Anda di halaman 1dari 2

H&M -Conclu Design produk H&M memiliki value yang baik. Inexpensive clotes, NOT cheap clothes.

s. Dengan proses produksi yang 100% outsource di asia, mereka bertujuan reducing cost (tenaga kerja di asia lebih murah daripada di eropa) dan juga memindahkan resiko (QC, reject, waste materials) ke subcontractor mereka. (-)tetapi juga mereka menghadapi resiko lain seperti pemalsuan produk dan juga bocornya produk reject yang dijual bebas di pasar gelap. Mereka juga melakukan internal control seperti QC, auditing, maybe tagging or branding (nempelin merek di baju dsb) di central warehouse Hamburg. Retail H&M sudah baik karena dikelola langsung oleh management H&M dengan harapan konsumen merasa seperti di rumah dan bebas mencari apa yang mereka inginkan.

H&M -Rekomendasi Tetap dengan produksi yang di outsource di asia dengan alasan2 tersebut diatas. Ditambah dengan fungsi team kontrol (dari internal) yang diletakkan di subcontractor mereka di asia, kontrol dapat dilakukan lebih cepat tanpa harus melalui proses audit dsb di central warehouse Hamburg. Retail H&M diluar Eropa dapat menerima barang lebih cepat dan retail eropa juga langsung, dapat mempercepat lead time. Note: Data dari Expedisi pengiriman jalur laut dari Asia ke Eropa 3-4 minggu sekali jalan (bergantung pada faktor cuaca), sedangkan lewat jalur udara 1-2 minggu (terkendala paper works). Walaupun pangsa pasar mereka 85% eropa. Jika tidak yakin dengan kualitas subcont mereka di asia, lebih baik in-house saja dengan biaya yang lebih besar tentunya, double check di Hamburg cukup buang waktu, proses auditing, QC dsb dilakukan di asia melalui team khusus/pengawas internal HnM dengan memberikan pelatihan agar qualitas terjaga/memberikan masukan dalam kendala produksi mereka, juga dapat lebih menjaga hubungan baik dengan subcont/supplier #refers to strategic management, case toyota, Mr.Oba who broght solution for their US supplier. Diharapkan dengan pemotongan proses distribusi HnM dapat bersaing dengan Lead Time Zara dan merebut kembali posisi 1 sales walaupun hanya dengan merek HnM saja. Note: Zara with Pull and Bear, Massimo Dutti

ZARA Concl Dari segi produk, Zara sangat high fashion dengan harga yang middle high. Kualitas produknya masi dibawah H&M dan Benetton. Manufaktur Zara 80% in house untuk pemotongan patern, dan outsourcing 20% untuk bagian penjahitan. Distribution Zara menggunakan automated warehouse yang membutuhkan investasi tinggi walaupun yang volume yang mereka butuhkan hanya setengah dari kapasitas maksimumnya. Retail Zara cenderung lebih kecil dibandingkan H&M dan Benetton sudah baik karena konsep perputaran barang di retail paling lama 3 minggu. Tujuan perputaran produk yang singkat bertujuan memancing konsumen Zara agar berkunjung lebih sering lagi dan menghadapai kelangkaan produk jika terlambat membeli.

ZARA Recomend Zara harus meningkatkan kualitas produknya tetapi tidak merubah production costnya dengan cara menambah bobot outsourcing dari 20% menjadi 50% terutama pada bagian pemotongan pola dan penjahitan. Design tetap sepenuhnya dipegang divisi design Zara sebelumnya. Memperbesar bobot outsourcing berarti memindahkan lebih banyak resiko kepada subcontractors juga mengurangi harga produksi yang ditangani inhouse. Warehouse Zara yang overspace sebaiknya mulai disewakan atau dijual sebagian area yang terbuang sia-sia. Dapat juga digunakan oleh merek lain Zara, Pull and Bear juga Massimo Dutti.

Benetton Concl Dalam bahasan Supply Fast Fashion, Benetton sepertinya menghadapi masalah dari segi design yang kurang up to date / less fashion. Sebenarnya tidak ada masalah dalam brand Benetton, karena untuk produk yang fashion eriented, mereka meluncurkannya lewat brand Sisley. Benetton mengatasinya dengan flash collections. Manufakturing Benetton juga tidak bermasalah karena tiap pabrik yang mereka miliki memiliki spesialisasi produk yang dihasilkan sehingga hasil dari masing-masing pabrik optimal. Lead time, Benetton cukup cepat jadi tidak ada masalah, juga kontrol terhadap produk Benetton dapat dilacak keberadaannya dengan RFID tags. Dari segi retail, luasan yang dibutuhkan Benetton 1500-3000 sqm, dibandingkan Zara (800 sqm) dan H&M (1300 sqm), tentu terdapat in-efisiensi space yang disewakan.

Benetton Recomendasi Dengan konsep retail yang ingin ditonjolkan, yaitu Benetton Shopping Experience yang disesuaikan dengan konsep design yang simple / basic, sebaiknya Benetton memperkecil retailnya menjadi 800-1000 sqm tetapi memperbanyak retail yang ada dengan perbedaan experience dari masing-masing retail yang dikelola pihak ketiga. #contoh retail nannys pavilon, coffe club yang membuat masing2 retail mereka berbeda2 konsep, akan sangat mengundang consumer untuk datang dan membeli lagi walaupun secara umum produknya sama dengan experience yang selalu lain, nannys pavilon ada yg berkonsep bathroom, bedroom, terrace dsb, bayangkan jika itu diterapkan ke Benetton, material produk mereka bagus & tahan lama walaupun modelnya less high fashion dan harganya cukup mahal tapi experience belanjanya khan lain ya.

Anda mungkin juga menyukai