Anda di halaman 1dari 12

Latar Belakang

Setiap benda pasti memiliki titik pusat massa yang merupakan tempat dimana massa benda bertumpu, dengan pengertian ini maka dapat di pastikan bahwa setiap benda pasti juga memiliki momen inersia yang besarnya tergantung dari jarak pusat massa ke sumbu putar . Dalam hal ini kelompok kami membuat program menghitung momen inersia khusus bangunan persegi yang bisa memudahkan kita dalam mencari momen inersia.pada program ini kelompok kami menggunakan program C++, karena C++ merupakan bahasa pemograman bertingkat sedang.

Pembahasan

Momen inersia penampang adalah salah satu parameter geometri yang sangat penting dalam analisis struktur. Untuk penampang yang beraturan, seperti persegi, formula untuk menghitung momen inersia saya yakin kita sudah hapal di luar kepala, bahkan sambil merem juga bisa. Formula dari momen inersia terhadap sumbu x adalah: Kalo untuk sumbu y, yaa tinggal ditukar aja.. y menjadi x, x menjadi y.. :) Dari formula dasar itulah kita bisa menurunkan formula momen inersia untuk bentuk geometri apapun!

Bentuk Persegi

Persegi di atas berukuran , dengan sumbu x terletak pada sumbu netral atau garis berat. Berdasarkan formula dasar , maka kita harus meninjau sebuah elemen kecil . Elemen ini mempunyai ukuran dan . Sehingga bisa kita tuliskan Jika kita kumpulkan semua elemen dA yang mempunyai nilai Y yang sama, maka elemen dA , kini menjadi , sehingga Karena b bernilai konstan untuk setiap nilai y , kita keluarkan saja b dari kurungan cacing tersebut,

Sekarang, tinggal menentukan batas atas dan batas bawah dari . Berdasarkan gambar di atas, maka batas bawahnya adalah dan batas atas adalah .

Sehingga kalau diselesaikan

Bagaimana Dengan Momen Inersia Terhadap Bukan Sumbu Netral?

Misalnya, pada gambar di atas, kita mau menentukan tapi sumbu x-x tidak pada garis berat, melainkan seperti pada gambar. Kembali lagi ke rumus , jika dilanjutkan kira-kira akan seperti ini

Kalo diperhatikan... batas bawah dan batas atas integralnya... berbeda..!. ternyata nilainya lebih besar daripada terhadap sumbu netral. Coba kita geser lebuh jauh lagi ke atas. Lihat gambar di bawah.

Mulai dari rumus dasar: Trus... catat: batas bawah = , dan batas atas =

dimodif dikit boleh kan?... Kita mau paksain ke bentuk.. .

Nah... udah kelihatan bh. Itu kan tidak lain adalah luas persegi, sementara adalah jarak titik berat ke sumbu momen inersia!.. atau kalo menurut gambar di atas . Secara umum bisa dituliskan: dimana, adalah momen inersia terhadap sumbu x tertentu adalah momen inersia terhadap sumbu netral (garis berat) A adalah luas bangun/penampang Y adalah jarak dari titik berat ke sumbu momen inersia yang dicari. Catatan : untuk tinjauan sumbu-y... tinggal ditukar aja kok.. x jadi y, y jadi x dan yang di pangkatkan 3 adalah b... :) Penting nggak? Ya penting lah.. soalnya tidak mustahil dalam desain maupun analisis elemen struktur, kita akan menemukan bentuk penampang yang tidak lazim... misalnya profil baja yang ukurannya tidak ada di dalam tabel. :) []

Anda mungkin juga menyukai