Anda di halaman 1dari 9

PPh Pasal 21 & SPT 1721

1. Pada pertengahan tahun 2008 Pak Ali beserta 3 (tiga) orang temannya, yaitu Pak Abu, Pak Abas dan Pak Amin, sepakat untuk bersama-sama mendirikan suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang pembuatan barang kerajinan rakyat. Untuk maksud tersebut mereka mendirikan suatu badan usaha, yaitu PT. Usaha Bersama, yang secara efektif mulai berdiri pada awal Januari 2009. PT. Usaha Bersama terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Jakarta Kebon Jambu dengan Nomor Pokok Wajib Pajak 01.234.567.8.901.000. Namun karena tidak mengerti tentang peraturan jaminan sosial tenaga kerja, maka PT. Usaha Bersama belum mendaftarkan diri sebagai peserta Jamsostek. 2. PT. Usaha Bersama dipimpin oleh seorang direktur, yaitu Bapak Budhiarman, seorang bujangan yang masih penuh dengan semangat, yang mulai melaksanakan tugasnya pada awal bulan Januari 2009 dengan gaji Rp. 8.000.000 sebulan, dengan tugas pertamanya adalah membuat perencanaan operasi perusahaan secara menyeluruh. Ia dikukuhkan sebagai WP dengan nomor 06.123.456.7-890.000. 3. Untuk meringankan pekerjaannya, mulai pertengahan bulan Januari 2009 Pak Budhiarman mempekerjakan Ibu Baktiandriani sebagai sekretaris. Ia seorang janda lulusan ASMI yang mempunyai 2 orang putra. Gaji menurut perjanjian yang disepakati bersama adalah Rp. 3.000.000 sebulan. 4. Mulai awal bulan Maret 2009, dipekerjakan seorang tenaga administrasi, yaitu Bapak Sakti Perwira, dengan gaji sebulan sebesar Rp. 2.500.000. Ia mempunyai 2 (dua) orang isteri dan 4 (empat) anak kandung. Ia merasa bahwa gaji yang diterimanya terlalu kecil dan tidak mencukupi kebutuhan hidupnya. Oleh sebab itu Pak Sakti mengundurkan pada akhir bulan Oktober 2009. Mulai bulan November diterima untuk bekerja di Kedutaan Australia dengan gaji 750 Dollar Australia per bulan. PERTANYAAN 1. Apa yang dimaksud dengan Pajak Penghasilan Pasal 21/Pasal 26 dalam Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER31/PJ/2009 stdd PER - 57/PJ/2009. Jawab : PPh Pasal 21, adalah pajak atas penghasilan berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan, dan pembayaran lain dengan nama dan

dalam bentuk apapun sehubungan dengan pekerjaan atau jabatan, jasa,dan kegiatan yang dilakukan oleh orang pribadi Subjek Pajak dalam negeri. PPh Pasal 26, adalah pajak atas penghasilan berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan, dan pembayaran lain dengan nama dan dalam bentuk apapun sehubungan dengan pekerjaan atau jabatan, jasa,dan kegiatan yang dilakukan oleh orang pribadi Subjek Pajak luar negeri. 2. Siapakah yang dimaksud dengan Pemotong Pajak di dalam PPh Pasal 21 / PPh Pasal 26? Jawab : Pemotong PPh Pasal 21 dan/atau PPh Pasal 26 adalah Wajib Pajak orang pribadi atau Wajib Pajak badan, termasuk bentuk usaha tetap, yang mempunyai kewajiban untuk melakukan pemotongan pajak atas Penghasilan Sehubungan dengan Pekerjaan, Jasa, dan Kegiatan Orang Pribadi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 dan Pasal 26 Undang-Undang Pajak Penghasilan. 3. Atas pembayaran gaji dan sebagainya pada bulan Januari 2009 yang tercantum dalam soal di atas tentang PPh pasal berapa, berapakah jumlahnya, dan bagaimana perhitungannya? Jawab : Perhitungan PPh ps.21 Bp. Budhiarman Gaji per bulan Dikurangi : - Biaya Jabatan Penghasilan Netto / bulan Penghasilan Netto / tahun PTKP - WP sendiri 8.000.000 400.00 0 7.600.000 91.200.000

15.840.00 0 75.360.000 6.304.000 2.500.00 0

Penghasilan Kena Pajak PPh 21 terutang / tahun - 5% X 50.000.000

- 15% X 25.360.000

3.804.00 0 525.333 525.000

PPh 21 terutang / bulan Dibulatkan

Perhitungan PPh ps.21 Ibu Baktiandriani Gaji per bulan Dikurangi : - Biaya Jabatan Penghasilan Netto / bulan Penghasilan Netto / tahun PTKP - WP sendiri - Anak 2 3.000.000 150.00 0 2.850.000 34.200.000

15.840.00 0 2.640.00 0 15.720.000 786.000 786.00 0 65.500 78.600

Penghasilan Kena Pajak PPh 21 terutang / tahun - 5% X 15.720.000

PPh 21 terutang / bulan Karena belum punya NPWP, maka tarifnya X 120 %

Jadi jumlah PPh pasal 21 yang harus dipotong oleh PT. Usaha Bersama adalah sebesar : - Bp. Budhiarman Rp. 525.000 - Ibu BhaktiandrianiRp. 78.600 Total Rp. 603.600

4. PPh pasal berapa yang terutang untuk bulan Maret 2009 atas gaji yang dibayarkan kepada Pak Sakti Perwira? Berapa jumlahnya dan bagaimana perhitungannya? Gaji per bulan Dikurangi : - Biaya Jabatan Penghasilan Netto / bulan Penghasilan Netto / tahun (9 bln) PTKP - WP sendiri - Istri - Anak 3 2.500.000 125.00 0 2.375.000 21.375.000

15.840.00 0 1.320.00 0 3.960.00 0 255.000 12.750 12.75 0 1.063

Penghasilan Kena Pajak PPh 21 terutang / tahun - 5% X 255.000

PPh 21 terutang / bulan

5. Berapa PPh Pasal 21 yang terutang atas gaji Pak Sakti Perwira Bulan November dan Desember 2009 yang harus dipotong oleh pemberi kerja? PPh Ps.21 terutang untuk bulan November dan Desember Asumsi : kurs US$ 1 = Rp. 9.500 Gaji per bulan Dikurangi : - Biaya Jabatan 7.125.000 356.25

0 Penghasilan Netto / bulan Penghasilan (2 bln) PTKP - WP sendiri - Istri - Anak 3 Netto / tahun 6.768.750 13.537.500

15.840.00 0 1.320.00 0 3.960.00 0 (7.582.500 ) 0

Penghasilan Kena Pajak

PPh 21 terutang

6. PT. Usaha Bersama menunjuk Saudara sebagai konsultan pajaknya, dan minta supaya dibuatkan Surat Pemberitahuan PPh Pasal 21 tahun 2009 berdasarkan data pada soal diatas, dengan catatan bahwa seluruh PPh Pasal 21 yang terutang telah dibayar lunas. Apabila terdapat kekurangan data yang diperlukan, gunakan suatu asumsi, dan gunakan formulir-formulir yang diperlukan saja.

Anda mungkin juga menyukai