect to bind PTPN IV, due to imperfection in the process of decision making to procure NKB 11 August 2005.

d. The compensation amount of 30% and time period did not reflect equity, business operational

104

Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

e.

f.

g.

h.

tanggungjawab ekuitas, tanggungjawab operasional usaha maupun peran kedua belah pihak dalam NKB 11 Agustus 2005. Substansi kesepakatan dalam NKB 11 Agustus 2005 dan kondisi pasca NKB 11 Agustus 2005, selalu menempatkan PTPN IV sebagai pihak yang dikalahkan, seperti adanya kewajiban PTPN IV mendesak Pemda untuk menyediakan lahan kebun untuk masyarakat, adanya kewajiban PTP N IV untuk memberi kompensasi 30% kepada masyarakat 17 desa, seolah-olah ada kelalaian dipihak PTPN IV dalam membangun kebun rakyat, masa pembayaran kompensasi 30% yang sulit diprediksi karena dikaitkan dengan umur tanaman kebun rakyat hingga tahun ke 4 sementara penyediaan lahan pembangunan kebun kelapa sawit oleh Pemkab Tapanuli Selatan yang berarti diluar kendali PTPN IV. Masyarakat tidak memenuhi janjinya untuk menjaga asset kebun dari gangguan orang lain, dan sebagai akibatnya PTPN IV harus meminta dukungan Poldasu melakukan penjagaan di kebun dengan biaya sekitar Rp. 1 milyar/tahun; Masyarakat 17 desa dan PTPN IV tidak melakukan perawatan pemupukan kebun sehingga produktivitas tetap rendah (+/- 6 ton TBS); Laporan Manajemen Bulanan kebun Sosa tidak transparan menyajikan pelaksanaan kebijakan di Kebun Sosa I dan II.

responsibility, and role distribution of both parties. e. Agreement substance in NKB 11 August 2005 and the condition post-NKB 11 August 2005, always positioned PTPN IV as the losing party, such as the obligation of PTPN IV to urge the regional government to provide plantation land for the community, the obligation of PTPN IV to give 30% compensation to the community of 17 villages, as if PTPN IV failed to build people plantation, 30% payment period that was hard to predict because it is related to the age of plants in people plantation up to the fourth year when the procurement of plantation construction land was done by Regency Government of South Tapanuli, which means it is not in the authority of PTPN IV. f. The community did not fulfill their promise to maintain plantation assets from other people disruption, and as the result PTPN IV had to request for the support of Poldasu in securing the plantation which costed around IDR 1 billion/ year; g. The community of 17 villages and PTPN IV did not conduct plantation fertilization maintenance which resulted low productivity (+/- 6 ton TBS); h. Sosa Plantation Monthly Management Report was not transparent in presenting policy implementation of Sosa I and II Plantation. This evaluation has been made into inputs for Commissioners in giving opinion and guidance to solve Sosa problem in accordance to the Directors request. Evaluation result is attached (Attachment 9a). II. Analysis Evaluation upon Suggestion of Renovation for Machines and Development of Tenera Machine Factory at Dolok Ilir The Audit Committee has conducted evaluation upon the renovation plan for machines and development of Tenera Machine Factory (PMT) at Dolok Ilir. The evaluation has the purpose of giving response to consultant feasibility test in relation to development and renovation PMT Dolok Ilir that was presented in
Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

Hasil telaahan ini telah dijadikan masukan bagi Komisaris dalam usaha memberikan pendapat dan arahan penyelesaian masalah Sosa sesuai permintaan Direksi. Hasil evaluasi terlampir (Lampiran 9a). II. Evaluasi Telaahan atas Usulan Renovasi MesinMesin dan Pengembangan Pabrik Mesin Tenera (PMT) Dolok Ilir Komite Audit telah melakukan evaluasi atas rencana renovasi mesin-mesin dan pengembangan Pabrik Mesin Tenera (PMT) Dolok Ilir. Evaluasi dimaksudkan untuk memberi tanggapan atas hasil studi kelayakan konsultan dalam kaitan rencana pengembangan dan renovasi Pabrik Mesin Tenera Dolok Ilir yang disampaikan dalam laporan

105

TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance

akhir oleh PT Sucofindo, sebagai tindaklanjut dari Surat Perj/08/VIII/2010 antara PTPN IV dan PT Sucofindo tgl 02 Agustus 2010. Evaluasi dilakukan meliputi kajian atas Laporan Akhir Studi Kelayakan oleh konsultan PT Sucofindo tentang rencana renovasi mesinmesin dan pengembangan PMT Dolok Ilir dalam 5 tahun pada periode 2010 sd 2014. Dari evaluasi di atas dapat disampaikan kesimpulan sebagai berikut ini. a. Meski studi kelayakan sudah cukup memadai untuk hal hal terkait berbagai aspek studi yang dilakukan, namun gambaran umum kondisi industri manufaktur permesinan kelapa sawit dan sejenisnya memperlihatkan kondisi pengusahaan yang kurang menggembirakan; b. Karena investasi pada suatu korporasi harus bermuara pada peningkatan nilai perusahaan, maka aspek yang utama adalah evaluasi aspek keuangan dari studi kelayakan; c. Hasil studi kelayakan bidang keuangan memperlihatkan hasil yang sangat memberi harapan, namun dikhawatirkan penentuan asumsi yang digunakan kurang realistis, sehingga menghasilkan hasil kajian yang kurang realistis pula. d. Status hukum unit kerja yang akan melaksanakan proyek pengembangan dan renovasi PMT Dolok Ilir juga perlu didalami, karena tersedia 2 (dua) alternatif yaitu tetap sebagai unit usaha dilingkungan PTPN IV sedang alternatif lainnya adalah sebagai anak perusahan dengan status Perseroan Terbatas, yang secara khusus perlu dibahas lebih lanjut, karena status Perseroan Terbatas akan memberi tingkat kemandirian dan keleluasaan di dalam pengelolaan usaha. Hasil evaluasi ini telah dijadikan bahan masukan dalam menyusun tanggapan dan pendapat Komisaris atas permintaan Direksi. Hasil evaluasi terlampir (9b). III. Evaluasi terhadap Kerja Sama antara PTPN IV dengan PTPN I Komite Audit telah melakukan evaluasi atas rencana kerjasama antara PTPN IV dengan PTPN I tentang pembukaan kebun di Aceh. Evaluasi ini dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada

the final report by PT Sucofindo, as a follow-up to Agreement Letter /08/VIII/2010 between PTPN IV and PT Sucofindo dated 2 August 2010. The evaluation was done by covering analysis upon Feasibility Test Final Report by the consultant of PT Sucofindo about the machine renovation and development plan for PMT Dolok Ilir within 5 years in the period of 2010-2014. From the evaluation above, it can be concluded as forth: a. Although the feasibility test is sufficient for related various study aspects, however the general description of the condition of oil palm machinery infrastructure and sort showed unsatisfactory management condition; b. Because investment to a corporation should empty into the increase of corporate value, then the main aspect is financial aspect evaluation from the feasibility test; c. The financial department feasibility test result showed hopeful result, however it is concerned that the assumption determination was not realistic enough, that resulted unrealistic analysis result. d. The legal status for the work unit that will conduct the development and renovation project also needs more comprehension, because there are two alternatives, which are maintaining as a business unit in the PTPN IV area, or as a subsidiary with Limited Company status, that will need further discussion, because the status of Limited Company will give independency and flexibility level in maintaining business.

The evaluation result has been made into inputs to compile the response and opinions of Commissioners based on Directors request. Evaluation result is attached (9b). III. Evaluation upon the Collaboration between PTPN IV and PTPN I The Audit Committee has conducted evaluation upon the collaboration plan between PTPN IV and PTPN I on the plantation establishment at Aceh. This evaluation has the purpose of

106

Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

Direksi (tingkat kelayakan rencana proyek kerja sama). Hasil evaluasi dapat disimpulkan sebagai berikut: a. Secara korporasi, walaupun dari sisi finansial menghasilkan NPV setelah pajak positif, dalam hal ini proyek Unit Usaha Kebun Ujung Lamie, Kebun Batee Puteh dan PKS UL-BP sebesar Rp.5,71 T dan proyek Unit Usaha Kebun Krueng Luas dan PKS Krueng Luas sebesar Rp.2,69 T, namun perlu perhatian dalam hal manajemen risiko usaha karena IRR yang tidak terlalu jauh dengan discounted factor dan payback period yang relatif panjang. b. Dalam rangka menjaga agar asumsi-asumsi dalam feasibility study dapat terpenuhi perlu adanya manajamen risiko yang memadai dalam proyek-proyek yang akan dijalani. c. Dari sisi pengembangan wilayah proyek ini layak dilaksanakan akan memberikan multiplier efek kepada pertumbuhan perekonomian di wilayah setempat. Hasil evaluasi ini telah dijadikan bahan masukan dalam menyusun tanggapan dan pendapat Komisaris sesuai dengan permintaan Direksi.

giving information to Directors (feasibility level of collaboration project). The evaluation result can be concluded as forth: a. Corporately, although the financial condition resulted NPV after positive tax, in this case the project of Ujung Lamie, Batee Puteh Estate Business Unit, and PKS UL-BP in the amount of IDR 5.71 trikkion and the project Krueng Luas Estate Business Unit and PKS Krueng Luas in the amount of IDR 2.69 trillion, still needs to be attended in terms of risk management because the IRR that is too close to discounted factor and a relatively long payback period. b. To maintain the fulfillment of assumptions in feasibility study, sufficient risk management is needed in the conducted projects. c. From the project area development viewpoint, this project is feasible because it will give multiplier effect to the economic growth in the area. The evaluation result has been made into inputs in compiling Commissioners response and opinions based on Directors request.

Frekuensi Rapat Komite Audit | Frequency of Audit Committee Meetings


Nama Name Jumlah Rapat Amount of Meetings Kehadiran Attendance Ketidakhadiran Absence % Kehadiran % Attendance

Usman Damanik Hebron Sinaga Edward Nurdin Abdul Rahman Dalimunthe

7 7 7 7

7 5 5 6

0 2 2 1

100 72 72 86

Komite Renumerasi
Dalam rangka membangun suatu perusahaan yang sehat diperlukan sistem manajemen yang dapat mengatur penghasilan yang diterima karyawan di segala lini pekerjaan, penerimaan penghasilan tersebut tentu harus berdasarkan kemampuan, tangung jawab dan prestasi yang dimiliki. Komite Remunerasi di PTPN IV dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor 04.01/Kpts/12/ IV/2008 tentang Pembentukan Ktomite remunerasi di PT Perkebunan Nusantara IV (Persero). Susunan keanggotan komite remunerasi adalah sebagai berikut:

Renumeration Committee
In developing a healthy company, it needs management system which can organize income accepted by the employees in all work lines. That income should be based on capability, responsibility, and achievement of the employees. The Renumeration Committee of PTPN IV was formed based on Board of Directors Decree Number 04.01/Kpts/12/IV/2008 about the Renumeration Committee Formation in PT Perkebunan Nusantara IV (Persero). The renumeration committee member formation is as forth:
Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

107

TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance

Direktur SDM dan Umum | Human Resources and Genera l Affairs Director Kepala Bagian SDM | Head of Human Resources Department Kepala Bagian | Head of Department

: sebagai Ketua | Head of Committee : sebagai Sekretaris | Secretary of Committee : sebagai anggota | Member of Committee

Uraian Tugas : Komite Remunerasi bertugas : a. Membahas, menyusun serta merumuskan sistim Remunerasi yang akan diterapkan di PTPN IV, sehingga penghasilan yang diterima seorang karyawan dapat disesuaikan dengan kemampuan, tanggung jawab dan prestasi yang dimiliki; b. Mencari kriteria dan faktor-faktor pendukung yang dapat dipergunakan sebagai pedoman untuk menerapkan sistem remunerasi, dan apabila dipandang perlu dapat melakukan benchmark dengan perusahaan lain; c. Dalam melaksanakan tugas dapat melakukan koordinasi dengan direktur bidang masingmasing; d. Dalam bekerja komite remunerasi agar melaporkan hasil kerja secara berkala kepada Direktur Utama.

Job Description: The Renumeration Committee duties are: a. To discuss, arrange and also formulate Remuneration System which will be applied in PTPN IV, therefore income of the employees can be adjusted to capability, responsibility and and achievement of the employees; b. To find out criterias and supporting factors which can be used as guideline to apply remuneration system, and if necessary the Committee can perform benchmark with other companies; c. In performing its duties, the Committee can coordinate with Directors of each field; d. In performing its duties, Remuneration Committee should report work result periodically to the President Director.

Komite Nominasi
Dalam upaya meningkatkan dan mengoptimalkan kinerja bagi seluruh karyawan PTPN IV, manajemen menganggap perlu menentukan suatu perencanaan penjenjangan karir yang jelas kepada seluruh karyawan, khususnya dalam menduduki jabatan tertentu. Komite Nominasi yang bertanggung jawab terhadap hal tersebut berjalan secara fungsional di bawah Direktorat SDM, dengan anggota Kepala Bagian Sekretaris Perusahaan dan Kepala Bagian. Dari hasil kerja Komite Nominasi akan dibawa untuk diputuskan di dalam Rapat Direksi. Uraian Tugas & Tanggung Jawab Komite Nominasi bertugas : a. Merumuskan kebijakan perusahaanmengenai penerapan sistim nominasi untuk karyawan secara individu guna dapat didudukkan pada level manejemen tertentu; b. Menetapkan kriteria dan faktor-faktor pendukung yang dapat dipergunakan sebagai

Nomination Committee
In increasing and optimizing performance for whole employees of PTPN IV, the management thought that it was important to determine a career gradation planning for all employees, especially for holding some position. Nomination committee which is responsible for all of those matters performs functionally under Human Resource Directorate, with Head of the Corporate Secretary Department and Head of Departments. The work result of Nomination Committee will be brought to be decided in Directors Meeting.

Job Description & Responsibilities Nomination Committee duties are: a. To formulate the Company policies on nomination system application for employees individually, in order to be positioned at a certain management level; b. To established criterias and supporting factors which can be used as guideline to determine

108

Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

pedoman guna menentukan perjenjangan karir seorang karyawan pada level manejemen tertentu; c. Melakukan benchmark dengan perusahaan lain yang dianggap dapat memberikan kontribusi terhadap sistim nominasi di PTPN IV; d. Dalam melaksanakan tugas dapat melakukan koordinasi dengan direktur bidang masingmasing; e. Melaporkan hasil kerja secara berkala kepada Direktur Utama.

career gradation of an employee at a certain management level; c. To perform benchmark with other companies which are considered of being able to give some contribution toward the nomination system in PTPN IV; d. In performing its duties, the Committee can coordinate with Directors of each field; e. To report work result periodically to the President Director.

Sekretaris Perusahaan
Sekretaris Perusahaan adalah salah satu organ Direksi dalam mendukung penerapan GCG di PTPN IV yang dibentuk, diangkat dan diberhentikan oleh Direksi yang kedudukannya berada langsung di bawah Direksi serta bertanggung jawab kepada Direksi. Sekretaris Perusahaan mempunyai fungsi untuk memastikan ketaatan perusahaan terhadap seluruh persyaratan dari perundang-undangan dan peraturan yang berlaku serta mendorong penerapan prinsip-prinsip GCG. Biografi Kepala Bagian Sekretaris Perusahaan

Corporate Secretary
The Corporate Secretary is one of the organs of Board of Directors in supporting the implementation of GCG in PTPN IV established, appointed and dismissed by the Board of Directors whose position is directly under the Board of Directors and is responsible to the Board of Directors. The Corporate Secretary has the function to ensure adherence to all requirements of company legislation and regulations and encourage the application of the principles of GCG. Biography of Head of Corporate Secreatry Department Andi Wibisono Born in Cianjur in 11 November 1960 Andi Wibisono, 51, joined PTPN IV since 1985, in 2010 he was appointed Head of Corporate Secretary. Earlier in 2006 until 2010 served as Group Manager of Business Unit V, he also served in the Unit Manager PTPN IV. Latest education is Master Study Program Management Agribusiness MMA-UGM Yogyakarta.

Andi Wibisono Lahir di Cianjur tanggal 11 Nopember 1960 Andi Wibisono, 51 tahun, bergabung dengan PTPN IV sejak tahun 1985, pada tahun 2010 beliau diangkat sebagai Kepala Bagian Sekretaris Perusahaan. Sebelumnya pada tahun 2006 sampai dengan tahun 2010 menjabat sebagai Manajer Grup Unit Usaha V, beliau juga pernah menjabat Manajer Unit di lingkungan PTPN IV. Pendidikan terakhir Strata 2 Program Study Magister Manajemen Agribisnis MMA-UGM Yogyakarta. Persyaratan 1. Memiliki kualifikasi akademis yang cukup memadai untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. 2. Telah pernah menduduki jabatan stuktural setingkat di bawah Direksi. 3. Memahami dan menguasai praktik bisnis yang dikelola oleh PTPN IV.

Requirements 1. Have sufficient academic qualifications to perform the duties and responsibilities. 2. Has been in structurally equivalent positions under the Board of Directors. 3. Understand and master the business practices that are managed by PTPN IV.
Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

109

TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance

4. Memiliki interpersonal skill yang baik. Tugas Dan Tanggung Jawab Sebagai compliance officer 1. Memastikan kepatuhan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku, seperti peraturan yang berkaitan dengan pengelolaan BUMN, Perseroan Terbatas dan Anggaran Dasar. 2. Memberikan penjelasan atas peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan. 3. Mengkoordinasikan atas kepatuhan pelaksanaan GCG di lingkungan PTPN IV 4. Hal-hal yang berkaitan dengan Corporate Governance Mempersiapkan sertifikat saham, mengatur dan memperbaharui daftar pemegang saham, daftar khusus dan Tanda Daftar Perusahaan (TDP). Mempersiapkan dan membagikan seluruh bahan-bahan yang berhubungan dengan Rapat Umum Pemegang Saham, Rapat Direksi, rapat gabungan Direksi dan Dewan Komisaris, termasuk panggilan dan pemberitahuan, agenda-agenda , berita acara rapat , pernyataan keputusan di luar rapat dan segala laporan dan lampiran yang terkait. Menyimpan dokumen-dokumen perusahaan, seperti Risalah RUPS, Risalah Rapat Direksi dan Risalah Rapat Dewan Komisaris. Menyimpan dan mengawasi stempel resmi perusahaan. Bekerjasama dengan Bagian terkait, penasihat hukum dan pihak lainnya yang terkait dengan transaksi-transaksi besar, termasuk pengambilalihan atau pelepasan perusahaan, pengalihan saham dan transaksi komersial besar lainnya. Membantu, jika diperlukan, dalam mempersiapkan Laporan Tahunan Perusahaan. 5. Jika perusahaan rencana go public, Sekretaris Perusahaan harus memahami peraturanperaturan di bidang pasar modal Sebagai liason officer 1. Memperoleh, mengolah,

4. Have good interpersonal skills. Duties and Responsibilities As compliance officer 1. Ensuring compliance of laws and regulations in force, such as regulations relating to the management of State-Owned Enterprises, Limited Liability Company and Charter. 2. Provide an explanation for the regulations relating to corporate activities. 3. Coordinate the compliant implementation of GCG in the PTPN IV area 4. Matters relating to Corporate Governance Prepare stock certificates, manage and update the list of shareholders, the special list, and Corporate Sign List (TDP). Prepare and distribute all materials relating to the General Meeting of Shareholders, the Board of Directors Meeting, joint meeting of the Board of Directors and Board of Commissioners, including calls and notices, agendas, minutes of meetings, making statements outside the meeting and all reports and related attachments. Saving company documents, such as RUPS Summary, the Board of Directors Meeting Summary, and Board of Commissioners Meeting Summary. Keeping and overseeing the companys official stamp. In collaboration with the relevant Departments, legal counsel, and other parties associated with large transactions, including acquisition or disposal of the company, transfer of shares and other large commercial transactions. To assist, if needed, in preparing the Companys Annual Report. 5. If the company plans to go public, the Corporate Secretary must understand the regulations on capital market As liason officer 1. Acquire, process, administer, provide data

menatausahakan,

110

Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

menyediakan data informasi dan menjadi juru bicara/penghubung atas nama perusahaan dalam menjelaskan, menjawab dan memberikan informasi yang relevan kepada pihak-pihak yang kepentingan (stakeholders). 2. Menjelaskan berbagai kebijakan yang diambil oleh manajemen dalam pengelolaan perusahaan. 3. Hubungan dengan organ perseroan Hubungan dengan pemegang saham, Sekretaris Perusahaan berperan untuk mempersiapkan dan mendistribusikan laporan-laporan dan bahan-bahan yang diminta oleh pemegang saham, seperti laporan hasil audit oleh eksternal audit, laporan triwulan dan semester, serta laporan kasus yang timbul selama tahun buku yang mempengaruhi kegiatan perusahaan dan penyelesainnya. Hubungan dengan Dewan Komisaris, Sekretaris Perusahaan berperan sebagai penghubung komunikasi antara Dewan Komisaris dengan Direksi. Terhadap Direksi, Sekretaris Perusahaan berperan sebagai penghubungan komunikasi antara Direksi dengan Dewan Komisaris. Sekretaris Perusahaan sebagai penyelenggara rapat Direksi dan rapat gabungan antara Direksi dengan Dewan Komisaris. Perusahaan

information and as a spokesperson / liaison on behalf of the company in explaining, answering and providing relevant information to the stakeholders. 2. Explain the various measures taken by management in the management of the company. 3. Relationship with the company organs Relationship with shareholders, the Corporate Secretary role is to prepare and distribute reports and materials requested by shareholders, such as audit reports by external audit, quarterly and semester report, and reports of cases that arise during the fiscal year that affect the activities company and the completion. Relationship with the Board of Commissioners, Corporate Secretary acts as the communication liaison between the Board of Commissioners to the Board of Directors. To Board of Directors, Corporate Secretary acts as the communication liaison between the Board of Directors and the Board of Commissioners. Corporate Secretary as the organizer of the Board of Directors meeting and joint meeting between the Board of Directors and the Board of Commissioners. Activity Report of the Secretary of the Company During the Year 2010 Corporate Secretary Area of Work 1. Preparing for the implementation of the General Meeting of Shareholders, the Board of Directors Meeting, and coordination meetings of the Boards and other internal meetings. 2. Administration of company correspondence, such as Decree, Circular Letters and other documents. 3. Serving demand letters / documents of the company by Departments. 4. Preparing activity schedules of Board of Directors.

Laporan Kegiatan Sekretaris Selama Tahun 2010

Urusan Sekretaris Perusahaan 1. Mempersiapkan penyelenggaran Rapat Umum Pemegang Saham, Rapat Direksi, dan rapat koordinasi Direksi dan Dewan Komisaris serta rapat-rapat intern lainnya. 2. Administrasi surat menyurat perusahaan, seperti Surat keputusan, Surat Edaran dan surat-surat lainnya. 3. Melayani permintaan surat/dokumen perusahaan oleh Bagian. 4. Mempersiapkan jadwal kegiatan Direksi .

Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

111

TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance

Urusan Humas 1. Mendokumentasikan seluruh kegiatan perusahaan 2. Membuat company profile dan video profile 3. Menyajikan informasi dan press release untuk pihak-pihak yang berkepentingan 4. Pemasangan iklan di media cetak Urusan Legal, Kepatuhan, Hubungan Investor dan Anak Perusahaan 1. Sosialisasi GCG di lingkungan PTPN IV 2. Menyusun pedoman kebijakan manajemen risiko dan sistem pengendalian internal 3. Bekerjasama dengan BPKP melakukan review penerapan GCG Tahun 2009 4. Bekerjasama dengan Bagian terkait mendirikan perusahaan patungan Pabrik Pupuk NPK, kerjasama PTPN IV, PTPN V dan PT Pupuk Kaltim dan pengelolaan kebun kelapa sawit kerjasama PTPN IV dengan PTPN I 5. Memberikan pendapat hukum berdasarkan permintaan dari Direksi atau Bagian-Bagian dalam pengelolaan Perseroan. 6. Bekerjasama dengan Bagian terkait menyusun peraturan-peratutan internal perusahaan, seperti Surat Keputusan, Surat Instruksi atau Surat Edaran. 7. Melakukan pemeriksaan atas kontrak-kontrak sebelum ditandatangani oleh Direksi.

Public Relations Area of Work 1. Documenting all activities of the company 2. Creating a company profile and a video profile 3. Presenting information and press releases to the interested parties 4. Advertising in print media Legal Affairs, Compliance, Investor Relations and Subsidiaries 1. GCG socialization in the PTPN IV area 2. Develop policy guidelines for risk management and internal control systems 3. In cooperation with the BPKP to review the implementation of GCG in 2009 4. In cooperation with the relevant Departments to establish a joint venture NPK Fertilizer Plant, collaboration of PTPN IV, PTPN V and PT Pupuk Kaltim and oil palm plantation management collaboration between PTPN IV and PTPN I 5. Providing legal opinions on request of the Board of Directors or Departments in the management of the Company. 6. In cooperation with related Departments in compiling the companys internal regulations, such as Decree, Letter of Instruction or Circular. 7. To examine the contracts before it is signed by the Board of Directors.

Pengawasan Intern
Dasar hukum pembentukan SPI di perusahaan BUMN adalah Pasal 67 ayat (1) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara, yang menyatakan pada setiap BUMN dibentuk satuan pengawas intern yang merupakan aparat pengawas intern perusahaan. Selanjutnya pada ayat (2) menyatakan satuan pengawas intern dipimpin oleh seorang kepala yang bertanggung jawab kepada Direktur Utama. Dalam melaksanakan tugasnya agar independen dan objektif, Direksi telah menetapkan Internal Audit Chapter yang mengatur mengenai kode etik, standar auditor dan mekanisme kerja SPI. Biografi Kepala Bagian Satuan Pengawasan Intern Darwin Bagindo Pakih Lahir di Kisaran tanggal 20 Juni 1955

Internal Control
The legal basis for the establishment of SPI in the State-Owned Enterprise is Article 67 paragraph (1) of Constitution Number 19 Year 2003 regarding StateOwned Enterprises, which states in each state formed an internal monitoring unit which is the companys internal supervisory authorities. Further in paragraph (2) states internal monitoring unit is lead by the head of unit who is responsible to the President Director. In order to carry out their duties independently and objectively, the Board of Directors has established the Internal Audit Chapter governing code of ethics, auditor standards and work mechanism of SPI Biography of Head of Internal Monitoring Unit Department Darwin Bagindo Pakih Born in Kisaran, in 20 June 1955

112

Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

Darwin Bagindo Pakih, 56 tahun, bergabung dengan PTPN IV sejak tahun 1981, pada tahun 2010 beliau diangkat sebagai Kepala Bagian Satuan Pengawas Intern. Sebelumnya pada tahun 2009 sampai dengan tahun 2010 menjabat sebagai Manajer dengan Tugas Khusus (Ketua P2BJ) . Pendidikan formal diperoleh dari Fakultas Ekonomi USU Kualifikasi/Sertifikasi Pengawasan Intern Untuk meningkatkan kualitas sumber daya, PTPN IV mengirimkan karywan Bagian SPI untuk mengikuti pendidikan secara reguler bagi auditor ke Pusat Pengembangan Akuntansi dan Keuangan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara dan Yayasan Pendidikan Internal Audit, serta Lembaga Pengembangan Fraud Auditing Jakarta melalui program : Dasar-Dasar Audit (DDA) Audit Operasional (AO) Pengelolaan Tugas-Tugas Audit (PTTA) Komunikasi dan Psikologi Audit (KPA) Audit Kecurangan (AK) Electronic Data Processor Audit (EDP-Audit) Saat ini karyawan Bagian SPI yang memiliki sertifikat QIA ataupun PIA sebanyak 6 (enam) orang. Struktur Organisasi | Organization Structure

Darwin Bagindo Pakih, 56, joined PTPN IV since 1981, in 2010 he was appointed Head of Internal Oversight Unit. Earlier in the year 2009 until 2010 he served as the Task Manager (Chairman of P2BJ). Formal education is obtained from the Faculty of Economics, North Sumatera University

Qualification / Certification of Internal Monitoring To improve the quality of the resource, PTPN IV sent employees from SPI Department to get education on a regular basis for the auditor to the Development of Accounting and Finance Center, State College of Accountancy and Education Foundation Internal Audit, and Fraud Auditing and Development Institute, Jakarta through the following program: Basic Auditing (DDA) Operational Audit (AO) Audit Duties Management (PTTA) Audit Communication and Psychology (KPA) Corruption Audit (AK) Electronic Data Processor Audit (EDP-Audit) Currently there are 6 (six) SPI Department employees who have certificates PIA or QIA.

Struktur Organisasi Bagian SPI | SPI Department Organization Structure


Kepala Bagian SPI Head of SPI

Kepala Urusan Pengawasan Operasional Wilayah A Head of Administration Operational Monitoring for Area A

Kepala Urusan Pengawasan Operasional Wilayah B Head of Administration Operational Monitoring for Area B

Kepala Urusan Pengawasan Operasional Wilayah C Head of Administration Operational Monitoring for Area C

Kepala Urusan Pengawasan Operasional Wilayah D Head of Administration Operational Monitoring for Area D

Asisten Urusan Pengawasan Operasional Wilayah A Assistant of Administration Operational Monitoring for Area A

Asisten Urusan Pengawasan Operasional Wilayah B Assistant of Administration Operational Monitoring for Area B

Asisten Urusan Pengawasan Operasional Wilayah C Assistant of Administration Operational Monitoring for Area C

Asisten Urusan Pengawasan Operasional Wilayah D Assistant of Administration Operational Monitoring for Area D

Tugas SPI 1. Penilaian terhadap informasi mencakup penilaian terhadap

keuangan informasi

Duties of SPI 1. Assessment of the financial information includes an assessment of the financial information in
Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

113

TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance

2.

3.

4.

5.

keuangan sesuai prinsip-prinisip akuntansi yang lazim. Penilaian terhadap ketaatan Unit Usaha yang bersangkutan pada peraturan perundangundangan yang mendasari transaksi/kegiatan yang mempunyai pengaruh kepada laporan keuangan serta ketaatan terhadap RKAP yang telah ditetapkan. Penilaian terhadap penggunaan sumber daya ekonomi perusahaan, apakah telah dikelola dengan baik efisien dan berdaya guna. Penilaian capaian realisasi yang sebenarnya dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan termasuk pengujuan ketaatan Unit usaha terhadap peraturan perundangundangan yang berkaitan dengan kehematan, daya guna dan hasil guna Melakukan audit terhadap kegiatan dalam perusahaan yang diindikasikan adanya kecurangan atau penyimpangan maupun tindak pidana korupsi.

accordance to common accounting principles. 2. Assessment of compliance with the relevant Business Unit in the legislation of the underlying transactions / activities that have an impact on the financial statements as well as adherence to a predetermined RKAP. 3. Assessment of corporate economic use of resources, whether it has been well managed efficiently. 4. Assessment of actual performance compared to the realization of set targets including testing the compliance of business unit to the laws and regulations relating to economy, efficiency and effectiveness. 5. Conduct audits of the activities within the company indicated the existence of fraud or irregularities and corruption.

Wewenang SPI 1. Melakukan pemeriksaan terhadap pelaksanaan kegiatan operasional, sistem dan prosedur di semua unit kerja perusahaan. 2. Melakukan pengawasan terhadap seluruh kegiatan pada Unit-Unit Usaha PTPN IV 3. memberikan pendapat dan pertimbangan berdasarkan kesimpulan hasil pemeriksaan dalam Bentuk Laporan Hasil Pemeriksaan kepada Direktur Utama. 4. Mempunyai akses secara penuh terhadap semua catatan, dokumentasi akuntasi/ keuangan, daftar-daftar dan laporan-laporan dan dapat meminta keterangan dari setiap karyawan yang diaudit. 5. Memasuki gedung kantor, gudang, pabrik halaman dan areal tanaman atau lokasi usaha sepajang terkait dengan tugasnya. 6. Menyusun kebijakan audit internal termasuk penentuan rencana kerja, prosedur dan lingkup pekerjaan audit yang dituangkan dalam Program Kerja Audit Tahunan (PKAT). Tanggung Jawab SPI 1. Pelaksanaan fungsi SPI dipertanggungjawabkan dalam bentuk laporan SPI. SPI harus bertanggungjawab atas mutu hasil audit

Authority of SPI 1. Conduct an examination of the implementation of operational activities, systems and procedures in all units of the companys work. 2. To supervise all activities in PTPN IV Business Units 3. Provide opinions and considerations based on the conclusion of the examination in the Examination Result Report Form to the President Director. 4. Have full access to all records, documentation, accounting / finance, lists and reports and can request information from any employee of the audited. 5. Entering the office building, warehouse, factory and plant area pages or business sites as long it is related to their duties. 6. Develop internal audit policy including the determination of work plans, procedures and scope of audit work as outlined in the Annual Audit Work Program (PKAT). Responsibilities of SPI 1. The implementation of SPI functions accounted for in the form of SPI reports. SPI must be responsible for the quality of the audit or

114

Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

atau pengujian yang dikemukakan dalam laporan menyangkut bidang keuangan dan pengendalian manajemen. 2. Mutu rekomendasi yang disampaikan atas hasil audit atau penilaian/evaluasi pada setiap kegiatan termasuk pemantauan tindak lanjut dari rekomendasi yang telah disampaikan.

examination proposed in the report concerning financial and management control. 2. Quality of recommendations presented for audit or assessment / evaluation at each follow-up activities, including monitoring of the recommendations have been submitted.

Manajemen Risiko
Menyadari tingginya potensi risiko, terutama pada era perubahan yang sangat cepat seperti saat ini, perusahaan mulai menyusun penerapan manajemen risiko yang terstruktur dengan baik. Proses identifikasi, pengukuran dan pengendalian dilakukan sebelum suatu proses bisnis dimulai dan selama proses tersebut berjalan, sebab selama proses berjalan banyak terjadi perubahanperubahan yang akan mempengaruhi pencapaian target perusahaan kedepan. Untuk lebih terarah dalam menyusun struktur manajemen risiko ini, telah diadakan kerjasama dengan badan independen yang profesional dalam penerapan manajemen resiko. Dan saat ini bagian manajemen risiko secara struktural berada di Bagian Sekretaris Perusahaan. Direksi dan seluruh karyawan perusahaan berkomitmen bahwa : 1. Penerapan manajemen risiko dan pelaksanaan bisnis perusahaan adalah keharusan untuk mencapai tujuan perusahaan. 2. Manajemen risiko harus diterapkan secara terintegrasi diseluruh jenjang dalam perusahaan dan tidak diterapkan secara berkotak-kotak. 3. Manajemen risiko harus diterapkan secara sinergi dengan sistem manajemen lainnya sebagai sistem peringatan dini (early warning system) terhadap terjadinya kegagalan pencapaian tujuan perusahaan. 4. Risiko merupakan pertimbangan penting pada setiap perencanaan bisnis dan pada setiap pengambilan keputusan di seluruh jenjang perusahaan. 5. Seluruh insan perusahaan harus memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap risiko dalam setiap aktivitas bisnis yang dilaksanakan sesuai wewenang dan tanggung jawab masingmasing. 6. Seluruh risiko yang mungkin timbul pada pelaksanaan binis perusahaan baik pada

Risk Management
Understanding the high potential risks, especially in the era of rapid change such as this, the company began to arrange risk management application which is well structured. The process of identification, measurement and control were carried out before a business process starts and during the process, because during the process there would be a lot of changes which could affect the targets achievement in the future. In order to guided the course in preparing the risk management structure, has been held a collaboration with a professional and independent institution in the implementation of risk management. And now risk management are structurally part of the Corporate Secretary Department.

Directors and all employees of the company is committed that: 1. Application of risk management and implementation of enterprise business is a necessity to achieve company goals. 2. Risk management should be applied in an integrated way at all levels within the company and is not applied checkered. 3. Risk management should be implemented in synergy with other management systems as an early warning system to the occurrence of the failure of the achievement of company objectives. 4. Risk is an important consideration in any business plan and on any decision making at all levels of the company. 5. The whole human enterprise must have the awareness and concern for the risks in any business activity carried out pursuant to the authority and responsibility of each. 6. All the risks that may arise in the implementation of good corporate binis level corporate and
Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

115

TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance

level korporat maupun level Unit Usaha harus diidentifikasi, diukur, direspon, dikomunikasikan dan dimonitor secara berkesinambungan. 7. Agar berjalan dengan baik, Direksi harus menyediakan dan mengalokasikan sumber daya yang cukup untuk mencapai tujuan manajemen risiko, termasuk untuk peningkatan kompetensi sumber daya manusia dalam bidang manajemen risiko. Risiko Perusahaan Risiko-risiko yang dihadapi perusahaan yaitu : 1. Sengketa lahan dengan masyarakat Untuk mengatasi sengketa lahan dengan masyarakat, perusahaan melengkapi seluruh aspek legalitas khususnya sertifikat HGU dan dokumen pendukung. Terhadap lahan-lahan yang diokupasi masyarakat, perusahaan berupaya melakukan pembebasan melalui upaya damai dan saling menguntungkan.

business unit level must be identified, measured, response, communicated and monitored on an ongoing basis. 7. In order to run properly, the Board of Directors shall provide and allocate sufficient resources to achieve risk management objectives, including to increase the competence of human resources in the field of risk management.

Corporate Risks The risks that have to be faced by the company are: 1. Land disputes with the society To settle land disputes with the society, the Company has completed all of the legal aspects on land disputes with Right to Cultivate (HGU) certificate and other supporting documents. Toward lands which are occupied by the society, the Company has tried to settle it in peaceful ways and by win-win solution; legal action would be taken as the last resost in term of the agreement was not achieved. 2. Production result plundering Facing the production result plundering, the Company has optimized the security through self-supporting security (Pam Swakarsa) and if necessary the Company would invite security officers. 3. Overlapping Regional Regulations (Perda) Coping with the overlapping Regional Regulations, the management has tried to find the best solution through Indonesian Palm Oil Asociation (GAPKI) and the relevant Government Institutions, and also improved the joint-cooperation with the local Government which issued the Regulations by building public facilities. 4. Fluctuation on Selling Price Coping with fluctuated selling price, the Company always totally make efficiency to maintain the production cost stay under the selling price. 5. Climate and season changes Climate and season changes which always happened, even sometimes were very extreme, the Company always anticipate through

2. Penjarahan Hasil hasil produksi Menghadapi penjarahan hasil produksi di kebun, perusahaan mengoptimalkan pengamanan melalui Pam Swakarsa, dan bila diperlukan mengikut sertakan aparat keamanan.

3. Peraturan Daerah (Perda) yang tumpang tindih Untuk mengatasi hal ini, manajemen berupaya mencari solusi melalui GAPKI dan instansi pemerintah terkait, serta meningkatkan kerjasama dengan Pemda yang mengeluarkan Perda tersebut dalam bentuk pembangunan sarana umum.

4. Fluktuasi Harga Jual Menghadapi harga jual yang berfluktuasi, perusahaan senantiasa melakukan efisiensi secara menyeluruh untuk menjaga biaya produksi tetap berada di bawah harga jual. 5. Perubahan iklim/pergeseran musim Perubahan iklim/pergeseran musim yang terus terjadi bahkan kadang sangat ekstrim, perusahaan senantiasa melakukan antisipasi

116

Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

melalui kerjasama dengan balai penelitian, serta menggunakan klon unggul dan perbaikan kultur teknis. 6. Fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap US Dollar Menghadapi nilai tukar rupiah terhadap US Dollar yang berpengaruh kepada kewajiban perusahaan dalam valuta asing, manajemen melakukan kebijakan penjualan ekspor (natural hedging). 7. Ketersedian Pupuk, Sasaran yang ingin capai perusahaan adalah tersedianya pupuk di lapangan dan dapat digunakan sesuai dengan jadwal rekomendasi aplikasi pemupukan. Risiko ini dapat terjadi karena terlambatnya pengadaan pupuk dan kesulitan memperoleh pupuk di pasaran, sehingga mengakibatkan jumlah produksi menurun. Upaya untuk mengantisipasi risiko adalah bekerjasama dengan PT Pupuk Kaltim dan PTPN V membangun pabrik Pupuk NPK dan membangun pabrik kompos dari tandan kosong kelapa sawit.

cooperation with research bureau, and also use superior clone and the technical culture improvement. 6. Fluctuation on Rupiah exchange rate toward US Dollar Coping with fluctuation on Rupiah exchange rate toward US Dollar which influence the Company liabilities in foreign currencies, the management made natural hedging. 7. Availability of Fertilizer The companys target is supplying fertilizer in the field that can be used in accordance to fertilizing application recomendation schedule. This risk might happen due to fertilizer procurement delay and difficulty to get fertilizer in the market, thus decreasing the production amount. The effort to anticipate this risk is by collaborating with PT Pupuk Kaltim and PTPN V to build NPK Fertilizer factory and build compost factory with palm oil empty bunches as the material.

Informasi Pengaduan Konsumen


Bagi konsumen yang ingin mengajukan klaim atau ketidakpuasan atas produk yang dihasilkan, PTPN IV menyediakan pusat pengaduan konsumen yaitu :

Consumers Complaints Information


For customers who wants to submit claims or dissatisfaction to our products, PTPN IV provides center for customers complaints:

Bagian Pemasaran PTPN IV | Marketing Department of PTPN IV Jln. Letjend. Suprapto No. 2 Medan Telp : (62-61) 4154 666 Fax : (62-61) 4573 117 E-mail : ptpnusantara4@ptpn4.co.id

Selama tahun 2010 PTPN IV tidak ada menerima pengaduan/klaim dari konsumen yang merasa tidak puas atas produk yang dihasilkan oleh PTPN IV.

During 2010, PTPN IV did not receive complaints/claims from unsatisfied customers.

Masalah Hukum
Seperti halnya perusahaan-perusahaan perkebunan lainnya, kasus-kasus yang dihadapi PTPN IV sampai dengan Tahun Buku 2010 berupa sengketa lahan (penjarahan lahan HGU PTPN IV) oleh masyarakat/ penggarap.

Legal Matter
Like other plantation companies, the cases faced by PTPN IV until the year 2010 came in the form of dispute over land (land looting HGU PTPN IV) by the public / tenant.

Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

117

TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance

Upaya-upaya yang dilakukan oleh perusahaan untuk menyelesaikan kasus-kasus tersebut, antara lain : 1. Bekerjasama dengan aparat pemerintah melakukan negosiasi dengan pihak masyarakat penggarap; 2. Melakukan operasi simpatik dengan melibatkan aparat kepolisian setempat. 3. Menempuh jalur hukum sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Efforts undertaken by the company to resolve these cases, among others: 1. In cooperation with government officials to negotiate with the community of cultivators; 2. Conducting sympathetic operation involving local police officers. 3. Take legal action in accordance with the applicable provisions.

Perkara Anggota Dewan Komisaris dan Direksi

Conflicts of Members of Board of Commissioners and Directors


The members of Board of Commissioners and Directors of PTPN IV did not face important conflicts that have to be reported by these members.

Anggota Dewan Komisaris dan Direksi PTPN IV tidak ada menghadapi perkara penting yang harus dilaporkan oleh anggota Dewan Komisaris dan Direksi.

Komunikasi dan Hubungan Masyarakat Perusahaan


Kegiatan Humas adalah kegiatan komunikasi yang berlangsung dua arah dan timbal balik serta membina hubungan harmonis antara perusahaan dan publik. Posisi Humas sangat strategis dalam pencapaian tujuan perusahaan melalui upaya pencitraan secara terus menerus dan berkesinambungan. Guna membantu membangun dan memelihara komunikasi, pengertian, dukungan, dan kerjasama di lingkungan internal perusahaan serta antara perusahaan dan publik, Humas senantiasa membantu manajemen untuk tetap mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif, melalui ragam kegiatan. Kegiatan Humas sepanjang tahun 2010 mencakup: 1. Menerbitkan : 1.1. Laporan Tahunan 2009 (Anual Report 2009) 1.2. Majalah Internal Perusahaan (Minat) edisi setia dua bulan 1.3. Profil Perusahaan (Company Profile) tahun 2009 2. Mengelola informasi Publik dan Perusahaan melalui : Website, Email dan Kotak Informasi. 3. Pembuatan Kalender dan Agenda tahun 2010 4. Membangun Komunikasi melalui pertemuan rutin dengan Media dan LSM.

Communication and Company Public Relations


PR activities are communication activities that is two-way and reciprocalas well as fostering a harmonious relationship between company and the public. PR is a strategic position in the achievement of company objectives through the efforts of continuous imaging. To help build and maintain communication, understanding, support, and cooperation in the internal environment of the company, and between company and the public, PR sustains to help management to keep abreast of and effectively utilize change, through a variety of activities.

PR activities during 2010 include: 1. Publishing: 1.1. Anual Report 2009 1.2. Company Internal Magazine (Minat) two-month edition 1.3. Company Profile 2009 2. Manage public and the company information through: Websites, Email and Information Box. 3. Making of 2010 Calendar and Agenda 4. Building communication through routine meetings with Media and NGOs.

118

Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

5. Membawa Wartawan berkunjung ke Kebun (Press Tour) sepanjang tahun 2010 ke beberapa kebun : Madina, Adolina, Pane Jaya, Mandoge, Kebun Teh Bah Butong dan Sidamanik. 6. Kerjasama dengan Bagian PKBL dalam rangka partisipasi mengadakan Penghijauan (Penanaman sejuta pohon) di bantaran Sungai Deli 7. Ikut serta dalam kegiatan BAKOHUMAS Prov. Sumatera Utara, Forum Humas BUMN dan Forum Komunikasi BUMN Sumatera Utara. 8. Program lainnya sepanjang tahun 2010 menerima kunjungan dan mempersiapkan data dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan DPR RI Komisi IV, VI, VIII, IX, XI, RDP dengan DPRD Sumatera Utara Komisi A, B, C, dan D, serta RDp dengan DPRD Tkt. II Kabupaten Simalungun, Batubara dan DPRD Sergei. 9. Menyelenggarakan Upacara Bendera tanggal 17 setiap bulan; 10. Menyelenggarakan acara awal tahun perusahaan.

5. Bringing reporters to visit the Plantations (Press Tour) during 2010 to several Estate: Madina, Adolina, Pane Jaya, Mandoge, Kebun Teh Bah Butong, and Sidamanik. 6. Collaborating with PKBL Department in participation of holding Reforesting (Planting a million trees) along Deli River 7. Participate in BAKOHUMAS activity at North Sumatera Province, State-Owned Enterprise PR Forum, and State-Owned Enterprise Communication Forum North Sumatera. 8. Other programs during 2010 are receiving visitations and preparing data in Hearing with DPR RI Commission IV, VI, VIII, IX, XI, hearing with DPRD Sumatera Utara Commission A, B, C, and D, and RDP with DPRD Tkt. II Simalungun Regency, Batubara, and DPRD Sergei. 9. Conduct Flag Ceremony on the 17th of every month; 10. Conduct company early year event.

Etika Perusahaan
Pengelolaan perusahaan tidak dapat dilepaskan dari aturan-aturan main yang selalu harus diterima dalam pergaulan sosial, baik aturan hukum maupun aturan moral atau etika. Pembentukan citra yang baik terkait erat dengan perilaku perusahaan dalam berinteraksi atau berhubungan dengan para stakeholder. Perilaku perusahaan secara nyata tercermin pada perilaku pelaku bisnisnya. Dalam mengatur perilaku inilah, perusahaan perlu menyatakan secara tertulis nilai-nilai etika yang menjadi kebijakan dan standar perilaku yang diharapkan atau bahkan diwajibkan bagi setiap pelaku bisnisnya. Pernyataan dan pengkomunikasian nilai-nilai tersebut dituangan dalam Code Of Conduct. Code Of Conduct merupakan pedoman bagi seluruh pelaku bisnis di PTPN IV dalam bersikap dan berperilaku untuk melaksanakan tugas sehari-hari serta dalam berinteraksi dengan rekan sekerja, mitra usaha dan pihakpihak lainnya yang berkepentingan. PTPN IV dalam hal ini telah menyampaikan dan mensosialisasikan buku pedoman prilaku kepada seluruh karyawan.

Company Ethics
The management company can not be released from the rules of the game are always to be accepted socially, both the rule of law and morals or ethics rules.

A good image formation is closely related to the behavior of companies in or associated interacting with stakeholders. Actual corporate behavior is reflected in the behavior of business actors. In regulating this behavior, companies need to state in writing the values into policies and ethical standards of behavior expected or even required for each business actor. Statements and communicating those values is stated in the Code Of Conduct.

Code Of Conduct is a guideline for all businesses in the PTPN IV in attitude and behavior to carry out everyday tasks and interacting with colleagues, business partners and other parties. PTPN IV in this regard has been delivered and disseminating handbooks behavior to all employees,

Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

119

Peristiwa Penting | Significant Events

Direktur Utama menerima Anugrah Inovasi Perkebunan 2010 dari Menteri Pertanian Republik Indonesia President Director received Plantation Innovation Award 2010 from The Minister of Agriculture of The Republic of Indonesia.

Penanaman 1 juta pohon di bantaran Sungai Deli Implantation 1 million trees alongside Deli River

image
Perbaikan Jembatan di Nagori Timbaan, Kabupaten Simalungun Refinement of the bridge in Nagori Timbaan, Simalungun Regency

Penyerahan beasiswa kepada siswa SD,SMP,SMA Assignment the scholarship fund to students of Elementary School,Junior High School, and Senior High School

120

Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

Penyerahan bantuan kepada korban bencana Gunung Sinabung Assignment the support to the victims of the eruption of Sinabung Volcano

Penyelenggaraan Pasar Murah Bazaar Effectuation

Penanaman pohon di Desa Lubuk Cemara, Kecamatan Perbaungan Implantation trees on Lubuk Cemara Village,Perbaungan Sub District

Acara Pembukaan POR tahun 2010 Grand Opening of Sport Event 2010

Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

121

122

Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN


Corporate Social Responsibility

Tinjauan Umum
Tiga prinsip yang mendasari Tanggung Jawab Sosial terhadap Masyarakat atau yang singkatnya kita sebut dengan CSR (Corporate Social Responsibility) adalah profit, people dan planet yang juga dikenal dengan istilah triple bottom lines, sudah menjadi suatu kebutuhan bagi PTPN-IV yang sejak lama telah di implementasikan. Terlebih bisnis perusahaan yang tidak terkonsentrasi pada satu tempat, tapi tersebar di 10 (sepuluh) Kabupaten lingkup Propinsi Sumatera Utara, menuntut pengelolaan program yang harus terencana dengan baik, agar penyaluran dana tepat guna dan sasaran, yang pada nya dapat meningkatkan kualitas hidup bagi seluruh stakeholders (pelanggan, karyawan, klien, pemegang saham, masyarakat sekitar) dan memberi nilai tambah pada kualitas lingkungan hidup.

General View
The three principles basing Corporate Social Responsibility or CSR are profit, people, and planet, thats also known as triple bottom lines, has been a necessity for PTPN-IV and has been implemented for some time. Focusing more on company business that is not concentrated in one place, but distributed in 10 (ten) Regencies in the North Sumatera Province, demanded a well-planned program management, in order to achieve properly funded functions and targets, that in the end will increase the well-being of all stakeholders (customers, employees, clients, shareholders, surrounding community) and give added value to living environment quality.

Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

123

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility

Pembangunan ekonomi kerakyatan yang dilakukan PTPN IV disekitar wilayah kebun dilakukan antara lain melalui pembangunan Kebun Plasma dengan pola Profit Sharing di Kabupaten Padang Lawas dan Kabupaten Madina, serta turut serta mensukseskan Program Ketahanan Pangan melalui Program Penananam Jagung di lahanlahan tidak produktif/kritis, dengan mengikut sertakan kelompok-kelompok tani di sekitar kebun. Kepedulian akan lingkungan disamping menanami lahan-lahan kritis sekitar kebun sendiri, menyediakan bibit pohon gratis bekerjasama dengan masyarakat, LSM dan pemda terkait, juga melakukan penghijauan di seluruh lingkungan kebun, khususnya di lahan-lahan kritis disekitar kebun.

The democratic economy development executed by PTPN IV around the plantation area are, among others, the construction of Plasma Plantation with Profit Sharing pattern at Padang Lawas Regency and Madina Regency, and also succeeding Food Security Program through Corn Planting Program on unproductive/critical lands, by taking in the participation of farm groups around the plantation. The company cares for the environment by planting on critical lands around their plantation, providing free tree seeds in cooperation with related community, Non Government Organization, and local government, also reforesting the whole plantation area, especially on critical areas around the plantation.

Program Kemitraan
Pada tahun 2010, PTPN IV telah menyalurkan dana kemitraan di 18 Kabupaten/Kota dengan jumlah mitra binaan sebanyak 482 mitra, yang bergerak di sektor industri kecil, perdagangan, pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, jasa, dan lainnya. Total dana kemitraan yang disalurkan sepanjang tahun 2010 mencapai sebesar Rp. 11,20 miliar.

Partnership Program
In 2010, PTPN IV has channeled partnership funds for 18 Regencies/Towns with the grantee amount of 482 partners, working in small industry sectors, commerce, agriculture, plantation, livestock, fishery, service, and others. The total partnership funds that have been channeled in 2010 reached IDR 11.20 billion.

124

Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

Penyaluran dana kemitraan berdasarkan wilayah, adalah sbb. :

Partnership funds channeling based on area is as forth:

No. No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

Wilayah Area Simalungun Pematang Siantar Deli Serdang Serdang Bedagai Tapanuli Utara Tapanuli Selatan Madina Tapanuli Tengah Langkat Dairi Asahan Labuhan Batu Medan Tebing Tinggi Tobasa Karo Batubara Humbahas Jumlah | Amount

Jumlah Mitra Partners Amount 89 20 49 23 2 27 12 61 34 2 18 47 45 25 5 20 2 1 482

Dana disalurkan Distributed Funds (IDR) 2,325,000,000 400,000,000 1,075,000,000 475,000,000 70,000,000 860,000,000 375,000,000 1,045,000,000 865,000,000 40,000,000 525,000,000 970,000,000 1,025,000,000 655,000,000 85,000,000 330,000,000 55,000,000 30,000,000 11,205,000,000

Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

125

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility

Penyaluran dana kemitraan berdasarkan sektor usaha, adalah sbb. :


Bidang Usaha Business Field Sektor Industri | Industry Sector Sektor Perdagangan | Commerce Sector Sektor Pertanian | Agriculture Sector Sektor Perkebunan | Plantation Sector Sektor Peternakan | Livestock Sector Sektor Perikanan | Fishery Sector Sektor Jasa | Service Sector Sektor Lainnya | Other Sectors Jumlah | Amount

Partnership Fund channeling based on sector is as forth:

No. 1 2 3 4 5 6 7 8

Jumlah Mitra Partners Amount 42 250 15 19 25 25 97 9 482

Dana disalurkan Distributed Funds (IDR) 1,145,000,000 5,570,000,000 250,000,000 500,000,000 535,000,000 590,000,000 2,230,000,000 385,000,000 11,205,000,000

Bina Lingkungan
Dana bina lingkungan sebagaimana dana kemitraan yang ditentukan jumlahnya melalui penyisihan laba bersih PTPN IV, disalurkan langsung oleh perusahaan kepada masyarakat berupa bantuan bencana alam, pendidikan dan pelatihan, peningkatan kesehatan masyarakat, pengembangan prasarana umum, pembangunan sarana ibadah dan pelestarian alam/lingkungan. Sebagian bantuan juga disalurkan melalui program BUMN Peduli, berupa bantuan langsung tunai. Realisasi penyaluran dana bina lingkungan sepanjang tahun 2010 mencapai Rp. 11,37 miliar, dengan rincian sbb.:

Environmental Development
The amount of environmental development funds, as is partnership funds, is determined by amortization of PTPN IV net profit, and then channeled directly by the company to the community in the form of disaster aid, education and training, community health improvement, public facility improvement, religious facility construction, and nature conservation. A part of the aid was also channeled through BUMN Peduli (State-Owned Enterprise Care) program, in the form of cash direct aid. The realization of environmental development funds in 2010 reached IDR 11.37 billion, with the following details:

126

Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

No. A 1

Keterangan Description BUMN Peduli | BUMN Care BUMN Peduli Pendidikan | State-Owned Enterprise Care Jumlah | Amount

Dana disalurkan Distributed Fund (IDR)

3,300,000,000 3,300,000,000

B 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

Bina Lingkungan PTPN IV | Environmental Development of PTPN IV Simalungan Pematang Siantar Deli Serdang Langkat Asahan Labuhan Batu Tapsel Medan Tebing Tinggi Batubara Sergei Tapteng Karo Madina Binjai Padang Lawas Jumlah | Amount T o t a l 2,739,574,395 255,795,000 220,138,759 162,770,000 228,392,000 538,645,600 373,725,000 2,343,188,980 127,428,110 185,303,826 261,023,000 12,500,000 307,000,000 188,629,500 25,000,000 102,720,000 8,071,834,170 11,371,834,170

Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

127

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility

Corporate Social Responsibility


Disamping dana yang bersumber dari penyisihan Laba Bersih, PTPN IV juga mengalokasikan dana CSR sejalan dengan Undang-Undang nomor 40 tahun 2007. Sepanjang tahun 2010, perusahaan telah menyalurkan dana CSR sebesar Rp. 6,90 miliar, meningkat sebesar 15,61% dibanding tahun 2009 dari Rp. 5,97 miliar. Keseluruhan dana CSR tersebut disalurkan untuk peningkatan sarana dan prasarana masyarakat umum sekitar unit usaha, antara lain sebagai berikut : 1. Pengerasan jalan (telfot) sepanajang 1.175 m di desa Bahalat Bayu Kec. Jawa Maraja Kab. Simalungun 2. Pembuatan parit permanen sepanjang 400 m di Nagori Sialu Manik Kec. Siantar 3. Pembangunan 1 unit jembatan ukuran 6x4x5 m di Huta Gelugur Nagori Tangga Batu Kec. Hatonduhan 4. Pembauatan parit permanen sepanjang 1.500 m dan pembuatan 7 unit plat beton di Dusun Aman Sari Kel. Serbelawan dan Dolok Mainu Kec. Batu Nanggar Kab. Simalungun 5. Peningkatan/pengerasan jalan dengan batu petrun sepanjang 3.300 m di Sei Bejangkar Kab. Simalungun

Corporate Social Responsibility


Besides the funds coming from amortization of Net Profit, PTPN IV also allocates CSR funds in accordance to Ordinance number 40 year 2007. During 2010, the company has channeled CSR funds in the amount of IDR 6.90 billion, which is 15.61% more compared to the funds in 2009 which is IDR 5.97 billion. The whole CSR funds was channeled for public facilities and infrastructures around the business unit, among others:

1. Street paving of 1,175 m at Bahalat Bayu village, Jawa Maraja Sub-district, Simalungun Regency 2. Permanent ditch construction of 400 m at Nagori Sialu Manik, Siantar Regency 3. One bridge construction (size: 6x4x5 m) at Huta Gelugur Nagori Tangga Batu, Hatonduhan Regency 4. Permanent ditch construction of 1,500 m and 7 units steel plate construction at Aman Sari Village, Serbelawan Subdistrict, and Dolok Mainu, Batu Nanggar Subdistrict, Simalungun Regency 5. Street improvement/paving with petrun stone of 3,300 m at Sei Bejangkar, Simalungun Regency

128

Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

6. Peningkatan/pengerasan jalan dengan batu koral sepanjang 1.500 m di Trans Sosa Tanjung Ale Kab. Palas 7. Peningkatan/pengerasan jalan dengan batu petrun sepajang 2 km di Desa Pasang Lela 8. Rehabilitasi jalan di Desa Batahan sepanjang 10 km, perbaikan 4 unit jembatan dan 1 gorong-gorong 9. Peningkatan/pengerasan jalan dengan batu petrun sepanjang 2.500 m di Nagori Pagar Bosi Kec. Ujung Padang Kab. Simalungun 10. Peningkatan/pengerasan jalan dengan batu petrun sepanjang 1.000 m di Kampung Sipiodas Kec. Panombelian Pane

6. Street improvement/paving with coral stone of 1,500 m at Trans Sosa Tanjung Ale, Palas Regency 7. Street improvement/paving with petrun stone of 2 km at Pasang Lela Village 8. Street rehabilitation at Batahan Village of 10 km, 4 units bridge and 1 unit water channel repair 9. Street improvement/paving with petrun stone of 2,500 m at Nagori Pagar Bosi, Ujung Padang Subdistrict, Simalungun Regency 10. Street improvement/paving with petrun stone of 1,000 m at Kampung Sipiodas, Panombelian Pane Regency

Realisasi Penyaluran Dana CSR tersebut tersebar dalam 6 (enam) Kabupaten yaitu;
Kabupaten Regency Simalungun Sergei Asahan Labuhan Batu Madina Padang Lawas Jumlah | Amount

The realization of the aforementioned CSR Funds is distributed to 6 (six) Regencies, which are;
Nilai (Rp Ribu) Value (Thousand IDR) 4,957,404 225,462 317,417 267,546 735,622 394,664 6,898,115

Pekerjaan Number of Works 19 1 3 1 1 1 26

Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

129

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility

Akses Informasi Dan Data Perusahaan


Sebagai sarana untuk sosialisasi kebijakan perusahaan serta untuk memberikan informasi tentang perusahaan kepada publik, perusahaan memiliki media internal berupa majalah (MINAT) yang terbit sekali dalam sebulan, serta website yang dapat diakses dengan cepat oleh publik melalui internet di www.ptpn4.co.id.

Information Access and the Companys Data


As a mean to socialize the Company policies and also to give information about the Company to the public, the Company has an internal media, namely MINAT magazine which is published once a month, and also a website which can be accessed easily by the public through internet on www.ptpn4.co.id.

Kantor Pusat Nama Kantor Direksi Telepone Fax E-mail Website

I Head Office : PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) : Jl.Letjend. Suprapto No.2 Medan 20151 : +62-61-4154666 : +62-61-4573117 : www.ptpnnusantara4@ptpn4.co.id : www.ptpn4.co.id

Kantor Perwakilan I Representative Office Alamat : Jl.Wijaya X/3 Jakarta 12160 Telepon : +62-21-7231662 Fax : +62-21-7231663

Unit Usaha I Business Unit


GRUP UNIT USAHA I GROUP Of BUSINESS UNIT I Kantor GUU I Telp facs Kabupaten Email Unit Telp facs Kabupaten Email Unit Telp facs Kabupaten Email Unit Telp facs Kabupaten Email Unit Telp facs Kabupaten Email Unit Telp facs Kabupaten Email Unit Telp facs Kabupaten Email Unit Tepl facs Kabupaten Email : Bah Jambi : 0622-563100 : 0622-563257 : Simalungun : guu1@ptpn4.co.id : Kebun Bah Jambi : 0622-563040 : 0622-563025 : Simalungun : bahjambi@ptpn4.co.id : Kebun Balimbingan : 0622-25507 : 0622-7554218 : Simalungun : balimbingan@ptpn4.co.id : Kebun Tonduhan : 0622-563122 : 0622-563122 : Simalungun : tonduhan@ptpn4.co.id : Kebun Pasir Mandoge : 0622-563111 : 0622-7353074 : Asahan : pasir_mandoge@ptpn4.co.id : Kebun Sei Kopas : 0622-563145 : 0622-563276 : Asahan : sei kopas@ptpn4.co.id : Kebun Dolok Sinumbah : 0622-96415 : 0622-96415 : Simalungun :dolok_sinumbah@ptpn4.co.id : Kebun Marihat : 0622-28771 : 0622-28771 : Simalungun : marihat@ptpn4.co.id GRUP UNIT USAHA II GROUP Of BUSINESS UNIT II Kantor GUU II Telp facs Kabupaten Email Unit Telp facs Kabupaten Email Unit Telp facs Kabupaten Email Unit Telp facs Kabupaten Email Unit Telp facs Kabupaten Email Unit Telp facs Kabupaten Email Unit Telp facs Kabupaten Email : Bah Jambi : 0622-563092 : 0622-563254 : Simalungun : guu2@ptpn4.co.id : Kebun Gunung Bayu : 0622-96234 : 0622-96234 : Simalungun : gunung_bayu@ptpn4.co.id : Kebun Mayang : 0622-563135 : 0622-563135 : Simalungun : mayang@ptpn4.co.id : Kebun Bukit Lima : 0622-6115118 : 0622-56211 : Simalungun : bukit_lima@ptpn4.co.id : Kebun Dolok Ilir : 0622-64212 : 0622-764738 : Simalungun : dolok_ilir@ptpn4.co.id : Kebun Laras : 0622-340001 : 0622-340001 : Simalungun : laras@ptpn4.co.id : Kebun Tanah Itam Ulu : 0622-563107 : 0622-563090 : Simalungun : tiu@ptpn4.co.id GRUP UNIT USAHA III GROUP Of BUSINESS UNIT III Kantor GUU III Telp facs Kabupaten Email Unit Telp facs Kabupaten Email Unit Telp facs Kabupaten Email Unit Telp facs Kabupaten Email Unit Telp facs Kabupaten Email Unit Telp facs Kabupaten Email Unit Telp facs Kabupaten Email Unit Telp facs Kabupaten Email : Pabatu : 0621-21679 : 0621-21679 : Serdang Bedagai : guu3@ptpn4.co.id : Kebun Pabatu : 0621-326664 : 0621-326664 : Serdang Bedagai : pabatu@ptpn4.co.id : Kebun Adolina : 0621-7990045 : 0621-7991514 : Serdang Bedagai : adolina@ptpn4.co.id : Kebun Air Batu : 0622-41844 : 0623-41844 : Asahan : air_batu@ptpn4.co.id : Kebun Tinjowan : 0622-24456 : 0622-697553 : Simalungun : tinjowan1@ptpn4.co.id : Kebun Padang Matinggi : 0622-24456 : 0622-697553 : Simalungun : tinjowan2@ptpn4.co.id : Kebun Aek Nauli : 0622-697384 : 0622-697384 : Simalungun : tinjowan3@ptpn4.co.id : Kebun Sawit Langkat : 061-8911474 : 061-8911248 : Langkat : sawit_langkat@ptpn4.co.id

130

Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

GRUP UNIT USAHA IV GROUP Of BUSINESS UNIT IV Kantor GUU IV Telp facs Kabupaten Email Unit Telp facs Kabupaten Email Unit Telp facs Kabupaten Email Unit Telp facs Kabupaten Email Unit Telp facs Kabupaten Email Unit Telp facs Kabupaten Email Unit Telp facs Kabupaten Email Unit Telp facs Kabupaten Email Unit Telp facs Kabupaten Unit Telp facs Kabupaten : Bah Jambi : 0622-563102 : 0622-563256 : Serdang Bedagai : guu4@ptpn4.co.id : Kebun Pulu Raja : 0623-355018 : 0623-355211 : Asahan : pulu_raja@ptpn4.co.id : Kebun Berangir : 0624-23358 : 0624-23358 : Labuhan Batu : berangir@ptpn4.co.id : Kebun Ajamu : 0624-551271 : 0624-697553 : Labuhan batu : ajamu1@ptpn4.co.id : Kebun Meranti Paham : 0624-552172 : 0624-552100 : Labuhan Batu : ajamu2@ptpn4.co.id : Kebun Sosa : 0636-421360 : 0636-421555 : Tapanuli Selatan : sosa@ptpn4.co.id : PKS Sosa : 0636-421359 : 0636-421359 : Tapanuli Selatan : pks_sosa@ ptpn4.co.id : Proyek Panai Jaya : 0624-552100 : 0624-552100 : Labuhan Batu : panai_jaya@ ptpn4.co.id : Proyek Balap : 0753-470290 : 0753-470290 : Madina : Proyek Timur : 0753-475333 : 0753-475333 : Madina

GRUP UNIT USAHA V GROUP Of BUSINESS UNIT V Kantor GUU V Telp facs Kabupaten Email Unit Telp facs Kabupaten Email Unit Telp facs Kabupaten Email Unit Telp facs Kabupaten Email Unit Telp facs Kabupaten Email Unit Telp facs Kabupaten Email : Bah Jambi : 0622-563004 : 0622-553258 : Simalungun : guu5@ptpn4.co.id : Kebun Marjandi : 0622-25428 : 0622-25428 : Simalungun : marjandi@ptpn4.co.id : Kebun Bah Butong : 0622-25617 : 0622-25617 : Simalungun : bah_butong@ptpn4.co.id : Kebun Sidamanik : 0622-370054 : 0622-370054 : Simalungun : sidamanik@ptpn4.co.id : Kebun Tobasari : 0622-25446 : 0622-25446 : Simalungun : tobasari@ptpn4.co.id : Kebun Bah Birung Ulu : 0622-25466 : 0622-25466 : Simalungun : bah_birungulu@ptpn4.co.id

UNIT RUMAH SAKIT HOSPITAL Unit Telp facs Kabupaten Email Unit Telp facs Kabupaten Email Unit Telp facs Kabupaten Email : Rumah Sakit Laras : 0622-64342 : 0622-64342 : Simalungun : rs_laras@ptpn4.co.id : Rumah Sakit Pabatu : 0621-21425 : 0621-23781 : Serdang Bedagai : rs_pabatu@ptpn4.co.id : Rumah Sakit Balimbingan : 0622-554036 : 0622-554035 : Simalungun : rs_balimbingan@ptpn4.co.id

UNIT PABRIK MESIN TENERA (PMT) Telp facs Kabupaten Email : 0622-64016 : 0621-64420 : Simalungun : pmt@ptpn4.co.id

ANAK PERUSAHAAN SUBSIDIARIES 1. PT. Pamina Adolina Telp : 061-7990011 facs : 061-7990447 Kabupaten : Serdang Bedagai 2. PT. Sarana Agro Nusantara Telp : 061-4524432 facs : 061-4518654 Kabupaten : Medan

PENYERTAAN SAHAM SHARE PARTICIPATION 1. PT. ESW Nusantara Tiga Telp : 061-8452244 facs :Kabupaten : Kota Medan 2. PT. Padasa Enam Utama Telp : 061-4538536 facs : 061-414571 Kabupaten : Kota Medan

Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

131

132

Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

LAPORAN KEUANGAN
Financial Report
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) dan ANAK PERUSAHAAN

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN dan LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN


31 Desember 2010 dan 2009

PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) and SUBSIDIARIES

INDEPENDENT AUDITORS REPORT and CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENT


31 December 2010 and 2009

Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

133

(PERSERO)

Nomor : 04.07/ X /48 / III / 2011 PT Perkebunan Nusantara IV (Persero)

Surat Pernyataan Direksi

Tentang Tanggung Jawab Atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010

Kami yang bertanda tangan di bawah ini: 1. Nama Alamat Kantor Alamat Domisili Nomor Telepon Jabatan 2. Nama Alamat Kantor Alamat Domisili Nomor Telepon Jabatan : DAHLAN HARAHAP : Jl. Letjend. Suprapto No. 2 Medan 20151 : Jl. Walikota No. 7 Medan : 061-4515649 : Direktur Utama : SETIA DHARMA SEBAYANG : Jl. Letjend. Suprapto No. 2 Medan 20151 : Komp. Taman Setia Budi Indah Blok YY No. 7 Medan : 061-4514626 : Direktur Keuangan

menyatakan bahwa: 1. Kami bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi; 2. Laporan Keuangan Konsolidasi telah disusun dan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia; 3. a. Semua informasi dalam Laporan Keuangan Konsolidasi telah dimuat secara lengkap dan benar; b. Laporan Keuangan Konsolidasi tidak mengandung informasi atau fakta material yang tidak benar dan tidak menghilangkan informasi atau fakta material; 4. Kami bertanggung jawab atas sistem pengendalian intern dalam Perusahaan. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
Medan, Direktur Keuangan Maret 2011 Direktur Utama

S E TI A D H A R M A S E B AYA N G

D AH L AN H AR AH AP

134

Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

(PERSERO)

Nomor : 04.07/ X /48 / III / 2011 Directors Statement Letter of PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Relating to The Responsibility on The Consolidated Financial Statements For The Year ended December 31st, 2010

We, the undersigned:

1. Name Office address Address of Domicile Phone Number Position 2. Name Office address Address of Domicile Phone Number Position state that:

: DAHLAN HARAHAP : Jl. Letjend. Suprapto No. 2 Medan 20151 : Jl. Walikota No. 7, Medan : 061-4515649 : President Director : SETIA DHARMA SEBAYANG : Jl. Letjend. Suprapto No. 2 Medan 20151 : Komp. Taman Setia Budi Indah Blok YY No. 7, Medan : 061-4514626 : Financial Director

1. We are responsible for preparation and presentation of the consolidated financial statements; 2. The consolidated financial statements have been prepared and presented in accordance with generally accepted accounting principles in Indonesia; 3. a. All information contained in the consolidated financial statements is complete and correct; b. The consolidated financial statements do not contain misleading material information or facts and do not ommit material information and facts; 4. We are responsible for the Companys internal control system. This statement letter is made truthfully.

Medan, March Finance Director

, 2011 President Director

S E TI A D H A R M A S EB AYA N G

DAHLAN HARAHAP

Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

135

This original report included here in is in the Indonesia language.

Laporan Auditor Independen Laporan No.RPC -889/PSS/2011 Pemegang Saham, Dewan Komisaris PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) dan Direksi

Independent Auditors Report Report No. RPC - 11325 The Stockholder, Board of Commissioners Directors PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) and

Kami telah mengaudit neraca konsolidasi PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) (Perusahaan) dan Anak perusahaan tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, serta laporan laba rugi konsolidasi, laporan perubahan ekuitas konsolidasi dan Laporan arus kas konsolodasi untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal tersebut. Kami juga melakukan pengujian atas kepatuhan Perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan dan pengendalian intern. Laporan keuangan, kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dan pengendalian intern adalah tanggung jawab manajemen Perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan konsolidasi, kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dan pengendalian intern berdasarkan audit kami. Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia dan Standar Pemeriksa Keuangan Negara yang ditertibkan oleh Badan Pemeriksa Keuangan. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah - jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akutansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Selain itu audit mencakup pengujian atas kepatuhan Perusahaan terhadap kontrak, persyaratan bantuan dan pasal-pasal tertentu peraturan perundang-undangan serta kepatuhan terhadap pengendalian intern. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat.

We have audited the consolidated balance sheets of PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) (the Company) and subsidiaries as of December 31, 2010 and 2009, and the related consolidated statements of income, changes in Stockholders equity and cash flows for the years then ended. We have also performed test on the Companys compliance with applicable laws and regulations and internal controls. These financial statements, compliance with applicable laws and regulations and internal control are the resposibility of the Companys management. Our resposibility is to express an opinion on these financial statements, compliance with applicable laws and regulations and internal control bassed on our audits. We conducted our audits in accordance with auditing standards established by the Indonesian Institute of Certified Public Accountants and State Financial Audit Standard Issued by Supreme Audit Body. Those standards require that we plan and perform the audit to obtain reasonable assurance about whether the financial statements are free of material misstatement. An audit includes examining, on a test basis, evidence supporting the amounts and disclosures in the financial statements. An audit also includes assessing the accounting principles used and significant estimates made by management, as well as evaluating the overall financial statement presentation. The audit also includes test of compliace with contracts, terms of grants and applicable certain articles of laws and regulations and internal controls. We believe that our audit provides a reasonable basis for our opinion.

136

Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

This original report included herein is in the Indonesia language.

Menurut pendapat kami, laporan keuangan konsolidasi yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) dan Anak perusahaan tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, dan hasil usaha serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut, sesuai dengan prinsip akutansi yang berlaku umum di Indonesia. Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dan pengendalian intern kami sampaikan secara terpisah kepada manajemen Perusahaan masing-masing dalam laporan kami Nomor RPC -185/PSS/2011/DAU dan Nomor RPC - 186/PSS/2011/DAU tanggal 31 Maret 2011.

In our opinion, the consolidated financial statemens refered to above present fairly, in all material respects, the financial position of PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) and Subsidiaries as of December 31,2010 and 2009, and the results of their operations and their cash flows for the years then ended in conformity with generally accepted accounting principles in Indonesia Compliance with applicable laws and regulations and internal control are reported seperately to the Companys management in our reports No. RPC-185/PSS/2011/DAU and No.RPC-186/PSS/2011/DAU dated March 31, 2011

Purwantono, Suherman & Surja

The accompanying consolidated financial statement are not

intended to present the financial position, result of operations and cash flows in accordance with accounting principles and practices generally accepted in countries and jurisdictions other than in indonesia. The standards, procedures and practices to audit such consolidated financial statements are those generally accepted and applied in Indonesia.

Laporan Tahunan Annual Report PTPN IV 2010

137

Anda mungkin juga menyukai